MAKALAH KOMUNIKASI PEMBANGUNAN
ARTI, FUNGSI, DAN PRINSIP KOMUNIKASI
Disusun Oleh :
Kelompok 3
Dita Swafitriani 20011014003
Wildan Hidayat 20011014003
Dhenil Sulaiman 20011014003
Linda Gustiani 20011014003
Gadis Dwita 20011014003
Rini Apriani 20011014003
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
SUMEDANG
2015
KATA PENGANTAR
Pertama kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan karunianya yang telah diberikan kepada kita. Semoga shalawat dan salam selalu dilimpahkan kepada junjungan nabi besar Muhammad SAW, beserta sahabat dan keluarganya, serta pengikutnya hingga akhir zaman. Amin.
Kami penyusun makalah, alhamdulillah telah berhasil menyelesaikan makalah "Komunikasi Pembangunan" tentang "Arti, Fungsi dan Prinsip Komunikasi". Dan makalah ini kami ajukan sebagai tugas untuk melaksanakan kewajiban sebagai mahasiswa.
Semoga dengan tersusunnya makalah ini, diharapkan dapat membantu mahasiswa dalam memahami bagaimana arti, fungsi dan prinsip komunikasi tersebut dalam pembangunan.
Kami menyadari bahwa penulisan dan penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu adanya masukan, pendapat, maupun kritik dan saran yang membangun sangat diperlukan. Semoga hasil makalah ini dapat bermanfaat bagi yang membutuhkan dan mendapat ridho Allah SWT. Aamiin.
Sumedang, 23 September 2015
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ...........................................................................................................
BAB I .........................................................................................................................
BAB II .......................................................................................................................
Arti Komunikasi ................................................................................................
Fungsi Komunikasi .............................................................................................
Prinsip Komunikasi ............................................................................................
BAB III ......................................................................................................................
Kesimpulan ..........................................................................................................
Saran ....................................................................................................................
Daftar Pustaka ............................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
Pembangunan disegala bidang sedang menjadi tugas utama pemerintah, mulai dari perkotaan hingga ketingkat pedesaan. Demi keberhasilan pembangunan tersebut maka peran serta masyarakat dalam menentukan arah pemabangunan sangatlah penting agar tujuan dari pembangunan tersebut bisa mencapai sasaran, yaitu bidang-bidang pembangunan yang dilaksanakan sesuai dengan apa yang menjadi kebutuhan masyarakat setempat.
Untuk itu diperlukan suatu komunikasi antara pemerintah sebagai pihak yang hendak membangun dengan masyarakat sebagai sasaran dari pembangunan tersebut, sehingga pembangunan yang dijalankan bisa betul-betul sesuai dengan apa yang diharapkan. Keberhasilan pembangunan tidak lepas dari adanya komunikasi pembanguan. Komunikasi memiliki peran yang sangat penting, sebagai contoh, suatu kelompok tani perlu mengkomunikasikan tentang kebutuhan pupuk anggotanya kepada pemerintah sehingga pemerintah bisa memberikan pupuk sesuai dengan kebutuhan kelompok tani tersebut. Luasnya wilayah Republik Indonesia dengan perbedaan disetiap wilayahnya, serta budaya yang beragam menjadi satu masalah tersendiri dalam pembangunan dewasa ini, sebab kadangkala suatu program yang direncanakan tidak sesuai dengan kondisi masyarakat setempat.
Hal tersebut telah coba diselesaikan dengan dihadirkannya sistem otonomi daerah. Dimana pemerintah daerah diberi kesempatan untuk mengelola dananya sendiri sesuai dengan kebutuhan masyarakatnya. Namun dengan hadirnya sistem otonomi ini tidak semerta-merta menghilangkan segala persoalan yang ada. Ketidak mengertian pemerintah daerah tentang pentingnya komunikasi pembangunan ditambah dengan partsipasi masyrakat dalam pembangunan yang sangat minim membuat suatu program terkadang tidak diterima oleh masyarakat.
