BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Kebe Keberh rhasi asila lan n atlet atlet dipe dipeng ngar aruh uhii oleh oleh sejum sejumlah lah fakt faktor or yang yang salin saling g mendukung antara faktor yang satu dengan lainnya. Faktor tersebut berasa l dari dalam maupun dari luar atlet itu sendiri yang meliputi faktor fisik, psikis, tekni teknik, k, takt taktik ik,, pela pelati tih, h, saran saranaa dan dan prasa prasaran ranaa latih latihan an,, latih latihan an,, sosia sosial, l, dan dan seba sebaga gain iny ya. Menu Menuru rutt Alder lderma man n dala dalam m Sudi Sudiby byo o Sety Setyob obro roto to (199 (199! ! 1"# 1"# menyatakan bah$a penampilan atlet dapat ditinjau dari empat dimensi yaitu! (1# dimensi kesegaran jasmani meliputi antara lain daya tahan, daya ledak, kekuatan, ke%epatan, kelentukan, kelin%ahan, reaksi, keseimbangan, ketepatan, dan sebagainya, sebagainya, ( dimensi keterampilan meliputi meliputi antara lain! kinestetika, kinestetika, ke%akapan berolahraga tertentu, koordinasi gerak, dan sebagainya, (# dimensi bakat pemba$aan fisik meliputi antara lain! keaadan fisik, tinggi badan, berat badan, bentuk badan, dan sebagainya, ('# dimensi psikologik meliputi! motiasi, per%aya diri, agresiitas, disiplin, ke%emasan, intelegensi, keberanian, bakat, ke%erdasan, emosi, perhatian, kemauan, dan sebagainya. Seda Sedang ng Sing Singer er dalam dalam Sing Singgi gih h ). *una *unars rsaa (&++ (&++1! 1! &9# &9# meny menyata ataka kan n bah$a olahraga adalah kegiatan yang meliputi meli puti aspek pisik, teknik dan, psikis. restasi pun%ak olahraga merupakan aktualisasi aktualisasi dari ketiga aspek tersebut. Aspek fisik adalah keadaan atlet yang berhubungan dengan struktur morfologis dan antropometrik yang diaktualisasikan dalam prestasi, aspek teknik adalah potensi yang dimiliki atlet dan dapat berkembang se%ara optimal untuk mengha menghasilk silkan an prestas prestasii tertent tertentu, u, sedang sedang aspek aspek psikis psikis berhub berhubung ungan an dengan dengan struktur dan fungsi aspek psikis baik karakterologis maupun kognitif yang menunjang aktualisasi potensi dan dilihat pada prestasi yang di%apai. -erada -eradasark sarkan an berbag berbagai ai pendap pendapat at tersebu tersebutt dapat dapat ditarik ditarik kesimpu kesimpulan lan bah$a dalam men%etak atlet yang berprestasi ketiga aspek dalam diri atlet (fisik, teknik dan psikis# psikis# harus dioptimalkan dioptimalkan melalui program program yang sistematis dan terpadu antara satu samalain. atihan tidak boleh hanya dilakukan untuk meng mengem emba bang ngka kan n salah salah satu satu aspek aspek,, akan akan tetap tetapii semua semua haru haruss dilat dilatih ihka kan n sepanjang periodesasi latihan dengan kadar yang disesuaikan. 1 1
Aspek Aspek psikis psikis merupa merupakan kan bagian bagian dari dari pembin pembinaan aan atlet atlet untuk untuk meraih meraih prestasi tinggi sehingga perlu adanya kajian khusus mengenai hal tersebut yaitu psikologi olahraga. sikologi olahraga merupakan bagian dari psikologi umum yang membantu men%etak atlet dari pemula menjadi juara atau memperlihatkan prestasinya, dan membantu atlet berbakat untuk mampu mengaktualisasikan bakatnya dalam prestasi pun%ak. Kondisi faktual menunjukkan bah$a pembinaan prestasi olahraga saat ini ini teru terutam tamaa diti diting ngka katt klub klub dan dan sekol sekolah ah,, khus khususn usnya ya pembi pembina naan an aspe aspek k kete ketera ram mpila pilan n
psiko sikolo logi giss
meru merup pakan akan
lati latiha han n
yang ang
san sangat gat
pent pentin ing g
dalampembin dalampembinaan aan olahraga. olahraga. Kesabaran, Kesabaran, keberanian, keberanian, sportiitas, sportiitas, keper%ayaan keper%ayaan diri, diri, motia motiasi, si, pengel pengelola olaan an emosi, emosi, termasu termasuk k peneta penetapan pan tujuan tujuan dan imajeri imajeri ment mental al meru merupa paka kan n aspek aspek/a /aspe spek k psik psikol olog ogis is yang yang sang sangat at pent pentin ing g dalam dalam pembinaan olahraga dan harus dilatihkan sejak usia dini seperti se perti halnya latihan lat ihan fisik atau teknik. 0ntuk 0ntuk dapat dapat mengop mengoptim timalka alkan n berbag berbagai ai aspek aspek psikolo psikologis gis terseb tersebut ut diperlukan suatu metode yang digunakan, metode tersebut dalam psikologi olah olahrag ragaa serin sering g diseb disebut ut seba sebaga gaii mental mental training training . Mental training menurut *unarsa, *unarsa, Soekasah, Soekasah, dan Satiadarma Satiadarma dalam (uriana (uriana &+1&! &+1&! 1#, latihan mental didefinisikan sebagai ! “ a systematic, regular and longterm training to detect and develop resour resources ces and to learn to control control performance, performance, behavior, behavior, emotions, moods, attitudes, strategies and bodily processes”.
atiha atihan n mental mental adalah adalah latihan latihan yang yang sistem sistematis atis,, regule regulerr dan jangka jangka panjang agar atlet dapat mengontrol pikiran, emosi, dan perilakunya dengan lebi lebih h
baik baik sela selam ma
ia
mena menamp mpil ilka kan n
perf perfor orma ma olah olahra raga gany nya. a.
ela elati tiha han n
mental2mental mental2mental training dilakukan dilakukan melalui beberapa metode, yaitu goal-setting, yaitu goal-setting, physical relaxation, thought/attention thought/attention control, dan imagery. Imagery merupakan Imagery merupakan salah satu metode yang digunakan dalam latihan mental2mental mental2mental training, yang didefinisika didefinisikan n sebagai bentuk kreasi mental yang dilakukan se%ara sadar dan disengaja dan bertujuan untuk membentuk persepsi
2
&
Aspek Aspek psikis psikis merupa merupakan kan bagian bagian dari dari pembin pembinaan aan atlet atlet untuk untuk meraih meraih prestasi tinggi sehingga perlu adanya kajian khusus mengenai hal tersebut yaitu psikologi olahraga. sikologi olahraga merupakan bagian dari psikologi umum yang membantu men%etak atlet dari pemula menjadi juara atau memperlihatkan prestasinya, dan membantu atlet berbakat untuk mampu mengaktualisasikan bakatnya dalam prestasi pun%ak. Kondisi faktual menunjukkan bah$a pembinaan prestasi olahraga saat ini ini teru terutam tamaa diti diting ngka katt klub klub dan dan sekol sekolah ah,, khus khususn usnya ya pembi pembina naan an aspe aspek k kete ketera ram mpila pilan n
psiko sikolo logi giss
meru merup pakan akan
lati latiha han n
yang ang
san sangat gat
pent pentin ing g
dalampembin dalampembinaan aan olahraga. olahraga. Kesabaran, Kesabaran, keberanian, keberanian, sportiitas, sportiitas, keper%ayaan keper%ayaan diri, diri, motia motiasi, si, pengel pengelola olaan an emosi, emosi, termasu termasuk k peneta penetapan pan tujuan tujuan dan imajeri imajeri ment mental al meru merupa paka kan n aspek aspek/a /aspe spek k psik psikol olog ogis is yang yang sang sangat at pent pentin ing g dalam dalam pembinaan olahraga dan harus dilatihkan sejak usia dini seperti se perti halnya latihan lat ihan fisik atau teknik. 0ntuk 0ntuk dapat dapat mengop mengoptim timalka alkan n berbag berbagai ai aspek aspek psikolo psikologis gis terseb tersebut ut diperlukan suatu metode yang digunakan, metode tersebut dalam psikologi olah olahrag ragaa serin sering g diseb disebut ut seba sebaga gaii mental mental training training . Mental training menurut *unarsa, *unarsa, Soekasah, Soekasah, dan Satiadarma Satiadarma dalam (uriana (uriana &+1&! &+1&! 1#, latihan mental didefinisikan sebagai ! “ a systematic, regular and longterm training to detect and develop resour resources ces and to learn to control control performance, performance, behavior, behavior, emotions, moods, attitudes, strategies and bodily processes”.
