MAKALAH MANAJEMEN PERBANKAN
AJUNG ARI WIBOWO 15062190 KELAS KARYAWAN (B)
UN IVERSITAN MERCU BUANA YOGYAKARTA 2015
PENDAHULUAN L!" B#$%&' M$
Kegiatan Kegiatan perekonomian perekonomian suatu suatu negara tidak terlepas terlepas dari lalu lintas lintas pembayaran pembayaran uang, uang, dimana dimana industri industri perbank perbankan an
memegan memegang g perana peranan n yang yang sangat sangat strateg strategis is dapat
dika dikata taka kan n seba sebaga gaii urat urat nadi nadi dari dari sist sistem em pere pereko kono nom mian. ian. Kegi Kegiat atan an poko pokok k bank bank menghi menghimpu mpun n dana dana dari dari masyar masyarakat akat dan menyal menyalurk urkan an kembali kembali kepada kepada masyar masyarakat akat,, mempunyai fungsi sebagai intermediary service. Perkem Perkembang bangan an perekon perekonomi omian an Indone Indonesia sia yang yang semaki semakin n pesat, pesat, membut membutuhka uhkan n modal yang cukup besar yang sebaiknya dipenuhi dari sumber dana domestik, sehingga perlu adanya iklim penggalian sumber dana masyarakat melalui mobilisasi dana masya masyaraka rakatt yang yang dilakuk dilakukan an sektor sektor perbank perbankan. an. Berbaga Berbagaii upaya upaya yang yang telah telah dilakuk dilakukan an pemerintah melalui Otoritas Moneter, dalam hal h al ini adalah Bank Indonesia sebagai Bank Sentral Sentral,, telah telah mengel mengeluar uarkan kan rangka rangkaian ian deregu deregulas lasii di bidang bidang keuanga keuangan, n, monete moneterr dan perbankan yang berkelanutan, be rkelanutan, yang tuuannya untuk menciptakan iklim perbankan yang sehat, mandiri dan efisien. Kebiakan ini pertama digulirkan pada tanggal ! "uni !#$% &Pakun &Pakun'$% '$%(, (, merupak merupakan an a)al a)al perkem perkemban bangan gan indust industri ri perban perbankan kan yang yang berdas berdasark arkan an mekan mekanis isme me pasa pasarr &int &inter eres estt rate rate regul regulat atio ion( n(.. Mela Melalu luii Pak Pakun un'$ '$% % bank bank*b *ban ank k dibe diberi ri kebebasan dalam memobilisasi dana masyarakat dengan menghapus pembatasan kredit dan plafon suku bunga serta pemabatasan kredit +ikuiditas Bank Indonesia &K+BI(. Kebiakan selanutnya yaitu pada tanggal - Oktober !#$$ &Pakto'$$( , yang bertuuan meningkatkan mobilisasi dana domestik dengan menurunkan hambatan masuk ke dalam sektor perbankan, perbankan, sehingga sehingga mempermudah mempermudah persyaratan persyaratan membuka membuka bank baru maupun cabang bank dan penurunan adangan /aib Minimum & 0eserve 0e1uirement200( dari !34 menadi 4 . 5ampak dari kedua kebiakan tersebut memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap perkembangan perbankan, baik umlah bank dan aringan kantor bank yang diikuti oleh peningkatan volume usaha dan enis produk yang dita)arkan. "umlah "umlah bank bank sebelu sebelum m Pakto'$ Pakto'$$ $ hanya hanya 6% buah bank dan !.$6% kantor kantor bank. Secara Secara kumulatif kumulatif pasca Pkato'$$ sampai sampai dengan !##- umlah bank menadi %$ buah bank dan -.--3 buah kantor bank. 5engan struktur struktur kelembagaan kelembagaan tersebut tersebut kegiatan operasional bank mengalami perkembangan yang sangat pesat sekali, hal ini tercermin dari hasil
pengerahan dana masyarakat dari 0p. %-,3 trilyun pada tahun !#$- menadi 0p. %3trilyun pada tahun !##-. &Sumber 7 Bank Indonesia(. Perkembangan mobilisasi dana masyarakat masyarakat yang tinggi tinggi mununukkan mununukkan betapa besar kepercayaan kepercayaan masyarakat masyarakat terhadap bank, dengan kata lain banking habit h abit masyarakat sudah tinggi. 8al ini dapat dilihat pada tabe tabell di ba)a ba)ah h ini ini tent tentan ang g perk perkem emba bang ngan an um umlah lah bank bank dan dan kant kantor or bank bank , sert sertaa perkembangan simpanan masyarakat, khususnya di )ilayah Propinsi "a)a Barat yang ditetapkan sebagai obyek penelitian. Mengingat kepercayaan masyarakat merupakan modal pokok dari kegiatan usaha bank, sementara dilain d ilain pihak p ihak bah)a bank merupakan urat nadi bagi kelancaran kegiatan perekonomian melalui fungsinya sebagai intermediary service. Menciptakan dan memelihara kepercayaan masyarakat terhadap bank, tidak hanya menadi tanggung a)ab industri industri perbankan, perbankan, akan tetapi menadi tanggung tanggung a)ab pemerintah pemerintah dengan lembaga* lembaga* lembaga lembaga terkait. 5engan demikian demikian kepercayaan kepercayaan masyarakat masyarakat terhadap bank merupakan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam menaga kontinuitas usaha bank , menciptakan menciptakan dan menaga menaga kestabilan kestabilan moneter disatu pihak dan stabilitas stabilitas ekonomi dilain pihak. 9ntuk itu sudah saatnya dilakukan penelitian untuk mengkai perihal kepercayaan masyarakat pada bank, dan penelitian ini dilakukan dengan mengambil udul :;nalisi
. =uuan dari penelitian penelitian ini adalah untuk mengetahui mengetahui faktor*fakt faktor*faktor or yang mempengaruhi mempengaruhi kepercayaan masyarakat masyarakat terhadap terhadap bank, dengan pembatasa pembatasan n masalah yang akan diteliti diteliti adalah adalah &a( bagaimana bagaimana nasabah nasabah dapat dapat menget mengetahui ahui kriter kriteria ia bank bank yang yang sehat, sehat, &b( faktor faktor*f *fakt aktor or apa saa saa yang yang mempengaruhi kepercayaan masyarakat terhadap bank dan &c( sampai seberapa besar faktor*faktor tersebut mempengaruhi kepercayaan masyarakat terhadap bank. 8asil penelitian penelitian ini diharapkan diharapkan dapat memberikan memberikan kontribusi kontribusi baik bagi obyek penelitian, maupun bagi pengembangan ilmu pengetahuan.
Kerangka pemikiran
penelitian ini didasakan pada pad a landasan teori yang relevan, dimana bank sebagai lembaga keperca kepercayaa yaan n yang yang merupak merupakan an bagian bagian dari dari sistem sistem monete moneterr merupa merupakan kan sarana sarana untuk untuk pembentukan dana alokasi tabungan masyarakat, maka peranan kebiakan moneter dalam suatu perekonomian sangat penting dalam menciptakan dan memelihara suatu tingkat kestabilan ekonomi. Sesuai dengan pengertian bank menurut 99*0I ?o. !@2!##$ tentang Per Perbank bankan an , bah) bah)aa * Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari
masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak +,
Sedangkan dalam pasal # dikatakan bah)a “ Mengingat bank terutama bekerja dengan dana dari masyarakat yang disimpan pada bank atas dasar kepercayaan, setiap bank perlu terus menjaga kesehatannya dan memelihara kepercayaan masyarakat padanya” .
5ari kedua penelasan tersebut
dapat disimpulkan bah)a
melalui kegiatan pokok bank diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. 9ntuk dapat meningkatkan taraf hidup rakyat, tentu
diperlukan modal kepercayaan
masyarakat dan kepercayaan ini akan diberikan hanya kepada bank yang sehat. 5engan demikian tingkat kesehatan bank sangat erat hubungannya dengan kepercayaan masyarakat terhadap bank. Badudu Aain &!##7!@@( mengatakan tentang kepercayaan, bah)a “Kepercayaan adalah meletakkan kepercayaan atau memberikan kepada seseorang untuk menjaga, memelihara, menyimpan , merahasiakan dan sebagainya”.