BAB II
PEMBAHASAN
Arti Komunikasi
Pengertian Komunikasi
Asal Istilah
Menurut kata latin Communicare atau Communis yang berarti sama atau menjadikan milik bersama. Kalau kita berkomunikasi dengan orang lain, berarti kita berusaha agar apa yang disampaikan kepada orang lain tersebut menjadi miliknya
Arti Komunikasi
Penyampaian lambang-lambang atau symbol dari sumber pesan ke penerima pesan sehingga tercapai pengertian bersama tentang tujuan dan penggunaan lambang tersebut. Atau bisa juga disebut proses penggunaan pesan oleh dua orang atau lebih dimana semua pihak saling berganti peran sebagai pengirim dan penerima pesan sampai terjadi pemahaman atas pesan yang sidampaikan oleh semua pihak.
Pengertian komunikasi itu sendiri bisa berbeda-beda karena banyak pendapat yang mengatakan tentang pengertian komunikasi, diantaranya sebagai berikut :
Komunikasi adalah suatu interaksi, proses simbolik yang menghendaki orang – orang mengatur lingkungannya dengan (1) membangun hubungan antar sesama manusia (2) melalui pertukaran informasi (3) menguatkan sikap dan tingkah laku orang lain (4) serta berusaha mengubah sikap dan tingkah laku tersebut.
Komunikasi adalah proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada satu penerima atau lebih dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka. (menurut Everett M. Rogers )
Komunikasi adalah suatu proses dimana dua orang atau lebih membentuk data, melakukan pertukaran informasi dengan satu sama lainnya yang pada akhirnya akan sampai pada saling pengertian yang mendalam. (menurut D. Lawrence Kincaid yang dikembangkan bersama Everett Rogers )
Komunikasi adalah bentuk interaksi manusia yang saling mempengaruhi satu sama lainnya, sengaja atau tidak disengaja. (menurut Shannon dan Weaver )
Cakupan Komunikasi
Komunikasi Verbal
Contoh: Vocabulary (perbendaharaan kata-kata), Intonasi suara, Humor, Singkat dan jelas, Timing, Bahasa(Bicara), Tulisan, Cetakan, Gambar
Komunikasi Non – Verbal
Contoh : Ekspresi muka, Kedipan mata, gerakan tubuh, senyuman, Ekspresi wajah, Kontak mata, Sentuhan, Postur tubuh dan gaya berjalan, Sound (Suara)
Komunikasi Warna
Contoh : Misalnya pada lampu lintas, merah berarti berhenti, kuning untuk berhati-hati, dan hijau untuk jalan. di Timur Tengah, jika sebuah produk menggunakan warna kemasan hijau, misalnya, berarti melambangkan sesuatu yang sehat, alami, dan baru.
Komunikasi Bau – Bauan
Contoh : kita dapat mengenal masakan khas dari minangkabau karena baunya sangat khas.
Gabungan dua atau lebih lambang komunikasi
Konseptualisasi Komunikasi
Komunikasi sebagai tindakan satu arah (statis)
Komunikasi sebagai tindakan satu arah mengisyaratkan penyampaian pesan searah dari sumber ke penerima baik secara langsung (tatap muka) atau melalui media.
Komunikasi satu arah berorientasi pada sumber (source-oriented definition) sebagai tindakan yang disengaja (intentional act) untuk menyampaikan pesan demi memenuhi kebutuhan komunikator (menjelaskan, membujuk)
Bersifat persuasif.
Komunikasi sebagai interaksi (mekanis)
Komunikasi sebagai suatu proses sebab akibat atau aksi reaksi yang arahnya bergantian.
berorientasi pada sumber.
mengabaikan kemungkinan yang berkomunikasi dapat mengirim dan menerima pesan pada saat yang sama
terjadi proses timbal balik (feed back).
