BAB I PENDAHULUAN
Salah satu dari anjuran agama Islam adalah tolong-menolong antara sesama muslim ataupun non muslim. Bentuk tolong-menolong itu bermacam-macam, bisa berupa benda, jasa, jual beli, dan lain sebagainya. Salah satu di antaranya adalah hibah, atau disebut juga pemberian cumacuma tanpa mengharapkan imbalan. ! hibah" adalah dengan huru# ha di-kasrah dan ba tanpa syiddah berarti memberika memberikan n !tamlik " sesuatu kepada orang lain pada $aktu masih hidup tanpa meminta ganti. Sedek Sedekah ah asal asal kata kata bahas bahasa a %rab shadaqoh yang berarti suatu pemberian yang diberikan oleh seorang muslim kepada orang lain secara spontan dan sukarela tanpa dibatasi oleh $aktu dan jumlah tertentu. &uga berarti suatu pemberian yang diberikan oleh seseorang sebagai kebajikan yang mengharap ridho %llah S'( dan pahala semata. )akat adalah sedekah yang $ajib dikeluarkan umat Islam menjelang akhir bulan *amadhan, sebagai pelengkap pelengkap ibadah puasa. )akat merupakan salah satu rukun ketiga dari *ukun Islam. Secara har#iah +akat berarti tumbuh, berkembang, menyucikan, atau membersihkan. Sedangkan secara terminologi syariah, +akat meru meruju juk k pada pada akti aktii ita tas s memb member erik ikan an seba sebagi gian an keka kekaya yaan an dala dalam m juml jumlah ah dan dan perhitungan tertentu untuk orang-orang tertentu sebagaimana ditentukan.
BAB II PEMBAHASAN A. HIBAH 1. Pengertian Hibah
/ata hibah berasal dari bahasa %rab yang secara etimologis berarti mele$atkan atau menyalurkan, dengan demikian berarti telah disalurkan dari tangan orang yang memeberi kepada tangan orang yang diberi. Sayyid Sabi0 mende#inisikan hibah adalah akad yang pokok persoalannya pemberian harta milik seseorang kepada orang lain di $aktu dia hidup, tanpa adanya imbalan. Sedangkan Sulaiman *asyid mende#inisikan bah$a hibah
adalah
memberuikan +at dengan tidak ada tukarnya dan tidak ada karenanya. 1engan demikian dapat disimpulkan bah$a hibah adalah merupakan suatu pemberian yang bersi#at sukarela !tidak ada sebab dan musababnya" tnpa da kontra prestasi dari pihak penerima pemberian, dan pemberian itu dilangsungkan pada saat si pemberi masih hidup !inilah yang membedakannya dengan $asiat, yang mana $asiat diberikan setelah si pe$asiat meninggal dunia". 1alam istilah hukum perjanjian yang seperti ini dinamakan juga dengan perjanjian sepihak !perjanjian unilateral" sebagai la$an dari perjanjian bertimbal balik !perjanjian bilateral".
2. Dasar Hukum Hibah
1asar hukum hibah ini dapat kita pedomani hadits 2abi 3uhammad S%' antara lain hadits yang diri$ayatkan oleh %hmad dari hadits /halid bin %di, bah$a 2abi 3uhammad S%' bersabda yang artinya sebagai berikut 4 "Barangsiapa mendapatkan kebaikan dari saudaranya yang bukan karena mengharap-harapkan dan meminta-minta, maka hendaklah ia menerimanya dan tidak menolaknya, karena ia adalah rezeki yang diberi Allah kepadanya". 3. Rukun Dan Sarat Sahna Hibah
*ukun hibah adalah sebagai berikut 4 5. 6enghibah , yaitu orang yang memberi hibah 7. 6enerima hibah yaitu orang yang menerima pemberian 8. Ijab dan kabul. 9. Benda yang dihibahkan. Sedangkan syarat-syarat yang harus dipenuhi agar suatu hibah sah adalah 4 1. Sarat!sarat bagi "enghibah
a. Barang yang dihibahkan adalah milik si penghibah: dengan demikian tidaklah sah menghibahkan barang milik orang lain. b. 6enghibah bukan orang yang dibatasi haknya disebabkan oleh sesuatu alasan c. 6enghibah adalah orang yang cakap bertindak menurut hukum !de$asa dan tidak kurang akal".
