BAB I PENDAHULUAN
A. Lata Latarr Be Bela laka kang ng
Kulit Kulit merupa merupakan kan organ organ tubuh tubuh terlua terluarr yang yang melaku melakukan kan kontak kontak langsu langsung ng deng dengan an ling lingku kung ngan an ekste ekstern rnal al tubu tubuh. h. Ling Lingku kung ngan an ekst ekstern ernal al tubu tubuh h meli melipu puti ti mikroo mikroorg rgani anisme sme dan segala segala sesuatu sesuatu yang yang menyeb menyebabk abkan an reaksi reaksi kulit, kulit, termasuk termasuk tekana tekanan, n, sentuh sentuhan, an, dan suhu. suhu. Oleh Oleh karena karena itu fungsi fungsi pentin penting g kulit kulit dianta diantaran ranya ya adalah proteksi. Fungsi proteksi sangat erat kaitannya dengan posisi kulit sebagai organ organ terluar terluar yang sewaktu-waktu sewaktu-waktu akan bersinggun bersinggungan gan dengan dengan berbagai berbagai macam mikroorg mikroorganisme anisme dan non mikroorg mikroorganisme. anisme. Lingkung Lingkungan an eksternal eksternal tersebut tersebut bisa menj menjad adii agen agen yang yang dian diangg ggap ap berb berbah ahay ayaa oleh oleh syste system m kuli kulitt sehin sehingg ggaa terja terjadi di mekanisme pertahanan diri. Dalam hal ini kulit juga berfungsi sebagai bagian dari system imun terdepan. elain itu kulit memiliki nilai estetika. !ilai ini menjadi sangat berarti karena kulit kulit yang yang terlih terlihat at pertam pertamaa kali kali saat meliha melihatt makhlu makhluk k hidup hidup.. Kulit Kulit yang yang sehat sehat menjad menjadii idaman idaman setiap setiap orang orang dan menjad menjadii salah salah satu satu parame parameter ter kualit kualitas as hidup hidup seseorang. "ahkan demi menjaga nilai estetika kulit seseorang rela mengeluarkan uang yang tidak tidak sedikit untuk untuk perawatan. perawatan. #kan #kan tetapi masalah kulit kulit juga sangat beragam sehingga membutuhkan pemahaman yang baik agar tidak salah dalam mengantisipasinya. alah satu permasalahan kulit adalah hiperkeratosis. $stilah ini awam bagi sebagian orang namun sangat umum bagi para praktisi kesehatan. %iperkeratosis ada ada yang yang berb berbah ahay ayaa tetap tetapii juga juga ada ada yang yang tida tidak k berb berbah ahay aya. a. Defin Definisi isi umum umum
1
hiperkerato hiperkeratosis sis merupakan merupakan penebalan penebalan laisan terluar terluar kulit sehingga menyebabka menyebabkan n adanya daerah yang tidak rata pada kulit bahkan muncul plak atau sisik. &ada kasus yang yang lain hiperk hiperkerat eratosi osiss diserta disertaii muncul munculnya nya inflam inflamasi asi dan dikaitk dikaitkan an dengan dengan berbagai penyakit kulit. alah satu penyakit kulit yang terdapat gejala hiperkeratosis adalah psoriasis. &soriasis ditemukan di seluruh dunia, namun pre'alensinya ber'ariasi dari (,)* (,)* sampa sampaii )),+* ),+*.. &ali &aling ng ting tinggi gi pada pada ras ras Kauk Kaukasi asiaa ro ropa pa dan dan #mer #merik ika a,, sedangkan di #frika dan #sia antara (,/ * 0 (,1 *. &soriasis dikatakan sebagai penyakit multifaktorial dan multi sistem, karena melibatkan banyak sistem dan organ, organ, semua faktor tersebut tersebut saling terkait. terkait. &ada kulit normal, sel basal di stratum basalis membelah diri, bergerak keatas secara teratur sampai menjadi stratum korneum sekitar 2+ hari, kemudian lapisan keratin dipermukaan kulit dilepaskan serta serta diga digant ntik ikan an yang yang baru baru.. !amu !amun n pada pada psor psorias iasis, is, pros proses es terseb tersebut ut hany hanyaa berlangsung beberapa hari sehingga terbentuk skuama tebal, berlapis-lapis serta berwarna keperakan. &enyebab yang pasti psoriasis belum diketahui dengan pasti, namu namun, n, bany banyak ak fakt faktor or pred predis ispo posis sisii yang yang meme memega gang ng pera peran n pent pentin ing g sepe sepert rtii predisposisi genetik dan kelainan imunologis.
B. Rumus umusa an Mas Masa alah lah
"erdasarkan uraian di atas maka dapat dirumuskan permasalahan berikut. ). "agaimanakah "agaimanakah struktur struktur anatomi anatomi dan fisiolog fisiologii kulit3 2. "agaimanakan "agaimanakan fungsi fungsi keratinisasi keratinisasi kulit sebagai barrier barrier mekanis dari lingkung lingkungan an
4. /. 5. 6.
eksternal tubuh3 #pa defini definisi si hiperke hiperkerato ratosis3 sis3 "agaimana "agaimana fenomena fenomena hiperkeratosi hiperkeratosiss dalam kajian kasus kasus psoriasis3 "agaimana "agaimana mekanisme mekanisme patoimuno patoimunologi logi psoriasis psoriasis dengan gejala hiperkeratosi hiperkeratosis3 s3 "agaimana "agaimana pencegahan pencegahan dan perawata perawatan n hiperkeratosi hiperkeratosis3 s3
2
hiperkerato hiperkeratosis sis merupakan merupakan penebalan penebalan laisan terluar terluar kulit sehingga menyebabka menyebabkan n adanya daerah yang tidak rata pada kulit bahkan muncul plak atau sisik. &ada kasus yang yang lain hiperk hiperkerat eratosi osiss diserta disertaii muncul munculnya nya inflam inflamasi asi dan dikaitk dikaitkan an dengan dengan berbagai penyakit kulit. alah satu penyakit kulit yang terdapat gejala hiperkeratosis adalah psoriasis. &soriasis ditemukan di seluruh dunia, namun pre'alensinya ber'ariasi dari (,)* (,)* sampa sampaii )),+* ),+*.. &ali &aling ng ting tinggi gi pada pada ras ras Kauk Kaukasi asiaa ro ropa pa dan dan #mer #merik ika a,, sedangkan di #frika dan #sia antara (,/ * 0 (,1 *. &soriasis dikatakan sebagai penyakit multifaktorial dan multi sistem, karena melibatkan banyak sistem dan organ, organ, semua faktor tersebut tersebut saling terkait. terkait. &ada kulit normal, sel basal di stratum basalis membelah diri, bergerak keatas secara teratur sampai menjadi stratum korneum sekitar 2+ hari, kemudian lapisan keratin dipermukaan kulit dilepaskan serta serta diga digant ntik ikan an yang yang baru baru.. !amu !amun n pada pada psor psorias iasis, is, pros proses es terseb tersebut ut hany hanyaa berlangsung beberapa hari sehingga terbentuk skuama tebal, berlapis-lapis serta berwarna keperakan. &enyebab yang pasti psoriasis belum diketahui dengan pasti, namu namun, n, bany banyak ak fakt faktor or pred predis ispo posis sisii yang yang meme memega gang ng pera peran n pent pentin ing g sepe sepert rtii predisposisi genetik dan kelainan imunologis.
