BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
Pancasila sebagai dasar Negara bangsa Indonesia hingga sekarang telah mengalami perjalanan waktu yang tidak sebentar, dalam rentang waktu tersebut banyak hal atau peristiwa yang terjadi menemani perjalanan Pancasila, sehingga berdirilah pancasila seperti sekarang ini didepan semua bangsa Indonesia. Mulai peristiwa pertama saat pancasila dicetuskan sudah menuai banyak konflik di internal internal para para pencetu pencetusny snya, a, hingga hingga sekaran sekarangpu gpun n di era reformas reformasii dan globalis globalisasi asi Panc Pancas asila ila masih masih hang hangat at diper diperbin binca cangk ngkan an oleh oleh bany banyak ak kalan kalanga gan n berpe berpendi ndidi dika kan n teru teruta tama ma kala kalang ngan an Poli Politi tik k dan dan maha mahasi sisw swa. a.Ke Keba bany nyak akan an dari dari para para piha pihak k yang yang memper memperbin binca cang ngkan kan
masal masalah ah
Panc Pancas asila ila
adala adalah h
menge mengenai nai
awal awal
dicetu dicetusk skann annya ya
Pancasila tentang sila pertama. Memang Memang dari dari sejarah sejarah awal awal perkemba perkembanga ngan n bangsa bangsa Indones Indonesia ia dapat dapat kita lihat lihat bahwa komponen masyarakatnya terbentuk dari dua kelompok besar yaitu kelompok agamis dalam hal ini didominasi oleh kelompok agama Islam dan yang kedua adalah kelompo kelompok k Nasiona Nasionalis. lis.Kedu Kedua a kelompo kelompok k tersebu tersebutt berpera berperan n besar besar dalam dalam pembuat pembuatan an rancangan dasar Negara kita tercinta ini. Maka, Maka, setela setelah h bany banyak ak aspek aspek mempe memperbi rbinca ncang ngka kan n panc pancasi asila la seba sebaga gaii dasa dasar r Negara.Sekaran Negara.Sekarang g pancasilapun pancasilapun dijadikan bahan perbincangan sebagai prilaku yang digunakan didalam kampus. imana didalam kampus tersebut akan terdidik dengan kepemimpi kepemimpinan nan pancasi pancasilan. lan. !aik !aik dalam dalam prilaku prilaku bergaul bergaul juga dalam dalam proses proses belajar belajar mengajar didalamnya. Serta molekul"molekul yang menjadi bagiannya. Makalah ini dibuat sebagai catatan perjalanan Pancasila dari jaman ke jaman, agar kita senantiasa tidak melupakan sejarah pembentukan Pancasila sebagai dasar Negara, dan juga dapat digunakan untuk menjadi penengah bagi pihak yang sedang berbeda pendapat tentang dasar Negara supaya kedepan kita tetap seperti semboyan kita yaitu #!hineka $unggal Ika%. $erutama hal tersebut dalam penerapannya dalam kehidupan kita.$ermasuk dilingkungan kampus.
1
1.2 Rumusan Masalah
!erdasarkan uraian diatas maka makalah ini secara khusus membahas permasalahan sebagai berikut&
'. (pa yang disebut pancasila sebagai dasar negara) *. (pa yang dimaksud dengan tri darma perguruan tinggi) +. !agaimana cara mengaktualisasikan pancasila tersebut di perguruan tinggi atau kampus)
1.3 Tujuan Penulisan
Setelah penulis mencoba memahami akan latar belakang serta rumusan masalah diatas, maka tujuan kepenulisan ini adalah& '. Mengetahui apa yang dimaksud dengan pancasila sebagai dasar negara *. Memahami makna dari pancasila dalam prilaku sehari"hari +. serta mengenali betul peran dan cara mengaktualisasikan pancasila sendiri dalam kehidupan, terutama dalam lingkungan kampus
1.4 Manfaa Penulisan
Setelah penulis mencoba memahami makna dari pancasila sebagai dasar Negara, maka penulispun tersadar akan pentingnya nilai pancasila tersebut untuk diaktualisasikan dalam kehidupan sehari"hari. $erutama dalam lingkungan kampus yang memang kebetulan terdiri dari berbagai macam suku, adat serta agama. Karena dasar pemikiran tersebutlah, maka sangat layak dan pantas makna, peran pancasila kembali ditulis guna untuk kembali dibaca sebagai salah satu bahan penyadaran diri setiap indiidu agar kembali mengintropeksi dirinya untuk berprilaku sesuai dengan makna pancasila. imana dengan berjiwa pancasila tersebut, akan terangakai kehidupan yang matang, selaras dan akan jauh dari poermasalahan yang didasarkan karena perbedaan adapt, suku bahkan agama tersendiri. Maka dari itu, penulis menganggap sangat perlu menulis makalah ini.
