MENGIDENTIFIKASI MINERAL MEGASKOPIS DAN MIKROSKOPIS PADA DERET BOWEN
MATA KULIAH : PETROGRAFI
Disusun Oleh: FATHURROCHMAN ALI B
270110150013 270110150013
DENNY HERMAWAN S
270110150014 270110150014
ILHAM DARMAWAN
270110150053 270110150053
FAIZAL INSANUL H
270110150132 270110150132
KELAS C
FAKULTAS TEKNIK GEOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN SUMEDANG 2016
MENGIDENTIFIKASI MINERAL MEGASKOPIS DAN MIKROSKOPIS PADA DERET BOWEN
MENGIDENTIFIKASI MINERAL MEGASKOPIS DAN MIKROSKOPIS PADA DERET BOWEN
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikiranya. Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi. Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Jatinangor,19 Oktober 2016
Penyusun
Daftar Isi Judul ......................................... ............................................................... ............................................ ............................................ ............................. ....... i Kata Pengantar ............................................. ................................................................... ............................................ ................................ .......... ii Daftar Isi .......................................... ................................................................ ............................................ ............................................ ........................ iii BAB I Pendahuluan ................................................ ...................................................................... ............................................ ...................... 1 BAB II Isi ............................................. ................................................................... ............................................ ........................................ .................. 3 A. Deskripsi Mineral Megaskopis ............................................... .......................................................... ........... 3 B. Deskripsi Mineral Mikroskopis ........................................... .......................................................... ............... 13
BAB I Pendahuluan
Batuan beku merupakan produk akhir dari magma, yang merupakan suatu massa larutan silikat panas, kaya akan elemen-elemen volatil, dan terbentuk jauh di bawah permukaan bumi melalui reaksi panas (fusion) dari massa padatan. Bagian dari pelarutan pada bagian tengah lapisan kerak bumi (hasil dari magma primer), biasanya mempunyai komposisi basaltik, dan muncul di permukaan bumi melalui proses erupsi membentuk batuan volkanik atau ekstrusif, atau melalui pen-injeksian pada perlapisan atau rekahan-rekahan dalam kerak bumi pada kedalaman yang bervariasi membentuk batuan hipabissal (hypabyssal rocks). Magma-magma lain yang berasal dari larutan basaltik yang melalui proses differensiasi kadang-kadang juga muncul ke permukaan bumi. Mineral-mineral yang pertamakali mulai mengkristal dari basalt (pada temperatur 11000C – 12000C) membentuk mineral spinels (kromit) & sulfida, mineral-mineral jarang, serta logam-logam berharga (spt platinum), yang sering dikenal sebagai mineral-mineral aksesoris yang terbentuk dalam jumlah yang sedikit pada tipe batuan tersebut. Kadang-kadang pada temperatur terendah (pada range temperatur pembentukan), mengkristal silikat yang kaya akan besi & magnesium (olivin), sodium & kalsium (piroksen), serta kadang-kadang juga mengandung
potasium
&
air
(mika
dan
amfibol).
Seri
(reaksi-reaksi)
pembentukan mineral pada batuan beku (basaltis) dipelajari oleh N.L. Bowen, dan
urutannya
dikenal
dengan
Deret
(Series)
Reaksi
Bowen.
Pada deret ini dapat dipresentasikan dua urutan pararel, yaitu : 1
Seri kontinious, dimana tipe plagioklas berupa feldspar (mineral-mineral
felsik) yang terbentuk setelah kristalisasi, dan dengan proses yang berkesinambungan dengan turunnya temperatur terbentuk komposisi yang kaya akan kalsium (anortit) s/d komposisi yang kaya akan sodium (albit). 2
Seri diskontinious, dimana mineral-mineral besi dan magnesium terbentuk
pada awal kristalisasi dari larutan dan terendapkan dengan sempurna membentuk mineral-mineral baru dengan suatu sekuen reaksi .
BAB II ISI A. Deskripsi Mineral Megaskopis I.