Masyarakat sebagai salah satu bagian dari pelaku ekonomi, dengan perkembangan yang teradi di masyarakat sebagai akibat perkembangan dari teknologi informasi, telah mempengaruhi perilakunya sebagai pelaku ekonomi. Seperti halnya yang diungkapkan oleh Soemitro 5oohadikusumo &!##!7!#( bah)a “..dalam proses pengambilan keputusan para pelaku ekonomi mengandalkan pengalaman dan pengetahuannya dari masa lalu dan masa kini, perkiraan-perkiraan yang akan terjadi di masa mendatang ditambah dengan segenap informasi data yang sekarang tersedia” . 5engan demikian
dapat disimpulkan bah)a informasi yang tersedia tentang kondisi sektor perbankan, dapat mempengaruhi keputusan yang akan diambil yang berkaitan dengan dengan kepercayaannya kepada bank. Peranan bank yang sangat strategis dalam perkembangan ekonomi, sehingga perlu diperhatikan dan diaga kontinuitas usahanya, dengan meningkatkan kemampuan menggali sumber dana masyarakat. 9ntuk itu perlu didukung oleh instrumen yang efektif yang dapat memotivasi masyarakat menyimpan uangnya di bank. Instrumen tersebut diantaranya adalah &a( adanya aminan keamanan atas simpanan masyarakat, &b( tingkat bunga yang stabil dan kompetitif, &c( pelayanan yang tersedia tentang perkembangan industri perbankan.
baik dan &d( informasi yang
Motivasi masyarakat mempercayakan dananya di bank tentunya selain mengharapkan mendapatkan keuntungan, uga mengharapkan adanya aminan keamanan atas simpanan masyarakat secara hukum. Perilaku seseorang pada saat tertentu biasanya ditentukan oleh kebutuhan yang paling kuat, yaitu rasa aman. Kerangka kekuatan kebutuhan manusia telah dikembangkan oleh ;braham Maslo), yang dikenal dengan 8irarki Kebutuhan Maslo) C fisiologis, rasa aman, sosial, penghargaan dan per)uudan diri. 5ikatakan bah)a “Kebutuhan rasa aman yang berada pada alam sadar cukup jelas dan sangat umum diantara semua orang pada umumnya” . Sedangkan Paul
8ersey mengutip pendapat dari Soul /. Dellerman &!##7%6( dikatakan bah)a “emua orang
memiliki
keinginan
untuk
terbebas
dari
bahaya
yang
mengancam
kehidupannya, yaitu kecelakaan, peperangan dan ketidakpastian ekonomi”. 5engan
demikian dapat disimpulkan bah)a setiap individu maupun kelompok sangat membutuhkan rasa aman, tanpa kecuali kebutuhan rasa aman yang diberikan oleh bank kepada nasabahnya. Instrumen berikutnya yang memberikan pengaruh sangat besar terhadap berbagai kondisi ekonomi yaitu tingkat bunga .
/asis &!##$7#( mengatakan bah)a “!ingkat
bunga yang tinggi akan dapat menarik masyarakat untuk menyimpan uangnya di bank, karena para pemilik dana mengharapakan keuntungan dari dana yang disimpan di bank”. Sedangkan Budiono &!#$@7( mengatakan bah)a “!ingkat bunga adalah harga dari penggunaan uang yang
dapat dipandang sebagai se"a atas
penggunaan uang untuk jangka "aktu tertentu” . 5engan demikian bah)a tingkat
bunga yang tinggi masih efektif diadikan sebagai instrumen dalam meningkatkan mobilisasi
dana
masyarakat.
Seperti
halnya
yang
diungkapkan
Soemitro
5oohadikusumo &!##!7!#( tentang pelaku ekonomi yang memiliki perilaku rasional, yaitu “#erilaku ekonomi $economic beha%iour& pada dasarnya bersifat rasional, artinya para pelaku ekonomi bersikap rasional di dalam mengadakan pilihan ekonomi dan mengambil keputusan ekonomi”. Sikap ini tercermin dari perkembangan simpanan
masyarakat bila dibandingkan dengan perkembangan umlah nasabah. 5imana pada tahun !##- dimana perekonomian Indonesia sedang dilanda krisis dan langkah berani dari BPP? dengan melikuidasi !6 bank umum s)asta nasional , yang dilanutkan dengan program beku operasi atau pengambil alihan operasional. ?amun demikian minat
masyarakat untuk menyimpan uangnya di bank masih tetap tinggi, yaitu memanfaatkan tingkat bunga deposito yang cukup tinggi &6-4 per bulan tahun !##-2!##$(, )alaupun ika dilihat umlah orang &nasabah( mengalami penurunan. Kondisi ini membuktikan masih berlakunya teori Keynes
bah)a “ Bunga uang ditentukan oleh preferensi
likuiditas, yaitu motif transaksi, motif berjaga-jaga dan motif spekulasi”. 5engan
demikian dapat disimpulkan bah)a tingkat bunga merupakan imbalan atau kontraprestasi yang diberikan oleh bank kepada penyimpanan dana. Suku bunga yang tinggi akan mendorong masyarakat untuk menghemat pengeluaran konsumsinya dan menyimpan bagian yang lebih dari aktiva totalnya dalam bentuk aktiva yang memberikan penghasilan. Kepercayaan masyarakat terhadap bank tidak terlepas dari masalah kepuasan, yang dapat dipenuhi salah satunya dari pelayanan yang prima. Sehingga pembahasan masalah konsep kepuasaan pelanggan &nasabah( menadi suatu hal yang vital. Persaingan antar bank yang semakin ketat, dimana semakin banyak produsen yang terlibat dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen, menyebabkan setiap bank harus menempatkan orientasi pada kepuasan pelanggan sebagai tuuan utama. 8al ini tercermin dari banyaknya bank menyertakan konsumennya terhadap kepuasan nasabah dalam penyertaan misinya. ;s. Mahmoeddin &!##67( mengatakan bah)a “#elayanan yang baik merupakan salah satu syarat untuk berhasilnya bank dalam usaha pengumpulan dana sebanyak mungkin, penjualan jasa seoptimal mungkin yang pada akhirnya memperoleh laba semaksimal mungkin”. Sedangkan =iptono, yang mengutip pendapat
Engel,et.all. &!##37-( mengatakan bah)a “Kepuasaan pelanggan merupakan e%aluasi purna beli, dimana alternatif yang dipilih sekurang-kurangnya sama atau melampaui harapan pelanggan, sedangkan ketidakpuasan timbul apabila hasil tidak memenuhi harapan” .
5apat disimpulkan bah)a pelayanan yang baik, ramah, cepat dan akurat
merupakan suatu prinsip yang harus dimiliki oleh setiap petugas bank, yang harus memberikan pelayanan prima kepada nasabah. Semakin baik pelayanan yang diberikan, maka semakin tinggi tingkat kepuasan nasabah, semakin tinggi tingkat kepercayaan masyarakat terhadap bank. Perilaku masyarakat sebagai pelaku ekonomi tentu sangat berkepentingan dengan tersedianya informasi yang dapat dipertanggung a)abkan. =indakan atau pengambilan
keputusan secara rasional berdasarkan pengalaman dan informasi yang diperoleh. Kondisi perilaku masyarakat yang semakin kritis, menuntut peranan Pemerintah dalam hal ini Bank Indonesia sebagai lembaga yang ber)enang mengeluarkan informasi, dapat secara aktif mensosialisasikan setiap perubahan kebiakan tentang perbankan, sehingga masyarakat dapat mengetahui dan mengikuti perkembangan perbankan dengan baik, khususnya tingkat kesehatan bank. 5engan demikian informasi dapat diadikan sebagai instrumen yang dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap bank. Seperti halnya yang diungkapkan oleh Sumitro 5oohadikusumo &!##!7!#( tersebut diatas.