Komunikasi sebagai transaksi (dinamis)
Komunikasi dinamis merupakan proses personel karena pemahamannya bersifat pribadi
tidak dibatasi pada komunikasi yang disengaja atau respon yang diamati.
berorientasi terhadap penerima (receiver-oriented definition).
terjadi bila seseorang sudah menafsirkan perilaku orang lain (baik verbal maupun non-verbal) yang secara berkesinambungan mengubah pihak-pihak yang berkomunikasi.
Fungsi Komunikasi
Berdasarkan pengalaman yang mereka lakukan, para pakar komunikasi mengemukakan fungsi yang berbedabeda meskipun adakalanya terdapat kesamaan dan tumpang tindih di antara berbagai pendapat tersebut.
Fungsi-fungsi Komunikasi
Fungsi Sosial
Fungsi komunikasi sebagai komunikasi sosial mengisyaratkan bahwa komunikasi itu penting untuk membangun konsep-diri, aktualisasi-diri, untuk kelangsungan hidup, untuk memperoleh kebahagiaan, terhindar dari tekanan dan ketegangan.
Pembentukan konsep-diri
Konsep-diri adalah pandangan kita mengenai siapa diri kita, dan itu hanya bisa kita peroleh lewat informasi yang diberikan orang lain kepada kita.
Pernyataan eksistensi-diri
Orang berkomunikasi untuk menunjukkan dirinya eksis. Bila kita berdiam diri , orang lain akan memperlakukan kita seolah-olah kita tidak ada. Pengamatan juga menunjukkan bahwa bila seorang anggota diskusi tidak berbicara sama sekali dan memilih tetap diam, orang lain akan segera menganggap bahwa si pendiam itu tidak ada sama sekali. Mereka tidak meminta si pendiam itu untuk memberi komentar atau berbicara kepadanya. Dan bila kemudian si pendiam memutuskan berbicara, anggota lainnya sering bereaksi seolah-olah si pendiam itu mengganggu saja. Mereka memperhatikannya sedikit saja. Mereka mengharapkan si pendiam itu tidak berbicara. Respon kelompok yang demikian mungkin tidak akan terjadi bila sejak awal si pendiam membuat komentar dalam diskusi dan kemudian menunggu giliran untuk berbicara lagi. Dengan bersikap pasif si pendiam gagal menggunakan pembicaraan untuk menyatakan eksistensi-dirinya.
Untuk kelangsungan hidup, memupuk hubangan dan memperoleh kebahagiaan
Melalui komunikasi pula kita dapat memenuhi kebutuhan emosional kita dan meningkatkan kesehatan mental kita. Kita belajar makna cinta, kasih sayang, keintiman, simpati, rasa hormat, rasa bangga, bahkan ir ihati dan kebencian. Melalui komunikasi, kita dapat mengalami berbagai kualitas perasaan itu dan membandingkannya antara perasaan yang satu dengan perasaan lainnya. Komunikasi sosial mengisyaratkan bahwa komunikasi dilakukan untuk pemenuhan-diri untuk merasa terhibur, nyaman dan tenteram dengan diri sendiri dan juga orang lain.
Fungsi Ekspresif
Komunikasi eskpresif tidak otomatis bertujuan mempengaruhi orang lain, namun dapat dilakukan sejauh komunikasi tersebut instrumen untuk menyampaikan perasaan-perasaan (emosi) kita. Perasaan-perasaan tersebut terutama dikomunikasikan melalui pesan-pesan nonverbal. Perasaan sayang, peduli, rindu, simpati, gembira, sedih, takut, prihatin, marah dan benci dapat disampaikan lewat kata-kata, namun terutama lewat perilaku nonverbal.
