BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Lapa Lapara rato tomi mi meru merupa paka kan n salah salah satu satu pros prosed edur ur pemb pembed edah ahan an mayo mayorr, deng dengan an melakukan penyayatan pada lapisan dinding abdomen untuk mendapatkan bagian organ abdome abdomen n yang yang mengal mengalami ami masalah masalah (hemor (hemoragi agi,, perfor perforasi, asi, kanker kanker,, da obstru obstruksi ksi). ). Laparatomi dilakukan pada kasus-kasus seperti apendiksitis, perforasi, hernia inguinalis, kanker kanker lambun lambung, g, kanker kanker colon colon dan rectum, rectum, obstru obstruksi ksi usus, usus, inflam inflamasi asi usus usus kronis kronis,, kolestisitis dan peritonitis (Sjamsuhidajat, 200). !pendi !pendiks ks adalah adalah organ organ tambah tambahan an kecil kecil yang yang menyer menyerupa upaii jari, jari, melekat melekat pada pada sekum tepat diba"ah katup ileosekal. #arena apendiks mengosongkan diri dengan tidak efisien, dan lumennya kecil, maka apendiks mudah mengalami obstruksi dan rentan terjadi infeksi (appendicitis). !ppendicitis merupakan penyebab yang paling umum dari inflamasi inflamasi akut, kuadran kanan rongga abdomen dan penyebab penyebab yang paling umum dari pembedahan abdomen darurat. $ria lebih banyak terkena daripada "anita, remaja r emaja lebih le bih banyak dari orang de"asa, kejadian kasus !ppendicitis tertinggi adalah yang berusia %0 sampai &0 tahun ('runner Suddarth, 2000). Appendisitis dapat terjadi pada setiap usia, perbandingan antara pria dan "anita mempunyai kemungkinan yang sama untuk menderita penyakit ini. amun penyakit ini paling sering dijumpai pada de"asa muda antar umur %0-&0 tahun (Smelt*er, 2002). Satu Satu dari dari % oran orang g pern pernah ah mend mender erita ita apendisitisdalam apendisitisdalam hidupnya. hidupnya. +nsiden +nsiden tertinggi tertinggi terdapat pada laki-laki usia %0-% tahun dan "anita yang berusia %-% tahun. Laki-laki lebih banyak menderita apendisitis dari pada "anita pada usia pubertas dan pada usia 2 tahun. Apendisitis tahun. Apendisitis jarang terjadi pada bayi dan anak-anak diba"ah 2 tahun (Smelt*er, 2002). Surey di %2 proinsi di +ndonesia tahun 200/ menunjukan jumlah apendisitis yang yang dira"a dira"att di rumah rumah sakit sakit sebany sebanyak ak &.2% &.2% kasus. kasus. umlah umlah ini mening meningkat kat drastic drastic dibanding dibandingkan kan dengan dengan tahun sebelumnya,yait sebelumnya,yaitu u sebanyak sebanyak %.2&1 orang. ia"al tahun 200, tercatat 2.% orang di akarta yang dira"at di rumah sakit akibat apendiitis (3mmualya, (3mmualya, 200/). 200/). epartemen epartemen #esehatan #esehatan menganggap menganggap apendisitis merupakan isu prioritas kesehatan di tingkat lokal dan nasional karena mempunyai dampak besar pada kesehatan masyarakat (epkes 4+, 200/).
