Wirid dan Zikir selepas solat dari hadis-hadis yang sahih. - (download pdf la kalau font arabic tak jelas) Cara Berdoa Disyariatkan bagi seorang mukmin untuk berdoa semasa solat sebagaimana disu...
Deskripsi lengkap
Full description
togaFull description
MAKALAH FARDHU KIFAYAH “KEWAJIBAN “KEWAJIBAN TERHADAP JENAZAH” ( Mengenai tata cara memandikan, mengkainkaani, mengkainkaani, men!a"atkan #erta meng$%$rkan , dan Ziara& K$%$r '
NAMA
M)*A+ZI M+RANI RIT-NA
NIM
./01/2/3.2
KE4A5
ADP 6A RE+4ER 03 03/0
PR-DI ADMINI5TRA5I PERKANT-RAN +NI7ER5ITA5 NEERI MEDAN
03/0
KATA PENANTAR
Assalamu ‘alaikum .. Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah st. Karena den!an "erkat tau#ik dan hidayah$ya kami "isa menyelesaikan makalah ini. %halaat "eserta salam ter&urah kepada $a"i Muhammad sa serta saha"at dan keluar!a hin!!a akhir 'aman. Pada makalah ini kami mem"ahas tentan! keaji"an terhadap jena'ah( shalat jena'ah dan 'iarah ku"ur. Pem"ahasan tentan! jena'ah( deasa ini "anyak dikalan!an masyarakat sekitar yan! "elum sepenuhnya men!etahui "a!aimana men!urus jena'ah den!an terti" dan sesuai ajaran Islam. %em)!a den!an makalah ini pendidikan ajaran Islam khususnya Fi*ih I"adah akan le"ih sesuai den!an sum"er yan! diajarkan )leh Rasulullah sa. $amun demikian( disadari "aha makalah ini jauh dari kesempurnaan dan terdapat kesalahan pada penulisan ataupun re#erensi yan! masih kuran! memadai. Pemakalah mem)h)n maap dan sem)!a upaya pemakalah ini mendapat "im"in!an dan Ridha Allah st . Amin yaa Ra""al ‘Alamin
Desem"er( +,-
Penulis
DA*TAR I5I
KA/A P0$1A$/AR DAF/AR I%I P0$DAHULUA$ A. Latar 2elakan! 2. Rumusan Masalah P0M2AHA%A$ A. Keaji"an /erhadap 3ena'ah 2. %halat 3ena'ah dan 4iarah Ku"ur P0$U/UP A. Kesimpulan 2. %aran
PENDAH+4+AN
A. Latar 2elakan! %elama ini kendala utama yan! dihadapi khususnya masyarakat umum 5khususnya kaum mualla#6 adalah tentan! jena'ah. %e&ara te)ri mun!kin mereka sudah men!uasai( namun ternyata masih "anyak di kalan!an aam yan! mempertanyakan "a!aimana tata &ara dan apa saja yan! harus dilakukan men!enai jena'ah. %e)ran! muslim hendaknya muslim hendaknya senantiasa mempersiapkan diri untuk meny)n!s)n! kematian den!an memper"anyak amal shalih dan menjauhkan diri dari perkara haram. Hendaklah kematian itu selalu "erada direlun! hatinya "erdasarkan sa"da $a"i sa( yan! "er"unyi 7
8 9:;<9 =>?@ B> 9CB9 “Perbanyaklah mengingat sang pemutus kelezatan.!” ( yakni kematian ). (HR. atTirmidzi dan dinyatakan shahih oleh yaikh al-lbani dalam kitab al-ir"a# hal $%&).
2.
Rumusan Masalah Dalam rumusan masalah ini kita akan men!etahui tentan! -. Apa saja keaji"an se)ran! yan! masih hidup terhadap se)ran! yan! sudah mati Ejena'ah G +. /ata &ara memandikan( men!a#ani( menyalatkan( dan men!u"urkan jena'ah G . Hukum dan syarat terhadap jena'ah G . %halat6shalat apa saja yan! "isa dilakukan untuk jena'ah G . 2a!aimana 'iarah ku"ur "a!i laki6laki dan perempuan G
PEMBAHA5AN
A)
KEWAJIBAN TERHADAP JENAZAH
Apa"ila se)ran! muslim menin!!al dunia( ada dua keaji"a yan! harus se!era diselesaikan )leh pihak yan! masih hidup( yaitu pertama keaji"an terhadap jena'ah( dan kedua keaji"an terhadap harta aris. Keaji"an kaum muslimin yan! masih hidup terhadap jena''ah terdiri dari empat ma&am( yaitu termasuk #ardhu ki#ayah. Keaji"an itu adalah J -. Memandikan +. Men!a#ani . Menyalatkan . Men!u"urkan Di"aah ini akan dija"arkan satu persatu tentan! pelaksanaan keaji"an umat muslim yan! masih hidup terhadap jena'ah. /)
MEMANDIKAN JENAZAH
a.
