MATOA
(Pometia pinnata)
DISUSUN OLEH Rizki Insyani Putri (163112620120069) (163112620120069)
FAKULTAS BIOLOGI JURUSAN BIOMEDIK UNIVERSITAS NASIONAL JAKARTA 2018/2019
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Buah Matoa merupakan jenis buah atau keluarga dari Sapindaceae (Rambutan) dalam bahasa latinnya disebut Pometia disebut Pometia Pinnata. Pinnata . Banyak orang mengenal jenis buah ini berasal dari Papua padahal pohon buah ini banyak dijumpai di daerah lain seperti di Maluku, Sulawesi, Kalimantan, dan Jawa. Matoa masuk jajaran tanaman langka. Memiliki pohon rindang tinggi bisa mencapai 20 meter dengan akar yang kuat, rasa buahnya manis campuran kelengkeng dan durian dan ada yang mengatakan seperti buah rambutan. Sedangkan pohon Matoa termasuk kayu kelas A. dan berkualitas ekspor dan bagus untuk bangunan. Matoa asli Papua ternyata mempunyai keistimewaan. Tahun 2006 Menteri Pertanian telah melepas Matoa Papua sebagai varietas unggul yaitu yang berasal dari Desa Sere, Kecamatan Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua. Matoa varietas Papua mempunyai keunggulan daging buah tebal dan mudah lepas dari biji, rasa buahnya yang manis seperti campuran antara rasa kelapa muda, durian, klengkeng, rambutan, kulit buah relatih tebal dan keras, dan beradaptasi dengan baik di dataran rendah sampai sedang dengan ketinggian 0-500 m dpl. Sedangkan rata-rata hasil 200-500 kg/pohon/tahun. Selain itu, masih banyak manfaaat-manfaat yang terkandung pada tumbuhan matoa. Dalam makalah ini kami akan menjelaskan tentang hal-hal menarik dibalik tumbuhan matoa.
1.2
Rumusan Masalah
Dalam hal ini, kita akan membahas masalah tentang hal-hal yang bersangkutan dengan: 1. Bagaimana klasifikasi tumbuhan matoa? 2. Bagaimana ciri-ciri morfologi dan anatomi tumbuhan matoa? 3. Bagaimana cara berkembangbiak tumbuhan matoa? 4. Apa saja manfaat yang terkandung dalam tumbuhan matoa?
BAB II PEMBAHASAN
2.1
Deskripsi Tumbuhan Matoa
Matoa ( Pometia Pometia pinnata) pinnata ) adalah tanaman khas Papua, termasuk ke dalam famili
Sapindaceae. Pohon matoa dapat tumbuh tinggi dan memiliki kayu yang cukup keras. Rasa buahnya adalah campuran antara rambutan, durian, dan kelengkeng. Buahnya berbentuk lonjong dan seukuran buah pinang (keluarga Palem), ketika muda berwarna hijau dan setelah matang berwarna hijau kekuningan atau coklat kehitaman. Tumbuhan ini adalah flora identitas Provinsi Papua Barat. Di Papua, pohon matoa bisa tumbuh sampai s ampai dengan diameter pelukan tiga orang dewasa. Buah Matoa (Pometia pinnata) adalah buah khas asli Papua. Rasa buah ini manis seperti buah rambuatan atau buah kelengkeng. kelengkeng. Pohon Pohon matoa tumbuh tinggi, tinggi, dan kayu nya nya bisa untuk untuk mebel atau kusen – kusen kusen rumah. Buah ini merupakan buah musiman yang berbuah pada bulan September – Oktober. Oktober. Matoa tumbuh di seluruh wilayah kepulauan Cenderawasih. Rasa buahnya “ramai”, dan susah didefinisikan, seperti antara rasa buah leci dan buah rambutan. Ada juga yang merasakannya sangat manis seperti buah kelengkeng. Buahnya berbentuk bulat melonjong seukuran telur puyuh atau buah pinang (keluarga Palem) dengan panjang 1,5-5 cm dan berdiameter 1-3 cm, kulit licin berwarna coklat kehitaman bila masak (kalau masih muda berwarna kuning kehijauan, ada juga yang menyebut hijau-kekuningan). Kulit ari putih bening melekat pada biji, manis dan harum. Tanaman matoa ini tumbuh optimal dengan optimal di daerah yang kondisi tanahnya kering dan tidak tergenang dan curah hujan yang tingi, tersebar diha mpir seluruh
wilayah Papua baik dataran rendah atau dataran tinggi. Selain di pulau Papua, tanaman matoa juga bias dijumpai di daerah Sulawesi, Maluku, dan Papua Nugini. Dan buah matoa sendiri mempunyai rasa yang manis.