B. Rumus umusa an Mas Masa alah lah
"erdasarkan uraian di atas maka dapat dirumuskan permasalahan berikut. ). "agaimanakah "agaimanakah struktur struktur anatomi anatomi dan fisiolog fisiologii kulit3 2. "agaimanakan "agaimanakan fungsi fungsi keratinisasi keratinisasi kulit sebagai barrier barrier mekanis dari lingkung lingkungan an
4. /. 5. 6.
eksternal tubuh3 #pa defini definisi si hiperke hiperkerato ratosis3 sis3 "agaimana "agaimana fenomena fenomena hiperkeratosi hiperkeratosiss dalam kajian kasus kasus psoriasis3 "agaimana "agaimana mekanisme mekanisme patoimuno patoimunologi logi psoriasis psoriasis dengan gejala hiperkeratosi hiperkeratosis3 s3 "agaimana "agaimana pencegahan pencegahan dan perawata perawatan n hiperkeratosi hiperkeratosis3 s3
2
C. Tujuan esuai dengan rumusan masalah, penyusunan makalah ini bertujuan untuk 7 ). 8enget 8engetahu ahuii anatom anatomii dan fisio fisiolog logii kulit. kulit. 2. 8enget 8engetahu ahuii fungsi fungsi keratini keratinisasi sasi kulit sebagai sebagai barrier barrier mekani mekaniss dari dari lingk lingkung ungan an
4. /. 5. 6.
eksternal tubuh. 8enget 8engetahu ahuii defini definisi si hiper hiperker kerato atosis. sis. 8engetahui 8engetahui fenomena fenomena hiperker hiperkeratosis atosis dalam kajian kasus psoriasis. psoriasis. 8engetahui 8engetahui mekanism mekanismee patoimunolo patoimunologi gi psoriasis psoriasis dengan dengan gejala gejala hiperkeratosi hiperkeratosis. s. 8engetahui 8engetahui pencegahan pencegahan dan perawatan perawatan hiperkeratosi hiperkeratosis. s.
3
BAB II PEMBAHASAN
A. Anatom !an "solog #ult
Kulit adalah organ pembungkus seluruh permukaan luar tubuh, merupakan organ terberat dan terbesar dari tubuh. eluruh kulit beratnya sekitar )6 * berat tubuh, pada orang dewasa sekitar 2,1 0 4,6 kg dan luasnya sekitar ),5 0 ),9 meter
persegi. Kulit sangat
kompleks, elastis
dan
sensitif,
serta
sangat
ber'ariasi pada keadaan iklim, umur, seks, ras, dan juga bergantung pada lokasi tubuh serta memiliki 'ariasi mengenai lembut, tipis, dan tebalnya. :ebal
kulit
ber'ariasi mulai (,5 mm sampai 6 mm tergantung dari letak, umur dan jenis kelamin. Kulit tipis terletak pada kelopak mata, penis, labium minus dan kulit bagian medial lengan atas. edangkan kulit tebal terdapat pada telapak tangan, telapak kaki, punggung, bahu dan bokong. &erbedaan kulit tebal dan kulit tipis disajikan pada ;ambar ). ecara embriologis kulit berasal dari dua lapis yang berbeda, lapisan luar adalah epidermis yang merupakan lapisan epitel berasal dari ectoderm sedangkan lapisan dalam yang berasal dari mesoderm adalah dermis
atau
korium
yang
merupakan
suatu lapisan jaringan ikat
&erdanakusuma, 2((1. Kulit memiliki fungsi melindungi bagian tubuh dari berbagai macam gangguan dan rangsangan luar. Fungsi perlindungan ini terjadi melalui sejumlah mekanisme biologis, seperti pembentukan lapisan tanduk secara terus menerus keratinisasi dan pelepasan sel-sel kulit ari yang sudah mati, respirasi, dan pengaturan suhu tubuh, produksi sebum dan keringat serta pembentukan pigmen
4
melanin untuk melindungi kulit dari bahaya sinar ultra 'iolet matahari
#
"
;ambar ). truktur #natomi Kulit # Kulit tebal, " Kulit tipis
umber7 http7==anatomi.lecture.ub.ac.id=files=2()4=))=$!:;>8!-&D-2()4.pdf
Kulit merupakan suatu kelenjar holokrin yang cukup besar dan seperti jaringan tubuh lainnya , kulit juga bernapas, menyerap oksigen dan mengeluarkan karbondioksida. Kulit menyerap oksigen yang diambil lebih banyak dari aliran darah, begitu pula dalam pengeluaran karbondioksida yang lebih banyak dikeluarkan melalui aliran darah. Kecepatan penyerapan oksigen ke dalam kulit dan pengeluaran karbondioksida dari kulit tergantung pada banyak factor di dalam maupun di luar kulit, seperti temperature udara atau suhu, komposisi gas disekitar kulit, kelembapan udara, kecepatan aliran darah ke kulit, tekanan gas di dalam di dalam darah kulit, penyakit-penyakit kulit, usia, keadaan 'itamin dan hormone di kulit, perubahan dalam metabolisme sel kulit dan pemakaian bahan kimia pada kulit. 5
ifat anatomis dan fisiologis kulit di berbagai daerah tubuh sangat berbeda. ifat-sifat anatomis yang khas berhubungan erat dengan tuntutan-tuntutan faali yang berbeda di masing-masing daerah tubuh, seperti halnya kulit di telapak tangan, telapak kaki, kelopak mata, ketiak dan bagian lainnya merupakan pencerminan penyesuaiannya kepada fungsinya masing-masing. Kulit di daerahdaerah tersebut berbeda ketebalannya, keeratan hubungannya dengan lapisan bagian dalam dan berbeda pula dalam jenis serta banyaknya andeksa yang ada di dalam lapisan kulitnya. &ada permukaan kulit terlihat adanya alur-alur atau garisgaris halus yang membentuk pola yang berbeda di berbagai daerah tubuh serta bersifat khas bagi setiap orang, seperti yang ada pada jari-jari tangan, telapak tangan dan telapak kaki atau dikenal dengan pola sidik jari &erdanakusuma, 2((1.
A. $. Anatom #ult
Kulit terdiri dari 4 lapisan yaitu epidermis, dermis dan hipodermis subkutan.