2
BAB !! PEMBAHA"AN
2.1 Pan#asila "e$a%ai Dasa& Ne%a&a
Sebelum kita beranjak mengenali pancasila dalam lingkungan kampus. Maka terpikir sangatlah perlu bagi kita semua untuk mengetahui posisi, fungsi atau peran pancasila sebagai dasar negara, sebelum kita akan melanjutkan pemahaman terhadap pancasila dan aktualisasinya dalam kampus. Karena dengan mengetahui lebih jauh dan lebih dalam pancasila sebagai dasar Negara kita nanti akan lebih paham untuk mengaktualisasikan dalam kehidupan kita sehari"hari, termasuk dalam kampus. Pengertian Pancasila sebagai dasar negara diperoleh dari alinea keempat Pembukaan -- '/0 dan sebagaimana tertuang dalam Memorandum P1"21 3uni '44 yang menandaskan Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa yang telah dimurnikan dan dipadatkan oleh PPKI atas nama rakyat Indonesia menjadi dasar negara 1epublik Indonesia. Memorandum P1"21 itu disahkan pula oleh MP1S dengan Ketetapan
No.556MP1S6'44
jo.Ketetapan MP1 No.76MP16'8+
dan
Ketetapan MP1 No.I56MP16'89 yang menegaskan kedudukan Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum atau sumber dari tertib hukum di Indonesia. Inilah sifat dasar Pancasila yang pertama dan utama, yakni sebagai dasar negara :philosophische grondslaag; 1epublik Indonesia. Pancasila yang terkandung dalam alinea keempat Pembukaan -- '/0 tersebut ditetapkan sebagai dasar negara pada tanggal '9 (gustus '/0 oleh PPKI yang dapat dianggap sebagai penjelmaan kehendak seluruh rakyat Indonesia yang merdeka. engan syarat utama sebuah bangsa menurut
pancasila
merupakan
intelligent
choice
karena
mengatasi
keanekaragaman dalam masyarakat Indonesia dengan tetap toleran terhadap adanya perbedaan.Penetapan Pancasila sebagai dasar negara tak hendak menghapuskan 3
perbedaan :indifferentism;, tetapi merangkum semuanya dalam satu semboyan empiris khas Indonesia yang dinyatakan dalam seloka #!hinneka $unggal Ika%. Mengenai hal itu pantaslah diingat pendapat Prof.r. Supomo& #3ika kita hendak mendirikan Negara Indonesia yang sesuai dengan keistimewaan sifat dan corak masyarakat Indonesia, maka Negara kita harus berdasar atas aliran pikiran Negara :Staatside; integralistik > Negara tidak mempersatukan diri dengan golongan yang terbesar dalam masyarakat, juga tidak mempersatukan diri dengan golongan yang paling kuat,
melainkan
mengatasi
segala golongan dan
segala perorangan,
mempersatukan diri dengan segala lapisan rakyatnya >% Penetapan Pancasila sebagai dasar negara itu memberikan pengertian bahwa negara Indonesia adalah Negara Pancasila.?al itu mengandung arti bahwa negara harus tunduk kepadanya, membela dan melaksanakannya dalam seluruh perundang" undangan. Mengenai hal itu, Kirdi ipoyudo :'8&+@; menjelaskan& #Negara Pancasila adalah suatu negara yang didirikan, dipertahankan dan dikembangkan dengan tujuan untuk melindungi dan mengembangkan martabat dan hak"hak aAasi semua warga bangsa Indonesia :kemanusiaan yang adil dan beradab;, agar masing"masing dapat hidup
layak
sebagai
manusia,
mengembangkan
dirinya
dan
mewujudkan
kesejahteraannya lahir batin selengkap mungkin, memajukan kesejahteraan umum, yaitu kesejahteraan lahir batin seluruh rakyat, dan mencerdaskan kehidupan bangsa :keadilan sosial;.% Pandangan
tersebut
melukiskan
Pancasila
secara
integral
:utuh
dan
menyeluruh; sehingga merupakan penopang yang kokoh terhadap negara yang didirikan di atasnya, dipertahankan dan dikembangkan dengan tujuan untuk melindungi dan
mengembangkan
martabat
dan
hak"hak
aAasi
semua