atiha atihan n mental mental adalah adalah latihan latihan yang yang sistem sistematis atis,, regule regulerr dan jangka jangka panjang agar atlet dapat mengontrol pikiran, emosi, dan perilakunya dengan lebi lebih h
baik baik sela selam ma
ia
mena menamp mpil ilka kan n
perf perfor orma ma olah olahra raga gany nya. a.
ela elati tiha han n
mental2mental mental2mental training dilakukan dilakukan melalui beberapa metode, yaitu goal-setting, yaitu goal-setting, physical relaxation, thought/attention thought/attention control, dan imagery. Imagery merupakan Imagery merupakan salah satu metode yang digunakan dalam latihan mental2mental mental2mental training, yang didefinisika didefinisikan n sebagai bentuk kreasi mental yang dilakukan se%ara sadar dan disengaja dan bertujuan untuk membentuk persepsi
2
&
sesuatu sesuatu dengan dengan jalan jalan memben membentuk tuk imaji imaji kreatif kreatif di dalam dalam benak benak seseora seseorang, ng, Fanning dalam (uriana &+1&! 13#. Melalui proses mental kreatif ini, seseorang dapat dapat mengub mengubah ah persep persepsiny sinyaa terhada terhadap p sesuatu sesuatu karena karena ia memben membentuk tuk imaji imaji suatu dalam berbagai bingkai persepsi, atau melihat suatu keadaan tertentu dari berbagai sudut pandang. elaksanaan elaksanaan latihan latihan imagery di imagery di lapangan bukan berarti bah$a latihan ini sepenuhnya dapat menggantikan latihan yang nyata tampak dalam peragaan fisik, fisik, tetapi tetapi kedua/d kedua/duan uanya ya harus harus diberi diberikan kan dalam dalam satu kesatu kesatuan an atau harus harus saling mengisi mengisi untuk mengoptim mengoptimalkan2m alkan2memaksi emaksimalkan malkan pen%apaian pen%apaian prestasi atlet, atlet, atau atau merupa merupakan kan progra program m yang yang terpad terpadu u seperti seperti yang yang telah telah disebu disebutka tkan n sebelumnya.
B. Rumusan Masalah
-erdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan masalah yang akan dikemukan, sebagai berikut! 1. Apa yang dimaksud dengan imagery4 imagery4
imagery4 2. Apa saja faktor yang mempengaruhi keefektifan imagery4 3. -agaimana proses imagery4 imagery4 4. Apa saja tipe/tipe dari imagery4 imagery4
imagery dalam olahraga4 5. Apa fungsi imagery dalam 6. -agaimanakah penerapan imagery dalam imagery dalam olahraga4
imagery dalam olahraga4 7. -agaimanakah teknik imagery dalam
C. Tujuan Makalah
Setiap pembelajaran yang dilakukan tentu memiliki maksud dan tujuan yang ingin di%apai, se%ara umum penyusunan makalah ini bertujuan untuk memperoleh informasi lebih jauh mengenai psikologi olahraga. Adapun tujuan se%ara khusus pembuatan makalah ini untuk memperoleh pengetahuan dalam memahami! imagery dalam olahraga 1. Memahami pengertian imagery dalam 2. Mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi keefektifan imagery
3
3. Memahami proses imagery 4. Mengetahui tipe/tipe dari imagery 5. Memahami fungsi imagery dalam olahraga 6. Memahami penerapan imagery dalam olahraga 7. Mengetahui teknik imagery dalam olahraga.
BAB II PEMBAHASAN A. Hakikat Imagery
5majeri (imagery# merupakan suatu proses di dalam pikiran, dimana pengalaman sensori disimpan di dalam memori dan se%ara internal diulang dan dialami lagi di dalam pikiran, tanpa perlu menghadirkan stimulus
4
'
eksternalnya (Maksum, &+11! "'#. Artinya, imagery merupakan suatu pengulangan gerakan, kejadian, situasi atau pengalaman di dalam pikiran yang dilakukan se%ara sengaja namun tidak memerlukan adanya suasana, kondisi, peralatan ataupun orang/orang yang sebenarnya ada di dalam pengalaman atau kejadian yang sesungguhnya. Imagery berarti gambaran/ gambaran mental se%ara kolektif, yang menyebabkan seseorang dapat membentuk gambaran/gambaran dalam otaknya (Katono 6 *ulo, &+++! &17#. atihan imagery merupakan suatu bentuk latihan mental yang berupa pembayangan diri dan gerakan di dalam pikiran. atihan imagery ini bermanfaat untuk mempelajari atau mengulang gerakan baru, memperbaiki suatu gerakan yang salah atau belum sempurna dan guna melatih simulasi dalam pikiran. Kata 8mental imagery dalam psikologi kognitif merupakan suatu representasi situasi lingkungan dalam kognisi atau pikiran seseorang. Sebagai suatu bentuk representasi mental, seseorang akan men%oba untuk membayangkan, menggambarkan suatu situasi seolah seseorang tersebut sedang melakukan suatu tindakan tindakan tertentu atau berada di dalam lingkungan tertentu. Imagery atau isualisasi merupakan bentuk kreasi mental yang dilakukan se%ara sadar dan disengaja dan bertujuan untuk membentuk persepsi sesuatu dengan jalan membentuk imaji kreatif di dalam benak seseorang. Melalui proses mental kreatif ini, seseorang dapat mengubah persepsinya terhadap sesuatu karena ia membentuk imaji suatu keadaan dalam berbagai bingkai persepsi, atau melihat suatu keadaan tertentu dari berbagai sudut pandang. )alam konsep latihan mental dalam olahraga, isualisasi juga sering disebut sebagai mental rehearsal atau juga imagery process, orter dan Foster dalam uriana (&+1&! 1'# menyatakan ! “The
reason
visualiation/imagery
!or"s
is
...
you
are
physiologically creating neural patterns in your brain, #ust as if your body had done the activity. These patterns are li"e small trac"s engraved in the brain cells. It has been demonstrated that athletes
5
:
!ho have never performed a certain routine or move can after a fe! !ee"s of specific visualiation practice perform the move. $s in physical practice, mental practice ma"es perfect too”.
)alam proses isualisasi seorang indiidu melakukan latihan mental dengan menggunakan kondisi precues (pra/isyarat#. Kondisi pra/isyarat ini melibatkan aspek konsentrasi dan dilandasi oleh tiga hal utama. ertama, hal yang diisualkan harus terlebih dahulu tertanam dalam ingatan seseorang. Kedua, untuk memfungsikan perilaku sesuai dengan pra/isyarat seseorang harus memusatkan perhatian se%ara sungguh/sungguh pada sasaran perilaku, jika hal ini tidak dilakukan maka arah perilaku mungkin akan menyimpang. Ketiga, perhatian harus berlangsung terus di dalam area pra/isyarat hingga ter%apainya sasaran perilaku, ;ersheim dan -lo%k (uriana, &+1&! 1'#. Metode isualisasi merupakan metode yang menyatukan aspek kognitif dan perilaku. 5nformasi yang dimiliki seseorang dan gerakan yang dilakukan oleh orang terebut merupakan dua hal yang berpasangan se%ara erat. )alam konteks olahraga, imagery digunakan untuk membantu atlet membuat isualisasi yang lebih nyata berkaitan dengan pertandingan atau kompetisi yang akan dijalaninya.
