BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang Kewirausahaan yang
dijadikan
(entrepreneurship)
dasar,
kiat,
dan
adalah
sumber
kemampuan
daya
untuk
kreatif
mencari
dan peluang
inovatif menuju
sukses. Sesuatu yang baru dan berbeda adalah nilai tambah barang dan jasa yang menjadi merupakan
sumber suatu
keuanggulan kemampuan
untuk dalam
dijadikan
menciptakan
peluang. nilai
Jadi,
tambah
di
kewirausahaan pasar
melalui
proses pengelolaan sumber daya dengan cara-cara baru dan berbeda. Di Indonesia, kewirausahaan dipelajari baru terbatas pada beberapa sekolah atau perguruan tinggi tertentu saja. Sejalan dengan perkembangan dan tantangan seperti adanya krisis ekonomi, pemahaman kewirausahaan baik melalui pendidikan formal maupun pelatihan-pelatihan di segala lapisan masyarakat kewirausahaan menjadi berkembang. Orang yang melakukan kegiatan kewirausahaan disebut wirausahawan. Muncul pertanyaan mengapa seorang wirausahawan (entrepreneur) mempunyai cara berpikir yang berbeda dari manusia pada umumnya. Mereka mempunyai motivasi, panggilan jiwa, persepsi dan emosi yang sangat terkait dengan nilai nilai, sikap dan perilaku sebagai manusia unggul. Pada makalah ini dijelaskan tentang pengertian, latar belakang, gambaran peluang dibidang gizi dan langkahlangkah mewujudkan usaha. B. Rumusan masalah 1. Apakah pengertian dari kewirausahaan? 2. Apa latar belakang adanya kewirausahaan? 3. Bagaimana gambaran peluang dibidang gizi? 4. Apa saja langkah-langkah dalam mewujudkan usaha? C. Tujuan 1. Dapat mengetahui apa itu kewirausahaan 2. Dapat memahami bagaimana latarbelakang terbentuknya kewirausahaan 3. Dapat mengetahui gambaran peluang dibidang gizi 4. Dapat mengetahui langkah-langkah dalam mewujudkan usaha
BAB II ISI RUANG LINGKUP KEWIRAUSAHAAN
1.PENGERTIAN WIRAUSAHA
Sebagai mana kita ketahui definisi seorang wirausaha (entrepreneur/pengusaha atau intrapreneur/professional) menurut Joseph C.Schumpeter (pakar ekonomi modern pertama) mengatakan, wirausaha adalah orang yang mampu menghancurkan keseimbangan pasar dan kemudian membentuk keseimbangan pasar yang baru dengan menciptakan kombinasi-kombinasi baru dan mengambil keuntungan-keuntungan atas perubahan-perubahan tersebut (creative destruction). Disamping itu Raymond W.Y.Kao(1995) mengatakan bahwa kewirausahaan adalah proses penciptaan sesuatu yang baru (kreasi baru) atau mampu membuat sesuatu berbeda dengan yang lain (inovasi) dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan individu dan meningkatkan nilai tambah bagi masyarakat. Sedangkan wirausaha adalah orang yang melakukan proses penciptaan tersebut. Sehingga seorang wirausaha adalah orang yang mampu menciptakan dan merancang suatu gagasan menjadi realita. Berikut ini adalah pengertian wirausaha menurut para pakar(Suharyadi,2007) : a.wirausahawan adalah seseorang yang menemukan gagasan baru dan selalu berusaha menggunakan sumber daya yang dimiliki secara optimal untuk mencapai tingkat keuntungan tertinggi. b.wirausahawan adabh orang yang memiliki pandangan yang tidak lazim yaitu orang yang dapat mengenali potensi atas barang dan jasa. wirausahawan akan bereaksi terhadap perubahan ekononmi dan kemudian menjadi pelaku dalam mengubah permintaan meniadi produksi. c.wirausahawan adalah orang yang memiliki seni dan keterampilan tertentu dalam mendapatkan usaha yang baru. wirausahawan memiliki pemahaman sendiri akan kebutuhan masyarakat dan dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Wirausahawan akan memengaruhi masyarakat dengan membuka usaha baru, tetapi pada saat yang sama ia dipengaruhi oleh masyarakat untuk mengenali kebutuhan dan memenuhinya melalui ketajaman manajemen sumber daya.