Hukum Memandikan Ke"anyakan ahli #i*ih men!atakan "aha h)kum memandikan jena'ah se)ran! muslim adalah #ardhu ki#ayah. Akan tetapi masih ada diantara ahli #i*ih yan! men!atakan hukumnya sunah ki#ayah. Per"edaan pendapat ini mun&ul dise"a"kan adanya hadits $a"i sa "erikut 7
9X;Z9 [?\ ];^C _`;O 9 ;b QN<9 9 ?NO 99 QS T?O VW9 VO E_`;O f _`WXc Q XNfBC Sg^C ?W 'ari bn bbas ra. sesungguhnya *abi sa" bersabda mandikanlah mayat itu dengan air dan bidara dan ka+anilah ia dengan kedua pakaiannya.” (HR ,utta+a alaih).
".
ran! yan! 2erhak Memandikan Para ahli #i*ih sepakat men!atakan "aha yan! akan memandikan mayat laki6 laki adalah laki6laki dan yan! memandikan mayat perempuan adalah perempuan. %e"a!ian ahli #i*ih "erpendapat atas ")lehnya suami memandikan mayat istrinya atau se"aliknya den!an syarat perkainan mereka tidak terputus )leh talak sampai salah se)ran! diantara keduanya a#at. $amun demikian mereka men!atakan "aha antara suami istri itu tidak ")leh memandikan den!an tan!an telanjan!( tidak pula di")lehkan memandan! ke "a!ian yan! terlaran! dari mayat.
&.
%yarat6%yarat ran! yan! Memandikan Fu*aha telah menetapkan "e"erapa hal yan! menjadi syarat "a!i kea"sahan )ran! untuk memandikan jena'ah yaitu( -."era!ama Islam +.niat ."erakal
d. ara Memandikan %e"elum memulai jena'ah seharusnya le"ih dahulu menyiapkan se!ala sesuatu yan! diperlupakan pada saat memandikan( yaitu 7 -. /empat memandikan terletak pada ruan!an tertutup untuk men!hindari #itnah +. Menyediakan air "ersih( sa"un( air kapur( dan an!i6an!ian se&ukupnya . Menyediakan sarun! tan!an dan p)t)n!an serta !ulun!an kain ke&il se"a!ai alat pen!!)s)k tu"uh jena'ah . Kain "asahan dan handuk atau kain lain yan! dapat men!erin!kan jena'ah setelah dimandikan %etelah semuanya terrsedia( jena'ah dian!kat dan diletakkan pada tempat yan! sudah disiapkan. %e"elum mulai memandikan le"ih dahulu mem"ersihkan tu"uhnya dari najis atau k)t)ran den!an &ara se"a!ai "erikut7 -. Menutupi sekujur tu"uhnya den!an kain panjan!. 3ena'ah tidak ")leh dalam keadaan telanjan! +. Memasan! kain sarun! tan!an "a!i yan! memandikan( kemudian memulai mem"ersihkan tu"uh jena'ah dari semua k)t)ran dan najis. Untuk men!eluarkan k)t)ran dari r)n!!a tu"uhnya dapat den!an menekan perutnya se&ara perlahan6 lahan . %elama mem"ersihkan "adannya se"aiknya air terus dialirkan mulai dari "a!ian kepala ke "a!ian kaki . %etelah semua "adannya dian!!ap "ersih "aru jena'ah diudhukan seperti udhu )ran! yan! hidup %elesai mem"ersihkan dan meudhukan jena'ah( maka ke!iatan selanjutnya adalah memandikannya den!an &ara se"a!ai "erikut7 -. Men!alirkan air ke sekujur tu"uhnya den!an memulai dari "a!ian kepala se"elah kanan sampai ke kaki( kemudian melanjutkannya ke "a!ian kiri den!an &ara yan! sama +. Mem"ersihkannya den!an air sa"un yan! "erakhir den!an air "ersih yan! telah "er&ur den!an an!i6an!ian . Memandikan jena'ah itu se"aiknya dilakukan ti!a kali atau le"ih den!an &ara yan! sama sehin!!a diyakini ke"ersihannya( se"a!aimana yan! diperintahkan $a"i sa melalui sa"danya 7
ov Vwv C ];^C _`;O 9 ;b QN<9 ?N`;O oq ;\ `O =9 VO ?W x<> V9S 9 x<> V B9 C9 ? C9 z{c ?N;Z9 o| _NW9 _`;O f . SXfB V ?}`~ C9 SXfB •€9 V;‚9C Sg^C 'ari /mmi thiyah ia berkata *abi sa" mendatangi kami ketika kami sedang memandikan 0enazah putrinya ketika itu beliau berkata1 mandikanlah dia tiga atau lima kali atau 0ika dipandang perlu lebih dari itu dengan air dan daun bidara dan basuhlah yang terakhir dengan air yang ber2ampur dengan kapur barus atau dari "angi-"angian yang sebangsa kapur barus.” (HR ,utta+a laih)
. %etelah selesai memandikan( maka tu"uhnya dikerin!kan den!an handuk yan! halus( dan kemudian menutupi "addannya kem"ali untuk dipindahkan ketempat pen!a#anan. 0)
MENA*ANI JENAZAH
a.