6
"
maka seseorang dapat memperoleh lebih banyak kemudahan dalam bertindak. Selanjutnya atlet berupaya melakukan pen%aman (affirmation# dengan pernyataan/pernyataan singkat seperti! 8 saya siap atau 8saya mampu. ada dasarnya istilah imagery, isualisasi, dan latihan mental telah digunakan se%ara bergantian oleh para peneliti, psikolog olahraga, pelatih dan atlet untuk menggambarkan teknik pelatihan mental yang kuat =aylor 6 >ilson, &++:! 1#. ada a$al perkembangan latihan mental merupakan istilah yang dipakai untuk menggambarkan teknik latihan imagery, tetapi istilah ini hanya merujuk pada gambaran umum dari strategi berlatih dengan modalitas sensorik atau kognitif yang digunakan (=aylor 6 >ilson, &++:! 1#. )e$asa ini sebagian besar praktisi olahraga telah menggunakan latihan mental imagery yang menggambarkan teknik latihan mental terstruktur untuk men%iptakan suatu kinerja olahraga yang optimal. -iasanya beberapa atlet menggunakan latihan imagery tidak terstruktur yang dilakukan spontan guna men%apai tujuan tertentu, mereka mengalami kesulitan untuk mendapatkan rin%ian atas isi erbalitas sebagai inti dari latihan imagery. ?amun gambaran mental tidak hanya perilaku spontan dari indiidu untuk membayangkan
sesuatu
penampilan.
=aylor
6
>ilson
(&++:!
menegaskan bah$a kekuatan imagery terletak pada penggunaannya sebagai program terstruktur yang menggabungkan berupa tulisan dengan audio skrip yang diran%ang untuk menangani teknik olahraga tertentu agar atlet dapat meningkat panampilannya. *uillot 6 @ollet (&++3! menegaskan bah$a script latihan imagery merupakan suatu kenis%ayaan ketika akan melaksanakan program dan isi pelatihan imagery yang keberhasilannya ditentukan oleh instruksi dan %ara pelatih mengkomunikasikannya. Menurut =aylor 6 >ilson (&++:! sebelum atlet memulai sesi imagery , script diran%ang dengan skenario rin%i
yang
menyoroti
pengaturan
fisik
dalam
konteks
kompetisi,
penampilam khusus, dan bidang/bidang tertentu lainnya yang perlu ditekankan. Sebagai %ontoh, penelitian -ell, Skinner 6 Fisher (&++9! memakai script untuk memandu latihan imagery tiga pemain golf dan ditemukan hasil yang efektif dalam menempatkan bola pada sasaran. ?amun, praktisi psikologi olahraga harus menyadari bah$a pengalaman pribadi dan hasil dapat berariasi antara indiidu dan indiidu yang lain.
7
7
Selama berlangsungnya imagery otak berproses dan berfungsi, beberapa hasil penelitian telah melaporkan bah$a ketika indiidu terlibat dalam imagery otaknya menafsirkan gambar yang identik dengan situasi stimulus yang sebenarnya. Imagery sangat bergantung pada pengalaman yang tersimpan dalam memori, dan pelaku mengalaminya se%ara internal dengan merekonstruksi peristi$a eksternal dalam pikiran mereka. ealey 6 *reenleaf (&++"! menjelaskan bah$a imagery dapat digunakan untuk men%iptakan pengalam internal baru dengan menyusun potongan/potongan gambar dalam berbagai bentuk. =ujuan dari latihan mental imagery untuk menghasilkan pengalaman olahraga sehingga atlet merasa se%ara akurat seolah/olah benar/benar melakukan olahraga. Menurut ealey 6 *reenleaf (&++"! # semua indera penting dalam mengalami keejadian apa yang dibayangkan, oleh karena itu untuk membantu men%iptakan sebuah kejadian tertentu, dalam penyusunan imagery harus memasukkan sebanyak mungkin perhatian pan%a indera. Bal ini menekankan bah$a Imagery mental itu harus melibatkan gerakan, pemandangan, suara, sentuhan, bau, dan rasa serta emosi, pikiran dan tindakan. Imagery is actually a form of simulation, it is similar to a real sensory experience %e.g., seeing, feeling, or hearing&, but entire experience occurs in the mind, artinya imagery adalah sebuah bentuk simulasi, hal ini mirip dengan pengalaman sensorik yang nyata (misalnya melihat, merasakan, atau mendengar#, tetapi seluruh pengalaman tersebut terjadi dalam pikiran (Cobert S. >einberg and )anield *ould, &++! &3'#. =erry
8
3
adalah bentuk simulasi. itu adalah metode yang menggunakan semua indera untuk membuat atau men%iptakan sebuah pengalaman dalam pikiran, (Andy @ale dan Coberto ForEoni, &++'!1&1#.
Cobin S. ealay dan Susan M.
>alter (seperti dikutip dalam Andy @ale dan Coberto ForEoni, &++'! 1&"/ 1&7# menyatakan! Imagery may be defined as using all the senses to recreate or create an experience in the mind. This definition contains three "eys to understanding imagery, %'& Imagery as recreating or creating ( Through imagery !e are able to recreate as !ell as create experience in our mind. !e recreate experiences all the time. %)& Imagery as a polysensory experience ( The second "ey to understanding imagery is realiing that imgery can and should involve all the senses, or that it is a polysensory experience. $lthought imagery is often termed *visualiation* or *seeing !ith the mind+s eye,* sight is not the only significant sense. $ll of our senses are important in experiencing events. Images can and should include as many senses as possible including visual, auditory, olfactory, gustatory, tactile, and "inesthetic senses. %& Imagery as the absence of e"sternal stimuli ( The third important characteristic of imagery is that it reuires no external stimulus antecedents. Imagery is a sensory experience that occurs in the mind !ithout any environmental props.
Artinya imagery dapat didefinisikan, menggunakan semua indera untuk men%iptakan atau membuat sebuah pengalaman dalam pikiran. )efinisi ini mengandung tiga kun%i untuk memahami Imagery. %'& Imagery sebagai sebuah proses mencipta"an atau membuat ! Melalui imagery kita mampu men%iptakan serta men%iptakan pengalaman dalam pikiran kita. kita men%iptakan pengalaman setiap saat. ( Imagery sebagai suatu pengalaman polysensory ! imagery sebagai suatu pengalaman polysensory ! Kun%i kedua untuk memahami imagery adalah
menyadari bah$a imagery dapat dan
harus melibatkan semua indera, dimana semua itu adalah pengalaman polysensory. Imagery $alaupun sering disebut isualisasi atau melihat
9
9
dengan mata pikiran, adalah pandangan bukan sebuah satu/satunya pengertian dari imagery. Semua indera kita sangat penting dalam mengalami kejadian pada proses imagery. Imagery dapat dan harus melibatkan indera sebanyak
mungkin
termasuk
penglihatan,
pendengaran,
pen%iuman,
penge%apan, peraba, dan indra kinestetik. (# Imagery sebagai tidak adanya rangsangan eksternal ! Karaketristik penting imagery yang ketiga adalah bah$a imagery tidak memerlukan rangsangan luar a$al. @itra adalah pengalaman indra yang terjadi dalam pikiran tanpa alat peraga lingkungan. Melihat dari berbagai pendapat diatas dapat diambil kesimpulan bah$a pengertian dari imagery adalah salah satu bentuk latihan mental yang menyertakan berbagai indera pada saat membentuk suatu gambar dalam pikiran (pada saat melakukan imagery# sehingga semua indera se%ara intens mengalami kejadian pada proses imagery ini seperti menggunakannya se%ara nyata. )imana latihan ini memiliki tujuan untuk meningkatkan kinerja atlet dalam olahraga baik dalam proses berlatih maupun pada saat tampil dalam sebuah pertandingan atau kompetisi.
