BAB I PENDAHULUAN
A. Lata Latarr Bela Belaka kang ng Nyamuk merupakan vektor penyakit filariasis, demam berdarah deng engue, ue, mala malari ria, a, chik chikun ungu guny nya, a, dan encephalitis. encephalitis. Penyak Penyakit-p it-peny enyaki akitt tersebut dibawa oleh nyamuk melalui cucukan pada manusia. Nyamuk betina mencucuk karena memerlukan protein yang terkandung dalam darah untuk pembentukan telur, sementara nyamuk antan memperoleh makanan dari sari bunga !Center ! Center for Disease Control and Prevention, Prevention , "##$%. Nyamuk Culex sp merupakan golongan serangga penular !vektor%. Nyamuk dari genus Culex sp dapat dapat menyeb menyebark arkan an penyak penyakit it Japanese !radang ng otak otak%, %, dan dan &ila &ilaria riasi sis. s. Japanese Encephalitis !'(% Encephalitis !rada adala adalah h suat suatu u peny penyak akit it yang yang meny menyera erang ng susu susuna nan n syar syaraf af pusat pusat yang yang diseb disebab abka kan n oleh oleh viru virus. s. Ada Ada bebe beberap rapaa maca macam m enceph encephali alitis tis diantaranya Japanese Encephalitis dan St Louis Encephalitis tis. )i lingku lingkunga ngan n pemukiman nyamuk Culex sp mempunyai aktivitas pada malam hari, yaitu pada permulaan malam, sesudah matahari terbenam sampai dengan matahari terbit. *empat perindukan nyamuk Culex sp di sembarang tempat misalnya di air bersih, air kotor yaitu genangan air, got terbuka. Nyamuk Culex sp suka beristirahat dalam rumah pada kelambu, tali emuran atau kain+benda kain+benda tergantung tergantung yang berada di tempat lembab lembab dan kurang cahaya, pada ketinggian # - "" cm di atas permukaan tanah. *empat-tempat yang yang disena disenangi ngi nyamuk nyamuk untuk untuk hingga hinggap p dan beristi beristirah rahat at adalah adalah tempat tempat gelap, lembab dan sedikit angin. *ermasuk di kamar tidur, kamar mandi, kamar kecil, maupun di dapur. )i dalam ruangan, permukaan istirahat yang yang mereka mereka suka suka adalah adalah di bawah bawah furnit furniture ure,, benda benda yang yang tergan tergantun tung g seperti bau dan korden. Pengen Pengendal dalian ian nyamuk nyamuk secara secara biolog biologis is hanya hanya efektif efektif terhada terhadap p imatur imatur dari dari nyamuk nyamuk vektor vektor sedang sedangkan kan penula penularan ran penyak penyakit it berasal berasal dari dari
1
nyamuk dewasa bukan dari larva, maka upaya pemberantasan penyakit ini dititikberatkan pada pemberantasan nyamuk. Pemberantasan nyamuk tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan pestisida !insektisida%. ntuk mengatasi berbagai penyakit yang ditularkan oleh nyamuk, yang harus dilakukan adalah memutuskan mata rantai penularan penyakit. Penggunaan insektisida merupakan cara yang sering digunakan karena dapat menurunkan vektor dengan cepat dalam waktu yang singkat, yang di aplikasikan secara space spraying yakni pengkabutan !thermal fogging % dan Ultra Low olume !cold fogging % . /nsektisida 0alathion yang termasuk golongan organofosfat sudah digunakan seak tahun 12$" di /ndonesia. 3elain itu insektisida Bendiocarb dari golongan karbamat dengan formulasi L4 uga pernah diui coba. Agar ada alternatif+pilihan insektisida lain yang dapat digunakan dalam pengendalian vektor maka telah banyak diui coba insektisida dari golongan lainnya. 3ehubungan dengan hal tersebut di atas maka dilakukan ui coba insektisida golongan permethrine yang merupakan senyawa insektisida piretroid generasi ketiga pertama yang bersifat fotostabil. 3alah satu cara penggunaan insektisida yang efektif untuk pengendalian nyamuk adalah pencelupan kelambu !impregnated !ed net , /BN% dan korden celup !impregnated curtins%5$6. Nyamuk cenderung menyukai tempat hinggap berwarna gelap maka diperlukan modifikasi /BN ke bentuk yang lain, sesuai perilaku makan dan hinggap nyamuk Culex sp seperti payung perangkap nyamuk. Payung perangkap adalah alat yang menyerupai payung, dengan atap berupa kain berwarna hitam. Atap payung bagian dalam diberi sirip atau kain yang digantungkan atau diahit di sela-sela erui, dengan ukuran 7#87# cm. 9ain ini sebagai tempat untuk hinggap dan bersembunyi bagi nyamuk Culex sp. Atap payung dan sirip-siripnya merupakan satu kesatuan bangunan payung yang dapat dilepas dari rangkanya. Payung perangkap ini dilengkapi dengan tiang penyangga setinggi :# cm. 9ain penutup dan sirip-sirip payung dicelup dengan menggunakan insektisida. Payung
2
dipasang di sudut ruang yang cukup gelap dan tidak terganggu oleh aktifitas manusia.
