MAKALAH MINERAL
KUARSA (SiO2)
OLEH
DIANA MARWATI (G1C 011 010)
ELSY RINOVARI (G1C 011 012)
JIBRIL (G1C 010 039)
PROGRAM STUDI KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUNA ALAM
UNIVERSITAS MATARAM
2014
BAB I
PENDAHULUAN
SEJARAH PENEMUAN KUARSA
Penemuan kuarsa dimulai pada abad ke 17, Nicholas Steno mempelajari kuarsa berdasarkan kristalografinya, ia menemukan bahwa kristal kuarsa merupakan prisma panjang dengan setiap sudut sebesar 60°. Pada tahun 1880, Jacques and Pierre Curie menemukan sifat piezoelectricity. Pada tahun 1921, Walter Guyton Cady mengembang osilator atau resonator kuarsa untuk pertama kalinya. Pada tahun 1923, George Washington Pierce mematenkan desain osilator kuarsanya. Pada tahun 1927, Warren Marrison menciptakan osilator jam berdasarkan prinsip yang digunakan oleh Cady dan Pierce. Secara etimologi Kuarsa atau Quartz berasal dari Bahasa Jerman yaitu Quarz yang mana berasal dari Slavic, pekerja tambang Ceska menyebutnya sebagai křemen Nama Kuarsa (Quartz) berasal dari bahasa Saxon, "Querkluftertz", atau yang disebut dengan cross-vein ore.
PROSES PEMBENTUKAN KUARSA
Proses pembentukan mineral yaitu melalui pembekuan magma yang bersifat asam, setelah proses magmatisme dan memasuki fase pegmatisme dan pnumatolisis pada proses hidrotermal yang bersuhu rendah (berkisar 2000 – 4000 C). Awalnya magma mengintrusi batuan dipermukaan dan menghasilkan gejala-gejala intrusi sehingga terbentuklah mineral-mineral yang bersifat holokristalin dan asam. Kemudian seiring dengan penurunan suhu karena penyerapan panas oleh batuan yang dilaluinya serta penurunan tekanan akibat semakin menjauhnya magma dari dapur magma dan pengaruh gravitasi sehingga memasuki tahap pada suhu pembentukan kristal kuarsa, selanjutnya terbentuklah mineral kuarsa dengan kondisi tertentu sehingga membentuk tekstur yang tertentu pula. Mineral ini dijumpai pada batuan beku asam seperti granit, granodiorit, tonalit, ryolit. Pada batuan sedimen klastik sebagai detrital material, pada batuan metamorf yaitu phylit, kuarzit granulit dan eklogit. Di dalam geode berongga yang didapatkan di daerah batuan piroklastik didapatkan pula kuarsa kristal dengan struktur bergerigi.
Proses pembentukan kuarsa ada 3 cara
Secara ekstrusif
Magma yang mengandung silikat tinggi cenderung memiliki titik leleh yang rendah (<800oC) sehingga mineral silikat cenderung mengkristal dibagian paling luar dari kulit bumi. Apabila magma mencapai permukaan luar kulit bumi maka mineral kuarsa terbentuk secara ekstrusif yang mengkristal dengan sangat cepat, cepatnya proses kristalisasi ini menyebabkan kristal yang terbentuk kecil sehingga mineral yang ditemukan cenderung berbutir halus (grained).
Secara intrusif
Berbeda dengan yang terbentuk secara intrusif, magma akan membeku perlahan-lahan dalam kerak bumi dan terbentuk kristal yang besar yang membeku sebagai batuan granit. Kuarsa dalam bentuk satu kristal terbesar ditemukan di Brazil dengan ukuran sekitar 6 x 1,5 x 1,5 meter dengan berat lebih dari 44 ton
Proses metamorfosis
Mineral kuarsa juga dapat terbentuk karena proses metamorfosis, dimana batuan sedimen yang berbutir halus yang banyak mengandung silikat terkena oleh temperatur dan tekanan yang tinggi yang akan menyebabkan butiran-butiran pasir terkompres dan menyatu membentuk mineral yang lebih besar yaitu quartzite. Quartzite adalah mineral kuarsa dengan kemurnian tinggi hingga dapat mencapai kadar diatas 95%.
