Makalah filsafat pendidikan RealismeFull description
filsafat pendidikanFull description
MAKALAH FILSAFAT PENDIDIKAN DISUSUN OLEH NAMA: DAMIANUS SUWARDIN NPM:A1G011094 DOSEN PEMBIMBING: Dra.WURJINEM M.Si FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS BENGKULU 2012 Kata Pen…Deskripsi lengkap
MAKALAH FILSAFAT PENDIDIKAN DISUSUN OLEH NAMA: DAMIANUS SUWARDIN NPM:A1G011094 DOSEN PEMBIMBING: Dra.WURJINEM M.Si FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS BENGKULU 2012 Kata Pengantar...
makalah alwahida fotocopyDeskripsi lengkap
makalah peranan filsafat dalam pendidiakFull description
MNN
pengantar pendidikan : proses dan situasi pendidikan, pendidikan sebagai suatu proses, pendidikan sebagai sistemFull description
Di ajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah sosologi pedesaan dan perkotaan Dosen Pengampu : Dr.Zaimudin.M.Ag Dr.Zaimudin.M.Ag
Disusun oleh kelompok 3 Nikiwan Saputra
111501500000! 111501500000!
Dinda "i "i#ki $au#ha
111501500000%&
'usmiati
111501500000&%
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN PENGETAHUAN SOSIAL UIN SYARIF HIDAY HID AYAT ATULL ULLAH AH JAKARTA JAK ARTA 2016
'A(A P)N*AN(A" Pu2i dan s6ukur kami u7apkan karena atas rahmat dan ridhon6a kami dapat men6elesaikan tugas mata kuliah $ilsa4at pendidikan ini.Shalawat serta salam ter7ulah limpahkan kepada 8un2ungan kita Nai Muhammad SA9 tak lupa kepada sahaatn6a tai;ittaiat dan kia selaku umatn6a di akhir #aman ini.'ami erterima kasih kepada -apak Selaku dosen mata kuliah $ilsa4at Pendidikan 6ang telah memerikan tugas ini kepada kami. Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami agi siapapun 6ang mema7an6a. Sekiran6a makalah 6ang telah kami susun ini dapat erguna agi kami sendiri maupun orang 6ang mema7an6a. Seelumn6a kami mohon maa4 apaila terdapat kesalahan katakata 6ang kurang erkenan dan kami memohon kritik dan saran 6ang memangun demi peraikan di masa depan.
(angerang Selatan 0< ktoer %01&
(im Pen6usun
BAB I PEMBAHASAN A. Latar Belaa!"
Dalam petumuhann6a 4ilsa4at seagai hasil pemikiran para ah li 4ilsu4 sepan2ang kurun waktu tentang o6ek permasalahan hidup didunia. Dalam pandangan para 4iloso4 adakalan6a saling kuat menguatkan namun tak 2arang pula antara 4iloso4 satu dan 6ang lainn6a ereda ahkan erlawanan pandangan. al ini tentu sa2a karena masingmasing 4iloso4 menggunakan pendekatan 6ang ereda meskipun o6ekn6a sama. 'arena peredaan dalam pendekatan tentu sa2a akan ereda pula hasil kesimpulann6a. Selain 4aktor pendekatan 4aktor #aman lingkungan tempat mereka ermukim akan men6eakan peredaan pandangan hidup. Se7ara garis esar perkemangan pemikiran 4ilsa4at pendidikan diagi men2adi eerapa aliran seperti aliran progresi=isme aliran essensialisme perenaialisme rekonstruksionalisme dan eksistensialisme. /ntuk itu pada makalah ini akan diahas tentang aliran esensialisme se7ara leih mendalam. B. R#$#%a! Ma%ala& Dari latar elakang diatas maka dapat ditarik rumusan masalah seagai erikut: a> Pengertian $ilsa4at )sensialisme > atar -elakang $ilsa4at )sensialisme 7> PrinsipPrinsip $ilsa4at )sensialisme d> 'arakterisik $ilsa4at )sensialisme e> Pandanganpandangan terhadap $ilsa4at )sensialisme terhadap pendidikan