Diskontinous a) Olivin (Mg,Fe)2 Si 04
Olivine sebenarnya adalah sebuah nama untuk seri antara dua anggota end, fayalitdan forsterit . fayalit adalah anggota yang kaya zat besi dengan formula murni Fe 2SiO 4 . forsterit adalah anggota magnesium kaya dengan formula murni Mg 2 SiO 4 .The dua mineral membentuk serangkaian mana besi dan magnesium yang menggantikan satu sama lain tanpa banyak berpengaruh pada struktur kristal. Fayalit karena kandungan zat besi yang memiliki indeks bias lebih tinggi, lebih berat dan memiliki warna
lebih
gelap
dari
forsterit. Jika
tidak,
mereka
sulit
untuk
membedakan dan hampir semua spesimen dari dua mineral mengandung besi dan magnesium. Demi kesederhanaan dan pengakuan masyarakat umum,
mereka
sering
diperlakukan
sebagai
salah
satu
olivin. Olivine, namun tidak secara resmi diakui sebagai mineral. Megaskopis Warna
hijau terkadang cokelat
Belahan
Tidak ada
Pecahan
konkoidal
Kilap
gelas
Gores
putih
Berat Jenis
3,27 – 3,37
Kekerasan
6,5-7
mineral,
b)
Piroksen (Mg,Fe,Ca) Si O3
Berwarna cukelat dan hitam;skla kekerasan 6;bentuk prismatik pendek,menyerat,kilap agak buram;belahan baik,saling memotong tegak lurus dengan bentuk sayatan segi delapan.;Asosiasi batuan ultrabasa s/d basa;Sering terubah – > Khlorit.
Megaskopis Warna
coklat tua sampai hitam, putih
Belahan
2 arah
Pecahan
kolom
Kilap
kaca
Gores
putih
Berat jenis
2,9-3,6
Kekerasan
5-6,5
Derajat kejernihan
translucent-opak
Kemagnetan Daya tahan
paramagnerik brittle
c)
Hornblenda Na Ca2 (Mg,Fe,Al)3 (Al,Si)8 O22 (OH)22 Megaskopis Warna Belahan
Pecahan
Hitam, Hijau tua kehitaman Tidak Sempurna dengan sudut antara 60-900 tidak rata
Kilap
kaca
Gores
abu-abu pucat, abuabu putih
Berat jenis
3,28-3,41
Kekerasan
5,0-6,0
Derajat kejernihan Habit
Translucent-opak
Warna Lapuk
heksagonal/ granular, kristal prismatik, terkadang massive, berserat, bladed, columnar . Hitam putih
d) Biotit Megaskopis Warna
Hitam atau coklat
Belahan
Sempurna
Pecahan
tidak rata
Kilap
kaca dan mutiara
Gores
putih
Berat Jenis
2,7-3,3
Kekerasan
2,5-3
Derajat kejernihan
transparans sampai opak
Habit
Lembaran
II.
Deret Kontinue 1. Anortit Megaskopis Warna Belahan Pecahan Kilap
Putih, keabu-abuan, kemerah-merahan sempurna (001), good (010), poor (110) tidak rata sampai konkoidal kaca
Berat jenis
Putih, bening keabuabuan 2,72-2,75
Kekerasan
6-6,5
Derajat kejernihan
transparan sampai translusent
Kembaran
common
Daya tahan
brittle
Gores
Habit
anhedral sampai subhedral granular
2. Bitownit Megaskopis Warna
abu-abu, coklat muda agak putih, putih kekuningan, ada yang tidak berwarna
Belahan
1 arah
Pecahan
konkoidal
Kilap
lilin
Gores
putih
Berat jenis
2,74-2,76
Kekerasan
6-6,5
Derajat kejernihan Habit
Opak
Sifat Partikel
plastis
3. Labradorit Megaskopis Warna
Abu-abu,coklat, kehijauan,kebiruan,
Belahan
Sempurna (001), Kurang Sempurna (010), tidak sempurna tidak rata sampai konkoidal
Pecahan Kilap
kaca sampai mutiara
Gores
putih
Berat Jenis
2,68 – 2,72
Kekerasan
6-6,5
Kembaran
Albit
Derajat kejernihan
translusen sampai transparan
4. Andesin Megaskopis Warna
putih, abu-abu,hijau, kuning, kemerahan
Belahan
sempurna di (001) dan baik di (010)
Pecahan
konkoidal
Kilap
kaca sampai mutiara
gores
putih
Berat Jenis
2,68 – 2,72
kekerasan
6-6,5
Derajat kejernihan
transparan sampai translucent
habit daya tahan
massive atau granular brittle
5. Oligoklas
Megaskopis Warna
Belahan
Pecahan
Putih buram, putih keabuabuan, bercorak kuning, hijau atau cokelat 1 arah, sempurna{001}, kurang sempurna{110}, tidak sempurna{110}, Konkoidal
Kilap
kaca
Gores
putih
Berat Jenis
2,64-2,68 6-6,5
Kekerasan Derajat kejernihan
Tranlucent- transparan
6. Albit Megaskopis
Belahan
Putih abu-abu, kebiruan, kehijauan, kemerahan 1 arah
Pecahan
Tidak rata (konkoidal)
Kilap
kaca
Gores
putih
Berat jenis
2,62-2,65
Warna
Kekerasan
6-6,5
Derajat kejernihan
Translusen-opak
Daya tahan
rapuh
Habit
divergent agregats, granular, cleavable massive
7. K- Feldspar (K-Al-Silikat) Megaskopis Warna Belahan
pink, putih, abu-abu, kuning kecoklatan baik
Pecahan Kilap
kaca
gores
putih
Berat Jenis
2,55-2,76
kekerasan
6
Derajat kejernihan
translucent
Daya Tahan
brittle
8. Muskovit (K-Al-Cr-Silikat) Megaskopis Warna
abu-abu terang, putih hingga tak berwarna
Belahan
1 arah
Pecahan
micaeous
Kilap
kaca
Gores
putih
Berat jenis
2,76-3
Kekerasan
2-2,5
Derajat kejernihan Habit
translucent massive atau granular
9. Kuarsa (SiO2)
Megaskopis Warna
Bening-putih, merah muda coklat
Belahan
tidak ada
Pecahan
konkoidal
Kilap
kaca
Gores
putih
Berat jenis
2,6-2,7
Kekerasan
7
Derajat kejernihan Habit
transparan massive atau granular
B. Deskripsi Mineral Mikroskopis
I.
