ANALISIS PENERIMAAN NEGARA DARI USAHA PERTAMBANGAN BAUKSIT
1
Pendahuluan
Aluminium adalah sejenis logam yang sangat banyak manfaatnya dalam berbagai industri manufaktur dan banyak digunakan sehari-hari. Aluminium berasal dari bahan baku bauksit setelah sebelumnya diolah terlebih dahulu menjadi alumina. Pabrik pengolahan aluminium terbesar dan satu-satunya di Indonesia saatselama ini terdapat di Sumatera Utara yaitu PT. Inalum. 100 Alumina yang ini digunakan oleh PT. Inalum sebagai bahan baku untuk mengolah aluminium diperoleh dari luar negeri yaitu Australi. Indonesia saat ini belum memiliki pabrik pengolahan alumina! padahal apabila bauksit dapat diolah di dalam negeri! tentu akan menghasilkan keuntungan yang jauh lebih besar dibandingkan dengan hanya menjualnya dalam bentuk bijih bauksit ke luar negeri. Indonesia merupakan salah satu penghasil bauksit! potensinya tersebar di "ijang Pulau #intan dan sekitarnya di "epulauan $iau! pengelola bauksit terbesar di Indonesia saat ini adalah PT. Aneka Tambang Tbk %PT. Antam&. Seiring dengan intensitas produksi yang tinggi dan terus menerus! jumlah 'adangan di daerah ini terus mengalami penurunan dan diperkirakan telah habis. (amun setelah ditemukannya 'adangan baru %1))*& di daerah Tayan dan di "enda+angan "abupaten "etapang! "alimantan #arat yang 'ukup besar maka harapan keberlangsungan produksi menjadi lebih lama. "onsumen tetap bauksit Antam adalah perusahaan-perusahaan internasional yaitu Sho+a ,enko "" o. td! Sumitomo hemi'al o. td! dan (ippon ight /etals o. td %epang&! serta Shandong Aluminium o. dari hina. (amun setelah terbitnya UU no. * tahun 00) tentang pertambangan mineral dan batubara! maka ekspor dalam bentuk +antah itu tidak akan terjadi lagi. Seperti yang dinyatakan dalam pasal 120 yang menyebutkan bah+a pemerintah melarang ekspor tambang dalam bentuk bahan baku ke'uali perusahaan tersebut mampu mengolahnya. Untuk mendukung pelaksanaan tersebut! pemerintah melalui peraturan /enteri 3nergi dan Sumber ,aya /ineral memberikan +aktu hingga tahun 01* mendatang agar perusahaan dapat membangun industri pengolahan %smelter& di dalam negeri dengan tujuan untuk meningkatkan nilai tambah komoditas tambang untuk memenuhi kebutuhan industri hilir %manufaktur& di dalam negeri. arangan ekspor +antah setelah setelah diterbitkannya UU (o. * tahun 00) ini ternyata telah direspon se'ara positif oleh beberapa perusahaan tambang di Indonesia. Salah satunya adalah PT. Antam Tbk. yang telah mengambil langkah strategis akan membangun pabrik pengolahan dan pemurnian hemi'al 4rade Alumina %4A& dan Smelter 4rade Alumina %S4A& di "alimantan #arat %Tato /ira5a! 011! Industri Pengolahan #ijih #auksit /enuju Alumina! Pt. Antam! Tbk.! Seminar (asional Persatuan Insinyur Indonesia 011! akarta&. 1
Apabila bauksit tersebut dapat diolah menjadi alumina di dalam negeri! tentu akan memiliki nilai tambah yang jauh lebih besar dibandingkan dijual dalam bentuk bijih bauksit. Selain itu! keberadaan industri ini diharapkan dapat mengurangi impor alumina yang selama ini dilakukan oleh PT. Inalum sehingga dapat mengurangi biaya produksi. 6leh karena itu! perlu dikaji sampai sejauhmana prospek bauksit pas'a UU no. * tahun 00) tentang pertambangan mineral dan batubara dan peraturan menteri energi dan sumber daya mineral dalam mendukung perkembangan industri hilir. Untuk mengetahui sejauhmana prospek bauksit Indonesia di masa mendatang perlu adalah dengan mengetahui sejauhmana aluminium ini digunakan oleh industri hilir baik bahan antara maupun kepada sebagai bahan utama dan jenis industri apasebagai saja yang sangat tergantung aluminum.