BAB II
LANDASAN TEORI 2.1 Pe!"ert'a! F'l%a(at E%e!%'al'%$e Se7ara etimologi esensialisme erasal dari ahasa +nggiris 6akni essential ?inti atau pokok dari sesuatu> dan isme erarti aliran ma#ha atau paham. Menurut -rameld ahwa esensialisme ialah aliran 6ang lahir dari perkawinan dua aliran dalam 4ilsa4at 6akni idealism dan realism. Aliran ini menginginkan mun7uln6a kemali ke2aaan 6ang pernah diraih seelum aad kegelapan . )sensialisme dianggap para ahli seagai @7onser=ati=e road to 7ulture 6akni ingin kemali kepada keuda6aan lama warisan se2arah 6ang telah terukti keaikann6a agi kehidupan manusia terutama #aman renaissan7e pada aad B+ B++ B+++ dan B+C. Pada masa ini telah erkemang usahausaha menghidupkan kemali ilmu pengetahuan dan kesenian serta keuda6aan Purakala terutama di #aman unani dan "omawi Purakala. Zaman renaissan7e ini seagai reaksi terhadap tradisi pun7akn6a tumuh indi=idualism dalam erpikir dan ertindak dalam semua 7aang akti=itas manusia. Sumer utama dari keuda6aan itu adalah a2aran 4ilsa4at ahli ilmu pengetahuan 6ang a2aran dan nilainilai ilmu mereka ersi4at kekal dan monumental. Pemikirpemikir esar 6ang telah dianggap seagai peletak dasar asasasas 4ils4at aliran ini terutama 6ang hidup pada #aman klasik seperti Plato Aristatoles dan Demo7ritus. Dalam idang pendidikan @4leksiilitasdalam segala entuk dapat men2adi sumer timuln6a pandangan 6ang eruahuah kurang stail dan tidak menentu sehingga pendidikan itu kehilangan arah. Pendidikan haruslah ersendirikan atas nilainilai 6ang dapat mendatangkan kestailan sehingga untuk memenuhin6a haruslah dipilih nilainilai 6ang mempun6ai tata 6ang 2elas dan 6ang telah teru2i oleh waktu 6akni nilainilai 6ang erasal dari keuda6aan dan 4ilsa4at 6ang korelati4 selama empat aad elakangan ini dengan perhitungan #aman renaissan7e seagai pangkal timuln6a pandangan esensialisme.
"ealisme titik tin2auann6a adalah mengenai alam dan dunia 4isik sedangkan idealism modern pandanganpandangann6a ersi4at spiritual. -rua7her memerikan 7iri masingmasing: "ealismeE alam adalah 6ang pertamatama memiliki ken6ataan p ada diri sendiri dan ini harus di2adikan pangkal er4ilsa4at. 'ualitaskualitas dari pengalaman terletak pada dunia 4isik dan disanalah terdapat sesuatu 6ang menghasilkan peng inderaan dan persepsipersepsi 6ang tidak sematamata ersi4at mental. 8adi 2iwa dapat diumpamakan seagai 7erminan 6ang menerima gamarangamaran 6ang erasal dari dunia 4isik. +ni erarti ahwa anggapananggapan mengenai adan6a ken6ataan itu tidak dapat han6a seagai hasil tin2auan 6ang men6eelah sa2a melainkan pertemuan antara keduan6a.