;ambar 2. truktur anatoni kulit umber 7 http7==rahmanwangsyah.blogspot.co.id=2()5=(6=pengertian-fungsi-dan-struktur-kulit.html
6
) pidermis pidermis adalah lapisan luar kulit yang tipis dan a'askuler. :erdiri dari epitel berlapis gepeng bertanduk, mengandung sel melanosit, Langerhans dan merkel. :ebal epidermis berbeda-beda pada berbagai tempat di tubuh, paling tebal pada telapak tangan dan kaki. Ketebalan epidermis hanya sek itar 5 * dari
seluruh
ketebalan
kulit. :erjadi regenerasi setiap /-6 minggu. Lapisan
epidermis tumbuh terus karena lapisan sel induk yang berada di lapisan bawah bermitosis terus menerus, sedangkan lapisan paling luar epidermis akan terkelupas atau gugur. pidermis dibina oleh sel-sel epidermis terutama serat-serat kolagen dan sedikit serat elastis. pidermis terdiri atas lima lapisan dari lapisan yang paling atas sampai yang terdalam7 ) tratum Korneum :erdiri dari sel keratinosit yang bisa mengelupas dan berganti. el-sel tersusun dalam )(-4( lapisan dan diantaranya terdapat lemak sebagai perekat. &ada telapak tangan dan telapak kaki jumlah baris keratinosit jauh lebih banyak, karena di bagian ini lapisan tanduk jauh lebih tebal. Lapisan korneum juga dikenal dengan lapisan tanduk atau lapisan horny, sebagian besar terdiri atas keratin yaitu sejenis protein yang tidak larut dalam air dan sangat resisten terhadap bahan-bahan kimia. 8ilyaran sel pipih yang mudah terlepas akan digantikan oleh sel yang baru setiap / minggu, karena usia setiap sel biasanya hanya 2+ hari. &roses pembaruan terus berlangsung sepanjang hidup, menjadikan epidermis memiliki self repairing capacity atau kemampuan memperbaiki diri. Daya elastisitas kulit pada lapisan ini sangat kecil, dan lapisan
7
ini sangat efektif untuk mencegah terjadinya penguapan air dari lapisan kulit lebih dalam sehingga mampu memelihara tonus dan turgor kulit. 2 tratum Lusidum "erupa garis translusen, biasanya terdapat pada kulit tebal telapak kaki dan telapak tangan. :idak tampak pada kulit tipis. el-selnya gepeng tidak berinti dan protoplasmanya berubah jadi protein eledin, menyebabkan lapisan ini tembus cahaya. 4 tratum ;ranulosum Ditandai ditengah dinamakan
oleh
4-5
dan sitoplasma
lapis terisi
granula keratohialin
sel
polygonal
gepeng
oleh
granula
basofilik
yang
mengandung
yang
intinya
kasar
yang
kaya
akan
protein
histidin. :erdapat sel Langerhans. / tratum pinosum Disebut juga pickle cell layer lapisan akanta terdiri atas sel berbentuk polygonal dengan ukuran berbeda-beda karena adanya proses mitosis. &rotoplasma jernih karena banyak mengandung glikogen, dan ini terletak di tengah. :erdapat dianggap
filamen-filamen
mempertahankan pidermis
berkas-berkas
pada
kohesi tempat
filament
tersebut sel dan
yang
memegang melindungi
yang
dinamakan
tonofibril,
peranan
penting
untuk
terhadap
efek
abrasi.
terus mengalami gesekan dan tekanan
mempunyai stratum spinosum dengan lebih banyak tonofibril. :erdapat granul lamellar yang komponennya seramida, kolesterol dan asam lemak sebagai factor kelembapan alami. tratum basale dan stratum spinosum disebut sebagai lapisan 8alfigi. :erdapat sel Langerhans.
8
5 tratum "asal tratum ;erminati'um :erdapat jawab
aktifitas
dalam pembaharuan
mitosis sel
yang
epidermis
hebat
dan
bertanggung
secara
konstan.
pidermis
diperbaharui setiap 2+ hari untuk migrasi ke permukaan, hal ini tergantung letak,
usia dan
faktor lain. 8erupakan satu lapis sel yang mengandung
melanosit. Fungsi pidermis 7 &roteksi barier, organisasi sel, sintesis 'itamin D dan sitokin, pembelahan dan mobilisasi sel, pigmentasi melanosit
dan
pengenalan alergen sel Langerhans. pidermis tersusun dari / sel yaitu7 ) keratinosit, merupakan sel utama penyusun epidermis dengan komposisi +5* - 95* dan berfungsi sebagai penghasil keratin? 2 melanosit, berfungsi menghasilkan melanin? 4 Langerhans, berperan dalam imunitas? dan / merkel, berfungsi sebagai mekano-reseptor.
;ambar 4. Lapisan epidermis kulit
umber7 http7==anatomi.lecture.ub.ac.id=files=2()4=))=$!:;>8!-&D-2()4.pdf
9
2 Dermis 8erupakan bagian yang paling penting di kulit yang sering dianggap sebagai @True SkinA. :erdiri
atas
jaringan
ikat
penyokong
epidermis
dan
menghubungkannya dengan jaringan subkutis. :ebalnya ber'ariasi, yang paling tebal pada telapak kaki sekitar 4 mm. Dermis terdiri dari dua lapisan 7 Lapisan papiler? tipis mengandung jaringan ikat jarang. Lapisan retikuler? tebal terdiri dari jaringan ikat padat. erabut-serabut berkurang
kolagen
menebal
dan
sintesa
kolagen
dengan bertambahnya usia. erabut elastin jumlahnya terus meningkat
dan menebal, kandungan elastin kulit manusia meningkat kira-kira 5 kali dari fetus sampai dewasa. &ada usia lanjut kolagen saling bersilangan dalam jumlah
besar
dan
serabut
kehilangan kelemasannya
elastin
berkurang menyebabkan
dan tampak
kulit
terjadi
mempunyai banyak keriput. Dermis
mempunyai banyak jaringan pembuluh darah. Dermis juga mengandung beberapa deri'at epidermis yaitu folikel rambut, kelenjar sebasea dan kelenjar keringat. Kualitas kulit tergantung banyak tidaknya deri'at epidermis di dalam dermis. Fungsi Dermis 7 struktur penunjang,
mechanical strength, suplai
nutrisi, menahan shearing forces dan respon inflamasi 4 ubkutis 8erupakan lapisan di bawah dermis atau hipodermis yang terdiri dari lapisan lemak. Lapisan ini terdapat jaringan ikat yang menghubungkan kulit secara longgar dengan jaringan di bawahnya. Bumlah dan ukurannya berbeda beda menurut daerah di tubuh dan keadaan nutrisi indi'idu. "erfungsi menunjang suplai darah ke dermis untuk regenerasi.
10
Fungsi ubkutis = hipodermis 7 melekat ke struktur dasar, isolasi panas, cadangan kalori. A. %. "solog #ult
Kulit merupakan organ yang berfungsi sangat penting bagi tubuh diantaranya adalah lingkungan,
sebagai
memungkinkan
bertahan
dalam
berbagai
kondisi
barier infeksi, mengontrol suhu tubuh termoregulasi,
sensasi, eskresi dan metabolisme. Fungsi proteksi kulit adalah melindungi dari kehilangan cairan dari elektrolit, trauma mekanik, ultra'iolet dan sebagai barier dari in'asi mikroorganisme patogen. ensasi telah diketahui merupakan salah satu fungsi kulit dalam merespon rangsang raba karena banyaknya akhiran saraf seperti pada daerah bibir, puting dan ujung jari. Kulit berperan pada pengaturan suhu dan keseimbangan cairan elektrolit. :ermoregulasi dikontrol oleh
hipothalamus.
:emperatur
perifer
mengalami
proses
keseimbangan
melalui keringat, insessible loss dari kulit, paru-paru dan mukosa bukal. :emperatur kulit dikontrol dengan dilatasi atau kontriksi pembuluh darah kulit. "ila temperatur meningkat terjadi 'asodilatasi pembuluh darah, kemudian tubuh akan mengurangi temperatur dengan melepas panas dari kulit dengan cara mengirim sinyal kimia yang dapat meningkatkan aliran darah di kulit. &ada temperatur yang menurun, pembuluh darah kulit akan 'asokontriksi yang kemudian akan mempertahankan panas &erdanakusuma, 2((1 Fungsi lain kulit adalah absorpsi. Kulit yang sehat tidak mudah menyerap air, larutan dan benda padat, tetapi cairan yang mudah menguap lebih mudah diserap begitupun yang larut lemak. Kemampuan absorpsi ini dipengaruhi oleh tebal tipisnya kulit, hidrasi, kelembapan, metabolisme dan jenis 'ehikulum.
