HEMATOKRIT DAN LIPIDA
DISUSUN Oleh
M. NASRUL MUSTA’IN NIM. 13222059
PROGAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIERSITAS ISLAM NEGERI !UIN" RADEN FATAH PALEMBANG 2015 BAB I PENDAHULUAN
A. L#$#% Bel#'( Darah merupakan suatu cairan yang sangat penting bagi manusia karena
berfungsi sebagai alat transportasi serta memiliki banyak kegunaan lainnya untuk menunjang kehidupan. Tanpa darah yang cukup seseorang dapat mengalami gangguan kesehatan dan bahkan dapat mengakibatkan kematian. Pemeriksaan hematokrit merupakan salah satu pemeriksaan darah khusus yang sering dikerjakan di laboratorium berguna untuk membantu diagnosa berbagai penyakit diantaranya. Penetapan nilai hematokrit dapat dilakukan dengan cara makro dan mikro. Pada cara makro digunakan tabung wintrobe, sedangkan pada cara mikro digunakan pipet kapiler (Mastiadji, 200!. Metode pemeriksaan secara mikro berprinsip pada darah yang dengan antikoagulan dicentrifuge dalam jangka "aktu dan kecepatan tertentu, sehingga sel darah dan plasmanya terpisah dalam keadaan mapat. Presentase #olum kepadatan sel darah merah terhadap #olume darah semula dicatat sebagai hasil pemeriksaan hematokrit . Pemeriksaan hematokrit dapat diukur dengan menggunakan darah #ena atau darah kapiler. Darah kapiler digunakan bila jumlah darah yang dibutuhkan hanya sedikit, sedangkan bila jumlah darah yang dibutuhkan lebih dari 0,$ ml lebih baik menggunakan darah #ena (Mastiadji, 200!. %ilai hematokrit yang rendah sering ditemukan pada kasus anemia leukemia, sedangkan peningkatan nilai hematokrit ditemukan pada dehidrasi (suatu peningkatan relatif!. Hematokrit dapat menjadi indikator keadaan dehidrasi. Hematokrit dapat mengindikasikan hemokonsentrasi, akibat penurunan #olume cairan dan peningkatan eritrosit . Manfaat pemeriksaan hematokrit untuk mengukur derajat anemi dan polisetemia. &ntuk mengetahui adanya ikterus yang dapat diamati dari "arna plasma. Di mana plasma terbentuk "arna kuning atau kuning tua (Mastiadji, 200!. Lipid adalah senya"a yang mengandung karbon dan hidrogen yang tidak larut dalam air (hidrofobik) tetapi larut dalam pelarut organik. 'omponen lipid utama yang dapat dijumpai dalam plasma adalah trigliserida, kolesterol dan fosfolipid. leh karena sifat lipid yang susah larut, maka perlu dibuat bentuk yang larut. &ntuk itu dibutuhkan suatu )at pelarut yaitu suatu protein yang dikenal dengan nama apolipoprotein atau apoprotein. *arna
plasma yang diperoleh dari pemusingan yang ber"arna kuning atau kuning tua baik dalam keadaan fisiologis atau patologis merupakan indikasi naiknya bilirubin dalam darah, misalnya + infeksi hepatitis, naiknya kolestrol juga dapat diketahui dari "arna plasma yang ber"arna seperti susu, misalnya penderita diabetes melitus (Mastiadji, 200!. Dikarenakan darah mempunyai fungsi yang sangat penting dalam kehidupan manusia ditambah lagi pada plasma darah juga terdapat lipid dalam bentuk trigliserida, kolesterol dan fosfolipid yang tidak larut. Maka makalah ini dibuat demi memberikan pemahaman serta pengetahuan mengenai hematokrit terkait kandungan lipid yang terdapat di dalam plasma darah.
B. T)*)#' dapun tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan makalah ini adalah
sebagai berikut + . Mengetahui definisi hematokrit . 2. Mengetahui metode pengujian hematokrit . -. Mengetahui kandungan lipid yang terdapat dalam plasma darah.
