MAKALAH MSDM
PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA MELALUI PROGRAM MANAGEMENT TRAINEE Dosen Pengampu: Dr. R. Agung Nugroho, MM., M.Hum
Disusun oleh: Herdita Suciati Febrina 171015250028 v.558
PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER MANAJEMEN UNIVERSITAS PAMULANG 2018
i
KATA PENGANTAR Puji syukur saya panjatkan Kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan sehingga penulisan Makalah Strategi Pemasaran dan Analisis SWOT Brownies Amanda untuk Jenjang Program Pascasarjana Magister Manajemen Universitas Pamulang ini dapat diselesaikan. Penulisan makalah ini dimaksudkan untuk melengkapi tugas mata kuliah Manajemen Pemasaran . Demikian makalah ini disusun, semoga bermanfaat bagi yang membaca dan khususnya bagi mahasiswa yang mengikuti mata kuliah Kemuhammadiyahan Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, maka Kritik dan saran dari para pembaca sangat penulis harapkan demi untuk kesempurnaan makalah.
Tangerang, 4 Juni 2018
Penulis
ii
DAFTAR ISI
COVER .............................................................................................................. i KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii DAFTAR ISI ...................................................................................................... iii BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1 B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 2 C. Tujuan .......................................................................................................... 2 BAB II PEMBAHASAN
A. Program Management Trainee ..................................................................... 4 B. Persyaratan dan Proses Seleksi Karyawan Program Management Trainee .. 5 C. Pelatihan dan Pengembangan Program Management Trainee ..................... 8 D. Manfaat Program Management Trainee bagi Perusahaan ............................ 11 BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................................. 12 B. Saran ............................................................................................................. 12 DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 14
iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu fungsi operasional manajemen sumber daya manusia adalah pengadaan sumber daya manusia. Fungsi ini merupakan aktivitas manajemen sumber daya manusia dalam memperoleh tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan (jumlah dan mutu) untuk mencapai tujuan organisasi. Pengadaan tenaga kerja mencakup analisis pekerjaan, perencanaan sumber daya manusia, dan seleksi serta penempatan sumber daya manusia (Bangun, 2012). Kegiatan rekrutmen dilakukan untuk memenuhi sumber daya manusia dalam mengisi kekosongan-kekosongan pada posisi-posisi tertentu dalam organisasi. Proses perekrutan karyawan baru merupakan salah satu tugas yang dilakukan oleh HRD dari setiap perusahaan. Proses perekrutan yang dilakukan tiap perusahaan berbeda-beda. Tiap perusahaan mempunyai cara khusus dalam perekrutan secara terbuka yang ditujukan kepada para lulusan sarjana baru ata u fresh graduate. Salah satu program perekrutan yang saat ini banyak digunakan perusahaan yaitu Management Trainee. Program management trainee saat ini tengah menjadi trend dalam perekrutan karyawan baru yang merupakan perekrutan lulusan sarjana di beberapa perusahaan ternama di Indonesia. Hampir seluruh perusahaan menggunakan program ini untuk mendapatkan sarjana yang terbaik bagi perusahaan. Dengan memaparkan program pendidikan yang terstruktur dan terbukanya jenjang karir di perusahaan, menjadi salah satu daya tarik dari program management trainee bagi lulusan baru yang belum mempunyai pengalaman apapun. Perusahaan yang mengadakan program management trainee memiliki beberapa nama seperti Management Development Program, Graduate Development Program, Officer Development Program, Graduate Trainee Program, Account
1
Officer Development Program, Marketing Officer Development Program, Graduate Engineer Trainee, Management Associate Program, Management Trainee for Marketing, Management Trainee Finance, Management Trainee for Operation, Management Trainee for Human Resource , dan lainnya. Penamaan program ini berdasarkan pada tujuan dan materi perekrutan. Jadi para pelamar bisa mengetahui tujuan dari seleksi dan penempatan pada program tersebut. Banyaknya perusahaan yang mengadakan program tersebut karena hal mendasar yaitu semakin diperlukannya sumber daya manusia yang masih fresh dalam hal teori dan praktik yang diperoleh sejak menjadi pelajar. Hal lainnya yaitu kebutuhan baru yang harus diprioritaskan demi kemajuan dan stabilitas perusahaan di era yang serba digital ini. Perusahaan perlu mengadakan regenerasi untuk menemukan calon pemimpin-pemimpin muda yg penuh semangat, inovatif, cepat, tangguh, dan kekinian.
B. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan yaitu sebagai berikut: 1. Apa yang dimaksud dengan program management trainee dan perbedaannya dengan program perekrutan biasa? 2. Bagaimana proses seleksi karyawan melalui program management trainee? 3. Bagaimana pelatihan dan pengembangan karyawan program management trainee? 4. Apakah manfaat yang di dapat perusahaan dengan menerapkan program management trainee?
C. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui pengertian program management trainee dan perbedaannya dengan program perekrutan biasa.
2
2. Mengetahui bagaimana proses seleksi karyawan melalui program management trainee. 3. Mengetahui bagaimana pelatihan dan pengembangan karyawan program management trainee. 4. Mengetahui manfaat yang diperoleh perusahaan dalam menerapkan program management trainee.
3
BAB II PEMBAHASAN
A. Program Management Trainee
1. Pengertian Management Trainee Management trainee diartikan sebagai program perekrutan calon pegawai yang baru lulus ( fresh graduated ) dengan tahap ujian saringan, wawancara, penerimaan, hingga ke pelatihan yang intensif untuk menduduki posisi kunci dalam perusahaan (Robby,
2014).
Program
Management
Trainee
(MT)
adalah
program
pengembangan karyawan dengan pola rekrutmen dan jalur yang khusus. Program ini dikatakan khusus karena kriteria rekrutmen yang dipakai biasanya sangat tinggi bila dibandingkan dengan kriteria rekrutmen untuk karyawan dengan pola biasa. Management Trainee dirancang khusus untuk menyiapkan kader-kader pemimpin perusahaan di masa depan serta dapat memiliki pengetahuan yang luas mengenai kondisi perusahaan (Darmawan dan Mauliddia, 2013).
2. Perbedaan Management Trainee dengan Perekrutan Biasa Perbedaan program management trainee dengan perekrutan biasa dapat dilihat dari syarat, proses perekrutan, pelatihan (training), dan keuntungan yang didapat dibandingkan dengan staff biasa. Program Management Trainee (MT) sangat diminati oleh para pekerja terutama para fresh graduate (lulusan baru) karena masa depan karir yang cerah. Hal ini dapat dilihat dari waktu yang dihabiskan untuk dipromosikan ke jenjang yang lebih tinggi dan strategis yang relatif singkat. Durasi program MT berkisar antara 1-2 tahun tergantung dari kebutuhan dan tipe perusahaan. Berbeda dengan staff biasa yang membutuhkan waktu minimal 5-10 tahun untuk dipromosikan ke jenjang yang lebih tinggi. Dalam program ini pun perkembangan karyawan baru sangat dipantau. Meskipun dalam masa pelatihan, karyawan yang menempuh program Management
4
Trainee (MT) diberikan beban kerja yang sama dengan pekerja lainnya bahkan terkadang lebih berat yang dimaksudkan memberikan bekal yang lebih bagi karyawan tersebut untuk menjadi pemimpin masa depan perusahaan. Hal ini menyebabkan banyak dari karyawan baru tersebut gugur karena tidak sanggup memenuhi semua tugas dan ekspektasi dari perusahaan. Berbeda dengan staff biasa yang akan fokus pada satu tugas tertentu, pada management trainee, pelamar akan mempelajari seluruh fungsi dan tugas tiap divisi. Dalam program Management Trainee (MT) karyawan baru masih berstatus kerja kontrak sesuai durasi program MT. Program MT ini pun masih terdapat seleksi dimana jika karyawan baru tersebut tidak memenuhi tugas dan ekspektasi dari perusahaan, maka tidak menutup kemungkinan mereka akan tidak lulus dan tentu saja tidak diperpanjang kontraknya yang berakibat pembatalan promosi ke jenjang lebih tinggi pasca program. Namun, jika berhasil lulus, maka karyawan baru pun bisa langsung di promosikan minimal menjadi Supervisor, Asisten Manajer, bahkan Junior Manajer yang tentu saja mendapatkan hak yang setara dengan posisi yang diembannya.