B. ;umusan 0asalah ". Apa )efinisi Nyamuk Culex Sp # $. Bagaimana 3iklus
lek Nyamuk Culex Sp = ). Bagaimana Pengendalian Nyamuk Culex Sp =
?. *uuan ". 0ahasiswa 0engetahui )efinisi Nyamuk Culex Sp $. 0ahasiswa 0engetahui Bagaimana 3iklus lek Nyamuk Culex Sp ). 0ahasiswa 0engetahui Bagaimana Pengendalian Nyamuk Culex Sp
3
BAB II PEMBAHASAN
*. Nyamuk Culex sp Culex sp adalah genus dari nyamuk yang berperan sebagai vektor penyakit yang penting seperti @est Nile 4irus, &ilariasis, Japanese enchepalitis+ St Louis encephalitis. Nyamuk dewasa dapat berukuran 7 1# mm !#,1 #,7 inci%. )an dalam morfologinya nyamuk memiliki tiga bagian tubuh umumC kepala, dada, dan perut. Nyamuk mempunyai beberapa ciri yaitu tubuhnya dibedakan atas kaput, toraks, abdomen dan mempunyai D pasang kaki dan sepasang antena. 3atu pasang sayap dan halter menempatkan nyamuk dalam ordo )iptera. 3isik pada sayap dan adanya alat mulut yang panang seperti arum menempatkan nyamuk ke dalam familia ?ulicidae. Eenus Culex dicirikan dengan bentuk abdomen nyamuk betina yang tumpul pada bagian uungnya. Nyamuk Culex yang banyak di temukan di /ndonesia yaitu enis Culex ,uin,uefasciatus. 9lasifikasi Culex adalah sebagai berikut C 1. 9ingdom C Animalia ". Phylum C Arthropoda D. ?lass C /nsecta 7. >rdo C )iptera . &amily C ?ulicidae . Eenus C ?ule8 0orfologi Nyamuk Culex sp adalah sebagai berikut C 1. *elur nyamuk Culex berbentuk seperti senapan sedangkan larvanya memiliki siphon ". Culex dewasa berukuran kecil, kira-kira 7-1D mm dan berwarna coklat, kepalanya memiliki probosis halus dan panang D. 0empunyai D pasang kaki atau he8apoda yang melekat pada toraks dan tiap kaki terdiri dari 1 ruas femur, 1 ruas tibia dan ruas tarus 7. Bentuk sayapnya panang dan langsing mempunyai vena yang permukaannya ditumbuhi sisik-sisik sayap yang letaknya mengikuti vena . Pada pinggir sayap terdapat sederetan rambut yang disebut fringe. Abdomen berbentuk silinder dan terdiri atas 1# ruas dan " ruas yang terakhir berubah menadi alat kelamin.