PEMBAHASAN I,
KRITERIA KESEHATAN BANK
Pada akhir tahun @@! Bank harus memenuhi persyaratan Kesehatan Bank dari Bank Indonesia 7
II,
•
;0 minimal $ 4
•
?P+ maksimal 3 4 TAHAPAN PENYUSUNAN CETAK BIRU PERBANKAN
!. L&'%1 ;nalisa ;ME+ berdasarkan peraturan Bank Indonesia untuk mengklasifikasikan Bank sehat dan Bank tidak sehat
. L&'%2 Klasifikasi Bank. Proses penyaringan Bank sehat menadi Bank kuat dan Bank lemah Parameternya adalah sebagai berikut 7 !. Kualitas S5M
Manaemen profesional
9i kepatutan &
. Kemampuan finansial
=ingkat permodalan
Skala ekonomi
Efisiensi dari akumulasi dana 2 pendanaan
Kemampuan menyalurkan kredit kepada sektor riil
%. =ingkat keunggulan kompetitif secara regional
Dovernance�
. Dood Manaemen kredit yang prudent
%. L&'%Evaluasi terhadap ?ilai /aralaba &
. L&'%. Pemetaan Perbankan ?asional. Proses pemetaan Bank yang kuat dan Bank yang lemah untuk menentukan posisi relatif dari setiap Bank d i dalam Perbankan
1.
L&'%5
Proses Pengelompokan . Proses untuk menentukan Kelompok Bank dengan cara7 Penggabungan Bank*Bank &Merger Banks(
=idak diperlukan ineksi modal
5iperlukan ineksi modal
Bank berdiri sendiri &Stand ;lone Banks(
=idak diperlukan ineksi modal
5iperlukan ineksi modal
Parameter yang digunakan pada langkah 3 7
. Infrastruktur aringan distribusi
abang
;nungan =unai Mandiri &;=M(
"aringan pendebetan
Pelayanan perbankan on*line dan melalui telepon
0encana pengembangan
%. Bank Konsumer &onsumer Banking(
5eposito
Produk 2 Portofolio Kartu Kredit
Kredit konsumsi dan produk lainnya
Pelayanan perbankan melalui internet
. Bank Korporasi dan retail &orporate dan 0etail Banking(
Pinaman &+oans(
0encana usaha &Business Plan(
Manaemen resiko
3. Sumber 5aya Manusia 6. =eknologi dan Operasi
Infrastruktur teknologi
=eknologi untuk manaemen resiko
-. Peraturan dan aspek legal +itigasi, kontingensi, dan aspek legal lainnya
3. L&'%6 Proses penentuan Posisi ;khir . Proses penentuan posisi akhir akan mengarahkan Bank*Bank untuk menadi 7 o
B&% I&!/ (C"# B&%) 11
Bank Internasional
Memiliki cabang di seluruh propinsi
Memenuhi standar perbankan internasional
Kemampuan permodalan untuk operasi skala nasional
Pelayanan yang meliputi seluruh produk perbankan
11
Bank regional
Pelayanan produk perbankan terbatas sektor tertentu
Bank berdasarkan tata nilai agama &mis. Bank Syariah(
Deografi &mis. "a)a, Sumatera, Kalimantan, Sula)esi(
o
?asabah korporasi besar, menengah dan retail
?asabah &mis. Korporasi besar, menengah(
B&% N&I&!/ (N&C"# B&%)
Bank Khusus Mena)arkan produk tertentu seperti 7
Pembiayaan sektor pertanian dan agribisnis
Pembiayaan untuk usaha kecil
Bank tabungan nasional khusus untuk Kredit Pemilikan 0umah
Pembiayaan untuk proyek*proyek nasional berskala besar
Parameter yang digunakan untuk mencapai proses akhir adalah sebagai berikut 7
"enis usaha
"umlah cabang
Bank devisa
=eknologi dan operasi
Budaya perusahaan
III,
PEMETAAN PERBANKAN NASIONAL
!.
Sesuai dengan Program ;ksi Prioritas Sektor 0iil yang telah disampaikan pada Sidang Kabinet tanggal $ Pebruari @@! &5okumen II(, khususnya Sektor Keuangan, Kantor Menteri Muda 9rusan 0estrukturisasi Ekonomi ?asional telah melakukan kaian etak Biru Perbankan ?asional
.
etak Biru Perbankan ?asional ini sangat diperlukan saat ini mengingat rencana pemberlakuan peraturan Bank Indonesia pada akhir tahun @@! di mana semua bank diharuskan memiliki rasio kecukupan modal &;0( minimal $4 dan tingkat kredit bermasalah &?P+( maksimal 34
%.
5ari catatan Bank Indonesia dan data serta analisa yang kami lakukan, akan terdapat kurang lebih @ bank yang tidak dapat memenuhi ketentuan tersebut di atas
.
5ari beberapa alternatif yang kami analisa untuk penyelesaian masalah ini, maka penggabungan dan konsolidasi bank*bank merupakan alternatif yang terbaik
3.
Kaian tersebut terlampir dalam laporan ini.
IV,
ALTERNATI PENYEHATAN PERBANKAN NASIONAL
!.
Merubah
peraturan
Bank
Indonesia
&;0
$4
dan
?P+
34(
;lternatif pertama akan menimbulkan � moral haGard� ;0 $4 belum cukup untuk mendukung Bank yang kuat dan efisien .
0edistribusi
Obligasi
Pemerintah
;lternatif kedua sulit dilakukan karena tidak sesuai dengan kondisi pasar %.
Penukaran
dengan
;set
&;sset
S)ap(
;lternatif ketiga uga sulit dilakukan disebabkan terbatasnya aset yang telah direstrukturisasi di BPP?, sulitnya penentuan harga, dan mekanisme s)ap V,
KONSOLIDASI DAN MERGER
;lternatif keempat, konsolidasi Bank*Bank ?asional menadi pilihan yang paling menguntungkan, karena7 * Bank*Bank hasil konsoldasi 2 merger dapat mencapai skala ekonomi yang menguntungkan. * Meningkatkan nilai Bank*Bank ?asional dan akan menarik investor. * Penga)asan yang lebih efektif dengan berkurangnya umlah Bank. SES9;I dengan nature krisis yang menimpa negeri kita, perbankan memainkan peran penting dalam pemulihan ekonomi. ;da dua generasi utama dalam krisis ekonomi, dilihat dari faktor fundamental yang menyebabkannya. Pertama, krisis nilai tukar ¤cy crisis( dan kedua, krisis sistem finansial &financial crisis(. Berbeda dengan krisis di ka)asan ;merika +atin &Brasil, Meksiko, ;rgentina( dan Eropa =imur &Hugoslavia, Bulgaria, 8ongaria(, krisis yang menimpa ka)asan ;sia =enggara &Indonesia,
=hailand,
Malaysia(
menunukkan
kausalitas
yang
erat
antarkeduanya &faktor moneter dan finansial(.
5emikian, maka krisis di ka)asan ini dinamai krisis generasi ketiga &third generation(. "ika ditelusuri lebih auh, akar dari dua generasi krisis tersebut sebenarnya
ada pada faktor kepercayaan yang hilang. 0untuhnya perekonomian kita sangat dipengaruhi oleh perilaku destruktif para pelaku ekonomi, sebagai refleksi atas harapan akan realita ekonomi &fulfilling destructive prophecy(. Maka tidak berlebihan ika dalam rangka memantapkan pemulihan ekonomi, kredibilitas adalah sesuatu yang sangat dibutuhkan dari pemerintah sekarang ini.