B. Persyaratan dan Proses Seleksi Karyawan Program Management Trainee
1. Persyaratan Posisi Management Trainee Program Management Trainee dibuat dan dirancang untuk menyiapkan calon manajerial perusahaan di masa yang akan datang. Sebagai kader pemimpin perusahaan masa depan, Perusahaan mensyaratkan individu yang berkualitas di atas rata-rata, baik secara inteligensi, psikologis, dan kesehatan. Oleh karena itu, persyaratan atau kriteria yang dibutuhkan cukup ketat dan sulit, diantaranya adalah sebagai berikut:
Lulusan S1/S2
IPK minimal 3,0 -3,25
Umur maksimal 25-26 tahun
Lulusan universitas unggulan
Fresh graduate atau pengalaman kerja maksimal 1 atau 2 t ahun 5
Aktif berorganisasi
Terampil berbahasa inggris, lisan dan tulisan
Memiliki kemampuan leadership
Berintegritas dan memiliki kredibilitas yang tinggi
Mampu berpikir analitis
Dapat bekerja dalam tim
Bersedia ditempatkan di seluruh Indonesia
2. Proses Seleksi Program Management Trainee Proses seleksi merupakan serangkaian metode yang digunakan untuk memperoleh informasi tentang pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan calon karyawan. Setiap tahap dalam proses seleksi akan diperoleh informasi t entang calon karyawan, kemudian dicocokkan dengan persyaratan pekerjaan. Calon karyawan yang memenuhi persyaratan akan memenuhi tahap seleksi ber ikutnya. Setiap tahap dalam proses seleksi akan berkurang jumlah calon karyawan yang ikut pada tahap berikutnya. Setiap perusahaan untuk mendapatkan karyawan terbaik akan melalui langkahlangkah seleksi. Langkah-langkah seleksi merupakan tahap-tahap yang harus dilalui seseorang dalam proses penarikan karyawan suatu perusahaan. Setiap perusahaan berbeda dalam menentukan langkah-langkah yang digunakan dalam kegiatan seleksi. Untuk mendapatkan kader pemimpin di perusahaan, perusahaan harus memastikan bahwa karakter calon karyawan tersebut sesuai dengan visi misi perusahaan. Oleh karenanya, saat proses seleksi perusahaan berusaha semaksimal mungkin mengetahui karakter dari calon karywan. hal tersebut dapat dilakukan dengan pengadaan tes seleksi yang lengkap seperti: a. Tes Potensi Akademik Beraneka macam tes mengukur sejauh mana kemampuan pelamar mulai dari kemampuan verbal dan keterampilan kualitatif sampai pada kecepatan persepsi.
6
Cognitive ability test mengukur kemampuan potensi pelamar yang pada area tertentu, misalnya matematika, intelegensia. Hal ini merupakan predikator yang sah dari kinerja pekerjaan yang mempunyai skor tinggi. Dalam cognitive test diramalkan pelamar akan dapat belajar lebih banyak dan lebih cepat serta dapat beradaptasi secara cepat terhadap perubahaan keadaan (Zainal et al , 2015).
b. Tes Psikologi Pada saat ini banyak tes psikologi yang dirancang untuk menganalisis apakah para pelamar mempunyai etika kerja yang baik, dapat dimotivasi, atau sebaliknya dapat dikalahkan oleh tantangan-tantangan pekerjaan. Oleh karena itu, melalui tes psikologi merupakan alat untuk mengukur kepribadian atau tempramen, kemampuan logika dan pertimbangan, pendapat, kreativitas serta komponen-komponen kepribadian lainnya (Zainal et al , 2015).
c. Tes kemampuan Bahasa Tes kemampuan adalah alat-alat yang menilai kesesuaian antara para pelamar dengan syarat-syarat pekerjaan. Salah satu tes kemampuan yang dilakukan adalah tes kemampuan bahasa. Tes ini ditujukan untuk mendapat tenaga kerja yang memiliki kemampuan bahasa khususnya bahasa inggris secara fasih yang sesuai dengan harapan perusahaan.
d. Tes diskusi grup Tes diskusi grup adalah salah satu tahap ujian dal am proses seleksi penerimaan calon karyawan pada sebuah perusahaan yang sedang tren saat ini. Tes diskusi grup adalah sebuah pengondisian situasi dimana para pelamar dikelompokkan dengan jumlah tertentu (antara 4-10 orang) dengan diberikan satu atau lebih pokok tema bahasan. Tim penguji akan memberikan informasi secukupnya baik lisan maupun tulisan yang berisi sebuah cerita dengan suatu inti masalah, kemudian para pelamar diminta untuk memecahkan masalah tersebut bersamasama dengan teman diskusi grup. Pelamar diharapkan dapat memberikan pendapat, pertanyaan, serta solusi atas masalah yang diberikan oleh panitia.