BAB II PEMBAHASAN
A. D#%#h Menurut oe"olo (200!, darah adalah cairan kental, empat sampai lima
kali lebih kental dari pada air dan karenanya cenderung mengalir lebih lamban dari pada air. Darah sedikit lebih berat dari pada air, didalam tubuh suhunya dipertahankan pada -/ 0, mempunyai p1 antara ,-$3,4$ dan
isotonik pada 0,/$5 %al. Darah merupakan /5 berat total tubuh, #olume total darah pada pria seberat 0 kg kira3kira $,6 liter. ecara normal darah mengisi pembuluh darah tertutup yang disebut sistem sirkulasi, sistem ini menjaga agar aliran darah didalamnya mengalir terus yang sebagian besar karena pemompaan oleh jantung. Meskipun penampilan f isiknya agak sederhana, darah adalah jaringan yang sangat kompleks mengangkut sejumlah )at yang mempunyai peran penting dalam homeostatis. 7erbagai )at yang diangkut oleh darah adalah+ . ksigen dari paru3paru ke seluruh sel tubuh 2. 'arbondioksida dari sel3sel tubuh ke paru3paru -. %utrisi dari organ pencernaan ke sel3sel tubuh 4. 8n)im dari sel sekretori ke berbagai sel tubuh lain $. istem buffer dan molekul3molekul yang berfungsi pemeliharaan p1 darah 6. Panas dari bagian dalam tubuh ke permukaan atau dari permukaan tubuh ke bagian dalam bila perlu . Molekul3molekul pembeku yang dihasilkan hati ke bagian sirkulasi yang rusak untuk mencegah kehilangan cairan /. Molekul3molekul antibodi dan sel3sel ke daerah infeksi tempat gen asing di netralkan dan dibuang ecara mikroskopik darah tersusun atas dua bagian yaitu bagian berbentuk elemen atau sel3sel darah dan bagian cair atau plasma tempat sel3 sel darah berada. 7agian berbentuk elemen meliputi eritrosit atau sel darah merah, leukosit atau sel darah putih dan keping darah atau trombosit . 7ila darah seseorang diambil dan dimasukan tabung reaksi, dalam beberapa menit kekentalannya berubah dari cairan menjadi gel. Dikatakan darah terkoagulasi atau membeku. 7eberapa "aktu berikutnya, cairan kuning jernih yang disebut serum memisah dari bekuan darah. Serum mempunyai komposisi sama dengan plasma kecuali tidak adanya fibrinogen, molekul protein besar yang biasanya terdapat dalam plasma dan sejumlah kecil faktor pembeku yang diperlukan untuk memicu proses pembekuaan darah (oe"olo, 200!. Darah adalah jaringan cair yang terdiri atas dua bagian. 7ahan interseluler adalah cairan yang disebut plasma dan didalamnya terdapat unsur3unsur padat, yaitu sel darah. 9olume darah secara keseluruhan kira3kira merupakan satu perdua belas berat badan atau kira3kira $ liter. ekitar $$ persennya adalah cairan, sedangkan 4$ persen sisanya terdiri atas sel darah.
ngka ini dinyatakan dalam nilai hematokrit atau #olume sel darah yang dipadatkan yang berkisar antara 40 sampai 4. Di "aktu sehat #olume darah adalah konstan dan sampai batas tertentu diatur oleh tekanan osmotik dalam pembuluh darah dan dalam jaringan (Pearce, ::!.
G#+,#% 1. Sel D#%#h !S)+,e%- M#$/#*/ 2001"
Darah berfungsi sebagai alat pengangkut yaitu, mengambil oksigen;)at pembakaran dari paru3paru untuk diedarkan ke seluruh jaringan tubuh, mengangkat karbondioksida dari jaringan untuk dikeluarkan melalui paru3 paru, mengambil )at3)at makanan dari usus halus untuk diedarkan dan dibagikan ke seluruh jaringan;alat tubuh, mengangkat;mengeluarkan )at3)at yang tidak berguna bagi tubuh untuk dikeluarkan melalui kulit dan ginjal, sebagai pertahanan tubuh terhadap serangan penyakit dan racun dalam tubuh dengan perantaraan leukosit dan antibody;)at3)at antiracun, dan menyebarkan panas ke seluruh tubuh (yaifuddin, 2006!.
