KATA PENGANTAR Puji Pu ji syuku syukurr saya saya panja panjatk tkan an keha kehadi dira ratt Al Alla lah h Swt., Swt., yang yang at atas as rahm rahmat at-N -Nya ya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan aik. Terima kasih kami u!apkan kepada iu ASR"#AT",S.Kep,S.Pd.$Kes seagai d%sen mata kuliah &"lmu Kesehatan Kesehat an $asyarakat' yang dengan dukung dukungannya annya sehingga tugas kuliah ini selesai tepat pada waktunya. Terima kasih juga diu!apkan kepada teman-teman serekan yang telah ekerjasama dan ersusah payah, sehingga tugas ini selesai dengan aik. Saya seagai penulis pemula merasa anyak sekali kekurangan dalam penulisan maka ma kalah lah ini sa saya ya me mera rasa sa ma masih sih a anya nyak k kek kekur urang angan an-ke -keku kura ranga ngan n a aik ik pad pada a tek teknis nis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang sayamiliki. (ntuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat diharapkan demi penyempurnaan pemuatan makalah ini. Akhir Ak hirny nya, a, sa saya ya e erha rhara rap p se sem%g m%ga a mat mater erii in inii da dapat pat e erm rman an)aa )aatt da dan n men menjad jadii sum su mang angan an pe pemik mikira iran n ag agii pih pihak ak ya yang ng me mem mutu utuhka hkan, n, khu khusu susny snya a a agi gi kit kita a se semu mua a sehingga tujuan yang diharapkan dapat ter!apai.
#atamp%ne,
itriani,
/ATAR "S" 0A1A$AN2(/(1......................................................................................................i KATA PENGANTAR..................................................................................................ii /ATAR /AT AR "S"............................................................................. ...................................iii ".
PEN/A0(1(AN PEN/A0 (1(AN............................................... ............................................... ....................................... A. 1atar 3elakang................................................................................ 3elakang................................................................................ .......
$ei *+
3. Rumusa Rumusan n $asalah............................................................................ .....* 4. Tujuan....................................................................................................* /. $an)aat..................................................................................................* "".
PE$3A0ASAN.........................................................................................5 A. /e)inisi (paya Kesehata Kesehatan n Tr Tradisi%nal.............................................5 adisi%nal.............................................5 3. Tu Tujuan juan (saha Keseha Kesehatan tan Tr Tradisi%nal...................................................5 adisi%nal...................................................5 4. Peminaan /an Pengawasan Pelayanan Kesehatan Tradisi%nal...........5 /. (paya Peminaa Peminaan n Peng%a Peng%atan tan Tr Tradisi%nal........................................6 adisi%nal........................................6 E. Pemerdayaan $asyarakat /alam Pelayanan Kesehatan Tradisi%nal $elalui T%ga................................................................. T%ga................................................................. ................7 . 4%nt%h /esa 8ang Telah Sukses $elaksanakan Pr%gram T9GA........:
""".
PEN(T(P....................................................................................... A. Kesimpulan....................................................................................... 3. Saran.................................................................................................; /ATAR /AT AR P(ST P(STAK AKA........................................................ A........................................................................................6 ................................6
3A3 " PEN/A0(1(AN A. 1atar 3elakang
Tujuan pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah mewujudkan Indonesia Sehat antara lain memuat harapan agar penduduk Indonesia memiliki memiliki kemamp kemampuan uan untuk menjangkau menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu, adil dan merata. Untuk mewujudkan cita-cita tersebut telah dilaksanakan berbagai upaya pembangunan kesehatan dan telah menunjukkan perubahan yang bermakna berupa peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Wa Walau lau demikian, berbagai fakta menyadarkan bahwa pelayanan kesehatan yang bermutu, adil dan merata itu masih jauh dari harapan masyarakat dan membutuhkan upaya yang sungguh-sungguh untuk mencapainya. erkembangny erkem bangnyaa pengobat pengobatan an tradi tradisional sional belum sepenu sepenuhnya hnya dilak dilakukan ukan penataa penataan n secar secaraa menye me nyelu luru ruh, h, se sehi hing ngga ga pel pelay ayana anan n pe peng ngoba obata tan n tr tradi adisi siona onall ma masi sih h apa ad adany anyaa da dan n be belu lum m sepenu sep enuhnya hnya men mendapa dapatt pem pembin binaan aan,, ser serta ta mas masih ih dir diragu agukan kan bil bilaa dit ditinj injau au dar darii seg segii hyg hygieni ienis, s, seyogi sey ogianya anya dil dilakuk akukan an pen penata ataan an yan yang g men menyel yeluru uruh h dan ber bertaha tahap p aga agarr pel pelaya ayanan nan peng pengoba obatan tan tradisiona tradi sionall aman diguna digunakan, kan, bermut bermutu, u, berman bermanfaat, faat, dan dapat dipert dipertanggungj anggungjawabka awabkan n secar secaraa ilmiah dan hukum. !amuan yang digunakan oleh atantra hampir keseluruhannya terdiri lebih dari satu jenis tanaman obat. "engembangan pengobatan tradisional ramuan sarat dengan nuansa pembinaan berbasis pada studi epidemilogik, mulai dari obser#asi. Sementara itu rencana pengembangan
obat bahan alam di adan "$%, mengarah pada pengembangan produk yang terdiri dari atas satu jenis tanaman obat, melalui pendekatan pengembangan obat pada umumnya yang berbasis pada uji klinik dan banyak istilah penggunaan nama na ma seperti obat bahan alam, obat asli Indonesia, $bat tradisional, biofarmaka, jamu, ramuan yang semuanya menunjukkan pada satu arti yaitu tanaman berkhasiat obat baik empirik maupun ilmiah, yang telah beredar dan digunakan oleh masyarakat, baik diproduksi oleh industri &obat tradisional pabrikan' maupun dibuat sendiri dalam rumah tangga. "erkembangan di bidang informasi dewasa ini telah mempermudah akses masyarakat terhadap informasi tentang pengobatan tradisional. "engobatan tradisional tidak hanya diminati oleh sekelompok masyarakat desa atau mereka yang pendidikannya rendah tetapi juga mereka yang berpendidikan tinggi. 3. !umusan %asalah
(. agaimana upaya pelayanan kesehatan tradisional) *. +pa tujuan dari Ukestra) . engan cara apa pembinaan dan pengawasan pelayanan kesehatan tradisionaldapat dilakukan) . +pa upay upayaa pem pembin binaan aan peng pengobat obatan an tra tradis dision ionaa pem pember berday dayaan aan masy masyarak arakat at dala dalam m pel pelaya ayanan nan kesehatan tradisional) 4. Tujuan
"enulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengembangan dalam upaya kesehatan tradisional &U/0ST!+'. /. $an)aat (. %ahasiswa mampu menjelaskan cara pembinaan dan pengawasan pelayanankesehatan pelayanankeseha tan tradisional. *. %ahasiswa mampu menjelaskan tujuan dari Ukestra . %ahasiswa mampu menjelaskan upaya pelayanan kesehatan tradisional
3A3 "" PE$3A0ASAN A. /e)inisi (paya Kesehatan Tradisi%nal
Upaya pelayanan kesehatan tradisional merupakan pelayanan kesehatan yang secara tidak langsu lan gsung ng mem memili iliki ki per peranan anan dal dalam am men menunja unjang ng pen pencapa capaian ian ind indika ikator tor !en !enstr straa /em /ement enteri erian an /esehatan melalui pemanfaatan pelayanan kesehatan tradisional ramuan dan ketrampilan dalam tumbuh tum buh kemb kembang ang bal balita ita,, kes keseha ehatan tan ibu ham hamil il dan nif nifas, as, mau maupun pun pema pemanfa nfaata atan n pij pijat at unt untuk uk kesegaran tubuh.
3. Tujuan (saha Kesehatan Tradisi%nal
"elayanan /esehatan Tradisional sendiri dapat digunakan masyarakat dalam mengatasi gangguan kesehatan secara mandiri &self-care', baik untuk pribadi maupun untuk keluarga melalui pemanfaatan Taman $bat /eluarga &T$1+'. 2al ini sangat berguna, khususnya di daerah yang mengalami keterbatasan dalam memperoleh akses pelayanan kesehatan. 4. Peminaan /an Pengawasan Pelayanan Kesehatan Tradisi%nal
alam kebijakan /ementerian /esehatan !I, pembinaan dan pengawasan "elayanan /esehatan Tradisional dilakukan melalui &tiga' pilar. "ilar pertama adalah !egulasi, adapun dukungan regulasi terhadap "elayanan /esehatan Tradisional telah dituangkan dalam UndangUndang !I 3o. 4 tahun *556 yang telah disebutkan diatas, S/3 tahun *556 yang menyebutkan bahwa "engobatan Tradisional merupakan bagian sub sistem Upaya /esehatan, /epmenkes !I 3omor
(5748%enkes8S/89II8*55
tentang
"enyelenggaraan
"engobatan
Tradisional
dan /epmenkes 3o (8*5(5 tentang Saintifikasi :amu berbasis pelayanan. "ilar kedua adalah "embina /emitraan dengan berbagai ;intas Sektor terkait dan organisasi &asosiasi' pengobat tradisional termasuk pengawasan terhadap tenaga pengobat tradisional baik yang asli Indonesia maupun yang berasal dari luar negeri. "ilar ketiga adalah "endayagunaan Sentra "engembangan dan "enerapan "engobatan Tradisional &Sentra "T' untuk menapis metode "elayanan /esehatan Tradisional di masyarakat dan melakukan pembuktian melalui pengkajian, penelitian, uji klinik, baik terhadap cara maupun terhadap manfaat dan keamanannya. "ada saat ini sudah ada (( Sentra "T tersebar di (( "ro#insi yaitu Sumatera Utara, :awa arat, /I, :awa Tengah, :awa Timur, I<, ali, 3T, %aluku, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara serta adanya alai /esehatan Tradisional %asyarakat &/T%' di %akassar dan ;oka /esehatan Tradisional %asyarakat &;/T%' di "alembang. "embinaan dan pengawasan terhadap pelayanan kesehatan tradisional dilakukan secara berjenjang mulai dari tingkat rumah tangga, masyarakat, "elayanan /esehatan asar di "uskesmas, /abupaten8/ota, "ro#insi = /ementerian /esehatan bersama lintas sektor terkait dan mengikut sertakan asosiasi pengobat tradisional. Sementara ini /ementerian /esehatan telah bermitra atau bekerja dengan beberapa jenis +sosiasi "engobat Tradisional &attra' yang terkelompokkan sesuai dengan metodenya masing-masing. iharapkan asosiasi attra bisa membantu /ementrian /esehatan dalam pembinaan pengobat di Indonesia namun harus selalu die#aluasi kemitraannya.Terdapat asosiasi attra yang ada antara lain > a.
Ikatan 2omoeopathy Indonesia &I2I'
b.