Kelompok mineral mafik a) Kelompok olivin 0 0 1) Olivin ( orthorombik 2V=70 -90 )
Nikol sejajar
Nikol silang
Warna mineral : abu-abu kehijauan
Warna interferensi
: kuning
Pleokroisme orde II)
:-
Bias rangkap
: kuat (diatas
Indeks bias didapat
: n mineral > n balsam
Kembaran
: jarang
Belahan
: tidak terlihat dibagian tipis
Relief
: tinggi
Sifat Optik Yang Khas :
Abu2 agak kehijauan-transparan Relief tinggi Bentuk poligonal/prismatik Pecahan tak beraturan, tanpa belahan WI orde II Pada bidang pecahan/rekahan sering teralterasi menjadi serpentin Data Optik : Biaxial (+), a=1.63-1.65, b=1.65-1.67, g=1.67- 1.69, bire=0.0400, 2V(Calc)=88, 2V(Meas)=46-98. Dispersi relatif lemah.
2)
0
0
F ayali te ( orthor ombik 2V=47 -54 )
Nikol sejajar
Nikol silang
Warna mineral : coklat keabuan
Warna interferensi
: hitam
Pleokroisme
: ada
Bias rangkap
: kuat
Indeks bias
: n mineral > n balsam
Kembaran
:-
Belahan
: tidak terlihat dibagian tipis
Relief
: tinggi
Sifat Optik Yang Khas :
Warna : tidak berwarna sampai kekuningan atau netral Bentuk : euhedral, kristal anhedral Relief : sangat tinggi Pleokroisme : lemah Indeks bias : n mineral > n balsam Belahan : tidak sempurna dalam satu arah (010) Birefringence : kuat Kembaran : Sudut pemadaman : paralel Orientasi optis : length slow Sumbu optis : dua (biaxial) Tanda optis : negatif
b) Kelompok Piroksen 0 0 1) Pigeonite ( monocli ni c 2V = 0 -40 )
Nikol sejajar
Nikol silang
Warna mineral : tidak berwarna
Warna interferensi
:
Pleokroisme kuat
: ada
Bias rangkap
: lemah sampai
Indeks bias
: n mineral > n balsam
Kembaran
: Polisintetik
Belahan
: baik
Relief
: tinggi
Sifat Optik Yang Khas :
Pigeonite tidak berwarna atau netral. Bentuknya kristal anhedral. Relief tinggi. Pleokroismenya lemah. Indeks bias mineral n mineral > n balsam. Belahannya dalam dua arah (110) pada sudut 87 o dan 93o. Birefringencenya sedang, bervariasi dari yang terbawah sampai yang teratas orde kedua. Kembaran mineral ini polisintetik. Sudut pemadamannya bervariasi dari 22o-45o. Orientasi optisnya slower ray. Sumbu optisnya dua (biaxial) dan tanda optis positif.