B. FaktorFaktor !ang Mem"engaruhi E#ekti$itas Imagery
>einberg dan *ould (1999! &"3# )i dalam buku oundations of port and 0xercise 1sychology menyebutkan bah$a ada empat faktor yang dapat mempengaruhi keefektifan dari imagery, antara lain! 1. Nature of the Task
Faktor pertama yang mempengaruhi efektifitas imagery adalah kemampuan kognitif seseorang dalam melakukan latihan mental. Kemampuan kognitif memiliki peran yang penting, %ontohnya adalah seseorang mengetahui hal apa yang akan di%oba, memahami konsekuensi yang mun%ul dari prosesnya, dan dapat memprediksi kejadian dari pengalaman sebelumny pada satu kemampuan yang sama. 2. Skill Level of the Performer
Faktor penting lainnya yang mempengaruhi efektifitas dari imagery adalah tingkat keterampilan dari orang yang melakukan
10
1+
imagery,
yang
dimaksud
disini
adalah
imagery
dapat
lebih
memberikan efek pada orang yang memiliki pengalaman dalam olahraga lebih lama dan lebih menguasai tekniknya dibandingkan orang yang baru mengerti tentang olahraga. @ontoh ketika seorang sis$a baru diberi teknik melakukan smash yang benar kemudian diperintahkan untuk melakukan imagery tentang melakukan smash maka efek yang mun%ul tidak terlalu signifikan karena kurangnya skill dari sis$a. -erbeda dengan seorang atlet olimpiade bolaoli yang melakukan imagery gerakan smash, maka ia akan jauh lebih %epat memahami dan efek yang timbul akan jauh lebih signifikan. 3. Imaging Ability
=ingkat imajinasi seseorang juga mempengaruhi efek dari imagery, bisa dibayangkan jika ada seorang atlet dengan tingkat imajinasi yang kurang baik maka ketika ia melakukan imagery hasil yang didapatkan akan kurang maksimal jika dibandingkan dengan atlet lain yang memiliki tingkat imajinasi yang jauh lebih baik. 4. Using Imagery Along With Physical Practice
Melakukan imagery bersamaan dengan latihan fisik juga menjadi salah satu faktor yang dapat mempengaruhi efektifitas imagery, kita bisa membayangkan jika seorang atlet hanya melakukan imagery akan tetapi tidak melakukan praktek se%ara langsung maka proses imagery yang dilakukan akan sia/sia dan akan mengurangi efek dari imagery itu sendiri.
C. Proses Imagery %an Teori !ang Men%asari 1. Proses Imager!
Kosslyn, *anis 6 =hompson (&++1! "3# mengatakan bah$a selama latihan mental, jalur neuromotor yang sama yang terlibat dalam pelaksanaan aktiitas tugas motorik fisik tertentu diaktifkan. rogram
11
11
motorik di "orte"s motori" , yang bertanggung ja$ab untuk gerakan, kemudian diperkuat sebagai hasil dari jalur saraf selama latihan mental imagery.
Akibatnya,
imagery
mental
dapat
membantu
dalam
pembelajaran keterampilan dengan meningkatkan pola koordinasi yang tepat dan dengan priming motor neuron yang sesuai dari otot/otot yang diperlukan untuk melaksanakan tugas motorik tertentu. Singkatnya, latihan mental mengaktifkan kegiatan perifer, yang memberikan informasi aferan ke "orte"s motori" yang berfungsi untuk memperkuat program motorik. ebih lanjut dikatakan olehnya bah$a dengan perkembangan
teknologi
neuroimaging, peneliti
dapat
menguji
berbagai teori imagery. ara peneliti telah mengambil langkah/langkah untuk
menunjukkan
bah$a
imagery
mental
menggabungkan
mekanisme syaraf yang sama yang digunakan dalam memori, emosi, dan kontrol motor. 2orte"s motor utama, yang merupakan bagian dari lobus frontal , bekerja dalam hubungan dengan daerah pra/motor untuk meren%anakan dan melaksanakan gerakan. -anyak peneliti telah menunjukkan bah$a area "orte"s yang diaktifkan dalam gerakan kontrol juga memainkan peran dalam imagery bermotor. enelitian neuroimaging telah menunjukkan bah$a "orte"s premotor manusia diaktifkan ketika manusia mengamati tindakan orang lain, yang mungkin menandakan keberadaan mirror-neuron dalam otak manusia. CiEEolatti, Fogassi 6 *allese (ane, &++1! 3'"# dalam penelitiannya berhasil menemukan bah$a subpopulasi neuron, sekarang yang disebut mirror-neuron, di "orte"s premotor daerah otak merespon selektif ketika binatang melakukan tindakan tertentu dengan tangan mereka dan ketika he$an mengamati tindakan yang sama yang dilakukan oleh orang lain. Bal ini masuk akal bah$a mirror-neuron terlibat dalam imagery motor, didasarkan pada gagasan bah$a atlet sering mengubah gambar dengan membayangkan apa yang akan mereka lihat apakah benda yang dimanipulasi agar sesuai dengan imagery yang diinginkan.
12
1&
-erdasarkan hasil pemeriksaan menyeluruh terhadap berbagai literatur terkait, para peneliti telah memberikan dukungan untuk proposisi
bah$a
latihan
mental
saja
mungkin
%ukup
untuk
mempromosikan aktiitas dari sirkuit saraf yang terlibat dalam tahap a$al belajar keterampilan motorik baru. Kosslyn dalam ane (&++1! 1+ mengatakan para peneliti telah mengemukakan, peningkatan aliran darah di daerah otak menunjukan bah$a simulasi mental gerakan mengaktifkan beberapa struktur saraf pusat yang dibutuhkan untuk gerakan fisik. -erdasarkan uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan bah$a proses saraf yang terjadi di dalam otak manusia dapat menjadi dasar dan lebih menjelaskan bah$a imagery terjadi melibatkan proses sistem saraf di otak.
2. Teori Berkaitan Tentang Imager!
-anyak teori yang menjelaskan bagaimana proses imagery bekerja pada tubuh manusia. ada dasarnya pikiran kita adalah alat pengontrol tubuh kita sendiri, ini merupakan sebuah pemikiran yang masuk akal dimana hubungan pikiran dan tubuh manusia merupakan hubungan yang sangat penting dan juga esensial. Bubungan ini terjadi apakah anda benar/benar melaksanakan tugas atau hanya berfikir untuk melakukan salah satu. Salah satu penelitian yang terkenal adalah penggunaan elektroda pada kaki/kaki atlet ski salju pegunungan alpine untuk menguji otot mirip dengan impuls listrik yang dihasilkan selama gerakan yang sebenarnnya. Basil dari per%obaan tersebut sangat jelas menunjuk bah$a saat pemain ski itu duduk dan hanya memikirkan saat dia bermain ski menurun, pola serupa ditemukan pada otot seolah/olah dia telah benar/benar bermain ski. )engan membayangkan dan memisualisasikan diri anda bermain sepak bola, otot akan anda
13
1
gunakan untuk melakukan tugas fisik yang dirangsang pada tingkat yang sangat rendah. Aktiasi otot halus ini tidak %ukup kuat untuk menghasilkan gerakan yang sebenarnya anda bayangkan, tapi rangsangan tidak berfungsi untuk membentuk %etak biru bagi gerakan atau keadaan tertentu. )engan men%iptakan informasi sensorik yang tepat yang memberikan kontribusi untuk keberhasilan pelaksanaan keterampilan perilaku yang benar untuk situasi tertentu, anda akan memperkuat %etak biru sehingga menjadi lebih mungkin bah$a anda serius meningkatkan standar kinerja anda, anda akan membutuhkan untuk mengembangkan keterampilan membayangkan se%ara efektif baik unsur/unsur teknis dan taktis dari sepakbola (Andy @ale dan Coberto ForEoni, &++'!1&+#. CoGel (&++:! '# menyatakan bah$a para psikolog olahraga telah berusaha untuk menjelaskan mekanisme dan %ara kerja imagery. =idak ada satupun teori yang bisa menjelaskan efektiitas latihan imagery se%ara komprehensif. Sehingga lahirlah beberapa teori, seperti teori 8perhatian/kegairahan yang berusaha menjelaskan latihan imagery dengan menggabungkan komponen kognitif dan fisiologis. =eori ini menjelaskan bah$a imagery merupakan teknik untuk mempersiapkan kinerja atlet yang terjadi baik se%ara fisiologis maupun psikologis. =eori imagery ini menjelaskan bah$a domain kognitif dapat membantu atlet fokus pada tugas dengan isyarat yang relean sebagai rangsangan tidak relean, yang menjauhkan kinerja yang diharapkan. Melalui teknik mental iini, atlet juga menjadi sadar tentang kondisi fisiologisnya sehingga dapat mengurangi hambatan yang terkait dengan tindakan motorik, dan meningkatkan perhatian terhadap isyarat untuk respon motorik. Menurut CoGel (&++:! :# kondisi ini diasumsikan telah terjadi keadaan gairah yang optimal untuk men%apai kinerja pun%ak, dan imagery dapat memfasilitasi apa yang terjadi pada diri atlet untuk men%apai tingkat gairah yang optimal.