"ersatuan +kupunktur Seluruh Indonesia &"+/SI'
c.
"erhimpunan ?hiroprakasi Indonesia &"erchirindo'
d.
Ikatan 3aturopatis Indonesia &I/3I'
e.
"ersatuan +hli "ijat Tuna 3etra Indonesia &"ertapi'
f.
+sosiasi "raktisi pijat "engobatan Indonesia &+"I'
g.
+sosiasi !eiki Seluruh Indonesia &+!SI'
h.
+sosiasi S"+ Terapis Indonesia &+STI'
i.
+sosiasi "engobat Tradisional !amuan Indonesia &+S"0T!I'
j.
Ikatan "engobat Tradisional Indonesia &I"+T!I'
k.
@orum /omunikasi "aranormal dan "enyembuh +lternatif Indonesia &@/""+I'
l.
+sosiasi Therapi Tenaga alam Indonesia &+TT0+'
m.
+sosiasi ekam Indonesia &+I'
n.
"ersatuan +hli /ecantikan Tiara /usuma. Selain itu untuk pengawasan pengobat tradisional, /ementerian /esehatan juga berkerjasama dengan /antor Imigrasi, %abes "$;!I, /ejaksaan, /ementerian Tenaga /erja dan Transmigrasi, terutama untuk pengawasan "engobat Tradisional +sing yang datang ke Indonesia. Setiap Warga 3egara Indonesia yang bekerja sebagai pengobat tradisional harus memiliki SI"T8ST"T &Surat IAin8Terdaftar "engobat Tradisional' yang didapatkan dari inas /esehatan /abupaten8/ota setempat. Sampai saat ini, metode "elayanan kesehatan tradisional yang telah diakui manfaat dan keamanannya oleh Indonesia adalah akupuntur. $leh karena Untuk SI"T hanya dikeluarkan untuk attra jenis akupuntur yang telah dilengkapi dengan sertifikat kompetensi, selain jenis akupuntur saat ini hanya mendapatkan ST"T. Untuk "engobat Tradisional +sing yang akan masuk ke Indonesia, harus memiliki rekomendasi dari /ementerian /esehatan. !ekomendasi ini bisa didapatkan setelah yang bersangkutan dinyatakan lulus oleh tim penilai. "engobat tradisional asing tidak diperkenankan berpraktek langsung ke masyarakat Indonesia melainkan hanya sebagia konsultan dalam rangka transfer ilmu pengetahuan kepada pengobatan tradisional Indonesia.
/. (paya Peminaan Peng%atan Tradisi%nal
"engobatan Tradisional, adalah program pembinaan terhadap pelayanan pengobatan tradisional, pengobat tradisional dan cara pengobatan tradisional. $leh karena itu yang dimaksud pengobatan tradisional adalah pengobatan yang dilakukan secara turun temurun, baik yang menggunakan herbal &jamu', alat &tusuk jarum, juru sunat' maupun keterampilan &pijat'. Tujuan dari "embinaan upaya pengobatan tradisional adalah > a'
%elestarikan bahan-bahan tanaman yang dapat digunakan untuk pengobatan tradisional
b'
%elakukan pembinaan terhadap cara-cara pengobatan tradisional
"ada tingkat rumah tangga pelayanan kesehatan oleh indi#idu dan keluarga memegang peran utama. "engetahuan tentang obat tradisional dan pemanfaatan tanaman obat merupakan unsur penting dalam meningkatkan kemampuan indi#idu8keluarga untuk memperoleh hidup sehat. i
tingkat
masyarakat
peran
pengobatan
tradisional
termasuk
peracik
obat
tradisional8jamu mempunyai peranan yang cukup penting dalam pemerataan pelayanan kesehatan untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal. /ebijakan peningkatan peran pengobatan tradisional dalam system pelayanan kesehatan, dapat disarikan sebagai berikut> (. "engobatan tradisional perlu dikembangkan dalam rangka peningkatan peran serta masyarakat dalam pelayanan kesehatan primer. *. "engobatan tradisional perlu dipelihara dan dikembangkan sebagai warisan budaya bangsa, namun perlu membatasi praktek-praktek yang membahayakan kesehatan. . alam rangka peningkatan peran pengobatan tradisional, perlu dilakukan penelitian, pengujian dan pengembangan obat-obatan dan cara-cara pengobatan tradisional. . "engobatan tradisional sebagai upaya kesehatan nonformal tidak memerlukan iAin, namun perlu pendataan untuk kemungkinan pembinaan dan pengawasannya. %asalah pendaftaran masih memerlukan penelitian lebih lanjut. B. "engobatan tradisional yang berlandaskan pada cara-cara organobiollogik, setelah diteliti, diuji dan diseleksi dapat diusahakan untuk menjadi bagian program pelayanan kesehatan primer. ?ontoh dukun bayi, tukang gigi, dukun patah tulang. Sedangkan cara-cara psikologik dan supernatural perlu diteliti lebih lanjut, sebelum dapat dimanfaatkan dalam program. 4. "engobatan tradisional tertentu yang mempunyai keahlian khusus dan menjadi tokoh masyarakat dapat dilibtkan dalam upaya kesehatan masyarakat, khususnya sebagai komunikator antara pemerintah dan masyarakat. Upaya kesehatan di Indonesia dikembangkan berdasarkan pola upaya kesehatan "uskesmas, peran serta masyarakat dan rujukan kesehatan. "eran serta masyarakat pada hakikatnya merupakan suatu proses agar masyarakat makin mampu untuk menyelenggarakan berbagai upaya kesehatan, baik yang dilakukan diantara masyarakat sendiri atau membantu pemerintah. E. Pemerdayaan $asyarakat /alam Pelayanan Kesehatan Tradisi%nal $elalui T%ga
"elayanan /esehatan Tradisional sendiri dapat digunakan masyarakat dalam mengatasi gangguan kesehatan secara mandiri &self-care', baik untuk pribadi maupun untuk keluarga melalui pemanfaatan Taman $bat /eluarga &T$1+'. 2al ini sangat berguna, khususnya di daerah yang mengalami keterbatasan dalam memperoleh akses pelayanan kesehatan.
ila dilihat lebih jauh manfaat T$1+ dalam mendukung masyarakat yang sehat secara mandiri, akan berdampak pada upaya untuk mewujudkan pencapaian tujuan %1Cs di bidang /esehatan, yaitu %enanggulangi /emiskinan dan /elaparan, %enurunkan +ngka /ematian +nak, %eningkatkan /esehatan Ibu, dan %emerangi 2I98+IS, %alaria, dan "enyakit %enular ;ainnya. Upaya dukungan dari "elayanan /esehatan Tradisional dalam mencapai tujuan %1Cs antara lain perawatan ibu setelah bersalin dengan memanfaatkan daun /atuk dan ;obak sebagi sayur dan biji jagung tua yang disangrai untuk memperlancar keluarnya +SI dalam mendukung pencapaian +SI 0ksklusif. "emanfaatan daun /acang "anjang, daun adap Serep, dan awang %erah untuk mengobati payudara bengkak &mastitis' dengan cara ditumbuk dan ditempelkan ke seluruh payudara, kecuali pada puting susu. :eruk nipis dicampur dengan kapur sirih dan minyak kayu putih juga dapat dimanfaatkan untuk perawatan perut setelah melahirkan. alam menjaga kesehatan anak, bisa menggunakan Temulawak dan eras /encur untuk menambah nafsu makan. :ika anak demam, dapat diobati dengan memanfaatkan daun Sambiloto dan "ule yang didihkan dengan air kemudian diminum, selain itu dapat memanfaatkan daun adap Serep dan daun /embang Sepatu yang diremas-remas dan ditempelkan di kepala anak. "emanfaatan pijat pada anak yang sudah ada turun temurun di Indonesia untuk memperlancar peredaran darah dan meningkatkan kebugaran pada anak. "emanfaatan daun :ambu iji yang masih muda dapat digunakan dalam penanggulangan diare pada alita sedangkan untuk mengobati disentri, bisa memanfaatkan daun Sambiloto kering yang direbus atau menggunakan daun "atikan ?ina yang dicampur dengan awang %erah dan "ulosari. Tanaman Serai dan ;a#ender bisa dimanfaatkan sebagai pengusir nyamuk. "emanfaatan T$1+8:amu untuk memelihara kesehatan yang berimplikasi pada peningkatan Usia harapan 2idup seperti daun ;andep Segar dan 1andarusa sebagai obat pegal linu dan masih banyak hal-hal lain dari bumi Indonesia yang belum tergali pemanfaatannya untuk kesehatan. . 4%nt%h /esa 8ang Telah Sukses $elaksanakan Pr%gram T9GA .
/esa $erden
Salah satu kegiatan ekonomi produktif yang dikembangkan di desa ini adalah membudidayakan Tanaman $bat /eluarga &T$1+'. i daerah ini, hampir tidak ada lahan kosong, semuanya sudah dimanfaatkan untuk berbagai tanaman produktif. Tak hanya di pekarangan yang luas, di pekarangan yang sempit sekalipun, masyarakat sudah memanfaakannya dengan baik untuk menanam T$1+. Sebagian besar masyarakatnya bermata pencaharian sebagai petani dan pedagang. +kti#itas penduduknya sebagian besar sudah berada di atas ratarata desa lain, dan pada umumnya mereka sudah paham tentang kegiatan ekonomi produktif. +dapun tanaman yang menjadi andalannya adalah jenis tanaman jahe &mulai dari jahe merah, jahe wulung, maupun jahe putih'. %enyadari akan manfaat T$1+, "emerintah esa %erden kini secara terus-menerus mempublikasikan kepada masyarakat dengan membuat sentra-
sentra kegiatan tanaman obat di masing-masing dusun. Sumargo, misalnya, ia mengolah jahe instan dan jahe biang dalam bentuk cair dan serbuk melalui pelatihan yang diperolehnya dari inas /esehatan, "ertanian, "erindustrian, dan dinas terkait lainnya. rogram pengembangan Tanaman $bat /eluarga &T$1+' memang sangat membantu persoalan-persoalan yang menyangkut kesehatan, kini masyarakat pun telah mampu mengatasi masalah-masalah tersebut dengan cara yang lebih alami. 2al ini menunjukkan bahwa obat yang berasal dari sumber bahan alam khususnya tanaman telah memperlihatkan peranannya dalam penyelenggaraan upaya-upaya kesehatan masyarakat. udidaya T$1+ juga dapat memacu usaha kecil dan menengah di bidang obat-obatan herbal sekalipun dilakukan secara indi#idual. Setiap keluarga dapat membudidayakan tanaman obat secara mandiri dan memanfaatkannya, sehingga akan terwujud prinsip kemandirian dalam pengobatan keluarga. *.
