ASKEP GANGGUAN SISTEM ENDOKRIN GANGGUAN ADRENAL DAN PTUITARY “DIABETES INSIPIDUS”
OLEH : I KADEK AGUS ANGGRIAWAN 1202105032
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 2014
1.
KONSEP DASAR PENYAKIT
A.
P!"#$%&!
Diab Diabet etes es insi insipi pidu duss adal adalah ah suat suatu u peny penyak akit it yang ang dise diseba babk bkan an oleh oleh penu penuru runa nan n produksi, sekresi, dan fungsi dari Anti Diuretic Hormone (ADH) serta kelainan ginjal yang tidak berespon berespon terhadap terhadap kerja ADH fisiologis, fisiologis, yang ditandai ditandai dengan rasa haus yang berlebihan (polidipsi) dan pengeluaran sejumlah besar air kemih yang sangat encer (poliuri). Ada dua macam diabetes insipidus, yaitu: 1) Diab Diabete etess nsi nsipi pidu duss !ent !entral ralis is (D! (D!), ), dise diseba babk bkan an oleh oleh kega kegaga gala lan n pele pelepa pasa san n hormon hormon antidiuretik antidiuretik yang secara fisiologi dapat merupakan merupakan kegagalan sintesis atau penyimpanan. ") Diab Diabete etess nsip nsipid idus us #efr #efrog ogen enik ik (D# (D#), ), iala ialah h diab diabet etes es insi insipi pidu duss yang yang tida tidak k respons responsif if terhad terhadap ap ADH eksoge eksogen n (kadar (kadar ADH normal normal tetapi tetapi ginjal ginjal tidak tidak memberikan respon yang normal terhadap hormon ini).
B.
E$%'('"%
Diabetes insipidus dapat disebabkan oleh beberapa hal, yaitu sebagai berikut: a. Hipotalamu Hipotalamuss mengalami mengalami kelainan kelainan fungsi fungsi dan dan berkurang berkurangnya nya produk produksi si ADH baik baik total maupun parsial. b. $elenjar hipofisis posterior mengalami penurunan atau gagal melepaskan hormon antidiuretik ke dalam aliran darah. c. $eru $erusak sakan an hipo hipotal talam amus us atau atau kele kelenj njar ar hipo hipofi fisa sa akib akibat at pemb pembed edah ahan, an, traum traumaa kepala, kepala, cedera otak (terutama patah tulang di dasar tengkorak), tengkorak), tumor tumor otak, operasi ablasi, atau penyinaran pada kelenjar hipofisis. d. $eti $etida dakm kmam ampu puan an ginj ginjal al bere beresp spon on terh terhad adap ap kada kadarr ADH ADH dala dalam m darah darah akib akibat at berkurangnya reseptor atau second messenger (diabetes insipidus nefrogenik). Hal ini disebabkan oleh faktor genetik dan penyakit ginjal. e. nfe nfeks ksii sist sistem em saraf saraf pusa pusatt (ensefalitis (ensefalitis atau atau meningitis). meningitis). f. %eng %engar aruh uh obat obat yang dapat dapat memp mempen engar garuh uhii sintes sintesis is dan dan sekres sekresii ADH ADH seper seperti ti phenitoin, alkohol, lithium carbonat. g. Sarkoidosis atau Sarkoidosis atau tuberculosis. tuberculosis. h. &ang &anggu guan an alir aliran an dara darah h ( Aneurisma atau Aneurisma atau penyumbatan arteri yang menuju ke otak).
i.
diopa diopatik tik : dalam dalam hal ini tidak tidak ditemu ditemukan kan kelain kelainan an 'alaupu 'alaupun n terdapa terdapatt gejala. gejala. &ejala sering mulai pada masa bayi, tetapi tidak hilang selama hidup, tanpa mengganggu kesehatan dan mempengaruhi umur penderita.
erdasarkan klasifikasi, penyebab diabetes insipidus antara lain: 1) Diabetes Diabetes nsipidus nsipidus !entral !entral (D!) (D!) dapat terjadi terjadi akibat akibat beberapa beberapa hal, hal, yaitu: yaitu: a. umo umor*t r*tum umor or pada pada hipota hipotala lamu mus. s. b. umor*tumor
besar
hipofisis
dan
menghancurkan
nucleus*nukleus
hipotalamik. c. rau raum ma kepal epala. a. d. +edera +edera operasi operasi pada pada hipo hipotal talamu amus. s. e. klu klusi si pemb pembul uluh uh dara darah h pada pada intr intrase asere rebr bral al (trom (trombo bosis sis atau atau perd perdar arah ahan an serebral, aneurisma serebral, post*partum necrosis). f. %engan %engangku gkutan tan ADH-A ADH-A% % yang tidak tidak bekerja bekerja dengan dengan baik baik akibat akibat rusakny rusaknyaa akson pada traktus supraoptikohipofisealis. g. !int !intes esis is ADH ADH terga tergang nggu gu.. h. $erusakan $erusakan pada nucleus nucleus suprao supraoptik ptik para/entricu para/entricular. lar. i.
