MAKALAH KONSTRUKTIVI KONSTRUKTIVISTIK STIK
BAB I PENDAHULUAN
Proses belajar mengajar merupakan aktivitas antara guru dengan siswa di dalam kelas. Dalam Dal am pro proses ses itu ter terdap dapat at pro proses ses pem pembel belajar ajaran an yan yang g ber berlan langsu gsung ng aki akibat bat peny penyatua atuan n mat materi eri,, media, guru, siswa, dan konteks belajar. Proses belajar mengajar yang baik adalah proses belajar yang ya ng da dapa patt me meng ngen enaa pa pada da sa sasa sara ran n mel elal alui ui ke kegi giat atan an yan ang g si sist stem emat atis is da dan n un untu tuk k it itu u sangatlah diperlukan keaktifan guru dan siswa untuk menciptakan proses belajar mengajar yang baik tersebut. Dalam proses belajar mengajar, strategi sangat dibutuhkan oleh guru dalam mencapai tujuan tuj uan pem pembela belajar jaran. an. Str Strate ategi gi mer merupak upakan an car caraa ata atau u kei keingi nginan nan gur guru u dal dalam am mem membawa bawa sis siswa wa menuju target yang diinginkan secara tepat. Untuk menca mencapai pai tujuan pembel pembelajaran ajaran yang telah diteta ditetapkan, pkan, ada empat strat strategi egi dasar dalam dal am bel belaja ajarr men mengaja gajar. r. Str Strate ategi gi itu adal adalah: ah: !" men mengid gident entifi ifikas kasika ikan n ser serta ta men meneta etapka pkan n spes sp esif ifik ikas asii dan ku kual alif ifik ikas asii pe peru ruba baha han n ti tingk ngkah ah la laku ku dan ke kepr prib ibadi adian an si sisw swaa se sepe pert rtii ya yang ng diharapkan, #" memilih sistem pendekatan belajar mengajar berdasarkan aspirasi dan pandangan hidup masyarakat, $" memilih dan menetapkan prosedur, metode dan tehnik belajar mengajar yang ya ng di dian angg ggap ap pal palin ing g te tepat pat dan ef efek ekti tiff se sehi hing ngga ga dap dapat at di dija jadi dika kan n pe pega ganga ngan n gu guru ru da dala lam m melaksanakan pembelajaran, dan %" menetapkan norma&norma dan batas minimal keberhasilan atau kriteria serta standar keberhasilan sehingga dapat dijadikan pedoman oleh guru dalam menge me ngeva valu luas asii keg kegia iata tan n be bela laja jarr me menga ngaja jarr ya yang ng se sela lanj njut utny nyaa di dija jadi dikan kan um umpan pan ba bali lik k unt untuk uk kepentingan kegiatan pembelajaran. 'onstrukti 'onst ruktivisti vistik k merupa merupakan kan salah satu landas landasan an berpik berpikir ir pendeka pendekatan tan pengaja pengajaran ran dan pembelajaran kontekstual atau contextual teaching and learning ()*", ()*", yaitu pengetahuan yang dibangun oleh siswa sedikit demi sedikit, yang hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas sempit". Pengetahuan bukanlah seperangkat fakta&fakta, konsep atau kaidah yang siap untuk diambil dan diingat. +anusia harus mengkonstruksi pengetahuan itu, memberi makna melalui
pengetahuan itu, kemudian memberi makna melalui pengalaman nyata. sensi dari teori konstr kon strukt uktivi ivisti stik k ada adalah lah ide bahw bahwaa sis siswa wa har harus us men menemuk emukan an dan men mentr tranf anform ormasi asikan kan sit situas uasii kompleks ke situasi lain dan apabila dikehendaki, informasi itu menjadi milik mereka sendiri. Dengan dasar terse tersebut, but, pembelajaran pembelajaran harus dikemas menjadi prose prosess -mengk -mengkonstr onstruk uk bukan -menerima pengetahuan. Dalam proses pembelajaran siswa membangun sendiri pengetahuan mereka melalui keterlibatan aktif dalam proses belajar mengajar. Siswa menjadi pusat kegiatan, bukan guru. 'onstruktivistik menekankan pada prinsip belajar yang berpusat pada siswa student student ". Siswa harus menjadikan informasi itu sebagai miliknya sendiri. Dalam hal ini guru tidak center ". dapat hanya semat semata&mat a&mataa member memberikan ikan penget pengetahuan ahuan kepada sisw siswa, a, melai melainkan nkan sisw siswalah alah yang harus membangun pengetahuan di dalam benaknya.
BAB II PEMBAHASAN
A. Teori Belajar Konstruktivistik
)eori )e ori belaja belajarr konstr konstruktivi uktivistik stik bermul bermulaa dari gagasan Piaget dan /i /igotsky gotsky,, Piaget dan /igotsky berpendapat bahwa perubahan kognitif hanya terjadi jika konsepsi&konsepsi yang telah dipahami sebelumnya diolah melalui suatu proses ketidakseimbangan dalam upaya memahami info in form rmas asi& i&in info form rmasi asi bar baru. u. 'e 'edua duany nyaa me menek nekank ankan an ad adany anyaa ha hake kekat kat so sosi sial al da dari ri be bela laja jarr. Pembelajaran kooperatif, berbasis kegiatan dan penemuan merupakan pilihan yang sesuai untuk pembelajaran. 0akekat dari teori konstruktivistik adalah bahwa siswa harus secara individu menemukan dan menerapkan informasi&informasi kompleks ke dalam situasi lain apabila mereka harus menjadikan menjadikan inform informasi asi itu mili miliknya knya sendi sendiri. ri. Siswa berper berperan an aktif dalam pembel pembelajara ajaran, n, sedangkan guru adalah membantu membuat kondisi yang memungkinkan siswa untuk secara mandiri menemukan fakta, konsep atau prinsip.
+enurut 1ina Sanjaya #223: #4%" bahwa -konstruktivistik adalah proses membangun atau menyusun pengetahuan baru dalam struktur kognitif siswa berdasarkan pengalaman. 5uru bukanlah pemberi informasi, dan jawaban atas semua masalah yang terjadi di kelas. Selanjutnya 6unurrahman #227: #3" bahwa: -konstruktivistik memberikan arah yang jelas bahwa kegiatan belajar merupakan kegiatan aktif dalam upaya menemukan pengetahuan, konsep, kesimpulan, bukan sekedar merupakan kegiatan mekanistik untuk mengumpulkan informasi atau fakta saja. +enurut faham konstruktivis pengetahuan merupakan konstruksi bentukan" dari orang yang mengenal sesuatu skemata". Pengetahuan tidak bisa ditransfer dari guru kepada orang lain, karena setiap orang mempunyai skema sendiri tentang apa yang diketahuinya. Pembentukan pengetahuan merupakan proses kognitif di mana terjadi proses asimilasi dan akomodasi untuk mencapai suatu keseimbangan sehingga terbentuk suatu skema jamak: skemata" yang baru. Seseorang yang belajar itu berarti membentuk pengertian atau pengetahuan secara aktif dan terus&menerus Suparno, !778". Constructivism konstruktivisme" merupakan landasan berfikir filosofi" pembelajaran kontekstual yaitu bahwa pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit, yang hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas dan tidak sekonyong&konyong. Pengetahuan bukanlah seperangkat fakta&fakta, konsep, atau kaidah yang siap untuk diambil dan diingat. +anusia harus mengkonstruksi pengetahuan itu dan memberi makna melalui pengalaman nyata )rianto, #2!2: !!$". 6dapun ciri&ciri pembelajaran yang konstruktivistik yaitu: !.
