MAKALAH HEMATOLOGI “RETIKULOSIT”
Disusun Oleh :
Arum Maharani
P07!"0#"00!
Elis$a Asmania %e %ein
P07!"0#"0"&
KEME'TERIA' KESEHATA' REPU(LIK I'DO'ESIA POLITEK'IK KESEHATA' KESEHATA' KALIMA'TA' TIMUR )URUSA' A'ALIS KESEHATA' KESEHATA' PROGRAM STUDI D*III A'ALIS KESEHATA' 0#7
KATA PE'GA'TAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat dan rahmat dan hidayah-Nya, kami tetap diberikan kekuatan, kesehatan dan kesempatan sehingga dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Hematologi “Retikulosit! "alam makalah ini kami menjelaskan mengenai apa yang dimaksud dengan retikulosit, serta kami menjelaskan #isiologi, nilai rujukan, spesimen yang digunakan, masalah klinis, dan metode pemeriksaan dari retikulosit! $akalah ini telah kami susun semaksimal mungkin agar para pemba%a memahami isi dari materi ini! "alam kesempatan ini, kami mengu%apkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah! Semoga materi dari makalah ini berman#aat bagi semua pemba%a!
&alikpapan, '( April )*'+
Penulis
DA+TAR ISI
KATA PE'GA'TAR !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! i DA+TAR ISI !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! ii (A( I
PE'DAHULUA'
'!' atar &elakang !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! '!) Rumusan $asalah !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! '! Tujuan !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!! (A( II
PEM(AHASA'
)!' Retikulosit !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! )!) .isiologi Retikulosit !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! )! Spesimen /ang "igunakan !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! )!0 Nilai Rujukan Retikulosit !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! )!1 $asalah 2linis !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !! )!3 $etode Pemeriksaan !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! (A( III PE'UTUP
!' 2esimpulan !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!! !) Saran !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!! DA+TAR PUSTAKA
(A( I PE'DAHULUA'
#,# La-ar (ela.an/ Retikulosit adalah Sel "arah $erah4S"$5 yang masih muda yang tidak
berinti dan berasal dari proses pematangan normoblas di sumsum tulang! Sel ini mempunyai jaringan organela baso#ilik yang terdiri dari RNA dan protopor#irin yang dapat berupa endapan dan ber6arna biru apabila di%at dengan penge%atan biru metilen! Retikulosit akan masuk ke sirkulasi darah tepi dan bertahan kurang lebih selama )0 jam sebelum akhirnya mengalami pematangan menjadi eritrosit! Hitung retikulosit pada pasien tanpa anemia berkisar antara ' - )7! 8umlah ini penting karena dapat digunakan sebagai indikator produkti9itas dan akti9itas eritropoiesis di sumsum tulang dan membantu untuk menentukan klasi#ikasi anemia
sebagai
hiperproli#erati#,
normoproli#erati#,
atau
hipoproli#erati#!
Penghitungan jumlah retikulosit ini bisa dilakukan dengan metode manual menggunakan
penge%atan supra9ital dan
bisa dengan analisa
otomatis
#lo6sitometer! 4Suega, 2, )*'*5! Hitung retikulosit digunakan untuk menilai ketepatan reaksi sumsum tulang terhadap anemia! Hitung retikulosit relati# akurat untuk menunjukkan jumlah produksi eritrosit dalam sisitem eritropoetik! 4Rosita, , )**35! Serangkaian pemeriksaan penyaring untuk menetapkan klasi#ikasi anemia, seperti jumlah sel darah merah yang terdiri dari hitung eritrosit, hemoglobin, dan hematokrit: indeks eritrosit yang terdiri dari mean %ell 9olume 4$;<5, mean %ell hemoglobin4$;H5, mean %ell %on%entration4$;H;5, dan red blood %ell distribution 6idth4R"W5: serta pemeriksaan tambahan berupa mor#ologi darah tepi, dan hitung retikulosit! 4Rosita, , )**35!