d.wirausahawan adalah orang yang dapat melihat cara-cara yang ekstrem dan mau mengubah sesuatu yang tak bernilai atau bernilai rendah meniadi sesuatu yang bernilai tinggi (misalnya, dari terigu menjadi roti bakar yang lezat), dengan cara memberikan nilai baru ke barang tersebut untuk memenuhi kebutuhan manusia. Apabila suatu nilai ditambahkan ke dalam suatu produk/barang, maka akan didapatkan keuntungan. Berdasarkan pendapat para pakar yang diuraikan di atas, terdapat ciri umum yang selalu terdapat dalam diri wirausahawan yaitu kemampuan mengubah sesuatu menjadi lebih baik atau menciptakan sesuatu yang benar-benar baru atau berjiwa kreatif dan inovatit. Ciri kreatif dan inovatif ini sebagai sifat yang terdapat pada diri w irausahawan. Jadi, pengusaha atau wirausahawan (entrepreneur) adalah seseorang yang menciptakan sebuah usaha atau bisnis yang dihadapkan dengan risiko dan ketidakpastian untuk memperoleh keuntungan dan mengembangkan bisnis dengan cara mengenali kesempatan dan memanfaatkan sumber daya yang diperlukan. Bagaimana pendidikan kewirausahaan saat ini di perguruan tinggi?. Cukup banyak perguruan tinggi di Indonesia yang telah mengembangkan program khusus dalam bidang kewirausahaan agar menghasilkan suatu embrio wirausahawanwirausahawan muda (young entrepreneurs). Hal inl dilakukan sebagai salah satu upaya perguruan tinggi untuk menghasilkan sarjana sebagai pencipta lapangan kerja dan bukan hanya penghasil sarjana pencari kerja, yang pada akhirnya justru menjadi pengangguran karena semakin sulitnya mendapatkan pekerjaan. Oleh sebab itu, dalam pendidikan kewirausahaan, peranan dosen adalah sebagai fasilitator dalam memotivasi, mengarahkan, dan mempersiapkan para calon sarjana agar mempunyai motivasi kuat, keberanian, kemampuan. serta karakter pendukung lainnya dalam mendirikan usaha baru(Suharyadi,2007). Kewirausahaan adalah sebuah proses dinamis dalam menciptakan tambahan kekayaan. Kekayaan dihasilkan oleh individu yang menanggung risiko utama dalam hal modal,waktu dan/atau komitmen karir atau menyediakan nilai bagi beberapa produk atau jasa. Produk atau jasa ini mungkin dapat terlihat unik ataupun mungkin tidak,tetapi dengan berbagai cara ini akan dihasilkan oleh seseorang pengusaha dengan menerima dan menempatkan keterampilan dan sumber daya yang dibutuhkan ini(Hisrich,2008). Pada teori ekonomi modern pengusaha dibagi dalam 2 yaitu wiraswasta dan wirausaha. Wirausaha adalah pelaku utama dalam pembangunan ekonomi dengan fungsinya sebagai pelaku
inovasi
atau
pencipta
kreasi-kreasi
baru.
sehingga
seorang
wiraswasta
tidak
dapat
disamakanartikan dengan seorang wirausaha. Beberapa
pendapat
tentang
wirausaha
dari
beberapa
pakar
ekonomi
modern
adalah(Zaharuddin,2006) : a. seorang wirausaha mampu menghancurkan keseimbangan pasar lama,kemudian menciptakan keseimbangan pasar baru dengan mengambil keuntungan-keuntungan atas perubahan perubahan tersebut (creative destruction. Oleh : J.B.Say). b. seorang wirausaha harus mampu memindahkan atau mengkonversikan sumber-sumber daya ekonomis dari tingkat produktivitas rendah ketingkat produktivitas lebih tinggi (Oleh: Richard Cantillon). c. Seorang wirausaha harus mampu mengintegrasikan atau menyatukan berbagai pengetahuan pengetahuan dari sumber lain (Oleh :Josep C.Schumpeter). Sebagai contoh : Seorang penguasah bengkel motor,dimana usahanya tidak berkembang dari tahun-ketahun. Maka ia disebut wiraswasta. Tetapi jika ia mampu mengembangkan bengkelnya menjadi bengkel lebih besar dan modern,serta jaringan bertambah banyak,maka ia disebut wirausaha.