11
&enyerapan dapat berlangsung melalui celah antara sel, menembus sel-sel epidermis atau muara saluran kelenjar Casitaatmadja, 2((2. &embentukan pigmen, pembentukan 'itamin D, dan keratinisasi juga merupakan fungsi kulit. el pembentuk pigmen adalah melanosit terletak di lapisan basal dan berasal dari rigi saraf. Bumlah melanosit dan jumlah melanosome butiran pigmen menentukan warna kulit ras maupun indi'idu. &embentukan 'itamin D dimungkinkan dengan mengubah 1 hidroksi kolesterol dengan pertolongan sinar matahari. edangkan keratinisasi merupakan proses mitosis sel basal sampai terjadinya deskuamasi Casitaatmadja, 2((2.
B. "ungs #eratnsas #ult Se&aga Barrer Mekans Dar Lngkungan Eksternal Tu&uh
upianto 2()4 menyatakan lapisan keratin bersifat kedap udara, cukup kedap air, dan tidak dapat ditembus oleh sebagian besar bahan. Oleh karena itu, lapisan ini dapat menahan segala sesuatu yang melewatinya dalam dua arah antara tubuh dan lingkungan eksternal. ebagai contoh, lapisan ini dapat memperkecil hilangnya air tubuh dan protein plasma pada penderita luka bakar, serta mencegah benda asing masuk ke dalam tubuh. elain itu, proses keratinisasi juga berperan sebagi barrier mekanis karena sel-sel mati akan melepaskan dirinya secara teratur. Dengan deksuamasi pelepasan sel gepeng pada stratum korneum terus-menerus akan membantu melepaskan mikroorganisme yang menempel. &roses keratinisasi dimulai dari sel basal yang kuboid, bermitosis ke atas berubah bentuk lebih poligonal yaitu sel spinosum, terangkat lebih ke atas menjadi lebih gepeng, dan bergranula menjadi sel granulosum. Kemudian sel tersebut
12
terangkat ke atas lebih gepeng, dan granula serta intinya hilang menjadi sel spinosum dan akhirnya sampai di permukaan kulit menjadi sel yang mati, protoplasmanya mengering menjadi keras, gepeng, tanpa inti yang disebut sel tanduk. el tanduk secara kontinu lepas dari permukaan kulit dan diganti oleh sel yang terletak di bawahnya. &roses keratinisasi sel dari sel basal sampai sel tanduk berlangsung selama )/-2) hari. &roses ini berlangsung terus-menerus dan berguna untuk fungsi rehabilitasi kulit agar selalu dapat melaksanakan fungsinya secara baik. &ada beberapa macam penyakit kulit proses ini terganggu, sehingga kulit akan terlihat bersisik,tebal, dan kering.
;ambar /. &roses keratinisasi sumber7 https7==uiElet.com=29(6566(=structure-and-function-of-skin-flash-cards=
13
C. De'ns H(erkeratoss
%iperkeratosis merupakan penebalan stratum korneum yang dikaitkan dengan o'erproliferasi sel pemroduksi keratin permukaan kulit yang berkontribusi terhadap penebalan epidermis dan dermis Bakeman, 2()2. %al ini terjadi karena akumulasi yang sangat cepat dari keratin pada lapisan terluar epidermis. &enebalan kulit ini sering menjadi bagian dari perlindungan normal kulit terhadap gesekan, tekanan dan bentuk lain dari iritasi lokal. :etapi pada hiperkeratosis penebalan tersebut dikarenakan abnormalitas pada keratin. %iperkeratosis bisa disebabkan cahaya, infeksi, iritasibahan kimia atau peradangan kronik. 8orris 2()/ menyatakan hiperkeratosis mungkin dapat hadir sebagai kulit merah dan kering dengan sisik coklat atau abu-abu pada penampilannya, menutupi area kecil dari kulit atau menjadi melingkar dan menutupi semua kulit ekstremitas bawah, menjadi gatal dan menyakitkan dan dapat menyebabkan perasaan ketidaknyamanan dan tekanan karena penebalan kulit, bau yang berbeda yang menyertainya disebabkan oleh kolonisasi bakteri dalam kulit kerak, infeksi jamur pelabuhan. %al ini dapat menyebabkan siklus terus menerus dari kolonisasi , infeksi dan kerusakan kulit, mengubah persepsi indi'idu dari tubuh mereka karena tidak sedap dipandang penampilan dan penumpahan sisik kulit serta menunjukkan bahwa kehadiran hiperkeratosis jauh dari tubuh yang ideal. :ipe hiperkeratosis menurut Bakeman 2()2 ada beberapa macam yaitu7 a. Folikular, perkembangan berlebihan pada folikel rambut. b. &lantar, hiperkeratosis pada telapak kaki. c. %iperkeratosis pada putting dan aerola d. %iperkeratosis epidermolitik, disebabkan gumpalan filament keratin
14
e. orn dan allus, orn adalah area kesil yang terasa sakit pada kulit keras yang terbentuk pada jari kaki sedangkan callus adalah kulit menebal keras terutama kaki atau tangan. f. Carts, bengkakan kasar kecil area hidup yang tumbuh pada kulit, sering terdapat pada wajah dan tangan. g. Lichen planus h. #ctinic keratosis, disebabkan oleh kerusakan kulit akibat sinar matahari, kanker kulit i. eborroic keratosis, pertumbuhan lunak yang disebabkan peningkatan sel kulit
;ambar 5.truktur anatomi epidermis # kulit normal " hiperkeratosis sumber7 http7==www.derm-hokudai.jp=shimiEu-dermatology=pdf=(2-(2.pdf
D. "enomena H(erkeratoss Dalam #ajan #asus Psorass
&soriasis adalah penyakit kulit eritropapuloskuamosa bersifat kronik residif dengan berbagai gambaran klinis. Lesi kulit sangat khas ditandai adanya plak eritema berbatas tegas yang ditutupi oleh skuama putih keabu-abuan atau keperakan. &enyakit ini ditandai dengan hiperproliferasi epidermis karena terjadi peningkatan 5-6 kali rata-rata turnover epidermis dan memendeknya waktu pematangan keratinosit disertai proses peradangan pada epidermis dan dermis
15
Calujo, 2((1. &soriasis adalah suatu penyakit inflamasi kulit yang ditandai dengan proliferasi dan diferensiasi abnormal sel keratinosit yang diperantarai oleh akti'asi sel :, yang mengenai 2.5* dari populasi dunia Deny, 2((/. uwardi 2()) juga mendefinisikan psoriasis sebagai penyakit kulit kronik dengan bentuk lesi yang khas berupa penebalan epidermis yang disebabkan oleh turn o'er epidermis yang terlalu cepat, yang dimediasi oleh sel : dan melibatkan produksi berlebihan dari sitokin proinflamasi dan kemokin seperti :umor !ecrosis Factor alpha, $nterleukin-2 $L-2, $L-6, $L-+, and $nterferon-gamma.