Ke!amatan Kayen
"ada tanggal ( :anuari *5(*, di kecamatan /ayen, kabupaten "acitan, presiden telah meresmikan gerakan pengembangan !umah "angan ;estari ke seluruh Indonesia. /emudian %enteri "ertanian memerintahkan seluruh jajarannya agar mengembangkan /!"; di seluruh kabupaten8kota di Indonesia. Termasuk adan "enelitian dan "engembangan "ertanian, mendapat mandat untuk mengembangkan %odel /awasan !umah "angan ;estari &%/!";'."engembangan /!"; ini diimplementasikan melalui pemanfaatan lahan pekarangan, baik di perkotaan maupun di perdesaan, dengan menerapkan budidaya tanaman sayuran, buah buahan, tanaman obat &T$1+', /omoditas yang dikembangkan yaitu berbagai tanaman sayuran diantaranya slada, kenikir, sawi, terong, lombok, tomat, kemangi, kangkung, bawang prey brokoli, brongkol, sledri dan bayam merah &( jenis'. Implementasi /!";, memang diisesuaikan dengan kondisi lingkungan yaitu halaman dengan nuansa taman, maka budidaya tanaman dilakukan dalam polibag8pot plastik yang ditempatkan dan tertata secara berjajar di atas berbagai model rak bambu, sehingga melengkapi taman yang hijau dan keasrian lingkungan pendopo.
5.
Kaupaten 3anyuwangi
Selain menjadi sumber pemenuhan giAi keluarga, pemanfaatan pekarangan juga dapat menjadi alternatif pengembangan kegiatan ekonomi produktif dalam meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan keluarga. /enyataan yang ada menunjukkan bahwa luasan lahan pekarangan di /abupaten anyuwangi mengisyaratkan masih terbukanya peluang dalam optimalisasi potensi lahan pekarangan dengan penanaman berbagai jenis tanaman hortikultura yang bernilai ekonomi tinggi sekaligus sebagai penunjang kebutuhan nutrisi dan kesehatan keluarga. Selain berperan sebagai penunjang kebutuhan nutrisi dan kesehatan keluarga, jenis tanaman hortikultura seperti sayuran dan T$1+ tidak membutuhkan areal yang luas dalam penanamannya serta perawatannya cukup mudah, sehingga sangat sesuai untuk dikembangkan di lahan pekarangan.
Upaya ini akan berlangsung efektif jika dilaksanakan secara intensif dan berkelanjutan. $leh karenanya perlu melibatkan peran serta aktif masyarakat, khususnya kaum wanita sebagai elemen penting pelaku pembangunan. idasari oleh hal tersebut, inas "ertanian, /ehutanan dan "erkebunan /abupaten anyuwangi mengadopsi sistem #erticultur dengan konstruksi #ertical garden dalam konsep pemanfaatan lahan pekarangan. Struktur bertingkat yang diusung dalam model ini terbukti hemat ruang serta mampu menampung jauh lebih banyak populasi tanaman dalam polybag dibandingkan sistem kon#ensional sehingga terlihat artistik dari segi estetika. Sebagai wujud komitmen, sejak tahun *5(* inas "ertanian, /ehutanan dan "erkebunan konsisten memfasilitasi pemberian bantuan #ertical garden berikut bibit tanaman sayuran, buah dan T$1+ dalam polybag kepada sejumlah /elompok Wanita Tani &/WT' di /abupaten anyuwangi. Sebagai referensi, masyarakat dapat melihat secara langsung berbagai tanaman sayuran dan T$1+ dalam polybag yang tertata rapi dalam konstruksi #ertical garden di halaman kantor inas "ertanian, /ehutanan dan "erkebunan /abupaten anyuwangi.
.
/esa Patem%n
esa "atemon dari arah /ota /ecamatan Tengaran siap menjadi esa Toga &tanaman obat keluarga' 3asional. +neka tanaman obat keluarga &Toga' tertanam rapi di sepanjang jalan desa dan pekarangan milik warga. esa "atemon lebih mengenal toga dengan sebutan emponempon. Warga menanam empon-empon di pekarangan rumah untuk menambah penghasilan keluarga. iantaranya dengan menanam kunyit atau kunir yang memiliki nilai ekonomis lumayan tinggi. %enurut warga kunyit mudah tumbuh dan berbuah pada jenis tanah mana saja. engan biaya perawatan yang rendah, tanaman kunyit dapat dipanen dan mendatangkan penghasilan yang lumayan bagi warga. udidaya tanaman obat keluarga ini ada sejak jaman nenek moyang warga esa "atemon. Upaya pelestarian terus berjalan turun temurun hingga saat ini, dari pengembangan massal tanaman kunyit hasil panen tahun lalu mencapai berat ( ton. upati mengakui usaha Toga di esa "atemon telah menjadi semacam gaya hidup karena telah berlangsung lama. Sebagai gambaran, saat ini di "atemon hamparan tanaman kunyit mencapai ( hektar dan jahe seluas (D hektar. Setidaknya 655 kepala keluarga menanam aneka toga seperti temulawak, lempuyang di pekarangan rumah. ;.
Puskesmas 3anyu (rip
Semangat kader Toga &Taman $bat /eluarga' di wilayah "uskesmas anyu Urip tak pernah surut. Setelah menjadi juara III dalam lomba Toga yang dihelat pada pertengahan bulan :uli lalu, mereka tetap mengembangkan dan memanfaatkan keberadaan Toga di sekitar mereka. 2al ini diketahui dari hasil %onitoring dan 0#aluasi &%one#' Toga oleh inas /esehatan /ota Surabaya kepada "uskesmas anyu Urip yang dilaksanakan hari :umCat .
/egiatan %one# ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pemanfaatan Toga, khususnya di wilayah "uskesmas anyu Urip serta mengetahui persiapan para kader dalam menghadapi lomba Toga. "ada %one# yang pertama tersebut, "uskesmas anyu Urip bersama kadernya sudah lama memanfaatkan Toga. Terbukti /ader Toga dan masyarakat yang berada di wilayah anyu Urip dan /upang /rajan itu memanfaatkan tanaman Toga dengan melakukan demo Toga rutin setiap satu bulan sekali di "uskesmas anyu Urip. /ali ini para kader dari !W IE membuat jus jambu dan jus tomat.Selain demo tersebut, para kader mamanfaatkan Toga dengan cara menjadikannya bubuk instan, sehingga mudah untuk dikonsumsi. ubuk instan Toga itu kini banyak dipergunakan dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
3A3 """ PEN(T(P A. Kesimpulan a. Upaya pelayanan kesehatan tradisional merupakan pelayanan kesehatan yang secara tidak
langsung berperan dalam menunjang pencapaian indikator !enstra /ementerian /esehatan melalui pemanfaatan pelayanan kesehatan tradisional ramuan dan ketrampilan dalam tumbuh kembang balita, kesehatan ibu hamil dan nifas, maupun pemanfaatan pijat untuk kesegaran tubuh. . Tujuan dari Ukestra adalah pelayanan kesehatan tradisional sendiri yang dapat digunakan
masyarakat dalam mengatasi gangguan kesehatan secara mandiri &self-care'. !.
"embinaan an "engawasan "elayanan /esehatan Tradisional dapat dilakukan dengan cara !egulasi "elayanan /esehatan Tradisional yang telah dituangkan dalam Undang-Undang !I 3o. 4 tahun *556. /edua adalah "embina /emitraan dengan berbagai ;intas Sektor terkait dan organisasi &asosiasi' pengobat tradisional termasuk pengawasan terhadap tenaga pengobat tradisional baik yang asli Indonesia maupun yang berasal dari luar negeri. "ilar ketiga adalah "endayagunaan Sentra "engembangan dan "enerapan "engobatan Tradisional &Sentra "T'.
d. Upaya pembinaan pengobatan tradisional dapat dikembangkan berdasarkan pola upaya
kesehatan "uskesmas, peran serta masyarakat dan rujukan kesehatan. e.
"emberdayaan %asyarakat alam "elayanan /esehatan Tradisional %elalui Toga sangat membantu perekonomian masyarakat terutama pada daerah yang mengalami keterbatasan dalam memperoleh
akses
pelayanan
kesehatan.?ontoh
daerah
yang
telah
berhasil esa
%erden, /ecamatan /ayen,/abupaten anyuwangi, esa "atemon dan "uskesmas anyu Urip. 3. Saran a.
Seharusnya informasi yang didapatkan mengenai upaya kesehatan tradisionaldidapatkan
didaerah sendiri &Samarinda'. Untuk mengetahui lebih dalam dan jauh mengenai upaya kesehatan tradisional itu sendiri. b.
Upaya kesehatan tradisional yang dilakukan di berbagai daerah sudah mencapai titik
keberhasilan. 3amun belum ada upaya yang dilakukan untuk menaikkan tingkat keberhasilan tersebut. +gar semakin tahun atau bulan upaya kesehatan tradisional tersebut dapat berjalan dengan baik dan meningkat.
/ATAR P(STAKA
yson, ;aurentus. (66D. Pola Tingkah Laku Masyarakat Dalam Mencari Kesembuhan (Berobat). Surabaya. ;embaga "enelitian U+. Salan, !udi dr. (6D. "erilaku, "erilaku /esakitan, dan "eranan Sakit &Suatu Introduksi'. "usat "enelitian "enyakit Tidak %enular. adan "enelitian dan "engembangan epartemen /esehatan !I.