Pengetahuan dibangun berdasarkan pengalaman atau pengetahuan yang telah ada sebelumnya.
#.
9elajar adalah merupakan penafsiran personal tentang dunia.
$.
9elajar merupakan proses yang aktif dimana makna dikembangkan berdasarkan pengalaman.
%.
Pengetahuan tumbuh karena adanya perundingan negoisasi" makna melalui berbagai informasi atau menyepakati suatu pandangan dalam berinteraksi atau bekerja sama dengan orang lain.
.
9elajar harus disituasikan dalam latar setting" yang realistik, penilaian harus terintegrasi dengan tugas dan bukan merupakan kegiatan yang terpisah. ;ulaelawati, #22%: %"
Dari keterangan diatas dapatlah ditarik kesimpulan bahwa teori ini memberikan keaktifan terhadap manusia untuk belajar menemukan sendiri kompetensi, pengetahuan atau teknologi, dan hal lain yang diperlukan guna mengembangkan dirinya sendiri. 6dapun tujuan dari teori ini dalah sebagai berikut: !.
6danya motivasi untuk siswa bahwa belajar adalah tanggung jawab siswa itu sendiri.
#.
+engembangkan kemampuan siswa untuk mengajukan pertanyaan dan mencari sendiri pertanyaannya.
$.
+embantu siswa untuk mengembangkan pengertian dan pemahaman konsep secara lengkap.
%.
+engembangkan
kemampuan
siswa
untuk
menjadi
pemikir
yang
mandiri.
*ebih menekankan pada proses belajar bagaimana belajar itu.
B. Peletak Dasar Paham Konstruktivistik
6hli psikologi ropa
baru
yang
memaksa
mereka
membangun
dan
memodivikasi
pengetahuan awal mereka. *ev /ygotsky !374&!3$%" adalah ahli psikologi =usia. +enurutnya perkembangan intelektual anak terjadi pada saat berhadapan dengan pengalaman baru dan menantang. +ereka berusaha untuk memecahkan masalah yang muncul dari pengalaman ini. Dalam upaya
mendapatkan pengalaman baru, >ndividu mengkaitkan pengetahuan baru dengan pengetahuan awal yang telah dimilikinya dan membangun pengertian baru.
Secara garis besar, prinsip&prinsip konstruktivistik yang diterapkan dalam belajar mengajar adalah: 1.
Pengetahuan dibangun oleh siswa sendiri
2.
Pengetahuan tidak dapat dipindahkan dari guru ke murid, kecuali hanya dengan keaktifan
murid sendiri untuk menalar 3.
+urid aktif mengkonstruksi secara terus menerus, sehingga selalu terjadi perubahan
konsep ilmiah 4.
lancar.
5uru sekedar membantu menyediakan sarana dan situasi agar proses konstruksi berjalan
5.
+enghadapi masalah yang relevan dengan siswa
6.
Struktur pembalajaran seputar konsep utama pentingnya sebuah pertanyaan
7.
+encari dan menilai pendapat siswa
8.
+enyesuaikan kurikulum untuk menanggapi anggapan siswa. Dari prinsip&prinsip tersebut di atas hanya terdapat satu prinsip yang paling penting
adalah guru tidak boleh hanya semata&mata memberikan pengetahuan kepada siswa. Siswa harus membangun pengetahuan di dalam benaknya sendiri. Seorang guru dapat membantu proses ini dengan cara&cara mengajar yang membuat informasi menjadi sangat bermakna dan sangat relevan bagi siswa, dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan atau menerapkan sendiri ide&ide dan dengan mengajak siswa agar menyadari dan menggunakan strategi&strategi mereka sendiri untuk belajar. 5uru dapat memberikan tangga kepada siswa yang mana tangga itu nantinya dimaksudkan dapat membantu mereka mencapai tingkat penemuan.
D. Konstruktivistik #alam Pem$elajaran
'egiatan belajar adalah kegiatan yang aktif, dimana siswa membangun sendiri pengetahuannya. Siswa mencari arti sendiri dari yang mereka pelajari, ini merupakan proses menyesuaikan konsep&konsep dan ide&ide baru dengan kerangka berfikir yang telah ada dalam pikiran mereka. Dalam hal ini siswa membentuk pengetahuan mereka sendiri dan guru membantu sebagai mediator dalam proses pembentukan itu. Proses perolehan pengetahuan akan terjadi apabila guru dapat menciptakan kondisi pembelajaran yang ideal yang dimaksud disini adalah suatu proses belajar. Paradigma konstruktivistik memandang siswa sebagai pribadi yang sudah memiliki kemampuan awal sebelum mempelajari sesuatu. 'emampuan awal tersebut akan menjadi dasar dalam mengkonstruksi pengetahuan yang baru 9udiningsih, #22: 7". 'egiatan belajar dalam kelas konstruktivis adalah seorang guru tidak mengajarkan kepada anak bagaimana menyelesaikan persoalan, namun mempresentasikan masalah dan meng?encourage? mendorong" siswa
untuk menemukan cara mereka
sendiri dalam
menyelesaikan permasalahan. 'etika siswa memberikan jawaban, guru mencoba untuk tidak
mengatakan bahwa jawabannya benar atau tidak benar. @amun guru mendorong siswa untuk setuju atau tidak setuju kepada ide seseorang dan saling tukar menukar ide sampai persetujuan dicapai tentang apa yang dapat masuk akal siswa. Pendekatan konstruktivistik dalam pengajaran, merupakan penerapan pembelajaran kooperatif secara luas, berdasarkan teori bahwa siswa lebih mudah menemukan dan memahami konsep&konsep yang sulit jika mereka saling mendiskusikan masalah tersebut dengan temannya. Siswa secara rutin bekerja dalam kelompok, untuk saling membantu memecahkan masalah& masalah yang kompleks. Sekali lagi, penekanan pada hakikat sosial dalam belajar dan penggunaan kelompok sejawat untuk memodelkan cara berpikir dan sesuai dan saling mengemukakan dan meluruskan kekeliruan pengertian atau miskonsepsi&miskonsepsi diantara mereka sendiri. Dalam hal ini siswa dihadapkan pada proses berpikir teman sebaya merekaA metode ini tidak hanya membuat hasil belajar terbuka untuk seluruh siswa tetapi juga membuat proses berpikir siswa lain lebih terbuka untuk seluruh siswa. >stilah kooperatif memberikan gambaran bahwa adanya hubungan yang terjadi antara dua orang atau lebih. 0ubungan ini dapat berupa kerjasama dan saling membutuhkan dalam menghadapi dan memecahkan masalah yang mungkin timbul, sehingga mereka yang terlibat didalamnya mempunyai keberanian dalam memecahkan suatu permasalahan bahkan akan lebih muda
dipecahkan.
Pembelajaran konstruktivistik meliputi empat tahapan yaitu: %. A!erse!si.