2) Aegeri n-A ugite ( monoclin ic 2V=Ca. 60 )
Nikol sejajar
Nikol silang
Warna mineral : hijau
Warna interferensi
:
Pleokroisme
: ada
Bias rangkap
: kuat
Indeks bias
: n mineral > n balsam
Kembaran
: umum
Belahan
: ada
Relief
: sedang
Sifat Optik Yang Khas :
Augite mmpunyai rumus kimia (Ca, Na)(Mg, Fe, Al)(Al, Si)2 O6. Augite hampir tidak mempunyai warna (colorless). Augite berbentuk kristal prismatik pendek dengan relief tinggi. Pleokroisme mineral ini tidak ada sampai lemah dan Indeks biasnya n mineral > n balsam. Belahan augite adalah (110) dalam dua arah pada sudut 87o dan 93o. Satu arah dalam sayatan longitudinal, pararel. Kembaran mineral ini umum, polisintetis, kombinasi polisintetik yang dikenal sebagai struktur herringbone. Birefringencenya sedang, kira-kira ditengah orde kedua. Sudut pemadaman augite bervariasi dari 360-400(C^X). Tanda rentang optik augite length fast kadang-kadang length slow dan Sumbu optis dua (biaxial) serta tanda optisnya positif.
0
0
3) H yper sthene ( orth orombi c 2V=63 -90 )
Nikol sejajar
Nikol silang
Warna mineral : hijau, pink, coklat
Warna interferensi
:
Pleokroisme
: ada
Bias rangkap
: kuat
Indeks bias
: n mineral > n balsam
Kembaran
:-
Belahan
: ada
Relief
: sedang sampai tinggi
Sifat Optik Yang Khas :
Hypersthene memiliki warna netral sampai hijau muda atau merah muda Bentuk dari kristal subhedral prismatik. Relief dari mineral ini tinggi dan pleokroismenya lemah. Indeks bias Hypersthene n mineral > n balsam dengan belahan pararel dengan (110), (010) dan (100). Birefringencenya agak lemah, kuning sampai merah orde pertama. Hypersthene tidak memiliki kembaran. Sudut pemadamannyaparallel. Orientasi optis mineral ini length slow Sumbu optisnya dua (biaxial) dan tanda optisnya negative.
0
0
) 4) Augi te ( 2V=58 -62
Nikol sejajar
Nikol silang
Warna mineral : hijau, ungu
Warna interferensi
:
Pleokroisme
: ada
Bias rangkap
: kuat
Indeks bias
: n mineral > n balsam
Kembaran
: umum
Belahan
: ada
Relief
: tinggi
Sifat Optik Yang Khas :
Warna bening, abu-abu kecoklatan, prismatik, sayatan//c belahan 1arah, sayatan tegak lurus c belahan 2 arah 90 o Gelapan miring, augit 45-54o TO (+) sb2 Terdapat belahan, tidak terdapat pleokroisme
5) Diopsite(CaMgSi2O6)
SifatOptis
Warna absorbsi : Tidak berwarna atau netral Bentuk : Kristal subhedral Relief : Tinggi Pleokroisme : Lemah Indeks bias : n mineral > n. K-balsam Belahan : Dalam dua arah (110) pada sudut 87 odan 93o Bias rangkap : Sedang, bervariasi dari yang terbawah sampai yang teratas orde keII Kembaran : Polisintetik Sudut pemadaman : Bervariasi dari 37 osampai 44o(C^Z) Orientasi optis : Slower ray Sumbu optis : Dua (biaxial) Tanda optis : Positif Keterangan : Spesimen mineralDiopside Bisa sangat mencolok dalam penampilan, dan menarik bagi kolektor mineral.
6) Anthophyllite (Mg,Fe)7(OH)2(Si4O11)2
SifatOptis
Warna absorbsi : Tidak berwarna atau warna muda Bentuk : Kristal prismatik panjang dan columnar sampai fi brous Relief : Tinggi Pleokroisme : Lemah Indeks bias : n mineral > n. K-balsam Belahan : (110) dalam dua arah pada sudut 54ᵒdan 126ᵒ.Umum. Bias rangkap : Sedang, teratas sampai terbawah orde-ll Kembaran : Tidak ada Sudut pemadaman : Paralel / simetris Orientasi optis : Length slow Sumbu optis : Dua (biaxial) Tanda optis : Positif dan negatif Keterangan : MenyerupaiTremolite-actinolit danCummingtonite , tetapi dapat dibedakan dari sudut pemadamnya yang paralel.Terakterasi menjaditalcdan sebagian yang terbentuk yang terbentuk disebut hidrusanthopyliteAnthipyliteadalahciri batuanmetamorf dan mineral sekunder dal am peridotit dandunite.
