BAB I Pendahuluan 1.1
Latar B Beelakang Memberi ASI pada bayi merupakan proses alami sebagai kewajiban seorang ibu yang
mengasuh anaknya. Karena ASI merupakan makanan utama untuk bayi umur 0-6 bulan pertama kehidupannya. Proses alami untuk memberikan ASI sudah dimulai saat terjadi kehamilan karena bersama dengan hamil payudara telah disiapkan sehingga setelah bayi lahir ibu bisa segera memberikan ASI pada bayinya. !i negara berkembang khususnya di daerah yang penduduknya berpendidikan rendah dan tingkat ekonomi rendah pengetahuan ibu mengenai perawatan dan pemberian makanan bayi khususnya khususnya mengenai man"aat air susu ibu #ASI$ sangat kurang. %mumnya pengetahuan pengetahuan tentang tentang perawatan dan pemberian makanan bayi diperoleh dari keluarga ataupun teman. %ntuk menghindari kebiasaan yang salah diperlukan bantuan petugas kesehatan untuk memberikan pengarahan yang tepat. Pada masa menyusui ibu sering mengalami kesulitan dalam hal hal meny menyus usui ui bayiny bayinya. a. &ika &ika kesul kesulit itan an ini ini tida tidak k dapat dapat diat diatas asi i jela jelass akan akan meng menggan gangg ggu u kesinambunga kesinambungan n pelaksanaan pelaksanaan pemberian pemberian ASI. %ntuk mendapatkan ASI yang memadai memadai untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi ba yi kerjasama antara ibu #keluarga$ dengan petugas kesehatan mutlak diperlukan.
'
BAB II Pembahasan
2.1
Anatomi Payudara Payudara atau atau mamm mammae ae adala adalah h kelenj kelenjar ar yang yang terl terlet etak ak di bawah bawah kuli kulit t di atas otot dada. dada. (ungsi (ungsi dari dari payudara adalah adalah mempro memproduks duksii susu susu untuk untuk nutrisi bayi bayi.. Manusia mempunyai sepasang kelenjar payudara kelenjar payudara yang beratnya kurang lebih )00 gram saat hamil hamil 600 600 gram dan saat menyusui menyusui *00 *00 gram. Pada payudara Pada payudara terdapat terdapat tiga bagian utama yaitu + '. Korpus #badan$ yaitu bagian yang membesar. me mbesar. ). Areola Areola yaitu bagian yang kehitaman di tengah. ,. Papilla atau puting yaitu bagian yang menonjol di punak di punak payudara. payudara.
)
Gambar 1. Anatomi payudara
Gambar 2. Otot-otot di sekitar daerah payudara Korpus
Aleolus yaitu unit terkeil yang memproduksi susu. /agian dari aleolus adalah sel Ainer jaringan lemak sel plasma sel otot polos dan pembuluh darah. obulus yaitu kumpulan dari aleolus. obus yaitu beberapa lobulus yang berkumpul menjadi '1-)0 lobus pada tiap payudara. ASI disalurkan dari aleolus ke dalam saluran keil #duktulus$ kemudian beberapa duktulus bergabung membentuk saluran yang lebih besar #duktus lakti"erus$. ,
Areola
!aerah lingkaran yang terdiri dari kulit yang longgar dan mengalami pigmentasi dan masingmasing payudara bergaris tengah kira-kira )1 m. Areola berwarna merah muda pada wanita yang berkulit erah lebih gelap pada wanita yang berkulit okelat dan warna tersebut menjadi gelap pada waktu hamil. !i daerah areola ini terletak kira-kira )0 glandula sebaea. Pada kehamilan areola ini membesar dan disebut tuberculum montgomery. Pada areola juga terdapat sinus lakti"erus yaitu saluran di bawah areola yang besar melebar akhirnya memusat ke dalam puting dan bermuara ke luar. !i dalam dinding aleolus maupun saluran-saluran terdapat otot polos yang bila berkontraksi dapat memompa ASI keluar. Papilla
2erletak di pusat areola mammae setinggi iga #osta$ ke-3. Papilla mammae merupakan suatu tonjolan dengan panjang kira-kira 6 mm tersusun atas jaringan erektil berpigmen dan merupakan bangunan yang sangat peka. Permukaan papilla mammae berlubang-lubang berupa ostium papillare keil- keil yang merupakan muara duktus lakti"erus. !uktus lati"er ini dilapisi oleh epitel. /entuk papilla ada empat yaitu bentuk yang normal pendek a tan datar panjang dan terbenam (inverted).
Gambar . !a"am-ma"am bentuk papilla
3
Gambar #. $askularisasi pada payudara
Suplai darah #askularisasi$ payudara didapat dari arteri a4illari melalui abang torakalis lateralis dan abang akromiotorakal. !ari arteri torakal interna #mammaria interna$ melalui abang arteri per"orantes abang ini akan berjalan melalui I5S II- kemudian akan melintasi m. petoralis mayor untuk menapai payudara bagian medial. !ari arteri interkostalis melalui abang per"orantes lateral arteri torakodorsal dan subkapsular merupakan sumber yang tidak terlalu berperan dalam askularisasi payudara.