warga
bangsa
Indonesia.Perlindungan dan pengembangan martabat kemanusiaan itu merupakan kewajiban negara, yakni dengan memandang manusia Bua talis, manusia adalah manusia sesuai dengan principium identatis"nya. Pancasila seperti yang tertuang dalam Pembukaan -- '/0 dan ditegaskan keseragaman sistematikanya melalui Instruksi Presiden No.'* $ahun '49 itu tersusun secara hirarkis"piramidal. Setiap sila :dasar6 aAas; memiliki hubungan yang saling mengikat dan menjiwai satu sama lain sedemikian rupa hingga tidak dapat dipisah" 4
pisahkan. Melanggar satu sila dan mencari pembenarannya pada sila lainnya adalah tindakan sia"sia.Cleh karena itu, Pancasila pun harus dipandang sebagai satu kesatuan yang bulat dan utuh, yang tidak dapat dipisah"pisahkan. -saha memisahkan sila"sila dalam kesatuan yang utuh dan bulat dari Pancasila akan menyebabkan Pancasila kehilangan esensinya sebagai dasar negara. Sebagai alasan mengapa Pancasila harus dipandang sebagai satu kesatuan yang bulat dan utuh ialah karena setiap sila dalam Pancasila tidak dapat diantitesiskan satu sama lain. Secara tepat dalam Seminar Pancasila tahun '0, Prof. Notonagoro melukiskan sifat hirarkis"piramidal Pancasila dengan menempatkan sila #Ketuhanan Dang Mahaesa% sebagai basis bentuk piramid Pancasila. engan demikian keempat sila yang lain haruslah dijiwai oleh sila #Ketuhanan Dang Mahaesa%. Secara tegas, r. ?amka mengatakan& #$iap"tiap orang beragama atau percaya pada $uhan Dang Maha
Indonesia,
yang
ber"Ketuhanan
yang
mahaesa,
yang
ber"
Kemanusiaan yang adil dan beradab, ber"Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan6 perwakilan, dan ber"Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. 5
/. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan6 perwakilan, yang ber"Ketuha nan yang mahaesa, yang ber"Kemanusiaan yang adil dan beradab, yang ber"Persatuan Indonesia, dan ber"Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. 0. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, yang ber"Ketuhanan yang mahaesa, yang ber"Kemanusiaan yang adil dan beradab, yang ber"Persatuan Indonesia, dan ber"Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan6 perwakilan.
2.2 A'ualisasi Pan#asila
(ktualisasi berasal dari kata aktual, yang berarti betul"betul ada, terjadi, atau sesungguhnya, hakikatnya.imana pancasila memang sudah jelas berdiri di Negara Indonesia sebagai dasar Negara dan ideologi Negara. (ktualisasi Pancasila adalah bagaimana nilai"nilai Pancasila benar"benar dapat tercermin dalam sikap dan perilaku seluruh warga negara mulai dari aparatur dan pimpinan nasional sampai kepada rakyat biasa. Nilai"nilai Pancasila yang bersumber pada hakikat Pancasila adalah bersifat uniersal, tetap dan tak berubah. Nilai (nilai tersebut dapat dijabarkan dalam setiap aspek dalam penyelenggaraan Negara dan dalam wujud norma (norma, baik norma hukum, kenegaraan, maupun norma (norma moral yang harus dilaksanakan dan diamalkan oleh setiap warga Negara Indonesia. (ktualisasi Pancasila dapat dibedakan atas dua macam yaitu & A. A'ualisasi )$je'if
(ktualisasi Pancasila yang objektif adalah aktualisasi pancasila dalam berbagai bidang kehidupan kenegaraan yang meliputi kelembagaan Negara antara lain, legislatif, eksekutif, maupun yudikatif. Selain itu juga meliputi bidang"bidang aktualisasi lainnya.Seperti politik, ekonomi, hokum terutama dalam penjabaran kedalam undang" undang, garis"garis besar haluan Negara, hankam, pendidikan maupun bidang kenegaraan lainnya.