2
METODOLOGI
,ata yang digunakan dalam pengkajian ini terdiri dari data primer dan data sekunder! baik yang bersifat kualitatif maupun yang bersifat kuantitatif. ,ata primer diperoleh melalui pengamatan dan pen'atatan se'ara langsung di lapangan %Observasi& serta +a+an'ara langsung dengan bagian pengolahan! jumlah produksi. ,ata sekunder diperoleh dari studi pustaka dari berbagai instansi seperti perusahaan! #adan Pusat Statistik! "ementerian Peridustrian! "ementerian Perdagangan! PT. Antam Tbk.! PT. Inalum! hasil-hasil penelitian terdahulu serta literatur lainnya yang bersangkutan dengan penelitian ini. ,ata yang diperoleh diolah dan dianalisis dengan dua 'ara yaitu se'ara kualitatif dan kuantitatif. ,ata kuantitatif diolah dan disajikan dalam bentuk tabel. ,ata kualitatif dipaparkan dalam bentuk uraian guna mendukung data kuantitatif. Model Nilai Tambah
/etode menghitung nilai tambah pengolahan bauksit menjadi alumina atau alumunium adalah model yang digunakan oleh Alamsyah %00*&! Tarigan %002& dan Suprapto %011& 7 N t N p H bb s I l =
−
−
N p Fk x H p =
Fk
=
P I bb
,alam hal ini! (t 8 (ilai tambah %US9:Ton&
(p 8 (ilai output 8 (ilai produk alumina %US9:Ton& ;k 8 ;aktor konTon %alumina&:proses produksi %Ton bauksit&? Ibb 8 Input bahan baku %utama& bauksit >Ton %bauksit&:proses produksi ? K
=
−
N t I tk
,alam hal ini! " 8 keuntungan dari pengolahan:pemurnian bauksit menjadi alumina %US9:Ton& " 8 imbalan bagi modal dan manajemen I tk K tk x U tk =
"tk 8 koe@sien tenaga kerja langsung %=6":Ton& Utk 8 Upah tenaga kerja langsung %US9:=6"& ;aktor kon
"1
PERKEMBANGAN BAUKSIT! ALUMINA DAN ALUMUNIUM DUNIA
#adan$an Bau%&i'
Pada tahun 010! sumber daya bauksit Indonesia ter'atat sekitar 2.BCB.010 ton bijih %1!B dari sumber daya bauksit dunia& sedangkan 'adangannya diperkirakan men'apai 12).B0D.B* ton yang tersebar di "alimantan #arat! "epulauan $iau dan #angka #elitung %Setia+an! #.! 010! "ebijakan dan $en'ana Strategis Pengembangan Pertambangan! Pertemuan Tahunan Pengelolaan energi (asional 010! akarta&. ,ibandingkan dengan tahun 00)! jumlah sumber daya bauksit mengalami kenaikan sebesar )!2) sedangkan 'adangan naik sebesar D!0D. Sebagian besar sumber daya dan 'adangan dimiliki oleh pemegang i5in usaha pertambangan %IUP&! seperti PT. =arita Prima Abadi! /ineral "albar! PT. Eahana "arya Suksesindo! sisanya IUP yang dimiliki #U/( PT. Antam %Sihite! 01&. "epulauan $iau D
merupakan lokasi pengusahaan bauksit tertua di Indonesia yang saat ini telah mengalami penurunan potensi dan kualitas bijih. (amun banyak perusahaan yang masi h menambang di daerah ini! terbukti sekitar D0 perusahaan yang memiliki IUP dan sebagian besar telah beroperasi. =al ini disebabkan oleh adanya permintaan dari ina +alaupun dengan kadar berkisar antara *0-*C. U.S. 4eologi'al Sur
*
Tabel 1 Ton&
adangan Sumber ,aya #auksit ,unia %1000
(egara Australia ina #ra5il 4uinea amai'a India $ussia Gene5uela Suriname "a5akhstan 4ree'e Indonesia (egara lainnya umlah
'adangan Sumberdaya B.)00.0 00 ).B00.000 )00.0 00 .D00.000 .000. 000 C.00.000 2.*00. 000 .000. 000 220. 000 00. 000 D0. 000 BC0. 000 D0. 000 00. 000 12). B0* D.0. *) *.*D0. 000
1*.)00.000 .B00.000 1.*00.000 B0.000 1.C00.000 00.000 *B0.000 B0.000 2.BCB D.2D.*1B *.BB0.000
Sumber 7 =ydro! 011! (e+ 4lobal #auFite and Alumina business! ) April 011. U.S. 4eologi'al Sur
P(odu%&i Bau%&i'
+++.IndeF/undi %011& menyebutkan bah+a pada tahun 010! sekitar D0! produksi dunia berasal dari Australia! diikuti oleh ina 0!11! #rasil 1*!01! sedangkan Indonesia memberikan kontribusi produksi dunia sebesar D!2 %Tabel &. =ingga tahun010! ter'atat tidak kurang dari B negara yang menghasilkan bijih bauksit dengan total produksi diperkirakan men'apai 1!2D juta ton.
B
Selama kurun +aktu 00D-010! tingkat pertumbuhan produksi bauksit dunia naik sebesar B!D per tahun. ina adalah negara yang paling tinggi tingkat pertumbuhan produksi bauksitnya yaitu 0!CD! disusul kemudian oleh #rasil C!0. ,i ka+asan Aisa! Indonesia adalah pengekspor bauksit ketiga. (amun saat ini Indonesia menjadi pengekspor terbesar di Asia setelah kedua negara tersebut menghentikan ekspornya dalam rangka memenuhi kebutuhan industri di dalam negeri masing-masing. Seluruh produksi bauksit Indonesia di ekspor ke luar negeri dalam bentuk bijih! khusus produk yang berasal dari PT.Antam Tbk. di ekspor ke epang sedangkan bauksit yang berasal perusahaan pemilik IUP di ekspor ke ina. Seiring dengan perkembangan tersebut! negara ini mengalami pasokan bauksit dan sasaran untuk mendapatkannya adalah kekurangan dari Indonesia mengingat Indonesia adalah negara penghasil yang terdekat dibandingkan harus men'arinya ke negara penghasil yang jauh seperti Amerika atin. Produksi bauksit Indonesia selama kurun +aktu 00*-010 sangat Huktuatif bahkan 'enderung tidak stabil! hal ini dikarenakan epang sebagai konsumen utama PT. Antam Tbk. melakukan restrukturisasi dalam industri logam aluminium epang sebagai akibat semakin mahalnya biaya energi yang diperlukan dalam proses pengolahan bauksit! maka permintaan bauksit epang 'enderung menurun. Selain itu! ketergantungan epang terhadap bauksit negara lain %khususnya Indo nesi a& juga turu t memp engaruhi perkembangan produksi alumina epang. Tabel Produksi #auksit ,unia /enurut (egara! 00D - 010 %000 Ton& Produksi
(egara 00D Australia ina #rasil 4uinea amaika India ;ederasi $usia Gene5uela Suriname "a5akhstan unani Indonesia (egara lainnya
BB.0 1D.00 0 12.D D 1B.00 0 1D.** * 10.*1 *
00* B.B)D 12.000 0.)B0 1B.B* 1D.) 11.CB
B.B00
.000
B.** *.1 B *.2D 2 .*1 C 1. D *.C)
B.C* *.0B *.20 .*** 1.DD1 *.C
00B B).)B) . 000 .0 D* 1. C12 1*. 11 1. DCB B.0 00 B. )00 *.2B2 *.C1 B . *)B 1. ** B. 02D
00
1.2C 0 2.00 0 D.D 1C.2C * 1*.C B 1D.)* 0 .D0 0 B.) C *.) * *.CC * .1 D 1.B1 2 .C 0
002
.D) C D0.00 0 B.* 1 1C.B1 ) 1*.B C 0.D* D B.22 B B.B0 0 B.0B * *.)* D .1 1B.*0 2.)