+dealisme modernE ahwa realita adalah sama dengan sustansi gagasan ?ideide>. Di alik dunia 4enomena ini ada 2iwa 6ang tidak teratas 6aitu (uhan 6ang merupakan pen7ipta adan 6a kosmos. Manusia seagai makhluk erpikir erada dalam lingkungan kekuasaan (uhan. Dengan mengu2i dan men6elidiki ideide serta gagasann6a manusia akan dapat men7apai keenaran 6ang sumern6a adalah (uhan. 1
2.2 Pere$)a!"a! F'l%a(at E%e!%'al'%$e 2 )sensialisme mun7ul pada #aman "enaissan7e dengan 7iri7iri utama 6ang ereda dengan progresi=isme 6aitu 6ang tumuh dan erkemang disekitar aad 11 1% 13 dan ke 1! Masehi. Didalam #aman "enaissan7e itu telah erkemang dengan megahn6a usahausaha untuk menghidupkan kemali ilmu pengetahuan dan kesenian serta keuda6aan purakala terutama di#aman unani dan "omawi purakala. "enaissan7e itu merupaka reaksi terhadapa tradisi dan seagai pun7ak timuln6a indi=idualisme dalam erpikir dan ertindak dalam semua 7aang dari akti=itas manusia.1! *erakan esensialisme mun7ul pada awal tahun 1<30 dengan eerapa orang peloporn6a seperti 9illiam F. -agle6 (homas -riggs $rederi7k -reed dan +sa7 . 'andell. Pada tahun 1<3G mereka mementuk suatu lemaga 6ang diseut dengan @the essensialist 7ommittee 4or the ad=an7ement o4 Ameri7an )du7ation sementara -agle6 seagai pelopor esensialsme adalah seorang guru esar pada @(ea7her Follege Folomia /ni=ersit6. -agle6 6akin ahwa 4ungsi utama sekolah adalah mentransmiskan warisan uda6a dan se2arah kepada generasi muda. Aliran ini populer pada tahun 1<30 an dengan populern6a 9iliam -agle6 ?1G!1. Pada awal aad ke%0 aliran ini dikritik seagai aliran kaku untuk mempersiapkan siswa memasuki dunia dewasa. Namun dengan suksesn6a /i Sopiet dalam melun7urkan Sputnik pada tahun 1<5 minat pada aliran ini kemali hidup. Pada tahun 1
1 http://kongsodewo.blogspot.co.id/2012/01/aliran-lsafat-pendidikan-esensialisme.html
Pendidikan haruslah dilakukan melalui usaha k eras tidak egitu sa2a timul dari dalam diri siswa.
+nisiati4 dalam pendidikan ditekankan pada guru ukan pada siswa.
+nisiati4 proses pendidikan adalah asimilasi dari mata pela2aran 6ang telah ditentukan.
Sekolah harus mempertahankan metodemetode trasdisional 6ang ertautan dengan disiplin mental.
(u2uan akhir pendidikan adalah untuk meningkatkan kese2ahteraan umum merupakan tuntutan demokrasi 6ang n6ata.
Metodemetode tradisional 6ang ertautan dengan d isiplin mental merupakan metode 6ang diutamakan dalam pendidikan di sekolah.
12.- Karater'%t' Al'ra! E%e!%'al'%$e )sensialisme per7a6a ahwa pendidikan harus didasarkan kepada nilainilai keuda6aan 6ang telah ada se2ak awal peradaan umat manusia. 'euda6aan 6ang mereka wariskan kepada kita hingga sekarang telah teru2i oleh segala #aman kondisi dan se2arah. 'euda6aan demikian ialah essensia 6ang mampu pula mengeman hari kini dan masa depan umat manusia. 'euda6aan sumer itu tersimpul dalam a2aran para 4iloso4 ahli pengetahuan 6ang agung 6ang a2aran dan nilainilai ilmu mereka ersi4at kekal dan monu mental. 'esalahan dari keuda6aan moderen sekarang )ssensialisme ialah ke7enderungann6a ahkan ge2alage2ala pen6impangann6a dari 2alan lurus 6ang telah ditanamkan keuda6aan warisan itu. $enomena4enomena sosialkultural 6ang tidak kita ingini sekarang han 6a dapat diatasi dengan kemali se7ara sadar melalui pendidikan ialah kemali ke 2alan 6ang telah ditetapkan itu. an6a dengan demikian kita oleh optimis dengan masa depan kita masa depan keuda6aan umat manusia. Firi7iri 4ilsa4at pendidikan esensialisme 6ang disarikan oleh 9illiam F. -agle6 adalah seagai erikut: minatminat 6ang kuat dan tahan lama sering tumuh dari upa6aupa6a ela2ar awal 6ang memikat atau menarik perhatian ukan karena dorongan dari dalam diri siswa.