7
e. Assessment Center Assessment center adalah cara penilaian karyawan dengan menggunakan tempat tertentu untuk menguji pelamar dalam suatu simulasi atas tugas-tugas yang diminta. Para penyelia menilai kinerja pada simulasi ini dan membuat kesimpulan menangani kemampuan dan keterampilan masing-masing pelamar pada area tertentu, seperti pengorganisasian, perencenaan, pembuatan keputusan, dan kepemimpinan (Zainal et al , 2015).
f. Wawancara Wawancara sebagai suatu pertemuan dari individu yang berhadap-hadapan satu dengan lainnya. Wawancara merupakan suatu percakapan mendalam dan formal yang diadakan untuk mengevaluasi tentang pelamar. Wawancara yang biasanya dilakukan dalam proses rekrutmen dibagi menjadi 3 yaitu:
Wawancara dengan HR
Wawancara dengan User
Wawancara dengan CEO
g. Tes kesehatan Proses seleksi termasuk pula evaluasi medis pelamar sebelum keputusan mempekerjakan karyawan dibuat. Normalnya, evaluasi tersebut terdiri atas checklist kesehatan yang meminta pelamar menunjukkan informasi kesehatan dan kecelakaan. Angket kadang-kadang ditambah dengan pemeriksaan fisik oleh perawat atau dokter perusahaan.
C. Pelatihan dan Pengembangan Program Management Tr ainee
Pelamar yang dinyatakan lulus tahap seleksi yang mencakup psikotes, interview, tes diskusi grup, dan wawancara, akan mengikuti program training yang berhubungan dengan perusahaan dan bidang kerjanya. Training umumnya berlangsung antara 6 bulan hingga 12 bulan.
8
Sebagai kader pemimpin perusahaan di masa depan, dimana seorang pemimpin yang baik adalah pemimpin yang memahami seluk beluk perusahaannya (good knowledge), maka pelamar management trainee pun dituntut untuk memahami proses bisnis perusahaan secara keseluruhan dan detail. Setiap trainee dituntut mengetahui proses bisnis perusahaan, terlepas dengan background pendidikan yang terkadang berbeda dengan core bisnis perusahaan. Pelati han program management trainee pun dibagi menjadi dua yaitu belajar materi (in-class) dan OJT ( on the Job Training ). 1. Materi in-class Saat training in class, peserta management trainee akan diberikan materi yang banyak dan berbobot dalam waktu yang singkat. Adapun jenis materi yang diberikan juga bergantung dari kebutuhan program
management trainee
perusahaan. Jika perusahaan membuka posisi management trainee untuk posisi tertentu, maka materi yang diberikan akan lebih fokus ke bidang yang bersangkutan. Namun, jika penempatan akan dilakukan berdasarkan hasil program management trainee, maka materi yang diberikan akan lebih variatif dan menyeluruh. Materi in-class pada umunya mempelajari mengenai keseluruhan corporate (visi, misi, values, budaya kerja perusahaan, struktur organisasi, dan lain-lain), management development, managerial, dan functional skill.
2. On the Job Training (OJT) On the job training adalah suatu proses yang terorganisasi untuk meningkatkan keterampilan, pengetahuan, kebiasaan kerja, dan sikap karyawan. Dengan kata lain, on the job training adalah pelatihan dengan cara pekerja atau calon pekerja ditempatkan dalam kondisi pekerjaan yang sebenarnya, dibawah bimbingan dan pengawasan dari pegawai yang telah berpengalaman atau seorang supervisor (Nawawi, 2016). Saat OJT ini, trainee akan belajar langsung di lapangan.
9
Selama masa OJT, trainee akan dirolling ke semua divisi perusahaan yang ada untuk memahami proses kerja di dalam divisi tersebut dan mengetahui standar prosedur di setiap tempat OJT. Hal ini dilakukan karena jenjang karir seorang lulusan management trainee sangat terbuka di setiap divisi, tidak hanya berada di dalam satu divisi sejak masuk hingga pensiun. Dalam akhir masa OJT, setiap trainee diwajibkan membuat laporan, mengikuti ujian tulis, dan wawancara. Setiap trainee dituntut mengevaluasi sistem kerja di divisi terkait dan melakukan perbaikan dalam bentuk makalah dan dipresentasikan di hadapan divisi manager terkait atau pemimpin lini terkait. Tiap perusahaan mempunyai masa OJT yang berbeda-beda, biasanya berkisar antara 3-12 bulan. Masa OJT dalam program management trainee terbilang sangat singkat, mengingat trainee harus mempelajari dan memahami semua proses bisnis di divisi itu. Dalam program management trainee, ada 1 orang mentor yang bertanggung jawab terhadap proses belajar trainee. Mentor tersebut biasanya adalah kepala divisi, jadi trainee akan mendapatkan mentor yang berbeda di masing-masing divisinya. Di akhir masa OJT, masing-masing mentor akan memberikan penilaian dan review terhadap kinerja trainee. Penilaian tersebut akan menjadi rekomendasi bagi kelulusan trainee. Selama masa training, posisi peserta management trainee tidak bisa dikatakan aman. Setiap trainee harus bersaing untuk mempertahankan posisi mereka dan menunjukkan performa yang unggul. Biasanya akan ada review berkala mengenai setiap trainee. Jika dipandang bahwa performanya kurang baik, ada saja kemungkinan Anda tidak bisa lanjut mengikuti program management trainee ini. Faktor penentu kelulusan management trainee yaitu evaluasi dari mentor dan hasil ujian. Ujian akhir di tiap perusahaan berbeda-beda yaitu presentasi, studi kasus, product knowledge, interview, diskusi kelompok, dan assessment .