;ambar 6. &lak &soriasis !irmalasari, 2()4
%iperkeratosis atau hiperproliferasi keratinosit menjadi ciri utama pada psoriasis. el kulit menjadi dewasa akan menggantikan sel kulit mati setiap 2+-4( hari. &ada kasus psoriasis, sel kulit menjadi dewasa dalam waktu kurang dari ) minggu, akan tetapi tubuh tidak bisa menggantikan sel kulit yang lama secara cepat, sehingga sel-sel kulit yang baru akan naik ke atas permukaan serta membentuk lapisan kulit mati yang tebal yang dapat muncul pada lengan, punggung, dada, siku, kaki, kuku, lipatan pantat dan kulit kepala. &soriasis 16
dikatakan ringan jika muncul kurang dari 5* dari seluruh permukaan tubuh, sedang jika muncul 5-4(* dari kulit serta berat jika muncul lebih dari 4(* dari seluruh permukaan tubuh #nonim, 2()2. 8enurut ;udjonsson dan lder 2()2 beberapa perubahan patologis pada psoriasis yang dapat terjadi pada epidermis maupun dermis adalah sebagai berikut7 ). %iperkeratosis adalah penebalan lapisan korneum. 2. &arakeratosis adalah terdapatnya inti stratum korneum sampai hilangnya stratum granulosum. 4. #kanthosis adalah penebalan lapisan stratum spinosum dengan elongasi rete ridge epidermis. /. ;ranulosit neutrofilik bermigrasi melewati epidermis membentuk mikro abses munro di bawah stratum korneum. 5. &eningkatan mitosis pada stratum basalis. 6. dema pada dermis disertai infiltrasi sel-sel polimorfonuklear, limfosit monosit dan neutrofil.
1. &emanjangan dan pembesaran papila dermis.
;ambar 1. ;ambaran %istopatologi &soriasis 'ulgaris7 hiperkeratosis, akantosis serta peradangan di daerah dermis. ;udjonsson dan lder, 2()2
17
E. Mekansme Patomunolog Psorass Dengan )ejala H(erkeratoss #riani 2()4 menjelaskan penyebab dan patogenesis psoriasis belum
diketahui dengan pasti, banyak sistem dalam tubuh berperan dalam patogenesis psoriasis, banyak komponen, elemen mediator yang terlibat terhadap terjadinya atau kekambuhan psoriasis. !amun ada tiga hal yang perlu diperhatikan, diantaranya gangguan diferensiasi keratinosit, hiperproliferasi keratinosit dan imunologis. %al tersebut menjadi dasar patologis terjadinya psoriasis yang multifaktor tersebut, namun ketiganya tidak bekerja sendiri-sendiri namun saling berkaitan. ). ;angguan Diferensiasi Keratinosit ecara patologis, psoriasis ditandai dengan adanya hiperproliferasi dan diferensiasi abnormal dari keratinosit epidermis, infiltrasi limfosit yang terutama terdiri dari limfosit : dan berbagai perubahan 'askular endotel di lapisan dermis, seperti angiogenesis dan dilatasi pembuluh darah. Lapisan epidermis berdiferensiasi berlebihan yang berbeda dengan sel normal, keratinosit pada psoriasis membentuk amplop cornified yang mudah terjadi pengelupasan, pembentukan lapisan korneum yang berlebihan mengakibatkan epidermis menebal. &ada fase akhir, kapilarisasi dermal yang luas menyebabkan infiltrasi sel radang pada ikatan dermalepidermal yang tampak sebagai papilomatosis, merupakan gambaran khas pada psoriasis. "eberapa mediator sebagai penanda diferensiasi keratinosit yang abnormal pada psoriasis? transglutaminase $ :;ase K, skin-deri'ed antileukoproteinase K#L&, migration inhibitory factor-related protein-+ 8<&-+, $n'olucrin, Filaggrin. :;ase K yang mengawali mengkatalisis untuk terbentuknya , yang penting pada lesi psoriasis. K#L& yang hanya ditemukan pada lesi psoriasis, mediator ini merupakan polipeptida inhibitor elastase dominan, yang disekresikan
18
oleh keratinosit epidermal. lastase adalah lysosomal serin proteinase yang spesifik untuk degradasi elastin, protein yang ditemukan dalam jaringan yang membutuhkan elastisitas kulit. 8<&-+, merupakan a2G-binding protein, walaupun fungsi biokimia tidak sepenuhnya dipahami, namun ditemukan pada psoriasis dan penyakit inflamasi lainnya, tidak pada kulit normal. &eran 8<&-+ dalam reorganisasi sitoskeleton selama patogenesis psoriasis. $n'olucrin, merupakan prekursor protein yang membantu untuk menstabilisasikan . &ada kulit normal, protein ini merupakan konstituen utama dari pada tahap awal pembentukan epidermis, in'olucrin tetap konstituen utama dari selama proses maturasi. Filaggrin yang biasanya ditemukan pada stratum granular epidermis, tidak ada dalam lesi psoriasis. %ilangnya stratum granular kulit stratum korneum dalam psoriasis kemungkinan besar petanda ketidakhadiran filaggrin tersebut. 2. %iperproliferasi Keratinosit %iperproliferasi keratinosit adalah kategori kedua gejala psoriasis 'ulgaris. "eberapa penyebab biokimiawi yang mungkin menyebabkan produksi keratinosit berlebihan telah ditemukan pada lesi psoriasis7 pidermal ;rowth Factor ;F, "one 8orphogenetic &rotein-6 "8&-6, :ransforming ;rowth Factor-alpha :;FH, #cti'ating &rotein #&-) dan 8itogen-acti'ated protein kinase 8#&K. pidermal ;rowth Factor yang menstimuli pertumbuhan dan diferensiasi lapisan epidermis, merupakan mediasi respon seluler dengan mengikat reseptor spesifik. $katan F; terhadap sel imun dua kali lipat pada lapisan atas epidermis. &eningkatan kekuatan mengikat dapat menyebabkan stimuli yang berlebihan pertumbuhan keratinosit sehingga menyebabkan hiperproliferasi "ernard, 2()2. "8&-6 merupakan faktor pertumbuhan ini sudah dapat dijumpai pada bayi baru lahir, tapi biasanya menghilang setelah dewasa, kecuali pada pasien psoriasis, hal ini menyebabkan ditemukan :;F-H dibagian atas lesi psoriasis, tetapi tidak dalam
19
kulit normal. Iasoacti'e $ntestinal &olipeptide I$&, merupakan neuropeptida dengan berat molekul besar, menginduksi produksi :;F-H in 'i'o, sebelumnya diduga bahwa efek hiperproliferasi dari I$& dimediasi oleh peningkatan le'el dari cyclic adenosine monophosphate c#8& yang disebabkan oleh akti'itas acti'ated adenylate cyclase, namun penelitian lain menunjukkan bahwa I$& menstimuli pertumbuhan keratinosit melalui :;F-H bukan.#cti'ating protein #&-), sebuah kompleks dari oncoproteins, menstimulasi ekspresi banyak gen yang penting dalam proliferasi sel dan inflamasi. Faktor-faktor ini terbukti memiliki pola ekspresi yang bereda-beda pada lesi psoriasis sehingga mediator tersebut terlibat dalam patogenesis psoriasis. 8ediator terakhir, 8#&K, membantu mengatur proliferasi sel. "anyak growth factor dan sitokin memodulasi akti'itas 8#&K, yang lebih banyak pada fibroblas psoriasis. 4. $munologis dan $nflamasi 8engawali peran imunitas pada psoriasis melalui antigen precenting cell #& akan memproses dan mempresentasikan antigen pada sel :. #ntigen precenting cell ini mengekspresikan 8% klas $ dan $$ pada permukaannya. Lapisan epidermis pada penderita psoriasis akan terjadi peningkatan jumlah denritic cell D walaupun tidak spesifik untuk penyakit ini. D di dermis menjadi tipe #& yang berperan pada psoriasis dan terletak pada papilla dermis. &ada pasien psoriasis, jumlah D plasmasitoid meningkat baik pada bagian kulit yang terlibat atau tidak, tetapi hanya aktif pada kulit yang terlibat. &roses antigen diakhiri dengan timbulnya peptida antigen di permukaan #& oleh 8%. Komplek peptide-protein ini akan dikenali secara spesifik oleh reseptor sel : :<. #& yang telah aktif akan berjalan menuju limfonoid untuk mengaktifkan sel :. $nteraksi sel : dan #& di limfonoid akan menstimulasi sel :. &roses ini terdiri dari dua sinyal. inyal
20
pertama dihasilkan oleh komplek antigen yaitu 8% dan :< sedangkan sinyal yang kedua berperan sebagai konstimulasi. Konstimulasi ini diperankan oleh reseptor dengan ligand pada sel :. Kemudian sinyal ) dan 2 akan mengakti'asi sel : Krueger et al, 2((5?Ierghese,2()), &ereE,2()4.