" 8alaludin dan Adullah +di Filsafat Pendidikan ?8og2akarta: Ar"u## Media %00> hal <<.
pengawasan pengarahan dan imingan orang 6ang d ewasa adalah melekat dalam masa alita 6ang pan2ang atau keharusan ketergantungan 6ang khusus pada spsies manusia. oleh karena kemampuan untuk mendisiplin diri harus men2adi tu2uan pendidikan maka menegakan disiplin adalah suatu 7ara 6ang diperlukan untuk men7apai tu2uan terseut. esensialisme menawarkan seuah teori 6ang kokoh kuat tentang pendidikan sedangkan sekolah sekolah pesaingn6a ?progresi=isme> memerikan seuah teori 6ang lemah.
2.5 Pandangan-Pandangan Esensialisme Terhadap Pendidikan4
Pandangan mengenai pendidikan 6ang diutarakan disini ersi4at umum simplikati4 dan selekti4 dengan maksud agar sematamata dpat memerikangamaran mengenai agianagian utama dari esensialisme. Disamping itu karena tidak setiap 4ilsu4 idealis dan realis mempun6ai 4aham esensialistis 6ang sistematis maka uraian ini ersi4at eklektik. )sensialisme timul karena adan6a tantangan mengenai p erlun6a usaha emansipasi diri sendiri seagaimana di2alankan oleh para 4ilsu4 pada umumn6a ditin2au dari sudut aad pertengahan. /saha ini diisi dengan pandanganpandangan 6ang ersi4at menanggapi hidup 6ang mengarah kepada keduniaan ilmiah dan teknologi 6ang 7iri7irin6a telah ada se2ak #aman "enaisans. (okoh 6ang perlu dii7arakan dalam rangka men6ingkap se2arah esensialisme ini adalah 9illiam (. arris ?1G351<0<>. Seagai tokoh Amerika Serikat 6ang dipengaruhi oleh egel ini erusaha menerapkan idealisme o6ekti4 pada pendidikan umum. Menurut arris tugas pendidikan adalah mengi2inkan terukan6a realita erdasarkan susunan 6ang tidak terelakan ?pasti> ersendikan kesatuan spiritual. Sekolah adalah lemaga 6ang memelihara nilainilai 6ang telah turunmenurun dan men2adi penuntun pen6esuaian orang kepada mas6arakat. leh karena terasaskan adan6a saingan dari progresi=isme maka pada sekitar tahun 1<30 timul organisasi 6ang ernama )sentialist Fomittee 4or the Ad=an7ement o4 )du7ation. Dengan timuln6a 'omite ini pandanganpandangan esensialisme ?menurut ta4siran aad HH> mulai diketengahkan dalam dunia pendidikan. Pandangan mengenai pengetahuan ! http:IIkumpulanmakalahdanartikelpendidikan.logspot.7o.idI%011I01Ialiranesensialismedalam4ilsa4at.html
Pada ka7amata realisme masalah pengetahuan ini manusia adalah sasaran pandangan seagai makhluk 6ang padan6a erlaku hukum 6ang mekanistis e=olusionistis. Sedangkan menurut idealisme pandangan mengenai pengetahuan ersendikan pada pengertian ahwa manusia adalah makhluk 6ang adan6a merupakan re4leksi dari (uhan dan 6ang timul dari huungan antara makrokosmos dan mikrokosmos. Pandangan mengenai belajar
+dealisme seagai 4ilsa4at hidup memulai tin2auann6a mengenai priadi indi=idual dengan menitikeratkan pada aku menurut idealisme seseorang ela2ar pada tara4 permulaan adalah memahami akun6a sendiri terus ergerak keluar u ntuk memahami dunia o6ekti4. Dari mikrokosmos menu2u kemakrokosmos. Seagai 7ontoh dengan landasan pandangan diatas dapatlah dikemukakan pandangan +mmanuel 'ant ?1%!1G0!>. Di2elaskan ahwa segala pengetahuan 6ang di7apai oleh manusia lewat indera memerlukan unsur a priori 6ang tidak didahului oleh pengalaman leih dahulu Pandangan mengenai kurikulum