KELIMPAHAN KUARSA
Mineral kuarsa terdapat di semua jenis batuan Batuan Beku asam sampai intermediet, Batuan Sedimen dan pada batuan metamorf sering dijumpai dalam bentuk urat kuarsa. Mineral kuarsa banyak dijumpai pada kebanyakan daerah geologi, tetapi pada umumnya terbentuk pada batuan sedimen seperti batu pasir dan pada batuan beku tertentu seperti granite. Pada batuan granite butiran kuarsa biasanya muncul berwarna abu-abu. Pada waktu batuan kristal ini terbentuk jauh di bawah permukaan, mineral kuarsa adalah mineral yang terakhir kali terbentuk dan biasanya tidak mempunyai ruang untuk membentuk kristal. Pada batuan pegmatites, kuarsa kadang-kadang membentuk kristal yang sangat besar bisa mencapai beberapa meter. Pada batuan metamorf seperti gneiss, kuarsa terkonsentrasi di dalam garis garis dan urat urat batuan. Pada keadaan ini butirannya tidak mengambil type bentuk kristalnya. Kuarsa memiliki banyak variasi nama dibandingkan dengan mineral lain. Mineral Chalcedony, contohnya, adalah salah satu varietas dari kuarsa. Juga dikenal sebagai Microcrystalline Quartz, karena bentuk kuarsanya yang hanya dapat dilihat secara microscopic, compacted crystals. Namun, kebanyakan referensi menyebutkan kuarsa dan chalcedony merupakan mineral yang berbeda. Variasi kuarsa lainnya adalah Citrinedan rose Quartz.
Beberapa macrocrystalline (kristal besar) varietas yang terkenal dan populer sebagai batu hias dan sebagai batu permata.
Amethyst adalah berbagai batu permata ungu.
Citrine adalah kuning ke berbagai batu permata oranye yang langka di alam tetapi sering dibuat dengan memanaskan Amethyst.
Milky Quartz adalah berbagai putih berawan.
Prasiolite adalah daun bawang hijau batu permata berbagai yang langka di alam tetapi dibuat oleh pemanasan Amethyst dari lokasi tertentu.
Batu kristal adalah berbagai jelas yang juga digunakan sebagai batu permata.
Rose kuarsa adalah merah muda kemerahan berbagai merah muda.
Kuarsa berasap adalah coklat sampai berbagai abu-abu.
Cryptocrystalline (kristal terlalu kecil untuk dilihat bahkan oleh mikroskop) varietas juga digunakan sebagai semi-batu berharga dan untuk keperluan pajangan. Varietas ini dibagi lebih banyak karakter daripada dengan warna. Primer varietas kalsedon adalah sebagai berikut:
Agate adalah berbagai banded (kadang-kadang dengan band tembus) · Bloodstone hijau dengan merah Speckles
Carnelian berwarna kuning sampai jingga
Chrysoprase hijau
Flint umumnya hitam dengan struktur mikroskopis berserat
Jasper adalah setiap batu akik berwarna-warni
Onyx hitam, putih, atau bolak hitam dan putih
Sard berwarna kuning hingga coklat
Sardonyx adalah banded, bolak sard dan (biasanya putih) onyx.
SUMBER MINERAL KUARSA
Mineral ini mempunyai ukuran yang kecil, ini berarti menunjukan bahwa mineral ini paling akhir terbentuk oleh karena mineral ini tidak mempunyai cukup ruang untuk terbentuk sesudah mineral-mineral lain terbentuk. Dari bentuk mineral yang anhedral dapat diketahui mineral ini terbentuk paling akhir karena bidang batas mineral dipegaruhi oleh mineral lain sehingga bidang batasnya hampir tidak terlihat, kemudian terdapatnya sedikit pecahan pada mineral ini menunjukan bahwa mineral ini terletak pada di akhir oleh karena itu mineral ini mempunyai resistensi yang tinggi dan mineral ini terdapat pada batuan beku asam hal ini dikarenakan mineral ini terbentuk di akhir (semakin keatas sifatnya semakin basa dan semakin kebawah semakin asam). Asosiasi Mineral kuarsa dapat berasosiasi dengan berbagai jenis mineral yang menyusun batuan, baik itu batuan beku asam, intermediet, batuan sedimen, piroklastik, maupun pada batuan metamorf.
