BAB I PENDAHULUAN
A.
Lata Latarr Bel Bela akan kang Ilmu fisika dan ilmu biologi pada awalnya terlihat sangat bertolak belakang dan sulit untuk disatukan. Tapi lain halnya ketika berada dalam ruang lingkup bidang medis. Ternyata kedua ilmu tersebut dapat disatukan, terutama dalam penggunaan aplikasinya berupa alat-alat medis yang memegang peranan penting dalam bidang medis. Alat-alat medis dibutuhkan terutama dalam menangani pasien penderita suatu penyakit, seperti aritmia jantung, fibrilasi ventrikular dan takikardia ventrikal yang tidak mempunyai nadi. Ketiga contoh penyakit tersebut pada umumnya memiliki kesa kesama maan an yaitu yaitu bera beraki kiba batt besa besarr pada pada jant jantun ung g dima dimana na deny denyut ut jant jantun ung g yang yang seharusnya beritme normal menjadi denyut yang ritmenya tidak stabil. ntuk itu, diperlukan adanya proses defibrilasi yang secara umum proses tersebut dilakukan untuk membuat ritme denyut jantung yang acak menjadi denyut jantung yang stabil. !alam melakukan proses defibrilasi sangat diperlukan adanya alat medis yang disebut defibrilator untuk melakukan proses defibrilasi. !efibrillator dapat eksternal, transvenous, atau implan, tergantung pada jenis perangkat yang digunakan atau dibutuhkan dibutuhkan.. "eberapa "eberapa unit eksternal, eksternal, yang dikenal sebagai sebagai defibrillato defibrillatorr eksternal eksternal otomatis #A$!%, alat ini bisa digunakan oleh orang yang bahkan tidak ada pelatihan sama sekali. !efibrillator adalah piranti elektronik yang mengalirkan sinyal listrik kejut ke otot jantung untuk mempertahankan depolarisasi myocardial yang sedang mengalami fibrillasi kardiak #ventricular fibrillation atau atrial fibrillation%. &ibrillasi kardiak #cardiac fibrillation% adalah suatu keadaan di mana sel-sel myocardial berkontraksi secara asin asinkr kron on #tid #tidak ak sink sinkro ron% n%.. Keti Ketika ka fibr fibril illa lasi si ini ini terj terjad adii pada pada vent ventri rik kel, el, hal hal ini ini menyebabkan cardiac output #'(% alairan darah turun secara drastis dan dapat mengakibatkan kematian dalam beberapa menit kemudian. )ada firbrillasi atrial '( menurun tetapi tidak terlalu fatal. #Healthcare #Healthcare Newsletter, 2015) !i *umah +akit terutama di ruang I' #Itensif 'are nit% alat defibrilator sendiri sangat sangat berpera berperan n penti penting ng bagi tim medis medis baik perawat perawat maupun maupun dokter dokter
dalam dalam
penanganan pasien dalam kondisi kegawatan seperti henti jantung dan gangguan irama jantung lainnya yang perlu penanganan khusus seperti terapi kejut listrik untuk menstabilkan irama impuls listrik pada organ jantung. 1
B. Tujuan Penulisan .
Tujuan mum emastikan perawat terlatih dapat membantu dokter dalam menggunakan defibrilator dan alat terpelihara dengan baik.
.
Tujuan Khusus a. )erawat dapat menjelaskan dan mengerti alat defibrilator. b. )erawat dapat menjelaskan dan mengerti apa saja jenis / jenis defibrilator. c. )erawat dapat menjelaskan bagaimana prinsip dasar defibrilator. d. )erawat dapat menjelaskan bagaimana metode defibrilator.
C. Metode Penulisan !alam menyusunkarya tulis ini, )enulis menggunakan metode deskriptif dan metode studi kepustakaan dengan menggunakan beberapa teknik pengumpulan data keperawatan antara lain 0 . +tudi kepustakaan yaitu dengan membaca dan mempelajari buku / buku keperawatan, makalah dan sumber lain guna mendapatkan data / data yang berhubungan dengan pengaruh alat defibrilator pada pasien dengan gangguan impuls jantung. . !ata dokumentasi yaitu dengan mengumpulkan data dengan membaca pendokumentasian penggunaan alat defibrilator khususnya diruang I' dalam 1 bulan terakhir. 1. +tudi kasus yaitu dengan memberikan asuhan keperawatan pada pasien dengan post cardiac arest yang mendapatkan terapi defibrilator.