-eerapa tokoh idealisme memandang ahwa kurikulum itu hendaklah erpangkal pada landasan ideal dan organisasi 6ang kuat. -ersumer atas pandangan ini kegiatankegiatan pendidikan dilakukan. Pandangan dari dua tokoh dipaparkan diawah ini. erman arrell orne menulis dalam ukun6a 6ang er2udul (his New )du7ationmengatakan ahwa hendakn6a kurikulum itu ersendikan atas 4undamental tunggal 6aitu watak manusia 6ang ideal dan 7iri7iri mas6arakat 6ang ideal. 'egiatan dalam pendidikan perlu disesuaikan dan ditu2ukan kepada 6ang sera aik terseut. Atas dasar ketentuan ini erarti ahwa kegiatan atau keakti4an anak didik tidak terkekang asalkan se2alan dengan 4undamen4undamen itu. -ogoslousk6 dalam ukun6a (he +deal S7hool mengutarakan halhal 6ang leih 2elas dari orne. Disamping menegaskan supa6a kurikulum dapat terhindar dari adan6a pemisahan mata pela2aran 6ang satu dengan 6ang lain kurikulum dapat diumpamakan seagai seuah rumah 6ang mempun6ai empat agian ialah :
a. /ni=ersum. Pengetahuan 6ang merupakan latar elakang dari segala mani4estasi hidup manusia diantaran6a adalah adan6a kekuatankekuatan alam asalusul tata sur6a dan lain lainn6a. -asis pengetahuan ini adalah ilmu pengetahuan alam kodrat 6ang diperluas. . Si=ilisasi. 'ar6a 6ang dihasilkan manusia seagai akiat hidup mas6arakat. Dengan si=ilisasi manusia mampu mengadakan pengawasan terhadap lingkungann6a menge2ar keutuhan hidup aman dan se2ahtera. 7. 'euda6aan. 'ar6a manusia 6ang men7akup diantaran6a 4ilsa4at kesenian kesusasteraan agama pena4siran dan penilaian mengenai lingkungan. d. 'epriadian. -agian 6ang ertu2uan pementukan kepriadian dalam arti riil 6ang tidak ertentangan dengan kepriadian 6ang ideal. 8adi tu2uan umum aliran esensialisme adalah mementuk priadi ah agia didunia dan akhirat. +si pendidikann6a men7akup ilmu pengetahuan kesenian dan segala hal 6ang mampu menggerakan kehendak manusia. 'urikulum sekolah agi esensialisme merupakan sema7am miniatur dunia 6ang isa di2adikan seagai ukuran ken6ataan keenaran dan kegunaan. Maka dalam se2arah perkemangann6a kurikulum esensialisme menerapkan eragai pola kurikulum seperti pola idealisme realisme dan seagain6a. Sehingga peranan sekolah dalam men6elenggarakan pendidikan isa er4ungsi sesuai dengan prinsipprinsip dan ken6ataan sosial 6ang ada dimas6arakat.5
BAB III PENUTUP Ke%'$+#la!
Aliran )sensialisme merupakan aliran 6ang ingin kemali kepada keuda6aan keuda6aan lama. Dasar dari aliran )sensialisme ini adalah pandangan humanisme 6ang merupakan reaksi terhadap hidup 6ang mengarah pada keduniawian 6ang ilmiah dan materialistik.tu2uan dari pada pendidikan 6ang hendak di7apai oleh para ahli adalah untuk mewu2udkan agar anak didik dapat hidup ahagia demi keaikan hidupn6a sendiri.
# ibid
KELOMPOK
DAFTAR PUSTAKA 8alaludin dan Adullah +di Filsafat Pendidikan ?8og2akarta: Ar"u## Media %00> hal <<. http:IIkumpulanmakalahdanartikelpendidikan.logspot.7o.idI%011I01Ialiranesensialismedalam 4ilsa4at.html http:IIkongsodewo.logspot.7o.idI%01%I01Ialiran4ilsa4atpendidikanesensialisme.html http:IIalimirsan.logspot.7o.idI%01!I11Imakalah4ilsa4atpendidikanaliran.html