MAKALAH ABOUT XML Disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Pemrograman Web
Disusun oleh: Roif syahnureka (10.11.4123) Amrul nurman S. (10.11.4118)
STMIK AMIKIOM Yogyakarta
Pengertian XML XML terletak pada inti web service, yang digunakan untuk mendeskripsikan data. Fungsi utama dari XML adalah komunikasi antar aplikasi, integrasi data, dan komunikasi aplikasi eksternal dengan partner luaran. Dengan standarisasi XML, aplikasi-aplikasi yang berbeda dapat dengan mudah berkomunikasi antar satu dengan yang lain. XML adalah singkatan dari eXtensible Markup Language. Bahasa markup adalah sekumpulan aturan-aturan yang mendefinisikan suatu sintaks yang digunakan untuk menjelaskan, dan mendeskripsikan teks atau data dalam sebuah dokumen melalui penggunaan tag. Bahasa markup lain yang populer seperti HTML, menggambarkan kepada browser web tentang bagaimana menampilkan format teks, data, dan grafik ke layar komputer ketika sedang mengunjungi sebuah situs web. XML adalah sebuah bahasa markup yang digunakan untuk mengolah meta data (informasi tentang data) yang menggambarkan struktur dan maksud/tujuan data yang terdapat dalam dokumen XML, namun bukan menggambarkan format tampilan data tersebut. XML adalah sebuah standar sederhana yang digunakan untuk medeskripsikan data teks dengan cara selfdescribing (deskripsi diri). XML juga dapat digunakan untuk mendefinisikan domain tertentu lainnya, seperti musik, matematika, keuangan dan lain-lain yang menggunakan bahasa markup terstruktur.
Sejarah XML Pada awal kemunculannya di penghujung 1990-an, XML (Extensible Markup Languange) kerap dianggap sebagai bahasa markup pengganti HTML (Hypertext Markup Languange). Mungkin karena sama-sama turunan dari SGML (Standard Generalized Markup Languange). Padahal, XML dibuat untuk menjembatani interoperabilitas antar software dari platform yang berbeda. Sebelum membahas lebih jauh apa itu XML dan bagaimana fungsinya, ada baiknya kita memahami betul istilah markup language. Awalnya markup language digunakan oleh para penulis, editor, dan awak percetakan dalam dunia penerbitan, untuk menandai sebuah naskah dipresentasikan.Editor menandai bagian-bagian naskah yang perlu diperbaiki oleh penulis, dengan tanda-tanda khusus. Editor juga melakukan hal yang sama pada naskah yang akan di-layout oleh desainer (dahulunya merupakan bagian dari awak percetakan), bagian mana yang dicetak miring, tebal, dan lain-lain.Dengan kata lain, markup language adalah gabungan antara naskah dengan informasi tambahan tentang naskah itu sendiri. Contoh markup language yang paling lazim kita temukan saat ini di internet adalah HTML. XML didesain oleh sebuah kelompok kerja yang terdiri dari sebelas orang. Mereka mendapat dukungan dari 150 orang di luar kelompok tersebut.Pemimpin bidang teknis tim sebelas, James Clark, menyumbangkan elemen empty ">", dan nama XML itu sendiri. Nama-nama lain yang sempat diusulkan antara lain MAGMA (Minimal Architecture for Generalized Markup Applications), SLIM (Structured Language for Internet Markup), dan MGML ( Minimal Generalized Markup Language). Pada 10 Februari 1998, XML 1.0 direkomendasikan secara resmi oleh W3C.XML 1.0 merupakan pencapaian tim sebelas dalam mendesain markup language untuk tujuan penggunaan di Internet, yang serba guna, dan kompetibel dengan SGML. Selain itu, XML 1.0 juga mendukung pengembangan software yang memprosesnya, meminimalisasi fitur-fitur opsional, terbaca oleh manusia, singkat, padat, dan mudah untuk ditulis.Sampai artikel ini ditulis, telah dilakukan kali ketiga perbaikan minor pada XML 1.0 perbaikan kedua menghasilkan XML 1.1, yang kini telah menjalani satu kali perbaikan. Pada 16 Agustus 2006 yang lalu, XML 1.0 Fourth Edition, dan XML 1.1 Second Edition dipublikasikan. Keduanya dianggap sebagai versi terakhir XML yang ada sekarang.