1
#omplikasi utama apendisitis adalah perforasi apendiks yang dapat berkembang menjadi abses, peritonitis bahkan shock dan perforasi. +nsiden perforasi adalah %05 sampai &25. +nsiden lebih tinggi pada anak kecil dan lansia. Perforasi terjadi secara umum 2 jam pertama setelah a"itan nyeri. !ngka kematian yang timbul akibat terjadinya perforasi adalah %0-%5 dari kasus yang ada, sedangkan angka kematian pasien apendisitis akut adalah 0,25-0,/5. yang berhubungan dengan komplikasi penyakitnya daripada akibatinterensi tindakan (Sjamsuhidayat, 200). $engebotan apendisitis dapat melalui dua cara yaitu operasi dan non operasi pada kasus ringan apendisitis bisa sembuh hanya dengan pengobatan tetapi untuk apendisitis yang sudah luas infeksinya maka harus segera dilakukan operasi apendiktomi. Appendiktomi adalah pembedahan untuk mengangkat appendiks yang meradang (Smelt*er, 2002). $embedahan segera dilakukan untuk mencegah rupture, terbentuknya abses atau peradangan pada selaput rongga parut (peritonitis) (Smelt*er,2002). 6asil akhir operasi pun berbeda tergantung dari tingkatan keparahan, komplikasi setelah operasi antara lain perdarahan, perlengketan organ dalam, atau infeksi pada daerah operasi. $embedahan merupakan peristi"a komplek yang menegangkan, dilakukan di ruang operasi rumah sakit, Seiring dengan perkembangan *aman benang yang digunakan untuk penjahitan dalam bedah
pun mengalami banyak perkembangan.
enisnya beragam dan penggunaannya pun beragam. Semakin banyak bentuk jarum dan benang yang dibuat menyesuaikan dengan kebutuhannya untuk menjahit suatu bagian tertentu. 7isalnya jenis benang yang panjang dengan diameter tebal diperlukan untuk menjahit fasia dan kulit sedangkan benang yang pendek dan diameternya tipis untuk menjahit organ isera, pembuluh darah dan muskulus. 3kuran dan bentuknya pun beragam. emikian pula benang jahit bedah yang dibagi dalam dua bagian besar yaitu benang yang dapat diserap maupun yang tidak dapat diserap. 'enang yang dapat diserap umumnya digunakan untuk lapisan dalam tubuh seperti menjahit peritoneum sedangkan yang tidak dapat diserap digunakan untuk menjahit permukaan kulit. 3kuran dan bahannya pun berariasi (8ddleman, 9hristopher S. 20%2). engan demikian sangatlah penting bagi seorang petugas kamar operaso untuk mengetahui macam-macam jenis benang tersebut serta penggunaannya secara klinis sehingga tidak terjadi kesalahan dalam menggunakan jenis-jenis benang bedah tersebut
2
dalam kegiatan klinis sehari-hari. 'erdasarkan uraian fenomena yang telah dijelaskan, penulis tertarik untuk membahas tentang operasi apendiktomi , instek, dan macammacam benang yang digunakan dalam operasi .
1.2 Rumusan Masalah
%. 'agaimana konsep dari appendiktomi terbuka beserta teknik instrumentasinya: 2. 'agaimana konsep dari appendiktomi laparaskopi beserta teknik instrumentasinya: &. !pa saja jenis-jenis dari benang bedah:
1.3 Tujuan 1.3.1
Tujuan Umum
!dapun manfaat dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui konsep dari appendiktomi dan jenis-jenis benag bedah. 1.3.2
a) 3ntuk
Tujuan Khusus
mengetahui
konsep
dari
appendiktomi
terbuka
instrumentasinya. b) 3ntuk mengetahui konsep dari appendiktomi laparaskopi
beserta
teknik
beserta teknik
instrumentasinya. c) 3ntuk mengetahui jenis-jenis dari benang bedah. 1. Man!aat
!da 2 manfaat dari makalah ini yaitu manfaat praktis dan manfaat teoritis. 1..1 Man!aat "rakt#s a) 'agi instusi pelayanan kesehatan sebagai informasi bagi institusi pelayanan kesehatan tentang konsep dari appendiktomi beserta teknik instrumentasinya dan jenis-jenis benang bedah untuk meningkatkan k"alitas pelayanannya. b) 'agi tenaga kesehatan dapat meningkatkan pengetahuan tentang konsep dari appendiktomi beserta teknik instrumentasinya dan jenis-jenis benang bedah untuk meningkatkan ketrampilan dalam memberikan pelayanan kesehatan. 1..2
Man!aat te$r#t#s
3
a) 'agi +nstitusi $endidikan bisa digunakan sebagai tambahan "a"asan serta literatur baru dalam mengembangkan ilmu pengetahuan khususnya tentang kepera"atan perioperatif. b) 'agi mahasis"a dapat menambah "a"asan tentang konsep dari appendiktomi beserta teknik instrumentasinya dan jenis-jenis benang bedah untuk diterapkan di rumah sakit khususnya kamar operasi pada saat berada di kamar operasi.
