FOTOTERAPI
DISUSUN OLEH :
YULITA FRIZA WULANDARI 04121003004
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA TAHUN 2016
KATA KATA PENGANTAR PENG ANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas atas berk berkat at rahma rahmatt dan dan karu karuni nia-N a-Nya ya tuga tugass makal makalah ah foto fotote tera rapi pi ini ini dapa dapatt diselesaikan dengan baik. Penulisan makalah ini merupakan persyaratan sebelum mema memasu suki ki prog program ram prof profesi esi Ners Ners pada pada Prog Progra ram m Stud Studii Ilmu Ilmu epe epera! ra!ata atan n "ni#ersitas Sri!ijaya. Penulis menyadari bah!a masih banyak kekurangan baik dalam hal isi maupun dalam penulisan Makalah ini. $leh karena itu% penulis mengharapkan saran saran dan dan krit kritik ik yang yang bers bersifa ifatt memb memban angu gun n sebag sebagai ai masu masuka kan n untu untuk k dapa dapatt menyem menyempur purnak nakan an Makalah Makalah ini dikemu dikemudian dian hari. hari. Semog Semogaa Makalah Makalah ini dapat dapat bermanfaat bagi kita semua.
Indralaya%
DAFTAR ISI
September% &'()
Penulis
*+,+M+N "",.....................................................................................................i +T+ PEN/+NT+0................................................................................... ................ ii +1T+0 ISI................................................................................................................ iii BAB 1 PENDAHULUAN.........................................................................................( +. ,atar 2elakang................................................................................................. ( 2. Tujuan............................................................................................................... 3 4. Manfaat............................................................................................................ 3 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................................5
+. efinisi 1ototerapi..........................................................................................5
2. Indikasi 1ototerapi................................................................................... ....) 4. ampak 1ototerapi.......................................................................................) . Efektifitas 1ototerapi....................................................................................) E. Pera!atan 2ayi dengan 1ototerapi ..............................................................6 1. *al-hal yang *arus iperhatikan pada 1ototerapi.......................................6 /. urasi 1ototerapi..........................................................................................6 BAB 3 PENUTUP....................................................................................................(' +. Simpulan....................................................................................................(' 2. Saran ..........................................................................................................(' aftar Pustaka.............................................................................................................. i# ,ampiran S$P
BAB I PENDAHULUAN
+. ,atar 2elakang elahiran bayi dengan 22,0 masih mejadi satu masalah kesehatan yang penting dinegara-negara berkembang. *al ini disebabkan karena angka kejadian% angka kesakitan dan angka kematian yang masih tinggia 7/umilar% &'('8. uning atau sering juga disebut dengan istilah ikterus% merupakan kondisi klinis bayi yang ditandai pe!arnaan kuning pada kulit dan sklera mata akibat peningkatan bilirubin. Ikterus pada bayi usia &-9 hari pertama kehidupan% merupakan hal yang normal 7fisiologis8 tetapi dapat juga ditemukan kondisi yang tidak normal 7non fisiologis8. +ngka kejadian ikterus fisiologis :ukup tinggi. 1rekuensi pada bayi :ukup bulan 5'-)'; dan kurang bulan 6';. Pada usia ( minggu pertama% lebih dari 65; bayi :ukup bulan kembali dira!at karena kondisi ini 7suraiyah% &'(38. Ikterus terjadi akibat penumpukan bilirubin dalam darah% dan akan tampak pada jelas pada kulit bila kadar bilirubin antara 5-< mg=d,. 