00C
1.DC ) DB.00 0 C.0) C 1C.*0 0 1*.D D 1.1 0 B.2 B B.B0 0 B.0 0 B.1 0 .12 ).CC 2.D 2
00)
010
10.0CD B.D
10.CB B.*) 0
B.D 1 *0.00 0 C.0 0 1B.0 0 2.C1 2 1.00 0 B.22 B .B0 0 *.00 0 B.1D 0 .10 0
2.01 B *C.DD 1 D0. * 1B.2 2.D1 * 12.B0 1 B.C2 .2 ) D.)) 2 B.1) ) .0B B
Total %,unia& Sumber 7
1BD.) *
1D.*1
12. 2)*
1).1C 1
12.DC *
1).) D
02.2 D
1.2 )
=ydro! ) April 011! (e+ 4lobal #auFite and Alumina business +++.indeFmundi.'om:minerals! 011! #auFite Produ'tion by ountry %Thousand metri' tons& Setia+an! #.! 010.
PROSPEK BAUKSIT Sebagai penghasil bauksit! Indonesia saat ini belum memiliki perusahaan peleburan %smelter& bauksit sehingga seluruh bijih bauksit di ekspor ke luar negeri %epang dan ina&! sedangkan alumina sebagai bahan baku untuk
pembuatan aluminium harus mengimpor dari negara lain. #auksit yang selama ini diproduksi Indonesia ternyata belum mampu diolah dan dimurnikan sebagai bauksit di dalam negeri! sehingga Indonesia harus mengimpor bahan baku untuk industri alumunium berupa alumina dari negara lain. /engantisipasi UU (o * tahun 00)! saat ini PT. Antam Tbk. beren'ana membangun pabrik pengolahan bauksit Smelter 4rade Alumina %S4A& dan hemi'al 4rade Alumina %4A&. Pabrik 4A akan dibangun di daerah Tayan! "abupaten Sanggau! "alimantan #arat! dengan kapasitas produksi D00 ribu ton alumina per tahun. ,engan demikian bauksit yang diperlukan sebagai umpan untuk proses pengolahan alumina diperkirakan men'apai 20.000 ton:tahun. #ahan baku penunjang yang tidak kalah pentingnya adalah soda kustik dengan kebutuhan 2.000 ton per tahun. 3nergi adalah faktor yang sangat penting dalam proses pengolahan alumina! untuk setiap ton alumina diperlukan energi listrik sebesar 0 kEh. 3nergi lainnya adalah batubara sekitar D).000 ton dan minyak berat paling sedikit DD.000 ton untuk setiap tahunnya. Peluang yang dapat dimanfaatkan oleh perusahaan batubara adalah dengan memasok batubara ke pabrik 4A ini dan juga bagi perusahaan kimia dapat memasok soda kustik %'austi' soda& dengan kebutuhan bisa men'apai D.000 ton per tahun. $en'ana pembangunan pabrik S4A di "e'amatan Toho! "abupaten Pontianak! dengan kapasitas 1! juta ton aluminium per tahun berarti bijih bauksit yang diperlukan sekitar !2 juta ton per tahun. ,iperlukan pula pi'th dan kokas %'oke& sebagai energi sebanyak B*0.000 ton! sedangkan energi listrik yang untuk menghasilkan setiap ton aluminium adalah sebesar 1*.000 kEh %6ttestad! 00C dan+++.'hemlink.'om.au! 011&. Apabila kedua produk tersebut berjalan sesuai dengan ren'ana! berarti setiap tahun kedua pabrik ini memerlukan bahan baku bijih bauksit paling sedikit !* juta ton per tahun! dengan kondisi 'adangan yang ada saat ini maka diperkirakan umur pabrik diperkirakan dapat bertahan paling tidak selama 2* tahun. ,engan asumsi bah+a bijih bauksit ini memang digunakan untuk pabrik alumina di dalam negeri! karena sebagaimana diketahui bah+a ina adalah negara yang paling banyak mengkonsumsi bauksit dunia sehingga negara ini banyak memerlukan bauksit dari negara penghasil di samping karena keterbatasan 'adangan yang dimilikinya. =al ini dapat dilihat tingkat pertumbuhan industri pengolahan alumina di negara ini selama kurun +aktu 00D-010 yang naik sebesar 1B. Pada tahun 010! 2
kebutuhan bauksit ina sebesar 2)!1 juta ton! D2!B juta ton diantaranya diimpor dari Indonesia %2B& dan sisanya dari Australia %=ydro! 011&. Selain itu! ina juga menguasai sekitar *0!*C produk alumina dunia %Tabel D&! konsumsi bauksit ina akan terus meningkat dan pada tahun 00 akan menjadi 11!)D juta ton %4ambar 1& sehingga +ajar bah+a ina sangat tergantung kepada bauksit. (amun dengan diberlakukannya larangan ekspor bauksit Indonesia dalam bentuk bijih! kemungkinan ina akan mengalihkan pen'arian ke negara-negara Australia atau ka+asan Asia lainnya.
B0!000 00!000 1B0!000
1B0!20)
100!000 B0!000 -
2*!)) !000 *!D1 00B
D2!BD D0!CD 010 Impor
*!D 01B
1!* 00
,omestik
Seiring dengan perkembangan industri yang begitu pesat! khususnya industri aluminium! ternyata akan meningkatkan laju pertumbuhan kebutuhan bauksit dunia sebesar B!2). ina sendiri dengan gerakan industri nasionalnya diperkirakan akan mengalami kenaikan konsumsi bauksit sebesar 1B!21! disusul kemudian oleh India )!*C %4ambar &. =al ini mengidikasikan bah+a untuk 10 tahun ke depan masih menjadi komoditas tambang yang menjadi andalan industri manufaktur.
C
Gamba( 2 P(o)e%&i *(odu%&i bau%&i' dunia 'ahun 2+11 , 2+2+ -Ton. 10!000 1*0!000
Australia ina
10!000
#rasil 4uinea
100!000 C0!000
amaika India ;ederasi $usia Gene5uela
P(odu%&i -Ton.