BAB II TIN%AUAN TE&RI A"en'#ks#t#s a. De!#n#s#
4
a"en'#ks#t#s meru"akan #n!eks# "a'a a"en'#ks (ang '#se)a)kan $leh )akter# atau "enum"ukan !eses. ). Et#$l$g# $enyebab penyakit apendisitis secara pasti belum diketahui. ;etapi, terjadinya apendisitis ini umumnya karena bakteri. Selain itu, terdapat banyak faktor pencetus terjadinya penyakit ini diantaranya sumbatan lumen apendiks, hiperplasia jaringan limfe, fekalit, tumor apendiks dan cacing askaris yang dapat menyebabkan sumbatan. $enyebab lain yang diduga dapat menimbulkan apendisitis adalah erosi mukosa apendiks karena parasit seperti 8. histolytica. $enelitian epidemiologi menunjukkan peran kebiasaan makan makanan rendah serat dan pengaruh konstipasi terhadap timbulnya apendisitis juga merupakan faktor pencetus terjadinya penyakit ini. #onstipasi akan menaikkan tekanan intrasekal yang berakibat timbulnya sumbatan fungsional apendiks dan meningkatnya pertumbuhan kuman flora kolon biasa. Semuanya ini mempermudah timbulnya apendisitis akut (Sjamsuhidayat, 200). *. Man#!estas# +l#n#s
7enurut iane 9. 'aughman dan i!nn 9. 6ackley (2000), manifestasi klinis apendisitis adalah sebagai berikut< %. yeri kuadran kanan ba"ah dan biasanya disertai dengan demam derajat rendah, mual, dan seringkali muntah 2. $ada titik 7c 'urney terdapat nyeri tekan setempat karena tekanan dan sedikit kaku dari bagian ba"ah otot rektus kanan &. yeri alih mungkin saja ada= letak apendiks mengakibatkan sejumlah nueri tekan, spasme otot, dan konstipasi serta diare kambuhan . ;anda 4osing (dapat diketahui dengan mempalpasi kuadran kanan ba"ah , yang menyebabkan nyeri kuadran kiri ba"ah) . ika terjadi ruptur apendiks, maka nyeri akan menjadi lebih menyebar= terjadi distensi abdomen akibat ileus paralitik dan kondisi memburuk. APENDI+T&MI a. De!#n#s# !ppendiktomi adalah pembedahan untuk mengangkat appendik dilakukan
sesegera mungkin untuk menurunkan perforasi. ). +las#!#kas# %. !pendiktomi terbuka 'ila apendiktomi terbuka, incise 7c'urney paling banyak dipilih oleh ahli bedah. 7c'urney >"echselschnitt> muscle Splitting< sayatan yang berubahubah sesuai serabut otot.
5
In'#kas#, !ppendisitis akut $eriappendikuler infiltrat !ppendisitis perforate 2. !pendiktomi laparoskopi $engangkatan usus buntu ini dilakuakan untuk usus buntu akut.