4ara #isual untuk menentukan ikterus dilakukan dengan menekan kulit se:ara ringan memakai jari tangan kemudian lepaskan. >arna kulit dinilai diba!ah penerangan yang :ukup sehingga tampak jelas. Ikterus sulit dinilai bila penerangan kurang% terutama pada bayi dengan !arna kulit gelap. +mati !arna kulit dan tentukan luasnya daerah ikterus pada anggota tubuh. Pemeriksaan bilirubin serum harus tetap dilakukan karena meskipun :ara #isual mudah dan praktis tetapi hasilnya kurang akurat 7suraiyah% &'(38. >aktu terjadinya ikterus juga mempunyai arti yang penting dalam menentukan kemungkinan diagnosis% faktor penyebab% dan tata laksana
7suraiyah% &'(38. *al ini meliputi produksi% transportasi% konjugasi dan ekskresi bilirubin. +da & jenis bilirubin yaitu bilirubin indirek 7bilirubin tak terkonjugasi8 dan direk 7bilirubin terkonjugasi8. Produksi bilirubin berasal dari degradasi heme hemoglobin dari sel darah merah 7eritrosit8 dalam sirkulasi. Satu gram hemoglobin menghasilkan sekitar 95 mg bilirubin indirek% bilirubin ini tidak larut dalam air tetapi larut dalam lemak. Pembentukan bilirubin dimulai dengan proses oksidasi yang menghasilhan bili#erdin. 2ili#erdin mengalami reduksi menjadi bilirubin indirek. i dalam darah bilirubin indirek berikatan dengan albumin dan di transfer 7transportasi8 ke sel hati. engan bantuan beberapa en?im di dalam sel hati% terjadi proses konjugasi sehingga berubah menjadi bilirubin direk. 2ilirubin direk ini larut dalam air dan dieksresikan ke sistem empedu% dan selanjutnya kedalam saluran :erna 7usus halus8. 2ilirubin direk dengan bantuan flora normal usus diubah menjadi urobilinogen dan sebagian ke:il di hidrolisis dengan bantuan en?im @ glukoronidase menjadi bilirubin indirek dan di reabsorbsi ke sel hati 7siklus enterohepatis8. Metabolisme akhir urobilinogen menjadi sterkobilin yang nantinya akan memberi !arna kuning pada feses.
*iperbilirubinemia adalah tingginya kadar bilirubin di dalam darah yang didapat dari pemeriksaan laboratorium. 1aktor penyebab tingginya bilirubin pada bayi baru lahir karena tingginya eritrosit bayi dengan masa hidup yang lebih pendek 7<'-A' hari8% belum matangnya fungsi hati dan meningkatnya reabsorbsi bilirubin indirek dari usus 7siklus enterohepatis8. Tingginya kadar
bilirubin ini terjadi pada bayi usia &-9 hari pertama% men:apai pun:aknya pada hari ke 5-<.
Pada hiperbilirubinemia fisiologis% kadar biliriubin akan turun kembali pada hari ke ('-(3. 2atasan kadar bilirubin yang aman pada bayi dapat dilihat pada tabel sesuai American Academy of Pediatric 7++P8 tetapi se:ara umum dipakai batasan tidak B (' mg=d, untuk untuk bayi kurang bulan dan tidak B (5 mg=d, pada bayi :ukup bulan 7surai yah% &'(38.
Ikterus dianggap fisiologis bila memenuhi kriteria sebagai berikutC ikterus timbul pada usia &-9 hari dengan kadar bilirubin indirek pada usia tersebut tidak B (5 mg=d, 7bayi :ukup bulan8 dan tidak B (' mg=d, 7bayi kurang bulan8. e:epatan peningkatan kadar bilirubin tidak B 5 mg=d, per &3 jam% dengan kadar bilirubin direk B ( mg=d,. Ikterus hilang pada (' hari pertama dan tidak terbukti berhubungan dengan keadaan non f isiologis.
+da beberapa :ara untuk menentukan derajat ikterus yang merupakan faktor resiko terjadinya kerniterus% misalnya kadar bilirubin bebas% kadar bilirubin ( dan &% atau se:ara klinis diakukan diba!ah sinar biasa atau day light 7*indrya!ati% &'(( dalam 2unyaniah% &'(98.
Terapi sinar 7fototerapi8 bertujuan untuk mengendalikan kadar bilirubin serum agar tidak men:apai nilai yang membahayakan sampai terjadi bilirubin ensefalopati maupun kern-ikterus. 1ototerapi bertujuan mengubah bilirubin menjadi bentuk yang larut dalam air untuk dikeluarkan melalui empedu atau air seni. Pada saat bilirubin menyerap :ahaya% maka terjadi reaksi fotokimia
yaitu isomerisasi sehingga terjadi kon#ersi ire#ersibel menjadi isomer kimia lainnya yaitu lumirubin yang dengan :epat dibersihkan dari plasma melalui empedu. ,umirubin adalah produk terbanyak degradasi bilirubin akibat foto terapi. Sejumlah ke:il bilirubin indirek diubah oleh :ahaya menjadi dipyrole yang dikeluarkan
le!at air seni.