4
-. 3iklus
dan
perkembangan
larva
dipengaruhi
oleh
faktor
temperature, tempat perindukan dan ada tidaknya hewan predator. Pada kondisi optimum waktu yang dibutuhkan mulai dari penetasan sampai dewasa kurang lebih hari. D. Pupa Pupa merupakan stadium terakhir dari nyamuk yang berada di dalam air, pada stadium ini tidak memerlukan makanan dan teradi pembentukan sayap hingga dapat terbang, stadium kepompong memakan waktu lebih kurang satu sampai dua hari. Pada fase ini nyamuk membutuhkan "- hari untuk menadi nyamuk, dan selama fase ini pupa tidak akan makan apapun dan akan keluar dari larva menadi nyamuk yang dapat terbang dan keluar dari air.
7. )ewasa )ewasa 3etelah muncul dari pupa nyamuk antan dan betina akan kawin dan nyamuk betina yang sudah dibuahi akan menghisap darah waktu "7-D am. )arah merupakan sumber protein yang esensial untuk mematangkan telur. Perkembangan telur hingga dewasa memerlukan waktu sekitar 1# sampai 1" hari.
5
Eambar 1. 3iklus
C.
6
D. &aktor Lingkungan &isik yang 0empengaruhi Nyamuk Culex sp 1. 3uhu &aktor suhu sangat mempengaruhi nyamuk Culex sp dimana suhu yang tinggi akan meningkatkan aktivitas nyamuk dan perkembangannya bisa menadi lebih cepat tetapi apabila suhu di atas D#? akan membatasi populasi nyamuk. 3uhu optimum untuk pertumbuhan nyamuk berkisar antara "##? D##?. 3uhu udara mempengaruhi perkembangan virus dalam tubuh nyamuk. ". 9elembaban dara 9elembaban udara adalah banyaknya uap air yang terkandung dalam udara yang dinyatakan dalam !F%. 'ika udara kekurangan uap air yang besar maka daya penguapannya uga besar. 3istem pernafasan nyamuk menggunakan pipa udara !trachea% dengan lubang-lubang pada dinding tubuh nyamuk !spiracle%. Adanya spiracle yang terbuka lebar tanpa ada mekanisme pengaturannya. Pada saat kelembaban rendah menyebabkan penguapan air dalam tubuh sehingga menyebabkan keringnya cairan tubuh. 3alah satu musuh nyamuk adalah penguapan, kelembaban mempengaruhi umur nyamuk, arak terbang, kecepatan berkembang biak, kebiasaan menggigit, istirahat dan lain-lain. D. Pencahayaan Pencahayaan ialah umlah intensitas cahaya menuu ke permukaan per unit luas. 0erupakan pengukuran keamatan cahaya tuu yang diserap. Begitu uga dengan kepancaran berkilau yaitu intensitas cahaya per unit luas yang dipancarkan dari pada suatu permukaan. )alam unit terbitan 3/, kedua-duanya diukur dengan menggunakan unit lux lx/ atau lumen per meter persegi !cd.sr.m-"%. Bila dikaitkan antara intensitas cahaya terhadap suhu dan kelembaban, hal ini sangat berpengaruh. 3emakin tinggi atau besar intensitas cahaya yang dipancarkan ke permukaan maka keadaan suhu lingkungan uga akan semakin tinggi. Begitu uga dengan kelembaban,
semakin
tinggi
atau
besar
intensitas
cahaya
yang
dipancarkan ke suatu permukaan maka kelembaban di suatu lingkungan tersebut akan menadi lebih rendah.
7
E. Peran Nyamuk Culex sp Peranan nyamuk dalam dunia kesehatan sangat elas yaitu sebagai serangga pengganggu dan uga vektor penularan penyakit. Berbagai agen penyakit dapat ditularkan oleh nyamuk karena sidatnya yang dapat menghisap darah. Proses penularan penyakit oleh nyamuk di awali ketika seekor nyamuk menghisap darah seseorang yang mengandung agen penyakit dalam stadium infektif. )i dalam tubuh nyamuk tersebut, agen penyakit berkembang dan akhirnya dapat ditularkan kepada orang lain ketika nyamuk menghisap darah kembali. Beberapa penyakit yang dapat ditularkan oleh nyamuk Culex sp adalah penyakit kaki gaah atau filariasis 0uchereria !ancrofti+ 0est 1ile irus !@N4% dan uga encephalitis. 2. Pengobatan Biasanya ika ditemukan penderita yang di dalam darahnya ditemukan mikrofilaria akan dilakukan pengobatan massal dengan )(? !)iethyl ?arbamaGine%. Pengobatan massal sering menimbulkan masalah bila beberapa orang tidak tahan dengan pengobatan 3ingle )ose yang diberikan hingga tradi efek yang tidak diinginkan.