Komunikasi Ritual
Komunikasi ritual biasanya dilakukan secara kolektif. Suatu komunitas sering melakukan upacara-upacara berlainan sepanjang tahun dan sepanjang hidup yang disebut para antropolog sebagai rites of passage, mulai dan upacara kelahiran, sunatan, ulang tahun (nyanyi Happy Birthday dan pemotongn kue), pertunangan (melamar, tukar icin), siraman, pernikahan (ijab-qabul, sungkem kepada orang-tua, sawer dsb.), ulang tahun perkawinan hingga upacara kematian. Dalam acara-acara itu orang mengucapkan kata-kata atau menampilkan perilaku-perilaku tertentu yang bersifat simbolik.
Komunikasi Instrumental
Komunikasi instrumental mempunyai beberapa tujuan umum yaitu menginformasikan, mengajar, mendorong, mengubah sikap dan keyakinan, dan mengubah perilaku atau menggerakkan tindakan dan juga untuk menghibur. Bila diringkas kesemua tujuan tersebut dapat disebut membujuk (bersifat persuasive).
Konteks Komunikasi
Aspek Fisik
Aspek fisik adalah ruang dimana komunikasi berlangsung nyata (berwujud) meliputi iklim, cuaca, suhu udara, bentuk ruangan, jumlah peserta komunikasi.
Aspek Sosial - Psikologis
Aspek psikologis meliputi misalnya tata hubungan status diantara mereka yang terlibat, peran yang dijalnkan orang, serta aturan budaya masyarakat di mana mereka berkomunikasi. Misalnya. Konteks ini mencakup rasa persahabatan atau permusuhan, formalitas atau informalitas, serius atau sendagurau. Misalnya sikap, kecenderungan, prasangka, dan emosi peserta komunikasi norma, nilai sosial, karakteristik budaya.
Aspek Waktu
Aspek waktu mencakup waktu dalam hitungan jam, hari, atau sejarah di mana komunikasi berlangsung.
Tingkatan Berkomunikasi
Faktor – faktor di luar orang yang berkomunikasi ini memiliki beberapa tingkatan berdasarkan banyaknya peserta komunikasi, yaitu
Komunikasi intrapribadi (Intrapersonal Communication)
Menjelaskan bagaimana orang menerima informasi, mengolahnya, menyimpannya, dan menghasilkannya kembali. Proses pengolahan informasi, yang disebut dengan komunikasi intrapersonal meliputi sensasi, persepsi, memori, dan berpikir.
Komunikasi interpribadi (Interpersonal Communication)
Komunikasi interpersonal lebih difokuskan pada menghasilkan informasi dan menyampaikannya kepada orang lain.
Komunikasi Kelompok (Small Group Communication)
Komunikasi Kelompok terbagi dua, yaitu :
Komunikasi Kelompok Kecil dilakukan dalam kelompok yang lebih terbatas dan dimungkinkan terjadi proses komunikasi dua arah. Misalnya : penyuluhan kepada siswa SLTA, penyuluhan pertanian kepada kelompok petani, penyuluhan di posyandu/dasa wisma, lokakarya
Komunikasi Kelompok Besar dilakukan dalam kelompok yang besar, heterogen, anonim dan tidak dimungkinkan terjadi proses komunikasi dua arah. Misalnya : Orasi kampanye partai politik.
Komunikasi Publik (Public Communication)
proses komunikasi dimana pesan – pesan disampaikan oleh pembicara dalam situasi tatap muka didepan khalayak yang lebih besar dan tidak dikenali satu persatu. ciri – ciri komunikasi publik :
Satu pihak (pendengar) cenderung lebih pasif
Interaksi antara sumber dan penerima terbatas
Umpan balik yang diberikan terbatas.
Dilakukan di tempat umum seperti di kelas, auditorium, tempat ibadah.
Dihadiri oleh sejumlah besar orang
Biasanya telah direncanakan.
Sering bertujuan untuk memberikan penerangan, menghibur, memberikan penghormatan, dan membujuk.