0!000 *0!000 0!000
Suriname "a5akhstan unani Indonesia (egara lainnya
-
P(odu%&i Alumina
=inga tahun 010! konsumsi industri aluminium dunia bahan baku utamanya yaitu alumina dipenuhi oleh sekitar D0 negara penghasil alumina dengan total produksi 11!CD juta ton %Tabel D&. =ingga tahun 00 produksi alumina dunia dikuasai oleh Australia %B!C&! namun memasuki tahun 002 ina mulai mendominasi produksi alumina dunia dengan kontribusi sebesar D)!12 %tahun 010&. ,ominasi ini terlihat dari laju pertumbuhan produksi alumina ina dalam kurun +aktu 00D-010 yang naik sebesar 1B!21 ! sedangkan Australia naik hanya D!DB. Sekitar CB produk tambang bauksit digunakan untuk memproduksi alumina yang disempurnakan untuk menjadi aluminium metal! sisanya diantaranya digunakan )
untuk refractories, abrasives! produk bangunan! integrated 'ir'uit! dan juga bahan baku untuk , s'reen % http7::+++.medanbisnisdaily.'om! 011&. ,aya saing %harga& alumina sangat ditentukan oleh keberlangsungan pasokan dan harga bauksit juga ada beberapa komponen utama lain yang sangat mempengaruhi struktur biaya pengolahan alumina yaitu energi %heat and po+er& sekitar DB dari total biayaJ soda kaustik %1D& dan tenaga kerja %10&. Tenaga listrik yang menggunakan air %hydroeletri' po+er& adalah energi yang berbiaya murah dan ini banyak digunakan oleh produsen alumina seperti $usia! ina dan Amerika Serikat %PT. Aroma itra 4ading! 00B! aporan Studi "elayakan Penambangan #auksit! PT. =arita Prima Abadi&.
Tabel D Perkembangan Produksi Alumina ,unia /enurut (egara! 00D - 010 %1000 Ton& (egara Australia
00D
00*
00B
00
002
00C
00)
010
1.B)
1.200
12.20*
1C.D1
1C.C**
1).*2B
0.1
0.C00
ina
.110
.))0
C.10
1D.200
1).B00
.2C
DB.*11
*2.20
#rasil
B.111
B.D00
B.D00
.2)D
.C)0
2.**
C.0CB
C.2BC
amaika
D.C**
*.0D
*.0C
*.0))
D.)*1
D.)2
D.))*
*.01
India
.B00
.00
.200
.C00
.)00
D.010
D.1D
D.*1
D.D0
D.)
D.B)
D.B
D.D00
D.D1C
D.DD
D.DB*
Gene5uela
1.CC
1.)00
1.)0
1.C)
1.)00
1.)0B
1.)0)
1.)1*
Suriname
.00*
.0D)
1.)**
.1BD
.00
.BB
.D1
.D20
"a5akhstan
1.*0
1.*C
1.B0B
1.B1B
1.BB
1.B)
1.)
1.2
*.C0
B.DB0
B.0
*.200
D.)00
D.21
D.BD
D.D1
Ukraine
1.*D*
1.BD
1.D
1.2
1.200
1.22B
1.CB
1.)D*
Spain
1.DC0
1.*00
1.*00
1.*00
1.*00
1.*0B
1.*10
1.*1B
Italy
1.0*
1.11*
1.0)D
1.1B)
1.D2
1.*0*
1.*C
1.B2D
anada
1.10)
1.120
1.1*
1.0
1.0
1.B0
1.C0
1.D11
Ireland
1.100
1.100
1.100
1.100
1.100
1.100
1.100
1.100
apan
;ederasi $usia
United States
DD
D*0
DD0
D*0
DD0
D
D1B
D0C
(egara ainnya
*.1*0
*.)**
*.)B
*.C1*
*.10B
*.))1
2.C0B
1.)2B
umlah
BC.0C0
1.20
D.)C
20.)D*
2.11D
CB.1
)C.20
11.C1
Sumber 7
10
•
•
http7::+++.indeFmundi.'om:minerals! 011! Alumina Produ'tion by ountry %Thousand metri' tons& diolah kembali.
P(o&*e% Alumina dan Aluminium
=ingga tahun 00 perkembangan alumina dunia akan mengalami peningkatan sebesar 12!C1 atau sebesar 1*D!B juta ton! hal ini dipi'u oleh adanya permintaan alumina dari ina dan telah beroperasinya dua pabrik pengolahan alumina di Indonesia. Pertumbuhan industri yang sangat pesat di ina mengakibatkan kebutuhan akan alumina semakin tinggi! selama kurun +aktu 00D-010 konsumsi alumina ina naik 'ukup signi@kan yaitu D*!2. Pada tahun 010! kebutuhan alumina ina men'apai B*!D juta ton! C2!CC kebutuhan alumina ina dapat dipenuhi dari dalam negeri! namun kekurangannya diimpor dari beberapa negara 4ambar D. "onsumsi alumina ina tahun 01B sebesar B!D juta! )0!2* akan dipenuhi oleh industri alumina dalam negeri sedangkan sisanya akan diimpor. =ingga tahun 00 konsumsi alumina ina akan terus meningkat hal ini dapat dilihat dalam 4ambar *. 0!000 Australia B0!000 *0!000 D0!000
hina #ra5il 4uinea amai'a India $ussian ;ederation Gene5uela
0!000
Suriname "a5akhstan
10!000
4ree'e Spain
-
Indonesia (egara lainnya
.