/eputusan %enteri /esehatan 3omor (*D8%03/0S8S/8II8*55 tentang /ebijakan asar "usat /esehatan %asyarakat http>88www.ilmukesehatangigi.com8*5((858*8 http>88www.scribd.com8doc874446D8!eferat"uskesmas-an-"osyandu
Pelayanan kesehatan tradisional telah diakui keberadaannya sejak dahulu kala dan dimanfaatkan oleh masyarakat dalam upaya preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif. Sampai saat ini pelayanan kesehatan tradisional terus berkembang sesuai dengan kemajuan teknologi disertai dengan peningkatan pemanfaatannya oleh masyarakat sebagai imbas dari semangat untuk kembali menggunakan hal-hal yang bersifat alamiah atau dikenal dengan istilah ’back to nature’. Dalam dunia internasional, perkembangan pelayanan kesehatan tradisional juga telah mendapat perhatian dari berbagai negara. Dari hasil kesepakatan pertemuan W! Congress on Traditional Medicine di "eijing pada bulan #ovember $%%& disebutkan bah'a pelayanan kesehatan tradisional yang aman dan bermanfaat dapat diintegrasikan ke dalam sistem pelayanan kesehatan. Dari pertemuan W( pada tahun $%%) disebutkan dalam salah satu resolusinya bah'a W! mendorong negara-negara anggotanya agar mengembangkan Pelayanan *esehatan +radisional di negaranya sesuai kondisi setempat. Pemerintah melalui *ementerian *esehatan mempunyai tugas untuk melaksanakan program pembinaan terhadap pelayanan kesehatan tradisional. al ini bertujuan agar pelayanan kesehatan tradisional dapat diselenggarakan dengan penuh tanggungja'ab terhadap manfaat, keamanan dan juga mutu pelayanannya sehingga masyarakat terlindungi dalam memilih jenis pelayanan kesehatan tradisional yang sesuai dengan kebutuhannya. asyarakat juga perlu diberikan kesempatan yang seluas-luasnya untuk menggunakan dan mengembangkan pelayanan kesehatan tradisional dan pemerintah mempunyai ke'ajiban untuk melakukan penapisan, penga'asan, dan pembinaan yang baik sehingga masyarakat terhindar dari hal-hal yang merugikan akibat informasi yang menyesatkan atau pelayanan yang tidak dapat dipertanggungja'abkan DASAR HUKUM PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL Dalam ndang-ndang epublik /ndonesia #o.01 tahun $%%) tentang kesehatan terdapat beberapa pasal yang mengatur tentang Pelayanan *esehatan tradisional yaitu pada pasal 2, 3&, 4), 1% dan 12. Pada pasal 2 butir 21 yang disebutkan bah'a 5Pelayanan *esehatan +radisional adalah pengobatan dan atau pera'atan dengan cara dan obat yang mengacu pada pengalaman dan keterampilan turun temurun secara empiris yang dapat dipertanggung ja'abkan dan diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat5. Dalam pasal 3& juga disebutkan bah'a pelayanan kesehatan tradisional merupakan salah satu penyelenggaraan upaya kesehatan. Dalam pasal 4) disebutkan bah'a pelayanan kesehatan tradisional terbagi menjadi $ jenis, yaitu Pelayanan *esehatan +radisional *eterampilan dan Pelayanan *esehatan +radisional amuan. Dalam pasal ini juga disebutkan bah'a seluruh jenis Pelayanan *esehatan +radisional dibina dan dia'asi oleh Pemerintah, agar dapat dipertanggungja'abkan manfaat dan keamanannya serta tidak bertentangan dengan norma agama. Dalam pasal 1% dan 12 disebutkan bah'a orang yang melakukan pelayanan kesehatan tradisional harus mengikuti aturan yang telah ditetapkan, dan masyarakat diberikan kesempatan seluas-luasnya untuk mengembangkan, meningkatkan dan menggunakan pelayanan kesehatan tradisional yang dapat dipertanggungja'abkan manfaat dan keamanannya. 6enis Pelayanan *esehatan +radisional amuan, antara lain7 6amu, 8urah, omeopathy, (roma +erapi, SP( terapi, dan metode lain yang menggunakan ramuan. Sedangkan yang termasuk dalam 9ankestrad *eterampilan, antara lain7 akupunktur, chiropraksi, pijat urut, shiatsu, patah tulang, dukun bayi, battra sunat, re:eksi, akupressur, bekam, apiterapi, penata kecantikan kulit;rambut, tenaga dalam, paranormal, reiki,
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL MELALUI TOGA Pelayanan *esehatan +radisional sendiri dapat digunakan masyarakat dalam mengatasi gangguan kesehatan secara mandiri =self-care>, baik untuk pribadi maupun untuk keluarga melalui pemanfaatan +aman !bat *eluarga =+!8(>. al ini sangat berguna, khususnya di daerah yang mengalami keterbatasan dalam memperoleh akses pelayanan kesehatan.
"ila dilihat lebih jauh manfaat +!8( dalam mendukung masyarakat yang sehat secara mandiri, akan berdampak pada upaya untuk me'ujudkan pencapaian tujuan MDG’s di bidang *esehatan, yaitu enanggulangi *emiskinan dan *elaparan, enurunkan (ngka *ematian (nak, eningkatkan *esehatan /bu, dan emerangi /?;(/DS, alaria, dan Penyakit enular @ainnya. paya dukungan dari Pelayanan *esehatan +radisional dalam mencapai tujuan MDG’s antara lain pera'atan ibu setelah bersalin dengan memanfaatkan daun *atuk dan @obak sebagi sayur dan biji jagung tua yang disangrai untuk memperlancar keluarnya (S/ dalam mendukung pencapaian (S/ Aksklusif. Pemanfaatan daun *acang Panjang, daun Dadap Serep, dan "a'ang erah untuk mengobati payudara bengkak =mastitis> dengan cara ditumbuk dan ditempelkan ke seluruh payudara, kecuali pada puting susu. 6eruk nipis dicampur dengan kapur sirih dan minyak kayu putih juga dapat dimanfaatkan untuk pera'atan perut setelah melahirkan. Dalam menjaga kesehatan anak, bisa menggunakan +emula'ak dan "eras *encur untuk menambah nafsu makan. 6ika anak demam, dapat diobati dengan memanfaatkan daun Sambiloto dan Pule yang didihkan dengan air kemudian diminum, selain itu dapat memanfaatkan daun Dadap Serep dan daun *embang Sepatu yang diremas-remas dan ditempelkan di kepala anak. Pemanfaatan pijat pada anak yang sudah ada turun temurun di /ndonesia untuk memperlancar peredaran darah dan meningkatkan kebugaran pada anak. Pemanfaatan daun 6ambu "iji yang masih muda dapat digunakan dalam penanggulangan diare pada "alita sedangkan untuk mengobati disentri, bisa memanfaatkan daun Sambiloto kering yang direbus atau menggunakan daun Patikan Bina yang dicampur dengan "a'ang erah dan Pulosari. +anaman Serai dan @avender bisa dimanfaatkan sebagai pengusir nyamuk. Pemanfaatan +!8(;6amu untuk memelihara kesehatan yang berimplikasi pada peningkatan sia harapan idup seperti daun @andep Segar dan 8andarusa sebagai obat pegal linu dan masih banyak hal-hal lain dari bumi /ndonesia yang belum tergali pemanfaatannya untuk kesehatan. PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL Dalam kebijakan *ementerian *esehatan /, pembinaan dan penga'asan Pelayanan *esehatan +radisional dilakukan melalui 0 =tiga> pilar. Pilar pertama adalah egulasi, adapun dukungan regulasi terhadap Pelayanan *esehatan +radisional telah dituangkan dalam ndang-ndang / #o. 01 tahun $%%) yang telah disebutkan diatas, S*# tahun $%%) yang menyebutkan bah'a Pengobatan +radisional merupakan bagian sub sistem paya *esehatan, *epmenkes / #omor 2%C1;enkes;S*;?//;$%%0 tentang Penyelenggaraan Pengobatan +radisional dan *epmenkes #o 2;$%2% tentang Saintikasi 6amu berbasis pelayanan. Pilar kedua adalah Pembina *emitraan dengan berbagai @intas Sektor terkait dan organisasi =asosiasi> pengobat tradisional termasuk penga'asan terhadap tenaga pengobat tradisional baik yang asli /ndonesia maupun yang berasal dari luar negeri. Pilar ketiga adalah Pendayagunaan Sentra Pengembangan dan Penerapan Pengobatan +radisional =Sentra P0+> untuk menapis metode Pelayanan *esehatan +radisional di masyarakat dan melakukan pembuktian melalui pengkajian, penelitian, uji klinik, baik terhadap cara maupun terhadap manfaat dan keamanannya. Pada saat ini sudah ada 22 Sentra P0+ tersebar di 22 Provinsi yaitu Sumatera tara, 6a'a "arat, D*/, 6a'a +engah, 6a'a +imur, D/9, "ali, #+", aluku, Sula'esi tara, Sula'esi +enggara serta adanya "alai *esehatan +radisional asyarakat ="*+> di akassar dan @oka *esehatan +radisional asyarakat =@*+> di Palembang.
Pembinaan dan penga'asan terhadap pelayanan kesehatan tradisional dilakukan secara berjenjang mulai dari tingkat rumah tangga, masyarakat, Pelayanan *esehatan Dasar di Puskesmas, *abupaten;*ota, Provinsi E *ementerian *esehatan bersama lintas sektor terkait dan mengikut sertakan asosiasi pengobat tradisional. Sementara ini *ementerian *esehatan telah bermitra atau bekerja dengan beberapa jenis (sosiasi Pengobat +radisional ="attra> yang terkelompokkan sesuai dengan metodenya masing-masing. Diharapkan asosiasi "attra bisa membantu *ementrian *esehatan dalam pembinaan pengobat di /ndonesia namun harus selalu dievaluasi kemitraannya. +erdapat asosiasi "attra yang ada antara lain 7 2. /katan omoeopathy /ndonesia =//> $. Persatuan (kupunktur Seluruh /ndonesia =P(*S/> 0. Perhimpunan Bhiroprakasi /ndonesia =Perchirindo> 3. /katan #aturopatis /ndonesia =/*#/> 4. Persatuan (hli Pijat +una #etra /ndonesia =Pertapi> 1. (sosiasi Praktisi pijat Pengobatan /ndonesia =(P0/> C. (sosiasi eiki Seluruh /ndonesia =(S/> &. (sosiasi SP( +erapis /ndonesia =(S+/> ). (sosiasi Pengobat +radisional amuan /ndonesia =(SPA+/> 2%. /katan Pengobat +radisional /ndonesia =/P(+/> 22. Forum *omunikasi Paranormal dan Penyembuh (lternatif /ndonesia =F*PP(/> 2$. (sosiasi +herapi +enaga Dalam /ndonesia =(++AD(> 20. (sosiasi "ekam /ndonesia =("/> 23. Persatuan (hli *ecantikan +iara *usuma. Selain itu untuk penga'asan pengobat tradisional, *ementerian *esehatan juga berkerjasama dengan *antor /migrasi, abes P!@/, *ejaksaan, *ementerian +enaga *erja dan +ransmigrasi, terutama untuk penga'asan Pengobat Trad!ona" A!ng yang datang ke /ndonesia. Setiap Warga #egara /ndonesia yang bekerja sebagai pengobat tradisional harus memiliki SIPT#STPT $Surat I%n#Terda&tar Pengobat Trad!ona"' yang didapatkan dari Dinas *esehatan *abupaten;*ota setempat. Sampai saat ini, metode Pelayanan kesehatan tradisional yang telah diakui manfaat dan keamanannya oleh /ndonesia adalah akupuntur. !leh karena ntuk S/P+ hanya dikeluarkan untuk "attra jenis akupuntur yang telah dilengkapi dengan sertikat kompetensi, selain jenis akupuntur saat ini hanya mendapatkan S+P+. ntuk Pengobat +radisional (sing yang akan masuk ke /ndonesia, harus memiliki rekomendasi dari *ementerian *esehatan. ekomendasi ini bisa didapatkan setelah yang bersangkutan dinyatakan lulus oleh tim penilai. Pengobat tradisional asing tidak diperkenankan berpraktek langsung ke masyarakat /ndonesia melainkan hanya sebagia konsultan dalam rangka transfer ilmu pengetahuan kepada pengobat tradisional /ndonesia. REORGANISASI DI KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN ()*) Dalam rangka menja'ab tantangan mengenai perkembangan pelayanan kesehatan tradisional yang sudah sangat berkembang pesat di masyarakat, *ementerian *esehatan telah merencanakan untuk melakukan perubahan struktur organisasi dengan peningkatan dari eselon 0 menjadi setingkat eselon $ untuk program Pelayanan *esehatan +radisional. eorganisasi yang telah direncanakan yaitu penggabungan Subdit "ina paya *esehatan +radisional, Ditjen "ina *esehatan asyarakat dengan Subdit Pelayanan edik (lternatif dan *omplementer, Ditjen Pelayanan edik menjadi Direktorat baru yaitu Direktorat "ina Pelayanan *esehatan +radisional, (lternatif dan *omplementer. Perubahan ini diharapkan akan memberikan sumbangsih penanganan pelayanan kesehatan tradisional di /ndonesia lebih baik dari sebelumnya.
Potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia dalam pelayanan kesehatan tradisional di /ndonesia sangat banyak dan beragam jenisnya. Sudah saatnya kita mulai mendayagunakan sumber daya tersebut untuk kita manfaatkan dalam peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Di dunia internasional sementara ini yang telah memanfaatkan potensi pengobatan tradisional antara lain negara cina, vietnam, korea, jepang sangat berkembang dengan pesat. *ita berharap /ndonesia yang mempunyai kekayaan alam yang melimpah sebagai bahan baku herbal =obat ramuan tradisional> bisa dimanfaatkan seoptimal mungkin sehingga dapat bersaing dengan negara-negara tersebut. Paradigma pelayanan kesehatan tradisional saat ini sudah sangat pesat seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada. ari kita bersama-masa me'ujudkan pelayanan kesehatan tradisional yang dapat dipertanggungja'abkan manfaat dan keamanannya bagi kesehatan serta tidak bertentangan dengan norma agama dan budaya yang ada di /ndonesia. =sumber7 http7;;'''.giGikia.depkes.go.id;archives;0200 >
This entry was posted on ( %ei *5(*, in "atra /ndonesia and tagged alat bekam, bekamterpadu , herbaholistik, herbalholistik , hijamah;bekam , jual alat bekam, khasiat bekam, klinik bekam, manfaat bekam, engenal Pelayanan *esehatan +radisional di /ndonesia , pengobatan alternatif , pengobatan herbal, terapi, terapi naba'iyah , thibbun naba'i, thibbun nabi, tibbun naba'i, titik bekam hijamah , titik-titik bekam , tokoherbalholistik , tokojamuholistik .Tngga"+an +o,entar
/#+A8(S/ PA#8!"(+(# +(D/S/!#(@ D(@( S/S+A *ASA(+(# #(S/!#(@ 5
:an
Dalam hal pelayanan kesehatan, obat tradisional dapat menjadi bagian penting dari sistem kesehatan di negara manapun di dunia, termasuk di negara-negara (SA(#. !bat tradisional yang sering lebih diterima secara budaya oleh masyarakat dibandingkan dengan obat konvensional. Demikian disampaikan enteri *esehatan /, dr. Andang ahayu Sedyaningsih, P, Dr.P saat membuka 5the 0rd Bonference on +raditional edicine in (SA(# Bountries5 di Surakarta, Senin =02;2%>. +urut hadir dalam acara tersebut, *epala "adan Penelitian dan Pengembangan *esehatan, Dr. dr. +rihono, .ScH AIecutive Director (SA(# FoundationH Director /nternational Booperation #ippon FoundationH per'akilan W!H dan sejumlah peserta konferensi yang berasal dari 2% negara (SA(#. JDi beberapa negara (sia dan (frika, sekitar &%K penduduk bergantung pada obat tradisional untuk pera'atan kesehatan primer. *arena itu, pemberian obat tradisional yang aman dan efektif dapat menjadi alat penting untuk meningkatkan akses ke pera'atan kesehatan secara keseluruhan5, ujar enkes. =depkes.go.id> Dalam sambutannya enkes memaparkan, berdasarkan data hasil riset kesehatan dasar $%2%, hampir setengah =3),40K> penduduk /ndonesia berusia 24 tahun ke atas, mengonsumsi jamu. Sekitar lima persen =3,01K> mengkonsumsi jamu setiap hari, sedangkan sisanya =34,2CK> mengkonsumsi jamu sesekali. Proporsi jenis jamu yang banyak dipilih untuk dikonsumsi adalah jamu cair =44,21K>H bubuk =30,))K>H dan jamu seduh =$%,30K>. Sedangkan proporsi terkecil adalah jamu yang dikemas secara modern dalam bentuk kapsul;pil;tablet =22,4&K>. Selanjutnya, enkes menyatakan, terdapat dua tantangan utama dalam penggunaan obat tradisional di /ndonesia. 9ang pertama, konsumen cenderung menganggap bah'a obat
tradisional =herbal> selalu aman. +antangan selanjutnya, yaitu mengenai iGin praktek pengobatan tradisional dan kualikasi praktisi kesehatan tradional. J"erdasarkan Survei 8lobal W! =2))3>, tantangan yang dihadapi dalam pemanfaatan obat tradisional, yaitu kurangnya data penelitian, kurangnya mekanisme kontrol yang tepat, kurangnya pendidikan dan pelatihan, dan kurangnya keahlian. Situasi serupa juga ditemukan di 'ilayah SA(!, sebuah survei kebijakan nasional tentang obat tradisional dan regulasi jamu =$%%4> mengungkapkan bah'a belum semua negara SA(! memiliki kebijakan yang berkaitan dengan obat tradisional5, jelas enkes. Pada Deklarasi (lma (ta =2)C&> dunia telah berkomitmen bah'a obat tradisional harus dikembangkan secara signikan. #egara anggota (SA(# juga menyadari pentingnya mengintegrasikan pengobatan tradisional ke dalam sistem kesehatan nasional, terutama dalam pelayanan kesehatan primer, dengan memanfaatkan obat tradisional. JSeperti yang kita ketahui, dalam sistem pelayanan kesehatan modern didukung oleh pengetahuan yang jelas dan metodologi penelitian, sementara pelayanan kesehatan tradisional seringkali kurang didukung oleh data penelitian ilmiah5, ujar enkes. enurut enkes, ada tujuh langkah untuk mengintegrasikan pengobatan tradisional ke dalam sistem pelayanan kesehatan, yaitu Perumusan strategi untuk integrasiH enetapkan regulasi untuk integrasiH enetapkan standar layanan dan kompetensiH Pelatihan dan pendidikan untuk konvensional provider dan praktisi traditional medicineH Pengintegrasian pengobatan tradisional;alternatif ke dalam sistem kesehatan =formal>H embangun kemitraan dan jaringan dengan negara-negara lain untuk bertukar informasi dan pengalamanH dan elakukan penelitian dan pengembangan untuk pembuktian secara ilmiah. Pemerintah /ndonesia berkomitmen kuat dalam mengembangkan obat tradisional, khususnya jamu buatan /ndonesia. Sehubungan dengan upaya untuk mengintegrasikan pengobatan tradisional ke dalam sistem kesehatan nasional, sejumlah kerangka regulasi telah diterbitkan, mulai dari tingkat ndang-undang, hingga *eputusan enteri *esehatan. *ebijakan tersebut meliputi7 mandat pemerintah untuk mengatur obat tradisionalH pengaturan praktisi pengobatan tradisionalH pengaturan praktik pengobatan alternatifH dan pengembangan jamu berbasis ilmiah =saintikasi jamu>. J"erdasarkan proses, klaim keberhasilan, dan tingkat bukti, jamu /ndonesia dikategorikan menjadi tiga, yaitu jamu, obat herbal terstandar, dan phytomedicine5, jelas enkes. Program saintikasi jamu dikembangkan agar jamu dapat dipromosikan oleh profesional medis dalam kesehatan formal. Program ini bertujuan untuk memberikan dasar ilmiah pemanfaatan jamu di pelayanan kesehatanH membangun jaringan, dokter dapat bertindak sebagai penyedia jamu dan peneliti =dual system>H mendorong penyediaan jamu yang aman, efektif, dan berkualitas untuk pemanfaatan di pelayanan kesehatan. 6amu secara luas digunakan oleh masyarakat di /ndonesia, #egara dengan jumlah penduduk yang besar dan juga memiliki kekayaan, berupa keragaman jenis tanaman obat. Dari sekitar 0%.%%% spesies tanaman yang ada di /ndonesia, C.%%% spesies merupakan tanaman obat dan 34%% spesies diantaranya berasal dari pulau 6a'a.Selain itu, terdapat sekitar $&%.%%% orang praktisi pengobatan tradisional di /ndonesia5, tambah enkes. =depkes.go.id>
This entry was posted on ( :anuari *5(*, in "atra /ndonesia, erbal /ndonesia and tagged alat bekam, bekamterpadu , herbaholistik, herbal halal, herbal indonesia, herbalholistik , hijamah;bekam , jamu indonesia, jual alat bekam, khasiat bekam, klinik bekam , manfaat bekam, pengobatan alternatif , pengobatan herbal, terapi, terapi naba'iyah , thibbun naba'i, thibbun nabi, tibbun naba'i, titik bekam hijamah , titik-titik bekam , tokoherbalholistik , tokojamuholistik .Tngga"+an +o,entar
/#D!#AS/( B/#+( SA(+, S((+#9( 6( "A*!#+/"S/ 5
:an
6amu dapat dimanfaatkan secara luas baik untuk pengobatan sendiri maupun dalam pelayanan kesehatan formal. 6amu juga dapat menjadi obat herbal. Di samping itu, jamu dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat serta memberikan peluang kesempatan kerja dan mengurangi kemiskinan. !leh karenanya, perlu ketersediaan obat herbal;ramuan yang terjamin mutu, khasiat dan keamanannya serta teruji secara ilmiah. Demikian pernyataan enteri *esehatan, dr. Andang ahayu Sedyaningsih, P, Dr.P, dalam sambutannya yang dibacakan Wakil enteri *esehatan /, Prof. dr. (li 8ufron ukti, Sc., PhD., saat membuka seminar dalam rangkaian ari *esehatan #asional ke-3C, J/ndonesia Binta Sehat, Saatnya 6amu "erkontribusi5. engutip data W! =$%%4>, sekitar &%K penduduk dunia pernah menggunakan obat herbal. Di /ndonesia, jamu sebagai bagian dari obat herbal;ramuan, telah diterima dan digunakan secara luas oleh masyarakat dalam rangka pemeliharaan kesehatan. enurut data iskesdas =$%2%>, sekitar 4),2$K penduduk /ndonesia pernah mengkonsumsi jamu dan )4,1K diantaranya merasakan jamu berkhasiat dalam meningkatkan kesehatan. 5al ini menunjukkan adanya pergeseran minat masyarakat menuju konsep back to nature. Sebagai negara dengan kekayaan hayati terbesar kedua di dunia, /ndonesia mempunyai sekitar 0%.%%% jenis tanaman dan dari jumlah tersebut sebanyak ).1%% terbukti berkhasiat sebagai obat, namun yang kita manfaatkan masih sangat terbatas5, ujar Wakil enkes. 6amu sebagai "rand of /ndonesia telah dicanangkan oleh Presiden epublik /ndonesia pada tahun $%%&. al ini menunjukkan, pentingnya mengintegrasikan jamu atau obat herbal;ramuan ke dalam sistem pelayanan kesehatan nasional. Saat ini, telah dihasilkan roadmap jamu, yang melibatkan beberapa *ementerian terkait seperti, *ementerian *esehatan, *ementrian Pertanian, *ementrian *ehutanan, *ementerian Perindustrian, *ementerian Perdagangan serta *ementrian Pendidikan dan *ebudayaan, dan sebagainya. J*ementerian *esehatan telah mengeluarkan Peraturan enteri *esehatan nomor %%0 tahun $%2% tentang Saintikasi 6amu dalam Penelitian "erbasis Pelayanan *esehatan. Program Saintikasi 6amu dilaksanakan dalam rangka penyediaan jamu yang aman dan memiliki khasiat nyata yang teruji secara ilmiah5, ujarnya menambahkan. Saat ini, saintikasi jamu baru difokuskan pada 3 formula untuk mengatasi gejala hiperglikemia, hipertensi, hiperkolesterolemia dan hiperurisemia. Sementara itu, *linik 6amu edik telah dikembangkan di 2$ umah Sakit Pendidikan dan klinik saintikasi jamu, dikembangkan dengan pelatihan 1% dokter Puskesmas di *abupaten *aranganyar, Sragen, *endal dan Semarang dan diikuti dengan perjanjian kerjasama antara "adan @itbangkes dan /katan Dokter /ndonesia =/D/> untuk mengembangkan body of kno'ledge pelayanan jamu medik di /ndonesia. "erdasarkan proses pembuktian ilmiah dari obat herbal /ndonesia, saat ini adanya 0 jenis obat herbal yaitu 1 jenis tofarmaka, 02 jenis obat herbal terstandar serta sekitar 23%% jenis jamu. Selanjutnya, jamu yang sudah teruji secara ilmiah, keamanan, manfaat dan kualitasnya akan dimanfaatkan untuk diterapkan dalam pelayanan kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan.