2.LATAR BELAKANG WIRAUSAHA
Secara umum latar belakang seseorang ingin menjadi wirausahawan antara lain adanya kebutuhan untuk berhasil, keinginan untuk mengambil resiko, percaya diri, dan adanya keinginan yang kuat untuk berbisnis: a.Kebutuhan untu k berhasil
Tiap-tiap orang berbeda dalam tingkat kebutuhan atas suatu keberhasilan yang ingin dicapainya. Ada orang yang merasa cukup puas dengan status yang dimiliki saat ini, sebaliknya ada juga orang yang menginginkan keberhasilan yang tinggi. David McClelland, seorang psikolog menemukan bahwa ada hubungan atau korelasi positif antara kebutuhan akan keberhasilan dan aktivitas wirausaha. Menurut pendapatnya, seorang wirausaha memiliki tingkat kebutuhan akan keberhasilan yang lebih tinggi daripada orang lain. Karakteristik wirausahawan tersebut tampak dari kepribadian yang ambisius.
b.Kein ginan untu k mengambil resiko
Wirausaha memiliki resiko yang berbeda-beda antara satu dan yang lainnya. Ada yang berani
mengmbil
resiko
dengan
menginvestasikan
uang
miliknya,
ada
pula
yang
mempertaruhkan karier yang telah dirintisnya. Tekanan dan waktu yang dibutuhkan untuk memulai dan menjalankan bisnisnya juga mendatangkan resiko bagi keluarganya. c.Percaya Di ri
Bila orang memiliki kepercayaan diri yang besar, mereka akan merasa mampu untuk menghadapi tantangan yang ada. J.B Rotter, seorang psikolog mengatakan bahwa seorang wirausaha yang mempercayai bahwa kesuksesan tergantung pada usaha mereka sendiri mempunyai pengendalian yang disebut internal locus of control (kepercayaan bahwa kesuksesan seseorang tergantung pada usahanya sendiri). Sebaliknya bila seorang wirausaha merasa bahwa hidupnya dikendalikan oleh besarnya keberuntungan atau nasib, mempunyai pengendalian yang disebut external locus of control. Hal lain yang melatarbelakangi seseorang untuk menjadi wirausaha adalah adanya keinginan dari dalam diri yang kuat untuk berbisnis.
3.GAMBARAN PELUANG USAHA DI BIDANG GIZI
Sejak awal tahun 90-an, pemerintah Indonesia memberlakukan kebijakan baru yaitu tidak menambah jumlah pegawai negeri. Hal ini bukan berarti bahwa pemerintah tidak lagi menerima pegawai baru, tetapi pengangkatan hanya dilakukan bila ada pegawai lama yang pensiun atau meninggal dunia. Berbagai kalangan bahkan mengemukakan bahwa karena masalah ekonomi keuangan maka pertumbuhan pegawai negeri saat ini seharusnya negatif, artinya tidak mengangkat pegawai baru meskipun ada pegawai yang meninggal atau pensiun. Ahli gizi, sebutan umum lulusan Akademi Gizi, juga harus menerima kenyataan bahwa mereka harus mencari pekerjaan di luar pemerintah. Meskipun sebagai ahli gizi baru masih diterima sebagai pegawai negeri, tetapi masih jauh lebih banyak ahli gizi yang tidak diangkat sebagai pegawai negeri. Sejak tahun 1990 banyak ahli gizi yang bekerja di sektor swasta, baik di bidang pangan dan gizi maupun di bidang lain. Menurut Depkes(2014),usaha yang dapat dilakukan ahli gizi sebagai berikut : a. Bi dang Jasaboga
Berbagai perubahan dalam gaya hidup individu di masyarakat, mengakibatkan makin banyaknya orang yang tidak dapat berada di rumah pada waktu jam makan. Hal ini berdampak
pada meningkatnya usaha jasa boga baik yang melayani makan karyawan pabrik dan perkantoran, makan rantang untuk perumahan baik rantangan diet ataupun makanan biasa, juga makanan untuk acara khusus seperti pesta, selamatan dan darmawisata. Dalam bidang ini ahli gizi dapat berperan sebagai pemilik, konsultan ataupun sebagai karyawan usaha jasa boga. Sebagai pemilik atau konsultan, seorang ahli gizi telah dibekali kemampuan manajemen dalam mengelola suatu usaha secara mandiri dan juga telah mempunyai pengetahuan kuliner, gizi dan pangan yang cukup untuk menangani bidang jasa boga. Sebagai karyawan usaha jasa boga, seorang ahli gizi mempunyai kemampuan untuk menjadi pengelola/penyelia dari kegiatan harian usaha jasa boga, seperti di bidang perencanaan, pengadaan, pruduksi, distribusi ataupun dibidang pengawasan mutu. Perlu diingat bahwa bagaimanapun jasaboga adalah usaha komersial yang mencari keuntungan. Pemilik senantiasa akan memperhitungkan keuntungan dan kerugian apabila mempekerjakan ahli gizi. Masuknya ahli gizi dalam bidang ini relatif masih baru. b. Bi dang gizi Olahr aga