B. De/'// Hematokrit !H$"
Hematokrit berasal dari kata haimat yang artinya darah dan krinein yang berarti pemisahan. Proses pemisahan darah melalui uji hematokrit dilakukan dengan cara mengambil beberapa mili #olume darah baik darah #ena ataupun darah kapiler, lalu memasukannya ke dalam suatu tabung khusus, dan memutarnya didalam alat centrifuge dalam "aktu dan kecepatan tertentu. &ntuk pemeriksaan hematokrit darah tidak boleh dibiarkan menggumpal
sehingga harus diberi antikoagulan. etelah tabung tersebut diputar dengan kecepatan dan "aktu tertentu, maka eritrosit akan mengendap. Tabung khusus yang di gunakan untuk proses hematokrit disebut tabung wintrobe. Tabung ini mempunyai skala khusus pula yang di sebut dengan skala hematokrit . 'arena menggunakan tabung wintrobe, maka hematokrit dengan cara ini sering di sebut dengan istilah hematokrit metode wintrobe atau metode mikro (
hemokonsentrasi, yang berarti akibat dari keadaan yang disebut dehidrasi (*inda, 204!. 1. Me$e Pe'()&)%#' Hematokrit #. Me$e M#&%he+#$&%/$
Pada metode makro, sebanyak ml sampel darah (darah 8DT atau heparin! dimasukkan dalam tabung "introbe yang berukuran panjang 0 mm dengan diameter 2.$3-.0 mm dan berskala 030 mm. Tabung kemudian disentrifus selama -0 menit dengan kecepatan -.000 rpm. Tinggi kolom eritrosit adalah nilai hematokrit yang dinyatakan dalam 5. ampel darah yang di sentrifus dalam "aktu tertentu kemudian dibaca #olume dari masa erirosit yang telah dipadatkan di dasar tabung dan dinyatakan dalam sekian 5 dari #olume semula (#olume 5! (*inda, 204!. ,. Me$e M/&%he+#$&%/$
Pada metode mikro, sampel darah (darah kapiler, darah 8DT, darah heparin atau darah amonium3kalium3oksalat! dimasukkan dalam tabung kapiler yang mempunyai ukuran panjang $ mm dengan diameter mm. Tabung kapiler yang digunakan ada 2 macam, yaitu yang berisi heparin (bertanda merah! untuk sampel darah kapiler (langsung!, dan yang tanpa antikoagulan (bertanda biru! untuk darah 8DT;heparin;amonium3kalium3oksalat (*inda, 204!. Prosedur pemeriksaannya adalah + sampel darah dimasukkan ke dalam tabung kapiler sampai 2;- #olume tabung. alah satu ujung tabung ditutup dengan dempul (clay! lalu disentrifus selama $ menit dengan kecepatan $.000 rpm. Tinggi kolom eritrosit diukur dengan alat pembaca hematokrit , nilainya dinyatakan dalam #ol 5. ejumlah darah dimasukkan kedalam tabung kapiler lalu dilkukan sentrifugasi untuk mendapatkan nilai hematokrit yang diukur menggunakan 1t Reader (*inda, 204!.
G#+,#% 2. D#%#h Se$el#h D/e'$%)(#/ !S)+,e%- 4/'# 201"
2.
A6l// Pe'(()'##' Pe+e%/&##' Hematokrit
Manfaat pemeriksaan hematokrit untuk mengukur derajat anemi dan polisetemia. &ntuk mengetahui adanya ikterus yang dapat diamati dari "arna plasma. Di mana plasma terbentuk "arna kuning atau kuning tua. Dapat juga digunakan untuk menentukan rata3rata #olume eritrosit, merupakan tes scerning dalam mendeteksi adanya hiperbilirubinemia. *arna plasma yang diperoleh dari pemusingan yang ber"arna kuning atau kuning tua baik dalam keadaan fisiologis atau patologis merupakan indikasi naiknya bilirubin dalam darah, misalnya+ infeksi hepatitis, naiknya kolestrol juga dapat diketahui dari "arna plasma yang ber"arna seperti susu, misalnya penderita diabetes melitus. Plasma yang ber"arna merah merupakan indikasi adanya hemolisis dari eritrosit seperti penggunaan spuit yang belum kering, pada pengambilan darah atau hemolisis intra vascular. erta untuk mengetahui #olume rata3rata eritrosit dan konsentasi 1b rata3rata di dalam eritrosit (oekidjo, 200!. 3. N/l#/ N%+#l
Hematokrit adalah persentase tingginya eritrosit dalam plasma yang ditentukan setelah darah disentrifunge dalam suatu tabung. %ilai normal pada pria -634/5, "anita -634$5, dan anak3anak -/305. Pada orang yang bermukim di gunung, nilainya bisa naik sampai 4$3$$5, juga pada pecandu alkohol dan pasien tumor ginjal tertentu (akibat produksi 8P berlebihan!. %ilai lebih rendah dari nilai normal ditemukan pada pasien anemia dan gangguan ginjal tertentu, juga pada "anita hamil. Hematokrit pada pagi hari bernilai $5 lebih ringan daripada siang hari, maka