1oto isomer bilirubin lebih polar
dibandingkan bentuk asalnya dan se:ara langsung bisa dikeluarkan melalui empedu ke dalam usus untuk dibuang bersama feses tanpa proses konjugasi oleh *ati% karena hanya produk foto oksidan saja yang bisa dikeluarkan melalui air seni 7suraiyah% &'(38.
1ototerapi bekerja memaparkan neonatus pada :ahaya dengan intensitas tinggi 7a bound of flourescent light bulbs or bulbs in theblue light spcetrum 8 akan menurunkan bilirubin dalam kulit. 1ototerapi menurunkan kadar bilirubin dengan :ara memfasilitasi eksresi bilirubin tak terkonjugasi 7laus%
1anarof% (AA6 dalam /umilar &'('8.
2. Tujuan (. Tujuan "mum +gar mahasis!a mampu melakukan foto terapi. &. Tujuan husus a. "ntuk mengetahui derajat ikterik pada bayi baru lahir sebelum dilakukan fototerapi. b. "ntuk mengetahui derajat ikterik pada bayi baru lahir setelah dilakukan fototerapi.
:. "ntuk mengetahui pengaruh fototerapi terhadap derajat ikterik pada bayi baru lahir. 4. Manfaat Sebagai bahan a:uan untuk penatalaksanaan dalam menurunkan kadar bilirubin darah pada neonatus dengan hiperbilirubinemia. BAB II TINJAUAN PUSTAKA
+. efinisi
1ototerapi merupakan terapi pilihan pertama yang dilakukan terhapa bayi baru lahir dengan hiperbilirubinemia 7umar et al% &'(' dalam Shinta% &'(58. 1ototerapi merupakan penatalaksanaan hiperbilirubinemia yang bertujuan untuk menurunkan konsentrasi bilirubin dalam sirkulasi atau men:egah peningkatan kadar bilirubin.
1ototerapi merupakan terapi dengan menggunakan sinar yang dapat dilihat untuk pengobatan hiperbilirubinemia pada bayi
baru lahir.
eefektifan suatu fototerapi ditentukan oleh intensitas sinar. +dapun faktor yang mempengaruhi intensitas sinar ini adalah jenis sinar% panjang gelombang sinar% jarak sinar ke pasien yang disinari% luas permukaan tubuh yang terpapar dengan sinar serta penggunaan media pemantulan sinar.
2ayi dengan ikterus perlu diamati apakah fisiologis atau akan berkembang menjadi ikterus patologis. +namnesis kehamilan dan kelahiran sangat membantu pengamatan klinik dan dapat menjadi petunjuk untuk
melakukan pemeriksaan yang tepat. Early feeding yaitu pemberian makanan dini pada bayi dapat mengurangi terjadinya ikterus fisiologik pada bayi.
Sistem fototerapi mampu menghantarkan sinar melalui bolam lampu fluor:ent% lampu Duart?% halogen% emisi dioda lampu dan matres optik fiber. eberhasilan pelaksanaan fototerapi tergantung dari efektifitas dan minimnya komplikasi yang terjadi 7Stoko!ski% &'') dalam Shinta% &'(58.
2. Indikasi 1ototerapi
1ototerapi direkomendasikan apabila C
(. adar bilirubin total 5-6 mg=dl pada bayi dengan berat badan (5'' gram.
&. adar 6-(& mg=dl pada bayi dengan berat badan (5''-(AAA gram.
9. adar ((-(3mg=dl pada bayi dengan berat badan &'''-&3AA gram.
7!ong et al.% &''A8.
4. ampak fototerapi akan meningkat jika kadar bilirubin di kulit makin tinggi.
1ototerapi mengubah bilirubin di kapiler superfisial dan jaringan interstitial dengan reaksi fotokimia dan fotooksidasi menjadi isomer 7isomerisasi struktural dan konfigurasi8 se:ara :epat% yang larut dalam air dan dapat diekskresi melalui hepar tanpa proses konjugasi sehingga mudah
diekskresi dan tidak toksik. Penurunan bilirubin total paling besar terjadi pada ) jam pertama.