&aga &agaln lny ya peng pengel elua uara ran n ADH. ADH.
j.
nfeksi (0eningitis, ensefalitis, landry*&uillain*arres syndrome)
") Diabet Diabetes es insipi insipidus dus #efrogen #efrogenik ik (D#), (D#), secara fisiolog fisiologis is D# dapat disebabk disebabkan an oleh: a. $egagalan $egagalan tubul tubulus us renal renal untuk untuk bereaksi bereaksi terhadap terhadap ADH, akibat: akibat: *
%eny enyakit akit ginja injall kro kronik nik
*
%eny %enyak akit it ginj ginjal al poli poliki kist stik ik
*
0ed 0edulla ullary ry cyst cystic ic dise diseas asee
*
%ielonefritis
*
bstr struksi urete eteral
*
&agal ginjal jal lanju anjutt
b. &angguan elektrolit *
Hipokalemia
*
Hiperkalsemia
c. bat*o t*obatan *
2itium
*
Demoksiklin
*
Asetoheksamid
*
ola3amid
*
&likurid
*
%ropoksifen
d. %eny %enyak akit it sic sickl klee cell cell e. &angg anggua uan n diet iet *
nta ntak ke air air yan yang g ber berle lebi bih han
*
%enur enuru unan nan inta intak ke #a+l #a+l
*
%enur enuru unan nan int intak akee pro prote tein in
f. 2ain*lain
C.
*
0ultipel mieloma
*
Amiloidosis
*
%eny enyakit !jogren ens
*
!arkoidosis
M&!%)*$&*% +(%!%*
0anifestasi klinis penderita diabetes insipidus ialah sebagai berikut: a) &ejala utama: utama: poliuria poliuria (banyak (banyak kencing kencing)) dan polidipsi polidipsi (banyak (banyak minum minum). ). 4umlah caira cairan n yang yang dimi diminu num m maup maupun un prod produk uksi si urin urin per per "5 jam jam sanga sangatt bany banyak. ak. %roduksi %roduksi urin sangat encer dengan jumlah sekitar 5*67 liter-hari, dengan berat jenis urin biasanya sangat rendah, berkisar antara 1771 8 1779 atau 97 8 "77 msmo msmol-k l-kg g berat berat badan. badan. !ebaga !ebagaii kompen kompensasi sasi hilang hilangny nyaa cairan cairan melalu melaluii air kemih, kemih, pender penderita ita bisa bisa minum minum sejuml sejumlah ah besar besar cairan cairan (6,*6 (6,*6 2-hari) 2-hari).. 4ika 4ika kompen kompensasi sasi ini tidak tidak terpenu terpenuhi, hi, maka maka dengan dengan segera akan terjadi terjadi dehidrasi yang menyebabkan tekanan darah rendah dan syok . b) %enderita terus berkemih dalam jumlah yang sangat banyak, terutama di malam hari. !elain poliuria dan polidipsia, biasanya tidak terdapat gejala*gejala lain kecuali jika ada penyakit lain yang menyebabkan timbulnya gangguan pada mekanisme neurohypophyseal renal refle;. c) %ada %ada bayi yang diberi diberikan kan minum minum seperti seperti biasa akan akan tampak tampak kegelisah kegelisahan an yang tidak berhenti, sampai timbul dehidrasi, panas tinggi, dan terkadang sampai syok. d) &eja &ejala la lain lain:: * %enu %enuru runa nan n ber berat at bad badan an
* #octuria * $elelahan * Hipotensi * &i3i &i3i kuran urang g bai baik k * &ang &anggu guan an emos emosio iona nall *
D.
P&$')%*%'('"%
asopresin arginin (A%) merupakan suatu hormone antidiuretik (ADH) yang diproduksi di nucleus supraoptik dan para/entrikular hipotalamus bersama dengan protein pengikatnya, yaitu neurofisin . asopresin kemudian diangkut dari dari badan* badan*bad badan an sel neuron neuron tempat tempat pembua pembuatan tanny nya, a, melalu melaluii akson akson menuju menuju ke ujung jung*u *uju jung ng
sara saraff
yang ang
bera berada da
di
kele kelen njar jar
hipo ipofisi fisiss
post poster erio ior, r,
tem tempat
penyimpanannya. penyimpanannya. A% dan neurofisinnya ysng tidak aktif kemudian disekresikan bila ada rangsang ra ngsang tertentu. !ekresi A% diatur oleh rangsang r angsang yang meningkat pada reseptor /olume dan osmotic. !uatu peningkatan osmolalitas cairan ekstraselular atau atau penu penuru runa nan n /olu /olume me intr intra/ a/as asku kuler ler akan akan meran merangs gsan ang g sekres sekresii A%. A%. A% A% kemudian terikat pada pada sebuah reseptor yaitu A%=", ditubulus ginjal melalui pengaktifan adenilat siklase dan peningkatan turunan siklikadenosin monofosfat (cA0%). $erja ini, akhirnya meningkatkan permeabilitas epitel duktus kolingentes ginjal terhadap air. !elain itu asopresin mengatur mengatur saluran air, melalui a>uaporin (A>%") (A>%"),, tempat tempat air direab direabsor sorsi. si. Akibat Akibatny nya, a, konsen konsentras trasii urine urine mening meningkat kat dan osmolalitas osmolalitas serum menurun. menurun. smolalitas smolalitas serum biasanya dipertahank dipertahankan an konstan konstan dengan batas yang sempit yaitu antara "7 dan "?@ msm-kg H". Dengan fungsi ginjal yang normal, konsentrasi maksimal ginjal berkaitan dengan osmolalitas urin yaitu 1"77 msm-kg H". &angguan sekresi A% termasuk diabetes insipidus (D). %ada pasien D, ganggu gangguan an ini dapat dapat terjadi terjadi akibat akibat destru destruksi ksi nucleu nucleuss hipota hipotalam lamik ik yaitu yaitu tempat tempat asopresin di sintesis (D sentral) atau sebagai akibat tidak responsi/enya tuulus ginjal terhadap asopresin (D nefrogenik) 'alaupun kadar hormone ini sangat tinggi.