14
1'
Menurut 3rouios dalam 4ichard 5.cox %)66)( )78& sementara banya" penelitian telah dipubli"asi"an hal-hal yang berhubungan dengan "eefe"tifan latihan imagery dan latihan mental dalam olahraga. 1ara psi"olog olahraga tahu tentang sedi"it alasan mengapa latihan imagery dan mental men#adi latihan yang efe"tif dan bagaimana cara "er#anya. Mengapa harus berlatih mental atau pencitraan sebuah tugas fisi" yang menga"ibat"an pening"atan bela#ar dan "iner#a9 -eberapa penjelasan yang mungkin dapat menjadi ja$aban pertanyaan dasar ini telah disampaikan. Se%ara singkat dapat dijelaskan dengan berbagai teori yaitu ! a.
Teori Psychoneuromuscular
=eori psychoneuromuscular berpendapat bah!a Imagery hasil alam ba!ah sadar pola neuromus"ulernya identi" dengan pola-pola yang diguna"an selama gera"an sebenarnya. Mes"ipun membayang"an bah"an tida" menga"ibat"an sebuah gera"an yang berlebihan dari otot-otot,perintah subliminal eferen %syaraf motori" alam ba!ah sadar& di"irim dari ota" "e otot-otot. :alam arti, sistem neuromus"ular diberi"an "esempatan untu" +pra"te"+ pola gera"an tanpa benar-benar otot itu bergera". Teori 1ysychoneuromuscular adalah pen#elasan paling masu" a"al untu" mengapa citra memfasilitasi "iner#a fisi" dan bela#ar. b. Symbolic Learning Theory (Teori Belaar Simbol!
ymbolic ;earning Theory %Teori
sangat bai" untu" teori ini dalam pra"ti"nya. ebelum masingmasing lemparan untu" pemu"ul, shortstop ulasan "ognitif dalam pi"irannya berbagai peristi!a mung"in dan respon yang tepat untu" masing-masing peristi!a. =i"a ada dalam satu out di baba" "edelapan, pang"alan dimuat, dan nilai teri"at, pemain shortstop
15
1:
a"an tergantung pada #enis bola yang datang "epadanya. :engan berlatih mental berbagai rangsangan dan mung"in tanggapan sebelum masing-masing lemparan, shortstop dapat mening"at"an peluang mencipta"an bermain yang benar. c. Teori #abungan Perhatian $an #airah
Teori gabungan perhatian dan gairah. menggabung"an aspe"-aspe" "ognitif simbolis bela#ar teori dengan aspe" fisiologis teori psychoneuromuscular. >itra berfungsi untu" mening"at"an "iner#a dalam dua cara. :ari perspe"tif physicological, citra dapat membantu atlet untu" menyesuai"an ting"at gairah untu" "iner#a optimal. :ari perspe"tif "ognitif, citra dapat membantu atlet untu" sele"tif hadir untu" tugas di tangan. =i"a atlet menghadiri "e gambar tugas-relevan, dia cenderung tida" a"an terganggu oleh gambar tida" relevan, ia cenderung tida" a"an terganggu oleh rangsangan yang tida" relevan. :alam analisis a"hir, teori yang terbai" mung"in e"le"ti" di alam dan menca"up unsur-unsur dari semua teori tiga %atau lebih&. :ari perspe"tif logis, itu a"an tampa" tida" pra"tis untu" mengecuali"an mendu"ung salah satu dari teori-teori yang lain. uinn dalam ?einberg dan 3ould %)66@( )A7&
mengembang"an
te"ni" pening"atan "ognitif disebut visuomotor perila"u latihan “visuomotor behavioral rehearsal” %BM<4&, menggabung"an rela"sasi progresif dan pra"ti" latihan mental imagery. ;ebih "husus pra"ti" BM<4 terdiri dari tiga tahap ( %'& atlet mencapai "eadaan rile"s dengan cara te"ni" rela"sasi progresif, %)& latihan mental yang relevan dengan "ebutuhan dan tuntutan olahraga masing-masing atlet, dan %& pra"ti" "eterampilan fisi" "husus dalam "ondisi simulasi gera". Menurut Cnesta" dalam ;ane %)66'( 7D& pelatihan BM<4 dapat mening"at"an "iner#a berbagaia tugas olahraga termasu" menemba" lemparan bebas dalam permainan bolabas"et.
"omponen
imagery
dengan
"iner#a
16
1"
fisi"
dapat
mening"at"an ter#adinya penyesuaian antara apa yang dibayang"an dengan "eterampilan yang a"an dila"u"an.
diantaranya
adalah
teori
1sychoneuromuscular
yang
menyatakan bah$a pada saat latihan imagery dilakukan pola syaraf yang terbentuk sesame seperti pola syaraf yang tebentuk ketika seorang melakukan aktifitas olahraga sebenarnya. Selanjutnya adalah teori bela#ar simbol yang menyata"an bah!a dengan imagery tubuh mencoba se(ara har#iah meren(anakan tin%akann!a terle&ih %ahulu' Urutan mental) tujuan tugas) %an alternati# solusi %iangga" kogniti# se&elum res"on #isik !ang %i"erlukan) %an !ang terakhir a%alah teori
gabungan perhatian dan gairah dimana dalam teori ini men#elas"an bentu" latihan imagery dengan penggabungan antara unsur mental dan fisi". :engan melihat beberapa teori tersebut dapat disimpul"an bah!a berbagai penelitian telah dila"u"an yang membu"ti"an bah!a latihan imagery
dapat
berguna dalam pening"atan dan
pengembangan
"etrampilan seseorang yang ingin bela#ar suatu "eterampilan tertentu pada cabang olahraga tertentu atau bah"an mening"at"annya agar tercipta suatu hasil yang optimal.
D. Ti"eti"e Imagery
Mahoney dan Aener (dalam >einberg dan *ould, 1999! &7'# menjelaskan bah$a se%ara garis besar ada dua tipe dari imagery yaitu! 1. Internal Imagery
Internal
Imagery
merupakan
proses
membayangkan
atau
mengimajinasikan suatu ketrampilan gerak dari sudut pandang dan pemikiran indiidu itu sendiri layaknya kita memiliki sebuah kamera didalam kepala. )engan kata lain kita hanya bisa melihat apa yang kita lihat dari jangkauan penglihatan normal. @ontohnya pada pit%her softball, dia hanya bisa melihat $asit, bola yang ada di gloe, dan %at%her, akan tetapi tidak bisa melihat penjaga base yang ada diluar jangkauan penglihatan. 2. %ksternal Imagery
0"sternal Imagery merupakan proses melihat diri sendiri dari perspektif lingkungan, hal itu seperti melihat diri sendiri didalam
17
17
sebuah film atau tayangan ideo. @ontohnya seorang pit%her pada permainan softball membayangkan dirinya dari sudut pandang orang lain, sehingga ia bukan hanya melihat apa yang bisa ia lihat seperti pada internal imagery, akan tetapi ia seperti melihat seluruh permainan se%ara keseluruhan layaknya seorang penonton.