penggontrolan para peserta hari. %ilai hematokrit tidak boleh melebihi $05 (oekidjo, 200!. %ilai hematokrit adalah persentase #olume endapan eritrosit setelah sampel darah dipindahkan dalam "aktu dan kecepatan tertentu. %ilai hematokrit pada mikro-capilary untuk putra lebih besar dari nilai hematokrit pada putri begitu pula dengan mikro3hematokrit . 1al ini dapat disebabkan oleh tingkat akti#itas yang dilakukan oleh indi#idu, jenis kelamin dan jumlah sel darah merah. =aktor3faktor yang mempengaruhi nilai hematokrit adalah jenis kelamin, jumlah sel darah merah, akti#itas dan keadaan fisiologis (oekidjo, 200!. %ilai hematokrit atau #olume sel packed adalah suatu istilah yang artinya persentase (berdasarkan #olume! dari darah yang terdiri dari sel3 sel darah merah. Penentuan nilai hematokrit dilakukan dengan mengisi tabung hematokrit dengan darah yang diberi )at agar tidak menggumpal, kemudian dilakukan sentrifusi sampai sel3sel menggumpal di bagian dasar. %ilai hematokritnya kemudian dapat diketahui secara langsung ataupun secara tak langsung dari tabung itu (oekidjo, 200!.
ataan hematokrit laki3laki normal 42, sementara pada "anita normal -/. %ilai hematokrit biasanya dianggap sama manfaatnya dengan hitungan sel darah merah total dan pelaksanaannya juga jauh lebih muda. =aktor yang mempengaruhi nilai hematokrit adalah apakah orang itu menderita anemia atau tidak, tingkat akti#itas tubuh dan ketinggian tempat dimana orang itu tinggal. %ilai rujuk pemeriksaan hematokrit adalah sebagai berikut (oekidjo, 200! + a. 7ayi baru lahir + Hematokrit 4436$ #ol 5 b. nak (3- tahun! + Hematokrit 2:340 #ol 5 c. nak (430 tahun! + Hematokrit -34- #ol 5 d. Pria de"asa + Hematokrit 403$0 #ol 5 e. *anita de"asa + Hematokrit -6346 #ol 5 . Pe'e$e6#' N/l#/ He+#$&%/$ 7#%# M#')#l Prinsip pemeriksaan hematokrit cara manual yaitu darah yang mengandung antikoagulan disentrifuse dan total sel darah merah dapat dinyatakan sebagai persen atau pecahan desimal. Penetapan nilai
hematokrit cara manual dapat dilakukan dengan metode makrohematokrit atau metode mikrohetokrit. Pada cara makrohematokrit digunakan tabung "introbe yang mempunyai diameter dalam 2,$3- mm, panjang 0 mm dengan skala inter#al mm sepanjang 00 mm dan #olumenya ialah ml. Pada cara mikrohematokrit digunakan tabung kapiler yang panjangnya $ mm dan diameter dalam mm, tabung ini ada dua jenis, ada yang dilapisi antikoagulan %a28DT atau heparin dibagian dalamnya dan ada yang tanpa koagulan (?uyton, 2002!. Tabung kapiler dengan anti koagulan dipakai bila menggunakan darah tanpa anti koagulan seperti darah kapiler, sedangkan tabung kapiler dengan antikoagulan dipakai bila menggunakan darah dengan anti koagulan seperti darah #ena. Metode mikrohematokrit mempunyai keunggulan lebih cepat dan sederhana. Metode mikrohematokrit proporsi plasma dan eritrosit (nilai hematokrit ! dengan alat pembaca skala hematokrit (?uyton, 2002!. 5. Pe'e$#6#' N/l#/ He+#$&%/$ 7#%# O$+#$/
Pada umumnya laboratorium sekarang menggunakan metode otomatik untuk menghitung jumlah darah lengkap, dat rutin biasanya didapat meliputi 1t, 1b, jumlah #olume eritrosit rata3rata (98>!, hemoglobin rata3rata (18>! dan konsentrasi hemoglobin eritrosit rata3 rata ('18>!. Persamaan3persamaan berikut menjelaskan hubungan antara data3data tersebut+ 98> @ 1t3jumlah eritrosit (dalam mikrometerkubik, atau fentoliter, =A!. 18> @ 1b B jumlah eritrosit (dalam pikogram, pg!, '18> @ 1b C 1t (dalam gram ; 00 ml >7, g ; dl eritrosit atau 5!. Hematokrit diukur dari #olume sel rata3rata dan hitung sel darah merah. %ilai normal hematokrit (1t! sangat ber#ariasi menurut masing3masing laboratorium dan metode pemeriks aan (?uyton, 2002!.