Ada bebera beberapa pa keadaa keadaan n yang yang dapat dapat mengak mengakiba ibatka tkan n diabet diabetes es insipi insipidus dus,, termasuk tumor*tumor pada hipotalamus, tumor*tumor besar hipofisis yang meluas ke luar tursika dan menghancurkan nucleus hipotalamik, trauma kepala, cedera hipotalamus pada saat operasi, oklusi pembuluh darah intraserebral, dan penyakit* penyakit granulomatosa. %ada banyak kasus, lesi tidak terdeteksi melalui pemeriksaan radiologi yang ada. D nefrogenik dapat diturunkan melalui mutasi dalam reseptor /asopressin /asopressin atau dalam A>%", saluran air, dan keadaan keadaan ini muncul pada anak*anak a nak*anak yang usianya kurang dari " tahun. !edangkan pada orang de'asa, D nefrogenik timbul pada berbagai penyakit ginjal dan penyakit sistemik yang juga menyerang ginjal, termasuk juga myeloma multiple. Anemia sel sabit, hiperkalsemia hiperkalsemia,, dan hipokalemia. hipokalemia. erapi erapi litium untuk gangguan bipolar dapat juga menyebabkan tidak adanya respon terhadap /asopressin. %asien dengan D mengalami mengalami polidipsia polidipsia dan poliuria dengan /olume /olume urine antara 9 hingga 17 2-hari. $ehilangan cairan yang banyak melalui ginjal ini dapat diko dikomp mpen ensa sasi si deng dengan an minu minum m
bany banyak ak cair cairan an..
ila ila pasi pasien en tida tidak k
mamp mampu u
mempertahankan masukan air minum, pasien akan mengalami dehidrasi , berat badannya menurun, kulit dan membrane mukosa menjadi kering.$arena meminum banyak air untuk mempertahankan hidrasi tubuh, pasien akan mengeluh penuh pada perut dan anoreksia. =asa haus dan buang air kecil akan berlangsung terus pada malam hari sehingga pasien akan merasa terganggu tidurnya karena harus sering buang air kecil pada malam hari.
E.
P!&$&(&+*&!&&! P!&$&(&+*&!&&! ,-%*
%engob %engobata atan n Diabet Diabetes es nsipi nsipidus dus harus harus disesu disesuaik aikan an dengan dengan gejala gejala yang yang ditimb ditimbulk ulkan. an. %ada %ada pasien pasien D! dengan dengan mekanis mekanisme me rasa haus haus yang yang utuh utuh tidak tidak diperlukan terapi apa*apa selama gejala nocturia dan poliuria tidak mengganggu tidur dan aktifitas sehari*hari. etapi pasien dengan gangguan pada pusat rasa haus, diterap diterapii dengan dengan penga' penga'asan asan yang yang ketat ketat untuk untuk menceg mencegah ah terjadi terjadiny nyaa dehidr dehidrasi. asi. #amun jika gejala itu sangat mengganggu kondisi pasien, dapat diberikan obat +lorpropamide, clofibrate untuk merangsang sintesis ADH di hipotalamus. %enatalaksan %enatalaksanaan aan pada Diabetes nsipidus nsipidus diberikan diberikan obat yang cara kerjanya kerjanya menyerupai ADH. bat obatan yang paing sering digunakan adalah /asopresin atau desmopressin desmopressin asetat (dimodifikasi (dimodifikasi dari hormon hormon antidiuretik antidiuretik)) bisa diberikan
sebagai sebagai obat obat sempro semprott hidung hidung (secara (secara nasal nasal spray) spray) beberap beberapaa kali kali sehari sehari untuk untuk mempert mempertaha ahanka nkan n pengel pengeluar uaran an air kemih kemih yang yang normal normal.. #amun #amun terlalu terlalu banya banyak k mengkonsumsi obat ini bisa menyebabkan penimbunan cairan, pembengkakan, dan gangguan lainnya. !untikan hormon antidiuretik diberikan kepada penderita yang akan menjalani pembedahan atau penderita yang tidak sadarkan diri. %ada %ada D# yang yang kompli komplitt biasan biasanya ya diperluk diperlukan an terapi terapi hormon hormonee pengga pengganti nti (hor (hormo mona nall
repl replac acem emen ent). t).