Kita agak tersentak dengan keadian yang menimpa P= Bank Dlobal =bk serta perusahaan reksadana Prudence International, beberapa )aktu lalu. 5emikian pula dengan berita masuknya Bank Persyarikatan Indonesia &BPI( di ba)ah penga)asan khusus &special surveillance( Bank Indonesia. =ernyata, industri perbankan serta sektor keuangan masih berlumur dengan persoalan yang serius. Padahal, tanpa kebangkitan sektor perbankan serta perkembangan sektor finansial yang kuat, pemulihan ekonomi akan tersendat. +alu apa yang harus dilakukan Sektor finansial Secara sederhana, tugas utama pemerintah hanyalah dua, yaitu meredam geolak angka pendek serta menggali potensi pertumbuhan dalam angka panang. Boleh dikatakan, pemerintahan baru sudah tidak terlalu dibebani oleh persoalan geolak angka pendek. ?ilai tukar sudah stabil, inflasi terkendali, dan tingkat suku bunga uga makin bisa ditekan. Bahkan kredibilitas pemerintahan baru di ba)ah Presiden Susilo Bambang Hudhoyono dan "usuf Kalla uga makin bersinar. Salah satu indikatornya adalah melonaknya Indeks 8arga Saham Dabungan &I8SD( di Bursa Efek "akarta &BE"( hingga menyentuh nilai tertinggi dalam searah pasar modal di Indonesia mencapai titik !.@@% poin. Berita mengenai penipuan terhadap nasabah P= Bank Dlobal adalah berita buruk yang turut menahan pergerakan perdagangan saham. 5emikian pun, keraguan akan kredibilitas dari tata perekonomian di ba)ah pemerintahan baru mulai merebak. Keraguan tersebut bukanlah tanpa sebab. 5alam kasus Bank Dlobal, persoalannya terkait dengan industri reksadana yang sedang tumbuh sangat pesat akhir*akhir ini. 8ingga di penghuung @@ ini, dana yang bergerak di industri tersebut sudah mencapai 0p!@@ triliun. Padahal, di akhir @@ baru mencapai 0p!,6 triliun. 5i seluruh dunia, industri reksadana memang sedang mengalami booming. Maalah =he Economist edisi - ?ovember*% 5esember @@ mengusung udul =he capitalismJs ?e) Kings. 5alam kurun dua tahun terakhir ini, industri reksadana &private e1uity( telah tumbuh sebesar 6@4.
5an dalam kurun )aktu !@ tahun terakhir, teradi peningkatan sebesar %.@@@4. Betapa industri reksadana tengah menadi pusat bisnis baru yang meraai sistem kapitalisme modern, begitu =he Economist menerangkan. 5i Indonesia, industri reksadana merupakan salah satu alternatif pembiayaan perusahaan yang berkembang terutama setelah krisis. Sebagaimana kita tahu, sebelum krisis ekonomi, sumber pembiayaan perusahaan hanya mengandalkan sistem perbankan. Bahkan hingga @@@ yang lalu, perbankan masih menguasai #@,@ persen perputaran dana di sektor finansial. ;rtinya, sektor finansial yang lainnya &pasar modal, asuransi, multifinance, dan pegadaian( belum begitu berkembang. =idak berkembangnya pasar modal secara optimal, sehingga pertumbuhan obligasi &obligasi pemerintah dan perusahaan( serta saham masih di ba)ah pertumbuhan sektor perbankan. ;kibatnya, struktur permodalan perusahaan dan instrumen investasi masih sangat tergantung pada sektor perbankan. Kehancuran sektor perbankan telah memberi pelaaran untuk secara berangsur mengembangkan sektor investasi yang lain. Maka sumber pembiayaan yang berbasis pada pasar modal semakin menadi kebutuhan.
5alam konteks sektor pembiayaan konsumsi &multifinance(, akhir*akhir ini uga mengalami perkembangan yang pesat. 5i tengah kelesuan sektor perbankan yang menderita akibat sektor riil yang tidak bergerak, bisnis multifinance tumbuh secara meyakinkan. 8ingga @@ ini, penyaluran dana bank ke multifinance naik sebesar 6-4 &atau 0p$,% triliun( dibanding @@% yang hanya mampu menyalurkan kredit sebesar 0p,# triliun. Secara kuantitatif, umlah perusahaan multifinance uga mengalami lonakan, hingga pertumbuhan sektor tersebut selama @@ naik sekitar @*%@4.
dengan
/ahana Otomitra Multiarta. Selain
itu,
perkembangan sektor pembiayaan uga didukung oleh kemitraan, seperti teradi antara Bank Mandiri dengan P= ;stra Sedaya, yang menerima kucuran kredit sebesar 0p,3 triliun. Pendek kata, selain perbankan, sekarang sektor pembiayaan dan reksadana adalah uung tombak dalam sektor finansial kita. Sayangnya, pemerintah nampak tidak siap
menghadapi perkembangan di sektor*sektor tersebut, selain pemulihan dunia perbankan pun mengalami hambatan yang berarti. Kelembagaan Beralihnya pusat peredaran uang dari perbankan ke industri pembiayaan dan industri reksadana menyisakan berbagai persoalan kelembagaan. Sudah siapkan kelembagaan sektor finansial kita terhadap perkembangan reksadana dan multifinance Sektor yang lebih krusial adalah industri reksadana, karena sangat rentan terhadap manipulasi. Sebagaimana pada a)al pertumbuhan sektor perbankan pada !#$$, persoalan utamanya adalah institusi hukum dan aturan main yang ternyata sangat lemah. ;kibatnya, liberalisasi sektor perbankan bukannya menghasilkan struktur pembiayaan yang kuat bagi sektor riil, ustru sebaliknya menyebabkan keterpurukan yang luar biasa. Inti persoalannya, sektor perbankan tidak dikelola dengan baik, sehingga tidak memiliki daya dukung yang kuat terhadap struktur perekonomian nasional secara umum. Sekilas, kita bisa melihat betapa liberalisasi hanya menciptakan struktur industri perbankan yang rapuh. Seak Paket Oktober !#$$ &Pakto(, terlalu banyak bank berdiri sehingga persaingan sangat tinggi dan pada gilirannya kualitasnya menadi sangat buruk. Sementara itu, struktur aset dan ke)aiban timpang karena fungsi penga)asan yang lemah. 8al tersebut bisa ditunukkan dengan besarnya off balance sheet liabilities dari keseluruhan aset di sektor perbankan, yaitu sekitar 6%4 yang tidak diungkapkan dan di*hedging secara benar. Singkatnya, liberalisasi tanpa kerangka kelembagaan yang baik, ustru berakibat sangat fatal. Aaman dengan orde liberalisasi berulang kembali.
Sektor finansial yang dibiarkan tumbuh tanpa adanya regulasi dan kelembagaan yang kuat, dipastikan hanya akan menadi bumerang di kemudian hari. Sudah saatnya otoritas di sektor keuangan, seperti Bappepam, BE", BI mengintegrasikan koordinasi untuk membangun kerangka kelembagaan yang kuat bagi perkembangan sektor finansial. 5unia perbankan yang ternyata masih menyimpan bara persoalan, harus segara diselesaikan, baik dengan cara merger, likuidasi maupun dengan mengaktifkan seluruh perangkat penga)asan yang sementara ini masih terlihat tidak maksimal. =anpa pemulihan sektor perbankan serta kesehatan sektor finansial pada umumnya, stabilitas ekonomi makro yang sudah mulai tercipta akan terganggu kembali. 5an ika stabilitas angka pendek kembali teradi &meski dalam deraat yang lebih kecil ketimbang
!##-2!##$ lalu( tetap saa akan mengganggu usaha menciptakan pertumbuhan dalam angka panang. Sebenarnya, pemerintahan baru memiliki peluang yang sangat besar untuk secara lebih terfokus membenahi kelembagaan di setiap sektor ekonomi, agar tercipta struktur ekonomi yang kuat. Sayangnya, pemerintahan baru belum uga maksimal mengarahkan kebiakan*kebiakannya dalam rangka penguatan kelembagaan. Sebaliknya aroma yang terasa adalah usaha untuk melanggengkan kekuasaan dengan berimprovisasi melalui penetrasi pada kekuatan*kekuatan politik. Moga*moga manuver /akil Presiden "usuf Kalla mencengkeram Partai Dolkar tidak berlanut dengan manuver politik yang lain, karena stabilitas serta pemulihan ekonomi akan menadi taruhannya.
