KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul "BATUAN SEDIMEN".
Penyusunan makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu tugas dari mata kuliah Geologi Dasar. Dalam penyusunan makalah ini, kami mengucapkan kepada pihak yang telah membantu atau membimbing kami dalam penyusunan makalaah ini.
kami mengharapkan semoga makalah kami ini dapat bermanfaat dan berguna bagi kemajuan ilmu pada umumnya dan kemajuan bidang pendidikan pada khususnya. Dan kami menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna
Yogyakarta, 25 September 2017
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................…………………..............................1
DAFTAR ISI.……………………........................................................................2
BAB I PENDAHULUAN…………….......…………………............ ..........3
Latar Belakang...................……………...............................3
B. Rumusan Masalah……........................................................3
C. Tujuan Masalah..…………………......................................3
BAB II DASAR TEORI………………………..........................................4
BAB III PEMBAHASAN….........……………………………....................5
BAB IV KESIMPULAN…….................…………………….....................9
PENUTUP......................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA……...…………….………………………….……........................13
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Batuan adalah semua bahan yang menyusun kerak bumi dan merupakan suatu agregat (kumpulan) mineral mineral yang telah menghablur. Tanah dan bahan lepas lainnya yang merupakan hasil pelapukan kimia maupun mekanis serta proses erosi tidak termasuk batuan, tetapi disebut dengan "Aluvial deposit". Salah satu jenis batuan yang kita kenal adalah batuan sedimen
Pemakaian batuan pada dasarnya tergantung pada kekhususannya. Tekstur batuan mengacu pada kenampakan butir-butir mineral yang ada di dalamnya, yang meliputi tingkat kristalisasi, ukuran butir, bentuk butir, granularitas, dan hubungan antar butir (fabric). Jika warna batuan berhubungan erat dengan komposisi kimia dan mineralogi, maka tekstur berhubungan dengan sejarah pembentukan dan keterdapatannya. Tekstur merupakan hasil dari rangkaian proses sebelum,dan sesudah kristalisasi.
Oleh karena itu pembuatan makalah ini kami lakukan sebagai suatu langkah atau pemberian solusi bagi para mahasiswa untuk dapat mengetahui apa itu batuan sedimen, bagaimana batuan beku tersebut terbentuk, klasifikasi batuan beku, dan tipe dasar batuan sedimen. Dengan adanya makalah ini, pengetahuan kita bertambah.
B. Rumusan Masalah
Apa itu batuan sedimen?
Apa faktor terjadinya batuan sedimen?
Jenis – jenis batuan sedimen?
C. Tujuan Masalah
Tujuan pembuatan makalah ini adalah :
Untuk mengetahui pengertian batuan sedimen
Jenis – jenis batuan sedimen
Dan proses terbentuknya batuan sedimen
BAB II
DASAR TEORI
Batuan adalah material padat yang tersusun oleh kristal – kristal dari berbagai jenis mineral, atau pecahan Kristal mineral – mineral, pecahan batuan, dan dapat juga mengandung fragmen cangkang organmisme.
Pembentukan berbagai macam mineral menghasilkan berbagaijenis batuan tertentu. Proses alamiah tersebut bisa berbeda dan membentuk jenis batuan yang berbeda pula. Batuan sedimen bisa terbentuk karena berbagai proses alamiah, seperti proses penghancuran atau disintegrasi batuan, pelapukan kimia, proses kimiawi, dan organisserta proses penguapan/evaporasi.
Batuan beku diklasifikasikan cara terbentuknya :
Batuan sedimen klastik
Batuan sedimen non-klastik
BAB III
PEMBAHASAN
Batuan sedimen adalah batuan yang terjadi karena pengendapan materi hasil erosi. sekitar 80% permukaan benua tertutup batuan sedimen, waluapun volumnya hanya sekitar 5% dari volum kerak bumi.
a. Klasifikasi Batuan Sedimen
Berdasarkan tenaga yang mengangkut hasil pelapukan dan erosi batuan sedimen dapat digolongkan atas 3 bagian :
Sedimen Aquatis, yaitu sedimen yang diendapkan oleh tenaga air.Contohnya : gosong pasir, flood plain, delta, dan lain-lain.
Sedimen Aeolis atau Aeris, yaitu sedimen yang diendapkan oleh tenaga angin. contohnya : tanah loss, sand dunes.
Sedimen Glassial, yaitu sedimen yang diendapkan oleh gletser. Contohnya morena, drimlin
Materi partikel ada yang kasar dan ada yang halus cara pengangkutan bermacam-macam, ada yang terdorong (trection), terbawa secara melompat – lompat(saltion, terbawa dalam duspensi, ada pula yang (solution).