Komunikasi Organisasi (Organizational Communication)
Komunikasi Massa (Mass Communication)
Menurut Joseph R. Dominick, komunikasi massa adalah suatu proses dimana suatu organisasi yang kompleks dengan bantuan satu atau lebih mesin memproduksi dan mengirimkan pesan kepada khalayak yang besar, heterogen, dan tersebar. Sedangkan menurut Jalaludin Rahmat, Komunikasi Massa adalah jenis komunikasi yang ditunjukkan kepada sejumlah khalayak yang tersebar heterogen dan anonim melalui media cetak atau elektronik sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat. Komunikasi massa yang baik harus :
Pesan disusun dengan jelas, tidak rumit dan tidak bertele-tele
Bahasa yang mudah dimengerti / dipahami
Bentuk gambar yang baik
Membentuk kelompok khusus, misalnya kelompok pendengar (radio)
Komunikasi ini dilakukan juga pada media massa, baik dalam bentuk cetak maupun non cetak. Media massa cetak misalnya surat kabar dan majalah sedangkan media massa non-cetak misalnya Televisi, internet, dan film. Contoh komunikasi massa adalah kampanye anti merokok, iklan layanan masyarakat tentang penghematan listrik, film dokumenter tentang transmigrasi, talk show, dan penyampaian pesan dalam pemberitaan.
Prinsip-Prinsip Komunikasi
Prinsip-prinsip komunikasi seperti halnya fungsi dan definisi komunikasi mempunyai uraian yang beragam sesuai dengan konsep yang dikembangkan oleh masing-masing pakar. Istilah prinsip oleh William B. Gudykunst disebut asumsi-asumsi komunikasi. Larry A.Samovar dan Richard E.Porter menyebutnya karakteristik komunikasi. Deddy Mulyana, Ph.D membuat istilah baru yaitu prinsip-prinsip komunikasi. Terdapat 12 prinsip komunikasi yang dikatakan sebagai penjabaran lebih jauh dari definisi dan hakekat komunikasi yaitu :
Komunikasi adalah suatu proses simbolik
Komunikasi adalah sesuatu yang bersifat dinamis, sirkular dan tidak berakhir pada suatu titik, tetapi terus berkelanjutan.
Setiap perilaku mempunyai potensi komunikasi
orang tidak bebas nilai, pada saat orang tersebut tidak bermaksud mengkomunikasikan sesuatu, tetapi dimaknai oleh orang lain maka orang tersebut sudah terlibat dalam proses berkomunikasi. Gerak tubuh, ekspresi wajah (komunikasi non verbal) seseorang dapat dimaknai oleh orang lain menjadi suatu stimulus.
Komunikasi punya dimensi isi dan hubungan
Setiap pesan komunikasi mempunyai dimensi isi dimana dari dimensi isi tersebut kita bisa memprediksi dimensi hubungan yang ada diantara pihak-pihak yang melakukan proses komunikasi. Percakapan diantara dua orang sahabat dan antara dosen dan mahasiswa di kelas berbeda memiliki dimesi isi yang berbeda.
Komunikasi itu berlangsung dalam berbagai tingkat kesengajaan
Setiap tindakan komunikasi yang dilakukan oleh seseorang bisa terjadi mulai dari tingkat kesengajaan yang rendah artinya tindakan komunikasi yang tidak direncanakan (apa saja yang akan dikatakan atau apa saja yang akan dilakukan secara rinci dan detail), sampai pada tindakan komunikasi yang betul-betul disengaja (pihak komunikan mengharapkan respon dan berharap tujuannya tercapai).
Komunikasi terjadi dalam konteks ruang dan waktu
Pesan komunikasi yang dikirimkan oleh pihak komunikan baik secara verbal maupun non-verbal disesuaikan dengan tempat, dimana proses komunikasi itu berlangsung, kepada siapa pesan itu dikirimkan dan kapan komunikasi itu berlangsung.
Komunikasi melibatkan prediksi peserta komunikasi
Tidak dapat dibayangkan jika orang melakukan tindakan komunikasi di luar norma yang berlaku di masyarakat. Jika kita tersenyum maka kita dapat memprediksi bahwa pihak penerima akan membalas dengan senyuman, jika kita menyapa seseorang maka orang tersebut akan membalas sapaan kita. Prediksi seperti itu akan membuat seseorang menjadi tenang dalam melakukan proses komunikasi.