)am&ar *. kema singkat hubungan antara &soriasis dan penyakit autoimun terkait. itokin memiliki peran penting dalam patogenesis &soriasis &s, psoriasis arthritis &#, rheumatoid arthritis <# dan penyakit rohn..kema tersebut menggambarkan interaksi antara #&, sel : dan sel lain seperti fibroblast. $nteraksi ini difasilitasi oleh sitokin yang diproduksi oleh sel-sel imu lainnya. itokin yang menstimuli dan menghambat --$. :umor necrosis factor :!F-H, $nterleukin $L-6,$nterleukin $L-22,dan $nterferon $F!-J merupakan adalah mediator yang berperanan dalam target akhir untuk diferensiasi, proliferasi dan inflamasi pada psoriasis. &ereE, 2()4
alah satu sel dendritik yang berpengaruh dalam patogenesis psoriasis adalah sel el Langerhans yang mengenali dan menangkap antigen, bermigrasi ke kelenjar getah bening lokal, dan mempresentasikannya ke sel :. #kti'asi limfosit : akan menghasilkan sitokin pro-inflamasi seperti :!F-H yang menyebabkan proliferasi keratinosit. %iperproliferasi ini menyebabkan menurunnya waktu transit epidermis perkiraan waktu yang diperlukan oleh sel kulit untuk maturasi secara normal dari 2+ hari menjadi 2-/ hari dan memproduksi sisik kemerahan yang tipikal pada psoriasis. $F!-J juga menghambat apoptosis keratinosit dengan menstimulasi protein anti-apoptosis, demikian juga $L-6 lebih tinggi secara bermakna antara psoriasis 6),26G51,/( dengan kontrol 2,4+ G),9/. #walnya terjadi hiperproliferasi keratinosit akibat adanya akti'asi oleh faktor pertumbuhan seperti epidermal growth factor, ner'e growth factor,
21
endothelial growth factor dengan target sel dendritik imatur di epidermis menstimulasi sel : dari kelenjar getah bening sebagai respons terhadap stimulasi unidentified antigen. #kti'asi sel :, :!F-H, dan sel-sel dendritik adalah faktor patogenik yang distimulasi dalam respon terhadap faktor pencetus, seperti trauma fisik, inflamasi bakteri, 'irus, atau withdrawal kortikosteroid. $nfiltrat limfosit pada psoriasis kebanyakan adalah sel : D/ dan D+. etelah sel : menerima stimulasi pertamanya dan terakti'asi, menyebabkan terjadinya sintesis $L-6. &eningkatan $L-6 dari sel : yang terakti'asi dan $L-)2 dari sel Langerhans menstimulasi $F!-J, :!F-H, dan $L-6, yang bertanggung jawab dalam diferensiasi, maturasi, dan proliferasi sel : menjadi sel memori efektor. Kemudain sel : bermigrasi ke kulit, dimana mereka berkumpul di sekitar pembuluh darah dermis. $ni merupakan perubahan imunologik pertama yang menyebabkan diferensiasi dan proliferasi keratinosit pada psoriasis akut l-Dorouti, 2()(. ".
Pen+egahan Dan Pera,atan H(erkeratoss 8orris 2()/ menjelaskan cara pencegahan dan perawatan hiperkeratosis
yaitu, ). :erapi emolien, bertujuan untuk hidrasi epidermis dan mengurangi tanda serta gejala kulit kering seperti sisik. molien bekerja untuk melembapkan kulit. 2. 8enggunakan krim yang mengandung urea dan gliserin, berfungsi melembutkan area hiperkeratosit dan memfasilitasi deskuamasi pengelupasan stratum korneum. 4. 8enghilangkan kerak=sisik pada kulit dengan hati-hati dan tanpa trauma. /. :haha 2((+ menyatakan terapi biologi dapat digunakan pada kasus psoriasis. :erapi biologi adalah strategi pengobatan dengan target spesifik menggunakan protein
hasil
rekayasa
genetika.
&rotein
tersebut
memiliki
akti'itas
farmakologik, yang berasal dari material hidup, baik dari manusia, hewan, atau mikroorganisme, dan dapat disintesis dalam jumlah besar dengan bantuan teknik
22
rekayasa genetic. :ujuan penggunaan terapi biologic adalah mentarget sel : patogenik, memblok akti'asi dan=migrasi sel :, menginduksi de'iasi imun induce immune de'iation, memblok kerja sitokin. "eberapa obat terapi biologi antara lain alefacept, infliimab, etanercept, adalimumab, abatacept, belatacept, dan lain-lain. 5. !irmalasari 2()4 menjelaskan pilihan pengobatan psoriasis sering didasarkan pada tingkat keparahan psoriasis. "iasanya untuk tingkat keparahan ringan sampai sedang digunakan pengobatan topical dan pengobatan alternatif komplementer, sedangkan pada tingkat keparahan yang berat dapat digunakan kombinasi anatara pengobatan topical, pengobatan alternatif komplementer, pengobatan sistemik dan fototerapi. &engobatan topical untuk penyakit psoriasis dapat berupa obat O'er :he ounter O:, peresepan steroid, peresepan non-steroid. O: yang disetujui oleh Food Drug #dministration FD# adalah memiliki bahan aktif asam salisilat dan tar. #sam salisilat dapat melembutkan dan menghilangkan plaue dan sisik psoriasis. :ar batubara atau kayu dapat memperlambat proliferasi selsel kulit dan mengurangi peradangan. Dalam pengobatan in'erse psoriasis astederm O: bentuk cair dapat mengeringkan lesi dan mempercepat penyembuhan.
&enggunaan
pelembab
juga
penting
untuk
mengurangi
kemerahan dan gatal-gatal dala psoriasis. Obat anti gatal O: yang dapat digunakan calamine, camphor, diphenhydramine %l, benEokain, menthol, hidrokortison kortikosteroid potensi rendah dapat mengurangi gatal dan iritasi psoriasis ringan. Kortikosteroid digunakan bertujuan untuk mengurangi respon inflamasi sehingga
mengurangi
lesi
psoriasis
dan
meningkatkan
waktu
remisi.