Hukum Men!a#ani 3ena'ah %eperti memandikan( h)kum men!a#ani pun #ardhu ki#ayah. Keaji"an men!a#ani jena'ah ini ditetapkan "erdasarkan hadits7
9XNfB [?\ ];^C _`;O 9 ;b QN<9 9 _NO 99 QS T?O VW9 VO O ?ƒ<9 9CS . _`WXc 'ari bn bbas ra. sesungguhnya *abi sa" berkata1”ka+anilah dia (orang yang mati ketika ihram) dengan kedua pakaiannya”. (HR al-0amaah)
".
Ketentuan Ka#an Kain yan! di!unakan untuk pen!ka#an jena'ah minimal satu lapis yan! dapat menitupi seluruh tu"uhnya( "aik terhadap jena'ah laki6laki ataupun perempuan. %edan! arna yan! palin! a#d)l adalah arna putih. Kain ka#an yan! di!unakan untuk jena'ah laki6laki maksimal ti!a lapis tanpa "aju dan s)r"an. %edan!kan kain ka#an untuk jena'ah perempuan maksimal lima lapis yan! terdiri dari selendan!( "aju( kain sarun!( dan dua lapis untuk pem"un!kus seluruh tu"uhnya. &. ara Men!a#ani 3ika jena'ah itu laki6laki maka &ara men!ka#aninya adalah se"a!ai "arikut7 -. Mem"entan!kan kain6kain ka#an yan! telah disediakan se"elumnya sehelai demi sehelei. Kemudian mena"urinya den!an an!i6an!ian. Lem"aran yan! palin! "aah hendaknya di"uat le"ih le"ar dan luas. Di "aah kain itu(
se"elumnya( telah di"entan!kan tali pen!ikat se"anyak lima helai yaitu masin!6 masin! pada arah kepala( dada( pun!!un!( lutut( dan tumit. +. %etelah itu( se&ara perlahan6lahan mayat diletakkan diatas kain6kain terse"ut dalm p)sisi mem"ujur( dan kalau mun!kin mena"uri tu"uhnya la!i den!an an!i6 an!ian. . %elanjutnya menyelimutkan kain ka#an yan! dimulai dari ka#an se"elah kanan palin! atas( kemudian ujun! lem"aran kain se"elah kiri palin! atas( dan disusul den!an lem"aran kain "erikutnya den!an &ara yan! sama. . 3ika semua kain ka#an telah mem"allut jasad jena'ah "aru diikat den!an tali yan! telah disiapkan di"aahnya. 3ika mayat itu perempuan maka &ara men!a#aninya adalah se"a!ai "erikut7 -. Kain ka#an se"aiknya disediakan lima lapis den!an ketentuan se"a!ai "erikut7 a. Lapis pertama di"entan!kan palin! "aah se"a!ai paem"un!kus jasadnya ". Lapis kedua di"entan!kan diselah kepala se"a!ai penutup kepala &. Lapis keti!a di"entan!knan dari "ahu ke pin!!an! se"a!ai "aju kurun! d. Lapis keempat di"entan!kan dari pin!!an! sampai ke kaki se"a!ai kain sarun! e. Lapis kelima di"entan!kan pada "a!ian pin!!ul yan! "er#un!si se"a!ai r)k +. %e"elumnya tali pen!ikat telah disediakan di"aah jasadnya jena'ah yan! sudah diletakkan diatas kain terse"ut mulai di"un!kus den!an &ara7 a. Pertama( memakaikan kain kelima yan! terletak di"a!ian pin!!ulnya se"a!ai r)k. ". Kedua( memakaikan kain keempat se"a!ai sarun!. &. Keti!a( memakaikan kain keti!a se"a!ai "aju kurun!. d. Keempat( memakaikan kain kedua se"a!ai penutup kepala. e. Kelima( mem"un!kuskan kain pertamakeseluruh tu"uh den!an mempertemukan kedua tepi kain dan men!!ulun!kan keduanya kearah kanan ke "a!ian dalam. . %etelah semua kain di pakaikan menurut #un!sinya "aru men!ikatkan tali yan! sudah disediakan di"aahnya. Kain yan! dianjurkan untuk di jadikan ka#an( ialah kain yan! sederhana( tidak "erle"ih6le"ihan "aik dari se!i har!a maupun jumlahnya. $a"i sa "ersa"da7
9X„ €X
.