Gambar %. Iner&asi pada payudara Persara"an kulit payudara atau mammae bersi"at segmental dan berasal dari segmen
dermatom 2)-26. Kulit daerah payudara dipersara"i abang pleksus serikalis dan nerus 1
interkostalis. Mammae sisi medial dipersara"i oleh nerus interosta II-II melalui abang kutaneus anterior dengan abang-abangnya melewati permukaan kelenjar. Papilla mammae dipersara"i oleh abang kutaneus lateral dari nerus interkostalis 3 sedangkan abang kutaneus lateral dari nerus I5S lain mempersara"i areola dan mammae sisi lateral. Mammae sisi superior dipersara"i oleh nerus supraklaikula yang berasal dari abang ke-, dan ke-3 pleksus serikal. åan kelenjar payudara sendiri dipersara"i sara" simpatik.
2.2
'isiologi Laktasi
6
Gambar (. )kema re*leks pada laktasi Produksi air susu ibu +prolaktin,
Gambar . Proses produksi A)Ire*leks prolaktin
7
Pembentukan payudara dimulai sejak embrio berusia '*-'8 minggu dan berakhir ketika mulai menstruasi. 9ormon yang berperan adalah hormon estrogen dan progesteron yang membantu maturasi aleoli. Sedangkan hormon prolaktin ber"ungsi untuk produksi ASI. Prolaktin merupakan suatu hormon yang disekresi oleh glandula pituitari anterior yang ber"ungsi penting untuk produksi air susu ibu. 2etapi walupun kadar hormon ini di dalam sirkulasi maternal meningkat selama kehamilan kerja hormon ini dihambat oleh hormon plasenta. !engan lepas atau keluarnya plasenta pada akhir proses persalinan maka kadar estrogen dan progesteron berangsur-angsur turun sampai tingkat dapat dilepaskannya dan diakti"kannya prolaktin. 2erjadi peningkatan suplai darah yang beredar lewat payudara dan dapat diekstrasi bahan penting untuk pembentukan air susu. :lobulin lemak dan molekul-molekul protein dari dasar sel-sel sekretoris akan membengkakkan aini dan mendorongnya menuju ke tubuli lakti"er. Peningkataan kadar prolaktin akan menghambat oulasi dan dengan demikian juga mempunyai "ungsi kontrasepsi tetapi ibu perlu memberikan air susu ) sampai , kali setiap jam agar pengaruhnya benar-benar e"ekti". Kadar prolaktin paling tinggi adalah pada malam hari dan penghentian pertama pemberian air susu dilakukan pada malam hari yang biasanya memang demikian maka metode-metode kontrasepsi yang lebih reliabel harus dipakai apabila ingin menghindari kehamilan. Selama kehamilan hormon prolaktin dari plasenta meningkat tetapi ASI belum keluar karena pengaruh hormon estrogen yang masih tinggi. Kadar estrogen dan progesteron akan menurun pada saat hari kedua atau ketiga pasa persalinan sehingga terjadi sekresi ASI. 2erdapat dua re"leks yang berperan yaitu re"leks prolaktin dan re"leks aliran yang timbul akibat perangsangan puting susu dikarenakan isapan bayi. •
;e"leks prolaktin Akhir kehamilan hormon prolaktin memegang peranan untuk membuat kolostrum tetapi jumlah kolostrum terbatas dikarenakan aktiitas prolaktin dihambat oleh estrogen dan progesteron yang masih tinggi. Pasa persalinan yaitu saat lepasnya plasenta dan berkurangnya "ungsi korpus luteum maka estrogen dan progesteron juga berkurang. 9isapan bayi akan merangsang puting susu dan kalang payudara karena ujung-ujung sara" sensoris yang ber"ungsi sebagai reseptor mekanik.
*
;angsangan ini dilanjutkan ke hipotalamus melalui medulla spinalis hipotalamus dan akan menekan pengeluaran "aktor penghambat sekresi prolaktin dan sebaliknya merangsang pengeluaran "aktor pemau sekresi prolaktin. (aktor pemau sekresi prolaktin akan merangsang hipo"ise anterior sehingga keluar prolaktin. 9ormon ini merangsang sel-sel aleoli yang ber"ungsi untuk membuat air susu. Kadar prolaktin pada ibu menyusui akan menjadi normal , bulan setelah melahirkan sampai penyapihan anak dan pada saat tersebut tidak akan ada peningkatan prolaktin walau ada isapan bayi namun pengeluaran air susu tetap berlangsung. Pada ibu ni"as yang tidak menyusui kadar prolaktin akan menjadi normal pada minggu ke )<,. Sedangkan pada ibu menyusui prolaktin akan meningkat dalam keadaan seperti + stres atau pengaruh psikis anastesi operasi dan rangsangan puting susu •
;e"leks aliran (let down reflex) /ersamaan dengan pembentukan prolaktin oleh hipo"ise anterior rangsangan yang berasal dari isapan bayi dilanjutkan ke hipo"ise posterior #neurohipo"ise$ yang kemudian dikeluarkan oksitosin. Melalui aliran darah hormon ini menuju uterus sehingga menimbulkan kontraksi. Kontraksi dari sel akan memeras air susu yang telah terbuat keluar dari aleoli dan masuk ke sistem duktus dan selanjutnya mengalir melalui duktus lakti"erus masuk ke mulut bayi. (aktor-"aktor yang meningkatkan re"leks ini adalah melihat bayi mendengarkan suara bayi menium bayi memikirkan untuk menyusui bayi. Sedangkan "aktor-"aktor yang menghambat adalah stress seperti keadaan bingung atau pikiran kaau takut dan emas.