#, Rumusan Masalah a! Apa yang dimaksud dengan retikulosit = b! Apa #isilogis dari retikulosit = %! &erapa nilai rujukan retikulosit = d! Spesimen apa yang digunakan dalam pemeriksaan retikulosit = e! Apa saja masalah klinis dari retikulosit = #! 8elaskan pra analitik, analitik, dan pas%a analitik pemeriksaan retikulosit =
#,! Tuuan a! >ntuk mengetahui pengertian dari retikulosit! b! >ntuk mengetahui #isilogis dan nilai rujukan retikulosit! %! >ntuk mengetahui spesimen yang digunakan dalam pemeriksaan retikulosit! d! >ntuk mengetahui masalah klinis dari retikulosit! e! >ntuk mengetahui metode yang digunakan dalam pemeriksaan retikulosit
(A( II PEM(AHASA'
,# Re-i.ul1siRetikulosit adalah Sel "arah $erah4S"$5 yang masih muda yang tidak
berinti dan berasal dari proses pematangan normoblas di sumsum tulang! Sel ini mempunyai jaringan organela baso#ilik yang terdiri dari RNA dan protopor#irin yang dapat berupa endapan dan ber6arna biru apabila di%at dengan penge%atan biru metilen! Retikulosit akan masuk ke sirkulasi darah tepi dan bertahan kurang lebih selama )0 jam sebelum akhirnya mengalami pematangan menjadi eritrosit!
$enurut N;S-?;SH '((+, retikulosit adalah sel yang dapat dilihat dengan pe6arnaan supra9ital yang me6arnai asam nukelat dan harus mempunyai lebih dari ) granula yang dapat dilihat dengan mikroskop %ahaya dan granula tersebut tidak boleh berada di tepi membran sel! Pe6arnaan supra9ital yang dapat digunakan adalah larutan &rilliant ;resyl &lue, Ne6 $ethylene &lue, A@ure &, A%ridine orange untuk metoda 9isual dan @at 6arna #luorokrom seperti Thia@ole orange, Auramine , Ba@ine dan Polymethine yang bisa digunakan pada metode otomatik! Pada pasien tanpa anemia hitung retikulositnya berkisar antara ' C )7! 8umlah ini penting karena dapat digunakan sebagai indikator produkti9itas dan akti9itas eritropoiesis di sumsum tulang dan membantu untuk menentukan klasiD kasi anemia sebagai hiperproli#erati#, normoproli#erati#, atau hipoproli#erati#! Penghitungan jumlah retikulosit ini bisa dilakukan dengan metode manual menggunakan
penge%atan supra9ital dan
bisa dengan analisa
otomatis
#lo6sitometer! , +isi1l1/i Re-i.ul1siRetikulosit adalah eritrosit muda yang sitoplasmanya masih mengandung sejumlah sisa-sisa ribosom dan RNA yang berasal dari sisa inti dari bentuk pendahulunya normoblas!Retikulosit berukuran lebih besar dari eritrosit dan ber6arna lebih biru! ;iri-%iri mor#ologiE ukuranE F - ') mikron, bentukE bulat, 6arna sitoplasmaE pu%at, granularitasE granul tunggal atau multipel, pekat, lembayung, bentuk intiE tidak ada, distribusi dalam darahE *!1 - '!1 7 dari jumlah eritrosit! Retikulosit adalah eritrosit yang lebih muda daripada eritrosit
de6asa, beredar sebagai retikulosit ' - ) hari, ukuran F-( mikron dan didalam sitoplasmanya terdapat sisa-sisa inti yang tersusun se%ara retikulair, berupa RNA dan reti%ulum! Retikulosit berkembang dan matang di sumsum tulang merah dan disirkulasikan dalam pembuluh darah sebelum matang menjadi eritrosit! &anyak retikulum tergantung pada umur retikulosit yaitu makin muda makin banyak, makin tua makin kurang retikulumnya! Retikulosit mempunyai sedikit retikulum dan mempunyai granula-granula! Ribosom