7) Tremolite Actinolite (Ca2(Mg Fe)3(OH)2(SiO4O11)2)
SifatOptis
Warna absorbsi : Tidak berwarna sampai hijau muda Bentuk : Kristal prismatik panjang dan columnar sampai fi brous Relief : Tinggi Pleokroisme : Lemah Indeks bias : n mineral > n. K-balsam Belahan : (110) dalam dua arah dalam sudut 56ᵒ dan 124ᵒ Pararel dengan panjang Bias rangkap : Kuat,ordeII palingatas Kembaran : Sedang sampai agak kuat. Orde ll Sudut pemadaman : Dalam sayatan Longitudinal bervariasi dari 10ᵒsampai 20ᵒ(pararel-simetri) Orientasi optis : Length slow Sumbu optis : Dua (biaxial) Tanda optis : Negatif Keterangan :Tremolithmerupakan amphibole yang tidak berwarna,edenitemenyerupaitremoliteTetapi mempunyai sudut pemandaman yang besar. Tremolitactinoliteteralterasi menjaditalc Tremolite-actionoliteterdapat dalam metamorf kontak scist dan gneissdan batu gamping metamorf, juga didapatkann sebagain pengganti p yroxene dalam batuan beku.
8) Cummingtonite (Mg,Fe)7(OH)2(Si4O11)2
SifatOptis
Warna absorbsi : Tidak berwarna sampai hijau muda Bentuk : Kristal prismatik panjang dan columnar sampai fi brous Relief : Agak tinggi Pleokroisme : LemahIndeks bias : n mineral > n. K-balsam Belahan : (110) dalam dua arah pada sudut 56 o – 124oParaleldenganpanjang Bias rangkap : Sedang sampai agak kuat, terbawah atau ditengah orde kedua Kembaran : Polisentrik Sudut pemadaman : Dalaam sayatan langitudinal bervariasi dari 15 o – 20o Orientasi optis : Length slow Sumbu optis : Dua(biaxial) Tanda optis : Positif Keterangan :Cummingtonitekadang mempunyai grunerite, tetapicummingtoniteMempunyai sudut pemadaman yang lebih besar dan indeks bias yang lebih kecil dan tanda optisn yayang positif. Dibedakan dengan tremolitedari tanda optisnya yang positif dan di bedakan dengananthophyllite Dari sudut pemadamannya yang miring.Umum dijumpai pada batuan metamorf.
9) Grunerite (Fe7Si8O22(OH)2)
SifatOptis
Warna absorbsi : Tidak berwarna Bentuk : Columnar sampai fibrous aggregate Relief : Agak tinggi Pleokroisme : Lemah Indeks bias : n mineral > n. K-balsam Belahan : Dalam dua arah (110) pada sudut 56 odan 124o Pararel dan panjang Bias rangkap : Agak kuat Kembaran : Kadang polisintetik Sudut pemadaman : Dalam sayatan longitudinal bervariasi dari 10 o – 150 Orientasi optis : Length slow Sumbu optis : Dua (biaxial) Tanda optis : Negatif Keterangan : Ini adalah endmember besi dari serigrunerite-cummingtonite. Membentuksebagaiberserat, columnar atauagregatkristalbesar.Kristal monoklinprismatik.Kilapnyaadalahkacasampaimutiaradenganwarnamulaidarihijau ,coklatkeabu-abugelap.
c)
Kelompok Amfibol 0
0
1) H orn blende (monocli ni c 2V=64 -80 )
Nikol sejajar
Nikol silang
Warna mineral : coklat, merah, kuning
Warna interferensi
:
Pleokroisme II)
: ada
Bias rangkap
: sedang (orde
Indeks bias
: n mineral > n balsam
Kembaran
: umum
Belahan
: ada
Relief
: tinggi
Sifat Optik Yang Khas :
Warna kehijauan/kecoklatan, Relief tinggi, Pleokroisme kuat (dikroik/trikroik), Belahan 1 arah atau 2 arah 120 o, Bentuk prismatik (biasanya memanjang), Gelapan miring 12-30 o
0
0
2) Bi otite ( monocli ni c 2V=0 -25 )
Nikol sejajar
Nikol silang
Warna mineral : coklat, hijau, orange
Warna interferensi
:
Pleokroisme
: ada
Bias rangkap
: kuat
Indeks bias dijumpai
n mineral > n balsam
Kembaran
: jarang
Belahan
: ada
Relief
:sedang sampai tinggi
Sifat Optik Yang Khas :
Warna coklat, kemerahan, kehitaman Bentuk berlembar Pleokroisme kuat Gelapan sejajar Umumnya teralterasi dengan klorit dan mineral – mineral lempung Data Optik: Biaxial (-), a=1.565-1.625, b=1.605-1.675, g=1.605-1.675, bire=0.0400-0.0500, 2V(Calc)=0, 2V(Meas)=0-25. Dispersion r > v or r < v.