;e"leks yang penting dalam mekanisme hisapan bayi + •
;e"leks Menangkap (Rooting Reflex) 2imbul saat bayi baru lahir tersentuh pipinya dan bayi akan menoleh ke arah sentuhan. /ibir bayi dirangsang dengan papilla mamae maka bayi akan membuka mulut dan berusaha menangkap puting susu.
•
;e"leks Menghisap (Sucking Reflex)
8
;e"leks ini timbul apabila langit-langit mulut bayi tersentuh oleh puting. Agar puting menapai palatum maka sebagian besar areola masuk ke dalam mulut bayi. !engan demikian sinus lakti"erus yang berada di bawah areola tertekan antara gusi lidah dan palatum sehingga ASI keluar. •
;e"leks Menelan (Swallowing Reflex) ;e"leks ini timbul apabila mulut bayi terisi oleh ASI maka ia akan menelannya. Pada akhir kehamilan terjadi sekresi airan jernih kekuningan yang disebut kolostrum
yang mengandung immunoglobulin. Produksi kolostrum terus meningkat pasa persalinan dan digantikan dengan produksi ASI. Kadar estrogen menurun dengan epat 3* jam pasa persalinan sehingga memungkinkan berlangsungnya aktiitas hPr terhadap sel aleolus untuk inisiasi dan mempertahankan proses laktasi. Proses laktasi semakin meningkat dengan isapan pada payudara seara dini dan sering oleh karena seara re"lektoar isapan tersebut akan semakin meningkatkan kadar hPr. =mosi negati" #keemasan ibu bila ASI tak dapat keluar$ dapat menyebabkan penurunan sekresi prolaktin melalui proses pelepasan prolactine-inhibiting factor #dopamin$ dari hipotalamus. Pada hari ke-) dan ke-, pasa persalinan hPr merangsang aleolus untuk menghasilkan ASI. Pada awalnya ASI menyebabkan distensi aleolus dan dutus keil sehingga payudara menjadi tegang. Pengaliran air susu +oksitosin,
'0
Gambar /. Proses pengaliran A)Ire*leks oksitosin
Keluarnya ASI terjadi akibat kontraksi sel mioepitelial dari aleolus dan dutuli yang berlangsung akibat adanya re"lek ejeksi ASI #let-down reflex$. ;e"lek ejeksi ASI diawali hisapan oleh bayi > hipotalamus > hipo"isis mengeluarkan oksitosin ke dalam sirkulasi darah ibu. ?ksitosin menyebabkan terjadinya kontraksi sel mioepitelial dan ASI disalurkan ke dalam aleoli dan dutuli > dutus yang lebih besar > penampungan subareolar. !ua "aktor yang terlibat dalam mengalirkan air susu dari sel-sel sekretorik ke papilla mammae yaitu + •
2ekanan dari belakang 2ekanan globuli yang baru terbentuk di dalam sel akan mendorong globuli tersebut ke dalam tubuli lakti"er dan pengisapan oleh bayi akan memau sekresi air susu lebih banyak.
•
;e"leks neurohormonal Apabila bayi disusui maka gerakan menghisap yang berirama akan menghasilkan rangsangan sara" yang terdapat di dalam glandula pituitaria posterior. Akibat langsung re"leks ini adalah dikeluarkannya oksitosin dari pituitari posterior. 9al ini akan menyebabkan sel-sel miopitel #sel keranjang atau sel laba-laba$ di sekitar aleoli akan berkontraksi dan mendorong air susu masuk ke dalam pembuluh lati"er dan dengan demikian lebih banyak air susu yang mengalir ke dalam ampulla. ;e"leks ini dapat ''
dihambat oleh adanya rasa sakit misalnya jahitan perineum. !engan demikian penting untuk menempatkan ibu dalam posisi yang nyaman santai dan bebas dari rasa sakit terutama pada jam-jam menyusukan anak. ?ksitosin menegah keluarnya dopamin dari hipotalamus sehingga produksi ASI dapat berlanjut. =mosi negati" dan "aktor "isik dapat mengurangi re"lek ejeksi ASI tugas perawatan pasa persalinan antara lain meliputi usaha untuk meningkatkan keyakinan seorang ibu bahwa dia mampu untuk memberikan ASI kepada bayinya.
Pemeliharaan Laktasi
Penyediaan berlangsung terus sesuai kebutuhan. Apabila bayi tidak disusukanmaka tidak akan dimulai penyediaan air susu. Apabila seorang ibu bayi kembar menyusukan kedua bayinya bersama maka penyediaan air susu akan tetap ukup untuk kedua bayi tersebut. Semakin sering bayi disusukan penyediaan air susu ibu juga makin baik. !ua "aktor penting untuk pemeliharaan laktasi tersebut adalah + •
;angsangan /ayi yang minum air susu ibu perlu sering menyusui terutama pada hari-hari neonatal awal. Penting diketahui bahwa bayi di"iksasi pada payudara dengan posisi yang benar apabila diinginkan untuk meningkatkan rangsangan yang tepat. ;angsangan gusi bayi sebaiknya berada pada kulit areola sehingga tekanan diberikan kepada ampula yang ada dibawahnya sebagai tempat tersimpannya air susu. !engan demikian bayi minum dari payudara dan bukan dari papilla mammae. Apabila ibu mengeluh rasa sakit maka bayi tidak ter"iksasi seara baik. Sebagai respons terhadap pengisapan prolaktin dikeluarkan dari glandula pituitari anterior dan demikian memau pembentukan air susu yang lebih banyak. Apabila karena suatu alasan tertentu bayi tidak dapat menyusu sejak awal maka ibu dapat memeras air susu dari payudaranya dengan tangan atau menggunakan pompa payudara. 2etapi pengisapan oleh bayi akan memberikan rangsangan yang jauh lebih besar dibandingkan dengan kedua ara tersebut.