Dewasa ini olahraga sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Masyarakat mulai sadar untuk berolahraga sehingga muncul ungkapan “tiada hari tanpa olahraga”. Namun demikian banyak orang belum mengetahui kaitan antara makanan dan olahraga, bagaimana meraih prestasi yang baik dengan mengatur makanan mereka. Masih sangat jarang ahli gizi masuk dalam suatu tim olahraga. Dalam satu tim olahraga biasanya terdapat seorang pelatih, seorang dokter, seorang ahli pijat, seorang manajer, dan kadang-kadang juga seorang psikolog. Mereka jelas sangat diperlukan untuk keberhasilan pertandingan, tetapi profesi ahli gizi yang banyak menentukan hasil pertandingan masih belum mendapat tempat. Peluang masih banyak di bidang ini, tetapi perlu perjuangan. Sekarang, mampukah ahli gizi menunjukkan bahwa profesinya dibutuhkan di bidang olahraga sehingga mampu meningkatkan prestasi? Untuk membuka peluang di bidang ini tentunya dapat dimulai dengan berbagai cara. Antara lain membuat tulisan-tulisan di bidang gizi olahraga yang dipublikasikan. Bila tulisan-tulisan tersebut dapat menyakinkan orang yang berkecimpung dibidang olahraga, dengan sendirinya ahli gizi akan mendapat-kan porsinya dibidang ini. c. Bi dang M akanan Supl emen
Sejak satu dua dekade menjelang berakhirnya milenium ke dua telah muncul macammacam makanan suplemen (“food supplement”) dalam berbagai bentuk. Fenomena ini banyak
menimbulkan berbagai persepsi masyarakat, apakah mereka juga membutuhkan suplement semacam ini, terlebih-lebih dipicu oleh gencarnya iklan yang menunjukkan keunggulan tiap produk. Disamping itu muncul keraguan masyarakat yang dipengaruhi oleh gaya hidup global juga makin mengemuka. Keberadaan suplemen makanan ini dapat kita lihat di banyak pusat perbelanjaan mewah atau mal ataupun bersama-sama dalam satu tempat dengan apotik. Produk suplemen ini terdapat dalam bermacam-macam merek yang dikeluarkan oleh pabrik yang berlainan. Sebagian besar diperoduksi di luar negeri, sebagian kecil di Indonesia. Manfaat produk-produk ini masih sering diperdebatkan oleh banyak ahli, termasuk ahli gizi. Untuk mengantisipasi hal-hal ini, maka pengalaman, pengetahuan, dan ketrampilan lulusan Akademi Gizi akan mampu memberikan penerangan kepada calon konsumen, supaya konsumen tidak terjebak dengan rasa takut kalau tidak mengkonsumsi suplemen atau takut akibat buruk kalau mengkonsumsi dan sebagainya. Disamping itu ahli gizi juga mempunyai kemampuan untuk bekerja sebagai “sales representative” bagi produk -produk ini. Adalah tantangan bagi ahli gizi untuk merebut pasar bagi pruduk-produk tertentu dengan kemahiran berkomunikasi yang efektif tetapi efisien. d. Bi dang Penanggulangan M asalah Gizi
Di banyak negara berkembang, juga di Indonesia, masih terdapat empat masalah gizi utama yaitu kurang energi protein (KEP), gondok endemik, anemia gizi besi, dan kekurangan vitamin A yang menghambat program pembangunan khususnya dalam menuju Indonesia sehat 2010. Bahkan karena krisis ekonomi berkepanjangan sejak pertengahan tahun 1997, beberapa masalah gizi ini semakin parah. Dalam bidang ini ahli gizi mempunyai kesempatan yang terbuka untuk membantu mereka yang menyandang berbagai kelainan karena kurang gizi ataupun mencegah meluasnya masalah gizi. Departemen Kesehatan melalui Direktorat Bina Gizi Masyarakat mempunyai berbagai program untuk menanggulangi masalah gizi. Program-program ini bergulir sampai tingkat kecamatan/kelurahan. Disamping itu banyak sektor swasta dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang menyelenggarakan program gizi selaras dengan program yang diluncurkan oleh Departemen Kesehatan. Pengetahuan dan ketrampilan ahli gizi sangat dicari untuk mengoperasikan program ini, baik sebagai pencari/pengolah data, konsultan/penyuluh ataupun tenaga pelaksana
e. Bi dang Pencegahan Penyakit D egenerati f