!ppendiktomi laparoskopi merupakan alternatif yang baik untuk pasien dengan usus buntu akut, khususnya "anita muda pada usia subur, karena prosedur laparoskopi memiliki keunggulan diagnosa untuk diagnosa yang belum pasti. #eunggulan lainnya termasuk hasil kosmetik lebih baik, nyeri berkurang, dan "aktu pemulihan yang cepat. $ada appendiktomi laparoskopi, & bukaan kecil untuk memasukkan kamera miniature dan peralatan bedah dibuat melintang bagian ba"ah perut untuk mengangkat usus buntu. +ni dibandingkan dengan hingga 1 cm sayatan yang dibutuhkan untuk appendiktomi terbuka. In'#kas#, !ppendisitis akut !ppendisitis kronik +$ntra In'#kas#, -
?anita dengan kehamilan pada trimester kedua dan ketiga $enyulit radang pelis dan endometriosis
*. +$m"l#kas# %. urante @perasi< perdarahan intraperitoneal, dinding perut, robekan sekum
atau usus lain. 2. $asca bedah dini< infeksi, hematom, paralitik illeus, peritonitis, fistel usus, abses intra peritoneal '. Pemer#ksaan Penunjang %. Laboratorium rutin dan urine lengkap (untuk "anita ditambahkan $$;) 2. 3SA abdomen &. 9; Scan . Boto thoraks e. Instrumen Tekn#k A""en'#kt$m# a. !ppendiktomi ;erbuka %. $ersiapan pera"at @perator, pera"at instrumen, dan asisten operator melakukan cuci tangan -
dengan air mengalir, hibiscrub, dan disikat selama &- menit. 7enggunakan gaun steril yang sudah disiapkan oleh sirkulating nurse. 7emakai gloing (sarung tangan) dibantu pera"at instrumen. 6
-
-
-
9irculating nurse membuka pembungkus instrumen dengan tidak menyentuh bagian yang steril dan diterima oleh scrub nurse. 7emasang slop meja mayo, serta perlak dan dialasi dengan duk steril. 7emasang mess dan canul suction. 7enyiapkan betadine %05 dan alkohol C05 didalam kom dibantu circulating nurse. Setelah itu mendesinfeksi dan drapping (memasang duk steril). 7endekatkan meja instrumen atau mayo. 7enyambung dan menfiksasi selang suction, electric couter. +nstrumen operasi dan scrub nurse telah siap.
Persiapan Tempat & Alat
A. Alat-alat steril
Set dasar yang disiapkan (Basic Instrument Set)
%. esinfeksi #lem (Sponge 6olding Borceps). % (satu) 2. oek #lem (Towel Forceps) (lima) &. $incet 9hirurgie 2 (dua) . $incet !natomie 2 (dua) . 6and at mes (Knifehandle) % (satu)
!rteri klem an pean lurus /
!rteri klem an pean bengkok (chrorn kiern) /
!rteri klem an #ocher 1
Aunting 'enang (Ligature cissors) 2
Aunting !et"embaum panjang > pendek %>%
#ald $oerder panjang>pendek %>%
%oundhag gigi tajam 2
Langenbeck 2
7
9rush klem %
Set dan bahan penunjang operasi
Linen Set.
Sarung tangan bermacam-macam ukuran
esinfektan dan !lkohol C0 5, S 0. 5
#anul iathermi D #abel.
#anul D Selang Suction.
$isau bedah no. %0.
#asa, deper, cucing, mangkok, bengkok, korentang pada tempatnya.
arum %>2 bulat (round), tajam (cutting).
'enang nonabsorbtable 2>0, absortable no.%, &>0 , 0.
B. Alat dak Steril
%. $lester lebar 2. Aunting Eerban> 'andage scissors. &. $lat iatermi. . 7esin iatermi. . 7esin Suction. 1. Lampu @perasi. C. 7eja @perasi. /. 7eja 7ayo. . 7eja +nstrumen. %0. Standar +nfus.
8
%%. ;empat sampah Persiapan pasien
%. $ersetujuan operasi. 2. !lat-alat dan obat-obatan. &. $uasa . Laement Setelah penderita dilakukan anaesthesi.
7engatur posisi terlentang.
7emasang plat diatermi di ba"ah paha penderita
7emasang folley cathetera (kalau perlu).