6
B. A'ualisasi "u$je'if
(ktualisasi Pancasila yang subyektif adalah aktualisasi pancasila pada setiap indiidu terutama dalam aspek moral dalam kaitannya dengan hidup Negara dan masyarakat. (ktualisasi yang subjektif tersebut tidak terkecuali baik warga Negara biasa, aparat pentelenggara Negara, penguasa Negara, terutama kalangan elit politik dalam kegiatan politik, maka dia perlu mawas diri agar memiliki moral ketuhanan dan kemanusiaan sebagaimana terkandung dalam pancasila. (ktualisasi nilai"nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara memerlukan kondisi dan iklim yang memungkinkan segenap lapisan masyarakat yang dapat mencerminkan nilai"nilai Pancasila itu dan dapat terlihat dalam perilaku. Perpaduan ciri tersebut di dalam kehidupan kampus melahirkan gaya hidup tersendiri yang merupakan ariasi dari corak kehidupan yang menjadikan kampus sebagai pedoman dan harapan masyarakat. 2.3 T&i*a&ma Pe&%u&uan Tin%%i
Pembangunan di !idang Pendidikan yang dilaksanakan atas falsafah Negara Pancasila diarahkan untuk membentuk manusia"manusia pembangunan yang berjiwa Pancasila, membentuk manusia"manusia Indonesia yang sehat jasmani dan rohaninya, memiliki pengetahuan dan keterampilan, dapat mengembangkan kecerdasan yang tinggi disertai budi pekerti yang luhur, mencintai bangsa dan negara dan mencintai sesama manusia. Peranan perguruan tinggi dalam usaha pembangunan mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pendidikan dan pegajaran di atas perguruan tingkat menengah berdasarkan kebudayaan bangsa Indonesia dengan cara ilmiah
yang meliputi&
pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, yang disebut $ri arma Perguruan $inggi. Peningkatan peranan Perguruan $inggi sebagai satuan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan tinggi dalam usaha pembangunan selain diarahkan untuk menjadikan Perguruan $inggi sebagai pusat pemeliharaan dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta seni, juga mendidik mahasiswa untuk berjiwa penuh pengabdian serta memiliki tanggung jawab yang besar pada masa depan
7
bangsa dan Negara, serta menggiatkan mahasiswa, sehingga bermanfaat bagi usaha pembangunan nasional dan pengembangan daerah. Perlu diketahui, bahwa pendidikan tinggi sebagai institusi dalam masarakat bukanlah merupakan menara gading yang jauh dari kepentingan masyarakat, melainkan senantiasa mengembangkan dan mengabdi kepada masarakat. Maka menurut PP. No. 4@ $h. ', bahwa Perguruan $inggi mempunyai + tugas pokok, yaitu& '. Pendidikan tinggi *. Penelitian +. Pengabdian terhadap masyarakat 3adi, di Perguruan $inggi atau yang biasa disebut dengan kampus, tidak hanya mengajar akan tetapi mendidik. imana dengan didikan tersebut mahasiswa akan lebih didampingi baik secara intelektual dan emosional. Eontoh umumnya adalah bagaimana cara mahasiswa bergaul dalam sehari"hari mereka dengan berpedoman pada pancasila.