Berdasarkan terbentuknya (lingkungan pengendapan ), batuan sedimen dibagi menjadi dibagi menjadi tiga, yaitu :
a. Sedimen laut (marine), diendapkan di laut contohnya batu gamping,dolomit, napal, dan sebagainya.
b. Sedimen darat (teristris/kontinen), prosesnya terjadi di darat, misalnya endapan sungai (aluvium), endapan danau, talus, koluvium, endapan gurun(aeolis), dan sebagainya.
c. Sedimen transisi, lokasi pembentukanya terletak antara darat dan laut,misalnya endapan delta dan endapan rawa-rawa (limnis).
Berdasarkan kedalamnya, laut dibagi menjadi beberapa zona : (bathymetriczone), zona litoral, yaitu Zona Transisi yang terletak pada daerah pasang surut. Zona Epineritik, yaitu, dari batas daerah surut sampai kedalaman 50m. ZonaNeritik (50-200m), Zona Bathial (200-2000m), dan Zona Abysal (>2000m).
Penggolongan batuan sedimen yang berdasarkan pada cara pengendapannya, dapat dikelompokkan menjadi 3 macam, yaitu :
a. Sedimen Klastis
Kata clastik berasal dari bahas Yunani yaitu klatos yang artinya pecahan.Jadi, sedimen klastik adalah adalah akumulasi partikel-partikel yang berasal daripecahan batuan dan sisa-sisa kerangka organisme yang telah mati. Penamaan batuan ini um,umnya berdasarkan pada besar butirnya, yaitu sebagai berikut :
Ukuran butir >256 mm disebut boulder atau bongkah (bongkahkonglomerat)
Ukuran butir 64-256 mm disebut cobble atau kerakal (karakalkonglomerat)
Ukuran butir 4-64 mm) disebut pebble atau kerikil (kerikil konglomera)
Ukuran butir 2-4 mm disebut granule (batu pasir kasar)
Ukuran butir 1/16-2 mm disebut batu pasir
Ukuran butir 1/256-1/16 mm disebut batu lanau
Ukuran butir <1/256 mm disebut batu lempung
Beberapa betuan endapan kadang-kadang terbentuk dari bahan-bahan fosil. Dengan demikian suatu batuan yang ada fosil binatang jelas bukan merupakan batuan beku, melainkan batuan endapan.
b. Sedimen Kimia
Batuan sedimen kimiawi yaitu yang terangkut dalam bentuk larutan kemudian diendapkan secara kimia di tempat lain. Endapan kimia juga berasaldari sumber air panas dan secara tiba-tiba mengalami pendinginan akan menghasilkan endapan oval (kalsit).Contoh : Evaporasi dari air laut dan air danau, batuan sedimen kimiawi
Batu tetes (Stalaktit & stalakmit), yang banyak dijumpai dari gua bawah tanah di daerah kapur. CO2+ H2O H2CO3; H2CO3+ CaCO3;Ca (HCO3)2
Ca (HCO3)2 CaCO3+ H2O + CO2-
Lapisan garam, suatu lapisan yang terbentuk dari mineral-mineral halit /NaCl yang di endapkan di dasar laut atau dasar danau-danau garam karenapenguapan.
c. Sedimen Organik
Batuan sedimen organik /orgasen, yaitu batuan sedimen yang dibentuk atau diendapkan oleh organisme.
Ciri-ciri batuan sedimen :
- Pada umumnya berlapis-lapis,
- Lebih lunak, ringan dan berwarna terang,
- Tempat utama fosil.
Contoh: Batu bara terbentuk dari timbunan sisa-sisa tumbuhan di dasar danau(rawa –rawa, berubah menjadi menjadi gambut, selanjutnya menjadi batu baramuda/batu bara).
b. Pengangkutan dan pengendapan
Endapan diangkut melalui banyak cara. Mungkin meluncur pada suatulereng bukit atau mungkin dibawa melalui angin, glacier atau oleh aliran air.Padasaat ini endapan dapat diangkut melalui peluncuran atau penggelindinganmenuruni bukit, yang hasilnya berupa sebuah campuran partikel dengan berbagaiukuran.Dalam proses pengangkutan partikel-partikel endapan melalui angin atauair, terjadi pengendapan ketika air mengalir atau pergerakan angin secara perlahanlahan menurun pada suatu kecepatan dimana partikel partikel tidak dapat bergeraklagi. Endapan kasar menunjukan endapan yang berasal dari angin atau air,endapan halus menunjukan bahwa endapan disebabkan oleh air dan angin yangbergerak secara perlahan ,atau hanya endapan halus yang tersedia untuk diangkut.
Terdapatnya lautan kuno, pesisir, danau, sungai kecil, rawa dan tempat – tempatlainnya dimana endapan tersebut terakumulasi,dapat pula dijadikanpetunjuk tentang terdapatnya batuan endapan.