mempunyai kemampuan untuk bereaksi dengan pe6arna supra9ital yaitu brilliant %resyl blue dan ne6 methylen blue, pe6arnaan supra9ital ini hanya bisa bereaksi terhadap sel yang masih hidup dan pe6arnaan supra9ital ini tidak di#iksasi! Retikulosit mengandung RNA ribosom dan masih mampu mensintesis hemoglobin! Sel ini sedikit lebih besar daripada eritrosit matur, berada selama ') hari dalam sumsum tulang dan juga beredar di darah tepi selama '-) hari sebelum akhirnya mengalami pematangan menjadi eritrosit! "i ba6ah pengaruh eritropoietin maka sel induk eritroid akan membelah dan berdi#erensiasi! $ula-mula akan mun%ul sel pronormoblast yang merupakan sel besar dan pada sel inilah pertama kali ditemukan adanya pembentukkan hemoglobin! "an mulai #ase ini sel muda dari garis keturunan eritroid dapat dikenali se%ara mor#ologi! Selanjutnya pematangan akan terjadi di sumsum tulang dimana sel proeritroblast akan menjadi basophili%
normoblast,
poly%hromatophili% normoblast, ortho%hromatophili% normoblast, dan pada akhirnya akan mematangkan diri menjadi retikulosit! Setiap langkah pematangan tersebut akan diikuti dengan perubahan berupa peningkatan jumlah hemoglobin,
ukuran menjadi lebih ke%il, inti sel menjadi lebih piknotik yang pada akhirnya akan menghilang pada saat sel ini akan dikeluarkan dari sumsum tulang! Retikulosit yang baru dikeluarkan dari sumsum tulang masing mengandung ribosome dan RNA dan masih terus memproduksi hemoglobin! Setelah '- ) hari di darah tepi retikulosit akan kehilangan ribosome dan RNAnya dan akan menjadi sel eritrosit matang! ,! S2esimen 3an/ Di/una.an Sampel darah yang digunakan untuk hitung retikulosit adalah darah kapiler atau 9ena, dengan antikoagulan 4G"TA5 atau tanpa antikoagulan 4segar5! '! Pembuluh
mumnya terletak dekat permukaan tubuh dan tampak kebiru-biruan! "inding pembuluhnya tipis dan tidak elastis! jika diraba, denyut jantungnya tidak terasa! Pembuluh 9ena mempunyai katup sepanjang pembuluhnya! 2atup ini ber#ungsi agar darah tetap mengalir satu arah! "engan adanya katup tersebut, aliran darah tetap mengalir menuju jantung! 8ika 9ena terluka, darah tidak meman%ar tetapi merembes! )! Pembuluh 2apiler Pembuluh darah kapiler 4dari bahasa atin %apillaris5 ialah pembuluh darah terke%il di tubuh, berdiameter 1-'* m, yang menghubungkan arteriola dan 9enula, dan memungkinkan pertukaran air, oksigen, karbon dioksida, serta nutrien dan @at kimia sampah antara darah dan jaringan di sekitarnya!"arah mengalir dari jantung ke arteri, yang ber%abang dan menyempit ke arteriola, dan kemudian masih ber%abang lagi menjadi kapiler! Setelah terjadinya
per#usi jaringan, kapiler bergabung dan melebar menjadi 9ena, yang mengembalikan darah ke jantung! ," 'ilai Ruu.an Re-i.ul1siRetikulosit adalah sel eritrosit yang belum matang, dan kadarnya dalam eritrosit manusia sekitar '7! Nilai normal retikulosit I *,1 C ',1 7 atau 1 C '1 *J**, sedangkan nilai normal jumlah mutlak retikulosit I )1!*** C +1!*** Jul! Adapun nilai rujukan dari retikulosit adalahE '! "e6asa E *!1 - '!1 7 )! &ayi baru lahir E )!1 - 3!1 7 ! &ayi E *!1 - !1 7 0! Anak C anak E *!1 - )!* 7 ,4 Masalah Klinis Peningkatan jumlah retikulosit yang
disertai