Struktur Penulisan Dokumen XML Aturan yang ditetapkan untuk struktur dokumen adalah : Rancangan XML harus formal dan ringkas. Setiap rancangan dokumen XML memilikilogical structure dan physical structure : 1. Logical structure yang mendefinisikan unit dan subunit dari data container (elemenelemen), mendefinisikan data type, attributes, dll. 2. Physical structure yang menyediakan data yang akan diletakkan di dalam elemen, seperti text, images, atau media yang lain, sebagaimana ditentukan di dalam aturan logical structure. Well-formedness adalah bagian dari logical structure. Sebagai contoh setiap dokumen berisi satu, dan hanya satu root, atau elemen dokumen, yang membuka dan menutup dokumen. 1. Dokumen menggunakan syntax XML versi 1 2. Tidak ada eksternal DTD : standalone=”yes” 3. Encoding=”UTF-8” Perhatikanlah contoh berikut yang merupakan dokumen yang lengkap : Hello There
Berikut ini adalah contoh sebuah struktur dokumen XML:
Standard Header
Elemen root
Andi Yadi Utama
Elemen child
Hallo Selamat Pagi…
Baris pertama pada dokumen XML di atas adalah deklarasi standar header yang mendefinisikan versi XML dan karakter encoding yang digunakan dalam dokumen XML. Dalam dokumen ini, XML mengacu pada versi 1.0 dan menggunakan standar encoding karakter set ISO8859-1 (Latin-1/West European). Baris selanjutnya menggambarkan elemen induk (root) dokumen “..”, sebagaimana kita menyebut bahwa “Dokumen ini adalah sebuah Email”. Kemudian baris ke 3-6 menggambarkan elemen anak (child) dari elemen induk dokumen. Tag pada dokumen XML bersifat case sensitif di mana tag pembuka dan tag penutup harus ekivalen. Seperti contoh tag pembuka “” harus ditutup dengan tag “”. Berikut ini adalah contoh penulisan dokumen XML yang tidak benar: “….” “….” “….”
Berikut ini adalah contoh penulisan dokumen XML yang benar: “….” “….” “….” Aspek penting dari XML adalah penggunaan entity yang merupakan representasi karakter yang digunakan untuk melakukan identifikasi bagian dari markup. Sebagai contoh < digunakan untuk mengidentifikasi sebuah tag. Jika ingin menampilkan tanda < di dalam browser maka digunakan <. Referensi terhadap entity dimulai dengan & dan diakhiri dengan ;. Untuk menggunakan sebuah entity dapat membuat referensi dengan menggunakan nama yang unik. Deklarasi entity memingkinkan asosiasi dari sebuah nama dengan fragme isi uang merupakan bagian dari text regular, bagian dari DTD atau file eksternal yang berisi text atau binary data. Ada tiga jenis entity di dalam XML : 1. Internal Entity, adalah entity yang didefinisikan di dalam sebuah dokumen. 2. External Entity, adalah entity yang didefinisikan di dalam dokumen yang berbeda. 3. Parameter Entity, adalah entity yang hanya dapat dirujuk oleh sebuah markup declaration dan biasanya dicadangkan untuk perancangan DTD. Disamping itu adalah lima buah built in entity characters yang digunakan :
Mereka digunakan jika diperlukan untuk menampilkan karakter yang disebutkan di atas. Jika dokumen semakin kompleks maka aturannya tetap sama : 1. Mulai dengan deklarasi XML dokumen.
2. Paling tidak harus ada satu root element. 3. Tags harus berpasangan dengan benar. 4. Gunakan tags awal dan akhir untuk elemen-elemen yang tidak kosong, tutup empty tags dengan benar. 5. Beri tanda kutip untuk atribut. Dokumen yang tidak well-formed tidak akan diproses dengan benar dan dapat menyebabkan kesalahan pada parser, karena itu setiap dokumen yang digunakan haruslah well-formed XML. Karena setiap well-formed dokumen tidak harus mengikuti sebuah struktur tertentu, tetapi susunannya
ditentukan oleh bagaimana data akan diinterpretasikan dan digunakan, dan juga
dibandingkan dengan DTD. Jika sebuah dokumen well-formed dan mengikuti aturan DTD, maka akan menjadi dokumen yang sah.