Kortikosteroid topical tersedia dalam bentuk salep, krim, lotio dan gel, dimana
23
penggunan bentuk formulasi tersebut disesuaikan dengan jenis dan lokasi tumbuhnya psoriasis. &otensi dari kortikosteroid berkisar dari rendah sampai sangat tinggi, dengan potensi efek samping dimana akan memperparah psoriasis dengan bertambahnya potensi dari kortikosteroid yang digunakan. 8isalnya jika seorang indi'idu dengan psoriasis diberikan kortikosteroid potensi atau dosis tinggi, maka kortikosteroid tersebut akan dapat memicu terjadinya eksaserbasi atau memburuknya psoriasis. :ujuan dari pengobatan dengan kortikosteroid topical adalah untuk menemukan potensi atau dosis serendah mungkin yang efektif untuk psoriasis. Dosis kortikosteroid harus dikurangi untuk mencegah merebaknya psoriasis. :erdapat banyak pengobatan topical non steroid yang digunakan pada psoriasis. &engobatan topical non-steroid bekerja dengan mengurangi proliferasi kulit dan peradangan contohnya Do'en calcipotriene merupakan 'itamin D4 sintetik, Iectical calcitriol merupak bentuk alami dari 'itamin D4. :aEorec taEarotene merupakan retinoid deri'ate 'itamin # juga mengurangi produksi sel-sel kulit. ithranol-<< anthralin merupakan sintetik 'ersi dari chrysarobin, Eat yang ditemukan dalam kulit batang pohon araroba di #merika elatan yang bekerja memperlambat pertumbuhan kulit. #da berbagai perawatan fototerapi tersedia untuk indi'idu dengan psoriasis. &enggunaan laser memungkinkan untuk fototerapi yang lebih efektif membatasi pengobatan daerah untuk lokasi lesi psoriasis. cimer dan pulsed dye laser adalah dua laser yang disetujui oleh FD# untuk mengobati psoriasis kronis, plaue local, ringan sampai sedang. inar ultra'iolet " >I" telah berhasil digunakan dalam mengobati psoriasis selama lebih dari 15 tahun. !arrow-band >I" lebih disukai daripada >I" broad-band karena efekti'itas
24
meningkat dan perawatan lebih sedikit diperlukan. &aparan sinar matahari alami, yang mengandung dianjurkan.
baik >I" dan sinar ultra'iolet # >I#, juga mungkin
!amun,
karena
penggunaan
meningkatkan risiko terbakar sinar
obat
matahari,
topikal penting
tertentu bahwa
dapat
indi'idu
menggunakan obat ini atau jenis lain dari fototerapi bersamaan melanjutkan dengan hati-hati atau menghindari sinar matahari alami. Obat psoralen dapat diresepkan untuk dapat ditambahan pada penggunaan dengan sinar >I# dan sinar matahari alami mengobati psoriasis yang efektif. &roses ini dikenal sebagai &>I#. &engobatan &>I# yang paling berguna dalam mengobati psoriasis dengan plaue stabil, guttate psoriasis, dan postural psoriasis. &enggunaan obat sistemik dalam pengobatan psoriasis biasanya untuk kasus sedang sampai parah atau indi'idu yang tidak dapat mentolerir atau tidak menanggapi obat topikal atau fototerapi. #citretin oriatane merupakan retinoid oral, siklosporin merupakan imunosupresan, dan methotreate,obat antirematik
penyakit-memodifikasi
D8#
disetujui
oleh
FD#
untuk
pengobatan psoriasis. #da juga berbagai obat sistemik yang diresepkan untuk pengobatan psoriasis, meliputi %ydrea %>, isotretinoin, mycophenolate mofetil, sulfasalaEine, dan 6-thioguanine. Obat-obat biologi biasanya diberikan melalui suntikan atau infus dan berbeda dari obat sistemik lainnya, mereka bekerja menargetkan bagian tertentu dari sistem kekebalan tubuh yang berperan dalam psoriasis. :-sel blocker, contohnya #me'i'e alefacept bekerja menghambat akti'asi :-sel. :umor necrosis factor-H :!F-H blocker, contohnya nbrel etanercept, %umira adalimbumab,
25
pada psoriasis. Demikian pula, telara ustekinumab menargetkan sitokin interleukin )2 $L )2 dan interleukin 24 $L 24. Kurangnya bukti empiris mengenai pengobatan alternatif komplementer dalam pengobatan psoriasis. !amun, penggunaan pengobatan ini menjadi lebih umum dan banyak orang yang menderita psoriasis telah melaporkan penurunan dalam gejala dan peningkatan remisi dari penggunaan berbagai pengobatab alternati'e
komplementer.
&engobatan
alternatif
komplementer
mrliputi
homeopati, naturopati, obat tradisional ina, pengobatan #yur'edic, teknik pengurangan stres, seperti yoga dan meditasi, suplemen makanan dan obatobatan herbal, dan perubahan pola makan.
26
BAB III PENUTUP
A. #esm(ulan ). Kulit terdiri dari 4 lapisan yaitu epidermis, dermis dan hypodermis=subkutan.
pidermis terdapat / sampai 5 lapis tergantung jenis kulit tipis atau tebal. Lapisan tersebuat adalah stratum korneum, lusidum, granulosum, spinosum dan basal. Fungsi utama kulit adalah proteksi, absorpsi, ekskresi, persepsi, termoregulasi, pembentukan pigmen, pembentukan 'itamin D, dan keratinisa si. 2. &roses keratinisasi sel dari sel basal sampai sel tanduk berlangsung selama )/2) hari. &roses ini berlangsung terus-menerus dan berguna untuk fungsi rehabilitasi kulit agar selalu dapat melaksanakan fungsinya secara baik. 4. %iperkeratosis merupakan penebalan stratum korneum yang dikaitkan dengan o'erproliferasi sel pemroduksi keratin permukaan kulit yang berkontribusi terhadap penebalan epidermis dan dermis. /. &soriasis adalah penyakit kulit eritropapuloskuamosa bersifat kronik residif dengan berbagai gambaran klinis. Lesi kulit sangat khas ditandai adanya plak eritema berbatas tegas yang ditutupi oleh skuama putih keabu-abuan atau keperakan. &enyakit ini ditandai dengan hiperproliferasi epidermis karena terjadi peningkatan 5-6 kali rata-rata turno'er epidermis dan memendeknya waktu pematangan keratinosit disertai proses peradangan pada epidermis dan dermis. 5. 8ekanisme patoimunologi psororiasis meliputi diantaranya gangguan diferensiasi keratinosit, hiperproliferasi keratinosit dan imunologis yang diperantarai limfosit :, melibatkan produksi berlebihan dari sitokin proinflamasi dan kemokin seperti :umor !ecrosis Factor alpha, $nterleukin-2 $L-2, $L-6, $L-+, and $nterferon-gamma.
27
6. ara pencegahan dan perawatan hiperkeratosis yaitu7 :erapi emolien, bertujuan untuk melembapkan kulit, menggunakan krim yang mengandung urea dan gliserin, berfungsi
melembutkan
area
hiperkeratosit
dan
memfasilitasi
deskuamasi pengelupasan stratum korneum, enghilangkan kerak=sisik pada kulit dengan hati-hati dan tanpa trauma, terapi biologi dapat digunakan pada kasus
psoriasis, seperti
alefacept, infliimab,
abatacept, belatacept, dan lain-lain.
etanercept,
adalimumab,
&ilihan pengobatan psoriasis sering
didasarkan pada tingkat keparahan psoriasis. "iasanya untuk tingkat keparahan ringan sampai sedang digunakan pengobatan topical dan pengobatan alternatif komplementer, sedangkan pada tingkat keparahan yang berat dapat digunakan kombinasi anatara pengobatan topical, pengobatan alternatif komplementer, pengobatan sistemik dan fototerapi. B. Saran
&erlu ada penelitian khusus tentang hiperkeratosis secara lebih khusus, karena berbagai jurnal yang ada hanya menempatkan hiperkeratosis sebagai bagian dari pembahasan penyakit kulit tertentu. Dengan demikian akan lebih tampak fenomena hiperkeratosis pada berbagai keadaan kulit.