d. 6enghibah tidak dipaksa untuk memnerikan hibah. 2. Sarat!sarat "enerima hibah
Bah$a penerima hibah haruslah orang yang benar-benar ada pada $aktu hibah dilakukan. %dapun yang dimaksudkan dengan benar-benar ada ialah orang tersebut !penerima hibah" sudah lahir. 1an tidak dipersoalkan apakah dia anak-anak, kurang akal, de$asa. 1alam hal ini berarti setiap orang dapat menerima hibah, $alau bagaimana pun kondisi #isik dan keadaan mentalnya. 1engan demikian memberi hibah kepada bayi yang masih ada dalam kandungan adalah tidak sah. 3. Sarat!sarat ben#a ang #ihibahkan
a. Benda tersebut benar-benar ada: b. Benda tersebut mempunyai nilai: c. Benda tersebut dapat dimiliki +atnya, diterima peredarannya dan pemilikannya dapat dialihkan: d. Benda yang dihibahkan itu dapat dipisahkan dan diserahkan kepada penerima hibah. %dapun mengenai ijab kabul yaitu adanya pernyataan, dalam hal ini dapat saja dalam bentuk lisan atau tulisan. 3enurut beberapa ahli hukum Islam bah$a ijab tersebut haruslah diikuti dengan kabul, misalnya 4 si penghibah berkata 4 %ku hibahkan rumah ini kepadamu, lantas si penerima hibah menja$ab 4 %ku terima hibahmu. Sedangkan ;ana#i berpendapat ijab saja sudah cukup tanpa harus diikuti oleh kabul, dengan pernyataan lain hanya berbentuk pernyataan sepihak.
%dapun menyangkut pelaksanaan hibah menurut ketentuan syariat Islam adalah dapat dirumuskan sebagai berikut 4 5. 6enghibahan dilaksanakan semasa hidup, demikian juga penyerahan barang yang dihibahkan. 7. Beralihnya hak atas barang yang dihibahkan pada saat penghibahan dilakukan. 8. 1alam melaksanakan penghibahan haruslah ada pernyataan, terutama sekali oleh si pemberi hibah. 9. 6enghibahan hendaknya dilaksanakan di hadapan beberapa orang saksi !hukumnya sunat", hal ini dimaksudkan untuk menghindari silang sengketa dibelakang hari.
$. Hibah %rang Sakit Dan Hibah Se&uruh Harta
%pabila seseorang menghibahkan hartanya sedangkan ia dalam keadaan sakit, yang mana sakitnya tersebut memba$a kepada kematian, hukum hibahnya tersebut sama dengan hukum $asiatnya, maka apabila ada orang lain atau salah seorang ahli $aris mengaku bah$a ia telah menerima hibah maka hibahnya tersebut dipandang tidak sah. Sedangkan menyangkut penghibahan seluruh harta, sebagaimana dikemukakan oleh Sayid Sabi0, bah$a menurut jumhur ulama seseorang dapat < boleh menghibahkan semua apa yang dimilikinya kepada orang lain. 3uhammad Ibnu ;asan !demikian juga sebagian pentah0i0 ma+hab ;ana#i" berpendapat bah$a 4 (idak sah menghibahkan semua harta, meskipun di dalam kebaikan. 3ereka menganggap orang yang berbuat demikian itu sebagai orang yang dungu dan orang yang dungu $ajib dibatasi tindakannya.
'. Penarikan (emba&i Hibah
6enarikan kembali atas hibah adalah merupakan perbuatan yang diharamkan meskipun hibah itu terjadi antara dua orang yang bersaudara atau suami isteri. %dapun hibah yang boleh ditarik hanyalah hibah yang dilakukan atau diberikan orang tua kepada anak-anaknya. 1asar hukum ketentuan ini dapat ditemukan dalam hadits *asulullah S%' yang diri$ayatkan oleh %bu 1aud, %n- 2asai, Ibnu 3ajjah dan %t-tarmid+i yang artinya berbunyi sebagai berikut 4 "Dari Ibnu Abbas dan Ibnu 'Umar baha !abi uhammad #A$ bersabda % "&idak halal bagi seorang lelaki untuk memberikan pemberian atau menghibahkan suatu hibah, kemudian dia mengambil kembali pemberiannya, keuali hibah itu dihibahkan dari orang tua kepada anaknya. (erumpamaan bagi orang yang memberikan suatu pemberian kemudian dia ru)uk di dalamnya *menarik kembali pemberiannya+, maka dia itu bagaikan an)ing yang makan, lalu setelah an)ing itu kenyang ia muntah, kemudian ia memakan muntah itu kembali. ). Hikmah #a&am Ama&an Hibah
;ibah disyari=atkan dalam Islam dengan galakan yang mendalam adalah untuk memaut hati kalangan masyarakat Islam itu sendiri sesama mereka dan memperdekatkan perasaan keji$aan sesama manusia yang hidup dalam masyarakat Islam atau di luar masyarakat Islam. /eistime$aan hibah ini ialah ianya boleh dilakukan kepada orang yang bukan Islam sekali pun, bahkan kepada musuh-musuh yang membenci Islam apabila diketahui lembut hatinya apabila
di=beri=kan
sesuatu.