DDA DDA% %
(1*d (1*desa esami mino no** **d* d*arg argin inin inee
/aso /asopr press essin in))
merupakan obat piihan utama untuk D#. !elain !elain terapi terapi hormo hormone ne pengga pengganti nti dapat dapat juga juga dipaka dipakaii terapi terapi adju/a adju/ant nt yang yang secara fisiologis mengatur keseimbangan air dengan cara : a.
0engur 0engurang angii jumlah jumlah air air ke tubuus tubuus dista distall dan collec collectin ting g duct. duct.
b.
0emacu pelepasan ADH endogen.
c.
0ening 0eningkat katkan kan efek efek ADH ADH endog endogen en yang yang masih masih ada ada pada pada tubul tubulus us ginja ginjal. l. bat*obatan adju/ant yang biasa dipakai adalah :
a.
Diuretic ia3id
b.
$lorpopamid
c.
$ofibrat
d.
$arbama3epin ujua ujuan n terapi terapi adalah adalah untuk untuk menajmi menajmin n pengga pengganti ntian an cairan cairan yang yang adeku adekuat, at,
mengga mengganti nti /asopr /asopressi essin n (yang (yang biasany biasanyaa merupa merupakan kan progra program m terape terapeuti utik k jangka jangka panjang), dan untuk meneliti dan mengoreksi kondisi patologis intracranial yang mendasari. %enyebab nefrogenik memerlukan penatalaksanaan yang berbeda. Penggantian dengan vasopressin. vasopressin . Desm Desmop opre resin sin (DDA (DDA% %), ), yaitu yaitu suat suatu u preparat sintetik /asopressin yang tidak memiliki efek /askuler ADH alami, merupakan preparat yang sangat berguna karena mempunyai durasi kerja yang lebih lama dab efek samping yang lebih sedikit jika dibandingkan dengan preparat lain yang pernah digunakan untuk mengobati penyakit ini. %reparat ini diberikan intranasal dengan menyemprotkan larutan obat kedalam hidung melalui pipa plastic fleksibel tidak yang kerjanya singkat dan diabsorpsi le'at mukosa nasal ke dalam darah darah.. 4ika 4ika kita kita meng menggu guna naka kan n jalu jalurr intr intran anas asal al dala dalam m pemb pemberi erian an suat suatu u obat obat,, obser/asi kondisi pasien unutk mengetahui adanya ranofaringitis kronis. entuk entuk terapi terapi yang yang lain lain adalah adalah penyu penyunti ntikan kan intram intramusk uskule ulerr ADH, ADH, yaitu yaitu /asopresin tannat dalam minyak, yang dilakukan bila pemberian intranasal tidak dimungkinkan. %reparat suntikan diberikan tiap "5 jam hingga ?@ jam. !ebelum
digunakan botol obat suntik terlebih dahulu dihangatkan atau digucangkan dengan kuat. %enyuntikan dilakukan pada malam hari agar mencapai hasil yang optimal. $ram abdomen adalahefek samping dari obat ini. Mempertahankan cairan. cairan . $lofibrat, yang merupakan preparat hipolipidemik, ternyata memiliki efek antidiuretik pada penderita diabetes insipidus yang masih sedikit mengalami /asopresin hipotalamik. $lorpropamid dan preparat tia3ida juga digu diguna naka kan n untu untuk k peny penyak akit it yang ang ring ringan an kare karena na kedu keduaa prep prepar artt ini ini beke bekerj rjaa meng mengua uatk tkan an kerja kerja /aso /asopr presi esin. n. %asie %asien n yang mene menerim rimaa klor klorpr prop opam amid id haru haruss diingatkan tentang efek hipoglikemik. Penyebab nefrogenik . 4ika 4ika diab diabet etes es insi insipi pidu duss terseb tersebut ut diseb disebab abka kan n oleh oleh gangguan ginjal, terapi ini tidak akan efektif. %reparat tia3ida, penurunan garam yang yang ringan ringan dan penye penyekat kat prostag prostaglan landin din diguna digunakan kan untuk untuk mengob mengobati ati bentuk bentuk nefrogenik diabetes insipidus. F.
P!."&/&!
Diabet Diabetes es nsipi nsipidus dus dituru diturunka nkan n melalu melaluii gen yang yang mengat mengatur ur hormon hormon (defisi (defisiens ensii arginin pada hormon A%). rang yang memiliki ri'ayat keluarga yang mengidap diabetes harus mulai mengambil tindakan pencegahan pada tahap a'al sehingga ketika penyakit diabetes tipe " (insipidus) mulai berkembang dalam diri mereka tidak akan terlalu berdampak kuat dalam keseluruhan kehidupannya. 4adi, bisa dikatakan untuk mencegah- menurunkan faktor resiko D:
G.
1.
lahraga teratur
2.
idur yang cukup dan hindari stress
3.
$urangi makanan manis
4.