2.2
Klasifiskasi Tumbuhan Matoa (Pometia)
Adapun klasifikasi Pometia yaitu sebagai berikut: Kingdom
: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom
: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi
: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi
: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas
: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas
: Rosidae
Ordo
: Sapindales
Famili
: Sapindaceae
Genus
: Pometia
Spesies
: Pometia pinnata J.R.& pinnata J.R.& G.Forst
Selain itu matoa mempunyai beberapa nama lain, yaitu: Nama Indonesia
: Matoa
Nama Ilmiah
: Pometia Pinnata Ltu
Nama Inggris
: Fijian Longan
Nama Melayu
: Kasai
2.3
Penyebaran Tumbuhan Matoa
Indonesia dikenal ada 2 jenis Pometia yaitu: Pomettia pinnata dan Pomettia ridley. Yang membedakan dari keduannya yaitu pada Pometti a pinnata tepi daunnya bergigi dan ujung urat daunnya berakhir pada tepi gigi-gigi ters ebut. Sedangkan pada Pomettiaridley, tepi daunnya rata, tidak bergigi dan urat-urat daunnya melengkung ke atas tidak sampai ke tepi daun. Pada jenis ini i ni di Indonesia hanya ditemukan di Simeulue, di Aceh ( Sunarno dan H.Sutarno 1997). Sedangkan Pomettia pinnata tersebar di seluruh kepualauan Indonesia (Peta Penyebaran P.pinnata di Indonesia)
Berdasarkan pengamatan spesimen herbarium di Herbariium Bogoriense, P. Pinnata ditemukan di Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara, Kalimantan, Suawesi, dan Irian Jaya. Di Sumatera jenis ini pada umumnya tumbuh di tepi-tepi sungai dan daerah endapan atau rawa. Di NAD ditemukan pada ketinggian 40-1700 m dpl ; Sumatera Utara pada 40-110 m dpl ; Riau pada 3-8 m dpl ; Jambi J ambi pada 45-700 m dpl ; dan Palembang pada 110 m dpl. Di Jawa jenis j enis ini ditemukan di DKI Jakarta pada ketinggian 93 m dpl ; Jawa Barat pada 10-220 m dpl ; dan Jawa Tengah pada 100 m dpl. Sedangkan di Nusa Tenggara hanya ditemukan di Pulau Sumbawa (G. Batulanteh) pada daerah dengan ketinggian 900-1000 m dpl. Di Kalimantan jenis ini ditemukan diseluruh pulau ini pada daerah-daerah rawa, pegunungan, tepi sungai sungai atau luapan air sungai. Di Kalimantan Barat jenis ini ditemukan pada daerah dengan ketinggian 20-400 m dpl; di Kalimantan Tengah pada 6-400 m dpl; dan Kalimantan Timur pada 10-200 m dpl. Di Sulawesi jenis ini jyga ditemukan hampir diseluruh pulau ini. Pada tanah-tanah subur berdrainase baik didaerah dengan kelembapan tinggi. Di Sulawesi Utara ditemukan pada ketinggian 20-30 m dpl; Sulawesi Tenggara pada 430 m dpl; Sulawesi Sulawesi Tengah pada 300 m dpl; Sulawesi Selatan pada 250 250 m dpl; serta pulau Sangihe dan Talaud pada 70 m d pl. Di Maluku jenis ini juga ditemukan pada tanah-tanah subur berdrainase baikdidaerah dengan kelembapan tinggi. Di pulau Seram ditemukan pada ketinggian 5-700 m dpl; Pulau Morotai pada 40 m dpl; Pulau Buru pada 100 m dpl; Pulau Halmahera pada 50 m dpl; dan Ternate pada 3 m dpl; Pulau Sula pada 35 m dpl; dan Pulau Pulau Tanimbar pada 100 m dpl. dpl. Di Irian Jaya ditemukan di dataran rendah