M0$%HALA/KA$ 30$A4AH a. Hukum Menshalatkan 3ena'ah Para ahli telah sepakat menetapkan "aha h)kum shalat jena'ah itu adalah aji" atau #ardhu ki#ayah "erdasarkan hadits $a"i sa( "erikut 7
?b ;O 9X;b ];^C _`
". %yarat6%yarat %halat 3ena'ah Para ahli #i*ih menetapkan "e"erapa syarat untuk sahnya shalat jena'ah yaitu 7 -. pada shalat jena'ah disyaratkan seperti yan! disyaratkan pada shalat aji"( yaitu menutup aurat( su&i "adan( tempat dan pakaian dari najis dan hadats( serta men!hadap ki"lat +. jena'ah yan! akan dishalatkan itu sudah le"ih dahulu dimandikan dan dika#ani "a!i yan! aji" dimandikan dan dika#ani . meletakkan jena'ah di se"elah ki"lat yan! menshalatkan
$iat 2erdiri selama shalat /ak"ir se"anyak empat kali Mem"a&a surat al6Fatihah Mem"a&a salaat atas $a"i sa setelah tak""ir kedua Mem"a&akan d)a mayat pada tak"ir keti!a %alam setelah d)a pada tak"ir keempat
d.
ara Melaksanakan %halat 3ena'ah %e"a!aimana dise"ut diatas "aha shalat jena'ah sedapat mun!kin dilakukan den!an &ara "erjamaah. Dalam "erjamaah( jika jena'ah itu laki6laki maka imam men!am"il p)sisi disampin! kepala( dan makmum men!am"il tempat di"elakan!nya se&ara "er"aris6"aris. 3ika jena'ah itu perempuan( maka imam "erdiri disampin! perutnya. %etelah imam dan makmum men!am"il p)sisi seperti ketentuan diatas( maka shalat jena'ah dilaksanakan den!an empat tak"ir. Pada tak"ir pertama disertai den!an niat menshalatkan jena'ah ini empat kali tak"ir karena Allah. -. pada tak"ir pertama( mem"a&a surat al6Fatihah
pada tak"ir kedua mem"a&a shalaat atas $a"i den!an u&apan 7
;O C ]`@9W9 ;O `;b ?B gw <9 ;O C gw ;O ob ];< 9 C ]`@W9 ;O BW ?B gw [9 ;OC gw ;O ŽS?WC ]`@9W9 [9 g`ƒ g`‡ xv9 V`<9 ]`@9W9 [9 ;O. 4a llah berilah shala"at (rahmat) atas *abi dan atas keluarganya sebagaimana 5ngkau pernah member rahmat kepada *abi brahim dan keluarganya. 'an limpahkanlah berkah atas *abi ,uhammad dan para keluarganya sebagaimana 5ngkau pernah melimpahkannya kepada *abi brahim dan keluarganya. 'iseluruh ala mini 5ngkaulah yang ,aha Terpu0i dan ,aha ,ulia.
.
pada tak"ir keti!a mem"a&a d)a 7
– llah ampunilah dia berilah rahmat dan se0ahtera dan maa+kanlah dia.
Atau ju!a "isa dilanjutkan den!an mem"a&a d)a yan! panjan!. E "isa di"a&a atau tidak di"a&a dalam sh)lat 6 "a akrim nuzulahu (haa) "a"assa#madkhalahu (haa) "aghsilhu (haa) bilmaa# "atstsal0i "al-baradi "anaihi (haa) minal-khathaayaa kamaa yu-naatatstsaubul-abyadhu minad-danasi "aabdilhu (haa) daaran khairan min daarihi (haa) "a ahlan khairan min ahlihi (haa) "a zau0an khairan min zau0ihi (haa) "a adkhilhul 0annata "a a#iduhu min adabil abri "a adabin nar6
Artinya7 Ya Allah( ampunilah dia( dan kasihanilah dia( sejahterakan ia dan ampunilah d)sa dan kesalahannya( h)rmatilah kedatan!annya( dan luaskanlah tempat tin!!alnya( "ersihkanlah ia den!an air( salju dan em"un. 2ersihkanlah ia dari se!ala d)sa se"a!aimana kain putih yan! "ersih dari se!ala k)t)ran( dan !antikanlah "a!inya rumah yan! le"ih "aik dari rumahnya yan! dahulu( dan !antikanlah "a!inya ahli keluar!a yan! le"ih "aik daripada ahli keluar!anya yan! dahulu( dan peliharalah ia dari siksa ku"ur dan a'a" api neraka. EHR. Muslim Keteran!an7 3ika mayit perempuan kata lahu menjadi lahaa. 3ika mayit anak6anak d)anya adalah7 6llahumma0#alhu +aratan li aba"aihi "a sala+an "a dzukhro "a#idhota" "a#tibaara" "a sya+ii#an "a tsail bihii ma"aa ziinahuma "a-a+ri-ghish-shabra alaa uluu bihimaa "a laa ta+-tin-humaa ba#dahu "a laa tahrim humaa a0rahu6
Artinya7 Ya Allah( jadikanlah ia se"a!ai simpanan pendahuluan "a!i ayah "undanya dan se"a!ai titipan( ke"ajikan yan! didahulukan( dan menjadi pen!ajaran i"arat serta sya#aat "a!i )ran!tuanya. Dan "eratkanlah tim"an!an i"u6"apaknya karenanya( serta "erilah kesa"aran dalam hati kedua i"u "apaknya. Dan jan!anlah menjadikan #itnah "a!i ayah "undanya sepenin!!alnya( dan jan!anlah /uhan men!halan!i pahala kepada dua )ran! tuanya.