%ola makan sehat (utamakan sayur) dan minum air yang cukup.
5.
$urangi makanan mengandung garam*garaman
6.
Hindari obesitas.
7.
Hindari minum*minuman keras seperti alcohol.
8.
Hindari terrjadinya cidera kepala berat yang dapat menyebabkan trauma kepala.
K',(%+&*%
1.
Dehidr Dehidrasi asi berat berat dapat dapat terjadi terjadi apabi apabila la jumah jumah air yang yang dimin diminum um tidak tidak adekua adekuat. t. Dehidrasi dapat menyebabkan: •
0ulut menjadi kering
•
$elemahan otot
".
•
ekanan darah rendah (hipotensi)
•
natrium darah Ditinggikan (hipernatremia)
•
!unken penampilan untuk mata Anda
•
Demam
•
!akit kepala
•
ingkat jantung cepat
•
$ehilangan erat badan
$etida $etidakse kseimb imbang angan an elektro elektrolit lit,, yaitu yaitu hipenatr hipenatremi emiaa dan hipokal hipokalemi emia. a. $eadaan ini dapat menyebabkan denyut jantung menjadi tidak teratur dan dapat terjadi gagal jantung kongestif. Diabetes Diabetes insipidus insipidus juga dapat menyebabka menyebabkan n ketidakseimb ketidakseimbangan angan elektrolit. elektrolit.
mine mineral ral dalam dalam
kalsi alsium um * yang ang
dara darah h Anda Anda *
menja enjag ga
sepe sepert rtii natr natriu ium, m,
kali kalium um dan dan
kesei eseim mban bangan gan cair cairan an dala dalam m
tubu tubuh h
Anda. $etidakseimbangan elektrolit dapat menyebabkan gejala, seperti:
3.
•
!akit kepala
•
$elelahan
•
2ekas marah
•
tot sakit
ntoksikasi air Asup Asupan an
caira cairan n yang yang
berl berleb ebih ihan an
di dips dipsog ogen enic ic diab diabet etes es
insip insipid idus us dapa dapatt
menyebabka menyebabkan n keracunan keracunan air, suatu kondisi kondisi yang menurunka menurunkan n konsentrasi konsentrasi natrium dalam darah,yang dapat merusak otak.
2.
KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN A
P!"+&%&!
a.
$eadaan mum 0elipu 0eliputi ti kondis kondisii seperti seperti tingka tingkatt ketega keteganga ngan-k n-kelel elelaha ahan, n, tingka tingkatt kesada kesadaran ran kualitatif atau &+! dan respon /erbal klien.
b.
anda*tanda ital 0eliputi pemeriksaan:
eka ekana nan n dara darah: h: sebaik sebaikny nyaa dipe diperi riks ksaa dalam dalam posi posisi si yang yang berb berbed eda, a, kaji kaji tekanan nadi, dan kondisi patologis.
%ulse rate
=espiratory rate
!uhu
c.
=i'ayat pe penyakit se sebelumnya Ditany Ditanyakan akan apakah apakah sebelu sebelumny mnyaa klien klien pernah pernah ada ri'aya ri'ayatt trauma trauma kepala kepala,, pembedahan kepala, pemakaian obat phenotoin, lithium karbamat, infeksi krania kranial, l, ri'ay ri'ayat at keluar keluarga ga menderi menderita ta kerusa kerusakan kan tubulu tubuluss ginjal ginjal atau atau penya penyakit kit yang sama.
d.
%engkajian %ola &ordon 1.
2.
3.
4.
persepsi kesehatan*penatalaksanaan kesehatan •
mengkaji pengetahuan klien mengenai penyakitnya.
•
$aji upaya klien untuk mengatasi penyakitnya.
pola nutrisi metabolic •
nafsu makan klien menurun.
•
%enurunan berat badan "7B dari berat badan ideal.
pola eliminasi •
kaji frekuensi eliminasi urine klien
•
kaji karakteristik urine klien
•
klien mengalami poliuria (sering kencing)
•
klien mengeluh sering kencing pada malam hari (nokturia).
pola akti/itas dan latihan •
kaji rasa nyeri-nafas pendek saat akti/itas-latihan
•
kaji kaji keterb keterbata atasan san akti/i akti/itas tas sehari sehari*ha *hari ri (keluh (keluhan an lemah, lemah, letih letih sulit sulit bergerak)
•
5.
kaji penurunan kekuatan otot
pola tidur dan istirahat •
kaji pola tidur klien. $lien dengan diabetes insipidus mengalami kencing kencing terus menerus saat malam hari sehingga sehingga mengganggu mengganggu pola tidur-istirahat klien.
6.
pola kognitif-perceptual •
kaji
fungsi fungsi penglihatan penglihatan,, pendengaran, pendengaran, penciuma penciuman, n, daya ingatan ingatan
masa lalu dan ketanggapan dalam menja'ab pertanyaan. 7.
pola persepsi diri-konsep diri
•
kaji-tanyakan perasaan klien tentang dirinya saat sedang mengalami sakit.