11
20!000 0!000
!BC)
B!0
B!B2
B0!000 *0!000 D0!000 0!000 10!000 -
*2!22
B1!0D
B*!BBB
2!000 C!10 00B
010 ,omestik
01B
00
Impor
Perkembangan Aluminium ,i dunia ini sudah ter'atat tidak kurang sekitar *D negara yang memiliki industri pengolahan aluminium! salah satunya adalah Indonesia. (egara besar penghasil aluminium adalah ina! $usia! Amerika Serikat dan Australia. Produksi aluminium dunia tahun 010 diperkirakan telah men'apai *0!2 juta ton! naik sebesar BD!1 dibandingkan dengan tahun 00D yang jumlahnya hanya sebesar 2!C) juta ton %Tabel B&. Tingkat pertumbuhan produksi aluminium yang paling tinggi adalah negara ina %!0*& disusul kemudian oleh India %B!1C&. ,alam kurun +aktu 00D-010 pertumbuhan produksi aluminium mengalami kenaikan rata-rata sebesar !0B! lebih rendah dari pertumbuhan produksi alumina yang rata-rata meningkat 1!C. ina mendominasi produksi aluminium dunia dengan jumlah 1*!)2 juta ton atau D!2D dari produksi dunia! namun produksinya tidak untuk di ekspor melainkan untuk kebutuhan industri hilir yang tengah berkembang di negara ini.
Sektor industri yang menggunakan aluminium tersebut antara lain 7 Industri otomotif! untuk membuat bak truk dan komponen kendaraan bermotor. Sektor konstruksi dalam pembangunan perumahan seperti kusen dan jendela Industri manufaktur untuk membuat badan pesa+at terbang. Industri pengolahan makanan dan minuman!untuk kemasan berbagai jenis produk. Sektor lain! misal untuk kabel listrik! peralatan rumah tangga dan barang kerajinan. /embuat termit, yaitu 'ampuran serbuk aluminium dengan serbuk besi %III& oksida! digunakan untuk mengelas baja ditempat! misalnya •
•
• •
•
•
untuk menyambung rel kereta api. Tabel B Produksi Aluminium ,unia /enurut (egara! 00D - 010 %K1000 Ton& 1
ountry Australia hina #ra5il United States India $ussian ;ederation
00D 1.CB2 B.*B0 1.DC1
00* 1.C)* .20 1.*B2
00B 1.)0D 2 .C00 1.*))
00 002 1.)D 1.)B2 ) .D0 1.00 1.0B 1.BB
00C 00) 010 1.)2* 1.)CD 1.))C 1D.00 1D.)00 1*.)2D 1.1 1.2D 1.CB
.20D 2))
.B1 C
.*C1 )*
.C* 1.10B
.BB* 1.
.BC 1.D0C
.22 1.*00
D.*2C
D.B)
D.*2
D.21C
D.)BB
*.0)0
*.11B
.CB 1.BDC *.2)
Gene5uela 01 * 1B 10 10 10 10 1 4ree'e 1B 12 1B 1D 1 10 10 1B) apan 2 2 2 2 2 2 Indonesia 00 *2 B B0 * *D B0 B0 (egara lainnya 11.*C 11.C11 1.*)1 1.C 1D.0CD 1D.B2* 1D.DC 1*.1)) umlah 2.CC) ).C* D1.C0 DD.C0 DC.0B1 D).*C* D).BB *.20B
Pada tahun 010! PT. Inalum Indonesia hanya mampu memasok 0!2 persen dari kebutuhan aluminium dunia yang besarnya *1!01 juta ton %Subiantoro! 011&! * juta ton diantaranya konsumsi aluminium ina. ,engan kemampuan produksi aluminium yang sebesar 1*!)2 juta ton! maka ina masih mengalami kekurangan pasokan sebesar )!0D juta ton. "ekurangannya biasanya dipasok dari negara-negara penghasil alumina lainnya. =ydro %011& memperkirakan bah+a konsumsi aluminium dunia pada tahun 01B akan meningkat B) juta ton sedangkan pada tahun 00 akan meningkat sebesar 2* juta ton! ina masih merupakan konsumen terbesar dunia dengan jumlah kebutuhan D1 juta ton %tahun 01B& dan akan meningkat D2 juta ton pada tahun 00 %4ambar B&. =al ini menjadi peluang pasar bagi produk alumina Indonesia apabila pabrik pengolahannnya sudah beroperasi.
1D
Gamba( /
P(o)e%& i %ebu'uhan aluminium dunia -0u'a 'on. (egara lain
ina
D2!000 D1!000 *!000 C!000
12!000
010
01B
D2!000
00
Apabila diperhatikan dalam 4ambar ! pada tahun 01B produksi aluminium akan meningkat sebesar *C!11 juta ton sedangkan permintaan dunia sebanyak B) juta ton! berarti industri aluminium akan mengalami kekurangan pasokan sebesar 10!C) juta ton. ,an ternyata kekurangan pasokan seluruhnya berasal dari permintaan aluminium ina. "ondisi ini diperkirakan akan terus terjadi hingga tahun 00. (amun keseimbangan pemasokan kebutuhan %supply-demand& akan terjadi karena permintaan tidak hanya dari aluminium primer saja %primary aluminium& tetapi juga dipasok dari industri aluminium %bekas& s'rap. Gamba( P(o)e%&i *(odu%&i aluminium dunia! 2+1/ , 2+2+ -+++ Ton. D0!000 B!000 0!000
Australia hina #ra5il United States India
1B!000 P(odu%&i -+++ 'on.