Sedangkan menurut Ci%hard B. @oG (&++7! ++# imagery dapat dibagi atau diklasifikasikan menurut tujuan dan aplikasinya dengan gambaran sebagai berikut! % i f i % e p S n o i t a ( i l " A
l a r e n e *
Pur"ose
Motiational
@ognitie
Motiational Spe%ifi% (MS#
@ognitie Spe%ifi% (@S#
Motiational *eneral/Mastery (M*/M# Motiational *eneral/Arousal
@ognitie *eneral (@*#
(M*/A# *am&ar +' ,enisjenis imager! &er%asarkan tujuan %an a"likasi
-erdasarkan gambaran tersebut maka imagery dapat dibagi menjadi lima tipe yaitu sebagai berikut! 1. &otivational S"ecific (&S!
ada imagery tipe ini, atlet atau olahraga$an membayangkan dirinya pada situasi olahraga spesifik dengan motiasi yang tinggi. @ontohnya,
seorang
atlet
bola
basket
memikirkan
dirinya
memenangkan suatu pertandingan pada pertandingan yang sangat penting, misalnya final pada kejuaraan yang bergengsi. 2. &otivational #eneral'&astery ('&!
ada tipe imagery ini atlet membayangkan dirinya pada situasi olahraga apapun (baik yang dianggap penting maupun kurang penting2dalam situasi pertandingan besar maupun ke%il# atlet mampu
18
13
tetap menunjukkan untuk tetap fokus. @ontohnya, atlet akan membayangkan dirinya untuk selalu berfikir positif dimanapun ia berada dari pertandingan ke%il sampai besar.
3. &otivational #eneral'Arousal ('A!
ada tipe imagery ini, atlet membayangkan dirinya dalam situasi olahraga general (baik yang dianggap penting maupun kurang penting2dalam situasi pertandingan besar maupun ke%il# menunjukkan kemampuan untuk mengontrol tingkat ke%emasannya. @ontohnya, seorang
atlet
melakukan
imagy
atau
membayangkan
dengan
menggunakan teknik pernafasan dalam (deep breathing # untuk tetap dalam kondisi yang relakaks atau tenang selama pertandingan berlangsung. 4. ognitive S"ecific (S!
ada tipe imagery ini, atlet membayangkan dirinya mampu melakukan atau mengeksekusi keterampilan olahraga yang spesifik dalam
suatu
kompetisi. @ontohnya,
seorang
atlet
sepak
bola
membayangkan dirinya mampu mengeksekusi tembakan bebas hingga ter%ipta gol. 5. ognitive #eneral (#!
ada tipe imagery ini, atlet membayangkan dirinya untuk mempraktikkan
keterampilan
taktik
dan
strategi
dalam
suatu
pertandingan. Misalnya strategi pertahanan dalam permainan bola olly, seorang pemain membayangkan strategi bertahan dalam menghadapi serangan dengan bola Hui%k dari tengah lapangan permainan.
E. Fungsi Imagery %alam -lahraga
Imagery merupakan bagian dari latihan mental atau mental training . Fungsi imagery dalam bidang olahraga sering diaplikasikan pada
19
19
beberapa situasi sesuai dengan kebutuhan olahraga$an atau atlet, adapun beberapa fungsi imagery dalam olahraga adalah sebagai berikut! 1. Improve concentration 2. 0nhance motivation 3. ope !ith pain and in#ury.
atihan imagery jika dilakukan dengan program yang tepat dapat bermanfaat untuk mempersiapkan olahraga$an dalam melakukan suatu gerakan, gaya, atau keterampilan baru. )apat pula diterapkan untuk memperbaiki suatu gerakan, gaya, atau %ara bereaksi. Selain itu juga dapat digunakan untuk meningkatkan konsentrasi, meningkatkan motiasi, membangun
keper%ayaan
diri,
memantapkan
strategi
persiapan
pertandingan serta, mengurangi rasa sakit dan pemulihan pas%a %edera. Menurut =aylor 6 >ilson (&++:! 1:# ada kesamaan pandang dan telah disepakati bah$a latihan mental imagery dapat meningkatkan kinerja
melalui
peningkatan
faktor
mental
utama
yang
sangat
mempengaruhi kinerja olahraga. Se%ara khusus, latihan mental imagery dapat meningkatkan kinerja ketika atlet berlatih strategi umum dan taktik, dan keterampilan khusus dengan menggunakan self-tal" positif , dan kinerja se%ara keseluruhan. ebih lanjut ditegaskan olehnya bah$a latihan mental imagery dapat digunakan untuk memfasilitasi respon yang efektif terhadapt stres kompetitif dan emosi, dan menghasilkan persaan kinerja yang sukses dan men%apai tujuan yang diinginkan. Cobin, dkk dalam >einberg dan *ould (&++7# meneliti efek dari pelatihan imagery pada peningkatan kinerja keakuratan keterampilan layanan motor pengembalian seris dalam permainan tenis. Surbug, orretta, 6 Sutlie (199:! 13# mengkaji efek dari latihan imagery sebagai bentuk tambahan dari latihan 2 praktik untuk belajar dan kinerja tugas gerak melempar. Basilnya menunjukkan bah$a dari tujuh sesi pelatihan 2 pengujian peserta se%ara periodik subjek %oba yang diberikan latihan praktik
20
&+
imagery menampilkan kinerja yang lebih besar pada tugas keterampilan motorik daripada orang/orang yang tidak terlibat dalam latihan imagery. -erbagai uraian hasil penelitian di atas mempertegas bah$a selain berbagai kajian teoritis latihan imagery menjelaskan dapat meningkatkan keterampilan gerak %abang olahraga tertentu, juga se%ara empiris (hasil penelitian teori/teori itu berhasil dibuktikan. Selanjutnya sejalan dengan pemikiran tersebut ;ugene F. *auron dalam (Sapta Kunta, &+1! 3# memberikan gambaran tentang program latihan mental yang menyebutkan adanya tujuh sasaran program, yaitu! 1. Mengontrol
perhatian, hal itu perlu dapat
mengkonsentrasikan
kemampuan dan perhatian pada titik tertentu sesuatu yang harus dikerjakan. 2. Mengontrol emosi, menguasai perasaan marah, ben%i, gembira,
nerous, dan sebagainya sehingga dapat menguasai ketegangan dan bermain dengan tenang. 3. 0nergiation, dimaksudkan untuk dapat mengembalikan kekuatan
sesudah bermain all-out, sehingga pemain dapat mengerahkan kekuatan seperti biasa. )isamping istilah second !ind juga dikenal istilah third !ind bahkan juga forth !ind . 4.
memahami dan menyadari keadaan tubuhnya, dapat melokalisasi ketegangan dalam tubuhnya. 5. Mengembangkan rasa per%aya diri, faktor yang dapat menentukan
dalam penampilan pun%ak seorang atlet adalah keper%ayaan pada diri sendiri. )engan per%aya diri atlet akan dapat bermain dengan baik dan men%apai hasil yang lebih baik. 6. Membuat peren%anaan faktor ba$ah sadar, badan adalah pesuruh dari
apa yang kita inginkan. )engan menggunakan mental image sebagai salah satu %ara latihan mental, maka apa yang kita pikirkan atau bayangkan dapat dilakukan. 7. Cekonstrukturisasi pemikiran apa yang dipikirkan akan berpengaruh
dalam penampilan. )engan merubah pemikiran juga akan merubah perasaan (misalnya perasaan pasti kalah#. Karena itu dengan merubah
21
&1
pemikiran juga dapat menghasilkan tingkah laku dan penampilan yang berbada. -erdasarkan beberapa pendapat yang telah disampaikan diatas dapat dikatakan bah$a Imagery membantu atlet untuk men%iptakan gambaran yang riil berkaitan dengan kesulitan dan masalah/masalah yang mungkin akan dihadapi oleh para atlet selama pertandingan. Seperti diketahui, atlet seringkali membuat gambaran yang tidak nyata baik tentang dirinya maupun tentang la$an yang akan dihadapi. Menganggap la$an lebih superior, kemampuan teknisnya masih rendah atau lingkungan pertandingan yang menekan seringkali mun%ul dibenak para atlet ketika menyiapkan diri untuk sebuah pertandingan. ;feknya, seringkali atlet merasa rendah diri dan akhirnya merasa %emas yang berlebihan. ika berlanjut terus menerus, maka ke%emasan tersebut akan mengganggu performa atlet tersebut. Ke%emasan yang mun%ul sebelum bertanding akan mengurangi konsentrasi dan membuat penampilannya menurun. Selain itu, Imagery juga dapat membantu atlet untuk meningkatkan motiasinya. )engan gambaran diri yang jelas, maka atlet akan menyadari kelebihan dan kekurangannya. Kelebihan dapat dia gunakan sebagai senjata untuk mengalahkan la$an, sedangkan kelemahan bisa menjadi ealuasi agar kekurangan/kekurangannya bisa ditutupi dengan teknik yang lain. Imagery juga digunakan untuk membayangkan hasil akhir yang diharapkan. )alam bahasa yang lain, atlet diajak untuk mempunyai pikiran yang positif mengenai dirinya dalam rangka menjalani kompetisi atau pertandingan yang akan dihadapi. )engan pikiran yang positif, ketenangan, konsentrasi dan motiasi akan berada dalam posisi yang optimal. Imagery bisa digunakan untuk berbagai keperluan. Meningkatkan performa,
konsentrasi
hingga
proses
penyembuhan
%edera
bisa
menggunakan proses imagery. Imagery merupakan bagian dari proses latihan yang diberikan se%ara rutin dan berkala.