•
$aji dampak sakit terhadap klien
•
$aji keinginan klien untuk berubah (mis : melakukan diet sehat dan latihan).
8.
9.
pola peran-hubungan •
kaji peengaruh sakit yang diderita klien terhadap pekerjaannya
•
kaji keefektifan hubungan klien dengan orang terdekatnya.
pola seksualitas-reproduksi •
kaji dampak sakit terhadap seksualitas.
•
$aji perubahan perhatian terhadap akti/itas seksualitas.
10. pola
koping-toleransi stress
•
kaji metode kopping yang digunakan klien untuk menghidari stres s
•
system pendukung dalam mengatasi stress
11. pola •
nilai-kepercayaan klien tetap melaksanakan keagamaan dengan tetap sembahyang tiap ada kesempatan.
e.
re/ie' of system 1 P#! P#!&) &)&* &*&! &! B1 B# B#&$ &$/ / •
nspek nspeksi si : frekuen frekuensi si nafas nafas normal normal ("7-me ("7-menit nit), ), entuk entuk dada simetri simetris, s, penggunaan otot bantu napas napas tidak tampak.
•
%erkusi : sonor-redup.
•
%alpasi : gerakan thorak simetris
•
Auskultasi : suara napas resonan, tidak ada bunyi yang menunjukkan gangguan.
2 K-%' K-%'&* &*+6( +6(# # B2 B(''- B(''- •
nspeksi : (*) peningkatan 4%,(*) tanda cyanosis
•
%erkusi : %erkusi untuk menentukan letak jantung (jantung pada batas kanan di intercosta @, atas intercosta ", kiri intercosta , ba'ah intercosta 5-9) untuk mengetahui terjadinya kardiomegali.
•
%alpasi : tidak ada nyeri tekan pada letak anatomi jantung.
•
Auskultasi : rama jantung regular, tidak ada bunyi jantung tambahan, D : ?7-@7 mmHg,#adi : radikardi
3 P#* P#*7& 7& #&)& )&! ! B3 B# B#&% &%! ! •
%asien %asien tidak tidak mengal mengalami ami %using %using,, orient orientasi asi baik, baik, tidak tidak ada peruba perubahan han pupil, kesadaran kompos metis dengan skala &+! C 19, reflek motorik penilaian @,reflek pada mata pada penilaian 5,reflek erbal pada penilaian 9.
4 P#+ P#+, ,%/ %/&! &! B4 B4 B(& B(&---# # •
Adany Adanyaa penuru penurunan nan pemben pembentuk tukan an hormo hormon n ADH jadi intens intensita itass untuk untuk berkemih semakin banyak untuk tiap harinya.utput yang berlebih (frekuensi A$ @;-hari) apalagi pada malam hari (nokturia).
5 P!. P!.# #!& !&&! &! B5 B'8 B'8( ( •
%ada penurunan pembentukan hormon ADH ini juga menyababkan $lien menjadi menjadi dehidrasi dehidrasi jadi sistem pencernaan pencernaan juga terganggu. terganggu. %ada %; diare terj terjad adin iny ya
penin eningk gkat atan an
bisi bising ng
usus usus
dan
peri perist stal alti tik k
usus sus
yang ang
menye menyebab babkan kan tergang terganggun gunya ya absorb absorbsi si makana makanan n akibat akibatny nyaa ganggu gangguan an metabolisme usus, sehingga menimbulkan gejala seperti rasa kram perut, mual, muntah. f.
%emeriksaan Eisik 1) nspeksi $lien $lien tampak tampak banya banyak k minum minum,, banya banyak k buang buang air kecil, kecil, kulit kulit kering kering dan pucat, bayi sering menangis, tampak kurus karena penurunan berat badan yang cepat, muntah, kegagalan pertumbuhan, membran mukosa dan kulit kering. ") %alpasi urgor kulit tidak elastis, membrane mukosa dan kulit kering, takikardia, takipnea. 6) Ausk Auskul ulta tasi si ekanan darah turun (hipotensi).
g.