Sementara itu, rakyat sudah tidak bisa menunggu lebih lama lagi kesungguhan pemerintah mengatasi krisis ekonomi. =anpa kredibilitas dari pemerintah, kebiakan tidak populis seperti menaikkan harga bahan bakar minyak &BBM(, mencabut subsidi, privatisasi serta liberalisasi di berbagai sektor hanya akan menggerakkan kemarahan massa*rakyat. Kesungguhan, kredibilitas dan kera keras harus terlebih dahulu ditunukkan, sebelum mengaak rakyat bersama*sama hidup lebih menderita, guna mencapai tahap pemulihan ekonomi yang lebih tinggi. Bank Indonesia diminta mengumumkan kesehatan bank di Indonesia demi menamin keselamatan uang masyarakat. Per Maret @@-, rencananya pemerintah melalui +embaga Penamin Simpanan &+PS( hanya akan menamin simpanan masyarakat di perbankan sampai 0p !@@ uta per nasabah per bank. +antaran hal itu, masyarakat perlu mengetahui kesehatan bank secara transparan melalui intervensi BI. 5emikian diungkapkan Pengamat Ekonomi dari entre for Strategic and International Studies &SIS( Pande 0ada Silalahi, Kamis &!32%( di Medan dalam sebuah diskusi perbankan yang diselenggarakan Bank Mandiri. :9ntuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, maka bank dan masyarakat harus sama*sama proaktif. Pihak perbankan harus meyakinkan mereka,> kata Pande. 5ia menuturkan akan teradi perang informasi bah)a masing*masing bank mengklaim dirinya sehat. Para nasabah perlu mengetahui mana bank yang terindikasi
tidak sehat. 5ia meminta agar masyarakat tidak terkelabui dengan apa yang disampaikan pihak bank. Salah satunya adalah dengan mengetahui indikator*indikator +oan 5eposit 0atio &+50(, apital ;de1uaces 0atio &;0(, dan ?et Interest Margin &?IM(. :Indikator*indikator itu tidak dengan sendirinya bisa diketahui masyarakat. ?amun, perlu adanya pihak ketiga yang menginformasikan hal itu. Mereka bisa datang dari media ataupun
Bank
Indonesia.
Saya
kira
BI
bisa
melakukan
itu,>
tutur
dia.
8ati*hati :Saya memprediksi, BI akan dituntut masyarakat untuk mengumumkan kesehatan bank ke masyarakat. Pada tahap selanutnya, ?asabah bank yang menyimpan dana di atas 0p !@@ uta harus betul*betul mencermati kesehatan dan kemampuan bank mereka,> tutur dia. Berdasarkan data BI, dana pihak ketiga yang disimpan di perbankan meningkat dari 0p !.!- triliun di tahun @@3 menadi 0p !.$- triliun pada 5esember @@6. Indikator kesehatan perbankan seperti ;0, +50, dan ?IM rata*rata meningkat , persen, !,# persen, dan @,6 persen. 5i kesempatan yang sama, senada dengan Pande, 5irektur Penamin dan Manaemen 0esiko +embaga Penamin Simpanan &+PS( tutur dia. VI,
BI SUSUN ATURAN BANK SYARIAH
Bank Indonesia saat ini masih menggodok peraturan mengenai kesehatan bank syariah, menyusul aturan*aturan dasar lain yang telah dikeluarkan. Menurut 5eputi Dubernur BI Maulana Ibrahim di "akarta, "umat &%2!(, aturan mengenai kesehatan perbankan syariah harus dibedakan dengan sistem konvensional. LMengingat titik berat sistem syariah adalah proteksi pada investor atau nasabah, menggunakan sistem bagi hasil,L uar Maulana. Maulana uga mengatakan, ;rsitektur Perbankan Indonesia &;PI( tetap menamin eksistensi perbankan syariah. 5alam kerangka dasar sistem perbankan Indonesia itu, bank syariah diakomodasi dalam kelompok bank yang melakukan asa khusus. Menurut Maulana, ;PI disusun mengacu pada peraturan perbankan yang telah ada. L0ancangan ;PI kan harus sesuai dengan undang*undang, dan peraturannya sudah mengamanatkan sistem perbankan kita terdiri atas perbankan konvensional dan syariah. Karena itu, perbankan syariah ditampung dalam kelompok bank yang melaksanakan asa khusus,L uarnya. 5alam rancangan ;PI yang disampaikan Dubernur BI Burhanuddin ;bdullah dua pekan lalu disebutkan, dalam !@*!3 tahun ke depan bank*bank diharapkan dapat meningkatkan permodalan untuk mencapai struktur perbankan yang optimal. Berdasarkan besarnya modal, perbankan nasional ke depan digolongkan dalam empat kelompok, yaitu dua hingga tiga bank dengan kapasitas dan kemampuan beroperasi di )ilayah internasional dengan modal minimum 0p 3@ triliun. Kelompok kedua, tiga sampai lima bank nasional dengan modal 0p !@ triliun*0p 3@ triliun. 5i ba)ahnya adalah %@*3@ bank yang kegiatan usahanya terfokus pada segmen usaha tertentu sesuai dengan kompetensi masing*masing bank, dengan modal 0p !@@ miliar*0p !@ triliun. =erakhir, kelompok bank perkreditan rakyat &BP0( dan bank dengan kegiatan usaha terbatas bermodal kurang dari 0p !@@ miliar.
D/"/$/3 S/!#4 B" P#&/$/& K##!& B&% S"/
Perkembangan perbankan Syariah saat ini dan ke depan diperkirakan akan memiliki produk dan asa perbankan yang semakin beragam dan kompleks, sehingga eksposur risiko yang dihadapi uga akan meningkat. JJPerkembangan metodologi penilaian kondisi bank yang bersifat dinamis, mendorong pengaturan kembali sistem penilaian tingkat kesehatan bank berdasarkan prinsip syariah, agar dapat memberikan gambaran yang lebih tepat mengenai kondisi saat ini dan mendatang,JJ kata 5eputi Dubernur, Siti halimah
risiko
pasar(
dihitung
secara
mempertimbangkan unsur judgement . &bn*3#(
kuantitatif
dan
kualitatif
dengan
VII,
KESEHATAN BANK NASIONAL MEMBAIK
Kondisi kesehatan perbankan nasional mengalami perbaikan, di mana rasio kecukupan modal &;0( rata*rata hingga saat ini mencapai @,- persen dengan umlah kredit yang disalurkan 0p #@ triliun, atau tumbuh !#, persen. 5emikian dikemukakan Dubernur Bank Indonesia Burhanuddin ;bdullah pada acara
Strategis
Bank
Indonesia
@@-,
0abu
$(.
LSaya berharap hingga akhir tahun ini kredit bisa tumbuh @ hingga persen dan kredit bermasalah &?P+( terus diaga pada tingkat yang relatif rendah 6,%6 persen &gross( atau ,$# persen &nett(,L kata Burhanuddin ;bdullah. Kesehatan bank, hemat dia, kian menadi bekal penting guna membendung geolak eksternal. Burhanuddin mengemukakan geolak eksternal dalam tiga minggu terakhir telah memberi pelaaran penting dalam manaemen makroekonomi Indonesia di tengah reGim devisa bebas nilai tukar yang dianut. LSetidaknya ada tiga pelaaran penting yang dapat dipetik dari kondisi ini,L kata Burhanuddin. Pertama, perlunya Bank Indonesia berhati*hati dalam merumuskan dan mengelola kebiakan ekonomi nasional. Kedua, pentingnya membangun fundamental ekonomi yang kokoh. Ketiga, tetap melaksanakan proses pembangunan secara bertahap dengan tetap menaga keseimbangan berbagai hal terkait proses pembangunan tersebut. Sementara itu, Presiden Susilo Bambang Hudhoyono mengatakan industri perbankan nasional secara fundamental, relatif sudah auh lebih kuat dibanding sebelum krisis
perbankan
!##-.
Indikasi keberhasilannya, lanut Presiden, bisa dilihat pada saat ini di mana pasar finansial global sedang teradi gonang*ganing sementara industri perbankan sudah punya mekanisme dalam mengelola risiko dan uga katup*katup pengaman.