pada 0-300 m dpl pada tanah yang ringan, berat, dan berkapur. Manokwari dan sekitarnya pada ketinggian 100-120 m dpl; Fakfak pada 3 m dpl; Timika pada 4 m dpl; Memberamo Hulu pada 200-300 m dpl; serta di Sorong dan Merauke. Di Papua dikenal 2 (dua) jenis matoa, yaitu Matoa Kelapa dan Matoa Papeda . Ciri yang membedakan keduanya adalah terdapat pada tekstur buahnya, Matoa Kelapa dicirikan oleh daging buah yang kenyal dan nglotok seperti rambutan a ceh, diameter buah 2,2-2,9 cm dan diameter biji 1,25-1,40 cm. Sedangkan Matoa Papeda dicirikan oleh daging buahnya yang agak lembek dan lengket dengan diamater buah 1,4-2,0 cm. Dilihat
dari jenis warna buahnya, baik Matoa Kelapa mapun Matoa Papeda dapat dibedakan menjadi tiga jenis yaitu matoa merah, kuning, dan hijau. Parameter Pembeda Jenis
Warna Kulit Buah
Matoa Hijau
Hijau
Matoa Kuning
Matoa Merah
2.4
Daun Lebar, tebal, hijau tua
Warna Bunga Coklat
Memanjang, Kuning
kurang tebal,
Kuning
hijau muda Agak bulat/oval, Merah
tipis, hijau
Coklat
kekuningan
Morfologi Tumbuhan Matoa
a) Morfolgi akar dan batang matoa Tumbuhan Matoa bisa tumbuh tinggi dan mempunyai batang berkayu dank eras. Pohon ini memiliki tinggi yang bias mencapai 50 meter dan akar papan tingginya mencapai 5 meter. Akar tanaman matoa adalah akar tuggang. Batang matoa berbentuk silinder, berdiri tegak, dan percabangannya simpodial. Arah cabang matoa miring hingga mendatar, bercabang banyak membentuk pohon rindang. b)
Morfologi daun matoa Daun tanaman matoa merupakan daun majemuk yang tersusun berselang seling 4
sampai 12 pasang anak daun. Daun muda berwarna merah cerah, baru kemudian setelah dewasa berwarna hijau daun matoa berbentuk jorong dengan panjang 30 sampai 40 cm dan lebar 8 sampai 15 cm. Helaian daun matoa tebal dan kaku, ujung daun meruncing, pangkal daun tumpul, tepi daun merata, permukaaan daun bagian atas dan bawah halus, serta berlekuk dibagian pertulangan daun. c)
Morfologi bunga matoa
Bunga matoa adalah bunga majemuk yang muncul dibagian ujung tangkai daun. Mahkota bunga matoa sedikit berbulu dibagian luarnya, dan kelopak bunga agak menyatu. d)
Morfologi buah matoa
Buah matoa berbentuk bundar dan lonjong, ukurannya seperti telur puyuh dengan panjang 1,5 sampai 5 cm dan berdiameter 1 hingga 3 cm. kulit buahnya licin serta berwarna b erwarna kuning kehijauan sangat muda, kemudan berwarna cokelat kemerahan jika sudah matang. Kulit ari buah matoa berwarna putih agak transparan yang melekat di biji.
2.5
Reproduksi Tumbuhan Matoa
Tumbuhan matoa bereproduksi secara generatif dan dapat diperbanyak menggunakan biji, cangkok, stek maupun sambung. Pada perbanyakan dengan biji sebaiknya terlebih dahulu disemaikan dalam polybag dan jika sudah cukup kuat dapat dilakukan pemindahan ke lapangan/kebun. Jarak tanam yang umum adalah 8 sampai 12 meter. Umumnya berbuah sekali dalam setahun. Berbunga pada bulan Juli sampai Oktober dan berbuah 3 atau 4 bulan kemudian. Buah ini merupakan buah musiman yang berbuah pada bulan September – September – Oktober. Oktober.