F. Penera"an Imagery %alam -lahraga
22
&&
Imagery merupakan suatau teknik yang digunakan dalam melatihkan mental atlet yang dapat digunakan dalam berbagai kondisi sesuai dengan kebutuhannya, apakah untuk memperbaiki suatu gerakan, gaya, atau %ara bereaksi, kesadaran diri olahraga$an, meningkatkan rasa per%aya diri, mengontrol emosi, mengurangi rasa sakit, mengatur gugahan semangat (arousal #, serta memantapkan strategi persiapan pertandingan. -erdasarkan hal tersebut maka imagery dalam kegiatan olahraga dapat digunakan selama periodesasi latihan, Martin et al. dalam Ci%hard B. @oG, &++7! ++, memberikan gambaran bagaimana imagery digunakan dalam kegiatan olahraga, yaitu digunakan selama training, kompetisi, dan rehabilitasi yang bertujuan untuk meningkatkan dan memperbaiki keterampilan dan strategi, modifikasi kognisi, serta
menanggulangi tingkat ketegangan dan
ke%emasan yang berlebihan. -erikut merupakan gambaran bagaimana imagery digunakan dalam olahraga menurut Martien et al! Ilustrasi Penggunaan Imagery %alam -lahraga S
5MA*;CD =D;
<0= @
*ambar &. enggunaan imagery dalam olahraga and improed performan%e of skill and strategies =raining Motiational Spe%ifi% A%Huisition @ompetition Motiational *eneral/Mastery Modifi%ation of %ognition Cehabilitation Motiational *eneral/Arousal Cegulation of anGiety @ognitie Spe%ifi% tersebut Imagery dapat digunakan sebelum Senada dengan pernyataan @ognitie *eneral dan sesudah latihan, sebelum dan sesudah pertandingan, selama $aktu istirahat dalam latihan dan kompetisi, selama $aktu pribadi di luar latihan resmi dan selama pemulihan %edera. -erikut merupakan gambaran bagaimana imagery digunakan dalam berbagai situasi tersebut!
5MA*;CD A-55=D
Kinestheti% isual Salah satu %ara untuk menjad$alkan imagery se%ara sistematis
1. Sebelum dan Sesudah atihan
adalah untuk memasukkannya sebelum dan setelah setiap sesi latihan. -atasi sesi ini sekitar 1+ menitI sebagian besar atlet memiliki kesulitan berkonsentrasi lebih lama tampa imagery. 0ntuk memusatkan konsentrasi dan
bersiap/siap
sebelum
latihan,
atlet
harus
memisualisasikan
keterampilan, rutinitas, dan permainan yang mereka harapkan untuk dilakukan. Setelah selesai latihan atlit harus meninjau kembali keterampilan dan strategi yang mereka latih. Karena atlit baru saja selesai berlatih, rasa
23
&
gerakan harus segar dalam pikiran, yang akan membantu men%iptakan kejelasan dan kesegaran gerak tersebut dalam pikiran atlet adalah imagery.
2. Sebelum dan Sesudah ertandingan
Imagery dapat membantu atlet untuk berfokus pada kompetisi yang akan dilakukan, jika atlit meninjau dan meren%anakan apa yang mereka ingin lakukan, termasuk strategi yang berbeda untuk situasi yang berbeda. >aktu optimal imagery dalam kompetisi ini berbeda dari satu orang ke orang lain! beberapa atlet
dapat memisualisasikan sebelum dimulainya
kompetisi, sedangkan yang lain lebih suka melakukannya satu atau dua jam sebelumnya. oin terpenting adalah bah$a isualisasi %o%ok untuk digunakan dalam rutinitas pra/eent. Imagery tidak boleh dipaksakan atau dilakukan se%ara terburu/buru. Setelah kompetisi, atlet dapat memutar ulang hal/hal yang mereka lakukan dengan berhasil dan mendapatkan gambaran yang hidup dan terkontrol. ada situasi yang hampir sama, sis$a dalam pembelajaran pendidikan jasmani dapat membayangkan dalam mengoreksi kesalahan dalam pelaksanaan keterampilan yang dipelajari dan dilatih. Sis$a juga dapat memutar ulang eksekusi teknik yang gagal, untuk diperbaiki dengan membayangkan keberhasilan serta mengkoreksinya atau memilih strategi untuk memperbaikinya. Imagery juga dapat digunakan untuk menguatkan %etak biru dalam memori gerak keterampilan yang sudah dilakukan dengan baik. 3. Selama >aktu 5stirahat antara atihan dan Kompetisi
>aktu dan batasan antara musim atau $aktu kompetisi dan jeda kompetisi sering kabur. )alam banyak kasus, ada yang menyatakan $aktu jeda kompetisi adalah tidak ada, karena atlet harus tetap melakukan pengkondisian kardioaskular, beban, dan keterampilan khusus dalam %abang
olahraga
selama
$aktu
jeda
kompetisi
$alaupun
24
&'
dengan
pembebanan yang disesuaikan. enggunaan imagery selama jeda kompetisi adalah kesempatan yang baik untuk menjaga kondisi motiasi untuk tetap berlatih dan menetapkan tujuan atau target pada kompetisi yang akan datang. ada banyak olahraga selalu ada jeda istirahat pada permainannya, pada jeda istirahat ini merupakan kesempatan yang baik dalam memberikan perlakuan imagery untuk memperbaiki kegagalan penampilan atlet, baik dari psikis maupun teknis. Imagery dapat digunakan dalam membangun dan meningkatkan motiasi dan menurunkan tingkat ke%emasan yang tinggi yang dialami atlet. 4. Selama >aktu ribadi diluar atihan Cesmi
Atlet dapat melakukan imagery di rumah maupun tempat/tempat khusus lainnya selama atlet tidak berlatih di tempat latihan yang sebenarnya (klub# untuk tetap menjaga motiasi dan fokusnya terhadap olahraga yang ditekuni. 5. Selama emulihan @edera
ada
$aktu
pemulihan
%edera
imagery
dilakukan
untuk
menanggulangi ke%emasan akan kembali %edera. Ke%emasan ini adalah hal normal bagi setiap atlet yang baru saja pulih dari %ederanya. Ke%emasan merupakan respons atlet yang lebih bersifat kognitif, bentuk proses belajar sosial serta berhubungan dengan antisipasi atlet terhadap sesuatu yang tidak nyata se%ara fisik. 5stilah ke%emasan dianggap sesuai dengan keadaan atlet yang baru pulih %edera, karena merupakan gambaran perasaan dan penilaian atlet terhadap ri$ayat %edera yang pernah dialami. Bal yang dianggap sebagai an%aman tidak nyata se%ara fisik karena dalam kenyataannya %edera tersebut sudah pulih. Ke%emasan ini kemudian berdampak se%ara fisiologis dan psikologis yang akan terlihat pada performance atlet.