Kemajuan ekonomi yang berhasil diraih oleh sebagian masyarakat Indonesia, telah merubah gaya hidup. Gaya hidup berlebih atau “affluent” mereka antara lain dengan pola konsumsi makanan yang berubah, telah turut mendorong terjadinya penyakit degeneratif. Hampir sama dengan masalah sebelumnya, maka masalah degenerative sudah pula merebak di masyarakat Indonesia. Tingkat pendapatan sebagian masyarakat yang meningkat dan banyaknya tersedia makanan siap saji, telah memicu mereka untuk merubah gaya hidup yang disesuaikan dengan globalisasi. Dari angka-angka statistik dapat dilihat bahwa penyakit kencing manis, penyakit jantung, penyakit hati yang dulu hanya disandang oleh orang – orang umur di atas 50 tahun, dewasa ini sudah diderita oleh mereka yang berumur jauh lebih muda. Ahli gizi berperan memberi konsultasi dan penyuluhan tentang pola makan yang baik dalam rangka mencegah ataupun dalam proses penyembuhan penyakit – penyakit degeneratif ini. f.
Bi dang Bi oteknologi B ahan Pangan
Kemajuan teknologi manusia yang didorong oleh kebutuhan manusia modern telah menghasilkan produk-produk transgenik termasuk produk bahan makanan. Berbagai silang pendapat masih terjadi apakah produk-produk ini layak dikonsumsi. Dunia yang semakin dipadati oleh bermilyar manusia ini, memaksa para ahli bioteknologi untuk mencari jalan keluar dalam upaya mencukupi kebutuhan pangan. Dalam upaya ini seringkali suatu rekayasa genetik untuk meningkatkan hasil pangan terpaksa dilakukan dan seringkali tidak memperhitungkan dampak merugikan bagi organism lain. Dewasa ini rekayasa genetik makanan atau “genetically modified foods” sudah dilakukan antara lain terhadap kedele dan beras. Bagi ahli gizi yang tertarik dalam bidang ini, tentu saja menjadi awal yang sangat baik untuk terjun ke dunia rekayasa genetik ini. Anda bisa menjadi peneliti, atau penyuluh makanan rekayasa genetika. g. Kemungkinan B ekerj a di L uar N egeri
Keluar negeri? Mengapa tidak. Perjanjian AFTA (Asean Free Trade Area) yang sudah akan berlaku pada tahun 2003 mengisyaratkan adanya kebebasan bagi professional untuk bekerja di luar negaranya. Dengan demikian ahli gizi Indonesia bisa saja bekerja di negara-negara lain khususnya di kawasan Asean. Gejala yang mengemuka di penghujung milenium kedua adalah dengan banyaknya ahli gizi lulusan luar negeri yang masuk ke Indonesia. Mereka adalah lulusan dari Jepang, Philipina, Negeri Belanda dan Jerman. Mereka datang ke Indonesia dan bekerja di bidang gizi klinik dan dietika. Sebaliknya ahli gizi Indonesiapun seharusnya dapat bekerja di luar
negeri. Tentu saja persiapan bahasa asing, khususnya Inggris harus dilakukan sedini mungkin, karena tanpa bahasa internasional yang memadai, cita-cita ini akan lebih sulit menjadi kenyataan h. Bi dang Kewartawanan Pangan & Gizi
Saat ini kebutuhan masyarakat akan pengetahuan gizi sangat besar dan beragam. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya rubrik gizi di berbagai macam penerbitan, baik itu harian, tabloid ataupun majalah. Sebagian masyarakat membutuhkan bacaan yang bersifat ilmiah, sebagian lagi membutuhkan bacaan ilmiah populer dan ada pula yang membutuhkan bacaan ringan yang berisi pesan-pesan gizi. Hal ini perlu diantisipasi dengan baik melalui penulisan-penulisan yang disesuaikan dengan kebutuhan sasarannya. Rubrik olahraga banyak ditulis oleh wartawan yang tidak banyak mengetahui seluk beluk gizi. Mereka berkonsultasi dengan ahli gizi sebelum menurunkan tulisannya. Seorang ahli gizi telah dibekali ilmu yang cukup untuk dituangkan dalam bentuk tulisan, baik tulisan yang sifatnya ilmiah, ilmiah popular ataupun rubrik-rubrik singkat. Masalah sekarang adalah mencari peluang untuk memperoleh tempat di redaksi suatu penerbitan, dan ini juga tergantung pada seberapa jauh tulisan kita enak dibaca orang. Kalau kedua hal ini sudah di tangan, maka tinggal kita menyediakan waktu untuk menulis secara teratur dengan topic yang berbeda. Bidang ini masih dapat dikembangkan dengan membuka rubrik gizi di radio dan televisi.