Pada tahap ini dilakukan kegiatan menghubungkan konsepsi awal, mengungkapkan pertanyaan&pertanyaan dari materi sebelumnya yang merupakan konsep prasyarat. +isalnya: mengapa baling&baling dapat berputarB &. Eks!lorasi.
Pada tahap ini siswa mengungkapkan dugaan sementara terhadap konsep yang mau dipelajari. 'emudian siswa menggali menyelidiki dan menemukan sendiri konsep sebagai jawaban dari dugaan sementara yang dikemukakan pada tahap sebelumnya, melalui manipulasi benda langsung. '. Diskusi #an Penjelasan Konse!.
Pada tahap ini siswa mengkomunikasikan hasil penyelidikan dan tamuannya, pada tahap ini pula guru menjadi fasilitator dalam menampung dan membantu siswa membuat kesepakatan kelas, yaitu setuju atau tidak dengan pendapat kelompok lain serta memotivasi siswa mengungkapkan alasan dari kesepakatan tersebut melalui kegiatan tanya jawab. (. Pen)em$an)an #an A!likasi.
Pada tahap ini guru memberikan penekanan terhadap konsep&konsep esensial, kamudian siswa membuat kesimpulan melalui bimbingan guru dan menerapkan pemahaman konseptual yang telah diperoleh melalui pembelajaran saat itu melalui pengerjaan tugas. E. Kele$ihan #an Kekuran)an Teori Psikolo)i Belajar Konstruktivistik
Pada dasarnya tidak terdapat pendekatan, strategi, metode, gaya atau pola mengajar yang paling baik untuk semua materi pelajaran, yang ada adalah sesuai atau tidak dengan materi pelajaran pada waktu dan kondisi pelaksanaannya. Cleh karena itu guru diharapkan menguasai berbagai macam pendekatan, strategi, metode, gaya atau pola mengajar sebab setiap pendekatan, strategi, metode, gaya atau pola mengajar memiliki kelebihan dan kekurangan.
%. Kele$ihan
6dapun kelebihan dari pembelajaran berdasarkan konstruktivistik adalah sebagai berikut: a.
+emberikan kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan gagasan secara eksplisit dengan menggunakan bahasa siswa sendiri, berbagi gagasan dengan temannya, dan mendorong siswa memberikan penjelasan tentang gagasannya.
b.
+emberi pengalaman yang berhubungan dengan gagasan yang telah dimiliki siswa atau rancangan kegiatan disesuaikan dengan gagasan awal siswa agar siswa memperluas pengetahuan mereka tentang fenomena dan memiliki kesempatan untuk merangkai fenomena, sehingga siswa terdorong untuk membedakan dan memadukan gagasan tentang fenomena yang menantang siswa.
c.
+emberi siswa kesempatan untuk berpikir tentang pengalamannya. >ni dapat mendorong siswa berpikir kreatif, imajinatif, mendorong refleksi tentang model dan teori, mengenalkan gagasan& gagasan pada saat yang tepat.
d.
+emberi kesempatan kepada siswa untuk mencoba gagasan baru agar siswa terdorong untuk memperoleh kepercayaan diri dengan menggunakan berbagai konteks, baik yang telah dikenal maupun yang baru dan akhirnya memotivasi siswa untuk menggunakan berbagai strategi belajar.
e.
+endorong siswa untuk memikirkan perubahan gagasan mereka setelah menyadari kemajuan mereka serta memberi kesempatan siswa untuk mengidentifikasi perubahan gag asan mereka.
g.
+emberikan lingkungan belajar yang kondusif yang mendukung siswa mengungkapkan gagasan, saling menyimak, dan menghindari kesan selalu ada satu jawaban yang benar. &. Kekuran)an
6dapun kekurangan dari pembelajaran berdasarkan konstruktivistik adalah sebagai berikut: a. Siswa mengkonstruksi pengetahuannya sendiri, tidak jarang bahwa hasil konstruksi siswa tidak cocok dengan hasil konstruksi para ilmuan sehingga menyebabkan miskonsepsi. b. 'onstruktivistik menanamkan agar siswa membangun pengetahuannya sendiri, hal ini pasti membutuhkan waktu yang lama dan setiap siswa memerlukan penanganan yang berbeda&beda. c. Situasi dan kondisi tiap sekolah tidak sama, karena tidak semua sekolah memiliki sarana prasarana yang dapat membantu keaktifan dan kreatifitas siswa. %. 'etidaksiapan murida untuk merancang strategi, berfikir dan menilai sendiri pengajaran berdasarkan pengalamannya sendiri. )idak semua murid mempunyai pengalaman yang sama, masalah ini kadang menyebabkan aktivitas pengajaran menjadi tidak bermakna bagi siswa.
*. Lin)kun)an Pem$elajaran Konstruktivistik
Dalam konstruktivistik, terdapat lima unsur penting dalam lingkungan pembelajarannya, yaitu: %. Mem!erhatikan #an Meman+aatkan Pen)etahuan A,al Sis,a
'egiatan pembelajaran ditujukan untuk membantu siswa dalam mengkonstrukti pengetahuan. Siswa didorong untuk mengkonstruksi pengetahuan baru dengan memanfaatkan pengetahuan awal yang telah dimilikinya. Cleh karena itu pembelajaran harus memperhatikan pengetahuan awal siswa dan memanfaatkan teknik&teknik untuk mendorong agar terjadi perubahan konsepsi pada diri siswa. &. Pen)alaman Belajar -an) Bermakna
Segala kegiatan yang dilakukan di dalam pembelajaran dirancang sedemikian rupa sehingga bermakna bagi siswa. Cleh karena itu minat, sikap, dan kebutuhan belajar siswa benar& benar dijadikan bahan pertimbangan dalam merancang dan melakukan pembelajaran. 0al ini dapat terlihat dari usaha&usaha untuk mengaitkan pelajaran dengan kehidupan sehari&hari, penggunaan sumber daya dari kehidupan sehari&hari, dan juga penerapan konsep.
'. A#an-a Lin)kun)an Sosial -an) Kon#usi+
Siswa diberi kesempatan untuk bisa berinteraksi secara produktif dengan sesama siswa maupun dengan guru. Selain itu juga ada kesempatan bagi siswa untuk bekerja dalam berbagai konteks sosial. (. A#an-a Doron)an A)ar Sis,a Bisa Man#iri
Siswa didorong untuk bisa bertanggung jawab terhadap proses belajarnya. Cleh karena itu siswa dilatih dan diberi kesempatan untuk melakukan refleksi dan mengatur kegiatan belajarnya. . A#an-a Usaha Untuk Men)enalkan Sis,a Tentan) Dunia Ilmiah
Sains bukan hanya produk fakta, konsep, prinsip, teori", namun juga mencakup proses dan sikap. Cleh karena itu pembelajaran sains juga harus bisa melatih dan memperkenalkan siswa tentang -kehidupan ilmuwan.