3. Pengendalian Pengendalian nyamuk dapat dibagi menadi tiga yaitu C 1.
Pengendalian secara mekanik ?ara ini dapat di lakukan dengan mengubur kaleng-kaleng atau tempat-tempat
seenis
yang
dapat
menampung
air
huan
dan
membersihkan lingkungan nyamuk Culex sp misalnya got dan potongan bambu. Pengendalian mekanis lain yang dapat dilakukan adalah pemasangan
kelambu
dan
pemasangan
perangkap
nyamuk baik
menggunakan cahaya lampu dan raket pemukul. ". Pengendalian secara biologi /ntervensi yang di dasarkan pada pengenalan organisme pemangsa, parasit, pesaing untuk menurunkan umlah Culex sp. /kan pemangsa larva
8
misalnya ikan kepala timah, gambusia ikan muaer dan nila di bak dan tempat yang tidak bisa ditembus sinar matahari misalnya tumbuhan bakau sehingga larva itu dapat di makan oleh ikan tersebut dan merupakan dua organisme yang paling sering di gunakan. 9euntungan dari tindakan pengendalian secara biologis mencakup tidak adanya kontaminasi kimiawi terhadap lingkungan. 3elain dengan penggunaan organisme pemangsa dan pemakan larva nyamuk pengendalian dapat di lakukan dengan pembersihan tanaman air dan rawa-rawa yang merupakan tempat perindukan nyamuk, menimbun, mengeringkan atau mengalirkan genangan air sebagai tempat perindukan nyamuk dan membersihkan semak-semak di sekitar rumah dan dengan adanya ternak seperti sapi, kerbau dan babi dapat mengurangi umlah gigitan nyamuk pada manusia apabila kandang ternak di letakkan auh dari rumah. D. Pengendalian secara kimia Penggunaan insektisida secara tidak tepat untuk pencegahan dan pengendalian infeksi dengue harus dihindarkan. 3elama periode sedikit atau tidak ada aktifitas virus dengue, tindakan reduksi sumber larva secara rutin, pada lingkungan dapat dipadukan dengan penggunaan larvasida dalam wadah yang tidak dapat dibuang, ditutup, diisi atau ditangani dengan cara yang lain.
9
BAB III PENUTUP
A. 9esimpulan Culex sp merupakan salah satu nyamuk yang memiliki peran sebagai vektor penyakit &ilariasis atau biasa disebut kaki gaah. Nyamuk ini berkembang biak berawal dari telur menetas menadi larva kemudian pupa dan tumbuh dewasa membutuhkan waktu kurang lebih 1#-1" hari. Petumbuhan nyamuk ?ule8 sp dipengaruhi oleh beberapa faktor lingkungan antara lain suhu, kelembaban udara dan pencahayaan. Biasanya nyamuk betina dewasa menggigit manusia pada malah hari. 3etelah seseorang positif terdapat mikrofilaria dalam darahnya dilakukan pengobatan dengan )(? !)iethyl ?arbamaGine%. ntuk mengurangi perkembangan nyamuk bisa dilakukan dengan D cara pengendalian nyamuk, yaitu dengan cara mekanik, biologis dan kimia. B. 3aran 3elalu aga kebersihan lingkungan guna mengurangi kemungkinan perkembangan nyamuk Culex sp dikarenakan pengobatan untuk penyakit filariasis masih belum optimal. Budayakan untuk melakukan pengendalian nyamuk supaya perkembangan nyamuk dapat terhambat dan tidak tersebar.
)A&*A; P3*A9A
10
r@Ah(N'9/B7:&gge0AAJusgI A>v4aw#iM1'u":lob@MMyN) )iunduh pada 1" >ktober "#1$. ktober "#1$.
11