•
Pengosongan payudara seara sempurna
')
/ayi sebaiknya mengosongkan satu payudara sebelum diberikan payudara yang lain. Apabila bayi tidak mengosongkan payudara yang kedua maka pada pemberian air susu yang berikutnya payudara kedua ini yang diberikan pertama kali. Atau bayi mungkin sudah kenyang dengan satu payudara maka payudara yang kedua digunakan pada pemberian air susu berikutnya. Apabila diinginkan bayi benar-benar puas #kenyang$ maka bayi perlu diberikan baik air susu pertama (fore-milk) maupun air susu kedua (hindmilk) pada saat sekali minum. 9al ini hanya dapat diapai dengan pengosongan sempurna pada satu payudara. Penting bahwa bayi minum air susu apabila ia menginginkannya dan selama ia ingin minum maka penyediaannya jangan sampai tidak ukup atau berlebihan. Apabila air susu yang diproduksi tidak dikeluarkan maka laktasi akan tertekan #mengalami hambatan$ karena terjadi pembengkakan aleoli dan sel keranjang tidak dapat berkontraksi. Air susu ibu tidak dapat dipaksa masuk ke dalam dutus lati"er. 2idak terlalu ditekankan disini bahwa memberikan air susu ibu saat dibutuhkan dan melakukan stripping payudara setiap menyusukan anak juga penting untuk memelihara laktasi. ;utinitas dan pola minum air susu ibu akan terbentuk dan minumnya akan lebih jarang apabila laktasi telah ber"ungsi penuh.
2.
)iklus Laktasi Ada empat tingkatan dalam siklus laktasi yaitu : Mammogenesis Seperti halnya organ-organ tubuh lainnya payudara juga mengalami "ase dalam pembentukan organ yang dinamakan dengan mammogenesis proses ini dimulai sejak masa sebelum pubertas dan dilanjutkan pada masa pubertas adanya siklus menstruasi dan kehamilan dengan berkembangnya hormon estrogen dan progesteron yang mempengaruhi perkembangan organ payudara. Payudara belum seara penuh di bentuk sampai payudara •
mampu memproduksi ASI. aktogenesis I Pada "ase terakhir kehamilan payudara wanita memasuki "ase Laktogenesis . Saat itu payudara memproduksi kolostrum yaitu berupa airan kental yang kekuningan. Pada
•
masa ini tingkat progesteron yang tinggi menegah produksi ASI sebenarnya aktogenesis II Saat melahirkan keluarnya plasenta menyebabkan turunnya tingkat hormon progesteron estrogen dan 9P seara tiba-tiba namun hormon prolaktin tetap tinggi. 9al ini ',
menyebabkan produksi ASI menjadi banyak yang dikenal dengan "ase Laktogenesis . Apabila payudara dirangsang leel prolaktin dalam darah meningkat memunak dalam periode 31 menit dan kemudian kembali ke leel sebelum rangsangan tiga jam kemudian. Keluarnya hormon prolaktin menstimulasi sel di dalam aleoli untuk memproduksi ASI dan hormon ini juga keluar dalam ASI itu sendiri. Penelitian 9artmann #)00)$ mengindikasikan bahwa leel prolaktin dalam susu lebih tinggi apabila produksi ASI lebih banyak yaitu sekitar pukul ) pagi hingga 6 pagi namun leel prolaktin rendah saat payudara terasa penuh. 9ormon lainnya seperti insulin tiroksin dan kortisol juga terdapat dalam proses ini namun peran hormon tersebut belum diketahui. Penanda biokimiawi mengindikasikan bahwa proses laktogenesis II dimulai sekitar ,0-30 jam setelah melahirkan tetapi biasanya para ibu baru merasa payudara penuh sekitar 10-7, jam #)-, hari$ setelah melahirkan. Artinya produksi ASI sebenarnya tidak langsung setelah melahirkan. Kolostrum dikonsumsi bayi sebelum ASI sebenarnya. Kolostrum mengandung sel darah putih dan antibodi yang tinggi daripada ASI sebenarnya. Khususnya tinggi dalam leel immunoglobulin A #IgA$ yang membantu melapisi usus bayi yang masih rentan dan menegah kuman memasuki bayi. IgA ini juga menegah alergi makanan dalam dua minggu pertama setelah melahirkan kolostrum perlahan menghilang dan tergantikan oleh •
ASI sebenarnya. aktogenesis III Sistem kontrol hormon endokrin mengatur produksi ASI selama kehamilan dan beberapa hari pertama setelah melahirkan. Ketika produksi ASI mulai stabil sistem kontrol autokrin dimulai. (ase ini dinamakan Laktogenesis ! Pada tahap ini apabila ASI banyak dikeluarkan payudara memproduksi ASI dengan banyak pula. Penelitian !aly #)001$ berkesimpulan bahwa apabila pa yudara dikosongkan seara menyeluruh juga meningkatkan tara" produksi ASI. !engan demikian produksi ASI sangat dipengaruhi seberapa sering dan seberapa baik bayi menghisap dan juga seberapa sering payudara dikosongkan.