%em %emerik eriksa saan an Diag iagnost nostik ik dan %enu %enun njan jang !etelah dapat ditentukan bah'a poliuria yang terjadi adalah diuresis air murni, maka maka langka langkah h selanju selanjutny tnyaa adalah adalah untuk untuk menent menentuka ukan n jenis jenis penyak penyakit it yang yang menyebabkannya. menyebabkannya. ntuk itu tersedia uji*uji coba berikut:
1) Hickey Hickey*Har *Haree atau +art +arter*= er*=obb obbins ins test test %emberian %emberian infuse larutan larutan garam hipertonis hipertonis secara cepat pada orang normal akan menurunkan menurunkan jumlah jumlah urine, urine, sedangkan sedangkan pada Diabetes nsipidus nsipidus urine akan menetap atau bertambah. %emberian pitresin akan menyebabkan turunnya jumlah urine pada pasien D! dan menetapnya jumlah urine pada pasien D#. $ekurangan pada pengujuian ini adalah: a. %ada %ada seba sebagi gian an oran orang g norm normal al,, pemb pembeb eban anan an laru laruta tan n gara garam m akan akan menyebabkan menyebabkan terjadinya terjadinya diuresis diuresis solute yang akan mengaburkan mengaburkan efek ADH. b. nterpretasi pengujicobaan ini adalah all or none sehingga tidak dapat membedakan defect partial atau komplit. ") Elui Eluid d depr depri/ i/at atio ion n a. es
depri epri/a /asi si
cair cairan an dila dilak kukan ukan deng dengan an cara cara mengh enghen enti tika kan n
pemberian cairan selama hingga 1" jam atau sampai terjadi penurunan berat badan sebesar 6B hingga 9B. $emudian ditimbang nya nya,, diperik diperiksa sa /olum /olumee dan berat berat jenis jenis atau atau osmola osmolalita litass urine urine pertama. %ada saat ini diambil sample plasma untuk mengukur osmolalitasnya. b. %asien diminta A$ sesering mungkin paling sedikit setiap jam. c. %asien ditimbang ditimbang tiap jam jam apabia apabia diuresi diuresiss lebih lebih dari dari 677ml-jam 677ml-jam,, atau setiap 6 jam sekali bia diuresis kurang dari 677ml-jam. d. !eti !etiap ap samp sample le urin urinee seba sebaik ikny nyaa dipe diperi riks ksaa osmoa smoali lita tasn sny ya dala dalam m keadaan segar atau kalau hal itu tidak mungkin dilakukan semua sampl samplee haru haruss disim disimpa pan n dalam dalam boto botoll yang yang tert tertut utup up rapa rapatt serta serta disimpan dalam lemari es. e. %engujian %engujian dihent dihentikan ikan setelah setelah 1@ jam jam atau berat badan menurun menurun 6*5B 6*5B tergantung mana yang lebih dahulu. 6) ji ji niko ikotin tin #icotine langsung merangsang sel hipotalamus yang memproduksi /asopressin. bat yang dipakai ialah nicotine salicylate secara intra /ena.
5) ji ji /as /asop opre ress ssin in Dilakukan bersama dengan pengukuran osmolalitas plasma serta urinG uji coba coba deng dengan an meng menggu guna naka kan n desm desmop opre resin sin (/aso (/asopr press essin in sinte sinteti tik) k)GG dan dan pemberian infus larutan salin hipertonis.
B
D%&"!'*& •
$ekurangan /olume cairan berhubungan keluaran cairan aktif haluaran urine yang berlebihan sekunder akibat diabetes insipidus (ketidakadekuatan hormone diuretic) ditandai dengan haluaran urin berlebih (5*67 liter-hari), klien sering berkemih, haus, kulit-membrane mukosa kering, penurunan berat badan.
•
&anggu &angguan an eliminas eliminasii urine urine berhub berhubung ungan an dengan dengan penuru penurunan nan permea permeabil bilitas itas tubulus ginjal, ditandai dengan poliuri dan nokturia.
•
Defisiensi Defisiensi pengetahuan pengetahuan berhubung berhubungan an dengan dengan kurangny kurangnyaa paparan paparan informasi informasi ditandai dengan pengungkapan masalah.
•
&anggu &angguan an pola pola tidur tidur berhub berhubung ungan an dengan dengan sering sering terban terbangun gun akibat akibat poliur poliuri, i, nokturia, dan polidipsi, ditandai dengan klien sering terbangun 'aktu malam akibat ingin berkemih dan ingin minum.
+. #o 1
=enc =encan anaa $epe $epera ra'a 'ata tan n Diagnosa
ujuan - ut come nter/ensi kepera'atan $ekurangan /olume !etelah diberikan askep selama ; Fluid management caira cairan n
berhub berhubung ungan an "5
jam, jam,
keluaran keluaran cairan cairan aktif /olu /olume me
diha dihara rapka pkan n cair cairan an
keku kekura rang ngan an
tera terata tasi si,,
akibat
sekunder Fluid Balance diabetes
-
dala dalam m bata batass norm normal al-- not
insipidus
compro compromis mised ed (skala (skala 9). (#adi: (#adi:
(ketidakadekuatan
bayi 1"7*1@7;-mnt, toddler ?7*
horm hormon onee
diur diuret etic ic))
157;157;-mn mnt, t,
ditandai
dengan
;-mn ;-mnt, t,
pras prasek ekol olah ah
seko sekola lah h
7*1 7*117 17
F9*1 F9*177 77;;-mn mnt, t,
-
Adan ya ya
peru ba bahan
$aji dan %antau dan catat adanya
meng ga gamb ar arkan
jika ada perubahan
dehidr dehidrasi asi klien. klien.
-
erikan cairan sesuai kebutuhan.
dapat dapat
-
+atat intake dan output cairan.
hipo hipote tens nsii
dan dan
taki takika kard rdia ia..