$ussian ;ederation Gene5uela
10!000
4ree'e apan
B!000
Indonesia (egara lain
-
1*
"emampuan Indonesia memasok kebutuhan aluminium dunia hanya 0!20! karena kapasitas produksi aluminium Indonesia hanya B0.000 ton %Tabel &. 1B0.000 ton %0& dari jumlah produk tersebut di ekspor ke epang! sisanya 100.000 ton untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Padahal! kebutuhan domestik aluminium Indonesia sudah men'apai DB0 ribu ton per tahun dengan rata-rata pertumbuhan 1B persen per tahun % http7::+++.koranjakarta.'om:! 010&. Artinya bah+a industri hilir aluminium Indonesia akan mengalami kekurangan sebesar 21!*D per tahun! selama ini kekurangannya dipasok dari Australia. Tabel Produksi ,an Penjualan Alumunium Ingot PT Inalum! Tahun 00*-011 TA=U(
P$6,U"SI $ibu Ton
00* *2 00B B 00 *C 002 *1 00C * 00) B2 010 B* 011 B0 Sumber 7 PT Inalum! 011
P3(UAA( $ibuTon *0 *C * *C *) BB B* B0
uta9US *D0 B0D B0D B0 BB *) B2C B)*
Sementara ini PT. Inalum hanya mengolah alumunium dalam bentuk batang! perusahaan ini belum mampu memproduksi alumunium billet! slab! alumunium rod %kabel& atau 'asting alloy %otomotif& padahal produk-produk ini yang paling banyak digunakan oleh industri manufaktur sebagai bahan baku industri hilir. Untuk memenuhi kebutuhan alumunium billet dan slab di dalam negeri! Indonesia masih mengimpor dari perusahaan luar negeri seperti $io Tinto! Al'an! omal'o! =ydro dan ,ubai. /enurut data "ementerian Perindustrian! produsen alumunium di Indonesia jumlahnya sekitar 2 perusahaan. Terdiri dari produsen produk alumunium alloy ingot! alumunium ekstrusi! alumunium sheet dan alumunium foil. =ingga tahun 00)! total kapasitas produksi aluminium nasional sekitar 1D.000 ton per tahun untuk aluminium sheet dan aluminium foil. Industri aluminium lembaran %aluminium sheet& menggunakan aluminium ingot sebagai bahan baku. Produksi aluminium sheet terutama digunakan sebagai bahan dasar industri peralatan dapur dan rumah tangga! peralatan listrik! bahan bangunan dan aluminium foil. Terdapat empat perusahaan alumunium terbesar di Indonesia yaitu PT AlumLndo ight /etal Industry Tbk. %A/I&! PT. Indal Aluminium Industry %Indal&! PT. Starmas Inti Aluminium Industry %SIAI& dan PT. Indo Aluminium Intikarsa %IAI&. 1B
/aspion 4rup melalui dua anak perusahaannya yaitu PT. Alumindo ight /etal Industry Tbk %A/I& dan PT. Indal Aluminum Industry merupakan produsen aluminium sheet terbesar di Indonesia. A/I merupakan perusahaan aluminium terintegrasi! sebab A/I juga memiliki pabrik aluminium foil. ,engan demikian produksi aluminium sheetnya dapat diserap oleh pabrik aluminium foil. Sebab salah satu industri pengguna produk aluminium sheet! adalah industri aluminium foil. Pada 00) ini total kapasitas produksi industri aluminium sheet diperkirakan akan meningkat menjadi 1)0.000 ton:tahun. /enyusul ren'ana A/I yang akan melakukan ekspansi dengan meningkatkan kapasitas produksinya menjadi 1**.000 ton:tahun sebelumnya hanya 20.000 ton:tahun. Selainini untuk kebutuhandari dalam negeri! alumunium produk perusahaan telahmemenuhi di ekspor ke berbagai negara di ka+asan asia! eropa dan Australia. Produk alumunium foil yang dihasilkan dari perusahaan ini terdiri dari berbagai ma'am jenis! yaitu aluminium untuk pembungkus makanan! aluminium tape! $i'e Earmer omponent! Aluminium ;oil untuk rokok! Aluminium ;oil untuk ;leFible ;ood Pa'kaging! Aluminium ;oil untuk ;armasi! Aluminium foil isolasi dan Aluminium ,u'ting. Asia merupakan pasar alumunium terbesar dunia! +ilayah ini menyerap D) produk alumunium dunia disusul kemudian oleh Amerika Utara %B& dan 3ropa #arat %D& %,aystar /arketing! 00C&.
Gamba( Pa&a( alumunium dunia 3
Afri'aJ 1 3ropa #aratJ D AsiaJ D) Amerika atinJ 6seaniaJ 1 3ropa TimurJ * Timur TengahJ 1 Amerika UtaraJ B
Seiring dengan semakin tinginya pertumbuhan industri manufaktur di bagai sektor menyebabkan permintaan alumunium juga semakin tinggi mengingat hampir seluruh industri manufaktur selalu mengandung unsur alumunium. Subiantoro %011& memperkirakan kebutuhan alumunium dunia hingga tahun 00 diperkirakan akan mengalami kenaikan sebesar 2!B per tahun 1
%4ambar C&. umlah konsumsi diperkirakan akan men'apai C1!0) juta ton atau dua kali lebih besar dibandingkan dengan tahun 010 yang jumlahnya sebesar D)!1D juta ton. ina sebagai konsumen terbesar alumunium dunia terutama untuk memenuhi kebutuhan di bidang otomotif dan perumahan dengan total permintaan men'apai *1!01 juta ton pada tahun 00 %http7::bata
Gam ba( 4
P(o)e%&i *(odu%&i aluminium dunia! 2+1/ , 2+2+ -+++ Ton.