2.#
'aktor yang !empengaruhi Produksi Asi Memberikan ASI eksklusi" terkadang tidak selamanya berjalan dengan lanar. 9al umum
yang sering dikhawatirkan para ibu dan sering membuat kepanikan adalah berkurangnya pasokan ASI. /eberapa"aktor yang mempengaruhi produksi ASI antara lain + '3
•
Makanan Produksi ASI sangat dipengaruhi oleh makanan yang dimakan ibu apabila makanan ibu seara teratur dan ukup mengandung gi@i yang diperlukan akan mempengaruhi produksi ASI karena kelenjar pembuat ASI tidak dapat bekerja dengan sempurna tanpa makanan yang ukup. %ntuk membentuk produksi ASI yang baik makanan ibu harus memenuhi jumlah kalori protein lemak dan itamin serta mineral yang ukup. %nsur gi@i dalam ' liter ASI setara dengan unsur gi@i yang terdapat dalam ) piring nasi ditambah ' butih telur. &adi diperlukan kalori yang setara dengan jumlah kalori yang diberikan ' piring nasi untuk membuat ' liter ASI. Agar ibu menghasilkan ' liter ASI diperlukan makanan tambahan disamping untuk keperluan dirinya sendiri yaitu setara
•
dengan , piring nasi dan ' butir telur. /ahan makanan yang dibatasi untuk ibu menyusui + ˗ ang merangsang seperti+ abe meria jahe kopi alkohol. ˗ ang membuat kembung seperti + ubi singkong kol sawi dan daun bawang. ˗ /ahan makanan yang banyak mengandung gula dan lemak. =mosi dan Keadaan Psikis =mosi dan keadaan psikis ibu sangat mempengaruhi re"leks pengaliran susu. Karena re"leks ini mengontrol perintah yang dikirim oleh hipotalamus pada kelenjar bawah otak. /ila dipengaruhi ketegangan emas takut dan kebingungan air susu pun tidak akan turun dari aleoli menuju puting. 9al ini sering terjadi pada hari-hari pertama menyusui saat re"leks pengaliran susu belum sepenuhnya ber"ungsi. ;e"leks pengaliran susu dapat ber"ungsi baik hanya jika ibu merasa rileks dan tenang tidak tegang ataupun emas. Suasana ini bisa diapai bila ibu punya keperayaan diri dan istirahat ukup serta tidak kelelahan. Mendengar suara tangis bayi atau bahkan memikirkan bayi bisa menyebabkan
•
re"leks pengaliran susu bekerja sehingga susu pun bisa memanar. Penggunaan Alat Kontrasepsi /agi ibu yang dalam masa menyusui tidak dianjurkan menggunakan kontrasepsi pil yang mengandung hormon esterogen karena hal ini dapat mngurangi jumlah produksi ASI bahkan dapat menghentikan produksi ASI seara keseluruhan oleh karena itu alat kontrasepsi yang paling tepat digunakan adalah alat kontrasepsi dalam rahim yaitu I%!
•
atau spiral. Perawatan Payudara Perawatan payudara berpengaruh terhadap produksi ASI ibu. Perawatan payudara dimulai sejak ibu mengandung. Perawatan payudara ini lebih dikenal dengan manajemen laktasi.
'1
Manajemen laktasi adalah upaya-upaya yang dilakukan untuk menunjang keberhasilan menyusui. !alam pelaksanaannya terutama dimulai pada masa kehamilan segera setelah persalinan dan pada masa menyusui selanjutnya. Adapun upaya
pemberian susu botol. Pemeriksaan kesehatan kehamilan dan payudaraB keadaan puting susu apakah ada kelainan atau tidak. !i samping itu perlu dipantau kenaikan
berat badan ibu hamil. Perawatan payudara mulai kehamilan umur enam bulan agar ibu mampu
memproduksi dan memberikan ASI yang ukup. Memperhatikan gi@i makanan ditambah mulai dari kehamilan trimester
kedua sebanyak ' 'B, kali dari makanan pada saat belum hamil. Perawatan "isik payudara menjelang masa laktasi perlu dilakukan yaitu dengan mengurut payudara selama 6 minggu terakhir masa kehamilan. Pengurutan tersebut deharapkan apabila terdapat penyumbatan pada duktus lakti"erus dapat dihindarkan sehingga pada waktunya ASI akan keluar
dengan lanar. Meniptakan suasana keluarga yang menyenangkan. !alam hal ini perlu diperhatikan keluarga terutama suami kepada istri yang sedang hamil
˗
untuk memberikan dukungan dan membesarkan hatinya. Pada masa segera setelah persalinan #Prenatal$ Ibu dibantu menyusui selama ,0 menit setelah kelahiran dan ditunjukan ara menyusui yang baik dan benar yakni tentang posisi dan ara
˗
melekatkan bayi pada payudara ibu. Membantu terjadinya kontak langsung antar ibu-ibu selama )3 jam sehari
agar menyusui dapat dilakukan tanpa jadwal. Ibu ni"as diberikan kapsul itamin A dosis tinggi # )00.000S $ dala m waktu
) minggu setelah melahirkan. Pada masa menyusui selanjutnya #Post-natal$ Menyusui dilanjutkan seara ekslusi" selama 6 bulan pertama usia bayi yaitu hanya memberikan ASI saja tanpa makananBminuman lainnya.