1aktor yang mengurangi efikasi terapi sinar adalah paparan kulit tidak adekuat% sumber :ahaya terlalu jauh dari bayi 7radiasi menurun se:ara terbalik dengan kuadrat jarak8% lamu flouresens yang terlalu panas menyebabkan perusakan fosfor se:ara :epat dan emisi spektrum dari lampu yang tidak tepat. Idealnya% semua ruang pera!atan perinatologi memiliki peralatan untuk melakukan terapi sinar intensif 7/iyatmo% &'((8.
. Efekti#itas 1ototerapi
(. enis 4ahaya
4ahaya biru 7fluoresens biru8 dengan spektrum 3)'-3A' nm merupakan :ahaya yang paling efektif dalam fototerapi karena dapat menembus jaringan dan diabsorbsi oleh bilirubin 7bilirubin menyerap lebih kuar pada :ahaya biru dengan spektrum 3)' nm ini8.
&. Saluran energi atau imadiance sumber :ahaya
Imadiance diukur dengan radiometer
atau spektroradiometer
dalam satuan !att=:m& atau F !att=:m&nm. Sebagai :ontoh% sumber :ahaya 7tipe kon#ensional atau standar8 yang diletakkan G&' :m diatas bayi dapat menghantarkan spektrum imadiance% berkisar 6-(' F !att=:m& nm pada panjang gelombang :ahaya 39'-3A' nm.
+dapun :ahaya flourenens biru dapat menghantarkan spektrum imadiance berkisar 9'-3' F !att=:m&nm.
American academy of pediatriks mendefinisikan intensif fototerapi sebagai fototerapi dengan spektrum imadiance berkisar 9'-3' F !att=:m&
nm yang dapat menjangkau permukaan tubuh bayi dengan lebih luas.
7Maisels H M:onagh% &''68.
9. arak antara bayi dengan sumber :ahaya dan luasnya area kulit yang terpajan
arak antara bayi dengan sumber :ahaya tidak boleh kurang dari 35 :m. Penelitian terkontrol menyebutkan bah!a semakin luas daerah kulit yang terpajan% semakin besar reduksi kadar bilirubin total. 7>ong et al.% &''A8.
Efekti#itas fototerapi tergantung pada kualitas :ahaya yang dipan:arkan lampu 7panjang gelombang8% intensitas :ahaya 7iridasi8% luas permukaan tubuh% ketebalan kulit dan pigmentasi% lama paparan :ahaya% kadar bilirubuin total saat a!al fototerapi 7Sakundarno%&''68.
E. Pera!atan 2ayi engan 1ototerapi
(. Pasang penutup mata dan pastikan terpasang dengan baik
&. 2aringkan bayi tanpa pakaian% ke:uali popok= bilibottom
9. "bah posisi bayi setiap 9 jam
3. etika fototerapi dimulai% periksa kadar bilirubin setiap &3 jam
5. Pantau subuh tubuh bayi
). $bser#asi status hidrasi bayi% pantau intake dan output :airan
<. Edukasi dan moti#asi orangtua = keluarga bayi
6. okumentasikan nama bayi% no 0M% tanggal dan jam dimulai dan selesainya fototerapi% jumlah jam pemakaian alat fototerapi dalam lembar dokumentasi pemakaian alat.
A. okumentasikan pula tanggal dan jam penggunaan fototerapi% tampilan klinis bayi% dan tindakan lainnya yang dilakukan terkait fototerapi dalam lembar dokumentasi pera!atan bayi.
1. *al-hal yang harus diperhatikan
(. Toksisitas :ahaya terhadap retina bayi yang imatur sehingga selama pemberian fototerapi% penutup mata harus terpasang 7Maisels H M:onagh% &''68.
&. /unakan diapers selama fototerapi untuk melindungi genetalia bayi 7>ong et al.% &''A8.
/. urasi 1ototerapi
,amanya durasi fototerapi selah satunya ditentukan oleh nilai total serum bilirubin saat mulai fototerapi dan fototerapi dihentikan jika nilai total serum bilirubin men:apai nilai kurang dari (& mg=dl 7Moeslih:han et al% &''3 dalam 0ahmah et al% &'(98.