Prosedur
%. $era"at instrumen cuci tangan. 2. @perator dan asisten cuci tangan. &. $era"at instrumen memakai baju steril. dan sarung tangan . . 'eri dan pakaikan baju operasi, sarung tangan pada asisten dan operator. . !tur instrumen di meja mayo sesuai kebutuhan. 1. 'erikan klem dan deper desinfektan untuk desinfeksi lapangan operasi. C. Siapkan duk besar 2 biji, duk kecil biji, duk klem buah untuk draping. /. $asang dan atur selang suction, kabel diathermi, klem dengan duk klem dan memberitahu operator bah"a instrurnen siap dipergunakan. . 'erikan pincet chirurgie, hand at mes, mes no.%0 pada operator untuk incisi, arteri klem an pean, kasa dan diathermi untuk mera"at perdarahan. %0. 'erikan dua hak tajam untuk memperlebar permukaan kulit.
9
%%. 'erikan pincet chirurgie, dan gunting met*enbaum untuk membuka fascia, dua arteri klem an kocher untuk memegang fasia yang sudah terbuka. %2. 'erikan dua pinset chirurgie dan gunting met*enbaum dan mikulit* untuk memegang peritonium yang sudah dibuka. %&. 'erikan deppers kecil untuk mengait appendik dan pincet anatomis panjang untuk mengambil appendik. %. 'erikan bab cock untuk menjepit appendik kemudian pisahkan dari meso appendik dengan couter. %. 'erikan crushing klem untuk menjepit pangkal appendik kemudian berikan benang non absorbable 2>0 untuk mengikat pangkal appendik 2 F. %1. 'erikan crusing klem lagi untuk menjepit diatas ikatan da berikan pisau bedah no %0 yang telah dibasahi dengan desinfektan untuk memotong appendik. %C. 'erikan pinset panjang untuk mengkoter ujung potongan appendik dan untuk mera"at perdarahan. %/. +nentaris alat dan kasa %. ahit lapis demi lapis dengan benang absorbtabel 2>0 , &>0. dan tutup dengan kasa plester. 20. 9uci tangan, cuci instrumen dan setting kembali instrumen Evaluasi
%. #elengkapan instrument 2. $roses operasi &. 'ahan pemeriksaan b. !pendiktomi Laparoskopi a) $ersiapan alat - Satu set lengkap standar peralatan laparoskopi
10
- sistem optik Laparoskopi (laparoskop) - #abel serat optik - 8ndoideocamera - Eideo monitor - Sumber cahaya 8ndoskopi - 8lektronik insufflator 9@2 - koagulasi dan > atau penyegelan perangkat - Sistem aspirasi dan irigasi - ;rocars - tang - Aunting - arum pemegang - 9lip-aplikator
b) $rocedure %. $enderita posisi supine dan dalam narkose 2. esinfeksi pada dada bagian ba"ah dan seluruh abdomen. &. +nsisi diba"ah umbilikalis sepanjang %0-%2 mm. engan &eress needle dimasukkan 9@2 sampai tekanan %0-%2 cm6g. ;rokar + (%0-%2 mm) dimasukkan secara buta G untuk port #amera. . ;rokar kedua mm dimasukkan di k"adran kiri ba"ah disebelah lateral m. rectus abdominis G untuk port tindakan tangan kanan . ;rokar ketiga mm dimasukkan pada linea mediana didaerah supra pubis dengan menghindari kandung kemih G untuk port tindakan tangan kiri. 1. $osisi penderita diubah menjadi ;rendelenberg dan sedikit miring kekiri C. engan forcep messo apendiks dipegang /. engan alat diseksi, messo apendik dibebaskan dari apendiks dengan kauter dan klip . ilakukan pemasangan 2 buah lasso (endoloop) pada basis apendiks, kemudian apendiks dipotong di antara kedua lasso dengan alat diseksi. %0. !pendiks dipegang dengan grasper pada bagian pangkal dan dikeluarkan melalui port umbilikus %%. aerah apendik dicuci dan diperiksa keadaan caecum dan ileum %2. $ort mm dicabut dengan dilihat langsung melalui ideo scope untuk meyakinkan tidak terjadi perdarahan dari pembuluh darah dinding abdomen %&. $ort umbilicus dicabut dan fascia dijahit kembali.