'6
Perhatikan gi@iBmakanan ibu menyusui perlu makanan ' C kali lebih
banyak dari biasa dan minum minimal * gelas sehari. Ibu menyusui harus ukup banyak istirahat dan menjaga ketenangan pikiran dan menghindarkan kelelahan yang berlebihan agar produksi ASI
•
tidak terhambat Pengertian dan dukungan keluarga terutama suami penting untuk
menunjang keberhasilan menyusui ;ujuk ke posyandu atau puskesmas atau petugas kesehatan apabila ada
permasalahan menyusui seperti payudara banyak disertai demam. Menghubungi kelompok pendukung ASI terdekat untuk meminta
pengalaman dari ibu-ibu yang lain yang suskses menyusui bagi mereka Memperhatikan gi@iBmakanan anak terutama mulai bayi 6 bulan berikan
MP ASI yang ukup baik kuantitas maupun kualitas. (aktor Isapan /ayi /ila ibu jarang menyusui anak dan berlangsung sebentar maka hisapan anak berkurang dengan demikian pengeluaran ASI berkurang. Karena bila mulut bayi menyentuh puting ibu re"leks mengisapnya segera bekerja. Semakin ibu sering menyusui bayinya maka produksi ASI juga semakin banyak.
2.%
Program !asa Prenatal +Antenatal 0are A0,
2rimester I+ Pemeriksaan payudara untuk mendapatkan adanya kelainan patologis seperti tumor kista kelainan putting susu. Penyuluhan tentang perawatan dan nutrisi bayi nutrisi ibu hamil nutrisi ibu menyusui perawatan kesehatan ibu hamil dan ni"as perawatan
bayi dan masalah K/. 2rimester II+ Penyuluhan tentang perawatan payudara #breast are$ dan laktasi 2rimester III+ Perawatan payudara #breast are$D perawatan hanya pada korpus. Setelah umur kehamilan ,3 minggu perawatan payudara dapat menakup putting susu.
P3A4A5A PA678A3A PA8A 53I!)53-III
Sewaktu mandi payudara dibasahi dengan air putting susu jangan disabuni kemudian dilap dengan handuk. Setelah umur kehamilan ,3 minggu putting susu di urut dengan meletakkan ibu jari dan telunjuk pada dasar putting susu. 2indakan ini akan mendorong putting susu menonjol keluar. akukanlah pengurutan putting susu sekurang'7
kurangnya ) kali dalam sehari. /ila kondisi tempat mengi@inkan ibu dapat berjemur dengan dada terbuka di ruangan terbuka hingga ahaya matahari mengenai payudara. Pakailah /9 dari bahan katun yang dapat menyangga korpus. Pada masa menyusui sebaiknya bagian depan /9 terbuka sehingga puting susu bebas. Pada malam hari sebaiknya jangan memakai /9.
P3A4A5A PA678A3A 8I KA!A3 B3)ALI
Payudara dilap dengan air bersih. /ayi baru lahir dibersihkan tali pusat di rawat rawat lendir dalam mulut dan saluran perna"asan diisap mata jangan ditetesi dulu dengan nitrate argenti setelah tindakan ini selesai mulut bayi dihadapkan ke puting susu. /ayi dengan nilai Apgar 1 menit pertama dibawah 6 bayi prematur bayi dengan kelainan bawaan "istula traheo esophageal dan obstruksi esophagus ibu dengan persalinan operati" ibu yang mendapat narkose ibu dengan komplikasi obsterik #kompilasi persalinan$ dan eklampsia tidak dianjurkan untuk segera menyusui.
P3A4A5A PA678A3A )LA!A !O8OK
Ibu dirawat gabung dengan bayinya keuali ada kesulitan pada ibu atau bayi seperti tertera diatas. Ibu menyusui bayinya menurut kebutuhan bayi jika ASI belum menukupi bayi dapat diberi air susu donor atau susu "aormula dengan memakai sendok #jangan memakai botol susu$ agar bayi tidak bingung puting.
2.(
Kesulitan Ibu !enyusui dan Penanganannya 1. Putting susu datartertarik ke dalam (Inverted Nipple) Penanganannya + !engan pengurutan puting susu posisi puting susu ini akan menonjol keluar
keadaan normal. &ika dengan pengurutan posisinya tidak menonjol usaha selanjutnya adalah dengan memakai /reast Shield atau dengan pompa payudara #/reast Pump$. &ika dengan ara-ara tersebut diatas tidka berhasil #ini merupakan 2rue Inerted Eipple$ maka usaha koreksi selanjutnya adalah dengan tindakan pembedahan #operati"$. 2. Putting susu le"et (Abraded and or cracked nipple) Penyebabnya +
'*
2ehnik menyusui yang kurang tepat. Pembengkakan payudara Iritasi dari bahan kimia misalnya sabun Moniliasis #in"eksi jamur$ Penanganan + ˗ Posisi bayi sewaktu menyusu harus baik ˗ 9indari pembengkakan payudara dengan lebih seringnya bayi disusui atau
˗ ˗ ˗ ˗
˗ ˗ ˗
˗
mengeluarkan air susu dengan urutan #massage$ Payudara dianginkan di udara terbuka Putting susu diolesi dengan lanolin &ika penyebabnya monilia diberi pengobatan dengan tablet Eystatin. %ntuk mengurangi rasa sakit diberi pengobatan dengan tablet analgetika.