10
D. Manfaat Program Management Trainee bagi Perusahaan
Perusahaan yang menggunakan program management trainee sebagai sarana perekrutan karyawan baru telah melakukan perencanaan yang matang untuk memperoleh sumber daya manusia. Program management trainee memiliki banyak manfaat bagi perusahan, antara lain: 1. Dapat menilai, mengevaluasi, dan menyaring calon manajerial yang berkualitas. 2. Menjamin ketersediaan sumber daya manusia yang handal dan terampil yang akan dipromosikan ke jenjang executive perusahaan. 3. Memberikan wawasan dan pengembangan karakter calon manajerial. 4. Memberikan pelatihan tentang standar operasional prosedur perusahaan yang baku. 5. Pelatihan dan pengelolaan sumber daya manusia di perusahaan. 6. Sarana peningkatan kemampuan manajemen. 7. Peningkatan produktifitas perusahaan. Proses management trainee sangat vital fungsinya untuk pengembangan visi dan misi perusahaan untuk masa yang akan datang. Hal yang sangat penting yaitu mereka dapat bersaing di dunia usaha saat ini yang sangat menuntut efisiensi dan profesionalisme.
11
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Program Management Trainee (MT) adalah program pengembangan karyawan dengan pola rekrutmen dan jalur yang khusus, yaitu kriteria yang digunakan biasanya sangat tinggi dan beda dengan rekrutmen biasa. Perbedaan program management trainee dengan perekrutan biasa dapat dilihat dari syarat, proses perekrutan, pelatihan (training), dan keuntungan yang didapat dibandingkan dengan staff biasa. Perusahaan mensyaratkan individu yang berkualitas di atas rata-rata, baik secara inteligensi, psikologis, dan kesehatan. Pelamar harus menjalani serangkaian tes untuk bisa masuk dalam program management trainee. Serangkaian tes yang dilewati berbeda dengan perekrutan karyawan biasa, karena program ini akan memilih para pelamar untuk dijadikan pemimpin perusahaan. Pelamar yang dinyatakan lulus tahap seleksi yang mencakup psikotes, interview, tes diskusi grup, dan wawancara, akan mengikuti program training yang berhubungan dengan perusahaan dan bidang kerjanya. Pelatihan program management trainee pun dibagi menjadi dua yaitu belajar materi (in-class) dan OJT (on the Job Training ).
B. Saran
Sebaiknya waktu untuk pelatihan dan pengembangan management trainee seperti materi in class dan on the job training (OJT) memiliki waktu yang lebih lama, karena materi yang dipelajari oleh para trainee sangat banyak. Dengan waktu yang cukup, maka hasil yang diperoleh juga akan maksimal. Hal lain yang perlu diperhatikan juga adalah pembimbing atau mentor saat pelatihan. Sebaiknya para mentor yang dipilih untuk mendampingi para trainee adalah karyawan yang
12
memang terpilih dan terbukti pencapaian kerjanya. Para mentor yang dipilih harus memberikan para trainee wawasan tentang perusahaan dan mengawasi mereka, sehingga para trainee pun mendapatkan bimbingan dengan baik dan benar.
13
DAFTAR PUSTAKA
Bangun, W. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Erlangga. Darmawan & R. Mauliddia. 2013. Proses Pelaksanaan Management Trainee (MT) pada PT. Trakindo Utama Jakarta. Jurnal Lentera Bisnis, 2(1): 38-49. Nawawi, A. 2016. Pengembangan Sumber Daya Manusia melalui OJT. Forum Manajemen: 6(2): 21-31. Robby, B. 2014. Pengembangan Manajemen Sumber Daya Manusia melalui Perekrutan Karyawan Baru Berbasis Program Management Trainee. Bogor: Institut Pertanian Bogor. Zainal, V. R., M. Ramly, T. Mutis, & W. Arafah. 2015. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan dari Teori ke Praktik. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
14