BAB III KESIMPULAN 'onstruktivistik merupakan salah satu landasan berpikir pendekatan pengajaran dan pembelajaran kontekstual atau contextual teaching and learning ()*", yaitu pengetahuan yang dibangun oleh siswa sedikit demi sedikit, yang hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas sempit". 'onstruktivistik menekankan pada prinsip belajar yang berpusat pada siswa student center ". Prinsip yang paling penting diterapkan dalam pembelajaran konstruktivistik adalah guru tidak boleh hanya semata&mata memberikan pengetahuan kepada siswa. Siswa harus membangun pengetahuan di dalam benaknya sendiri. 5uru sekedar membantu menyediakan sarana dan situasi agar proses konstruksi pengetahuan siswa berjalan lancar. )erdapat lima unsur penting dalam lingkungan pembelajaran konstruktivistik, yaitu: !" memperhatikan dan memanfaatkan pengetahuan awal siswa, #" pengalaman belajar yang bermakna, $" adanya lingkungan sosial yang kondusif, %" adanya dorongan agar siswa bisa mandiri, dan " adanya usaha untuk mengenalkan siswa tentang dunia ilmiah.
DA*TA/ PUSTAKA 6unurrahman. #227. 9elajar dan Pembelajaran. 9andung: 6lfa 9eta. 9udiningsih, (. 6. #22. 9elajar dan Pembelajaran.
Sanjaya, 1ina. #223. Strategi Pembelajaran 9erorientasi Standar Proses Pendidikan. novatif&Progresif: 'onsep, *andasan, dan >mplementasinya Pada 'urikulum )ingkat Satuan Pendidikan ')SP".
BAB I PENDAHULUAN %.% Latar Belakan)
Seiring berjalannya waktu dan semakin pesatnya tingkat intelektualitas serta kualitas kehidupan, maka pendidikan pun menjadi lebih kompleks. Cleh karena itu, tentu saja hal ini membutuhkan sebuah desain pendidikan yang tepat dan sesuai dengan kondisinya. Sehingga berbagai teori, metode dan desain pembelajaran serta pengajaran pun dibuat dan diciptakan untuk mengapresiasikan semakin beragamnya tingkat kebutuhan dan kerumitan permasalahan pendidikan.
melalui
hubungan
saling mempengaruhi
dari belajar
sebelumnya dengan belajar baru. 0ubungan tersebut dikonstruksikan oleh siswa untuk kepentingan mereka sendiri. lemen kuncinya adalah bahwa orang belajar secara aktif mengkonstruksikan pengetahuan mereka sendiri, membandingkan informasi baru dengan pemahaman sebelumnya dan menggunakannya untuk menghasilkan pemahaman baru. Untuk itu, setiap pelajaran di sekolah perlu diarahkan untuk selalu mendidik siswa agar mengkonstruksikan pengetahuannya.
%.& /UMUSAN MASALAH
9erdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dibuat rumusan masalah sebagai berikut :
1. 2. 3. 4.
6pa yang dimaksud dengan konstruktivisme B 9agaimana komparasi behaviorisme dan konstruktivisme B 9agaimana pembelajaran menurut konstruktivisme B 6pa saja kendala & kendala dalam penerapan pembelajaran menurut konstruktivisme B %.' TU0UAN PENULISAN
6dapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. 2. 3. 4.
Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan konstruktivisme. Untuk mengetahui bagaimana komparasi behaviorisme dan konstruktivisme. Untuk mengetahui bagaimana pembelajaran menurut konstruktivisme. Untuk
mengetahui apa
saja kendala & kendala dalam penerapan pembelajaran menurut
konstruktivisme. %.( MAN*AAT PENULISAN
6dapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah :
1. 2.
+emberikan informasi mengenai pembelajaran konstruktivisme. +emberikan informasi
dan
pemahaman
kepada pendidik bahwa
peserta
didik
itu
sebenarnyabukanlah seperti kertas putih yang kosong di mana guru bisa secara bebas membentuk pengetahuan siswa, tapi siswa adalah merupakan manusia yang sudah mempunyai pengetahuan yang mereka peroleh dari pengalaman lingkungan mereka sehari&hari.
3.
+emberikan informasi dan pemahaman kepada peserta didik bahwa yang sebenarnya peserta didik tersebut sudah memiliki pengetahuan awal dari pengalaman lingkungan mereka, bukan dibentuk baru oleh pendidik.
BAB II PEMBAHASAN
&.% Konstruktivisme &.%.% Pen)ertian Konstruktivisme
'onstruktivisme berasal dari kata konstruktiv dan isme. Konstruktiv berarti bersifat membina, memperbaiki, dan membangun. Sedangkan Isme dalam kamus 9ahasa >nonesia berarti paham atau aliran. 'onstruktivisme merupakan aliran filsafat pengetahuan yang menekankan bahwa pengetahuan kita merupakan hasil konstruksi kita sendiri. Pandangan
konstruktivis dalam pembelajaran mengatakan bahwa anak&anak diberi kesempatan agar menggunakan strateginya sendiri dalam belajar secara sadar, sedangkan guru yang membimbing siswa ke tingkat pengetahuan yang lebih tinggi. )ran /ui juga mengatakan bahwa teori konstruktivisme adalah sebuah teori yang memberikan kebebasan terhadap manusia yang ingin belajar atau mencari kebutuhannya dengan kemampuan untuk menemukan keinginan atau kebutuhannya tersebut dengan bantuan fasilitasi orang lain. Sedangkan menurut +artin. t. 6l mengemukakan bahwa konstruktivisme menekankan pentingnya setiap siswa aktif mengkonstruksikan pengetahuan
melalui
hubungan
saling mempengaruhi
dari belajar
sebelumnya dengan belajar baru.
perlunya
partisipasi
aktif
siswa
dalam
proses
pembelajaran,
perlunya
pengembangan siswa belajar mandiri, dan perlunya siswa memiliki kemampuan untuk mengembangkan pengetahuannya sendiri. Dalam hal tahap&tahap pembelajaran, pendekatan konstruktivisme lebih menekankan pada pembelajaran top-down processing, yaitu siswa belajar dimulai dari masalah yang kompleks untuk dipecahkan dengan bantuan guru", kemudian menghasilkan atau menemukan keterampilan&keterampilan dasar yang dibutuhkan. +isalnya, k etika siswa diminta untuk menulis kalimat&kalimat, kemudian dia akan belajar untuk membaca, belajar tentang tata bahasa kalimat& kalimat tersebut, dan kemudian bagaimana menulis titik dan komanya. 9agi aliran konstruktivisme, guru tidak lagi menduduki tempat sebagai pemberi ilmu. )idak lagi sebagai satu&satunya sumber belajar. @amun guru lebih diposisikan sebagai fasilitator yang memfasilitasi siswa untuk dapat belajar dan mengkonstruksi pengetahuannya sendiri. 6liran ini lebih menekankan bagaimana siswa belajar bukan bagaimana guru mengajar. Sebagai fasilitator guru bertanggung jawab terhadap kegiatan pembelajaran di kelas. Diantara tanggung jawab guru dalam pembelajaran adalah menstimulasi dan memotivasi siswa. +endiagnosis dan
mengatasi kesulitan
siswa
serta
menyediakan
pengalaman
untuk
menumbuhkan pemahaman siswa. Cleh karena itu, guru harus menyediakan dan memberikan kesempatan sebanyak mungkin kepada siswa untuk belajar secara aktif. Sedemikian rupa sehingga para siswa dapat menciptakan, membangun, mendiskusikan, membandingkan, bekerja sama, dan melakukan eksperimentasi dalam kegiatan belajarnya. 9erdasarkan konstruktivisme, akibatnya orientasi pembelajaran bergeser dari berpusat pada guru mengajar ke pembelajaran berpusat pada siswa (student centered instruction). &.%.& iri"1iri Pem$elajaran Konstruktivisme
+enurut Suparno !778:%7" secara garis besar prinsip&prinsip konstruktivisme yang diambil adalah !" pengetahuan dibangun oleh siswa sendiri, baik secara personal maupun secara sosialA #" pengetahuan tidak dipindahkan dari guru ke siswa, kecuali dengan keaktifan siswa sendiri untuk bernalarA $" siswa aktif mengkonstruksi secara terus menerus, sehingga terjadi
perubahan konsep menuju ke konsep yang lebih rinci, lengkap, serta sesuai dengan konsep ilmiahA %" guru berperan membantu menyediakan sarana dan situasi agar proses konstruksi siswa berjalan mulus. 9erikut ini akan dikemukakan ciri&ciri pembelajaran yang konstruktivis menurut beberapa literatur yaitu sebagai berikut.
a. b. c. d.
