ETIKET FARMASI PRAKTIS 3
Disusun oleh: 1. Rika Nurlahmi Masnesia (10613035) 2.
Sekar Ayu Dwiastuti
(10613064)
3.
Nindita Sari Nastiti
(10613080)
Kelas : A
PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA
PENDAHULUAN Etiket merupakan suatu media tertulis atau tercetak pada wadah atau sediaan obat yang berisi informasi tentang penggunaan obat secara singkat, dimana dalam suatu etiket di Indonesia minimal harus mencantumkan keterangan-keterangan sebagai berikut: 1. Pada sebelah atas: nama Rumah Sakit/Apotek, alamat, nama apoteker, nomor SIK Apoteker atau nomor SIA, nomor telepon 2. Sebelah kiri atas: nomor resep 3. Sebelah kanan diserahkan
atas:
tempat
dan
tanggal
obat
disiapkan
dan
4. Di tengah simetris: Nama penderita/pasien 5. Di bawah nama pasien: Aturan pemakaian 6. Paraf penulis etiket 7. Nama lengkap obat, kekuatan sediaan 8. Pada obat luar (etiket biru) perlu ditulis pada bagian bawah: “Obat Luar”
Etiket obat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu untuk obat dalam dan obat luar. Untuk obat pemakaian dalam tubuh, etiket obat berwarna putih, sedangkan untuk pemakaian luar tubuh etiket berwarna biru. Untuk memberi etiket dilakukan hal-hal berikut: a. Diambil etiket sesuai dengan penggunaan sediaan, warna biru untuk sediaan untuk pemakaian luar, etiket putih untuk sediaan yang digunakan secara oral. b. Etiket diambil disesuaikan dengan kemasan sediaan yang digunakan.
.
PENGGUNAAN ETIKET DI INDONESIA Penggunaan etiket di Indonesia pada umumnya sebagai berikut:
Obat dalam
Obat luar
Beberapa contoh etiket dari berbagai Negara:
Malaysia
New York
Perth, Australia
Maryland, AS
Hongkong
Anytown,
USA
Dari beberapa contoh-contoh etiket diatas, makaa menurut kelompok kami etiket yang baik untuk dapat diterapkan di Negara Indonesia yaitu etiket obat dari Negara Maryland, Amerika Serikat, karena isi informasi dari etiket obat negara tersebut sangat lengkap dibandingkan etiket obat Negara Indonesia. Adapun isi informasi dari etiket obat negara Maryland, Amerika Serikat sebagai berikut :
1. Nama Apoteker dan Alamat 2. Nama pasien dan alamat 3. Nomor resep 4. Nomor pemesanan 5. Nama Dokter 6. Nomor telepon apoteker 7. Tanggal untuk pemesanan obat kembali 8. Jumlah obat jika dalam bentuk botol 9. Nama Obat dan kekuatan obat 10.
Petunjuk cara dan waktu penggunaan obat
11.
Deskripsi fisik obat
12.
Manufaktur
13.
Tanggal resep ditulis
14.
Tanggal kadaluarsa obat
15.
Pernyataan peringatan tentang obat
16.
Tanggal pengambilan resep
Dari isi informasi yang terdapat dalam etiket negara Maryland, Amerika Serikat tersebut maka dapat kita bandingkan bahwa ada beberapa informasi yang tidak terdapat dalam etiket negara Indonesia, yaitu jumlah obat, tanggal kadaluarsa, pernyataan peringatan menegenai obat yang bersangkutan, deskripsi fisik obat, dan manufakturnya. Menurut kelompok kami, isi informasi tersebut sangat penting karena kebanyakan pasien terutama pasien yang mempunyai latarbelakang kurang pendidikan sangat butuh
informasi
tersebut.
Tanggal
kadaluarsa
obat
dan
pernyataan
peringatan obat sangat mempengaruhi keberhasilan dan keamanan terapi. Sehingga apabila obat pasien masih tersisa banyak, maka pasien dapat memutuskan untuk melanjutkan obat tersebut atau tidak yang dapat dilihat
dari waktu kadaluarsa obatnya. Kemudian, informasi peringatan mengenai obat yang bersangkutan dapat membantu pasien untuk tetap selalu waspada saat penggunaan terapi obat. Kesimpulan : Isi informasi dari etiket negara Indonesia sudah cukup baik, tetapi alangkah baiknya jika isi informasi ditambahkan lagi seperti etiket negara Maryland, Amerika Serikat. Karena semakin lengkap informasi yang terdapat dalam etiket, maka semakin baik etiket tersebut. Dimana etiket yang lengkap selain dapat membantu mempermudah terapi pasien juga dapat mempermudah kerja dari apoteker maupun dokter.