BAB II TINJAUAN TEOI
2
A. De!inisi !efibrilasi merupakan suatu bentuk penatalaksanaan segera dalam keadaan mengancam jiwa yang disebabkan karena suatu aritmia yang tidak pernah dialami oleh pasien sebelumnya misalnya seperti fibrilasi ventrikel atau ventrikel takikardi. !efibrilasi listrik merupakan intervensi penting dalam penatalaksanaan henti jantung yang disebabkan oleh fibrilasi ventrikel #2entricular &ibrillation32&% atau takikardi ventrikel tanpa denyut nadi #2entricular Tachycardia32T%. "anyak bukti ilmiah yang mendukung pentingnya defibrilasi segera, kejut pertama yang dilakukan terhadap penderita merupakan satu-satunya penentu penting keberhasilan tindakan defibrilasi. +etiap menit keterlambatan tindakan defibrilasi menurunkan angka keberhasilan sebesar 4-56 . #Healthcare Newsletter, 2015) B. Anato"i dan #isiologi $iste" %ardio&askuler. 7antung bisa bekerja secara involunter untuk mempompa darah keseleruh tubuh karena jantung memiliki serabut otot kontraktil dan otoritmik yang akan mempengaruhi sistem konduksi jantung dan akhirnya akan menimbulkan potensial aksi jantung. )otensial aksi tersebutlah yang akan bisa membuat jantung terus menerus berdetak tanpa ada yang memerintahkan. . )erjalanan aliran listrik jantung.
Impuls listrik meninggalkan +inoatrium 8ode #+A% menuju atrium kanan dan kiri. hingga kedua atrium bisa berkontraksi dalam waktu yang sama. )roses ini memakan waktu 5,9 detik. )ada saat atrium kanan dan kiri berkontraksi, ventrikel akan terisi darah kemudian kembali mengalir ke 3
Atrioventricular 8ode #A2 node% yang kemudian disebarkan ke kumpulan serabut yang berada disebalah kanan dan kiri jantung sampai ke serat )urkinje yang berada di ventrikel kanan dan kiri jantung hingga membuat kedua ventrikel berkontraksi bersamaan. +eluruh jaringan listrik pada jantung mampu menghasilkan impuls listrik. 8amun +A node memiliki kemampuan yang paling besar. Apabila +A node gagal untuk menghasilkan impuls, maka fungsinya bisa saja digantikan oleh jaringan lainnya, meskipun impulsnya cenderung lebih rendah. )encetus listrik pada jantung memang mampu
mengakomodir
kebutuhan
jantung
untuk
mampu
berkontraksi terus dalam rentang waktu yang panjang. Terdapat serabut saraf yang mampu mengubah arus listrik yang dihasilkan serta membuat perubahan pada kekuatan kontraksi jantung. +araf yang dimaksud adalah bagian dari susunan saraf otonom. +usunan saraf otonom sendiri terdiri dari bagian 0 sistem saraf simpatik dan sistem saraf parasimpatik. !alam keadaan istirahat, sel jantung berada dalam keadaan terpolarisasi secara elektris, yaitu bagian dalamnya bermuatan lebih negatif dibandingkan bagian luarnya. )olaritas listrik ini dijaga oleh pompa membran yang menjamin agar ion-ion terutama kalium, natrium klorida, dan kalsium untuk mempertahankan bagian dalam sel supaya tetap bersifat negatif. +el jantung dapat kehilangan negativitas internalnya dalam suatu proses yang dinamakan depolarisasi. !epolarisasi ini merupakan kejadian yang penting pada jantung. !epolarisasi berjalan dari satu sel ke sel lain sehingga menghasilkan gelombang depolarisasi yang dapat berjalan ke seluruh bagian jantung. :elombang depolarisasi ini menggambarkan aliran listrik yakni arus listrik yang dapat dideteksi dengan elektroda-elektroda yang dipasang pada permukaan tubuh. +esudah depolarisasi selesai, sel jantung mampu memulihkan polaritas istirahatnya melalui sebuah proses yang dinamakan repolarisasi. )roses ini dapat 5 direkam dengan elektroda-elektroda perekam. +eluruh gelombang yang terdapat pada $K: itu merupakan manifestasi kedua proses dari depolarisasi dan repolarisasi #guyton et. al., 5;%.