C. Diagenesis
Diagenesis merupakan suatu istilah yang dipergunakan untuk menyatakan terjadinya suatu perubahan (transformasi) betuk dari bahan deposit menjadi suatu batuan endapan.Calsium Carbonate adalah salah satu dari beberapa jenis semen,tetapi silikat juga dapat mengikat butiran secara bersama menjadi bentuk sebuah partikel yang keras.
D. Sifat Batuan Sedimen.
Stratifikasi
Stratifikasi sdimen adalah hasil dari sebuah penyusunan lapisan partikel yang berupa endapan atau batuan endapan. Pelapisan merupakan suatu hal yangsangat penting pada batuan sedimen, batuan vulkanik dan metamorf.
Sortasi
Akibat yang menyolok dari pengangkutan partikel partikel oleh aliran airatau aliran angin adalah penyortiran terjadi akibat spesivic gravity (perbandingananatara berat dari sebuah volume material terhadap berat dari volume satu kubikair).Partikel batuan dan butir-butiran mineral yang mempunyai sifat mudah pecah mungkin dapat diabaikan. Sedangkan yang tahan benturan akan terus terbawa oleh aliran. Pada umumnya yang dapat bertahan adalah kuarsa, hal ini dikarenakan kuarsa mempunyai sifat yang keras dan sedikit pecahannya.
Batuan Sedimen adalah batuan beku atau metamorf yang mengalami proses litifikasi yaitu proses kompaksi dan sementasi. Jenis-jenis Batuan Sedimen antara lain yaitu:
1. BREKSI
Breksi memiliki butiran-butiran yang bersifat coarse yang terbentuk dari sementasi fragmen – fragmenyang bersifat kasar dengan ukuran 2 hingga 256 milimeter. Fragmen – fragmenini bersifat runcing dan menyudut. Fragmen-fragmen dari Breksi biasanya merupakan fragmen yang terkumpul pada bagian dasar lereng yang mengalami sedimentasi,selain itu fragmen juga dapat berasal dari hasil longsoran yang mengalami litifikasi.
Komposisi dari breksi terdiri dari sejenis atau campuran dari rijang, kuarsa, granit, kuarsit, batu gamping, dan lain-lain.
2. KONGLOMERAT
Konglomerat hampir sama dengan breksi, yaitu memiliki ukuran butir 2-256 milimeter dan terdiri atas sejenis atau campuran rijang, kuarsa, granit, dan lain-lain, hanya saja fragmen yang menyusun batuan ini umumnya bulat atau agak membulat.
Pada konglomerat, terjadi proses transport pada material-material penyusunnya yang mengakibatkan fragmen-fragmennya memiliki bentuk yang membulat
3. SANDSTONE
Sandstone atau batu pasir terbentuk dari sementasi dari butiran-butiran pasir yang terbawa oleh aliran sungai, angin, dan ombak dan akhirnya terakumulasi pada suatu tempat. Ukuran butiran dari batu pasir ini 1/16 hingga 2 milimeter. Komposisi batuannya bervariasi, tersusun terutama dari kuarsa, feldspar atau pecahan dari batuan, misalnya basalt, riolit, sabak, serta sedikit klorit dan bijih besi. Batu pasir umumnya digolongkan menjadi tiga kriteria, yaitu Quartz Sandstone, Arkose, dan Graywacke.
4. QUARTZ SANDSTONE
Quartz sandstone adalah batu pasir yang 90% butirannya tersusun dari kuarsa.Butiran kuarsa dalam batu pasir ini memiliki pemilahan yang baik dan ukuran butiran yang bulat karena terangkut hingga jarak yang jauh. Sebagian besar jenis batu pasir ini ditemukan pada pantai dan gumuk pasir.
5. ARKOSE
Arkose adalah batu pasir yang memiliki 25% atau lebih kandungan feldspar. Sedimen yang menjadi asal mula dari Arkose ini biasanya hanya mengalami sedikit perubahan secara kimia.Sebagian arkose juga memiliki sedikit butiran-butiran yang bersifat coarse karena jarak pengangkutan yang relatif pendek.
6. GRAYWACKE
Graywacke adalah salah satu tipe dari batu pasir yang 15% atau lebih komposisinya adalah matrix yang terbuat dari lempung, sehingga menghasilkan sortasi yang jelek dan batuan menjadi berwarna abu-abu gelap atau kehijauan.
7. SHALE
Shale adalah batuan sedimen yang memiliki tekstur yang halus dengan ukuran butir 1/16 hingga 1/256 milimeter. Komposisi mineralnya umumnya tersusun dari mineral-mineral lempung, kuarsa, opal, kalsedon, klorit, dan bijih besi. Shale dibedakan menjadi dua tipe batuan, yaitu batu lanau dan batu lempung atau serpih. Batu lanau memiliki butiran yang berukuran anara batu pasir dan batu serpih, sedangkan batu lempung memiliki chiri khas mudah membelah dan bila dipanasi menjadi plastis.