11
'8!A '8!6 efenisi 'enang bedah ( suture ) adalah materi berbentuk benang yang berfungsi untuk ligasi (7engikat) pembuluh darah atau aproksimasi (mengikat > menyatukan jaringan) Spesifikasi material benang bedah < %. 2.
Steril, harus steril se"aktu digunakan. iketahui kekuatan untuk memegang jaringan ( tensil strength ) yang sesuai
jenis material benang. &. iketahui massa penyerapan ( absorption rate ) yaitu lamanya benang habis diserap tubuh . Simpul aman, diketahui jumlah minimal tali simpul yang aman untuk setiap jenis benang, artinya tetap tersimpul selama proses penyembuhan luka. . 7udah untuk digunakan. 1. apat digunakan untuk segala jenis operasi. C. 4eaksi > trauma jaringan yang minimal, diameter benang bedah yang dianjurkan dipergunakan adalah ukuran terkecil yang paling aman untuk setiap jenis jaringan yang dijahit, massa material benang dan reaksi jaringan sekecil mungkin. 3kuran benang bedah disepakati adalah sebagai berikut < a. b.
3kuran terbesar adalah % dan ukuran terkecil adalah %%-0 atau %2-0. 3kuran dimulai dari nomor % dan ukuran bertambah besar dengan bertambah %,
sedangkan apabila ukuran bertambah kecil maka ditambah 0. c. 3kuran benang system 8ropa ( metric gauge ) adalah metric 0,% ( 0,0%0 0,0% mm ) sampai metric %0 ( %,00 %,0 ). d. ukuran benang system !merika ( imperial gauge ) ukuran %%-0 ( 0,0%0 0,0% ) sampai ukuran C ( %,00 %,0 ). e. alam kemasan selain dicantumkan diameter juga panjang benang dalam cm.
Lokasi $enjahitan Basia @tot #ulit Lemak 6epar Ainjal $ankreas 3sus 6alus 3sus 'esar
enis 'enang Semua Semua ;idak iserap ;erserap #romik catgut Semua 9atgut Sutera atau #apas 9atgut, Sutera, #apas #romik 9atgut
3kuran 2,0-% &,0-% 2,0-1,0 2,0-&,0 2,0-0 ,0 &,0 2,0-&,0 ,0
12
;endon #apsul Sendi $eritoneum 'edah 7ikro
;ak ;erserap ;ak ;erserap #romik 9atgut ;ak ;erserap
,0-&,0 &,0-2,0 &,0-2,0 C,0-%%,0
#lasifikasi benang bedah Ber'asarkan ke)era'aann(a '#'alam tu)uh "as#en '#)ag# atas < %.