II) Kelompok Mineral Felsik a) Kelompok Plagioklas 1) Anortite
Nikol sejajar
Nikol silang
Warna mineral : Berwarna
Warna interferensi
:
Pleokroisme
:-
Bias rangkap
: lemah
Indeks bias
:
Kembaran
: umum
Belahan
: sempurna
Relief
: rendah
0
0
2) Bytownite ( triclinic 2V=79 -88 )
Nikol sejajar
Nikol silang
Warna mineral : tidak berwarna
Warna interferensi
:
Pleokroisme
:-
Bias rangkap
: lemah
Indeks bias
: n mineral < n balsam
Kembaran
: umum
Belahan
: sempurna
Relief
: sedang
Sifat Optik Yang Khas :
Warna : tidak berwarna Bentuk : kristal subhedral sampai anhedral Relief : sedang Pleokroisme : Indeks bias : n mineral < n balsam Belahan : (001) sempurna, (010) kurang sempurna, dan (110) tidak sempurna
0
0
3) L abradori te (tri clini c 2V=w6 -90 )
Nikol sejajar
Nikol silang
Warna mineral : tidak berwarna
Warna interferensi
:
Pleokroisme
:-
Bias rangkap
: lemah
Indeks bias
: n mineral < n balsam
Kembaran
: albite
Belahan
: sempurna
Relief
: rendah
Sifat Optik Yang Khas :
Warna : tidak berwarna Bentuk : kristal euhedral sampai anhedral Relief : rendah Pleokroisme : Indeks bias : n mineral < n balsam Belahan : (001) sempurna, (010) kurang sempurna, dan (110) tidak sempurna Birefringence : lemah, abu-abu atau putih orde pertama Kembaran : albite Sudut pemadaman : kembar albite bervariasi dari 27½ 0 sampai 390. Pada (001) = -70- (- 1v0, pada (010) = -16 0-(-290) Orientasi optis : Sumbu optis : dua (biaxial) Tanda optis : positif
0
0
4) Andesin e (tri clin ic 2V=76 -90 )
Nikol sejajar
Nikol silang
Warna mineral : tidak berwarna
Warna interferensi
:
Pleokroisme
:-
Bias rangkap
: lemah
Indeks bias
: n mineral < n balsam
Kembaran
: albite
Belahan
: sempurna
Relief
: rendah
Sifat Optik Yang Khas :
Warna : tidak berwarna Bentuk : kristal euhedral sampai anhedral Relief : rendah Pleokroisme : Indeks bias : n mineral < n balsam Belahan : (001) sempurna, (010) kurang sempurna, dan (110) tidak sempurna Birefringence : lemah, abu-abu atau putih orde pertama Kembaran : albite. Sudut sayatan rhombic bervariasi dari +3 0 sampai – 20dalam andein Sudut pemadaman : kembar albite bervariasi dari 13 0 sampai 27½0. Pada (001) = 00-(-70), pada (010) = 0 0-(-160) Orientasi optis : m
0
0
5) Oli gocl ase ( 2V=82 -90 )
Nikol sejajar
Nikol silang
Warna mineral : tidak berwarna
Warna interferensi
:
Pleokroisme
:-
Bias rangkap
: lemah
Indeks bias
: n mineral < n balsam
Kembaran
: albite
Belahan
: sempurna
Relief
: rendah
Sifat Optik Yang Khas :
Warna : tidak berwarna Bentuk : kristal euhedral, subhedral dan anhedral Relif : rendah Pleokrisme : Indeks bias : n mineral < n balsam Belahan : (001) sempurna, (010) kurang sempurna, dan (110) tidak sempurna Birefringence : lemah atau agak lemah, abu-abu atau putih orde pert ama Kembaran : albit Sudut pemadaman : kembar albit bervariasi dari 0 0-120 pada (001) = 0 0-30 pada (010) = 00-(+150) Orientasi optis : Sumbu optis : dua (biaxial) Tanda optis : positif atau negatif
0
0
6) Al bite ( 2V=77 -82 )
Nikol sejajar
Nikol silang
Warna mineral : Berwarna
Warna interferensi
:
Pleokroisme
:-
Bias rangkap
: lemah
Indeks bias
: n mineral < n balsam
Kembaran
: polisintetik
Belahan
: sempurna
Relief
: rendah
Sifat Optik Yang Khas :
Memiliki rumus senyawa kimia NaAlSi3 O8, Sodium aluminum silicate. Albi memiliki belahan sempurna dalam searah dan baik untuk arah lainnya. Membentuk prisma yang nyaris sempurna. Pecahannya conchoidal. Warna dari albit ini biasanya putih (Albite berasal dari akar klata yang sama dengan albino) atau tak berwarna, dapat juga berbayang biru, kuning, oranye dan cokelat. Kekerasan 6 - 6.5. Kilap kaca, ceratnya putih dan kristal-kristalnya jernih sampai kabur dan hanya kadang-kadang transparan.