7. M##l#h8+##l#h Kl/'/ #'( Me+6e'(#%)h/ T/'((/ #$#) T)%)''# H#/l Hematokrit
Penurunan kadar hematokrit dapat terjadi pada beberapa kondisi tubuh, seperti anemia kehilangan darah akut, leukemia, kehamilan, malnutrisi, gagal ginjal. edangkan peningkatan kadar dapat terjadi pada beberapa kondisi + dehidrasi, diare berat, luka baker, pembedehan. Pemeriksaan hematokrit merupakan salah satu pemeriksaan laboratorium dalam mendiagnosa penyakit demam berdarah, dimana pada kasus tersebut terjadi penurunan kadar trombosit (trombositopeumia) secara drastis sampai di ba"ah 00.00;mmyang diikuti dengan peningkatan kadar hematokrit 20 5 atau lebih yang menunjukkan terjadi perembesan plasma atau lebih, dianggap menjadi bukti definitif adanya peningkatan permiabelitas #askuler. Pada kasus tersebut kadar hematokrit dapat dipengaruhi baik pada pergantian #olume tubuh secara dini atau oleh perdarahan (?uyton, 2002!. Menurut ?uyton (2002!, hematokrit biasanya tiga kali nilai 1b, kecuali bila ada bentuk dan besar eritrosit abnormal. =aktor3faktor yang dapat mempengaruhi nilai hematokrit ialah jumlah leukosit yang cukup tinggi, nilai glukosa dan natrium darah yang tinggi, hemolisis, dan kesalahan tehnik misalnya penggunaan antikoagulan yang tidak tepat. 9ariabel39ariabel yang cenderung meningkatkan dan menurunkan nilai hematokrit + . Meningkatnya nilai hematokrit dapat disebabkan oleh dehidrasi, "aktu tornikuet berkepanjangan, terpapar suhu dingin, peningkatan akti#itas otot, posisi berdiri tegak,diare berat, luka bakar, pembedahan dan teknik sentrifugasi. 2. Menurunnya nilai hematokrit dapat terjadi pada beberapa kondisi tubuh seperti+ anemia, leukimia, malnutrisi dan gagal ginjal. Menurut 'osasih (2002!, faktor3faktor yang mempengaruhi hasil pemeriksaan hematokrit + 1. Ke:e6#$#' 7e'$%/)(e
Makin tinggi kecepatan centrifuge semakin cepat terjadinya pengendapan eritrosit dan begitu pula sebaliknya, semakin rendah kecepatan centrifuge semakin lambat terjadinya pengendapan eritrosit . Pengaruh kecepatan centrifuge, dapat kita lihat pada hasil pemeriksaan hematokrit dengan menggunakan kecepatan centrifuge 6.000 rpm dan
selama 23- menit yang menunjukkan bah"a terdapat perbedaan yang bermakna ('osasih, 2002!. 2. 4#&$) 7e'$%/$)(#/
elain radius dan kecepatan centrifuge, lamanya centrifugasi juga berpengaruh terhadap hasil pemeriksaan hematokrit . Makin lama centrifugasi dilakukan maka hasil yang diperoleh semakin maksimal. 7eberapa sumber kesalahan dan pemeriksaan hematokrit yang mungkin terjadi pada pemeriksaan hematokrit terdiri dari + 1. T#h#6 P%#8A'#l/$/&
Pada proses pengambilan sampel misalnya ujung jari yang masih basah oleh alkohol akan mempengaruhi hasil pemeriksaan ('osasih, 2002!. 2. T#h#6 A'#l/$/&
Pada tahap ini, kesalahan dapat berasal dari alat, apabila alat yang digunakan kurang bersih dan tidak kering. ampel, kesalahan dan sampel dapat berasal dari apabila pemeriksaan hematokrit tidak dikerjakan dalam "aktu yang cepat setelah pengambilan darah, karena sampel darah yang dibiarkan terlalu lama akan berbentuk sferik sehingga sukar membentuk reuleu dan hasil pemeriksaan hematokrit menjadi lebih lambat, sampel yang digunakan hemolisis dan membeku. Metode+ kesalahan dapat berasal dari "aktu sentrifugasi, kecepatan centrifuge tidak sesuai. Tenaga analis+ apabila pembacaan skala yang kurang akurat atau tepat ('osasih, 2002!. 3. T#h#6 P#:# A'#l/$/&
'esalahan pada tahap ini biasanya bersifat administratif, misalnya salah menuliskan hasil ('osasih, 2002!.