iserap ( absorbable sutures ) 7erupakan jenis benang yang materialnya dibuat dari jaringan collagen mamalia sehat atau dari sintetik polimer. 7aterial di dalam tubuh akan diserap yang lamanya berariasi, sehingga tidak ada benda asing yang
tertinggal di dalam tubuh 2. ;idak diserap ( non ansorbable sutures ) 7erupakan benang yang dibuat dari material yang tahan terhadap en*im penyerapan dan tetap berada dalam tubuh atau jaringan tanpa reaksi penolakan selama bertahun tahun. #elebihan dari benang ini adalah dapat memegang jaringan secara permanen. #ekurangan dari benang ini adalah benang ini menjadi benda asing yang tertinggal didalam tubuh dan kemungkinan akan menjadi fistel Ber'asarkan mater# - )ahan '#)ag# atas <
'ahan alami, dibagi atas < a. iserap ( absorbable ) ibuat dari collagen yang berasal dari lapisan sub. 7ukosa usus domba dan serabut collagen tendon fleFor sapi. 9ontoh <
Surgical catgut plain < 'erasal dari lapisan sub. 7ukosa usus domba dan serabut collagen tendon fleFor sapi tanpa
campuran. Surgical catgut chromic < 'erasal dari lapisan sub. 7ukosa usus domba dan serabut collagen tendon fleFor sapi dicampur
dengan chromic aci b. ;idak diserap ( non ansorbable sutures ) enis ini terbuat dari linen, ulat sutra ( silk ) seperti surgical silk, irgin silk dan dari kapas ( cotton ) seperti surgical cotton. !da
13
juga yang terbuat dari logam sehingga mempunyai tensil strength yang sangat kuat, contoh < metalik sutures ( stainless steel )
'ahan sintetis ( buatan ), dibagi atas <
iserap ( absorbable ) ;erbuat dari sintetik polimer, sehingga mudah diserap oleh tubuh secara hidrolisis dan "aktu penyerapan oleh tubuh mudah diprediksi, contoh < %. $olyglactin %0 2. $olylactin %0 polylastctin &C0 dan calcium state (9oated EicrylH) &. $olylactin %0 polylastctin &C0 dan calcium state
(Eicryl 4apideH) . $oliglikolik . $olyglecaprone 2 (7onocrylH) 1. $olydioFanone ($S ++H) ;idak diserap ( non absorbable ) ;erbuat dari bahan buatan ( sintetis ) dan dibuat sedemikian rupa sehingga reaksi jaringan yang timbul sangat kecil, contoh < %. $olypropamide (8thilonH) 2. $olypropylene ($roleneH) &. $olyester (7ersileneH)
Ber'asarkan "enam"ang )enang '#)ag# atas , M$n$!#lamen / satu hela# 0
;erbuat dari satu lembar benang, tidak meneyerap cairan ( non capilarity ) #euntungan < #elebihan dari jenis ini adalah permukaan benang rata dan halus, tidak memungkinkan terjadinya nodus infeksi dan tidak menjadi tempat tumbuhnya mikroba. #elemahan < #elemahannya adalah memerlukan penanganan simpul yang khusus karena relatif cukup kaku dan tidak sekuat multifilament. 9ontoh < 9atgut, $S, dan $rolene Mult#!#lamen
;erbuat dari bebeapa filament atau lembar bahan benang yang dipilih menjadi satu. #euntungan < #elebihan jenis ini adalah benang lebih kuat dari monofilament, lembut dan teratur serta mudah digunakan.
14
#erugian < #elemahannya adalah karena ada rongga maka dapat menjadi tempat menempelnya mokroba dan sedikit tersendat pada saat melalui jaringan. 9ontoh < Eicryl, Silk, 8thibond $emilihan material benang bedah oleh para ahli bedah didasarkan atas <
%.
#arakteristik biologi dari material dalam jaringan yaitu diserap atau tidak
diserap dan bersifat capilarity atau non capilarity. 2. #arakteristik dan penyembuhan jaringan. &. Lokasi dan panjang dari sayatan yang menjadi pertimbangan kosmetik. . !da tidaknya infeksi, kontaminasi dan drainese. $ertimbangan ini mengingat kemungkinan benang akan menjadi pembentukan jaringan granulasi dan proses yang menjadi rongga ( sinus ) atau menjadi inti pengerasan yang kemungkinan berbentuk batu apabila dipakai pada operasi kandung kemih atau kandung empedu. . $roblem pasien seperti kegemukan, debil, umur penyakit lain yang mengganggu proses penyembuhan yang lebih lama sehingga memerlukan penguatan yang lebih lama. 1. #arakteristik fisik dari material benang untuk menembus jaringan, pengikatan simpul dan juga alasan khusus tiap ahli bedah.