BAB III PENUTUP
+. esimpulan *iperbilirubinemia dapat terjadi pada bayi :ukup bulan sehat yang menyusui. *iperbilirubinemia yang berhubungan dengan pemberian +SI dapat berupa breastfeeding jaundi:e 7218 dan breastmilk jaundi:e 72M8. Penyebab 21 adalah kekurangan asupan +SI% biasanya timbul pada hari ke& atau ke-9 pada !aktu +SI belum banyak.
2. Saran The American Academy of Pediatrics 7++P8 tidak menganjurkan penghentian +SI dan merekomendasikan pemberian +SI terus menerus 7minimal 6-(' kali dalam &3 jam8. adi untuk ibu diharapkan untuk tetap memberikan +SI kepada bayi.
DAFTAR PUSTAKA
B!"#!$#%& D#%'( 2013( Pengaruh Fototerapi Terhadap Derajat Ikterik Pada Bayi Baru Lahir Di RSUD DR. Moewardi Surakarta ( D$!)%11 *+,*-.' 201/(
G$#'& H#$'( 2010( Pemberian Fototerapi Dengan Penurunan adar Bi!irubin
Da!am
Darah
Pada
Bayi
BBLR
Dengan
"iperbi!irubinemia( D$#+.11*+,*-.' 201/(
K*$& M&S(& S*.,#!)$*& R*-.',( M S#+!)#'*( 200( Dampak Lama Fototerapi Terhadap Penurunan adar Bi!irubin Tota! Pada "iperbi!irubinemia #eonta! ( D$#+. 12 *+,*-.' 201/(
R#%#%(& Y.,,$& K(& B.'#( 2013( Pemberian $SI %&ekti& Memper'ingkat Dura'i Pemberian Fototerapi. D$#+. 11 *+,*-.' 201/(
S%$!,# P& T$!#( 201/( Pengaruh Perubahan Po'i'i Tidur Pada Bayi Baru Lahir "iperbi!irubinemia Dengan Tota! Fototerapi Terhadap adar Bi!irubin Tota! ( D$#+. 12 *+,*-.' 201/(
S'#$"#%( 2014( http())www.r'permata*ibubur.*om)hiperbi!irubinemia( D$#+. 10 *+,*-.' 201/(
Y%#!$)5& H(& S#'"*!*(& G$"#,*( 2011( %&ekti+ita' Fototerapi ,- am Dan /0 am Terhadap Penurunan Bi!irubin Indire*t Pada Bayi Ikteru' #eonatorum. D$#+. 10 *+,*-.' 201/(
YA
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SOP7 FOTOTERAPI
Tanggal Terbit
Pengertian
isahkan $leh a. Prodi PSI
*ikayati% S.ep.%Ns.%M.ep Terapi sinar yang dilakukan selama &3 jam atau setidaknya sampai kadar bilirubin dalam darah kembali ke ambang batas normal
tujuan
"ntuk menurunkan konsentrasi bilirubin dalam sirkulasi atau men:egah peningkatan kadar bilirubin
indikasi
irekomendasikan apabila C (. adar bilirubin total 5-6 mg=d, pada bayi dengan berat (5'' gram &. adar bilirubin 6-(& mg=d, pada bayi dengan berat (5''-(AAA gram 9. adar bilirubin ((-(3 mg=d, pada bayi dengan berat &'''-&3AA gram
kontraindikasi
2ayi dengan resiko
Persiapan alat
+. 0ITE0I+ +,+T (. Menggunakan panjang gelombang
TIDAK
39'-3A' nm &. intensitas :ahaya 7kon#ensional=standar8 adalah 6-(' F!att=:m=nm 9. :ahaya diberikan pada jarak 95-35 :m di atas bayi 3. jumlah bola lampu yang digunakan berkisar antara )-6 buah% terdiri dari biru 71&'T(&8% :ahaya biru khusus 71&'T(&=228 atau daylight floures:ent tubes Prosedur pelaksanaan
2. P0$SE"0 PEM2E0I+N (. Persiapan "nit Terapi a. hangatkan ruangan tempat unit terapi sinar ditempatkan% bila perlu% sehingga suhu di ba!ah lampu &6 J4 sampai 9'J4 b. Nyalakan mesin dan pastikan semua tabung flouresens berfungsi dengan baik :. ganti tabung setelah &''' jam penggunaan atar setelah 9 bulan% !alaupun tabung masih bisa berfungsi d. gunakan linen putih pada basinet atau inkubator% dan tempatkan tirai putih di sekitar daerah unit terapi ditempatkan intuk memantulkan :ahaya sebanyak mungkin kepada bayi &. Pemberian Terapi Sinar a. tutupi mata bayi dengan penutup mata% pastikan lubang hidung bayi tidak ikut tertutup. jangan tempelkan penutup mata dengan menggunakan selotip