Komunikasi itu bersifat sistemik
Dalam diri setiap orang mengandung sisi internal yang dipengaruhi oleh latar belakang budaya, nilai, adat, pengalaman dan pendidikan. Bagaimana seseorang berkomunikasi dipengaruhi oleh beberapa hal internal tersebut. Sisi internal seperti lingkungan keluarga dan lingkungan dimana dia bersosialisasi mempengaruhi bagaimana dia melakukan tindakan komunikasi.
Semakin mirip latar belakang sosial budaya semakin efektiflah komunikasi
Jika dua orang melakukan komunikasi berasal dari suku yang sama, pendidikan yang sama, maka ada kecenderungan dua pihak tersebut mempunyai bahan yang sama untuk saling dikomunikasikan. Kedua pihak mempunyai makna yang sama terhadap simbol-simbol yang saling dipertukarkan.
Komunikasi bersifat nonsekuensial
Proses komunikasi bersifat sirkular dalam arti tidak berlangsung satu arah. Melibatkan respon atau tanggapan sebagai bukti bahwa pesan yang dikirimkan itu diterima dan dimengerti.
Komunikasi bersifat prosesual, dinamis dan transaksional
Konsekuensi dari prinsip bahwa komunikasi adalah sebuah proses adalah komunikasi itu dinamis dan transaksional. Ada proses saling memberi dan menerima informasi diantara pihak-pihak yang melakukan komunikasi.
Komunikasi bersifat irreversible
Setiap orang yang melakukan proses komunikasi tidak dapat mengontrol sedemikian rupa terhadap efek yang ditimbulkan oleh pesan yang dikirimkan. Komunikasi tidak dapat ditarik kembali, jika seseorang sudah berkata menyakiti orang lain, maka efek sakit hati tidak akan hilang begitu saja pada diri orang lain tersebut.
Komunikasi bukan panasea untuk menyelesaikan berbagai masalah
Dalam arti bahwa komunikasi bukan satu-satunya obat mujarab yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah.
BAB III
Kesimpulan
Arti komunikasi itu sendiri berbeda-beda salah satunya yaitu pengertian komunikasi adalah suatu proses dimana dua orang atau lebih membentuk data, melakukan pertukaran informasi dengan satu sama lainnya yang pada akhirnya akan sampai pada saling pengertian yang mendalam. (menurut D. Lawrence Kincaid yang dikembangkan bersama Everett Rogers )
Fungsi komunikasi dibagi menjadi beberapa yaitu : fungsi sosial, fungsi ekspresif, komunikasi ritual, dan komunikasi instrumental.
Prinsip-prinsip komunikasi yaitu :
Komunikasi adalah suatu proses simbolik.
Setiap perilaku mempunyai potensi komunikasi.
Komunikasi punya dimensi isi dan hubungan.
Komunikasi itu berlangsung dalam berbagai tingkat kesengajaan.
Komunikasi terjadi dalam konteks ruang dan waktu.
Komunikasi melibatkan prediksi peserta komunikasi.
Komunikasi bersifat sistemik.
Semakin mirip latar belakang sosial budaya semakin efektiflah komunikasi.
Komunikasi bersifat nonsekuensial.
Komunikasi bersifat prosesual, dinamis dan transaksional.
Komunikasi bersifat irreversible.
Komunikasi bukan panasea untuk menyelesaikan berbagai masalah
3.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Nasution, Zulkarimen. 1998. Komunikasi Pembangunan. Jakarta : Rajawali Press
http://ekibaihaki.com/page/48277/materi-kuliah.html (diakses pada 20 September 2015)
https://meiliemma.wordpress.com/2006/10/17/prinsip-prinsip-komunikasi/#comment-946 (diakses pada 20 September 2015)