.
pada tak"ir keempat mem"a&a d)a se"a!ai "erikut 7
E?@ _
Artinya7 Ya Allah( jan!anlah kiranya pahalanya tidak sampai kepada kami Ejan!anlah 0n!kau meluputkan kami akan pahalanya( dan jan!anlah 0n!kau mem"er kami #itnah sepenin!!alnya( dan ampunilah kami dan dia.
%etelah selesai mem"a&a d)a pada tak"ir keempat( maka shalat jena'ah ditutup den!an men!u&apkan salam 7
_„ ?BWC 9 ‡SC ]†`;O ={<9 6s-sallamu alaikum "arahmatullahi "a barakaatuh6 Artinya7 7eselamatan rahmat dan berkah atas kamu sekalian.
.
M0$1U2URKA$ 30$A4AH a. Hukum Men!u"urkan 3ena'ah Para ahli telah sepakat "aha memakam atau men!u"urkan jena'ah itu adalah #ardhu ki#ayah se"a!aimana halnya memandikan( men!a#ani dan menyalatkan. Keaji"an ini di tetapkan "erdasar ayat Al6uran "erikut 7 \? _„?9 ]c 7emudian 'ia mematikannya dan memasukkannya ke dalam kubur. (8. %91&:)
".
ara Men!u"urkan Untuk memasukkan jena'ah ke dalam ku"ur yan! telah dipersiapkan( satu atau dua ran! turun ke dalam ku"ur untuk menyam"ut dan men!atur p)sisi jena'ah di dalamnya. Kemudian pen!antar yan! ada diatas memasukkan jena'ah den!an memulai dari "a!ian kaki kamudian menyusul "a!ian kepalanya. ran! yan! le"ih "aik memasukkannya adalah kera"atnya( jika meraka tidak ada "aru yan! lain. 3ika jena'ahnya perempuan( maka yan! le"ih utama men!u"urkannya ialah mahramnya. %etelah meletakkan jena'ah di dalam ku"ur( p)sisinya diatur den!an memirin!kan tu"uhnya ke arah ki"lat. %etelah itu menutupinya den!an papan pelindun! dan selanjutnya menim"uninya den!an tanah. /anah penim"unnya dianjurkan memiliki ketin!!ian le"ih kuran! +, &m dari kedataran tanah. Hal seperti itu diisyaratkan dalam hadits $a"i sa 7
?”<9 9CS .~ Sg\ ’S€9 VO \ “S ];^C _`;O 9 ;b QN<9 9 W?‚ VO 'ari ;abir ra. di2eritakan bah"a kubur *abi sa" ditinggikan dari tanah sekedar satu 0engkan. (HR al-ya+i#i)
Di sampin! menin!!ikan( di anjurkan pula mem"er tanda den!an "atu nisan atau sejenisnya di atas ku"urnya( seperti diisyaratkan dalam hadits7
_`W9 \ ;O ?‡ “C ];^C _`;O 9 ;b QN<9 9 _`W9 VO gw VW f‚ VO ?”<9 9CS . ]`@9W9 'ari 0a#+ar bin ,uhammad dari bapaknya bah"a *abi sa" meletakkan batu di atas kubur anaknya brahim. (HR al-ya+i#i)
B)
5HA4AT JENAZAH DAN ZIARAH K+B+R
-.