2.4 Bu*a+a A'a*emi'
!udaya
merupakan
nilai
yang
dilahirkan
oleh
warga
masyarakat
yang
mendukungnya.!udaya akademik merupakan nilai yang dilahirkan oleh masyarakat akademik yang bersangkutan. F
Pancasila merupakan nilai luhur bangsa Indonesia.Masyarakat akademik di
manapun berada, hendaklah perkembangannya dijiwai oleh nilai budaya yang berkembang di lingkungan akademik yang bersangkutan. Suatu nilai budaya yang mendorong tumbuh dan berkembangnya sikap kerja sama, santun, mencintai kemajuan ilmu dan teknologi, serta mendorong berkembangnya sikap mencintai seni. Perguruan tinggi sebagai suatu institusi dalam masyarakat memiliki cirri khas tersendiri disamping lapisan"lapisan masyarakat lainnya.Garga dari suatu perguruan tinggi adalah insane"insan yang memiliki wawasan dan integritas ilmiah.Cleh karena itu masyarakat akademik harus senantiasa mengembangkan budaya ilmiah yang merupakan esensi pokok dari aktiitas perguruan tinggi.$erdapat sejumlah cirri masyarakat ilmiah sebagai budaya akademik.Daitu, '.kritis *. kreatif +. objektif /. 8
analitis 0. konstruktif 4. dinamis 8. dialogis 9. menerima kritik . menghargai prestasi ilmiah6akademik '@. bebas dari prasangka ''. menghargai waktu '*. memiliki dan menjunjung
tinggi
tradisi
ilmiah
'+.
berorientasi
ke
masadepan
'/.
kesejawatan6kemitraan :PPM! '@ II"*;. Masyarakat ilmiah inilah yang harus dikembangkan dan merupakan budaya dari suatu masyarakat akademik.
2., Kam-us "e$a%ai
Kampus merupakan
Moral Force Pen%em$an%an
wadah
Hu'um Dan HAM
kegiatan pendidikan,
penelitian,
dan
pengabdian
masyarakat, sekaligus merupakan tempat persemaian dan perkembangan nilai"nilai luhur.Kampus merupakan wadah perkembangan nilai"nilai moral, di mana seluruh warganya diharapkan menjunjung tinggi sikap yang menjiwai moralitas yang tinggi dan dijiwai oleh pancasila. Kampus merupakan wadah membentuk sikap yang dapat memberikan kekuatan moral yang mendukung lahir dan berkembangnya sikap mencintai kebenaran dan keadilan dan menjunjung tinggi hak asasi manusia. Masarakat kampus sebagai masyarakat ilmiah harus benar"benar mengamalkan budaya akademik. Masarakat kampus wajib senantiasa bertanggung jawab secara moral atas kebenaran obyektif, bertanggung jawab terhadap masarakat bangsa dan negara, serta mengabdi pada kesejahteraan kemanusiaan. Cleh karena itu sikap masarakat kampus tidak boleh tercemar oleh kepentingan"kepentingan politik penguasa sehingga benar"benar luhur dan mulia. A. Kam-us "e$a%ai "um$e& Pen%em$an%an Hu'um
alam rangka bangsa Indonesia melaksanakan reformasi dewasa ini suatu agenda yang sangat mendesak untuk mewujudkan adalah reformasi dalam bidang hukum dan peraturan perundang" undangan. Negara indonesia adalah negara yang berdasarkan hukum, oleh karena itu dalam rangka melakukan penataan Negara untuk mewujudkan masyarakat yang demokratis maka harus menegakkan supremasi hukum. (genda reformasi yang pokok untuk segera direalisasikan adalah untuk melakukan reformasi dalam bidang hukum. Konsekuensinya dalam mewujudkan suatu tatanan hukum yang demokratis, maka harus dilakukan pengembangan hukum positif.