EKSPLORASI PENAMBANGAN KUARSA
Kuarsa di alam umunya terdapat bercampur dengan lempung, feldspar, magnetit, ilmenit, limonit, pirit, mika (biotit), hornblende dan zircon serta bahan organic dari tumbuhan dan sebagainya. Kuarsa dapat dieksploitasi dari pasir kuarsa. Pasir kuarsa (quartz sands) merupakan pelapukan dari batuan beku asam seperti batu granit, gneiss atau batu beku lainnya yang mengandung mineral utama kuarsa. Komposisi kimia pasir kuarsa secara umum terdiri dari unsur-unsur : SiO2 55,30 - 99,87%, Fe2O3 0,01 - 9,14%, Al2O3 0,01 - 18,00%, TiO2 0,01 - 0,49%, CaO 0,01 - 3,24%, MgO 0,01 - 0,26% dan K2O 0,01 - 17.00%.
Eksplorasi
Untuk mengetahui potensi serta kualitas cadangan pasir kuarsa dilakukan kegiatan eksplorasi yang meliputi proses pemetaan udara, pemetaan topografi, pemetaan geologi, penyelidikan geofisika serta dilanjutkan dengan pemboran atau dengan sumur uji. Metode geofisika yang tepat untuk endapan pasir kuarsa ini umumnya menggunakan cara tahanan jenis, karena kondisi endapan pasir kuarsa relatif homogen dan cenderung sejajar dengan permukaan. Kualitas dan cadangan didasarkan kepada pengambilan contoh pasir kuarsa melalui pemboran atau dengan sumur uji. Bila sudah diketahui tebal dan luas cadangan pasir kuarsa ini, maka akan dapat diprediksi besar potensi cadangannya. Proses perhitungan cadangan ini dapat dilakukan dengan metode Inverse Distance Square (IDS) atau dengan dihitung secara kasar dengan mengalikan luas dengan tebal lapisan.
Pada saat ini perangkat lunak untuk perhitungan tersebut cukup banyak ditemukan di pasaran seperti menggunakan perangkat lunak Surfer, Surpac, Datamine atau micromine. Setelah diketahui besarnya cadangan, maka dilanjutkan dengan uji laboratorium untuk mengetahui kualitas pasir kuarsa pada daerah tersebut. Bila sudah tahu informasi semuanya, maka dapat dilakukan perhitungan dan analisis untuk mengetahui prospek dan pemanfaatan yang sesuai dari cadangan tersebut.
Penambangan
Secara umum, penambangan pasir kuarsa, yaitu dengan cara tambang terbuka dengan cara kering dan cara basah menggunakan monitor (hydraulic mine). Pemilihan metode bergantung kepada proses pengolahan, dan letak sebaran endapan.
Tahap kegiatan penambangan meliputi
Pengupasan lapisan penutup
Yaitu untuk memindahkan tanah penutup endapan pasir kuarsa ketempat yang tidak mengganggu kegiatan penambangan. Tanah ini nantinya untuk reklamasi. Peralatan yang digunakan antara lain cangkul, sekop dan lain-lain (dapat juga traktor). Pemilihan alat ini tergantung pada kondisi lapangan dan skala produksi yang diinginkan.
Pembongkaran
Yaitu untuk melepaskan endapan pasir kuarsa dari batuan induknya. Pada umunya endapan pasir kuarsa merupakan endapan lepas/lunak yang mudah dibongkar. Oleh sebab itu dapat digunakan peralatan tradisional seperti cangkul, sekop, bckhoe atau power shovel bila diinginkan produksi banyak.
Pemuatan dan pengangkutan
Dimana material hasil pembongkaran dimuat dan diangkut ke unit pengolahan/penampungan (stock pile). Pemuatan dapat menggunakan alat muat wheel loader, back hoe atau dredging. Pengangkutan dapat menggunakan alat angkut truck ungkit, gerobak lori, pikulan dan lain-lain.