4
Aktivitas listrik jantung merupakan akibat dari perubahan permeabilitas membran sel yang memungkinkan pergerskan ion – ion. Ada 3 ion yang berperan dalam elektrofisiologi sel yaitu : • Kalsium • Natrium • Kalium Kontraksi sel otot jantung dalam siklus di picu oleh potensial aksi yang menyebar ke seluruh membran otot jantung yaitu : . !el kontraktil" yang membentuk ##$ dan sel otot jantung" melakukan kerja mekanis yaitu memompa darah " sel ini tidak membentuk sendiri potensial %.
aksinya. !el otoritmik" sel yang tidak berkontraksi tapi dapat mengantarkan potensial aksi yang menyebabkan kontraksi sel jantung kontraktil. !el otot jantung tidak memiliki potensial istirahat dan terbentuk di empat tempat yaitu !ino Atrial Node" Atrio &entricular Node" 'erkas (is dan !erabut )urkinje. *ungsi serabut otoritmik yaitu dapat bekerja sebagai pacemaker" sehingga terjadi kontraksi dan membentuk sistem konduksi. )erjalanan potensial aksi
jantung sistem konduksi yaitu : +ksitasi jantung dimulai di !inoAtrial Node di atrium kanan sebelah inferior dan lateral ,endepolarisasi threshold secara spontan -)otensial maker ,emicu potensial aksi ,asuk melalui /ap 0unction di ductus intercalatus 5
,enjalar ke kedua atrium )otensial aksi menjalar sepanjang serabut otot atrium )otensial aksi mencapai mencapai atrioventricular -A& node di septum interatrial sebelah anterior sinus coronarius ,emasuki kedua cabang bundle his kanan dan kiri melalui septum interventricular ,enuju serabut purkinje ,iocardium ventricular
..
&entrikel kontraksi" memompa darah menuju katup semilunar -,artini" %12 /ambaran +K/ Normal
.1
:ambaran $K: Abnormal . 2entrikel Takikardi Tanpa 8adi
6
. 2entrikel &ibrilasi
1. Atrial 2ibrilasi
9. Atrial &lutter
7
<. +upra 2entrikel Takikardi
;. A2 "lock
'.( DE#IBILATO !efibrilator adalah alat yang dapat memberikan shock listrik dan dapat menyebabkan depolarisasi sementara dari jantung yang denyutnya tidak teratur, sehingga memungkinkan timbulnya kembali aktifitas listrik jantung yang terkoordinir. $nerji
dialirkan
melalui
suatu
elektrode
yang
disebut
paddle.
!efibrilator
diklasifikasikan menurut tipe bentuk gelombangnya yaitu monophasic dan biphasic. Terdapat berbagai tipe defibrilator, anatara lain 0 . !efibrilator standar dengan monitor baik monofasik maupun bifasik. . Automated $=ternal !efibrillators #A$!% !alam penggunaannya tidak diperlukan tenaga medis yang terlatih !apat ditemukan di tempat-tempat umum ampu menganalisa ritme jantung dan melakukan terapi syok bila
diperlukan Tidak dapat di nonaktifkan secara manual dan dapat mendeteksi
suatu aritmia setelah 5-5 detik 1. +emi automated A$! irip seperti halnya A$! namun dapat dinonaktifkan secara manual
dan biasanya mampu menggambarkan $K: 8
"iasanya digunakan oleh tenaga medis !apat menjadi alat pacu jantung 9. !efibrilator transvena atau implant #T) > Temporatory pace maker >%
'.) Per*edaan Mono!asik dan Bi!asik De!i*rilator
MONO#A$I% BI#A$I% . Han+a terda,at aliran listrik satu . ?ebih efektif ara-
. $nergi lebih rendah 1. engurangi resiko injuri otot jantung 4.