. Pembengkakan payudara (Engorgement) Penyebab + Pengeluaran air susu tidak lanar oleh karena putting susu jarang diisap Penanganan + ˗ payudara dikompres dengan air hangat ˗ payudara diurut sehingga air susu mengalir keluar atu dengan pompa payudara. ˗ bayi disusui lebih sering ˗ untuk menghilangkan rasa sakit diberi pengobatan dengan tablet analgetika #. )aluran air susu tersumbat (Obstructed Duct) Penyebab + ˗ Air susu mengental hingga menyumbat lumen saluran. 9al ini terjadi sebagai
akibat air susu jarang dikeluarkan. ˗ Adanya penekanan saluran air susu dari luar. Penanganan + ˗ Payudara dikompres dengan air hangat setelah itu bayi disusui ˗ Payudara siurut #massage$ setelah itu bayi disusui ˗ /ayi disusui lebih sering ˗ /ayi disusui mulai dengan payudara yang salurannya tersumbat. %. !astitis +peradangan payudara, Penyebab + %mumnya didahului dengan+ putting susu leet saluran air susu tersumbat atau
pembengkakan payudara. Penanganan + ˗ Payudara dikompres dengan air hangat ˗ %ntuk mengurangi rasa sakit diberi pengobatan dengan tablet analgetika ˗ %ntuk mengatasi in"eksi diberi pengobatan dengan antibiotika. ˗ /ayi disusui mulai dengan payudara yang mengalami peradangan dan ibu
˗
jangan dianjurkan menghentikan menyusui bayinya. Istirahat yang ukup. '8
(. )ekresi dan pengeluaran air susu kurang Penyebabnya + ˗ Isapan pada putting susu jarang atau diisap terlalu singkat ˗ Metode isapan bayi kurang e"ekti" ˗ /ayi sudah mendapat makanan tambahan hingga keinginan untuk menyusu
˗ ˗ ˗ ˗ ˗
berkurang. Eutrisi #makanan$ ibu kurang sempurna Adanya hambatan atas letFs down re"le4 misalnya oleh karena stress atu emas ?bat-obatan yang menghambat sekresi air susu Kelainan hormonal Kelainan parenhym payudara.
. Abses payudara Penyebab + In"eksi bakterial khususnya staphyloous irulent Penanganan + Kultur pus atau sekresi dari putting susu untuk menentukan antibiotika yang ampuh Pus dikeluarkan dengan pompa payudara. Atau kalau ada indikasi untuk tindakan
operati" dibuat pengeluaran #drainage$ pus. &ika penyebabnya bukan bakteri irulent bayi dapat diberi air susu ibunya asal saja si ibu sudah diberi antiobiotika ') jam sebelumnya. Ibu dengan keadaan penyakitnya berat dan keadaan umum tidak baik bayi diberi ASI donor. /. 5umor Payudara 2umor payudara yang dijumpai pada masa laktasi sebaiknya dilakukan pemeriksaan
biopsi tanpa menghentikan laktasi. !ari pemeriksaan patologi sediaan biopsi ini sikap tentang laktasi diputuskan. aktasi dapat dilanjutkan jika tumor jinak kemudian tumor dieksterpasi #dibuang$.&ika ibu mendesak untuk segera dilakukan ekstirpasi maka permintaan ini dikabulkan tanpa menghentikan laktasi. &ika ternyata jenis tumor ganas #kanker$ maka laktasi segera dihentikan #bayi disapih$. Kanker payudara lebih sering dijumpai pada kelompok ibu yang tidak menyusui bayinya dibandingkan dengan kelompok ibu yang men yusui bayi. 9. Ibu menderita hepatitis atau pemba:a kuman +"arrier, Ibu yang darahnya mengandung hepatitis / antigen dapat menularkannya ke bayi
semasa hamil #transplaental$ pada waktu persalinan dan akibat hubungan #kontak$ yang berlangsung lama antara ibu-bayi. Penularan dari ibu kepada bayi ini dikenal dengan istilah Gertial 2ransmissionH. /eberapa peneliti melaporkan bahwa air )0
susu penderita 9epatitis / mengandung hepatitis / antigen tetapi penularan melalui ASI belum dapat dipastikan. /ayi yang lahir harus diberi 9epatitis / immunoglobulin. Ibu yang dalam keadaan in"eksi akti" tidak dianjurkan untuk menyusui bayinya. 1;.