kadar
H&
normal
mengindikasikan adanya penghan%uran atau penghilangan eritrosit berlebihan yang diimbangi dengan peningkatan sum-sum tulang! Peningkatan retikulosit disertai dengan kadar H& yang rendah menunjukkan bah6a respon tuubuh terhadap anemia tidak adekuat! Penyakit yang disertai peningkatan jumlah retikulosit antara lain anemia hemolitik, anemia sel sabit, talasemia mayor, eritroblastik #eotalis, H& ; dan " positi#, kehamilan, dan kondisi paska pendarahan berat! Penurunan jumlah retikulosit yang seharusnya tinggi terjadi pada krisis aplastik yaitu kejadian dimana destruksi eritrosit tetap berlangsung sementara produksi eritrosi terhenti, misalnya pada anemia hemolitik kronis karena H&S, anemia pernisiosa, anemia de#isiensi asam #olat, anemia aplastik, terapi radiasi, hipo#ungsi andeno%orti%al, hipo#ungsi hipo#ise anterior, dan sirosis hati! '! Peningkatan Retikulosit a5 Anemia hemolitik
Anemia hemolitik adalah penyakit anemia yang terjadi ketika sel-sel darah merah mati lebih %epat daripada ke%epatan sumsum tulang menghasilkan sel darah merah! ?stilah ilmiah untuk penghan%uran sel darah merah adalah hemolisis atau hemolitik 4yang bersi#at hemolisis5! b5 Anemia sel sabit Anemia sel sabit adalah kondisi anemia dimana terdapat ketidaknormalan bentuk sel darah merah, dari yang semestinya bulat dan #leksibel, menjadi berbentuk sabit dank eras! Pada anemia sel sabit, tubuh menjadi kekurangan sel darah merah normal untuk memenuhi tranportasi nutrisi dan oksigen ke seluruh tubuh! %5 Thalassemia $ayor Thalassemia adalah penyakit kelainan darah yang diakibatkan oleh #aktor genetika dan menyebabkan protein yang ada di dalam sel darah merah, atau disebut hemoglobin, tidak ber#ungsi se%ara normal! Kat besi yang diperoleh tubuh dari makanan digunakan oleh sumsung tulang untuk menghasilkan hemoglobin! d5 Gritroblastik #eotalis Gritroblastik #eotalis adalah suatu kelainan berupa hemolisis 4pe%ahnya sel darah merah5 pada janin yang akan Nampak pada bayi yang baru lahir karena perbedaan golongan darah dengan ibunya! e5 Hemoglobin % Hemoglobin % adalah bentuk abnormal dari hemoglobin 4protein pada sel darah merah yang ber#ungsi untuk mengangkut oksigen5 yang disebabkan oleh kalainan gen yang diturunkan! #5 2ehamilan Retikulosit akan meningkat pada ibu hamil, karena ibu hamil merupakan golongan yang rentan terkena anemia!
g5 Pendarahan hebat Pada pendarahan hebat sering kali ditemukan jumlah retikulosit meningkat, karena banyaknya darah yang keluar akibat pendarahan hebat! )! Penurunan retikulosit a5 Anemia Pernisiosa Anemia pernisiosa adalah salah satu penyakit kronis berupa berkurangnya produksi sel darah merah akibat de#isiensi 9itamin &') dan asam #olat, salah satu #ungsi 9itamin &') adalah untuk pembentukan sel darah merah di dalam sumsum tulang menjadi akti#! b5 Anemia de#isiensi asam #olat Anemia de#isiensi asam #olat adalah berkurangnya sel darah merah atau anemia akibat kurangnya asam #olat! %5 Anemia aplastik Anemia aplastik adalah suatu kondisi dimana sumsum tulang tubuh berhenti memproduksi sel-sel darah baru yang %ukup! Pada anemia aplastik tidak hanya sel darah merah yang berhenti, akan tetapi juga sel darah putih dan trombosit!