9
engurangi
resiko
koplikasi
paska
defibrilasi. '. %ADIO/E$I Kardioversi adalah renjatan elektris berkala pada jantung untuk mengatasi aritmia tertentu dimana arus listrik yang diberikan bervoltase rendah dan diatur untuk tidak menimpa gelombang T #8urahman, 59%. !engan tujuan enghentikan aritmia yang mengancam menjadi irama sinus yang normal. ekanisme pemberian dosis kardioversi sebagai terapi listrik pada impuls jantung. .
&luter atrial dimulai dengan dosis 5 7oule bila gagal diulang memakai <5 atau 55 7oule
. &ibrilasi atrial diawali dengan dosis 55 7oule bila gagal bisa 55-155 7oule. 1.
Takikirdia supraventrikular 5 7uole biasanya efektif. 55 7oule hampir selalu efektif.
9. &ibrilasi ventrikular dosis awal 55 joule bila gagal segera pakai 1;5 7oule. C. Tujuan .
ntuk menentukan adanya fibrilasi ventrikel dengan cara memberikan arus listrik melewati dinding dada pasien. &ibrilasi yang dilakukan dengan segera telah memperlihatkan peningkatan yang berarti meyerupai tindakan resusitasi yang berhasil.
. +ebagai terapi kelistrikan untuk gangguan impuls jantung secara kontinu.
D. Indikasi . &ibrilasi ventrikel . Takikardi ventrikel pada pasien tidak sadar atau nadi sangat lemah 1. "ila ada kemungkinan yang memperlihatkan asistole dan mengarh pada fibrilasi ventrikel E. %ontra Indikasi
&.
.
Kemungkinan terbakar karena lempeng atau bantalan defibrilator
.
Kerusakan miokardium
&asilitas. . !efrilator dan kelengkapannya . 7elly 1. 'atatan resusitasi jantung paru #')* *ecord% 10
BAB III PEMBAHA$AN
A.
$TANDA OPEA$IONAL PO$EDU 0$OP1 PEN22UNAAN DE#IBILATO Asyncrone . )asang elektrode $K: dan pindahkan elektrode tersebut sehingga tidak mengganggu tempat melakukan shock. . Angkat pedal defobrilator dan berikan jeli pada ke dua pedal atau gunakan defibrilator pad. 1. )utar energi sesuai dengan yang dikenhendaki atau sesuai dengan instruksi dokter 9. Tempatkan pada pada sternum dan apek jantung. <. Tekan charge pada pedal atau pada mesin. ;. Tunggu sampai muncul angka sesuai dengan joule yang dikehendaki pada layar monitor atau terdengar bunyi panjang yang menandakan bahwa defibrilator siap untuk diberikan. 4. )astikan area sekitar pasien yang akan dilakukan !' shock aman. @. Tekan kedua ujung pedal bersamaan dengan kedua ibu jari dengan tekanan #sesuai instruksi dokter% untuk melakukan !' shock. . +etelah prosedur selesai, bereskan sesuai dengan pedoman pemiliharaan. 5.!okumentasikan semua prosedur pada catatan resusitasi jantung paru #')* *ecord%. 11
+yncrone . )asang elektrode $K: dan pindahkan elektrode tersebut sehingga tidak mengganggu tempat melakukan shock. . Angkat pedal defobrilator dan berikan jeli pada ke dua pedal atau gunakan defibrilator pad. 1. )utar energi sesuai dengan yang dikenhendaki atau sesuai dengan instruksi dokter 9. Tempatkan pada pada sternum dan apek jantung. <. Tunggu sampai muncul angka sesuai dengan joule yang dikehendaki pada layar monitor atau terdengar bunyi panjang yang menandakan bahwa ;. 4. @. .
defibrilator siap untuk diberikan. )astikan area sekitar pasien yang akan dilakukan !' shock aman. esin akan otomatis mengkardioversi pada komplek B*+ yang terbaik. "ereskan alat / alat setelah dipakai. !okumentasi semua prosedur pada cacatan resusitasi jantung paru #')* *ecord%. #B)?+$ 2(? ;, *$& / )T 9%
B. %ALIBA$I DAN PEMELIHAAAN ALAT. . Kalibrasi. Kalibrasi dilakukan oleh !$)K$+ setiap tahun sekali . )emeliharaan Alat . )osisikan energi select pada posisi off . Kembalikan peralatan pada tempat penyimpanan dan pasang kabel power 1. 9. <.