%HALA/ 30$A4AH %halat jena'ah hukumnya #ardhu ki#ayah. 2ila dikerjakan se"a!ian )ran!( keaji"a !u!ur dari "a!i yan! lain. %halat jena'ah disyariatkan Rasulullah sa 2eliau dan para saha"at "eliau men!erjakan dan memerintahkannya. 2ila jena'ahnya laki6laki( imam "erdiri dise"elah kepalanya dan "ila jena'ahnya anita( imam "erdiri di ten!ah6 ten!ahnya. Ini dianjurkan. Imam ")leh "erdiri di selain p)sisi terse"ut den!an syarat jena'ah "erada di depan. %halat jena'ah pada asalnya dilakukan se&ara "erjamaah yan! dipimpin )leh se)ran! imam. Imam dianjurkan "erasal dari kalan!an ali jena'ah atau pemimpin suatu tempat. %halat jena'ah ")leh dilakukan se&ara tidak "erjamaah seperti yan! dilakukan para saha"at ketika meyalati Rasulullah sa. untuk sahnya shalat jena'ah disyaratkan "e"erapa hal seperti yan! disyaratkan untuk sahnya shalat "iasa. /idak disyaratkan aktu tertentu dan ")leh di!unakan di seluruh aktu "ahkan pada aktu6aktu terlaran!. Rukun shalat jena'ah adalah se"a!ai "erikut J -. $iat +. 2erdiri "a!i yan! mampu . 2e"erapa kali tak"ir . D)a untuk jena'ah . %e"a!ian #u*aha menam"ahkan #atihah Š. %halat dilakukan se&ara pelan Esuara tidak dikeraskan "aik dilaksanakan di sian! atau di malam hari ‹. 0mpat kali tak"ir dan tidak masalah "ila ditam"ah. –. Mend)akan si mayit den!an d)a yan! telah di&)nt)hkan dan itu yan! le"ih "aik. —. Men!an!kat kedua tan!an selain tak"ir pertama( tidak ada landasan hukum yan! "isa dijadikan ped)man dari Rasulullah Diriayatkan dari saha"at( ada yan! men!an!kat tan!an setiap kali tak"ir dan ada ju!a yan! tidak men!an!kat tan!an. Dalil yan! kuat adalah tidak men!an!kat tan!an dan "a!i yan! men!an!kat tan!an tidak perlu diin!kari. Diriayatkan dari Au# i"nu Malik( ia "erkata(Aku pernah menden!ar Rasulullah sa "erd)a ketika shalat jena'ah( “4a llah! mpuni dan rahmatilah dia maa+kan dan berilah dia keselamatan muliakanlah tempat tinggalnya lapangkanlah tempat masuknya mandikanlah dia dengan air sal0u dan es. 3ersihkanlah dia dari kesalahan-kesalahan seperti ba0u putih yang dibersihkan dari kotoran. 3erilah ia tempat tinggal yang lebih baik dari rumahnya keluarga yang lebih baik dari keluarganya istri yang lebih baik dari istrinya dan 0agalah dia dari +itnah kubur dan siksa neraka.” (HR. ,uslim dan *asai)
%halat jena'ah hukumnya #ardhu "a!i setiap muslim( muda ataupun tua. 2ahkan "a!i ke!u!uran yan! lahir dalam keadaan hidup kemudian mati( "ahkan )ran! keji( #asik(
pem"unuh( "unuh diri dan ahli "idah selama tidak sampai pada tin!kat keku#uran se&ara teran!6teran!an. 2)leh men!ulan!6ulan! d)a untuk mayit meski dilakukan di atas ku"ur. 3ena'ah yan! diku"ur tanpa dishalatkan aji" dishalati meski sudah "erada didalam ku"ur dan meski sudah lama "erlalu karena tidak ada dalil yan! mem"atasi shalat jena'ah se"a!aimana shalat jena'ah ju!a ")leh dilakukan terhadap jena'ah yan! jauh Eshalat !hai". Imam men!atur makmum shalat jena'ah menjadi ti!a sha# atau le"ih. %e"a!aimana sa"da Rasulullah sa 7
ˆ:<9 9CS . ‚ C9 g| ˜Xfb c{c _`;O ;b V “3arang siapa menshalatkannya dengan tiga baris maka telah dipastikan pahalanya.” (HR. t-Tirmidzi hadits hasan).