:=erbukti, geolak pasar finansial global tidak sampai mempengaruhi industri perbankan kita. Makroekonomi kita uga makin kokoh, yang tak luput dari kontribusi perbankan uga,> kata Presiden. P#&74/&& B#"'&!&' 8 K##!& B&%
Menteri Keuangan Boediono mengatakan, premi penaminan dalam +embaga Penamin Simpanan &+PS( akan didasarkan pada tingkat kesehatan bank. LIdealnya, penetapan premi didasarkan pada tingkat kesehatan tiap*tiap bank atau risk based*nya,L tuturnya dalam rapat kera dengan Komisi I 5P0 di "akarta, kemarin. Modal a)al pendirian +PS, lanut dia, akan bersumber pada premi penaminan yang ada pada saat pelaksanaan program penaminan oleh pemerintah sampai terbentuk +PS yang diperkirakan sekitar 0p triliun. L"umlah itu masih tetap terbuka untuk dibahas bersama 5e)an mengenai modal yang cukup bagi +PS,L tambahnya. Sementara itu, 5armin ?asution, 5iren +embaga Keuangan mengatakan, premi penaminan akan berdasarkan pada risiko kegagalan bank, sehingga makin besar risiko bank ditutup kian besar pula preminya. LMakin kecil risiko bank ditutup atau makin sehat banknya, kian kecil pembayaran preminya,L tegas dia. 5alam +PS, kata dia, diusulkan pembayaran premi @,!4 dari rata*rata dana pihak ketiga untuk satu sampai dua tahun pertama. Setelah itu berdasarkan pada risiko kesehatan bank. Pada saat ini premi penaminan yang ditentukan oleh BPP? @,34 dari rata*rata dana pihak ketiga setahun. 5ia menyebutkan, kisaran antara premi terkecil dan tertinggi yang harus dibayarkan untuk penaminan tidak sampai @,34, sehingga bank yang paling sehat preminya bisa di ba)ah @,!4.
Mengenai lingkup penaminan simpanan, dia mengatakan, nanti hanya akan menamin simpanan dana pihak ketiga. ?amun, pengurangan lingkup penaminan dilakukan dalam dua tahap. Pertama, satu tahun setelah +PS terbentuk penaminan hanya berlaku untuk dana pihak ketiga dan transaksi antarbank. Kedua, enam bulan berikutnya hanya simpanan dana pihak ketiga yang akan diamin. 5alam 099 +PS disebutkan, +PS merupakan lembaga independen yang memiliki ke)enangan publik dan bertanggung a)ab kepada presiden. Presiden tidak dapat memberhentikan pemimpin +PS kecuali berdasarkan ketentuan yang ditetapkan 99 +PS. +PS akan dipimpin oleh de)an komisioner dan kepala eksekutif yang terdiri atas profesional yang memiliki pengalaman dan keahlian di bidangnya. T4: M$
Sementara itu 33 bank yang saat ini modalnya masih di ba)ah 0p !@@ miliar bersedia menambah modal sesuai dengan ketentuan yang tertuang dalam ;rsitektur Perbankan Indonesia. L?amun untuk penambahan modal tersebut saat ini Bank Indonesia &BI( belum memperbolehkan bank*bank tersebut melakukan le)at kredit investasi kolektif efek beragunan aset,L kata Mulyaman 8adad, 5eputi 5irektur Penelitian dan Pengaturan Perbankan yang uga Kepala Biro Stabilitas Sistem Keuangan BI di Dedung BI "alan M8 =hamrin, "akarta. Keinginan bank menambah modal le)at kredit investasi kolektif efek beragunan aset tersebut, menurut di, masih belum memungkinkan karena hingga saat ini BI belum memiliki aturannya. LKami masih akan mengkai apakah bank bisa menambah modalnya le)at kredit tersebut. Itu nanti akan ada peraturannya. Sekarang belum, mungkin pada akhirnya bisa
karena aturannya belum ada. =api memang memungkinkan diatur dalam Peraturan Bank Indonesia &PBI(,L tambahnya. 5alam ;rsitektur Perbankan Indonesia BI memutuskan agar bank meningkatkan modal minimumnya menadi di atas 0p !@@ miliar pada tahun @!@. Saat ini ada 33 bank yang modalnya masih di ba)ah 0p !@@ miliar. L?amun pada dasarnya ke*33 bank itu telah bersedia mengikuti koridor yang diatur dalam ;rsitektur Perbankan Indonesia. Mereka saat ini tengah bersiap*siap menambah modal atau melakukan merger,L tuturnya. Bahkan, lanut dia, bank*bank yang saat ini memiliki modal di atas 0p !@@ miliar, contohnya Bank B0I, Bank B?I, dan Bank Mandiri tengah menggelar seumlah program dalam upaya meningkatkan dan memperkuat permodalan. BI, tegas dia, tidak akan mengubah ketentuan yang berlaku dalam ;rsitektur Perbankan Indonesia. Seauh ini belum ada yang mengaukan rencana merger mengingat tenggang )aktu untuk mencapai ketentuan modal itu masih sekitar - tahun lagi. L9ntuk bank syariah seauh ini tidak ada masalah karena semua modalnya sudah di atas 0p !@@ miliar.L&dtc*3%e( VIII, CARA MUDAH MEMILIH BANK SEHAT
"angan panik menghadapi turunnya batas penaminan yang kini hanya berlaku untuk simpanan di ba)ah 0p !@@ uta. ;gar dana simpanan ;nda aman, pilihlah bank yang sehat dan ber)atak baik. Memilih bank seperti itu tidak terlalu sulit. Berikut beberapa tipnya. Ini berarti, para deposan yang memiliki dana simpanan dalam umlah besar harus bersiap menerapkan strategi baru. Maklum, mulai hari itu, +embaga Penamin Simpanan menurunkan batas penaminan simpanan di bank, dari 0p ! miliar menadi hanya 0p !@@ uta Kebiakan ini berlaku terhadap gabungan seluruh rekening simpananseperti deposito, tabungan, giroatas nama seorang nasabah di sebuah bank.
Salah satu langkah paling penting dan mutlak dalam menghadapi penurunan batas penaminan simpanan bank oleh +embaga Penamin Simpanan itu adalah7 teliti memilih bank. Sebab, kita sebetulnya membutuhkan talangan dari +PS hanya ika bank tempat kita menyimpan duit itu bermasalah, bangkrut, dan akhirnya dilikuidasi oleh Bank mdonesia Kalau banknya sehat*sehat saa, mestinya berapa pun besarnya dana simpanan kita tak ada masalah sama sekali. Bagaimana cara memilih bank yang sehat dan layak dipercaya ;da dua faktor yang bisa kita gunakan sebagai alat ukur. Hakni7 !.
sederhana, rasio ini mencerminkan tingkat kekuatan permodalan bank menghadapi kemungkinan teradinya kredit macet. Saat ini, Bank Indonesia menentukan batasan minimal ;0 adalah $4. "ika rasio kecukupan modal sebuah bank berada di ba)ah $4, kemungkinan besar Bank Indonesia akan melikuidasi atau menutup bank tersebut. Meskipun resminya BI masih membatasi ;0 minimal sebesar $4, namun di pasar umumnya orang menilai sebuah bank layak dikatakan sehat ika ;0*nya tidak lebih kecil dari !4. Kedua, lihat pula dari rasio kredit bermasalah alias nonperforming loan atau yang biasa disingkat ?P+. Berbalikan dengan ;0, semakin kecil rasio ?P+ ini semakin aman bank tersebut. BI sendiri mematok batasan ?P+ ini maksimal 34. "ika sebuah bank mena)arkan bunga yang amat tinggi atau uningiming hadiah me)ah, sementara kita lihat ?P+*nya sudah mele)ati 34, )aspadalahN Sebab, bank itu memenuhi persyaratan utama untuk mati.