"erdasarkan hasil forum 0rd (sean Bonference of +raditional edicine di Solo pada 02 !kt- $ #ovember $%22, melalui +a'angmangu Declaration para Delegerasi #egara (sean antara lain sepakat menerapkan erbal;6amu tersedia dalam Pelayanan *esehatan. =depkes.go.id>
This entry was posted on ( :anuari *5(*, in "atra /ndonesia, "erita *esehatan , erbal /ndonesia and tagged alat bekam, bekamterpadu , herbaholistik , herbal indonesia, herbalholistik, hijamah;bekam , jamu halal , jamu indonesia, jual alat bekam, khasiat bekam , klinik bekam , manfaat bekam, pengobatan alternatif , pengobatan herbal, terapi, terapi naba'iyah , thibbun naba'i, thibbun nabi, tibbun naba'i, titik bekam hijamah , titik-titik bekam , tokoherbalholistik , tokojamuholistik .Tngga"+an +o,entar
@egalitas ukum Pengobatan +radisional *7
+pr
F *epmenkes #o. 2%C1; $%%0 tentang penyelenggaraan pengobatan tradisional =battra> F *epmenkes #o. 22%); $%%C tentang pengobatan komplementer alternatif, merupakan
pengaturan cara pengobatan tradisional pada pelayanan kesehatan formal, dokter;dokter gigi, dan battra. F #o. 01 +ahun $%%), pada Pasal 3& dinyatakan7 JPelayanan kesehatan tradisional merupakan bagian dari penyelenggaraan upaya kesehatan5. F Pasal 4)-12 mengatur tentang pelayanan kesehatan tradisional, jenis pelayanan kesehatan tradisional, pembinaan dan penga'asan, serta pengembangannya. Pasal 2%2 dinyatakan, JSumber obat tradisional yang sudah terbukti berkhasiat dan aman digunakan dalam pencegahan, pengobatan, pera'atan, dan atau pemeliharaan kesehatan, tetap dijaga kelestariannya.5 F Permenkes #o. %%0; $%2% tentang Saintikasi 6amu, yang mengatur tentang perlunya pembuktian ilmiah obat tradisional melalui penelitian berbasis pelayanan =dual system>, serta pemanfaatan obat tradisional untuk tujuan promotif dan preventif =pemeliharaan kesehatan dan kebugaran>, kuratif =mengobati penyakit>, dan paliatif =meningkatkan kualitas hidup>. =6urnal /nternis edisi 2& bulan (pril $%22>
This entry was posted on *7 +pril *5((, in "atra /ndonesia.Tngga"+an +o,entar
/ndonesia, "erita *esehatan, erbal
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) : DEFINISI, INDIKATOR PENYEBAB DAN TUJUAN PENERAPAN KESELATAN DAN KESEHATAN KERJA 6une $%, $%20 L by arisetiabudi$%20 L "ookmark
the
permalink . L
*esehatan dan *eselamatan *erja =*0> 7 Denisi, /ndikator Penyebab dan +ujuan Penerapan *eselatan dan *esehatan *erja Posted by admin
Pengertian *esehatan dan *eselatan *erja enurut angkunegara =$%%$, p.210> *eselamatan dan kesehatan kerja adalah suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada khususnya, dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budaya untuk menuju masyarakat adil dan makmur. enurut Suma’mur =$%%2, p.2%3>, keselamatan kerja merupakan rangkaian usaha untuk menciptakan suasana kerja yang aman dan tentram bagi para karya'an yang bekerja di perusahaan yang bersangkutan. enurut Simanjuntak =2))3>, *eselamatan kerja adalah kondisi keselamatan yang bebas dari resiko kecelakaan dan kerusakan dimana kita bekerja yang mencakup tentang kondisi bangunan, kondisi mesin, peralatan keselamatan, dan kondisi pekerja . athis dan 6ackson =$%%$, p. $34>, menyatakan bah'a *eselamatan adalah merujuk pada perlindungan terhadap kesejahteraan sik seseorang terhadap cedera yang terkait dengan pekerjaan. *esehatan adalah merujuk pada kondisi umum sik, mental dan stabilitas emosi secara umum. enurut idley, 6ohn =2)&0> yang dikutip oleh "oby Shiantosia =$%%%, p.1>, mengartikan *esehatan dan *eselamatan *erja adalah suatu kondisi dalam pekerjaan yang sehat dan aman baik itu bagi pekerjaannya, perusahaan maupun bagi masyarakat dan lingkungan sekitar pabrik atau tempat kerja tersebut. 6ackson =2))), p. $$$>, menjelaskan bah'a *esehatan dan *eselamatan *erja menunjukkan kepada kondisi-kondisi siologis-sikal dan psikologis tenaga kerja yang diakibatkan oleh l ingkungan kerja yang disediakan oleh perusahaan. enurut angkunegara =$%%$, p.2C%>, bah'a indikator penyebab keselamatan kerja adalah7 a> *eadaan tempat lingkungan kerja, yang meliputi7
2. Penyusunan dan penyimpanan barang-barang yang berbahaya yang kurang diperhitungkan keamanannya. $. uang kerja yang terlalu padat dan sesak 0. Pembuangan kotoran dan limbah yang tidak pada tempatnya. b> Pemakaian peralatan kerja, yang meliputi7 2. Pengaman peralatan kerja yang sudah usang atau rusak. $. Penggunaan mesin, alat elektronik tanpa pengaman yang baik Pengaturan penerangan. +ujuan Penerapan *esehatan dan *eselamatan *erja 7 Secara umum, kecelakaan selalu diartikan sebagai kejadian yang tidak dapat diduga. *ecelakaan kerja dapat terjadi karena kondisi yang tidak memba'a keselamatan kerja, atau perbuatan yang tidak selamat. *ecelakaan kerja dapat didenisikan sebagai setiap perbuatan atau kondisi tidak selamat yang dapat mengakibatkan kecelakaan. "erdasarkan denisi kecelakaan kerja maka lahirlah keselamatan dan kesehatan kerja yang mengatakan bah'a cara menanggulangi kecelakaan kerja adalah dengan meniadakan unsur penyebab kecelakaan dan atau mengadakan penga'asan yang ketat. =Silalahi, 2))4> *eselamatan dan kesehatan kerja pada dasarnya mencari dan mengungkapkan kelemahan yang memungkinkan terjadinya kecelakaan. Fungsi ini dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu mengungkapkan sebab-akibat suatu kecelakaan dan meneliti apakah pengendalian secara cermat dilakukan atau tidak. enurut angkunegara =$%%$, p.214> bah'a tujuan dari keselamatan dan kesehatan kerja adalah sebagai berikut7 a. (gar setiap pega'ai mendapat jaminan keselamatan dan kesehatan kerja baik secara sik, sosial, dan psikologis. b. (gar setiap perlengkapan dan peralatan kerja digunakan sebaik-baiknya selektif mungkin. c. (gar semua hasil produksi dipelihara keamanannya. d. (gar adanya jaminan atas pemeliharaan dan peningkatan kesehatan giGi pega'ai. e. (gar meningkatkan kegairahan, keserasian kerja, dan partisipasi kerja. f. (gar terhindar dari gangguan kesehatan yang disebabkan oleh lingkungan atau kondisi kerja. g. (gar setiap pega'ai merasa aman dan terlindungi dalam bekerja
*ASA(+(# D(# *ASA@((+(# *A6( "(8/ +A#(8( *ASA(+(# Di era globalisasi dan pasar bebas W+! dan 8(++ yang akan berlaku pada tahun $%$% mendatang, kesehatan dan keselamatan kerja merupakan salah satu prasyarat yang ditetapkan dalam hubun gan ekonomi perdagangan barang dan jasa antar negara yang harus dipenuhi oleh seluruh negara anggota, termasuk bangsa /ndonesia. ntuk mengantisipasi hal tersebut serta me'ujudkan perlindungan masyarakat pekerja /ndonesia, telah ditetapkan ?isi /ndonesia Sehat $%2% yaitu gambaran masyarakat /ndonesia di masa depan, yang penduduknya hidup di dalam l ingkungan dan perilaku sehat, memperoleh pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
Pelaksanaan *esehatan dan *eselamatan *erja =*0> adalah salah satu bentuk upaya untu k menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari pencemaran lingkungan, sehingga dapat mengurangi dan atau bebas dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang pada akhirnya dapat meningkatkan esiensi dan produktivitas kerja. *ecelakaan kerja tidak saja menimbulkan korban ji'a maupun kerugian materi bagi pekerja dan pengusaha, tetapi juga dapat mengganggu proses produksi secara menyeluruh, merusak lingkungan yang pada akhirnya akan berdampak pada masyarakat luas.