Pengolahan/pencucian
Pasir kuarsa dapat diolah untuk menghilangkan zat pengotor, meningkatkan kadar SiO2 atau memisahkan/mengubah ukuran butiru ntuk memperoleh spesifikasi yang diinginkan. Tingkat pengolahan pasir kuarsa ditentukan oleh jenis pengunaannya.
BAB II
PEMBAHASAN
PENGERTIAN KUARSA
Kata "kuarsa" berasal dari kata dalam bahasa Jerman rendah "quarz" dan leluhurnya dalam Jerman tengah-tinggi "twarc", yang mungkin berasal dari bahasa Slavia "tvrdý" yang berarti "keras", dan Polandia "twardy yang juga berarti "keras". "Quarz" yang berasal dari Slavia, para penambang menyebutnya "kremen". Mungkin juga berasal dari bahasa Sakson, "querk-luftertz", yang berarti bijih-vena silang. Dalam bahasa Indonesia, "kuarsa" disebut juga "biduri".
Kuarsa adalah bahan paling umum diidentifikasi sebagai substansi mistik "maban" dalam mitologi Aborigin Australia. Kuarsa juga ditemukan secara teratur di lorong dan tanggul kuburan di Eropa dalam konteks pemakaman, seperti Newgrange atau Carrowmore di Republik Irlandia. Kata Irlandia untuk "kuarsa" adalah "grian-cloch", yang berarti "batu-matahari". Kuarsa juga digunakan di prasejarah Irlandia, serta negara-negara lain, untuk alat-alat batu, baik kuarsa buluh dan kuarsa kristal karang, digunakan sebagai bagian dari peradaban litikum atau zaman batu para orang prasejarah.
KARAKTERISASI KUARSA
Kuarsa dapat diklasifikasikan dalam dua kelompok, yaitu:
1. Kuarsa Kristalin
Kuarsa kristalin adalah kuarsa yang terjadi dalam kristal-kristal yang berbeda. Hal tersebut terjadi pada sejumlah kristal yang sejenis yang dibedakan oleh warna. Kelompok kuarsa kristalin antara lain sebagai berikut: rock crystal (kuarsa tak berwarna), amethyst (kuarsa violet atau ungu), rose quartz (kuarsa merah jambu), citrine (kuarsa kuning), smoky quartz (kuarsa coklat kehitaman), milky quartz (kuarsa putih susu), aventurine quartz, rutilated quartz, ametrine (kombinasi dari amethyst dan citrine), dan vermarine (prasiolite atau amethyst hijau).
Amethyst
Amethyst merupakan jenis kuarsa yang berwarna ungu, biasanya digunakan sebagai perhiasan. Warna ini disebabkan karena adanya besi (Fe) dalam kuarsa. Deposit terbesarnya ditemukan di Brazil, Mexico, Uruguay, Russia, Prancis, Namibia dan Maroco. Beberapa sifat mineral ini adalah: sistem kristal rombohedral, cerat berwarna putih dan memiliki titik leleh 1650±75oC.
Rose Quartz
Jenis ini merupakan tipe kuarsa dengan rentang warna antara pink pucat sampai merah mawar. Warna jenis mineral kuarsa ini disebabkan karena adanya kandungan logam titanium (Ti), besi (Fe) dan Mangan (Mn). Rentang warnanya tergantung dari komposisi ketiga logam tersebut. Selain itu ada beberapa rose quartz yang warnanya disebabkan oleh kandungan fosfat dan aluminium. Deposit jenis kuarsa ini paling banyak ditemukan di Brazil.
Citrine
Citrine adalah jenis kuarsa yang memiliki warna dari kuning pucat sampai coklat. Warna ini disebabkan karena adanya kandungan ferric (ion besi, Fe3+). Jenis kuarsa ini jarang terdapat di alam, citrine yang banyak dikomersialkan kebanyakan merupakan hasil dari pemanasan kuarsa jenis amethysts atau smoky quartz. Brazil juga merupakan negara yang mendominasi produksi dari citrine. Citrine dan Amethyst sering ditemukan bersamaan dalam satu kristal, disebut ametrine.
Smoky Quartz
Jenis ini merupakan kuarsa yang memiliki warna keabuan, bahkan hitam. Warnanya disebabkan oleh adanya silikon (Si) bebas yang tidak berikatan dengan oksigen saat proses pembentukan dan terperangkap dalam mineral kuarsa.