+antas, dulu di saat krismon, kredit macet di sektor korporasi memang menadi biang kerok matinya bank. Belakangan, bank*bank memang sudah mengerem penyaluran kredit korporasi. =api, itu bukan berarti bah)a risiko likuidasi bank akibat membengkaknya ?P+ sudah hilang. Menurut Iig)ina Poer)o*8ananto, EO uantum Magna
dengan bank lokal. Meskipun kini, prosedur audit bank lokal uga mulai membaik. Kini semakin sulit memisahkan antara bank lokal dan bank asing secara saklek. Sebab, banyak pula bank lokal yang kini mayoritas sahamnya sudah berada di tangan investor asing. Sebut saa Bank 5anamon, Permata Bank, Bank ?iaga, Bank Buana, Bank ?ISP, B8, dan lippo Bank. 8al lain dalam faktor kualitatif ini adalah tim manaemennya apakah mereka kompeten, berpengalaman, dan prudent alias menerapkan prinsip kehati*hatian. LSoal ini, bisa kita lihat dari tata kelola yang baik atau good corporate governance. +ihat uga cara mereka melaporkan hasil kera mereka, transparan atau tidak,L saran 0oy. =ak lupa, nasabah sebaiknya uga memperhatikan kualitas pelayanan bank. Semakin banyak fasilitas, semakin luas aringan, dan semakin banyak kemudahan bertransaksi yang dita)arkan sebuah bank, tentu akan semakin menguntungkan nasabah. LSoal ini, bisa kita lihat dari tata kelola yang baik atau good corporate governance. Sekarang giliran ;nda untuk menilai. ;pakah bank tempat ;nda menyimpan dana hasil erih payah ;nda selama ini sudah memenuhi ukuran sehat tersebut, sehingga ;nda memang layak menyimpan duit di situ Konsep mengenai bank bermasalah berdampak sistemik yang diatur pada PBI tentang
•
Bank mengalami kesulitan keuangan.
•
Masalah keuangan yang dialami bank dapat membahayakan usahanya.
•
Bank tidak lagi dapat disehatkan kembali oleh +embaga Penga)as Perbankan &+PP(.
Salah satu syarat penyaluran
Pemegang saham telah menyetorkan modal sekurang*kurangnya dua puluh persen dari perkiraan biaya penanganan. Penyetoran modal sebagaimana dimaksud, )aib dipenuhi oleh pemegang saham selambat*lambatnya7 •
+ima belas hari kalender setelah +PS menerima bank gagal sistemik dari Komite Koordinasi, untuk bank yang yang sahamnya tidak diperdagangkan di pasar modal.
1
2
•
=iga puluh lima hari kalender setelah +PS menerima bank gagal sistemik dari Komite Koordinasi, untuk bank yang sahamnya diperdagangkan di pasar modal.
.
;da pernyataan dari 09PS bank yang sekurang*kurangnya memuat kesediaan untuk7 •
Menyerahkan kepada +PS hak dan )e)enang 09PS.
•
Menyerahkan kepada +PS kepengurusan bank.
•
=idak menuntut +PS atau pihak yang ditunuk +PS ika proses penanganan
tidak berhasil sepanang +PS atau pihak yang ditunuk +PS melakukan tugasnya sesuai dengan peraturan perundang*undangan, terhitung seak penyerahan pananganan bank gagal oleh Komite Koordinasi kepada +PS.
Pernyataan 09PS bank tersebut dituangkan dalam akta notariil. 5engan adanya pernyataan dari 09PS tersebut maka +PS dapat7 •
Menguasai, mengelola, dan melakukan tindakan kepemilikan atas aset milik atau yang menadi hak*hak bank dan atau ke)aiban bank.
•
Menual atau mengalihkan aset bank tanpa persetuuan nasabah debitur dan atau ke)aiban bank tanpa persetuuan nasabah kreditur &purchase and assumption(.
•
Melakukan penyertaan modal sementara.
•
Mengalihkan meneemen bank kepada pihak lain.
•
Melakukan merger dan atau konsolidasi dengan bank lain.
•
Melakukan pengalihan kepemilikan bank.
•
Meninau ulang, membatalkan, mengakhiri dan atau mengubah kontrak bank yang mengikat bank dengan pihak ketiga, yang menurut +PS merugikan bank.
•
"ika peninauan ulang, pembatalan, pengakhiran dan atau pengubahan kontrak yang dilakukan oleh +PS menimbulkan kerugian bagi suatu pihak, pihak tersebut hanya dapat menuntut penggantian yang tidak melebihi nilai manfaat%
3
yang diperoleh dari kontrak dimaksud setelah terlebih dahulu membuktikan dengan nyata dan elas kerugian yang dialaminya.
%.
Bank menyerahkan kepada +PS dokumen mengenai7 •
Penggunaan fasilitas pendanaan dari BI.
•
5ata keuangan nasabah debitur.
•
Struktur permodalan dan susunan pemegang saham tiga tahun terakhir.
•
Informasi lainnya yang terkait dengan aset, ke)aiban, dan permodalan bank yang dibutuhkan +PS.
Penyerahan pernyataan 09PS dan dokumen bank yang dimintakan +PS tersebut di atas )aib dipenuhi oleh bank selambat*lambatnya satu hari kera setelah +PS menerima penanganan bank gagal sistemik dari Komite Koordinasi.
Keputusan dari +PS untuk melakukan penanganan dengan mengikutsertakan pemegang saham lama adalah tiga hari kera setelah tanggal penyetoran modal sebesar dua puluh persen dari perkiraan biaya penanganan oleh pemegang saham. Keputusan +PS tersebut ditetapkan dalam suatu keputusan de)an komisioner yang diberitahukan kepada +PP dan Komite Koordinasi. +PS uga dapat mengumumkan bank gagal berdampak sistemik yang sedang dalam penanganan pada home page +PS.
+embaga Penamin Simpanan menghitung dan menetapkan perkiraan biaya penanganan bank gagal sistemik. Perkiraaan biaya dimaksud adalah umlah perkiraan biaya untuk menambah modal disetor bank yang bersangkutan sampai bank tersebut memenuhi ketentuan mengenai tingkat kesehatan bank. Penghitungan perkiraan biaya penanganan adalah sebesar umlah kekurangan KPMM yang ditetapkan oleh +PP dan dapat ditambah dengan umlah tertentu yang dipandang perlu oleh +PS. Seak tanggal adanya penetapan +PS untuk melakukan penanganan bank gagal dengan mengikutsertakan pemegang saham lama, maka7
1.
Pemegang saham dan pengurus bank melepaskan dan menyerahkan kepada +PS segala hak, kepemilikan, kepengurusan, dan atau kepentingan lain pada bank dimaksud.
2.
Pemegang saham dan pengurus bank tidak dapat menuntut +PS atau pihak yang ditunuk +PS dalam hal proses penanganan tidak berhasil, sepanang +PS atau pihak yang ditunuk +PS melakukan tugasnya sesuai dengan peraturan perundang*undangan.
Setelah pemegang saham bank melakukan penyetoran modal perlu diperhatikan keadaan ekuitas bank, ika7 !. Ekuitas bank bernilai positif, +PS dan pemegang saham lama membuat peranian yang mengatur penggunaan hasil penualan saham bank. 5alam peranian tersebut diatur mengenai penggunaan hasil penualan saham bank dengan urutan sebagai berikut7 •
Pengembalian seluruh biaya penanganan yang telah dikeluarkan +PS.
•
Pengembalian kepada pemegang saham lama sebesar ekuitas pada posisi sesaat setelah pemegang saham lama melakukan penyetoran modal.
•
"ika setelah penggunaan hasil penualan saham bank masih ada sisa maka akan dibagi secara proporsional kepada +PS dan pemegang saham lama.
. Ekuitas bank bernilai nol atau negatif, maka pemegang saham lama tidak memiliki hak atas hasil penualan saham bank.
+embaga Penamin Simpanan bertanggung a)ab atas kekurangan biaya penanganan bank setelah pemegang saham lama melakukan penyetoran modal dan seluruh biaya penanganan bank menadi penyertaan modal sementara +PS pada bank. Kekurangan biaya penanganan tersebut dapat dapat disetorkan oleh +PS secara sekaligus atau bertahap. "ika syarat yang dari +PS belum dipenuhi oleh bank sebelum berakhirnya angka )aktu, maka +PS dapat melakukan penyetoran pendahuluan atas kekurangan biaya penanganan bank gagal sistemik setinggi*tingginya sebesar $@4 dari perkiraan biaya penanganan.