,5 Me-16e Pemeri.saan Hitung Retikulosit Retikulosit adalah eritrosit muda yang sitoplasmanya mengandung sisa-sisa
ribosom dan RNA yang berasal dari sisa inti! Ribosom mempunyai kemampuan untuk bereaksi dengan %at tertentu seperti &rilliant ;resyl &lue atau Ne6 $ethylene &lue untuk membentuk endapan granula atau #ilamen yang ber6arna biru! Reaksi ini hanya terjadi pada pe6arnaan terhadap sel yang masih hidup dan tidak di#iksasi, oleh karena itu disebut pe6arnaan Supra9ital! Retikulosit paling
muda 4imature5 mengandung ribosome terbanyak, sebaliknya retikulosit tua hanya mempunyai beberapa titik ribosom! &anyaknya retikulosit dalam darah
tepi
menggambarkan
akti9itas
eritropoesis yang hampir akurat! Hitung retikulosit dinyatakan sebagai persentasi jumlah retikulosit per '** eritrosit! A! Pra Analitik '! Persiapan pasien )! Persiapan sampel ! Prinsip E"arah di%ampur dengan larutan, &rilliant ;re%yl &lue atau larutan Ne6 $ethylene &lue, lalu dibuat sediaan! "an jumlah retikulositnya dihitung diba6ah mikroskop! 8umlah retikulosit dihitung per ' *** eritrosit dan dinyatakan dalam 7! 0! Alat dan bahan a! Tabung reaksi ke%il b! 2a%a obyek dan ka%a penggeser %! Pipet Pasteur d! Penangas air e! $ikroskop! 1! Reagens '5 &rilliant ;resyl &lue atau )5 Ne6 $ethylene &lue 4;olour ?ndeB 1)**5LL!'g 5 arutan sitrat salin '** mlLLLLLLLLLL!'** ml 2omposisi laritan sitrat salin E a5 ' bagian natrium sitrat * gJl b5 0 bagian larutan Na ;l (,* gJl &! Analitik '! Sediaan 2ering a! 2edalam tabung reaksi ke%il teteskan tetes larutan &rilliant ;resyl &lue atau Ne6 $ethylene &lue! b! Tambahkan tetes darah, %ampurkan baik-baik dan biarkan pada suhu ruangan selama '1 menit agar pe6arnaan sempurna! ;ara yang lain E Setelah ditambahakan tetes darah, %ampurkan baik-baik, tabung ditutup dengan para#ilm dan diinkubasi pada + % selama *-3* menit!
%! Setelah inkubasi, tabung dihomogenkan lagi dan ambil ' tetes untuk membuat sediaan apus! 2eringkan di udara dan diperiksa di ba6ah mikroskop! d! Periksalah dengan perbesaran obyekti# '** kali! "i%ari daerah yang baik yaitu eritrosit tidak tumpang tindih! Retikulosit tampak sebagai sel yang lebih besar dari eritrosit! "an mengandung #ilamen atau granula! "engan &;&, eritrosit ber6arna biru keunguan dengan #ilamen atau granula ber6arna ungu! &ila menggunakan N$&, retikulosit ber6arna biru dengan #ilamen atau granula ber6arna biru tua! e! Hitunglah jumlah retikulosit per '*** eritrosit dengan lensa emersi #! 8umlah retikulosit dapat dinyatakan persen J per mil terhadap jumlah eritrosit total atau dilaporkan dalam jumlah mutlak! $isal E dalam '* lapangan pandang dijumpai )*** eritrosit dan retikulosit +3! 76
8umlah retikulosit 475 I
2000
×
100
3,8
=
atau 1000 2000
×76
I F per mil
&ila diketahui jumlah eritrosit ,1 jutaJl maka 8umlah retikulosit I F B !1**!*** Jul I '!*** J l '*** )! Sediaan &asah a! Taruh ' tetes larutan &;& ditengah-tengah ka%a obyek! b! Tambahkan ) tetes darah dilarutan &;&, homogenkan darah dengan larutan &;& dengan menggunakan sudut ka%a obyek! %! Tutup dengan ka%a penutup d! Periksa dengan minyak emersi ;ara penghitungan sama dengan sediaan kering!