8. LIMESTONE
Limestone atau batu gamping adalah batuan sedimen yang memiliki komposisi mineral utama dari kalsit (CaCO3). Teksturnya bervariasi antara rapat, afanitis, berbutir kasar, kristalin atau oolit. Batu gamping dapat terbentuk baik karena hasil dari proses organisme atau karena proses anorganik. Batu gamping dapat dibedakan menjadi batu gamping terumbu, calcilutite, dan calcarenite.
9. CALCARENITE
Calcarenite memiliki ukuran butir 1/16 hingga 2 milimeter, batuan ini terdiri dari 50% atau lebih material carbonate detritus, yaitu material yang tersusun terutama atas fosil dan oolit.
10. CALCILUTITE
Calcilutite terbentuk jika ukuran butiran dari calcarenite berubah menjadi lebih kecil hingga kurang dari 1/16 milimeter yang kemudiaan mengalami litifikasi.
11. GAMPING TERUMBU
Batu Gamping terumbu terbentuk karena aktivitas dari coral atau terumbu pada perairan yang hangat dan dangkal.
12. SALTSTONE
Saltstone terdiri dari mineral halite (NaCl) yang terbentuk karena adanya penguapan yang biasanya terjadi pada air laut. Tekstur dari batuan ini berbentuk kristalin.
13. GIPSUM
Gipsum tersusun atas mineral gipsum (CaSO4.H2O). Sama seperti dengan Saltstone, batuan ini terbentuk karena kandungan uap air yang ada menguap. Tekstur dari batuan ini juga berupa kristalin.
14. COAL
Coal atau batu bara adalah batuan sedimen yang terbentuk dari kompaksi material yang berasal dari tumbuhan, baik berupa akar, batang, maupun daun. Teksturnya amorf, berlapis, dan tebal. Komposisinya berupa humus dan karbon. Warna biasanya coklat kehitaman dan pecahannya bersifat prismatik.
Batu bara terbentuk pada rawa-rawa pada daerah beriklim tropis yang airnya mengandung sedikit oksigen. Bagian dari tumbuhan jatuh dan mengendap di dasar rawa semakin lama semakin bertambah dan terakumulasi. Material tersebut lama-kelamaan terkubur oleh material di atasnya sehingga tekanannya bertambah dan air keluar, dan kemudian mengalami kompaksi menjadi batu-bara.
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Pembentukan berbagai macam mineral di alamatkan menghasilkan berbagai jenis batuan tertentu. Proses alamiah terusebutbisa berbeda – bedada nmembentuk jenis batuan yang berbeda pula. Batuan sedimen bisaterbentuk karena berbagai proses alamiah, seperti proses penghancuran atau disintegrasi batuan, pelapukan kimia, proses kimiawi, dan organis serta proses penguapan/evaporasi.
Batuan endapan ataubatuan sedimen adalah salah satu dari tiga kelompok utama batuan (bersama dengan batuan beku dan batuan metamorf) yang terbentuk melalui tiga cara utama: pelapukan batuan lain (clastic), pengendapan (deposition) karena aktivitas biogenik, dan pengendapan (precipitation) dari larutan. Jenis batuan umum seperti batukapur, batupasir, dan lempung, termasuk dalam batuan endapan.Batuan endapan meliputi 75% dari permukaan bumi.
Saran
Diharapkan dengan terbentuknya makalah tentang batuan sedimen ini dapat disempurnakan menjadi lebih lengkap dan di bahas lebih rinci tentang batuan batuan yang lain selain batuan sedimen.
DAFTAR PUSTAKA
Http://id.wikipedia.org/wiki/Batuan_sedimen
Https://ilmugeografi.com/geologi/proses-terbentuknya-batuan-sedimen
Http://www.ilmudasar.com/2017/07/Pengertian-Ciri-Proses-Terbentuknya-Macam-Batuan-Sedimen-adalah.html
Https://windowsnesia.com/contoh-batuan-sedimen/
Https://wingmanarrows.wordpress.com/geological/petrologi/batuan-sedimen/
MAKALAH
BATUAN SEDIMEN
DISUSUN OLEH:
YESAYA YOGA P. (171101017)
MUHAMMAD JUNI SAFTRI (171101018)
GERRY RIZKI APRIANDA (171101019)
IRZA ANSHARI (171101020)
YOSEP RANDI (171101021)
I PUTU AGUS SETIAWAN (171101022)
JURUSAN TEKNIK GEOLOGI
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
INSTITIUT SAINS & TEKNOLOGI AKPRIND YOGYAKARTA