pada sumber listrik. )astikan tanda batteray charge pada A' menyala. "ersikan kedua pedal dan cek kabel / kabelnya "ersihkan bagian luar dengan larutan yang di anjurkan dan bila bila
;. 4. @.
terkontaminasi berikan alkohol wipe. "ila defibrilasi sudah selesai dipakai, lepaskan modulnya dari alat tersebut. Keringkan defibrilator sebelum disimpan. )astikan defibrilator dapat berfungsi dan siap pakai untukpasien
.
selanjutnya. )astikan pemeliharaan defiblilator dan kalibrasi dilakukan secara berkala
sesuai jadwal dari mentenen 3 biomedik 5. Tandatanagani formulir kalibrasi bersama petugas biomedik setelah alat .
dilakukan kalibrasi ?aporkan ke head nurse dan bagian maintenen3 biomedik bila difibrilator mengalami gangguan3 tidak dapat digunakan sebagaimana mestinya, untuk
.
diperbaiki. ?akukan kalibrasi kali dalam setahun oleh petugas biomedik sesuai dengan yang telah dijadwalkan. !an setiap setahun sekali oleh e=ternal.
12
1.
)emeliharaan Carian . 'heck kabel listrik . 'heck kabel pasien $K: dan kabel paddle 1. )astikan kabel defibrilator di sambungkan ke sumber listrik dan lampu D"ATT 'C*:> dan DA' )(E$*> menyala. 9. )astikan lampu D"ATT 'C*:> dan DA' )(E$*> tidak menyala jika sumber listrik dimatikan atau di cabut. <. ?akukan test energi dan dan fungsi tombol shock. ;. )utar energo ke 55 joule. 4. )astikan bahwa paddle dewasa ada pada tempatnya dan posisi ape= dan sternum benar kemudian tekan tombol charge. @. )egang kedua pegangan paddle kemudian tekan discharge untuk paddle sternum dan pastikan defibrilator tidak di dischard. . Tekan tombol D+yns> sehingga defibrilator ada pada mode syncronous. 5. Tekan kedua tombol discharge dan pastikan defibrilator tidak di dischard. . !engan paddle pada tempatnya, tekan tombol dischage secara bersamaan pada mode sycronice. .Kertas recorder akan mengeprin data test.
9.
+etiap 1 bulan. +et kabel harus dilakukan pengecekan setiap 1 bulan
<.
+etiap tahun. Kalibrasi dilakukan oleh !$)K$+ setiap tahun
C. A$UHAN %EPEA3ATAN 4AN2 MUN2%IN MUNCUL. . Kerusakan integritas kulit . *esiko miokard tidak efektif
13
BAB III PENUTUP
A. %esi",ulan. .
!efibrilasi adalah merupakan salah satu terapi kejut listrik untuk tepi gangguan kelistrikan impuls jantung.
. Ada dua tipe dalam penggunaan defibrilasi yaitu syncroneus dan asyncroneus 1.
:angguan impuls listrik disebabkan karena keadaan yang tidak setabil yang di sebabkan adanya abnormalitas pergerakan otot jantung.
". +aran .
)erawat perlu diberikan pelatihan dan pemahaman tentang pentingnya penanganan pasien dengan post post penggunaan alat defibrilasi.
.
)erawat perlu diberikan pengenalan diri terhadap alat / alat yang di gunakan pada saat melakukan defibrilasi.
14
DA#TA PU$TA%A
. *esuscitation :uidelines 5<. ?ondon 0 *esuscitation 'ouncil #K%, 5<. . +udoyo, Aru, +etiyohadi ", Alwi I, +imadibrata , +etiati +. "uku Ajar Ilmu )enyakit !alam $disi Keempat 7ilid III. 7akarta 0 )usat )enerbitan &KI, 59 1. !efibrillation. Te=as 0 'irculation, 5<, 2ol. .
15