;ibah
ini
merupakan
salah
satu
aktiiti
kemasyarakatan yang berkesan memupuk rasa hormat, kasih sayang, baik sangka, toleransi, ramah mesra dan kecaknaan dalam kehidupan sosial
sesebuah negara. Secara ringkasnya, hikmah hibah ini boleh dirumuskan dalam perkara berikut !tanpa menghadkan kepada perkara di ba$ah" 4 a. melunakkanhati sesama manusia b.
menghilangkan rasa segan dan malu sesama jiran, ka$an, kenalan dan ahli masyarakat
c.
menghilangkan rasa dengki dan dendam sesama anggota masyarakat
d.
3enimbulkan rasa hormat, kasih sayang, mesra dan tolak ansur sesama ahli setempat.
e.
meningkatkan citarasa kecaknaan dan saling membantu dalam kehidupan
#.
memudahkan aktiiti saling menasihati dan pesan-memesan dengan kebenaran dan kesabaran
g.
menumbuhkan rasa penghargaan dan baik sangka sesama manusia
h. mengelak perasaan khianat yang mungkin $ujud sebelumnya i.
meningkatkan semangat bersatu padu dan bekerjasama
j.
dapat membina jejambat perhubungan dengan pihak yang menerima hibah.
5.
>irman
%llah
S'(
!?S.
%l-Ba0arah
4
5@@"
yang
artinya4
Bukanlah kebaikan itu engkau mengarahkan $ajahmu menghadap timur dan barat. %kan tetapi kebaikan itu adalah orang yang beriman kepada %llah, hari akhir, para malaikat, para nabi, memberikan harta yang disukainya kepada kerabat dekatnya,
anak-anak yatim, orang-orang miskin, orang yang meminta-minta dan untuk membebaskan budak. 7.>irman
%llah
S'(
?S
%l-Ba0arah
4
7A5
4
6erumpamaan !na#kah yang dikeluarkan oleh" orang-orang yang mena#kahkan hartanya di jalan %llah5AAC adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. %llah melipat gandakan !ganjaran" bagi siapa yang 1ia kehendaki. 1an %llah 3aha Duas !karunia-2ya" lagi 3aha 3engetahu B. SEDE(AH 1.Pengertian Se#ekah
Sedekah asal kata bahasa %rab shadaqoh yang berarti suatu pemberian yang diberikan oleh seorang muslim kepada orang lain secara spontan dan sukarela tanpa dibatasi oleh $aktu dan jumlah tertentu. &uga berarti suatu pemberian yang diberikan oleh seseorang sebagai kebajikan yang mengharap ridho %llah S'( dan pahala semata. Sedekah dalam pengertian di atas oleh para uqaha !ahli #ikih" disebuh sadaqah at-tatau' !sedekah secara spontan dan sukarela". 1i dalam %l0uran banyak sekali ayat yang menganjurkan kaum 3uslimin untuk senantiasa memberikan sedekah. 1i antara ayat yang dimaksud adalah #irman %llah S'( yang artinya4 (idak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh !manusia"
memberi
sedekah,
atau
berbuat
maru#
atau
mengadakan
perdamaian di antara manusia. 1an barangsiapa yang berbuat demikian karena mencari keridhaan %llah, maka kelak /ami akan memberi kepadanya pahala yang besar. !?S %n 2isaa 9C4 559". ;adis yang menganjurkan sedekah juga tidak sedikit jumlahnya.