B0!000 *0!000 D0!000 0!000 P(odu%&i -+++ 'on. 10!000 -
Australia
hina
#ra5il
UnitedStates
India
$ussian;ederation
Gene5uela
4ree'e
apan
Indonesia
(egara lain
P(o&*e% 0eni& P(odu% Alumunium Aluminium sheet
,alam periode lima tahun terakkhir %00*-00C&! produksi aluminium sheet nasional mengalami pertumbuhan rata-rata sekitar D!* per tahun. Produksi aluminium sheet ter'atat sebesar B*.*CD ton pada 00*! kemudian meningkat hingga men'apai 1.)0 ton pada 00C. umlah produksi ini menurun *! dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang *.01 ton. 12
Tingginya permintaan produk aluminium di pasar domestik ini didorong oleh pembangunan proyek properti yang 'ukup 'epat. ,i mana salah satu bahan baku yang dibutuhkan adalah produk aluminium. Produksi aluminium sheet nasional yang meningkat ini merupakan kontribusi dari A/I sebagai produsen terbesar aluminium sheet di dalam negeri. A/I saat ini memproduksi aluminium sheet! aluminium foil! dan aluminium roll forming building de'oration! juga memenuhi permintaan industri peralatan rumah tangga yang 'ukup besar. Pada 00C lalu A/I berhasil mendapatkan order produk aluminium hingga 1.000 ton. umlah order yang masuk ini melebihi kapasitas produksi A/I yang hanya .B00 ton per bulan. Aluminium Foil
,alam periode 00*-00C produksi aluminium foil mengalami pertumbuhan rata-rata yang relatif ke'il yaitu hanya 0!)B per tahun. Produksi aluminium foil ter'atat sebesar 1D.*2 ton pada 00B atau meningkat 1!* dari 1D.CD ton pada 00*. (amun pada 00 produksi aluminium foil merosot B!D menjadi 1.)2 ton! kemudian tahun berikutnya menjadi 1.1B2 ton atau turun *!D. Tetapi pada 00C! prouksi aluminium foil kembali mengalami kenaikan sebesar 1!B menjadi 1D.22 ton. Peningkatan produksi ini disebabkan oleh meningkatnya permintaan di pasar domestik. Tingginya permintaan terhadap aluminium foil baik di pasar domestik maupun pasar ekspor! mendorong A/I sebagai produsen aluminium foil terbesar di Indonesia! untuk menambah kapasitas produksi aluminium foil. Pada 002 meski sudah meningkatkan kapasitas produksi hingga dua kali lipat menjadi 2 ribu ton per tahun namun A/I terus berupaya menggenjot kapasitas produksi menjadi C ribu ton untuk mengantisipasi lonjakan permintaan alumunium foil di pasar domestik dan ekspor. Pada 00) ini A/I juga akan menambah lagi kapasitas produksi aluminium foil menjadi 0.000 ton per tahun melalui penambahan mesin separator dan doubler. Sebelumnya kapasitas produksinya ter'atat masih sebesar 1B.00 ton per tahun. Peningkatan kapasitas ini seiring dengan kenaikan daya serap pasar menyusul kondisi pasar yang mulai pulih dari dampak krisis ekonomi global. Untuk meningkatkan daya saing di pasar global! A/I menjalin kerja sama dengan perusahaan sejenis di hina yakni Southern Aluminium Industry o td yang memiliki kapasitas produksi aluminium foil *0.000 ton per tahun. "erja sama tersebut men'akup pemasaran produk jadi ke hina dan pengadaan bahan baku dari hina. "erjasama tersebut semakin meningkatkan kemampuan produksi kedua perusahaan dalam memenuhi permintaan produk aluminium di pasar dunia. Terlebih! pasar bebas Aseanhina %Asean-hina ;ree Trade Agreement& mulai dilakukan bertahap yang ditandai dengan penghapusan tarif bea masuk aluminium lembaran menjadi 1C
0. #egitu pula dengan bea masuk aluminium foil yang saat ini dikenai B! akan dihapus menjadi 0 mulai 010. Sejauh ini produksi aluminium 'oil A/I sebanyak 0 diekspor dengan tujuan utama AS yang men'apai 0 dari total ekspor A/I. Sisanya diekspor ke Australia dan beberapa negara Asia lainnya seperti /alaysia! Singapura! dan hina. Sementara sisanya sekitar *0 ditujukan untuk penjualan di pasar domestik! yang mengandalkan produk alumunium sheet dan alumunium foil. Selama tahun 010 epang mengimpor 1!) juta ton aluminium. Sebanyak *10 ribu Serikat ton masuk dari Australia! ton datang dari #rasil dari Amerika sebesar 00 ribu B0 ton. ribu Sedang dari Indonesia %PTdan Inalum&! epang mendapat suplai 1*0 ribu ton selama tahun silam. #erdasarkan indikator tersebut! maka diperkirakan bah+a ekspor aluminium Indonesia ke epang akan terus meningkat.
(ilai Tambah Proses Pengolahan Alumina dan Aluminium Aluminium merupakan salah satu logam yang sangat penting dalam dunia industri manufaktur dan digunakan diberbagai se'tor kegiatan dan mempunyai segmentasi pasar yang luas di berbagai se'tor kegiatan ekonomi. #auksit adalah bahan baku utama untuk menghasilkan aluminium! setelah melalui dua kali tahap pemrosesan yaitu proses bayer %alumina& dan proses Hall-Heroult %aluminium&. Indonesia sebagai salah satu penghasil bauksit di dunia! belum memiliki pabrik pemrosesan alumina sehingga seluruh produk bauksitnya dijual ke luar negeri. ,i sisi lain! Indonesia memiliki pabrik pemrosesan aluminium yaitu PT. Inalum di Sumatera Utara. Ada mata rantai proses yang terputus akibat ketiadaan pabrik pemrosesan yang mengakibatkan hilangnya nilai tambah dari proses ini. /ata rantai yang terputus inilah yang menjadi target dari implementasi kebijakan peningkatan nilai tambah. Artinya kedepan! mulai tahun 01* tidak lagi diperkenankan mengekspor bijh bauksit namun terlebih dahulu diproses untuk mendapatkan nilai tambah bauksit! antara lain untuk mensubstitudi impor alumina %4ambar *.* dan 4ambar *.B&.
1)
"eterangan!
AdaIndustri
Penin$%a'an
#elumAda Industri
Aplikasi Akhir
Nilai Tambah -belum dila%u%an.