Milky Quartz
Milky Quartz adalah jenis kuarsa yang berwarna putih. Warna putih disebabkan oleh gas atau cairan secara microstruktur yang terjebak saat pembentukan mineral ini. Jenis ini adalah kuarsa yang paling banyak dan umum kita temukan.
2. Kuarsa Kriptokristalin
Kuarsa kriptokristalin adalah kuarsa yang kristalnya berukuran mikroskopis dan bisa tidak tembus cahaya atau juga tembus cahaya. Jenis kuarsa kriptokristalin antara lain : agate, basanite, bloodstone, carnelian atau cornelian, chalcedony, chert, chrysoprase, flint, heliotrope, jasper, moss agate, onyx, plasma, prase, sard, sardonyx, chrysocolla quartz, fire agate, picture jasper atau scenic jasper, petrified dinosaur bone, petrified wood, tigereye dan turritella.
Varietas dari kriptokristalin banyak digunakan sebagai semi-batu berharga dan untuk keperluan pajangan, pembagiannya lebih banyak daripada dengan hanya sekedar warna. Contohnya seperti kalsedon dan moganite, juga jenis dari batu permata yang berwarna (tidak tembus cahaya) seperti agate, sard/carnelian, onyx, heliotrope dan jasper.
Contoh gambar mineral Kalsedon
Contoh mineral Agate
Contoh mineral Sard / Kalsedon
Kuarsa juga memiliki dua bentuk karena adanya pengaruh suhu yaitu :
1. Low quartz (α-quartz), terbentuk pada suhu rendah (<573oC).
2. High quartz (β-quartz), terbentuk pada suhu tinggi (573 oC - 870 oC)
SIFAT KUARSA
Sifat Fisik
Kuarsa (silicon dioxide atau SiO2) adalah mineral tunggal utama di bumi. Terdiri dari banyak warna dan bentuk. Kuarsa juga dapat berwarna coklat, hitam ataupun ungu (amethyst), jarang terdapat berwarna hijau dan warna warna lainnya tergantung dari campuran yang terkandung di dalamnya. Apabila kita telah terbiasa dengan mineral kuarsa ini maka akan mudah sekali untuk mengenalinya dalam bentuk yang bermacam-macam. Kuarsa memiliki cerat berwarna putih, sehingga jika mineral kuarsa ( apapun warnanya ) digoreskan pada lempeng porselin atau mineral lain yang lebih keras daripada kuarsa, maka warna dari serbuk kuarsa yang menggores tersebut akan berwarna putih. Dalam skala MOHS, kuarsa memiliki derajat kekerasan 7, sehingga untuk menggoresnya kita bisa menggunakan mineral topaz ( yang memiliki kekerasan 8 ) atau dengan amplas yang memiliki permukaan kasar. Kilap dari kuarsa adalah kaca. Jika kita pantulkan seberkas cahaya pada kuarsa, maka kilap yang dihasilkan memberikan kesan seperti kaca. Selain itu, kuarsa juga bersifat tembus cahaya, sehingga dari sifat transparansinya termasuk mineral yang Transparant. Dilihat dari ciri – ciri fisiknya, seperti kalsit, kuarsa juga memiliki warna yang bervariasi, umumnya putih, ungu, coklat, bahkan tak berwarna. Bahkan, beberapa spesimen ada yang memiliki multiwarna atau bahkan bercampur (seperti putih keunguan ). Hal ini karena magma yang menyusun mineral tersebut bersifat asam. Kuarsa tidak memiliki belahan, sehingga belahannya tidak menentu karena tidak adanya bidang belahan. Kuarsa memiliki pecahan ( fracture ) concoidal, yaitu memperlihatkan gelombang yang melengkung di permukaan, seperti kenampakan bagian luar kulit kerang atau botol yang dipecah. Sifat dalam ( tenacity) dari kuarsa adalah rapuh ( brittle ), sehingga bila digores menjadi tepung / bubuk dan mudah hancur jika diberi gaya. Bentuk kristalnya hexagonal, dengan kelas simetri dihexagonal bypiramidal. Kuarsa bersifat diamagnetic, sehingga tidak dapat ditarik oleh magnet. Contoh lainnya : Feldspar, olivine, piroksin ( augite ), hornblende, kaolin, dll. Pada dasarnya kuarsa yang murni disebut kristal. Kristal selalu menunjukkan enam sisi pada bagian luar, sedangkan di dalam ketika kita belah kuarsa tidak mempunyai arah belahan. Bentuk fracture conchoidal dan kilap kaca adalah penciri utama mineral kuarsa ini. System Kristal kuarsa adalah heksagonal.