4.LANGKAH-LANGKAH MEWUJUDKAN USAHA
Menurut Ambadar(2010),ada beberapa langkah dalam mewujudkan usaha yaitu: a. Siapkan nyali anda
Untuk terjun ke dalam dunia wirausaha dibutuhkan nyali yang kuat. Oleh karena itu,persiapkan diri anda agar anda tidak takut menghadapi kegagalan. Jangan sampai kegagalan yang menghampiri membuat nyali anda ciut sehingga menyebabkan bisnis anda menjadi berantakkan. Untuk itu bersiaplaj mengenal sinyal kegagalan dan menghadapi “kegagalan” sebagai “teman” supaya semangay berusaha anda tidak terjungkal. Anda harus punya keyakinan,bahwa sesungguhnya seseorang tidak akan mengalami kegagalan di dalam bisnisnya. Mereka yang gagal, adalah karena ia berhenti untuk mencoba dan berhenti berusaha. Seandainya anda berani mencoba,lebih tekun dan ulet, maka yang namanya kegagalan itu tidak pernah menghampiri diri anda. Jika anda terus berusaha,jerih payah anda akan menuai keberhasilan. Dalam dunia bisnis,tidak dibutuhkan ijazah atau pendidikan tinggi. Di dunia bisnis,yang
dibutuhkan untuk menjadi seorang pengusaha adalah “nyali” dan “keberanian” untuk mencoba dan berusaha. Kedua hal itulah yang dapat menentukan kesuksesan anda dalam memulai bisnis. b. Cintailah bidang usaha yang anda lakukan
Jangan pernah melakukannya setengah hati dan jangan pernah memprioritaskan terjun ke dunia wirausaha untuk “mencari uang”. Keberhasilan akan menghampiri Anda apabila Anda melakukannya dengan penuh cinta. c. Memiliki daya juang tinggi
Keberhasilan di dalam dunia usaha akan terwujud apabila anda mampu bertahan dan memiliki daya juang tinggi di dalam memajukan usaha. Terpaan badai krisis,justru dapat membakar semangat kewirausahaan (the spirit of entrepreneurship) dan nalar bisnis ( sense of business)anda menjadi semakin optimal. Dengan demikian,pada akhirnya akan menggiring langkah sukses anda menjadi entrepreneur. Daya juang atinggi akan memudahkan anda untuk meraih sukses. Tegasnya, keberhasilan dalam bisnis memang sangat ditentukan oleh semangay kewirausahaan kita yang tinggi. Seorang entrepreneur sejati tidak akan pernah berhenti untuk mencoba dan mencoba. Sikap keberanian untuk mencoba akan membuat diri anda tidak muda terpuruk dalam keputus-asaan. d. Berpiklr Positif
Sebagai seorang pengusaha, Anda harus berpikiran positif, jauhkan diri Anda dari pikiran negatif, apalagi sampai putus asa. Sikap semacam ini harus Anda buang jauh-jauh. Di dalam dunia bisnis, Anda harus siap menerima risiko kegagalan.. Berpikir positiflah, bayangkan kesuksesan di masa depan, untuk memotivasi diri untuk bekerja lebih giat dan menjadikan diri kita tidak mudah putus asa. e. Terfokus
Yang tak kalah penting di dalam dunia usaha adalah keterfokusan Anda terhadap satu bidang usaha. Dengan demikan, Anda dapat memusatkan perhatian dan tenaga Anda untuk meraih keberhasilan pada satu jenis usaha yang Anda kelola. f.
Kekuatan Tim SDM (Sumber Daya Manusla)
Aset terbesar dari suatu keberhasilan usaha salah satunya adalah adanya kekuatan tim SDM yang solid, sehingga di saat bisnis tengah menghadapi krisis sekalipun, tim tetap bersatu dan tak tergoyahkan. Di saat Anda melakukan pengembangan usaha, tim SDM yang kuat akan mampu membawa bisnis Anda ke puncak keberhasilan.