(ilai tambah pengolahan alumina
0
#auksit adalah bahan baku utama yang sangat penting dalam proses pembuatan alumina! menurut 6ttestad %00C& untuk menghasilkan alumina sebanyak 1 ton diperlukan bauksit sekitar ton. #ahan baku lain yang diperlukan untuk setiap ton alumina adalah soda 'austi' % caustic soda & 8 0!1 ton %US9CB0:ton& 8 US910! energi listrik 8 0 kEh %US90!0:kEh& 8 US91B!0. =arga bauksit 8 US91D!)B %Antam! 002&! harga alumina per ton 8 US9*BB per ton %stuart! 010& dan tenaga kerja langsung 8 US9B!20:jam per ton alumina %Pindy'k! 1)22&. #erdasarkan komponen input di atas! maka dapat dihitung besarnya nilai tambah yang dihasilkan dari pemrosesan bauksit menjadi alumina %Tabel &. (ilai tambah pengolahan aluminium
Sulaieman dan ka+an-ka+an %00)& menyatakan bah+a! untuk memperoleh aluminium murni dari bauksit dilakukan tahapan proses! yaitu proses bayer dan proses =all-=eroult. Pada proses #ayer! bauksit dimurnikan untuk mendapatkan aluminium oksida. #erikutnya adalah proses =all-=eroult! yaitu dengan meleburkan aluminium dioksida untuk mendapatkan logam aluminium murni. ,alam bukunya! mereka juga menyatakan bah+a * ton bauksit dapat menghasilkan ton alumina! yang nantinya akan menghasilkan 1 ton aluminium. Selain alumina sebagai bahan baku utama dalam proses pengolahan aluminium! ada bahan baku lain sebagai bahan baku pendukung yang diperlukan dalam proses pengolahan tersebut yaitu energi listrik sebanyak 1*.000 kEh:ton aluminium %US90!0:kEh& 8 US9C*0 %6ttestad! 00C dan +++.'hemlink.'om.au! 011&. Pit'h dan kokas %'oke& 8 0!*B ton:ton aluminium %US9B0:ton& 8 US9D*. Untuk menghitung nilai tambah dari proses pengolahan aluminium adalah harga aluminium! yaitu US9.*C* per ton % +++.metalsalloy.'om:tag:lme-aluminium! 011&! lihat Tabel . (ilai tambah yang diperoleh dari pengolahan alumina dan aluminium dapat dilihat dalam Tabel . Tabel (ilai tambah industri pengolahan alumina dan aluminium (o .
,eskripsi
Proses pengolahan Aluminiu Alumina m 1
Ou'*u'! In*u' dan Ha($a 1 umlahoutput%Ton& umlahinput%Ton& DT enaga kerja %=6"& * ;aktorkon
C ) 10 11
1
1
0!B0
0!B
D!00 *BB B!20
D!DD .*C* B!)0
1D!)B 112!0 C ) 0!*
1* /arjin %US9:Ton& tenaga kerja a. Sumbangan langsung %& b. Sumbangan input lain %& '. "euntungan pemilik perusahaan%&
12
*BB C0 1.DC0 11) 0!0) 0
12!C 2) C!1C
1!BD )) CD!*2
1* C!01 BB!02
)B !1D C2!1*
D!)
10!2*
Sour'e 7 1& 6ttestad. 6. .! 00C & Pindy'k! $. S.! 1)22 D& Stuart! 010 *& +++.+orld-aluminium.org %002& B& Antam %002& Kebu'uhan Tena$a Ke(5a
#erdasarkan informasi yang diperoleh dari PT. IA %PT. Antam& yang akan mendirikan industri pengolahan bauksit %4A& dengan kapasitas D00.000 Ton
diperllukan sekitar D1B orang tenaga kerja dari berbagai bidang dan kompetensinya %Tabel 2&.
Tabel 2 "omposisi kebutuhan tenaga kerja industri pengolahan bauksit %4A&M Posisi /anajemen
umlah%6rang& 10
Insinyur 2B Super
"esimpulan 1. Pembangunan pengolahan bauksit menjadi alumina memiliki prospek yang baik di masa mendatang! mengingat pasar alumina dunia masih 'ukup besar terutama ina! karena negara ini masih mengalami kekurangan pasokan alumina hingga tahun 00. . =arga alumina Indonesia dapat bersaing apabila energi yang digunakan adalah energi air! karena biaya energi yang lebih murah. D. Pamasokan alumina dalam negeri untuk kebu tuhan PT. Inalum akan meningkatkan daya saing aluminium Indonesia di pasar internasional. *. Indonesia perlu membangun pengolahan jenis produk aluminium yang saat ini banyak diminati oleh pasar internasional! seperti aluminium sheet! eFtrussion dan foil. B. Salah satu kendala yang akan dihadapi oleh para penambang ke'il %IUP& terkait dengan UU no. * tahun 00) adalah mereka tidak memiliki modal untuk membangun pabrik pengolahan! sehingga kegiatan mereka akan terhenti. . Upaya untuk mengatasi kendala ini antara lain 7 /embangun kerjasama antar pemilik modal untuk mendirikan pabrik pengolahan dengan modal bersama:konsorsium&. •
D
•
•
/embangun pabrik pengolahan berskala ke'il %'ustom plant& di daerah-daerah yang memiliki potensi bauksit prospektif. /embangun kerjasama dengan perusahaan pengolah agar dapat menampung bauksit dari IUP sekitar perusahaan pengolah.
Da6'a( Pu&'a%a
6ttestad. 6. .! 00C! Executive Vice President and CFO, Financial policy in a volatile environment ! http7::+++.hydro.'om:upload: ,o'uments: Presentations:apital /arkets ,ay! 12-D-011! 117D0. Pindy'k! $. S.! 1)22! Cartel Pricing And !e "tructure Of !e #orld $auxite %ar&et! /assa'husetts Institute of Te'hnology /IT-3 22-00BEP /ar'h 1)22. Stuart! 010! Alumina Pricing Could Follo' (ron Ore to a )uarterly or "pot Contract! +++.agmetalminer.'om! D0-B-011! 07D0. Sulaiman! Indah! =oki dan Aditya! 00)! Proses (solasi Aluminium dari $au&sit dan Pemanfaatannya! urusan "imia! ;akultas /atematika ,an Ilmu Pengetahuan Alam! Uni
*
Soelarno! Eitoro! 011! "esiapan S,/ dalam Industri berbasis Alumina! Seminar (asional Persatuan Insinyur Indonesia! Gisi dan (ilai Tambah Industri #erbasis Alumina! 1C /ei 011! akarta. Sihite! T.! 011! "ebijakan Peningkatan (ilai Tambah /ienral dan #atubara adangan dan Pemanfaatan /ineral #auksit Terkini dan =arapan ke ,epanQ! ,irjen /inerba! Seminar (asional Persatuan Insinyur Indonesia! Persatuan Insinyur Indonesia! Gisi dan (ilai Tambah Industri #erbasis Alumina! 1C /ei 011! akarta. U.S. 4eologi'al Sur
B