Sifat optik Kuarsa
Sifat Optik Yang Khas : · Colorless, relief rendah · Bentuk tak beraturan, dalam batuan umumnya anhedral · Tidak punya belahan · Gelapan bergelombang · Warna interferensi abu2 orde1 · TO sumbu I (+) · nw = 1.544 ne = 1.553 · Orientasi optik: sumbu optik terletak pada sumbu c, perpanjangan kristal memotong ujung-ujung sumbu yang berlengan pendek. · Komposisi: kandungan dasarnya berupa SiO2, meskipun bekas kandungan mineral dari Ti, Fe, Mn, Al, kemungkinan dapat ditemukan. · Sifatnya tidak mudah terubah dan sangat stabil pada lingkungan yang mudah mengalami pelapukan.
KOMPOSISI KUARSA
Kuarsa memiliki rumus kimia SiO2 , berat molekul 60,08 gm, dengan komposisi : · (Si) Silikon 46,74 % · (O2) Oksigen 53,26 % Berdasarkan literatur yang ada, kuarsa memiliki berat jenis 2,6 - 2,7, yang berarti berat kalsit ketika di luar air lebih besar 2,6 - 2,7 x dibanding ketika di dalam air. Kuarsa tergolong di dalam mineral silikat, dicirikan oleh adanya ikatan antara unsur Si dengan O . Silikat merupakan gugus molekul yang mengandung SiO4 tetrahedral. Golongan mineral ini meliputi 25 % dari keseluruhan mineral yang dikenal dan 40 % dari mineral yang umum dijumpai pada batuan. Namun mineral kuarsa juga mengandung beberapa unsur tambahan yang akan menyebabkannya berwarna, diantaranya ditunjukkan dalam tabel berikut:
Unsur Tambahan
Warna
-
Tidak berwarna, transparan
Ferric (ion Fe3+)
Kuning
Titanium (Ti), Mangan (Mn)
Pink
Besi (Fe)
Ungu
Silikon (Si)
Abu-abu
Adanya udara atau cairan yang terperangkap saat pembentukan
Putih susu
IDENTIFIKASI KUARSA
warna (colour)
Kuarsa juga dapat berwarna coklat, hitam ataupun ungu (amethyst), jarang terdapat berwarna hijau dan warna warna lainnya tergantung dari campuran yang terkandung di dalamnya. Dilihat dari ciri – ciri fisiknya, seperti kalsit, kuarsa juga memiliki warna yang bervariasi, umumnya putih, ungu, coklat, bahkan tak berwarna. Bahkan, beberapa spesimen ada yang memiliki multiwarna atau bahkan bercampur ( seperti putih keunguan ).
cerat (streak)
Kuarsa memiliki cerat berwarna putih, sehingga jika mineral kuarsa ( apapun warnanya ) digoreskan pada lempeng porselin atau mineral lain yang lebih keras daripada kuarsa, maka warna dari serbuk kuarsa yang menggores tersebut akan berwarna putih.
Kekerasan (hardness)
Dalam skala MOHS, kuarsa memiliki derajat kekerasan 7, sehingga untuk menggoresnya kita bisa menggunakan mineral topaz ( yang memiliki kekerasan 8 ) atau dengan amplas yang memiliki permukaan kasar.
Kilap (luster)
Kilap dari kuarsa adalah kaca. Jika kita pantulkan seberkas cahaya pada kuarsa, maka kilap yang dihasilkan memberikan kesan seperti kaca. Selain itu, kuarsa juga bersifat tembus cahaya, sehingga dari sifat transparansinya termasuk mineral yang Transparant.