menegah penularan laktai dihentikan. 11. Persalinan operati* +seksio sesarea, Seksio sesarea tanpa komplikasi berat ibu dapat menyusui bayinya ') jam pasa
persalinan. Sebaiknya obat-obatan untuk si ibu diberikan setelah bayi disusui. /ayi yang dilahirkan dengan seksio sasarea dan belum dapat disusui ASI harus dipompa dan diberikan kepada bayinya dengan menggunakan sendok teh. 12. 5oksemia Persalinan pada ibu yang menderita pre eklampsiaBeklampsia yang masih mendapat
pengobatan diuretik antihipertensi ataupun sedatia sebaiknya bayi jangan diberi ASI. ASI dipompa dan dibuang dan bayi diberi air susu ibu dari donor. Setelah kondisi ibu pulih dan obat-obatan dihentikan ibu dianjurkan menyusui bayinya. 1. 5uberkulosis Ibu yang menderita 2/5 boleh menyusui bayinya. Si Ibu diberi pengobatan dan
bayi diberi IE9 atau diaksinasi dengan /5: dari jenis IE9 resistant straint. Ibu yang menderita 2/5 payudara 2/5 payudara tidka dianjurkan menyusui bayinya. 1#. Lepra Ibu penderita lepra dibolehkan menyusui bayinya. Ibu dan bayi berhubungan hanya
waktu menyusui setelah selesai dipisah kembali. Ibu dan bayi diberi pengobatan oral diaminodiphenyl sul"one. 1%. 8iare oleh sebab in*eksi bakterial Ibu yang menderita diare oleh bakteri boleh menyusui bayinya setelah lebih dahulu
si Ibu diberi pengobatan.
1(. 8iabetes mellitus Ibu penderita diabetes mellitus dibolehkan menyusui bayinya.
)'
1.
dalam darah bayi diukur seara berkala. 1/. Psikosis Ibu yang menderita psikosis tidak dianjurkan menyusui bayinya oleh karena
dikhawatirkan bayi mendapat perlakuan buruk. 19. Ibu beker=a Penyebab utama penyapihan bayi adalah ibu yang akti" bekerja. Sebaiknya diberi
kesempatan pada si Ibu untuk menyusui bayinya ditempat ia bekerja. 2.
Kelainan )ekresi A)I Seperti telah disampaikan diatas bahwa kelainan sekresi ASI dapat disebabkan
oleh Isapan pada puting susu jarang atau diisap terlalu singkat> Metode isapan bayi kurang e"ekti" > /ayi sudah mendapat makanan tambahan hingga keinginan untuk menyusu berkurang Eutrisi #makanan$ ibu kurang sempurna> Adanya hambatan atas letFs down re"le4 misalnya oleh karena stress atu emas > ?bat-obatan yang menghambat sekresi air susu> Kelainan hormonal> Kelainan parenhym payudara. /eberapa penyebab diatas dapat dijelaskan seperti berikut + Penghambat produksi ASI '. (eedbak inhibitor Suatu "aktor lokal bila saluran ASI penuh mengirim impuls untuk mengurangi produksi. 5ara mengatasi + saluran dikosongkan seara teratur #ASI eksklusi" dan tanpa jadwal$. ). Stress B rasa sakit + akan menghambat atau inhibisi pengeluaran oksitosin. Misalnya pada saat Sinus lakti"erus penuhBpayudara sudah bengkak. ,. Penyapihan ;=(=K =&=KSI ASI Sel mioepitelial sekitar illi yang sebagian berisi ASI. Keluarnya ASI terjadi akibat kontraksi sel mioepitelial dari aleolus dan dutuli yang berlangsung akibat adanya re"lek ejeksi ASI (let-down reflex). ;e"lek ejeksi ASI diawali hisapan oleh bayi > hipotalamus > hipo"isis mengeluarkan oksitosin kedalam sirkulasi darah ibu. ?ksitosin menyebabkan terjadinya kontraksi sel mioepitelial dan ASI disalurkan kedalam aleoli dan dutuli > dutus yang lebih besar > penampungan subareolar. ?ksitosin menegah keluarnya dopamin dari hipotalamus sehingga produksi ASI dapat berlanjut.
))
=mosi negati" dan "aktor "isik dapat mengurangi re"lek ejeksi ASI tugas perawatan pasa persalinan antara lain meliputi usaha untuk meningkatkan keyakinan seorang ibu bahwa dia mampu untuk memberikan ASI kepada bayinya. Pernyataan bersama antara 9? dan %EI5=( yang dipublikaskan tahun '8*8 dibawah memperlihatkan dukungan apa yang diperlukan bagi keberhasilan laktasi. Stress menyebabkan gangguan sekresi ASI %mumnya setelah melahirkan sebagian ibu mengkhawatirkan sedikitnya produksi ASI. Sebaiknya jika hal ini terjadi jangan panik dan menyerah. Pentingnya stimulasi dari keluarga khususnya suami agar seorang ibu dapat memberikan ASI sebagai makanan terbaik dan alami untuk sang bayi.
BAB III Penutup
Keberhasilan program laktasi harus didukung oleh kemauan dan adanya pengetahuan ibu petugas kesehatan dan kelonggaran dari instansi tempat bekerja bagi ibu yang bekerja. Kesulitan yang timbul harus diatasi bersama dalam rangka mendapatkan generasi mendatang yang sempurna "isik dan mental.
),
8A'5A3 P7)5AKA . '. /rinh &.+Menyusui bayi dengan baik dan berhasil. Ayah /unda gaya (aorit Press. ). awrene ;.A.+ /reast "eeding. A guide "or the medial pro"ession. Seond =dition. 2he 5 Mosby 5ompany 2oronto '8*1. ,. ;oberte . ermeersh illiams #=ditor$+ Eutrition and latation. 2hird =dition. 2imes Mirror Mosby 5ollege Publishing 2oronto '8*1
)3