%halat jena'ah ")leh dilakukan dimasjid namun tidak ")leh dijadikan ke"iasaan karena hal itu "ukanlah ke"iasaan Rasulullah sa dan tidak pula saha"at sepenin!!al "eliau. 2ila jena'ah le"ih dari satu( imam ")leh meletakkannya menjadi satu "aris dan semuanya dishalatkan satu kali. 2ila jena'ah yan! ada "e"erapa laki6laki dan perempuan( imam men!edepankan jena'ah lelaki di hadapannya dan jena'ah perempuan ditempatkan setelah jena'ah lelaki. a. %halat 1hai" Di")lehkan sese)ran! jena'ah yan! "erada di tempat Edaerah lain. %halat jena'ah ini dise"ut den!an shalat !hai". aranya sama den!an &ara menyalatkan shalat jena'ah yan! ada dihadapannya. ran! yan! melakukan shalat !hai" tetap harus men!hadap ki"lat( meskipun jena'ah yan! dishalatkan "erada si tempat Edaerah yan! tidak pada arah ki"lat. Dalam hadits $a"i diteran!kan "aha Rasulullah sa "ersa"da 7
_`;O 9 ;b 9 X
". %halat 3ena'ah di Mesjid /radisi masyarakat Islam di Ind)nesia( terutama yan! tin!!al di perk)taan( umumnya le"ih menyukai menyelen!!arakan shalat jena'ah di mesjid. Kemudian dari masjid itu jena'ah diusun! lan!sun! ke pemakaman. %edan! masyarakat Islam yan! tin!!al di pedesaan umumnya menyelen!!arakan shalat jena'ah itu di rumahnya sendiri( dan dari rumah itu jena'ah diusun! lan!sun! ke pemakaman.
— Para ulama sepakat mem")lehkan shalat jena'ah di rumah kediamannya. Akan tetapi men!enai hukum shalat jena'ah di mesjid terdapat per"edaan pendapat mereka. Para ahli #i*h dari ma'ha" Hana#i dan Maliki memandan! makruh menyelen!!arakan shalat jena'ah di mesjid( "aik jena'ah itu "erada di dalam atau di luar masjid. Alasan mereka adalah hadits $a"i sa seperti "erikut 7 “'ari bi Hurairah r.a. bah"a *abi sa" bersabda1 “iapa yang menshalatkan 0enazah dalam mas0id maka dia tidak memperoleh apa-apa (dari shalat itu). (HR bu 'aud dan bn ,a0ah).
3ika $a"i menyatakan tidak memper)leh apa6apa )ran! yan! shalat jena'ah di mesjid "erarti sama den!an pekerjaan sia6sia. Mereka memandan! pekerjaan yan! sia6sia itu se"a!ai hal yan! makruh. 3ika dalam pelaksanaan shalat itu dikhaatirkan dapat men!)t)ri mesjid maka hukumnya menjadi haram( se"a" mesjid adalah rumah su&i yan! di"an!un untuk empat peri"adatan dan pekerjaan6pekerjaan yan! disukai Allah st. &. %halat 3ena'ah di atas Ku"ur Di")lehkan se)ran! untuk menyalatkan jena'ah yan! telah diku"ur( den!an melakukannya di atas ku"urnya. Diteran!kan dalam se"uah hadits dari I"nu ‘A""as "aha 7 Rasulullah sa" sampai ke suatu kubur yang masih basah kemudian menyalatkannya dan mereka (para sahabat) berbaris dibelakang beliau dan bertakbir empat kali.” HR l 3ukhari dan ,uslim dari bnu bbas.
+.
4IARAH KU2UR Menurut ma'ha" ahlussunnah "al 0amah ( ruh )ran! yan! telah a#at itu tetap hidup dan menden!ar pem"i&araan )ran! yan! hidup. Ruh tidak ikut han&uran jasadnya. 3adi yan! merasakan a'a" dan nikmat adalah ruh semata( sedan! jasadnya. /idak merasakan apa6apa la!i setelah ruh per!i menin!!alkannya. Ulama %ala# men!atakan "aha ruh "ersama "adan dapat sama6sama merasakan a'a" dan nikmat( dan ruh dapat merasakan a'a" dan nikmat meskipun telah "erpisah den!an jasad. Akan tetapi terkadan! ruh itu "ertemu la!i den!an jasad( saat itu keduanya sama6sama merasakan a'a" dan nikmat. 3adi melalui ruhnya( ia dapat menden!ar dan melihat )ran! yan! datan! me'iarahi ku"urnya( serta merasakan kenikmatan "ertemu den!an keluar!a.