D. U*/ L#,%#$%/)+ Le+#& D#%#h Lipid adalah senya"a yang mengandung karbon dan hidrogen yang tidak
larut dalam air (hidrofobik) tetapi larut dalam pelarut organik. 'omponen lipid utama yang dapat dijumpai dalam plasma adalah trigliserida, kolesterol dan fosfolipid. leh karena sifat lipid yang susah larut, maka perlu dibuat
bentuk yang larut. &ntuk itu dibutuhkan suatu )at pelarut yaitu suatu protein yang dikenal dengan nama apolipoprotein atau apoprotein (
T#,el 1. K##% Kle$e%l #l#+ D#%#h !S)+,e%- 4/'# 201"
1. Kle$e%l T$#l
Ani adalah jumlah total kandungan kolesterol darah. 'olesterol diproduksi oleh tubuh sendiri dan juga dating dari asupan makanan yang kita konsumsi (produk he"an!. 'olesterol dibutuhkan tubuh untuk mempertahankan kesehatan sel3sel tetapi le#el yang terlalu tinggi akan meningkatkan resiko sakit jantung. Adealnya kolesterol harus E200 mg;d atau E$,2 mmol;. 'edua ukuran tersebut setara, hanya dinyatakan dalam satuan yang berbeda. =aktor genetik juga berperan sebagai penentu kadar kolesterol, selain dari makanan yang dimakan (
Menurut
b. 00mg;d untuk pasien resiko tinggi (misalnya+ pasien dengan beberapa faktor resiko sekaligus!. c. E-0 mg;d untuk indi#idu yang resiko rendah terkena P<'. 3. H/(h De'/$ L/66%$e/' !HDL" 1D sering kali disebut kolesterol baik, karena membantu memba"a pergi D dari aliran darah untuk disimpan sebagai cadangan didalam sel, menjaga pembuluh darah tetap terbuka dan lancar. Adealnya 1D harus F40mg;d. &mumnya "anita memiliki le#el yang lebih tinggi daripada pria. lahraga dapat membantu meningkatkan kadar 1D (Mastiadji, 200!. . T%/(l/e%/# !TG"
Trigliserida (T?! adalah tipe lemak lain darah darah. e#el T? yang tinggi umumnya menunjukan bah"a lebih banyak mengkonsumsi kalori daripada kalori yang dibakar untuk akti#itas, karena itu le#el T? lebih tinggi pada pasien yang gemuk atau pasien diabetes. Adealnya le#el Trigliserida harus E$0 mg;d (, mmol;!. "merican Heart "ssociation ("H" ! merekomendasikan bah"a le#el T? untuk kesehatan jantung GoptimalH adalah 00 mg;d (, mmol;! (Mastiadji, 200!.
BAB III PENUTUP
A. Ke/+6)l#'
Hematokrit adalah nilai yang menunjukan persentase )at padat dalam darah terhadap cairan darah. Metode yang biasa digunakan di dalam pengujian hematokrit yaitu makrohematokrit dan mikrohematokrit. Hematokrit dapat menjadi indikator keadaan dehidrasi. Hematokrit dapat mengindikasikan hemokonsentrasi, akibat penurunan #olume cairan dan peningkatan eritrosit . *arna plasma yang diperoleh dari pemusingan yang ber"arna seperti susu baik dalam keadaan fisiologis atau patologis merupakan indikasi naiknya kolestrol di dalam plasma darah.
DAFTAR PUSTAKA
?uyton, rthur. 2002. #isiologi $edokteran, 8disi :.
'osasih, 8.%. 2002. afsiran Hasil %emeriksaan Laboratorium $linik. ineka ipta. *inda. 204. Hematokrit . *ebsite+ http+;;repository.usu.ac.id;bitstream;2-4$6 /:;2644;-;hapter520AA.pdf . Diakses elasa, :