b. Tempatkan bayi diba!ah sinar terapi bila berat bayi &kg atau lebih% tempakan bayi pada basinet H tempatkan bayi yang lebih ke:il dalam in:ubator dalam tanpa pakaian ke:uali popok=bilibottom letakkan bayi sesuai petunjuk pemakaian alat dari pabrik :. "bah posisi bayi setiap 9 jam d. pastikan bayi diberi makan e. moti#asi ibu untuk menyusui bayi dengan +SI paling kurang setiap 9 jam f. selama menyusui% pindahkan bayi dari unit terapi sinar dan lepaskan penutup mata g. pemberian suplemen atau mengganti +SI dengan makanan atau :airan lain :ontohC pengganti +SI% air% air gula% dll8 tidak ada gunanya h. bila bayi menerima :airan per IK atau +SI yang telah dipompa 7+SI Perah8% tingkatkan #olume :airan atau +SI sebanyak 9'; #olume total per hari selama bayi masih diterapi sinar. i.
bila bayi menerima :airan per IK atau makanan melalui N/T% jangan pindakan bayi dari sinar terapi sinar
j.
perhatikanC selama menjalani terapi sinar% konsistensi tinja bayi bisa menjadi lebih lembek dan ber!arna kuning. keadaan
ini tidak membutuhkan terapi khusus k. teruskan terapi dan tes lain yang telah ditetapkan l.
pindahkan bayi dari unit terapi sinar hanya untuk melakukan prosedur yang tidak bisa dilakukan di dalam unit terapi sinar
m. bila bayi sedang menerima oksigen% matikan sinar terapi sinar sebentar untuk mengetahui apakah bayi mengalami sianosis sentral 7lidah dan bibir biru8 n. ukur suhu bayi dan suhu udara di ba!ah sinar terapi sinar setiap 9 jam. bila suhu bayi lebih dari 9<.5 J4% sesuaikan suhu ruangan untuk sementara pindahkan bayi dari unit terapi sinar sampai suhu bayi antara 9).5 - 9<.5 J4. o. ukur kadar bilirubin serum setiap &3 jam% ke:uali kasuskasus khusus p. hentikan terapi sinar bila kadar 2ST turun (9-(3 mg=d, D. bila kadar bilirubin serum mendekati jumlah indikasi tranfusi tukar% persiapkan kepindahan bayi dan se:epat mungkin kirim bayi ke rumah sakit tersier atau senter untuk tranfusi tukar. r.
Sertakan :ontoh darah ibu dan bayi
s. bila bilirubin serum tidak bisa
diperiksa% hentikan terapi sinar setelah 9 hari t.
setelah terapi sinar dihentikan obser#asi bayi selama &3 jam dan ulangi pemeriksaan bilirubin serum bila memungkinkan% atau perkirakan keparahan ikterus menggunakan meode klinis
u. bila ikterus kembali ditemukan atau bilirubin serum berada di atas nilai untuk memulai terapi sinar% ulangi terapi sinat seperti yang telah dilakukan. ulangi langkah ini pada setiap penghentian terapi sinar sampai bilirubin serum dari hasil pemeriksaan atau perkiraan melalui metode klinis berada di ba!ah nilai intuk memulai terapi sinar. #. bila terapi sinar sudah tidak diperlukan lagi% bayi bisa makan dengan baik dan tidak ada masalah lain selama pera!atan% pulangkan bayi !. ajarkan ibu untuk menilai ikterus dan beri nasihat untuk memba!a kembali bayi bila bayi bertambah kuning Pelaksana
Pera!at% 2idan
okumentasikan