9
Sesuai dengan tatib hukum Indonesia dalam rangka pengembangan hukum harus sesuai dengan tatib hukum Indonesia. !erdasarkan tatib hukum Indonesia maka dalam pengembangan hukum positif Indonesia, maka falsafah negara merupakan sumber materi dan sumber nilai bagi pengembangan hukum. ?al ini berdasarkan $ap No. 556MP1S6'44, dan juga $ap No. III6MP16*@@@. namun perlu disadari, bahwa yang dimaksud dengan sumber hukum dasar nasional, adalah sumber materi dan nilai bagi penyusunan peraturan perundang"undangan di Indonesia. alam penyusunan hukum positif di Indonesia nilai pancasila sebagai sumber materi, konsekuensinya hukum di Indonesia harus bersumber pada nilai"nilai hukum $uhan :sila I;, nilai yamh terkandung pada harkat, martabat dan kemanusiaan seperti jaminan hak dasar :hak asasi; manusia :sila II;, nilai nasionalisme Indonesia :sila III;, nilai demokrasi yang bertumpu pada rakyat sebagai asal mula kekuasaan negara :sila I7;,
dan nilai keadilan dalam
kehidupan kenegaraan dan kemasyarakatan :sila 7;. Selain itu, tidak kalah pentingnya dalam penyusunan dan pengembangan hukum aspirasi dan realitas kehidupan masyarakat serta rakyat adalah merupakan sumber materi dalam penyusunan dan pengembangan hukum. B. Kam-us "e$a%ai Ke'uaan M)&al Pem$an%unan Ha' Asasi Manusia
alam penegakan hak asasi manusia tersebur, mahasiswa sebagai kekuatan moral harus bersikap obyektif, dan benar"benar berdasarkan kepentingan moral demi harkat dan martabat manusia, bukan karena kepentingan politik terutama kepentingan kekuasaan politik dan konspirasi kekuatan internasional yang ingin menghancurkan negara Indonesia. Perlu kita sadari bahwa dalam penegakan hak asasi tersebut, pelanggaran hak asasi dapat dilakukan oleh seseorang, kelompok orang termasuk aparat negara, penguasa negara baik disengaja ataupun tidak disengaja :--. No. + $ahun ';. asawarsa ini, kita melihat dalam menegakkan hak asasi seringkali kurang adi. Misalnya kasus pelanggaran di $imur"timur, banyak kekuatan yang mendesak untuk mengusut dan mernyeret bangsa sendiri ke Mahkamah Internasional. Namun, ratusan ribu rakyat kita. Seperti korban kerusuhan Sambas, Sampit, Poso dan lainnya tidak ada kelompok yang mau memperjuangkannya. Padahal hak asasi mereka sudah diinjak"
10
injak, jelaslah kejadian serta menderitanya mereka sama. (kan tetapi tetap tidak ada yang mau menolong. 3adi, marilah kita sebagai mahasiswa pencetus terjadinya reformasi, mari kita tujukan pada dunia bahwa kita mampu dalam merealisasikan semua cita"cita dan tujuan dasar dari reformasi. (kan tetapi disamping itu, perlu kita sadari juga bahwasanya kita merupakan mahasiswa sebagai tonggak dari penjunjung tinggi hak asasi manusi masihlah belum maksimal kinerjanya untuk hal yang disebutkan diatas. Maka, dari detik ini. Kita sebagai generasi bangsa haruslah benar"benar menanamkan nilai"nilai pancasila dalam setiap prilaku kita. imanapun, dan pada siapapun.
11
BAB !!! PENUTUP
3.1 KE"!MPULAN
Pancasila sebagai paradigma pembangunan merupakan suatu sumber nilai, kerangka piker, model, orientasi dasar, sumber asas serta arah dan tujuan pembangunan.Dang meliputi pembangunan politik, IP$
3.2 "ARAN
Sebelum kita terlampau melangkah jauh, menyisakan jejak yang tidak pantas bagi seorang mahasiswa.Marilah kita kembali pahami arti dari keberadaan pancasila itu sendiri. Serta kita harus sadar diri, bahwa kitalah yang akan memegang Negara kita ini. Maka dari itu, mulai saat ini, biasakanlah berprilaku, bertindak bahkan menganbil keputusan dengan jiwa pancasila kita. Karena dengan itulah, akan terwujud bangsa yang makmur serta tujuan Negara akan mudah dicapai.
12
DATAR PU"TAKA
Gibisono Siswomihardjo Koento, '90, Ilmu Filsafat dan Aktualisasinya dalam pembangunan Nasional, Dogyakarta.
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan -ntuk Kelas * SM-. http&66www.scribd.com6doc6'9'9/@'46Pancasila"Sebagai"Sumber"Nilai"an"Paradigma" Pembangunan http&66www.anakkendari.co.cc6*@@6@'6pancasila"sebagai"paradigma"pembangunan6
13