6ara uqaha sepakat hukum sedekah pada dasarnya adalah sunah, berpahala bila dilakukan dan tidak berdosa jika ditinggalkan. 1i samping sunah, adakalanya hukum sedekah menjadi haram yaitu dalam kasus seseorang yang bersedekah mengetahui pasti bah$a orang yang bakal menerima sedekah tersebut akan menggunakan harta sedekah untuk kemaksiatan. (erakhir ada kalanya juga hukum sedekah berubah menjadi $ajib, yaitu ketika seseorang bertemu dengan orang lain yang sedang kelaparan hingga dapat mengancam keselamatan ji$anya, sementara dia mempunyai makanan yang lebih dari apa yang diperlukan saat itu. ;ukum sedekah juga menjadi $ajib jika seseorang berna+ar hendak bersedekah kepada seseorang atau lembaga. 3enurut uqaha, sedekah dalam arti sadaqah at-tatau' berbeda dengan +akat. Sedekah lebih utama jika diberikan secara diam-diam dibandingkan diberikan secara terang-terangan dalam arti diberitahukan atau diberitakan kepada umum. ;al ini sejalan dengan hadits 2abi S%' dari sahabat %bu ;urairah. 1alam hadits itu dijelaskan salah satu kelompok hamba %llah S'( yang mendapat naungan-2ya di hari kiamat kelak adalah seseorang yang memberi sedekah dengan tangan kanannya lalu ia sembunyikan seakan-akan tangan kirinya tidak tahu apa yang telah diberikan oleh tangan kanannya tersebut. Sedekah lebih utama diberikan kepada kaum kerabat atau sanak saudara terdekat sebelum diberikan kepada orang lain. /emudian sedekah itu seyogyanya diberikan kepada orang yang betul-betul sedang mendambakan uluran tangan. 3engenai kriteria barang yang lebih utama disedekahkan, para uqaha berpendapat, barang yang akan disedekahkan sebaiknya barang yang
berkualitas baik dan disukai oleh pemiliknya. ;al ini sesuai dengan #irman %llah S'( yang artinya: /amu sekali-kali tidak sampai kepada kebaktian !yang sempurna", sebelum kamu mena#kahkan sebagian harta yang kamu cintai... !?S %li Imran 8C4 E7".
6ahala sedekah akan lenyap bila si pemberi selalu menyebut-nyebut sedekah yang telah ia berikan atau menyakiti perasaan si penerima. ;al ini ditegaskan %llah S'( dalam #irman-2ya yang berarti4 ;ai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan !pahala" sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti perasaan si penerima. !?S %l Ba0arah 7C4 7A9".
*. +A(A, 1. Pengertian +akat
)akat adalah sedekah yang $ajib dikeluarkan umat Islam menjelang akhir bulan *amadhan, sebagai pelengkap ibadah puasa. )akat merupakan salah satu rukun ketiga dari *ukun Islam. Secara har#iah +akat berarti tumbuh, berkembang, menyucikan, atau membersihkan. Sedangkan secara terminologi syariah, +akat merujuk pada aktiitas memberikan sebagian kekayaan dalam jumlah dan perhitungan tertentu untuk orang-orang tertentu sebagaimana ditentukan
2. Hukum +akat
)akat merupakan salah saturukun IslamC, dan menjadi salah satu unsur pokok bagi tegaknya syariat IslamC. Fleh sebab itu hukum +akat adalah $ajib !#ardhu" atas setiap muslim yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu. )akat termasuk dalam kategori ibadah, seperti4 shalat, haji, dan puasa yang telah diatur secara rinci dan paten berdasarkan %l-?uran dan %s Sunnah, sekaligus merupakan amal sosial kemasyarakatan dan kemanusiaan yang dapat berkembang sesuai dengan perkembangan ummat manusia
3. Ma-am!ma-am +akat
)akat terbagi atas dua tipe yakni
+akat /itrah
)akat yang $ajib dikeluarkan muslim menjelang Idul >itri pada bulan *amadhan. Besar )akat ini setara dengan 7,G kilogram makanan pokok yang ada di daerah bersangkutan.
+akat Maa& 0Harta
3encakup hasil perniagaan, pertanian, pertambangan, hasil laut, hasil ternak, harta temuan, emas dan perak. 3asing-masing tipe memiliki perhitungannya sendiri-sendiri.
$. %rang ang berhak menerima +akat
/akir ! 3ereka yang hampir tidak memiliki apa-apa sehingga tidak mampu
memenuhi kebutuhan pokok hidup .
Miskin - 3ereka yang memiliki harta namun tidak cukup untuk memenuhi
kebutuhan dasar untuk hidup.