15
BAB III PENUTUP 3.1
+es#m"ulan
;indakan apendiktomi adalah tindakan pembedahan untuk mengangkat appendik dilakukan sesegera mungkin untuk menurunkan perforasi. ;indakan ini dilakukan atas indikasi apendiksitis akut maupun kronik. ;indakan apendiktomi dibagi menjadi dua jenis, yaitu pembedahan secara terbuka yang dilakukan atas indikasi apendiksitis akut maupun perforasi, dan apendiktomi tertupup atau laparoskopi apendiktomi yang dilakukan atas indikasi apendiksitis akut maupun kronik. ;entunya terdapat berbagai keunggulan atau keuntungan dari setiap tindakan. 7isalnya untuk tindakan laparaskopi apendiktomi, keunggulannya adalah insisi yang kecil, rasa nyeri yang minimal pasca oprasi, dan penyembuhan lebih cepat. amun disamping itu juga resiko yang ditimbulkan pasti ada misalnya resiko perdarahan dan robeknya jaringan usus yang lain. 3ntuk instrumen teknik dari tindakan apendiktomi terbuka maupu laparaskopi sendiri adalah berbeda. ;erdapat perbedaan pada alat-alat yang digunakan, dan prosedur tindakan. $ada intinya untuk tindakan apendiktomi terbuka, insisi dibuat sesuai dengan letak apendiks dan atau jika terjadi perforasi, insisi dapat diperlebar. 3ntuk tindakan
16
laparsakopi apendiktomi, prosedur pembedahan dilakukan menggunakan kamera yang di masukkan pada suatu alat yang digunakan untuk mengeakuasi apendik. Setelah melakukan tindakan oprasi, tentunya akan di tutup kembali menggunakan benang. 7acam-macam benang pun ada banyak te rgantung penyerapannya bagaimana. 3ntuk ukurannya sendiri juga berbeda-beda penggunaannya untuk masing-masing jaringan.
3.2
aran
Sebagai mahasis"a kepera"atan perioperatif sebaiknya dapat mengetahui jenis oprasi apendiktomi yang banyak dilakukan pada masa sekarang ini. uga perlu adanya pengetahuan tambahan berkenaan dengan jenis dan macam benang, karena tidak menutup kemungkinan kita sebagai pera"at instrument dituntut untuk melakukan penjahitan.
!B;!4 $3S;!#!
'aughman, iane 9 dan 6ackley, i!nn 9. 2000. #epera"atan 7edikal 'edah< 'uku Saku untuk 'runner dan Suddarth. akarta< 8A9. http<>>sikkahoder.blogspot.co.id>20%2>0C>benang-bedah-dan-jarum-bedah-dalam.html diunduh pada &0 september 20%C
.
7ansjoer, !rif. 2000. #apita Selekta #edokteran. akarta < 8A9. IIIIIIIIIIIII2002. #apita Selekta #edokteran. akarta < 8A9. Sjamsuhidajat, 4 dan ?im de ong. 200. 'uku !jar +lmu 'edah. akarta< 8A9. Smelt*er, Su*anne 9 dan 'are, 'renda A. 2002. 'uku !jar 7edikal 'edah 8disi / Eolume 2, !lih 'ahasa #uncara, 6.J, dkk. akarta< 8A9. ?ilkinson, udith 7 dan !hern, ancy 4. 20%%. 'uku Saku iagnosis #epera"atan< iagnosis !!, +nterensi +9, #riteria 6asil oc. akarta< 8A9.
17
Lampiran % Aambar peralatan Laparaskopi !pendiktomi
Aambar %. System optic laparaskopi ;erdiri dari tabung optic dengan system Lensa aliran yang mendalam kecil.
Aambar &. #oagulasi bipolar
Aambar 2. 8ndoideosistem modern yang terdiri dari endoideocamera, termasuk blok prosesor, dan kamera ideo kecil.
Aambar . ;rocars
Aambar . Aunting pemotong
18
Aambar 1. arum pemegang (needle holder)
19