Kegunaan XML XML didesain sebagai solusi interoperabilitas antarsoftware dari platform yang berbeda. Misalnya software A berjalan diatas platform Java, ingin berbagi informasi dengan software yang berjalan di atas platform .NET. software A akan membaca request dari software B dalam format XML.Atau bisa jadi software A menyediakan informasi yang sudah dikemas dalam fomat XML, yang dapat dimanfaatkan oleh software B, C, D, dan seterusnya. Untuk mengakses informasi dalam format XML ini, digunakan tool yang bersifat web service. Contoh yang paling sederhana dari interoprabilitas menggunakan XML ini adalah RSS feed dan aggregator. Saat ini banyak website berita dan blog yang menyediakan informasi yang dikemas dalam format XML, atau dikenal dengan nama RSS feed. Website lain atau aplikasi desktop yang disebut dengan aggregator dapat memanfaatkan informasi ini melalui web service, yakni HTTP, untuk membaca file XML, dan menampilkannya.Bagaimana XML, dan web service bekerja sama menciptakan layanan baru yang disebut dengan interoprabilitas ini? Seperti yang dijelaskan di atas, XML merupakan markup langage. Namun, berbeda dengan HTML yang memerintahkan web browser bagaimana menampilkan informasi, XML menandai informasi secara terstruktur sehingga memudahkan aplikasi lain mengekstrak, dan menggunakannya.Seperti halnya HTML, XML juga menggunakan tag-tag. Jika tag-tag pada HTML bersifat baku, tag-tag XML dapat dibuat sendiri, sesuai dengan kebutuhan. Untuk memudahkan aplikasi membaca tag-tag apa saja yang memuat informasi serta struktur hirarkinnya, XML 1.0 dilengkapi dengan DTD ( Document Type Definition) yang terletak pada bagian header file. Untuk menutup kekurangan pada DTD, XML 1.1 mengganti DTD dengan XSD (XML Schema Definition) yang lebih powerful dalam menggambarkan struktur file XML.Perlu digarisbawahi, walaupun sama-saman turunan SGML, tedak berarti XML dan HTML memiliki sifat yang sama. Seperti yang kita ketahui, HTML memiliki sifat pemaaf. Jika Anda membuat kesalahan coding pada HTML, web browser akan berusaha tetap menampilkannya sebaik mungkin, dengan menduga apa kira-kira maksud Anda, atau paling tidak web browser mengabaikan tag yang salah. Namun tidak demikian dengan XML. Aplikasi yang menggunakannya akan berhenti dengan tiba-tiba saat menemukan tag yang salah, dan mengatakan bahwa “ada yang salah dalam file XML Anda”.
Perbandingan XML dengan HTML XML adalah sebuah teknologi cross platform, dan merupakan tool untuk melakukan transmisi informasi. XML bukanlah program, atau pustaka. XML adalah sebuah teknologi, sebuah standar dengan berbagai aturan tertentu. Dalam pengertian yang sederhana, sebuah dokumen XML hanyalah sebuah file teks biasa yang berisikan berbagai tag yang didefinisikan sendiri oleh pembuat dokumen XML tersebut. Sesuai dengan namanya, eXtensible Markup Language, sebuah dokumen XML adalah sebuah dokumen dengan markup, sama seperti halnya dengan HTML. Namun, XML tidak didesain untuk menggantikan HTML. XML lebih dirancang untuk mendeskripsikan data, menyimpan dan memfokuskan diri pada data tersebut. Sementara, HTML didesain untuk menampilkan data dan memfokuskan diri pada bagaimana data ditampilkan. Secara desain, hal ini sudah jauh berbeda. Dengan demikian, XML bukanlah pengganti HTML karena memang dirancang berbeda. Hubungan antara XML dan HTML lebih ke arah pelengkap. Anda dapat menyimpan data dalam sebuah dokumen XML dan mempergunakan HTML untuk menampilkan data tersebut.
XML didesain untuk mengolah dan mengatur data. Namun bukan untuk menggantikan HTML, karena keduanya mempunyai tujuan yang berbeda. XML untuk menggambarkan data dan memfokuskan data apa itu, sedangkan HTML untuk menampilkan data dan bagaimana tampilannya. Dengan kata lain, HTML untuk menampilkan informasi, sedang XML untuk menggambarkan sebuah informasi. Penjelasan: XML tidak melakukan apa-apa, hanya murni informasi yang dimasukkan ke dalam tag XML. Harus ada aplikasi untuk mengirim, menerima atau menampilkannya. Tag dalam HTML sudah ditentukan seperti h1, td, table , dll. Pengguna HTML hanya bisa menggunakan tag-tag yang sudah ditentukan itu. Sedang dalam XML, pengguna bebas menentukan tag-tagnya sendiri untuk menggambarkan data, jadi tidak ada tag standar dalam XML.
Dalam perkembangan Web masa depan, XML akan digunakan untuk menggambarkan data dimana HTML digunakan untuk memformat dan menampilkan data itu.
Daftar Pustaka
•
http://e-xplore.blogspot.com/2007/06/xml.html
•
http://kungfumas.wordpress.com/2011/09/19/xml/
•
http://santainandamai.blogspot.com/2011/01/makalah-xml.html
•
http://www.scribd.com/doc/34745612/XML-Extensible-Markup-Language