G. Teknik Imagery %alam -lahraga
25
&:
Ada beberapa teknik latihan isualisasi atau imagery yang dapat dilakukan di dalam atau di luar lapangan. >aktu yang dibutuhkan juga relatif, bisa sangat singkat hanya dalam hitungan detik sampai menit, dapat dilakukan di tempat yang sunyi ataupun ramai, bahkan pada saat sedang melakukan pertandingan. atihan isualisasi yang lebih panjang dan terpandu %guided visualiation& biasanya dilakukan dengan menyendiri di ruang yang sunyi, tenteram, nyaman (umumnya di kamar tidur atau ruang khusus#, terutama dilakukan pada a$al melakukan latihan isualisasi, atau pada saat digunakan untuk meredakan ketegangan. 0ntuk menguasai ke%akapan imagery, diperlukan pemahaman yang mendalam dari olahraga$an dan bimbingan yang jelas dari pelatih mental, agar tidak terjadi kekeliruan dalam menerapkannya. elatih mental atau psikolog olahraga dibutuhkan sebagai pendamping olahraga$an saat melakukan latihan imagery, untuk misalnya memandu latihan imagery, memilih kata/kata yang tepat untuk digunakan dalam imagery, dan meningkatkan kemampuan imagery. 0ntuk melakukan latihan imagery, perhatikan panduan imagery oleh Sapta Kunta (&+1! '1/' sebagai berikut! 1. @ari tempat yang tenang sehingga tidak akan terganggu, ambil posisi
yang nyaman dan usahakan relaks. 2. 5majinasi yang diberikan harus positif dan berhasil, jangan negatif. 3. Mengikutsertakan sebanyak mungkin penginderaan. 4. -erimajinasi se%ara keseluruhan. 5. )apat dilakukan sebelum dan selama latihan atau pertandingan. 6. elatih harus berpengalaman untuk kualifikasi imagery. 7. Akhiri latihan ini dengan bernafas dalam/dalam, membuka mata dan
kembali menyesuaikan diri dengan lingkungan. Se%ara lebih spesifik berikut merupakan tahap/tahap yang harus dilalui dalam menjalankan latihan imagery! 1. )uduklah di tempat yang nyaman dan tidak ada gangguan. 2. ?yamankan tubuh dengan mengambil nafas panjang dan perlahan/lahan.
26
&"
3. =utup mata dan %iptakan gambaran yang jelas dan meyakinkan. *ambaran
ini bisa jadi merupakan gambaran dari peristi$a yang pernah dialami atau bisa juga sesuatu yang diinginkan. 4. ika tiba/tiba mun%ul gambaran lain yang mengganggu atau tiba/tiba
berfikir tentang sesuatu yang lain, segeralah sadari dan kembali ke gambaran semula. 5. Fokuslah pada pernafasan jika kehilangan gambaran yang diinginkan tadi. 6. ertahankan sikap yang positif. 7. -ayangkan penglihatan, suara/suara, rasa, perasaan, bahkan bau dari
pengalaman. 8. @atatlah detil/detil dari gambaran tersebut sebaik mungkin. Apa yang
dipakai, siapa saja yang ada disana, apa yang didengar, bagaimana perasaan Anda4 9. ika sesi latihan imagery itu tidak berjalan sesuai keinginan, maka bukalah
mata dan segera memulainya lagi yang dia$ali dengan pernafasan. 10. Selalu mengakhiri latihan Imagery dengan gambaran yang positif.
-erikut ini disajikan pelaksanaan latihan imagery yang dilakukan untuk mengembangkan
kemampuan
teknis
dalam
%abang
olahraga,
yaitu
menggambarkan atau membayangkan keseluruhan pola teknik sejak a$al hingga akhir atau tentang bagian/bagian tertentu. @ontoh seorang pemain olahraga melakukan latihan imagery!
1. )uduk di tempat yang nyamanI kaki dan tangan jangan disilangkan. Setelah
mendapatkan posisi yang santai, tutup mata anda dan %obalah mengingat suatu penampilan permainan olahraga yang ketat dan bagus dan anda unggul. -ayangkan kejadian itu segamblang mungkin. )imana $aktu pertandinganya, jam berapa, %ua%a di$aktu itu, apa yang dilihat dan didengar. 2. -ayangkan
anda
melakukan
serisI
dimulai
dengan
posisi
kaki,
mengayunkan raket, memikirkan sasaran, jenis pukulan, saat perkenaan dan masuk sesuai sasaran. Frekuensi 1: kali. 3. -ayangkan anda melakukan pukulan lob dimulai dengan posisi kaki yang
baik, mengayunkan raket, memikirkan sasaran, saat perkenaan dan masuk sesuai sasaran. Frekuensi 1: kali.
27
&7
4. -ayangkan anda melakukan pukulan smash dimulai dengan posisi kaki,
mengayunkan raket, memikirkan sasaran, saat perkenaan dengan keras dan masuk sesuai sasaran. Frekuensi 1: kali. 5. -ayangkan anda melakukan pukulan drive di tengah lapangan dimulai
dengan posisi kaki, mengayunkan raket, memikirkan sasaran, saat perkenaan dengan keras dan masuk sesuai sasaran. Frekuensi 1: kali. 6. ada saat terakhir dilakukan latihan imagery rangkaian keseluruhan teknik/
teknik yang ada, misalnya bayangkan anda melakukan seris pendek dengan baik, kemudian bergerak maju, melakukan serobotan dengan tajam sehingga la$an mati. Frekuensi 1:.
BAB III PENUTUP A. .esim"ulan 1. Imagery atau isualisasi merupakan bentuk kreasi mental yang dilakukan
se%ara sadar dan disengaja dan bertujuan untuk membentuk persepsi sesuatu dengan jalan membentuk imaji kreatif di dalam benak seseorang. 2. imagery dapat dibagi atau diklasifikasikan menurut tujuan dan aplikasinya
sebagai berikut! a. Motivational pecific %M& b. Motivational 3eneral-Mastery %M3-M& c. Motivational 3eneral-$rousal %M3-$& d. >ognitive pecific %>& e. >ognitive 3eneral %>3& 3. atihan imagery jika dilakukan dengan program yang tepat dapat
bermanfaat untuk mempersiapkan olahraga$an dalam melakukan suatu
28
&3
gerakan, gaya, atau keterampilan baru. )apat pula diterapkan untuk memperbaiki suatu gerakan, gaya, atau %ara bereaksi. Selain itu juga dapat digunakan untuk meningkatkan konsentrasi, meningkatkan motiasi, membangun keper%ayaan diri, memantapkan strategi persiapan pertandingan serta, mengurangi rasa sakit dan pemulihan pas%a %edera. 4. Imagery dalam kegiatan olahraga dapat digunakan selama periodesasi
latihan, yaitu digunakan selama training, kompetisi, dan rehabilitasi. Se%ara spesifik Imagery dapat digunakan sebelum dan sesudah latihan, sebelum dan sesudah pertandingan, selama $aktu istirahat dalam latihan dan kompetisi, selama $aktu pribadi di luar latihan resmi dan selama pemulihan %edera. 5. 0ntuk melakukan latihan imagery, perhatikan panduan berikut ini! a. @ari tempat yang tenang sehingga tidak akan terganggu, ambil posisi
yang nyaman dan usahakan relaks. b. 5majinasi yang diberikan harus positif dan berhasil, jangan negatif. c. Mengikutsertakan sebanyak mungkin penginderaan. d. -erimajinasi se%ara keseluruhan. e. )apat dilakukan sebelum dan selama latihan atau pertandingan. f. elatih harus berpengalaman untuk kualifikasi imagery. g. Akhiri latihan ini dengan bernafas dalam/dalam, membuka mata dan
kembali menyesuaikan diri dengan lingkungan.
29
&9
Da#tar Pustaka
Apreubo, CoGel. (&++:#. port 1sycology. Manila, hilipine! 0S= ublishing Bouse. @ale, )r Andy 6ForEoni Coberto. (&++'#. The Cfficial $ 3uide to 1sychology or ootball. FA earning td. Bodder6 Stoughton *uillot, A., 6 @ollet, @. (&++3#. >onstruction of the motor imagery integrative model in sport( $ revie! and theoretical investigations of motor imagery use. *unarsa, Singgih. (&++'# sikologi
30
+