Ami& - 3ereka yang mengumpulkan dan membagikan +akat.
Mua&&a - 3ereka yang baru masuk Islam dan membutuhkan bantuan untuk
menyesuaikan diri dengan keadaan barunya.
Hamba Sahaa yang ingin memerdekakan dirinya.
harimin - 3ereka yang berhutang untuk kebutuhan yang halal dan tidak
sanggup untuk memenuhinya.
/isabi&i&&ah - 3ereka yang berjuang di jalan %llah !misal4 dak$ah, perang
dsb"
Ibnus Sabi& - 3ereka yang kehabisan biaya di perjalanan
G. %rang ang ti#ak berhak menerima +akat
%rang kaa . *asulullah bersabda, (idak halal mengambil sedekah !+akat"
bagi orang yang kaya dan orang yang mempunyai kekuatan tenaga. !;* Bukhari".
Hamba sahaa, karena masih mendapat na#kah atau tanggungan dari
tuannya.
(eturunan Rasu&u&&ah. *asulullah bersabda, Sesungguhnya tidak halal
bagi kami !ahlul bait" mengambil sedekah !+akat". !;* 3uslim".
%rang ang #a&am tanggungan ang ber4akat , misalnya anak dan istri.
%rang kair .
). Bebera"a /ae#ah +akat
>aedah Diniyah !segi agama" 1. 1engan ber+akat berarti telah menjalankan salah satu dari *ukun Islam yang mengantarkan seorang hamba kepada kebahagiaan dan keselamatan dunia dan akhirat. 7. 3erupakan sarana bagi hamba untuk taqarrub !mendekatkan diri" kepada *abbnya, akan menambah keimanan karena keberadaannya yang memuat beberapa macam ketaatan. 8. 6embayar +akat akan mendapatkan pahala besar yang berlipat ganda, sebagaimana
#irman %llah,
yang
artinya4
%llah
memusnahkan
riba
dan
menyuburkan sedekah !?S4 %l Ba0arah4 7@A". 1alam sebuah hadits yang muttaaq alaih !abi #hallallaahu 'alaihi a #allam juga menjelaskan bah$a sedekah dari harta yang baik akan ditumbuhkan kembangkan oleh %llah berlipat ganda. 9. )akat merupakan sarana penghapus dosa, seperti yang pernah disabdakan *asulullah 3uhammad S%'.
Faedah Khuluqiyah (Segi Akhlak) 1. 3enanamkan si#at kemuliaan, rasa toleran dan kelapangan dada kepada pribadi pembayar +akat. 7. 6embayar +akat biasanya identik dengan si#at rahmah !belas kasih" dan lembut kepada saudaranya yang tidak punya. 8. 3erupakan realita bah$a menyumbangkan sesuatu yang berman#aat baik berupa harta maupun raga bagi kaum 3uslimin akan melapangkan dada dan meluaskan ji$a. Sebab sudah pasti ia akan menjadi orang yang dicintai dan dihormati sesuai tingkat pengorbanannya. 1i dalam +akat terdapat penyucian terhadap akhlak .
>aedah I)timaiyyah !Segi Sosial /emasyarakatan" 5. )akat merupakan sarana untuk membantu dalam memenuhi hajat hidup para #akir miskin yang merupakan kelompok mayoritas sebagian besar negara di dunia. 7. 3emberikan dukungan kekuatan bagi kaum 3uslimin dan mengangkat eksistensi mereka. Ini bisa dilihat dalam kelompok penerima +akat, salah satunya adalah mu)ahidin i sabilillah .
8. )akat bisa mengurangi kecemburuan sosial, dendam dan rasa dongkol yang ada dalam dada #akir miskin. /arena masyarakat ba$ah biasanya jika melihat mereka yang berkelas ekonomi tinggi menghambur-hamburkan harta untuk sesuatu yang tidak berman#aaat bisa tersulut rasa benci dan permusuhan mereka. &ikalau harta yang demikian melimpah itu diman#aatkan untuk mengentaskan kemiskinan tentu akan terjalin keharmonisan dan cinta kasih antara si kaya dan si miskin. 9. )akat akan memacu pertumbuhan ekonomi pelakunya dan yang jelas berkahnya akan melimpah.
G. 3embayar +akat berarti memperluas peredaran harta benda atau uang, karena ketika harta dibelanjakan maka perputarannya akan meluas dan lebih banyak pihak yang mengambil man#aat.