-. Hukum 4iarah Ku"ur. Para ahli telah sepakat menetapkan ")lehnya kaum laki6laki 'iarah ku"ur( "erdasarkan hadits7
SX|<9 •S?› VO ]†`v NB o\ ];^C _`;O 9 ;b QN<9 9 _`W9 VO gW VW 9 gO VO ]; C g‡9 9CS . ?@SCœ €9 -, 'ari bdallah bin 3urairah. 'ari bapaknya sesungguhnya *abi < berkara1 “'ulu aku melarang kamu menziarahi kubur sekarang ziarahilah kubur itu” (HR hmad dan ,uslim )
Pada masa aal kelahiran Islam( $a"i %A melaran! men'iarah ku"ur( se"a" saat itu masih ter"aa )leh ke"iasaan kaum jahiliyah yan! men!ham"ur6ham"urkan pem"i&araan dan penyesalan di atas ku"ur. Mereka ju!a serin! "er"uat hal6hal yan! "idah dan khura#at di sekitar peku"uran. %etelah mereka ada yan! masuk Islam( $a"i %A mem")lehkan 'iarah ku"ur. Hal itu dise"a"kan karana tujuan men'iarahi ku"ur itu adalah men!in!atkan diri kepada akhirat dan men!am"il pelajaran se"anyak mun!kin dari kematian itu. 3adi 'iarah "ukan untuk menyampaikan perasaan dan harapan )ran! yan! sudah mati. Adapun hukum 'iarah ku"ur "a!i kaum perempuan( terdapat per"edaan pendapat para ahli #i*h dari Hana#iyah "erpendapat( 'iarah ku"ur disunatkan "a!i kaum laki6laki dan perempuan. Akan tetapi ke")lehan "a!i kaum perempuan men'iarahi ku"ur ter"atas kepada mereka yan! "enar6"enar in!in memper)leh ridha Allah pelajaran atau ikti"ar untuk memperte"al iman kepada Allah %/ dan hari akhirat. Perempuan yan! 'iarah hanya untuk mem"an!kit6"an!kitkan em)si( se"a!aimaan ke"iasaan )ran! jahiliyah( tidak di")lehkan "ahkan hukumnya haram( "erdasarkan hadits $a"i sa7
V< ];^C _`
An&aman Rasul sa den!an melaknat anita yan! 'iarah ku"ur adalah anita yan! menyesali keluar!anya den!an &ara meratapinya dari atas ku"ur( karena anita tidak memiliki kekuatan mental( sedikit penya"ar dan em)sinya &epat terpen!aruh( maka Rasulullah sa( men!an&amnya den!an laknat( dan an&aman itu menunjukkan hukumnya makruh. 3ika mereka dapat menahan diri dan men!am"il hikmah dari 'iarah itu( maka hukumnya menjadi sunat. 3umhur ulama men!atakan "aha 'iarah ku"ur disunatkatkan "a!i kaum laki6laki untuk men!am"il pelajaran dari 'iarah itu. %edan!kan "a!i kaum perempuan hukumnya makruh( kerana ada du!aan kuat mereka akan "ersadih hati yan! men!aki"atkan mereka menan!is dan meratap. +. Hal6hal yan! Dianjurkan dalam 2er'iarah ran! yan! men'iarahi ku"ur dianjurkan mem"a&a salam setelah sampai di sana( yaitu den!an men!hadapkan ajah ke arah ku"ur sam"il mem"a&a7
X†‡ € ]†W 9 ?”v9 ?v9C V`Nž =X\ S9q ]†`;O ={<9 7ese0ahteraan buat kalian penghuni kaumpung orang yang beriman sesungguhnya kami insya llah akan menyusul.
Memper"anyak "erd)a mem)h)n keampunan untuk mayat pen!huni ku"ur( sesuai den!an #irman Allah7 'an orang-orang yang datang sesudah mereka mereka berdoa1 “4a Tuhan kami beri ampunlah kami dan saudara-suadara kami yang telah beriman lebih dari kami . . . (8.=>1:9)
$a"i pernah "erd)a untuk semua jena'ah umat Islam yan! ada di pemakaman penduduk Madinah( "eliau mem"a&a7 “`|W o@€ fZ9 ];<9 4a llah ampunilah penghuni pemakaman 3ai# ini
Dari "e"erapa d)a yan! dianjurkan itu( dipahami "aha d)a yan! le"ih "aik adalah d)a untuk semua pen!huni ku"ur( meskipun yan! di'iarahi itu hanya satu atau dua ku"ur dari pamili( karana d)a kepada semua umat Islam tidak men!uran!i man#aat terhadap arah )ran! yan! kita utamakan.
PEN+T+P A. Kesimpulan 2erdasarkan pem"ahasan tentan! jena'ah di atas dapat ditelaah "aha keaji"an se)ran! muslim satu den!an yan! lainnya salin! mem"antu. 2e!itu pula keaji"an se)ran! yan! hidup terhadap se)ran! yan! mati ialah men!urus jena'ahnya. leh karena itu( dalam penyelen!!araan jena'ah haruslah didasarkan atas perintah6perintah yan! telah diajarkan sejak dulu )leh Rasulullah dan para saha"atnya. Demikian pula den!an 'iarah ku"ur yan! yan! disunnatkan "a!i kaum laki6laki dan "a!i kaum perempuan dimakruhkan. 2. %aran Kami menyadari dalam penulisan makalah kami ini mun!kin terdapat kekuran!an6 kekuran!an dalam penyampaian materi. Maka dari itu kami harap saran dan kritikannya untuk mem"an!un isi makalah kami ini a!ar kedepannya menjadi le"ih "aik. %em)!a makalah jena'ah ini "isa "erman#aat "a!i kita semua dan "isa di terapkan.