Pengetahuan dibangun berdasarkan pengalaman atau pengetahuan yang telah ada sebelumnya. 9elajar adalah merupakan penafsiran personal tentang dunia. 9elajar merupakan proses yang aktif dimana makna dikembangkan berdasarkan pengalaman. Pengetahuan tumbuh karena adanya perundingan negosiasi" makna melalui berbagai informasi atau menyepakati suatu pandangan dalam berinteraksi atau bekerja sama dengan orang lain. &.%.' Prinsi!"Prinsi! Konstruktivisme
Secara garis besar, prinsip&prinsip konstruktivisme yang diterapkan dalam proses belajar mengajar adalah sebagai berikut:
1. Pengetahuan dibangun oleh siswa sendiri. 2. Pengetahuan tidak dapat dipindahkan dari guru ke murid, kecuali hanya dengan keaktifan murid sendiri untuk menalar.
3. +urid aktif megkonstruksi secara terus menerus, sehingga selalu terjadi perubahan konsep ilmiah.
4. 5. 6. 7.
5uru sekedar membantu menyediakan saran dan situasi agar proses kontruksi berjalan lancar. Struktur pembelajaran seputar konsep diutamakan pada pentingnya sebuah pertanyaan. +encari dan menilai pendapat siswa. +enyesuaikan bahan pengajaran untuk menanggapi anggapan siswa. &.%.( Tokoh"tokoh Aliran Behavioristik
&.& Kom!arasi Behaviorisme #an Konstruktivisme 'omparasi Pembelajaran 9ehaviorisme dengan 'onstruktivisme BEHA2I3/ISTIK
K3NST/UKTI2ISTIK
Pandangan Tentang Pengetahuan, Belajar dan Pembelajaran
Pengetahuan: objektif, pasti, tetap
Pengetahuan : non& objektif, temporer, selalu berubah 9elajar: perolehan pengetahuan 9elajar: pemaknaan pengetahuan +engajar: memindahkan pengetahuan ke orang +engajar: menggali makna
yang belajar +ind berfungsi sebagai alat penjiplak struktur +ind berfungsi sebagai alat menginterpretasi pengetahuan sehingga muncul makna yang unik Si pembelajar diharapkan memiliki Si pembelajar bisa memiliki pemahaman yang pemahaman yang sama dengan pengajar berbeda terhadap pengetahuan yang dipelajari terhadap pengetahuan yang dipelajari Segala sesuatu yang ada di alam telah Segala sesuatu bersifat temporer, berubah, dan terstruktur, teratur, rapi. tidak menentu. Pengetahuan juga sudah terstruktur rapi 'italah yang memberi makna terhadap realitas Masalah Belajar dan Pembelajaran 'eteraturan Si pembelajar dihadapkan pada aturan&aturan yang jelas yang ditetapkan lebih dulu secara ketat Pembiasaan disiplin" sangat esensial
'etidakteraturan Si pembelajar dihadapkan kepada lingkungan belajar yang bebas 'ebebasan merupakan unsur yang sangat esensial 'egagalan atau keberhasilan, kemampuan atau ketidakmampuan dilihat sebagai interpretasi yang berbeda yang perlu D>06=56>
'egagalan atau ketidak&mampuan dalam menambah pengetahuan dikategorikan sebagai 'S6*606@, 06=US D>0U'U+ 'eberhasilan atau kemampuan dikategorikan sebagai bentuk perilaku yang pantas dipuji atau diberi 06D>60 'etaatan kepada aturan dipandang sebagai 'ebebasan dipandang sebagai penentu penentu keberhasilan keberhasilan 'ontrol belajar dipegang oleh sistem di luar 'ontrol belajar dipegang oleh si Pembelajar diri si Pembelajar )ujuan pembelajaran menekankan pada )ujuan pembelajaran me&nekankan pada penambahan pengetahuan penciptaan pemahaman, yang menuntut Seseorang dikatakan telah belajar apabila aktivitas kreatif&produktif dalam konteks mampu mengungkapkan kembali apa yang nyata telah dipelajari Masalah Belajar dan Pembelajaran: trategi Pembelajaran 'eterampilan terisolasi Penggunaan pengetahuan secara bermakna +engikuti urutan kurikulum ketat +engikuti pandangan si Pembelajar 6ktivitas belajar mengikuti buku teks 6ktivitas belajar dalam konteks nyata +enekankan pada hasil +enekankan pada proses Masalah Belajar dan Pembelajaran: !valuasi =espon pasif +enuntut satu jawaban benar valuasi merupakan bagian terpisah dari
Penyusunan makna secara aktif +enuntut pemecahan ganda valuasi merupakan bagian utuh dari belajar
belajar
&.' Pem$elajaran Menurut Konstruktivisme
'egiatan belajar adalah kegiatan yang aktif, dimana siswa membangun sendiri pengetahuannya. Siswa mencari arti sendiri dari yang mereka pelajari, ini merupakan proses menyesuaikan konsep&konsep dan ide&ide baru dengan kerangka berfikir yang telah ada dalam pikiran mereka. Dalam hal ini siswa membentuk pengetahuan mereka sendiri dan guru membantu sebagai mediator dalam proses pembentukan itu. Proses perolehan pengetahuan akan terjadi apabila guru dapat menciptakan kondisi pembelajaran yang ideal yang dimaksud disini adalah suatu proses belajar mengajar yang sesuai dengan karakteristik >P6 dan memperhatikan perspektif siswa sekolah dasar. Pembelajaran yang dimaksud diatas adalah pembelajaran yang mengutamakan keaktifan siswa, menerangkan pada kemampuan minds-on dan hands&on serta terjadi interaksi dan mengakui adanya konsepsi awal yang dimiliki siswa melalui pengalaman sebelumnya. Dalam pelaksanaan teori belajar konstruktivisme ada beberapa saran yang berkaitan dengan rancangan pembelajaran yaitu sebagai berikut :
a.