28
BAB IHASIL DIS#USI
). A(akah mata kan termasuk h(erkeratoss /In!art Pur,o Utam0 Bawab 7 %iperkeratosis bukanlah penyakit, tapi gejala yang terdapat pada kebanyakan penyakit kulit yang disertai penebalan. 8ata ikan dalam istilah kedokteran di sebut cla'us. la'us kla'us adalah istilah kedokteran, di masyarakat awam biasanya disebut mata ikan. la'us bukanlah tumor, bukan pula tanda awal kanker, melainkan penebalan dari kulit. 8ata ikan adalah kelainan pada kaki berupa kulit yang menebal, tidak merata , dipegang akan terasa keras, namun kalu dibawa berjalan akan terasa nyeri. #da juga yang berpendapat cla'us merupakan pertumbuhan semacam @kapalanA dimana hanya terlokasi hanya pada satu sisi dan menimbulkan rasa sakit tertekan yaitu pertumbuhan sel-sel tanduk yang tidak normal. "iasanya ditelapak kaki dan pertumbuhannya yang pesat menekan sel-sel sekitarnya termasuk jaringan dibawahnya ataupun sel-sel syaraf. &enyakit seperti ini tidak bisa dibiarkan, disamping mengganggu akti'itas kita, juga akan terus membesar dan melebar. #da beberapa pendapat yang menyebutkan penyebab timbulnya mata ikan7 ) 'irus yang kemudian masuk diantara kulit dan daging kemudian merusak jaringan bawah kulit, sehingga makin lama, makin mengeras, dan membesar. 2 gesekan atau tekanan pada daerah teretentu dalam waktu yang lama, sehingga terjadi penebalan kulit. 8isalnya, karena pemakaian sepatu yang terlalu sempit atau lama. Oleh karena tekanan terbesar pada telapak kaki, maka biasanya cla'us timbul pada telapak kaki. Badi mata ikan termasuk kelainan kulit yang ditandai adanya hiperkeratosis. Pertan1aan tam&ahan2 Teman3Sau!ara sa1a a!a 1ang mata kann1a !o(eras lalu sem&uh teta( a!a 1ang satun1a su!ah !o(eras ta( mun+ul lag. Bagamana !engan Hal terse&ut /Munta+ho&ah Na'sah0
29
Bawab7 8ungkin pengobatannya untuk yang satu sudah tuntas sedangkan yang lain belum tuntas dan ketahanan masing-masing indi'idu tidaklah sama. Tam&ahan Dosen %iperkeratosis bukanlah penyakit tapi gejala, seperti halnya diare. %iperkeratosis sebagai proses fisiologis biasa akibat bagian kulit yang sering terkena gesekan=tekanan tidak akan menyebabkan sakit. :etapi jika disertai infeksi maka akan terasa sakit karena peradangan akan menekan daerah dermis dan mengenai sraf-saraf. 8ata ikan adalah penebalan kulit yang sebagian besar terjadi pada telapak kaki disebabkan infeksi %uman &apilloma Iirus %&I. Karena merupakan infeksi, maka bisa disertai radang dengan ciri-ciri kemerahan, bengkak, dan muncul nanah. Bika pengobatan belum tuntas maka infeksi ini bisa muncul kembali. %&I juga dapat menyebabkan kanker pada kulit. 2. A(akah h(erkeratoss &sa terja! (a!a organ !alam /Tr Muhan!oko0 Bawab 7 aya belum menemukan jurnal yang menyatakan demikian. Tam&ahan ja,a&an !ar #haerul Anam 2 Struktur e(!erms ! la(san kult luar &er&e!a !engan en!o!erms (a!a la(san kult !alam tu&uh4 sehngga t!ak mungkn h(erkeratoss terja! ! !alam organ tu&uh. el epidermis di permukaan luar tubuh bersifat kedap air untuk mengurangi
penguapan dari dalam tubuh. $tulah fungsi keratinisasi pada epidermis, sedangkan permukaan dalam organ justru harus selalu lembap sehingga tidak terjadi keratinisasi. 8aka secara nalar tidak terjadi hiperkeratosis pada permukaan dalam tubuh. 4. A(akah h(erkeratoss mem(engaruh la(san !erms4 terutama sara'5 sara'n1a /Nourma 6ulta0 Bawab7 hiperkeratosis saja tidak akan menyebabkan sakit, karena yang mengalami
penebalan adalah lapisan epidermis terutama stratum korneum sebagai lapisan terluar. ecara normal lapisan korneum akan menebal jika sering terkena gesekan
30
atau tekanan. %al ini sebagai bentuk pertahanan kulit terhadap kondisi dari luar. emakin sering terkena tekanan atau gesekan akan semakin menebal. Bika penebalan atau hiperkeratosis disertai rasa nyeri berarti ada inflamasi atau peradangan yang menekan daerah dermis dan mengenai saraf-sarafnya.
31
DA"TAR PUSTA#A
#nonim. 2()2. Psoriasis Can be Cured With Homoeopathy, diakses pada www.homoeopathyclinic.com tanggal )5 !opember 2()5. #riani, indy. 2()4. Kadar %igh Density Lipoprotein Mang ni'ersitas >dayana "ali. Diakses dari http7==www.pps.unud.ac.id=thesis=pdfNthesis=unud-+/)-99+656/(1-2.tesis *2(cindy*2(re'isi*2(wa*2(bab*2(i.pdf pada tanggal )( !opember 2()5. Deny, F., Lestari, ., $sramiharti, ainal %., dan almiah #. 2((/. Respon Klinis dan Histologik Pada Psoriasis vulgaris Tipe Plak Rekalsitran Yang di Terapi etotreksat !i RS dr" " !#amil Padang . 8ajalah Kedokteran #ndalas !o.2 Iol.2+ Buli 0 Desember 2((/. Diakses dari repository.unand.ac.id=...=%alN+(NIol.2+Nno.2N2((/N&soriasis-fulltet. &ada 4 Desember 2()5 ;udjonsson B. dan lder B. 2()2. &soriasis Iulgaris. $n7 Colff K., ;oldsmith L., KatE ., ;ilchrest "., &aller #., Leffell D. editors FitEpatricks Dermatology in ;eneral 8edicine+th ed. !ew Mork7 8c;raw-%ill7 )690 )94. Bakeman, #. 2()2. :he effective management of hiperkeratosis. Cound ssentials )7 65014 diakses dari www.wounds-uk.com=pdf=contentN))/)4.pdf pada tanggal )2 !opember 2()5 8oris, lare. 2()/. anagement $f Hiperkeratosis of the %o&er %imb. Counds >K, London. Diakses dari http7=='ideo.molehost2.net=woundsuk=harrogate-2()/=acti'a=downloads=%arrogate*2(poster*2(-*2(#ll *2(Cales*2(hiperkeratosis.pdf pada 4 Desember 2()5. &erdanakusuma, D. . 2((1. 'natomi (isiologi Kulit dan Penyembuhan %uka. >ni'ersitas #irlangga urabaya diakses dari http7==www.fk.unair.ac.id=attachments=)1(5N#!#:O8$*2(F$$OLO;$ *2(K>L$:*2(D#!*2(&!M8">%#!*2(L>K#*2(#gustus *2(2((1.pdf pada tanggal 4 Desember 2()5.
32