b) Kelompok Alkali Feldspar 0
0
1) M icrocline ( triclin ic 2V=77 -84 )
Nikol sejajar
Nikol silang
Warna mineral :Berwarna
Warna interferensi
:
Pleokroisme
: ada
Bias rangkap
: lemah
Indeks bias
: n mineral < n balsam
Kembaran
: polisintetik
Belahan
: sempurna
Relief
: rendah
Sifat Optik Yang Khas :
Warna tidak berwarna, tetapi berkabut(altrasi). Bentuk kristal subhedral sampai anhedral. Relief rendah. Tidak mempunyai pleokroisme. Indeks bias n mineral < n balsam. Belahan paralel yang sempurna dengan (001). Paralel yang kurang sempurna dengan (010). Paralel yang tidak sempurna dengan (110). Birefringence lemah, abu-abu dan putih orde pertama. Kembaran polisintetic, dalam dua arah(albit dan periclin). Sudut pemadaman pada (001) = +5 0, pada (010) = +50. Orientasi optik faster ray. Tidak punya Sumbu optik. Tanda optik negative.
0
0
2) Sanidi ne ( monocli ni c 2V=0 -12 )
Nikol sejajar
Nikol silang
Warna mineral :
Warna interferensi
:
Pleokroisme
: ada
Bias rangkap
: lemah
Indeks bias
: n mineral < n balsam
Kembaran
: polisintetik
Belahan
: sempurna
Relief
: rendah
Sifat Optik Yang Khas :
Warna colorless Bentuk tabular Relief rendah Gelapan miring 5o – 15o Tidak terdapat pleokroisme Umumnya teralterasi dengan mineral – mineral lempung dan sericite
0
0
3) An orth oclase ( 2V=t3 -54 )
Nikol sejajar
Nikol silang
Warna mineral : berwarna
Warna interferensi
:
Pleokroisme
: ada
Bias rangkap
: lemah
Indeks bias
: n mineral < n balsam
Kembaran
: polisintetik
Belahan
: sempurna
Relief
: rendah
Sifat Optik Yang Khas :
Warna tidak berwarna. Bentuk fenokris, kristal subhedral. Relief : rendah. Tidak punya leokroism. Indeks bias n mineral < n balsam. Belahan paralel yang sempurna dengan (001). Paralel yang kurang sempurna dengan (010). Kembaran polisintetic. Sudut pemadaman pada (001) = 10-40, pada (010) = +4 0100. Orientasi optis dua (biaxial). Tanda optis negative.
o
o
) 4) Orth oklas (K,Na) Al Si 3O 8 (2V = 69 – 72
Nikol sejajar
Nikol silang
Warna mineral : berwarna berwana
Warna interferensi
: tidak
Pleokroisme
:-
Bias rangkap
: lemah
Indeks bias melintang
: Nm
Kembaran
: kembaran
Belahan
: satu arah
Relief
: rendah
Sifat Optik Yang Khas :
Pada sayatan 001 terlihat kembaran carlsbad WI abu2 terang orde I TO sumbu 2 (-) Colorles tapi agak keruh, relief rendah : n alpha = 1.514 - 1.526, n beta= 1.518 - 1.530, ngamma = 1.521 - 1.533
Bentuk : Umumnya sebagai anhedral sampai euhedral pada batuan beku. Tidak terdapat pleokroisme
0
0
5) M uskovit ( monoclin ic 2V=30 -40 )
Nikol sejajar
Nikol silang
Warna mineral : pink, hijau
Warna interferensi
:
Pleokroisme
: ada
Bias rangkap
: kuat
Indeks bias ditemukan
: n mineral > n balsam
Kembaran
: jarang
Belahan
: sempurna
Relief
: sedang
Sifat Optik Yang Khas :
Warna colorless Biaxial negatif Warna colorless Bentuk berlembar Pleokroisme kuat
Gelapan sejajar
Bentuk dan sifat optik lain mirip biotit
6) Ku arsa ( hexagonal )
Nikol sejajar
Nikol silang
Warna mineral : tidak berwarna
Warna interferensi
:
Pleokroisme 1
: ada
Bias rangkap
: abu-abu orde
Indeks bias ditemukan
: n mineral > n balsam
Kembaran
: jarang
Belahan
: tidak sempurna
Relief
: rendah
Sifat Optik Yang Khas :
Colorless, relief rendah Bentuk tak beraturan, dalam batuan umumnya anhedral Tidak punya belahan Gelapan bergelombang Warna interferensi abu2 orde1 TO sumbu I (+) nw = 1.544 ne = 1.553 Orientasi optik: sumbu optik terletak pada sumbu c, perpanjangan kristal memotong ujung-ujung sumbu yang berlengan pendek. Komposisi: kandungan dasarnya berupa SiO 2, meskipun bekas kandungan mineral dari Ti, Fe, Mn, Al, kemungkinan dapat ditemukan. Sifatnya tidak mudah terubah dan sangat stabil pada lingkungan yang mudah mengalami pelapukan
III.