+emperhatikan dan memanfaatkan pengetahuan awal siswa 'egiatan pembelajaran ditujukan untuk membantu siswa dalam mengkonstruksi pengetahuan. Siswa didorong untuk mengkonstruksi pengetahuan baru dengan memanfaatkan pengetahuan awal yang telah dimilikinya. Cleh karena itu pembelajaran harus memperhatikan pengetahuan awal siswa dan memanfaatkan teknik&teknik untuk mendorong agar terjadi perubahan konsepsi pada diri siswa.
b. Pengalaman belajar yang autentik dan bermakna Segala kegiatan yang dilakukan di dalam pembelajaran dirancang sedemikian rupa sehingga bermakna bagi siswa. Cleh karena itu minat, sikap, dan kebutuhan belajar siswa benar&benar dijadikan bahan pertimbangan dalam merancang dan melakukan pembelajaran. 0al ini dapat terlihat dari usaha&usaha untuk mengaitkan pelajaran dengan kehidupan sehari&hari, penggunaan sumber daya dari kehidupan sehari&hari, dan juga penerapan konsep.
c.
6danya lingkungan sosial yang kondusif, Siswa diberi kesempatan untuk bisa berinteraksi secara produktif dengan sesama siswa maupun dengan guru. Selain itu juga ada kesempatan bagi siswa untuk bekerja dalam berbagai konteks sosial.
d. 6danya dorongan agar siswa bisa mandiri Siswa didorong untuk bisa bertanggung jawab terhadap proses belajarnya. Cleh karena itu siswa dilatih dan diberi kesempatan untuk melakukan refleksi dan mengatur kegiatan belajarnya.
e.
6danya usaha untuk mengenalkan siswa tentang dunia ilmiah
Sains bukan hanya produk fakta, konsep, prinsip, teori", namun juga mencakup proses dan sikap. Cleh karena itu pembelajaran sains juga harus bisa melatih dan memperkenalkan siswa tentang -kehidupan ilmuwan. Pembelajaran kontruktuvisme merupakan pembelajaran yang cukup baik dimana siswa dalam pembelajaran terjun langsung tidak hanya menerima pelajaran yang pasti seperti pembelajaran bihavioristik. +isalnya saja pada pelajaran pkn, tentang tolong menolong dan siswa di tugaskan untuk terjun langsung dan terlibat mengamati suatu lingkungan bagaimana sikap tolong menolong terbangun. Dan setelah itu guru memberi pengarahan yang lebih lanjut. Siswa lebih mamahami makna ketimbang konsep.
&.( Ken#ala " Ken#ala #alam Penera!an Pem$elajaran menurut Konstruktivisme
'onstruktivisme memberikan angin segar bagi perbaikan proses dan hasil belajar. 1alaupun demikian, terdapat pula kendala yang muncul dalam penerapan pembelajaran menurut konstruktivisme di kelas. 'endala&kendala yang dimaksud adalah sebagai berikut:
1. Sulit mengubah keyakinan dan kebiasaan guru. 5uru selama ini telah terbiasa mengajar dengan menggunakan pendekatan tradisional, mengubah kebiasaan ini merupakan suatu hal yang tidak mudah.
2. 5uru kurang tertarik dan mengalami kesulitan mengelola kegiatan pembelajaran berbasis konstruktivisme. 5uru konstruktivis dituntut untuk lebih kreatif dalam merencanakan kegiatan pembelajaran dan dalam memilih menggunakan media yang sesuai.
3. 6danya anggapan guru bahwa penggunaan metode atau pendekatan baru dalam pembelajaran akan menggunakan waktu yang cukup besar. 5uru khawatir target pencapaian kurikulum )P'" tidak tercapai.
4. Sistem evaluasi yang masih menekankan pada nilai akhir. Padahal yang terpenting dari suatu pembelajaran adalah proses belajarnya bukan hasil akhirnya.
5. 9esarnya beban mengajar guru, latar pendidikan guru tidak sesuai dengan mata pelajaran yang diasuh, dan banyaknya pelajaran yang harus dipelajari siswa merupakan yang cukup serius.
6. Siswa terbiasa menunggu informasi dari guru. Siswa akan belajar jika ada transfer pengetahuan dan tugas&tugas dari gurunya. +engubah sikap -menunggu informasi menjadi -pencari dan pengkonstruksi informasi merupakan kendala itu sendiri.
7. 6danya budaya negatif di lingkungan siswa. Salah satu contohnya di lingkungan rumah. Pendapat orang tua selalu dianggap paling benar, ank dilarang membantah pendapat orang tuanya. 'ondisi ini juga terbawa ke sekolah. Siswa terkondisi untuk -mengiakan pendapat atau penjelasan guru. Siswa tidak berani mengemukakan pendapatnya yang mungkin berbeda dengan gurunya.
BAB III
PENUTUP '.% KESIMPULAN
9erdasarkan pembahasan pada makalah ini, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. 'onstruktivisme berasal dari kata konstruktiv dan isme. Konstruktiv berarti bersifat membina, memperbaiki, dan membangun. Sedangkan Isme dalam berarti paham atau aliran. 'onstruktivisme merupakan aliran filsafat pengetahuan yang menekankan bahwa pengetahuan kita merupakan hasil konstruksi kita sendiri.
2. 'omparasi pembelajaran behaviorisme dengan konstruktivisme meliputi pandangan tentang pengetahuan,
belajar
dan
pembelajaran, masalah
belajar
dan
pembelajaran, strategi
pembelajaran, serta evaluasi.
3. Pembelajaan menurut konstruktivisme yaitu kegiatan belajar adalah kegiatan yang aktif, dimana siswa membangun sendiri pengetahuannya. Siswa mencari arti sendiri dari yang mereka pelajari, ini merupakan proses menyesuaikan konsep&konsep dan ide&ide baru dengan kerangka berfikir yang telah ada dalam pikiran mereka.
4. 'endala & kendala dalam penerapan pembelajaran menurut konstruktivisme yaitu : sulit mengubah keyakinan dan kebiasaan guru, guru kurang tertarik dan mengalami kesulitan mengelola kegiatan pembelajaran berbasis konstruktivisme, adanya anggapan guru bahwa penggunaan metode atau pendekatan baru dalam pembelajaran akan menggunakan waktu yang cukup besar, sistem evaluasi yang masih menekankan pada nilai akhir, besarnya beban mengajar guru, siswa terbiasa menunggu informasi dari guru, dan adanya budaya negatif di lingkungan siswa. '.% Saran
'ami menyadari kekurangan dari makalah ini. Sehingga kami manyarankan kepada pembaca agar bisa memberikan kritik dan sarannya, agar makalah ini bisa jadi lebih baik. )erima kasih.
DA*TA/ PUSTAKA
6nekaragammakalah. #2!#. Makalah Teori Belajar Konstruktivisme. 9logspot.comA diakses online pada tanggal 8 +ei #2!$. http:GGmakalahmajannaii.blogspot.comG#2!#G28Gteori&belajar&konstruktivisme.html 9udiningsih, (.6. #22. Belajar dan Pemelajaran.
5erson.=.)anwey #22#.Belajar dan Pemelajaran .6mbon: '>P Universitas Pattimura 6mbon 5ino, dkk. !778. Belajar !an Pemelajaran. Surakarta : U@S Press. Disadur dari : Sarlito 1. Sarwono, #22#, 9erkenalan dengan 6*iran&6liran dan )okoh&tokoh Psikologi, P) 9ulan 9intang:
MAKALAH TE!" #ELA$A! K%&T!'KT"( Mr. Admin Wednesday, 19 October 2016 Makalah
Ha)o sobat b)o**er+ ka)i ini admin in*in kemba)i berba*i artike) ,an* mun*kin da-at bermanaat ba*i sobat semua. /ada -ostin*an sebe)umn,a admin te)as memba0as men*enai Maka)a0 Hukum /idana dan Krimino)o*i+ dan -ada -ostin*an ka)i ini admin akan memba0as men*enai Maka)a0 Teori #e)aar Konstrukti. a)am maka)a0 ini akan ada -ene)asan men*enai -en*ertian be)aar konstrukti konstruktivisme+ ciriciri -embe)aaran secara konstruktivisme+ -rinsi--rinsi- konstruktivisme serta ke)ebi0an dan
kekuran*an
teori
be)aar
konstruktivisme.