8ika didapatkan jumlah retikulosit yang tinggi atau disertai dengan nilai hematokrit rendah maka dilakukan koreksi terhadap nilai retikulosit! Nilai koreksi ini disebut indeks retikulosit 4Reti%ulo%yte Produ%tion ?ndeks5! RP ? I 7 Retikulosit B Hmt penderita B #aktor koreksi Hmt normal ;! Pas%a Analitik Nilai rujukan I *,1 C ',17 Hitung retikulosit meningkat pada E perdarahan akut, hemolisis, RP ? M)7 I kegagalan sum-sum tulang membentuk eritrosit! RP ? ) C 7 I respons baik terhadap anemia hemolitik! RP ? 7 I hiperproli#erasi Sumber kesalahan '!
(A( III PE'UTUP
!,# Kesim2ulan Retikulosit adalah Sel "arah $erah 4S"$5 yang masih muda yang tidak
berinti dan berasal dari proses pematangan normoblas di sumsum tulang! Sel ini mempunyai jaringan organela baso#ilik yang terdiri dari RNA dan protopor#irin yang dapat berupa endapan dan ber6arna biru apabila di%at dengan penge%atan biru metilen! Retikulosit akan masuk ke sirkulasi darah tepi dan bertahan kurang lebih selama )0 jam sebelum akhirnya mengalami pematangan menjadi eritrosit!
Hitung retikulosit pada pasien tanpa anemia berkisar antara ' - )7! 8umlah ini penting karena dapat digunakan sebagai indikator produkti9itas dan akti9itas eritropoiesis di sumsum tulang dan membantu untuk menentukan klasi#ikasi anemia sebagai hiperproli#erati#, normoproli#erati#, atau hipoproli#erati#! !, Saran Hematologi mengenai Retikulosit yang telah disajikan dalam makalah ini,
dapat dijadikan re#erensi ataupun tambahan 6a6asan bagi pemba%a sehingga dapat membedakannya dan dapat menerapkanya se%ara tepat!
DA+TAR PUSTAKA
&rugnara ;, Kurak6oski ", "i;an@io 8, &oyd T, Platt ! Reti%ulo%yte hemoglobin %ontent to diagnose iron deD %ien%y in %hildren! 8A$A '(((:)F'E)))1-*! httpEJJannanyo))!blogspot!%o!id ;anals ;, Rema%ha A., Sarda $P! ;lini%al utility o# the ne6 SysmeB OG )*'* parameter reti%ulo%yte hemoglobin eui9alent in the diagnosis o# anemia! Haematologi%a )**1: l(*E'-00 ;ullen P, So##ker 8, HopQ $, &remer ;, S%hlaghe%ken R, $ehrens T, et al! Hypo%hromi% red %ells and reti%ulo%yte haemoglobin %ontent as markers o#
iron-deD %ient erythropoiesis in patients undergoing %hroni% haemodialysis! Nephrol "ial Transplant '(((:'0E31(-31 Gs%obar $;, Rappaport GS, Tipton P, &alentine P! Reti%ulo%yte estimate #rom peripheral blood smearE a simple, #ast, and e%onomi%al method #or e9aliation o# anemia! aboratory $edi%ine )**):E+*-1! Riley RS, &en-G@ra 8$, Tid6ell Ann! Reti%ulo%yte enumerationE past present! aboratory $edi%ine )**':)E1((-3*F Sulli9an R! Grythropoiesis and red %ell physiology! A9ailable #romE httpEJJ 666!b%m! eduJmedi%ineJheme!on%J! A%%essed onE '1th 8une )*'*!