Kelompok Mineral Non Magmatik 1) Kal sit (H eksagonal)
Nikol sejajar
Nikol silang
Warna mineral : berwarna
Warna interferensi
:
Pleokroisme
:-
Bias rangkap
: lemah
Indeks bias ditemukan
:
Kembaran
: jarang
Belahan
: sempurna
Relief
: tinggi
Sifat Fisik. Secara megaskopis mineral ini berwarna putih, kuning,dan merah; kekerasan 3 skala mohs; cerat putih; pecahan uneven/irrengular ; densitas 2.711 g/cm 3; belahan 1 arah; kilap kaca, dapat ditembus oleh cahaya.
Sifat Kimia. Komposisi kimia yang penting C, Ca, O; merupakan anggota dari Calcite grup mineral; mengandung unsur karbonat; rumus kimia CaCO 3. Mineral ini kaya terhadap kandungan kalsium sehingga dalam proses pelarutan dengan mineral asam ia sangat cepat beraksi
Sifat Optik. Sistem kristal trigonal, termasuk dalam kelas hexagonal scalenohedral, optik nω = 1.640 – 1.660 nε = 1.486.
Lingkungan Pembentukan. Terbentuk di laut, sebagai nodul dalam batuan sedimen, selain itu juga bisa terbentuk pada urat-urat hydrothermal sebagai mineral gang di dalam berbagai batuan beku.
2) Klor it (monokli n)
Nikol sejajar
Nikol silang
Warna mineral : hijau, biru, berwarna
Warna interferensi
:
Pleokroisme
: ada
Bias rangkap
: kuat
Indeks bias
:
Kembaran
: umum
Belahan
: sempurna
Relief
: sedang sampia tinggi
Sifat Fisik Secara umum mineral ini berwarna hijau , kekerasan 2 – 2,5 skala mohs; kilap tanah/lilin; pecahan sub-conchoidal ; densitas 2.6 – 3.3 g/cm3; belahan 2 arah; tidak dapat ditembus oleh cahaya; cerat tidak mempunyai warna, bentuk prismatik
Sifat Kimia Komposisi kimia yang penting Al, H, O, Si; mengandung unsur silikat dan aluminum; rumus kimia Al 2Si2O5(OH)4..
Sifat Optik Sistem kristal monoclinic, kelas kristal pedial, pleokroisme lemah tidak tampak, mempunyai surface relief rendah, optik (α = 1.570-1.66, β= 1.57-1.67, γ = 1.571.67).
Lingkungan Pembentukan. Terbentuk karena alterasi dari metamorfosa tingkat rendah dan alterasi hidrotermal dari mineral besi, magnesium silikat. Sebagian besar di temukan pada betuan beku maupun metamorf.
BAB III Kesimpulan dan Penutup A. Kesimpulan Deskripsi optis pada mineral merupakan hal yang vakum dalam pembelajaran mineral optik, bahwa dalam menentukan ciri-ciri suatu mineral optik kita harus dapat mendeskripsikan ciri-ciri optik yg menbedakan mineral dengan mineral lain, diantaranya warna, bentuk, indeks bias, relief, dalam nikol sejajar, sedangkan dalam nikol silang yaitu bias rangkap, orientasi, pemadaman, dan kembaran. Mineral optik merupakan salah satu cabang ilmu geologi yang mempelajari tentang mineral yang terkandung pada suatu batuan.Mineral optik membahas tentang mineral- mineral pada batuan dalam bentuk monomineral. Salah satu tujuan mempelajari mineral optik ialah untuk untuk mengetahui cara menentukan sifat-sifat optik mineral, serta mengenal mineral secara mikroskopik.
B. Penutup Semoga makalah dapat bermanfaat bagi khalayak umum, penulis juga mengharapkan kepada pembaca agar memberikan kritik dan sarannya. Terima kasih.