%a0+ berikut -emba0asan Maka)a0 Teori /embe)aaran Konstruktivisme
BAB I P!"A#$%$A!
1.
%atar
belakan&
&aat ini terda-at berba*ai inovasi baru di da)am dunia -endidikan terutama -eroses -embe)aaran. &a)a0 satu inovasi tersebut ada)a0 konstuktivisme. /emii0an -endekatan ini )ebi0 dikarnakan a*ar -embe)aaran membuat sisa antusias ter0ada- -ersoa)an ,an* ada se0in**a mereka mau mencoba memeca0kan -erdoa)ann,a. /embe)aaran di ke)as masi0 dominan men**unakan metode cerama0 dan tan,a aab se0in**a kuran* memberikan kesem-atan ke-ada sisa untuk berinteraksi ke-ada bendabenda kon*kret.
&eoran* *uru -er)u mem-er0atikan kense- aa) sisa sebe)um -embe)aaran. $ika tidak demikian+ maka -endidik tidak akan ber0asi) menemukan konse- ,an* benar+ba0kan da-at memuncu)kan sumber kesu)itan be)aar se)anutn,a. Men*aar bukan sekedar memberikan
*a*asan*a*asan
-endidik
-ada
sisa.me)ainkan
seba*ai
-eroses
men*uba0 konse-sikonse-si sisa ,an* suda0 ada dan di mana mun*kin konse-si itu sa)a0+ dan ika tern,ata benar tern,ata -endidik 0arus membantu sisia da)am men*konstruk konse-si tersebut biar )ebi0 matan*.
2. '(m(san Masalah a A-a -en*ertian teori be)aar Kostruktivisme8
b A-a 9iriciri /embe)aaran &ecara Konstuktivisme8 c A-a /rinsi-/rinsi- Konstruktivisme8 d A-a Ke)ebi0an an Ke)ema0an Teori Konstruktivistik8
). *(+(an Pen(lisan a 'ntuk mrn*eta0ui -en*ertian teori be)aar kontruktivisme. b 'ntuk men*eta0ui 9iriciri /embe)aaran &ecara Konstuktivisme. c 'ntuk men*eta0ui /rinsi-/rinsi- Konstruktivisme. d 'ntuk men*eta0ui Ke)ebi0an an Ke)ema0an Teori Konstruktivistik.
BAB II PMBA#AA!
A. Pen&ertian teori bela+ar konstr(kti-isme Asa) kata konstruktivisme ada)a0 :to consrtuct: ,an* artin,a memban*un atau men,usun menurut 9arin ;da)am a*riamurti+2<<= ba0a teori konstruktivisme ada)a0 teori
-embe)aaran ,an* menekankan ba0a
sisa seba*ai -embe)aar+ tidak
menerima be*itu saa -en*eta0uan ,an* mereka da-ati+ teta-i merka secara akti memban*un
-en*eta0uan
secara
individua).
Menurut
von
*)asere)d
;da)am
a*riamurti+2<<= #a0a konstruktivisme ada)a0 >)saat -en*ta0uan ,an* menekankan ba0a -en*eta0uan kita ada)a0 konstruksi ;bentuk kita sendiri.
Teori Konstruktivisme dide>nisikan seba*ai
-embe)aaran
,an*
bersiat *enerati+
,aitu tindakan menci-takan sesuatu makna dari a-a ,an* di-e)aari. #eda den*an teori be0avioristik ,an* mema0ami 0akikat be)aar seba*ai ke*iatan ,an* bersiat mekanistik antara stimu)us dan res-on+ sedan*kan teori kontruktivisme )ebi0 mema0ami be)aar seba*ai ke*iatan manusia memban*un atau menci-takan -en*eta0uan den*an memberi makna -ada -en*eta0uann,a sesuai den*an -en*a)amann,a. /en*eta0uan tidak bisa ditranser dari *uru ke-ada oran* )ain+ karena setia- oran* mem-un,ai skema sendiri tentan* a-a ,an* diketa0uin,a. /embentukan -en*eta0uan meru-akan -roses ko*niti dimana teradi -roses asimi)asi dan akomodasi untuk menca-ai suatu keseimban*an se0in**a terbentuk suatu skema ,an* baru.
en*an demikian+ be)aar menurut teori konstruktivisme bukan)a0 sekadar men*0aa)+ akan teta-i -roses men*konstruksi -en*eta0uan me)a)ui -en*a)aman. /en*eta0uan bukan)a0 0asi) ?-emberian? dari oran* )ain se-erti *uru+ akan teta-i 0asi) dari -roses men*konstruksi ,an* di)akukan setia- individu.
Baca
(&a
/
Maka)a0
&istem
-erasi
/en*eta0uan 0asi) dari ?-emberian? tidak akan bermakna. Ada-un -en*eta0uan ,an* di-ero)e0 me)a)ui -roses men*konstruksi -en*eta0uan itu o)e0 setia- individu akan memberikan makna menda)am atau )ebi0 dikuasai dan )ebi0 )ama tersim-andiin*at da)am setia- individu.
Ada-un tuuan dari teori ini ada)a0 seba*ai berikut 1. Adan,a motivasi untuk sisa ba0a be)aar ada)a0 tan**un* aab sisa itu sendiri.
2. Men*emban*kan kemam-uan sisa untuk men*eukan -ertan,aan dan mencari sendiri
-ertan,aann,a.
3. Membantu sisa untuk men*emban*kan -en*ertian dan -ema0aman konse- secara )en*ka-. 4. Men*emban*kan kemam-uan sisa untuk menadi -emikir ,an* mandiri. 5. Lebi0 menekankan -ada -roses be)aar ba*aimana be)aar itu.
&a)a0 satu teori atau -andan*an ,an* san*at terkena) berkaitan den*an teori be)aar konstruktivisme ada)a0 teori -erkemban*an menta) /ia*et. Teori ini biasa u*a disebut teori -erkemban*an inte)ektua) atau teori -erkemban*an ko*niti. Teori be)aar tersebut berkenaan
den*an
kesia-an
anak
untuk
be)aar+
,an*
dikemas
da)am
ta0a-
-erkemban*an inte)ektua) dari )a0ir 0in**a deasa. &etia- ta0a- -erkemban*an inte)ektua) ,an* dimaksud di)en*ka-i den*an ciriciri tertentu da)am men*konstruksi i)mu -en*eta0uan. Misa)n,a+ -ada ta0a- sensori motor anak ber-ikir me)a)ui *erakan atau -erbuatan ;!use@endi+ 1= 132.
B.
iriiri
Pembela+aran
ecara
onst(kti-isme
Ada-un ciri B ciri -embe)aaran secara kontruktivisme ada)a0 1.
Memberi -e)uan* ke-ada murid membina -en*eta0uan baru me)a)ui -en*)ibatan
da)am dunia sebenarn,a. 2.