Penyakit (kibat *erja =P(*> dan *ecelakaan *erja =**> di kalangan petugas kesehatan dan non kesehatan kesehatan di /ndonesia belum terekam dengan baik. 6ika ki ta pelajari angka kecelakaan dan penyakit akibat kerja di beberapa negara maju =dari beberapa pengamatan> menunjukan kecenderungan peningkatan prevalensi. Sebagai faktor penyebab, sering terjadi karena kurangnya kesadaran pekerja dan kualitas serta keterampilan pekerja yang kurang memadai. "anyak pekerja yang meremehkan risiko kerja, sehingga tidak menggunakan alat-alat pengaman 'alaupun sudah tersedia. Dalam penjelasan undang-undang nomor $0 tahun 2))$ tentang *esehatan telah mengamanatkan antara lain, setiap tempat kerja harus melaksanakan upaya kesehatan kerja, agar tidak terjadi gangguan kesehatan pada pekerja, keluarga, masyarakat dan lingkungan disekitarnya. +enaga kesehatan yang perlu kita perhatikan yaitu semua tenaga kesehatan yang merupakan suatu institusi dengan jumlah petugas kesehatan dan non kesehatan yang cukup besar. *egiatan tenaga atau petugas kesehatan mempunyai risiko berasal dari faktor sik, kimia, ergonomi dan psikososial. ?ariasi, ukuran, tipe dan kelengkapan sarana dan pr asarana menentukan kesehatan dan keselamatan kerja. Seiring dengan kemajuan /P+A*, khususnya kemajuan teknologi sarana dan prasarana, maka risiko yang dihadapi petugas tenaga kesehatan semakin meningkat. Petugas atau tenaga kesehatan merupakan orang pertama yang terpajan terhadap masalah kesehatan yang merupakan kendala yang dihadapi untuk setipa tahunnya. Selain i tu dalam pekerjaannya menggunakan alat M alat kesehatan, berionisasi dan radiasi serta alat-alat elektronik dengan voltase yang mematikan, dan melakukan percobaan dengan penyakit yang dimasukan ke jaringan he'an percobaan. !leh karena itu penerapan budaya Jaman dan sehat dalam bekerja5 hendaknya dilaksanakan pada semua /nstitusi di Sektor ; (spek *esehatan.
-ASILITAS ATAU SARANA#PRASARANA TENAGA KESEHATAN
o
Sarana;Prasana *esehatan adalah sarana kesehatan yang meliputi berbagai alat ; media elektronik yang harus ada di +empat *erja *esehatan untuk penentuan jenis penyakit, penyebab penyakit, kondisi kesehatan dan faktor yang dapat berpengaruh terhadap kesehatan perorangan dan masyarakat.
o
Disain Sarana ; Prasarana *esehatan harus mempunyai sistem yang memadai dengan sirkulasi udara yang adekuat agar suasana di dalam ruangan tersebut menjadi nyaman.
o
Disain Sarana ; Prasarana *esehatan harus mempunyai pemadam api yang tepat terhadap segala sesuatu yang bisa menyebabkan terjadinya kebakaran.
arus tersedia alat Pertolongan Pertama Pada *ecelakaam =P0*> o MASALAH KESEHATAN DAN KESELAMATAN KER.A
*inerja =performen> setiap petugas kesehatan dan non kesehatan merupakan resultante dari tiga komponen kesehatan kerja yaitu kapasitas kerja, beban kerja dan lingkungan kerja yang dapat merupakan beban tambahan pada pekerja. "ila ketiga komponen tersebut serasi maka bisa dicapai suatu derajat kesehatan kerja yang optimal dan peningkatan produktivitas. Sebaliknya bila terdapat ketidak serasian dapat menimbulkan masalah kesehatan kerja berupa penyakit ataupun kecelakaan akibat kerja yang pada akhirnya akan menurunkan produktivitas kerja. 2. *apasitas *erja Status kesehatan masyarakat pekerja di /ndonesia pada umumnya belum memuaskan. Dari beberapa hasil penelitian didapat gambaran bah'a 0%M 3%K masyarakat pekerja kurang kalori protein, 0%K menderita anemia giGi dan 04K kekurangan Gat besi tanpa anemia. *ondisi kesehatan seperti ini tidak memungkinkan bagi para pekerja untuk bekerja dengan produktivitas yang optimal. al ini diperberat lagi dengan kenyataan bah'a angkatan kerja yang ada sebagian besar masih di isi oleh petugas kesehatan dan non kesehatan yang mempunyai banyak keterbatasan, sehingga untuk dalam melakukan tugasnya mungkin sering mendapat kendala terutama menyangkut masalah P(* dan kecelakaan kerja.
$. "eban *erja Sebagai pemberi jasa pelayanan kesehatan maupun yang bersifat teknis beroperasi & M $3 jam sehari, dengan demikian kegiatan pelayanan kesehatan pada laboratorium menuntut adanya pola kerja bergilirdan tugas;jaga malam. Pola kerja yang berubah-ubah dapat menyebabkan kelelahan yang meningkat, akibat terjadinya perubahan pada bioritmik =ir ama tubuh>. Faktor lain yang turut memperberat beban kerja antara lain tingkat gaji dan jaminan sosial bagi pekerja yang masih relatif rendah, yang berdampak pekerja terpaksa melakukan kerja tambahan secara berlebihan. "eban psikis ini dalam jangka 'aktu lama dapat menimbulkan stres. 0. @ingkungan *erja @ingkungan kerja bila tidak memenuhi persyaratan dapat mempengaruhi kesehatan kerja dapat menimbulkan *ecelakaan *erja =!ccupational (ccident>, Penyakit (kibat *erja dan Penyakit (kibat ubungan *erja =!ccupational Disease E Work elated Diseases>.
IDENTI-IKASI MASALAH KESEHATAN DAN KESELAMATAN KER.A BAGI TENAGA KESEHATAN DAN PEN/EGAHANNYA
(. *ecelakaan *erja *ecelakaan kerja adalah kejadian yang tidak terduga dan tidak diharapkan. "iasanya kecelakaan menyebabkan, kerugian material dan penderitaan dari yang paling ringan sampai kepada yang paling berat. *ecelakaan di laboratorium dapat berbentuk $ jenis yaitu 7
o
*ecelakaan medis, jika yang menjadi korban pasien
o
*ecelakaan kerja, jika yang menjadi korban petugas laboratorium itu sendiri.
Penyebab kecelakaan kerja dapat dibagi dalam kelompok 7 2. *ondisi berbahaya =unsafe condition>, yaitu yang tidak aman dari7
o
Peralatan ; edia Alektronik, "ahan dan lain-lain
o
@ingkungan kerja
o
Proses kerja
o
Sifat pekerjaan
o
Bara kerja
$. Perbuatan berbahaya =unsafe act>, yaitu perbuatan berbahaya dari manusia, yang dapat terjadi antara lain karena7
o
*urangnya pengetahuan dan keterampilan pelaksana
o
Bacat tubuh yang tidak kentara =bodily defect>
o
*eletihanan dan kelemahan daya tahan tubuh.
o
Sikap dan perilaku kerja yang tidak baik
"eberapa contoh kecelakaan yang banyak terjadi di +empat *erja *esehatan 7 2. +erpeleset , biasanya karena lantai licin. +erpeleset dan terjatuh adalah bentuk kecelakaan kerja yang dapat terjadi di +empat *erja *esehatan. (kibat 7
o
ingan N memar
o
"erat N fraktura, dislokasi, memar otak, dll.
Pencegahan 7
o
o
o
Pakai sepatu anti slip 6angan pakai sepatu dengan hak tinggi, tali sepatu longgar ati-hati bila berjalan pada lantai yang sedang dipel =basah dan licin> atau tidak rata konstruksinya.
o
Pemeliharaan lantai dan tangga
$. engangkat beban engangkat beban merupakan pekerjaan yang cukup berat, ter utama bila mengabaikan kaidah ergonomi.
(kibat 7 cedera pada punggung Pencegahan 7
o
"eban jangan terlalu berat
o
6angan berdiri terlalu jauh dari beban
o
6angan mengangkat beban dengan posisi membungkuk tapi pergunakanlah tungkai ba'ah sambil berjongkok
Pakaian penggotong jangan terlalu ketat sehingga pergerakan terhambat. Pen0a+t A+bat Kerja 1 Pen0a+t A+bat Hubungan Kerja d Te,2at Kerja Ke!e3atan o
Penyakit (kibat *erja adalah penyakit yang mempunyai penyebab yang spesik atau asosiasi yang kuat dengan pekerjaan, pada umumnya terdiri dari satu agen penyebab, harus ada hubungan sebab akibat antara proses penyakit dan haGard di tempat kerja. Faktor @ingkungan kerja sangat berpengaruh dan berperan sebagai penyebab timbulnya Penyakit (kibat *erja. Sebagai contoh antara lain debu silika dan Silikosis, uap timah dan keracunan timah. (kan tetapi penyebab terjadinya akibat kesalahan faktor manusia juga =W!>. "erbeda dengan Penyakit (kibat *erja, Penyakit (kibat ubungan *erja =P(*> sangat luas ruang lingkupnya. enurut *omite (hli W! =2)C0>, Penyakit (kibat ubungan *erja adalah Jpenyakit dengan penyebab multifaktorial, dengan kemungkinan besar berhubungan dengan pekerjaan dan kondisi tempat kerja. Pajanan di tempat kerja tersebut memperberat, mempercepat terjadinya serta menyebabkan kekambuhan penyakit.
Penyakit akibat kerja di +empat *erja *esehatan umumnya berkaitan dengan faktor biologis =kuman patogen yang berasal umumnya dari pasien>H faktor kimia =pemaparan dalam dosis kecil namun terus menerus seperti antiseptik pada kulit, Gat kimia;solvent yang menyebabkan kerusakan hatiH faktor ergonomi =cara duduk salah, cara mengangkat pasien salah>H faktor sik dalam dosis kecil yang terus menerus =panas pada kulit, tegangan tinggi, radiasi dll.>H f aktor psikologis =ketegangan di kamar penerimaan pasien, ga'at darurat, karantina dll.> 2> Faktor "iologis
@ingkungan kerja pada Pelayanan *esehatan favorable bagi berkembang biaknya strain kuman yang resisten, terutama kuman-kuman pyogenic, colli, bacilli dan staphylococci, yang bersumber dari pasien, benda-benda yang terkontaminasi dan udara. ?irus yang menyebar melalui kontak dengan darah dan sekreta =misalnya /? dan ep. "> dapat menginfeksi pekerja hanya akibat kecelakaan kecil dipekerjaan, misalnya karena tergores atau tertusuk jarum yang terkontaminasi virus. (ngka kejadian infeksi nosokomial di unit Pelayanan *esehatan cukup tinggi. Secara teoritis kemungkinan kontaminasi pekerja @(* sangat besar, sebagai contoh dokter di S mempunyai ri siko terkena infeksi $ sampai 0 kali lebih besar dari pada dokter yang praktek pribadi atau s'asta, dan bagi petugas *ebersihan menangani limbah yang infeksius senantiasa kontak dengan bahan yang tercemar kuman patogen, debu beracun mempunyai peluang terkena infeksi.