Bentuk Dalam
Sifat dalam ( tenacity ) dari kuarsa adalah rapuh ( brittle ), sehingga bila digores menjadi tepung / bubuk dan mudah hancur jika diberi gaya
Bentuk Kristal
Bentuk kristalnya hexagonal, dengan kelas simetri dihexagonal bypiramidal.
Kemagnetan
Kuarsa bersifat diamagnetic, sehingga tidak dapat ditarik oleh magnet. Kuarsa tergolong di dalam mineral silikat, dicirikan oleh adanya ikatan antara unsur Si dengan O . Silikat merupakan gugus molekul yang mengandung SiO4 tetrahedral.
ANALISIS KUARSA
Kuarsa memiliki struktur kristal heksagonal (Considine dan Considine, 1984). Struktur kuarsa terdiri dari gabungan SiO4 tetrahedral yaitu setiap atom Si berikatan dengan empat atom oksigen dan tiap atom oksigen diikat oleh 2 atom silikon seperti yang terlihat pada gambar 1(a), sehingga menghasilkan struktur kerangka tiga dimensi silikat (Smyth, 1998).
Gambar 1(a). Struktur kerangka kuarsa 1(b). Struktur tetrahedral kuarsa
Gambar 1(a) menunjukkan setiap atom silikon berbagi dengan empat atom oksigen untuk saling berikatan membentuk tetrahedral dan setiap tetrahedral 1(b) saling berikatan pada sudut untuk membentuk kerangka tiga dimensi tetrahedral silikat sehingga kuarsa diklasifikasikan sebagai tektosilikat atau kerangka silikat.
Struktur kristal kuarsa dapat dikarakterisasi menggunakan difraksi sinar X (XRD), seperti yang dinyatakan dalam gambar 2. Metode analisis yang sering digunakan adalah metode Hanawalt. Metode ini didasarkan pada jarak d dari tiga intensitas puncak tertinggi dari pola difraksi suatu senyawa.
Gambar 2. Pola difraksi sinar X pada sampel kuarsa (Smyth, 1998)
Puncak-puncak yang terdapat pada pola difraksi sampel tersebut dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif melalui perbandingan data puncak sampel tersebut dengan data JCPDS (Joint Committee on Powder Diffraction Standards) dalam bentuk JCPDS Powder Diffraction File untuk kuarsa. Hasil analisis menunjukkan 3 puncak tertinggi pada 2θ 20,82°, 26,62° dan 50,10°, serta d(Å) 4,263, 3,346 dan 1,189 merupakan puncak dari kuarsa.
APLIKASI KUARSA
Sebagai bahan dasar dalam industri pembuatan kaca.
Sebagai bahan dasar pembuatan material bangunan.
Sebagai bahan utama sumber silikon yang digunakan seperti dalam industri semikonduktor dan pembuatan alloy.
Dengan nilai skala MOHS 7, kuarsa adalah material yang keras dan dapat digunakan sebagai bahan pengamplas.
Sebagai perhiasaan.
Dapat digunakan sebagai bahan dalam alat analisis, contohnya sebagai fasa diam pada kolom pemisah.
Sebagai filter dalam industri pembuatan karet dan cat
Referensi
Anonim. 2009. Jenis mineral pembentuk batuan. Diunduh di http://mineral-pembentuk-batuan.blogspot.com/2009/01/actinolit.html
eko budiarto. 2011. Mineral kuarsa. Diunduh di http://dalamsebuahbloganakgeologi.blogspot.com/2011/05/v-behaviorurldefaultvmlo.html
http://capsicum.me.utexas.edu
http://elevenmillion.blogspot.com/2009/09/batu-kuarsa-batu-quartz.html
http://lasonearth.wordpress.com/geology/mineralogi/mineral/kuarsa/
http://obdum.blogspot.com/2010/10/kuarsa-sio2.html
http://obdum.blogspot.com/2010/10/pasir-kuarsa.html
http://rheon10.wordpress.com/2012/12/21/mineral-kuarsa/
http://www.tamu-commerce.edu),
Tony Bani. 2013. Kuarsa. Diunduh di http://bloggregantonny.blogspot.com/2013/02/kuarsa.html