7. Hikmah Zakat
;ikmah dari +akat antara lain4 5. 3engurangi kesenjangan sosial antara mereka yang berada dengan mereka yang miskin. 7. 6ilar amal jamai antara mereka yang berada dengan para mujahid dan dai yang berjuang dan berda$ah dalam rangka meninggikan kalimat %llah S'(. 8. 3embersihkan dan mengikis akhlak yang buruk 9. %lat pembersih harta dan penjagaan dari ketamakan orang jahat. G. Hngkapan rasa syukur atas nikmat yang %llah S'( berikan A. Hntuk pengembangan potensi ummat @. 1ukungan moral kepada orang yang baru masuk Islam . 3enambah pendapatan negara untuk proyek-proyek yang berguna bagi ummat.
H. +akat Da&am A&!5uran
?S !7498" !1an dirikanlah shalat, tunaikanlah +akat dan rukulah beserta orang-orang yang ruku." ?S !E48G" !6ada hari dipanaskan emas perak itu dalam neraka jahannam, lalu dibakar dengannya dahi mereka, lambung dan punggung mereka !lalu dikatakan" kepada mereka4 Inilah harta bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri, maka rasakanlah sekarang !akibat dari" apa yang kamu simpan itu."
?S !A4 595" !1an 1ialah yang menjadikan kebun-kebun yang berjunjung dan yang tidak berjunjung, pohon korma, tanam-tanaman yang bermacam-macam buahnya, +aitun dan delima yang serupa !bentuk dan $arnanya" dan tidak sama !rasanya". 3akanlah dari buahnya !yang bermacam-macam itu" bila dia berbuah, dan tunaikanlah haknya di hari memetik hasilnya !dengan disedekahkan kepada #akir miskin": dan janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya %llah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan".
BAB III PENU,UP
/JSI36HD%2 5.
;ibah adalah merupakan suatu pemberian yang bersi#at sukarela !tidak ada sebab dan musababnya" tnpa da kontra prestasi dari pihak penerima pemberian, dan pemberian itu dilangsungkan pada saat si pemberi masih hidup !inilah yang membedakannya dengan $asiat, yang mana $asiat diberikan setelah si pe$asiat meninggal dunia".
7.
*ukun hibah, yaitu 4 penghibah , penerima hibah, ijab dan kabul, dan benda yang dihibahkan.
8.
Syarat-syarat hibah itu meliputi syarat penghibah, penerima hibah dan benda yang dihibahkan.
9.
6enghibahan harta yang dilakukan oleh orang sakit hukumnya sama dengan $asiat. 3enurut jumhur ulama seseorang dapat < boleh menghibahkan semua apa yang dimilikinya kepada orang lain.
G.
Sedekah asal kata bahasa %rab shadaqoh yang berarti suatu pemberian yang diberikan oleh seorang muslim kepada orang lain secara spontan dan sukarela tanpa dibatasi oleh $aktu dan jumlah tertentu. &uga berarti suatu pemberian yang diberikan oleh seseorang sebagai kebajikan yang mengharap ridho %llah S'( dan pahala semata.
A.
)akat adalah sedekah yang $ajib dikeluarkan umat Islam menjelang akhir bulan *amadhan, sebagai pelengkap ibadah puasa. ;ukum +akat adalah $ajib !#ardhu" atas setiap muslim yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu.
@.
)akat terbagi atas dua tipe 4 )akat >itrah dan )akat 3al. Frang yang berhak menerima +akat, antara lain 4 >akir, 3iskin, %mil, 3ualla#, ;amba Sahaya,
Kharimin, >isabilillah, dan Ibnu Sabil. 1an orang yang tidak berhak menerima )akat, antara lain4 Frang kaya, ;amba Sahaya, /eturunan *osulullah, Frang yang dalam tanggungan yang ber+akat, dan Frang /a#ir.
1%>(%* 6HS(%/% %bdurrahman, ; S; 3;, 7LL9, ompilasi ukum Islam, &akarta4 %kademika 6ressindo. 6asaribu, ;. Mhairuman 1rs dan Suhra$ardi /. Dubis S;, 5EEA, ukum (er)an)ian Dalam Islam, &akarta4 sinar Kra#ika.
*asyid, Sulaiman, 5EEL, /iqh Islam, Bandung4 Sinar Baru.