2.6
Manfaat Tumbuhan Matoa
Adapun manfaat tumbuhan matoa diantaranya yaitu: 1. Meningkatkan Daya Tahan Tubuh Buah matoa dapat meningkatkan daya tahan tubuh. Hal ini dikarenakan matoa merupakan buah buahan yang mengandung vitamin C. Dimana vitamin C dapat ber tindak untuk menangkal radikal bebas dan meningkatkan daya tahan tubuh. Dengan daya tahan tubuh yang baik, maka Anda dapat terlindungi dari serangan berbagai penyakit. 2. Membantu Mengurangi Stres yang Anda Alami Dalam buah matoa terkandung zat yang dapat berfungsi sebagai obat penenang. Sebuah penelitian juga menyatakan bahwa vitamin E dapat membantu mengatasi stres. Dengan begitu dengan mengkonsumsi buah matoa secara rutin dapat mengurangi stres yang Anda alami. 3. Mengurangi Risiko Kanker
Buah matoa mengandung antioksidan yang dapat mencegah pertumbuhan sel-sel kanker yang disebabkan karena radikal bebas. 4. Membantu Mengurangi Risiko Jantung Kandungan vitamin C pada buah matoa juga dapat berguna untuk membantu mengurangi risiko penyakit jantung. Dengan begitu dengan mengkonsumsi buah matoa dapat membantu Anda dalam mencegah serangan jantung dan stroke yang menjadi salah satu penyakit mematikan yang ada di dunia. 5. Menjaga Kesehatan Kulit Buah matoa mengandung vitamin E, yang sangat baik untuk kesehatan kulit. Selain itu, kulit Anda pun akan menjadi lebih halus. Oleh karena itu, untuk Anda yang menginginkan kondisi kulit yang lebih baik secara alami, Anda dapat mengkonsumsi buah matoa secara rutin. 6. Sebagai Sumber Energi Alternatif Buah matoa dapat menjadi sumber energi alternatif karena memiliki kandungan fruktosa yang cukup tinggi. Hal ini lebih aman untuk penderita diabetes, daripada gula yang diperoleh melalui tebu selama dikonsumsi secara tidak berlebihan. 7. Melancarkan Pencernaan Buah matoa mengandung serat yang dapat membantu memproses makanan yang Anda konsumsi sehingga dapat memperlancar pencernaan. Dengan begitu organ pencernaan Anda juga akan menjadi lebih sehat dan terhindar terhindar dari berbagai penyakit. 8. Mencegah Penuaan Dini Buah matoa mengandung antioksidan yang tidak hanya dapat mencegah kerusakan akibat radikal bebas, tetapi juga dapat membantu dalam mencegah terjadinya penuaan dini. Dengan begitu buah matoa dapat membantu Anda untuk tetap terlihat awet muda. 9. Mengontrol Tekanan Darah Buah matoa juga dapat membantu Anda dalam mencegah hipertensi. Dengan begitu, buah matoa sangat bermanfaat bagi Anda yang mengalami tekanan darah yang tidak stabil, serta membuat tekanan darah Anda menjadi lebih terkontrol dan stabil. 10. Menjaga Kesehatan Ginjal
Buah matoa juga bermanfaat untuk ginjal, yang dapat membantu fungsi ginjal untuk dapat bekerja dengan baik. Dengan memiliki kondisi kesehatan ginjal yang baik, maka juga akan membuat organ tubuh Anda lainnya tetap sehat
BAB III PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Buah Matoa merupakan jenis buah atau keluarga dari Sapindaceae (Rambutan) dalam bahasa latinnya disebut Pometia disebut Pometia Pinnata. Pinnata. Matoa merupakan tumbuhan langka asli Irian Jaya yang penyebarannya telah sampai ke seluruh Indonesia seperti di Maluku, Sulawesi, Kalimantan, dan Jawa. Selain rasa buahnya yang enak, banyak sekali manfaat yang terkandung pada tumbuhan matoa yang bias kita dapat.
3.2
Saran
Meski tumbuhan matoa memiliki manfaat yang banyak, namun kita juga tidak boleh mengeksplotasi secara besar-besaran dan berlebihan. Perlu diingat, tumbuhan matoa adalah tumbuhan langka yang perlu dijaga kelestariannya. Sehingga selain mengambil manfaatnya kita juga perlu ikut serta dalam pembudidayaan dan pelestariannya agar tumbuhan ini nantinya tidak punah dan dapat terus dipelajari dan diambil manfaatnya oleh generasi-generasi yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
Anonym.2016. Anonym.2016. “Klasifikasi dan Ciri-ciri Ciri-ciri Morfologi” www.materipertanian.com [diakses 4 April 2018] Anonym. 2017. ‘Khasiat dan Manfaat Buah Matoa” www.khasiatsehat.com [diakses 4 April 2018] Anonym. 2017. “Matoa” www.rindangsekali.wordpress.com [diakses 4 April 2018] Andri. 2012. “Pometia pinnata” www.scienceandri.blogspot.com [diakses 4 April 2018] Haifa. 2014. “Matoa” www.negerisekolahpunyahaifa.blogspot.co.id [diakses 4 April 2018]