+embaga Penamin Simpanan uga berke)aiban menual seluruh saham bank dalam penanganan paling lama tiga tahun seak pemegang saham dan pengurus bank menyerahkan segala hak, kepemilikan, kepengurusan, dan kepentingan bank kepada +PS. Penualan
saham
tersebut
harus
dilakukan
secara
transparan
dengan
tetap
mempertimbangkan tingkat pengembalian yang optimal bagi +PS. "ika tingkat pengembalian optimal tidak dapat dicapai dalam angka )aktu tiga tahun, maka dapat diperpanang sebanyak*banyaknya dua kali dengan masing*masing perpanangan selama satu tahun.
"ika penanganan bank gagal berdampak sistemik dengan mengikutsertakan pemegang saham tidak dapat dilakukan, maka +PS melakukan penanganan bank gagal tanpa mengikutsertakan pemegang saham. ;dapun yang menadi penyebab +PS tidak mengikutsertakan pemegang saham dalam penanganan bank gagal berdampak sistemik adalah7 !.
Pemegang saham lama tidak bersedia memenuhi syarat penyetoran modal sebesar dua puluh persen dari perkiraan biaya penanganan tanpa menunggu berakhirnya batas )aktu.
.
Bank tidak dapat memenuhi persyaratan yang diaukan oleh +PS dalam angka )aktu yang ditentukan.
Keputusan penanganan bank gagal berdampak sistemik tanpa mengikutsertakan pemegang saham lama ditetapkan dalam suatu keputusan de)an komisioner +PS yang diberitahukan kepada +PP dan Komite Koordinasi. +PS dapat mengumumkan bank gagal sistemik tersebut pada home page +PS. Seak +PS menetapkan untuk menangani bank gagal tanpa melibatkan pemegang saham lama maka7 !.
+PS mengambil alih segala hak dan )e)enang 09PS, kepemilikan, kepengurusan, dan atau kepentingan lain pada bank dimaksud. Setelah itu +PS dapat melakukan tindakan7
4
•
Menguasai, mengelola, dan melakukan tindakan kepemilikan atas aset milik atau yang menadi hak*hak bank dan atau ke)aiban bank.
•
Melakukan penyertaan modal sementara.
•
Menual dan mengalihkan aset bank tanpa persetuuan nasabah debitur dan atau ke)aiban bank tanpa persetuuan nasabah kreditur.
•
Mengalihkan manaemen bank kepada pihak lain.
•
Melakukan merger atau konsolidasi dengan bank lain.
•
Melakukan pengalihan kepemilikan bank.
•
Meninau ulang, membatalkan, mengakhiri, dan atau mengubah kontrak bank yang mengikat bank dengan pihak ketiga yang menurut +PS merugikan bank.
"ika peninauan ulang, pembatalan, pengakhiran dan atau pengubahan kontrak yang dilakukan oleh +PS menimbulkan kerugian bagi suatu pihak, pihak tersebut hanya dapat menuntut penggantian yang tidak melebihi nilai manfaat yang diperoleh dari kontrak dimaksud setelah terlebih dahulu membuktikan dengan nyata dan elas kerugian yang dialaminya. .
Pemegang saham dan pengurus bank tidak dapat menuntut +PS atau pihak yang ditunuk oleh +PS ika penanganan bank gagal tidak berhasil, sepanang +PS atau pihak yang ditunuk +PS melakukan tugasnya sesuai dengan peraturan perundang*undangan. Pernyataan 09PS tersebut dituangkan dalam suatu akta notariil.
Seluruh biaya penanganan bank gagal yang dikeluarkan oleh +PS menadi penyertaan modal sementara +PS pada bank. +PS berke)aiban menual seluruh saham bank dalam penanganan paling lama tiga tahun seak dimulainya penanganan. Penualan saham tersebut dilakukan secara terbuka dan transparan dengan tetap mempertimbangkan tingkat pengembalian yang optimal bagi +PS, yaitu paling sedikit sebesar seluruh penempatan modal sementara yang dikeluarkan oleh +PS. "ika dalam angka )aktu tiga tahun tingkat pengembalian optimal belum dapat dicapai, maka dapat diperpanang sebanyak*banyaknya dua kali dengan masing*masing perpanangan selama satu tahun.
"ika dengan perpanangan )aktu tersebut tingkat pengembalian optimal tidak dapat dicapai, maka +PS dapat menual saham bank dengan mengabaikan ketentuan tingkat pengembalian optimal dalam angka )aktu satu tahun berikutnya. "ika ekuitas bernilai positif pada saat penyerahan bank kepada +PS, maka dibuat peranian mengenai penggunaan hasil penualan saham bank dengan ketentuan7 o
Pengembalian seluruh biaya penyelamatan yang telah dikeluarkan oleh +PS.
o
Pengembalian kepada pemegang saham lama sebesar ekuitas pada saat penyerahan.
o
"ika masih ada sisa dari hasil penualan saham, maka sisa tersebut akan dibagi secara proporsional kepada +PS dan pemegang saham lama.
?amun ika ekuitas bank bernilai nol atau negatif pada saat penyerahan bank kepada +PS, maka pemegang saham lama tidak memiliki hak atas hasil penualan saham bank setelah penanganan. Saham preferen yang dapat dikonversikan menadi saham biasa &convertible preferred stock ( akan diterbitkan bank dalam rangka penyertaan sementara +PS. Saham preferen yang dapat dikonversikan menadi saham biasa akan diual +PS kepada pihak lain. Saham preferen yang dapat dikonversikan menadi saham biasa adalah saham yang memberikan hak istime)a dalam7 •
Perolehan pembayaran deviden tidak secara kumulatif.
•
Perolehan pembayaran terlebih dahulu dalam hal bank dilikuidasi.
Selama masa penananganan bank tidak diperkenankan untuk membagi deviden dan seluruh biaya yang timbul sehubungan dengan penualan saham bank menadi beban pemegang saham. Selain itu bank gagal sistemik yang berada di dalam penanganan +PS uga di)aibkan menyampaikan7 •
+aporan mengenai kinera keuangan.
•
+aporan rasio*rasio keuangan termasuk rasio ke)aiban KPMM.
•
+aporan lainnya yang diperlukan +PS.
Selama bank gagal sistemik dalam penanganan +PS, ika menurut penilaian +PP kondisi keuangan bank menurun sehingga memerlukan tambahan modal disetor untuk
memenuhi ketentuan tingkat kesehatan bank, maka +PS meminta Komite Koordinasi untuk membahas permasalahan bank serta langkah*langkah yang akan diambil untuk penanganan bank tersebut. Penanganan bank gagal sistemik dinyatakan berakhir apabila +PS telah menual seluruh saham bank. Berakhirnya penanganan bank sistemik ditetapkan dalam suatu keputusan de)an komisioner +PS dan diberitahukan kepada +PP dan Komite Koordinasi.
KESIMPULAN
A$!#"&!/; P#&#!& P#":&%& N/&$
;da % alternatif yang dapat digunakan untuk penyehatan perbankan ?asional, yaitu 7 Merubah peraturan Bank Indonesia &;0 $4 dan ?P+ 34( • ;lternatif pertama akan menimbulkan �moral haGard� ;0 $4 belum cukup untuk mendukung Bank yang kuat dan efisien •
0edistribusi
Obligasi
Pemerintah
;lternatif kedua sulit dilakukan karena tidak sesuai dengan kondisi pasar •
Penukaran
dengan
;set
&;sset
S)ap(
;lternatif ketiga uga sulit dilakukan disebabkan terbatasnya aset yang telah direstrukturisasi di BPP?, sulitnya penentuan harga, dan mekanisme s)ap. C" M#4/$/ B&% Y&' S#!
;da dua faktor yang dapat kita gunakan sebagai alat ukur yaitu 7 •
•