Men**a)akkan soa)anidea ,an* dimu)akan o)e0 murid dan men**unakann,a
seba*ai -anduan merancan* -en*aaran. 3.
Men,okon* -embe)aaran secara ko-erati men*ambi) kira sika- dan -embaaan
murid. 4.
Men*ambi) kira da-atan kaian ba*aimana murid be)aar sesuatu ide.
5.
Men**a)akkan C menerima da,a usa0a C autonomi murid.
6.
Men**a)akkan murid bertan,a dan berdia)o* den*an murid C *uru.
7.
Men*an**a- -embe)aaran seba*ai suatu -roses ,an* sama -entin* den*an
0asi) -embe)aaran. .
Men**a)akkan -roses inkuiri murid me)a)ui kaian dan eks-erimen.
. Prinsi3Prinsi3 onstr(kti-isme 1.
/en*eta0uan diban*un o)e0 sisa sendiri.
2.
/en*eta0uan tidak da-at di-inda0kan dari *uru kemurid+ kecua)i 0an,a den*an
keaktian murid sendiri untuk mena)ar. 3.
Murid
akti
me*kontruksi
secara
terus
menerus+
se0in**a se)a)u
teradi
-eruba0an konse- i)mia0. 4.
Duru sekedar membantu men,ediakan saran dan situasi a*ar -roses kontruksi
bera)an )ancar. 5.
Men*0ada-i masa)a0 ,an* re)evan den*an sisa.
6.
&truktur -emba)aaran se-utar konse- utama -entin*n,a sebua0 -ertan,aan.
7.
Mencari dan meni)ai -enda-at sisa.
.
Men,esuaikan kuriku)um untuk menan**a-i an**a-an sisa.
ari semua itu 0an,a satu -erinsi- ,an* -a)in* -entin* ada)a0 *uru tidak bo)e0 0an,a sematamata memberikan -en*eta0uan ke-ada sisa+ sisa 0arus memban*un -en*eta0uan di da)am benakn,a sendiri. &eoran* *uru da-at membantu -eroses ini den*an caracara men*aar ,an* membuat inormasi menadi san*at bermakna dan san*at re)evan den*an sisa+ den*an memberikan kesem-atan ke-ada sisa untuk menemukan atau menera-kan ideide dan den*an men*aak sisa a*ar men,adari dan men*unkan
strate*istrate*i
mereka
sendiri
untuk
be)aar.
Duru
da-at
da-at
memberikan tan**a itu nantin,a dimaksudkan da-at membantu mereka menca-ai tin*kat
". elebihan "an elemahan *eori onstr(kti-istik •
Ke)ebi0an
-enemuan.
1.
#er>kir a)am -roses membina -en*eta0uan baru+ murid ber>kir untuk
men,e)esaikan masa)a0+ menana idea dan membuat ke-utusan. 2.
(a0am )e0 ksrana murid ter)ibat secara )an*sun* da)am mebina -en*eta0uan
baru+ mereka akan )ebi0 a0am dan bo)e0 men*a-)iksikann,a da)am semua situasi. 3.
"n*at )e0 karana murid ter)ibat secara )an*sun* den*an akti+ mereka akan
in*at )ebi0 )ama semua konse-. akin Murid me)a)ui -endekatan ini membina sendiri kea0aman mereka. $ustru mereka )ebi0 ,akin men*0ada-i dan men,e)esaikan masa)a0 da)am situasi baru. 4.
Kema0iran sosia) Kema0iran sosia) di-ero)e0i a-abi)a berinteraksi den*an rakan
dan *uru da)am membina -en*eta0uan baru. 5.
&eronok )e0 kerana mereka ter)ibat secara terus+ mereka a0am+ in*at+ ,akin
dan berinteraksi den*an si0at+ maka mereka akan berasa seronok be)aar da)am membina -en*eta0uan baru. Ke)ema0an
•
a)am ba0asan kekuran*an atau ke)ema0an ini mun*kin bisa kita )i0at da)am -roses be)aarn,a
dimana -eran *uru seba*ai -endidik se-ertin,a kuran* be*itu
mendukun*.
BAB III P!$*$P
1. esim3(lan Teori kontruktivisme ada)a0 seba*ai -embe)aaran ,an* bersiat *enerati+ ,aitu tindakan menci-takan sesuatu makna dari a-a ,an* di-e)aari. &a)a0 satu teori atau -andan*an ,an* san*at terkena) berkaitan den*an teori be)aar konstruktivisme ada)a0 teori -erkemban*an menta) /ia*et ,an* meru-akan ba*ian dari teori ko*niti u*a. /ia*et
mene*askan ba0a -enekanan teori kontruktivisme -ada -roses untuk
menemukan teori atau -en*eta0uan ,an* diban*un dari rea)itas )a-an*an. /eran *uru da)am -embe)aaran menurut teori kontruktivisme ada)a0 seba*ai asi)itator atau moderator. /andan*an tentan* anak dari ka)an*an konstruktivistik ,an* )ebi0 mutak0ir ,an* dikemban*kan dari teori be)aar ko*niti /ia*et men,atakan ba0a i)mu -en*eta0uan diban*un da)am -ikiran seoran* anak den*an ke*iatan asimi)asi dan akomodasi sesuai den*an skemata ,an* dimi)ikin,a. #erbeda den*an kontruktivisme ko*niti a)a /ia*et+ konstruktivisme sosia) ,an* dikemban*kan o)e0 Gi*otsk, ada)a0 ba0a be)aar ba*i anak di)akukan da)am interaksi den*an )in*kun*an sosia) mau-un >sik. ba0a -embe)aaran ,an* men*acu ke-ada teori be)aar konstruktivisme )ebi0 menokuskan -ada kesuksesan sisa da)am men*or*anisasikan -en*a)aman mereka. #ukan ke-atu0an sisa da)am reeksi atas a-a ,an* te)a0 di-erinta0kan dan di)akukan o)e0 *uru. Teori konstruktivisme -ada dasarn,a menekankan -embinaan konse- ,an* asas sebe)um konse- itu diban*unkan dan kemudiann,a dia-)ikasikan a-abi)a di-er)ukan .
"A4*A' P$*AA
Tonroni Mu0ammad+ Ari Musto-a.2<12.#a)aar C /embe)aaran.$o*akarta Ar!uII Media. #udianto. 2<1<. Teori #e)aar dan "m-)ikasi da)am /embe)aaran+ ;n)ine+ ;0tt-edukasi.kom-asiana.com2<1<<5<=teoribe)aardanim-)ikasin,ada)am -embe)aarn+ diakses 7 (ebruari 2<12.
%anan* a0id. 2<<=. Teori #e)aar Konstruktisme+;n)ine+ ;0tt-2<=.5.175.132searc08Jcac0e57"-5H61!s$one.indoskri-si.comudu) skri-simaka)a0tentan*teoribe)aarkonstruktivisme teoribe)aarbermaknaC0)idCctc)nkCcd6C*)idCc)ient>reoNa+ di akses 7 (ebruari 2<12.
*a&s / contoh makalah teori pemelajaran konstrukti#, makalah teori pemelajaran, makalah ilmiah, contoh kar%a ilmiah, makalah teori elajar, makalah pemelajaran konstuktivisme