Pencegahan 7
o
Seluruh pekerja harus mendapat pelatihan dasar tentang kebersihan, epidemilogi dan desinfeksi.
o
Sebelum bekerja dilakukan pemeriksaan kesehatan untuk memastikan dalam keadaan sehat badani, punya cukup kekebalan alami untuk be kerja dengan bahan infeksius, dan dilakukan imunisasi.
o
enggunakan desinfektan yang sesuai dan cara penggunaan yang benar.
o
Sterilisasi dan desinfeksi terhadap tempat, peralatan, sisa bahan infeksius dan spesimen secara benar
o
Pengelolaan limbah infeksius dengan benar
o
enggunakan kabinet keamanan biologis yang sesuai.
*ebersihan diri dari petugas. o $> Faktor *imia Petugas di tempat kerja kesehatan yang sering kali kontak dengan bahan kimia dan obat-obatan seperti antibiotika, demikian pula dengan solvent yang banyak digunakan dalam komponen antiseptik, desinfektan dikenal sebagai Gat yang paling karsinogen. Semua bahan cepat atau lambat ini dapat memberi dampak negatif terhadap kesehatan mereka. 8angguan kesehatan yang paling sering adalah dermatosis kontak akibat kerja yang pada umumnya disebabkan oleh iritasi =amoniak, dioksan> dan hanya sedikit saja oleh karena alergi =keton>. "ahan toksik = trichloroethane, tetrachloromethane> jika tertelan, terhirup atau terserap melalui kulit dapat menyebabkan penyakit akut atau kronik, bahkan kematian. "ahan korosif =asam dan basa> akan mengakibatkan kerusakan jaringan yang irreversible pada daerah yang terpapar. Pencegahan 7
o
5aterial safety data sheet5 =SDS> dari seluruh bahan kimia yang ada untuk di ketahui oleh seluruh petugas untuk petugas atau tenaga kesehatan laboratorium.
o
enggunakan karet isap =rubber bulb> atau alat vakum untuk mencegah tertelannya bahan kimia dan terhirupnya aerosol untuk petugas ; tenaga kesehatan laboratorium.
o
enggunakan alat pelindung diri =pelindung mata, sarung tangan, celemek, jas laboratorium> dengan benar.
o
indari penggunaan lensa kontak, karena dapat melekat antara mata dan lensa.
o
enggunakan alat pelindung pe rnafasan dengan benar.
0> Faktor Argonomi Argonomi sebagai ilmu, teknologi dan seni berupaya menyerasikan alat, cara, proses dan lingkungan kerja terhadap kemampuan, kebolehan dan batasan manusia untuk ter'ujudnya kondisi dan lingkungan kerja yang sehat, aman, nyaman dan tercapai esiensi yang setinggi-tingginya. Pendekatan ergonomi bersifat konseptual dan kuratif, secara populer kedua pendekatan tersebut dikenal sebagai +o t the 6ob to the an and to t the an to the 6ob Sebagian besar pekerja di perkantoran atau Pelayanan *esehatan pemerintah, bekerja dalam posisi yang kurang ergonomis, misalnya tenaga operator peralatan, hal ini disebabkan peralatan yang digunakan pada umumnya barang impor yang disainnya tidak sesuai dengan ukuran pekerja /ndonesia. Posisi kerja yang salah dan dipaksakan dapat menyebabkan mudah lelah sehingga kerja menjadi kurang esien dan dalam jangka panjang dapat menyebakan gangguan sik dan psikologis =stress> dengan keluhan yang paling sering adalah nyeri pinggang kerja =lo' back pain>.
3> Faktor Fisik Faktor sik di laboratorium kesehatan yang dapat menimbulkan masalah kesehatan kerja meliputi7
o
*ebisingan, getaran akibat alat ; media elektronik dapat menyebabkan stress dan ketulian
o
Pencahayaan yang kurang di ruang kerja, laboratorium, ruang pera'atan dan kantor administrasi dapat menyebabkan gangguan pengliha tan dan kecelakaan kerja.
o
o
o
Suhu dan kelembaban yang tinggi di tempat kerja +erimbas kecelakaan;kebakaran akibat lingkungan sekitar.+erkena radiasi *husus untuk radiasi, dengan berkembangnya teknologi pemeriksaan, penggunaannya meningkat sangat tajam dan jika tidak dikontrol dapat membahayakan petugas yang menangani.
Pencegahan 7
o
Pengendalian cahaya di ruang kerja khususnya ruang laboratorium.
o
Pengaturan ventilasi dan penyediaan air minum yang cukup memadai.
o
enurunkan getaran dengan bantalan anti vibrasi
o
Pengaturan jad'al kerja yang sesuai.
o
Pelindung mata untuk sinar laser
Filter untuk mikroskop untuk pemeriksa demam berdarah o 4. Faktor Psikososial "eberapa contoh faktor psikososial di laboratorium kesehatan yang dapat menyebabkan stress 7
o
Pelayanan kesehatan sering kali bersifat emergency dan menyangkut hidup mati seseorang. ntuk itu pekerja di tempat kerja kesehatan di tuntut untuk memberikan pelayanan yang tepat dan cepat disertai dengan ke'iba'aan dan keramahan-tamahan
o
Pekerjaan pada unit-unit tertentu yang sangat monoton.
o
ubungan kerja yang kurang serasi antara pimpinan dan ba'ahan atau sesama teman kerja."eban mental karena menjadi panutan bagi mitra kerja di sektor formal ataupun informal.
PENGENDALIAN PENYAKIT AKIBAT KER.A DAN KE/ELAKAAN MELALUI PENERAPAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KER.A
(. Pengendalian elalui Perundang-undangan =@egislative Bontrol> antara lain 7
o
#o. 23 +ahun 2)1) +entang *etentuan-ketentuan Pokok Petugas kesehatan dan non kesehatan
o
#o. %2 +ahun 2)C% tentang *eselamatan *erja.
o
#o. $0 +ahun 2))$ tentang *esehatan
o
Peraturan enteri *esehatan tentang higene dan sanitasi lingkungan.
o
Peraturan penggunaan bahan-bahan berbahayaPeraturan;persyaratan pembuangan limbah dll.
". Pengendalian melalui (dministrasi ; !rganisasi =(dministrative control> antara lain 7
o
Persyaratan penerimaan tenaga medis, para medis, dan tenaga non medis yang meliputi batas umur, jenis kelamin, syarat kesehatan
o
Pengaturan jam kerja, lembur dan shift
o
enyusun Prosedur *erja +etap =Standard !perating Procedure> untuk masing-masing instalasi dan melakukan penga'asan terhadap pelaksanaannya
o
elaksanakan prosedur keselamatan kerja =safety procedures> terutama untuk pengoperasian alat-alat yang dapat menimbulkan kecelakaan =boiler, alat-alat radiology, dll> dan melakukan penga'asan agar prosedur tersebut dilaksanakan
o
elaksanakan pemeriksaan secara seksama penyebab kecelakaan kerja dan mengupayakan
pencegahannya. B. Pengendalian Secara +eknis =Angineering Bontrol> antara lain 7
o
Substitusi dari bahan kimia, alat kerja atau proses kerja
o
/solasi dari bahan-bahan kimia, alat kerja, proses kerja dan petugas kesehatan dan non kesehatan =penggunaan alat pelindung>
Perbaikan sistim ventilasi, dan lain-lain o D. Pengendalian elalui 6alur kesehatan =edical Bontrol> 9aitu upaya untuk menemukan gangguan sedini mungkin dengan cara mengenal =ecognition> kecelakaan dan penyakit akibat kerja yang dapat tumbuh pada setiap jenis pekerjaan di unit pelayanan kesehatan dan pencegahan meluasnya gangguan yang sudah ada baik terhadap pekerja itu sendiri maupun terhadap orang disekitarnya. Dengan deteksi dini, maka penatalaksanaan kasus menjadi lebih cepat, mengurangi penderitaan dan mempercepat pemulihan kemampuan produktivitas masyarakat pekerja. Disini diperlukan system rujukan untuk menegakkan diagnosa penyakit akibat kerja secara cepat dan tepat =prompt-treatment>. Pencegahan sekunder ini dilaksanakan melalui pemeriksaan kesehatan pekerja yang meliputi7
2. Pemeriksaan ('al (dalah pemeriksaan kesehatan yang dilakukan sebelum seseorang calon ; pekerja =petugas kesehatan dan non kesehatan> mulai melaksanakan pekerjaannya. Pemeriksaan ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang status kesehatan calon pekerja dan mengetahui apakah calon pekerja tersebut ditinjau dari segi kesehatannya sesuai dengan pekerjaan yang akan ditugaskan kepadanya. Pemerikasaan kesehatan a'al ini meliputi 7
o
(namnese umum
o
(namnese pekerjaan
o
Penyakit yang pernah diderita
o
(lrergi
o
/munisasi yang pernah didapat
o
Pemeriksaan badan
o
Pemeriksaan laboratorium rutin
o
Pemeriksaan tertentu7
o
+uberkulin test
Psikotest $. Pemeriksaan "erkala o
(dalah pemeriksaan kesehatan yang dilaksanakan secara berkala dengan jarak 'aktu berkala yang disesuaikan dengan besarnya resiko kesehatan yang dihadapi. akin besar resiko kerja, makin kecil jarak 'aktu antar pemeriksaan berkala uang lingkup pemeriksaan disini meliputi pemeriksaan umum dan pemeriksaan khusus seperti pada pemeriksaan a'al dan bila diperlukan ditambah dengan pemeriksaan lainnya, sesuai dengan resiko kesehatan yang dihadapi dalam pekerjaan.
0. Pemeriksaan *husus 9aitu pemeriksaan kesehatan yang dilakukan pada khusus diluar 'aktu pemeriksaan berkala, yaitu pada keadaan dimana ada atau diduga ada keadaan yang dapat mengganggu kesehatan pekerja. Sebagai unit di sektor kesehatan pengembangan *0 tidak hanya untuk intern di +empat *erja *esehatan, dalam hal memberikan pelayanan paripurna juga harus merambah dan memberi panutan pada masyarakat pekerja di sekitarnya, utamanya pelayanan promotif dan preventif. isalnya untuk mengamankan limbah agar tidak berdampak kesehatan bagi pekerja atau masyarakat disekitarnya, meningkatkan kepekaan dalam mengenali unsafe act dan unsafe condition agar tidak terjadi kecelakaan dan sebagainya.