-
0oni 0onito torr dan dan imb imban ang g bera beratt bada badan n
%erk %erkir iraa aan n
bera beratt
ring ringan anny nyaa
setiap hari.
hipo/olemia dapat dibuat ketika
0onito 0onitorr status status hidras hidrasii (suhu (suhu tubuh, tubuh,
tekana tekanan n darah darah sistol sistolik ik pasien pasien
kelembaba kelembaban n membran membran mukosa, mukosa, 'arna
turun lebih dari 17 mmHg dari
kulit).
posisi
denga dengan n
haluar haluaran an urine urine yang yang kriteria hasil: berlebihan
-
=asional
-
status Hipo/o Hipo/olem lemia ia
dimani dimanifes festas tasika ikan n
berbaring
oleh oleh
ke
posisi
kebutu kebutuhan han
cairan cairan
haluaran urin berlebih
remaja remaja @7*?7;-mntG ==: bayi 69*
(5*67 liter-hari), klien
57 ;-mnt, ;-mnt, toddle toddlerr "9*6"; "9*6";-mn -mnt, t,
seri sering ng
berk berkem emih ih,,
anak*anak anak*anak "7*67 ;-mnt, ;-mnt, remaja remaja
haus, kulit-membrane
1@*1 1@*1? ? ;-mn ;-mntG tG D: D: bay bayi 9-9 9-95 5
mukosa
kering,
mmHg mmHg,, todd toddle lerr ?9-@ ?9-@9 9 mmHg mmHg,,
yang terbaik dari status status cairan cairan
berat
sekolah sekolah 179*1@9 179*1@9 mmHg, mmHg, remaja remaja
yang yang sedang sedang berlan berlangsu gsung ng dan
117-@9 mmHgG suhu : !uhu tubuh
selanjutny selanjutnyaa dalam memberikan memberikan
6@*6F,9I+)
cairan pengganti
penurunan badan.
duduk-berdiri. -
0emen 0emenuhi uhi dalam tubuh.
-
0emberik 0emberikan an hasil pengkajian pengkajian
-
-
ntake dan output dalam "5 jam seimbang .
-
0engetahui berapa cairan yang hilang dalam tubuh
$uli $ulitt-me memb mbra ran n
muko mukosa sa
-
klie klien n
0engetahui tingkat dehidrasi.
lembab . -
klie klien n
teta tetapp-ti tida dak k
terj terjad adii
penurunan berat badan -
urgor urgor kulit kulit pasien pasien normal normal (J6 detik)
-
"
&angguan urin urinee deng dengan an
0emb 0embra ran n
0uko 0ukosa sa
klie klien n
tida tidak k
tampak kering eliminasi !etelah diberikan askep selama ; Urinary elimination management
berh berhub ubun unga gan n "5
jam, jam,
penur penurun unan an elim elimin inas asii
diha dihara rapk pkan an urin urin
tera terata tasi si,,
gang ganggu guan an
-
deng dengan an
permeabilitas tubulus kriteria hasil: ginjal,
-
ditandai Urinary Elimination
deng dengan an poli poliur urii
dan dan
-
nokturia.
$ara $arakt kter eris isti tik k
urin urinee
meli meliput putii
'arna, 'arna, berat berat jenis, jenis, jumlah jumlah,, bau
-
normal.
* 0engetahui
idak terjadi nocturia.
-
%ola eliminasi normal.
-
%asien %asien
mampu mampu
mengos mengosongk ongkan an
-
mana
monito monitorr dan kaji kaji karakt karakteri eristi stik k urine urine
perkembangan fungsi ginjal dan
meliputi meliputi frekuensi, frekuensi, konsistensi konsistensi,, bau,
untuk mengetahui mengetahui normal normal atau
/olume dan 'arna.
tidaknya urine klien.
ata atasi si
pemb pember eria ian n
cair cairan an
sesu sesuai ai * 0engur 0engurang angii pengel pengeluar uaran an cairan cairan
kebutuhan.
berupa
+atat +atat 'aktu 'aktu terakh terakhir ir klien klien elimin eliminasi asi
malam hari.
nst nstru ruks ksik ikan an
urine
terutama
* 0eng 0engid iden enti tifi fika kasi sika kan n
urin.
-
sejauh
klie klienn-ke kelu luar arga ga
mencatat output urine klien.
untu untuk k
saat
fung fungsi si
kandung kandung kemih, kemih, fungsi ginjal, dan keseimbangan cairan.
6
Defisiensi
kandung kemihnya !etelah diberikan askep selama ; Teaching-disease process
pengetahuan
"5 jam, jam, dihara diharapka pkan n penget pengetahu ahuan an
berhubungan dengan klien klien
bertam bertambah bah dengan dengan kriter kriteria ia -
kurang kurangnya nya
papara paparan n hasil:
info inform rmas asii
Process dita ditand ndai ai Knowledge:Disease Process
dengan pengungkapan masalah.
-
definisi diabetes insipidus.
peny penyeb ebab ab
seja sejauh uh
kaji pengetahuan a'al klien mengenai
pengetahuan
klien
penyakitnya.
penyakitnya.
4elaskan 4elaskan patofisolog patofisologii penyakitny penyakitnyaa dan
diab diabeetes tes
itu
bisa
-
berpengaruh
-
-
insipidus.
Deskripsikan tanda dan gejala penyakit
$lien $lien
menget mengetahu ahuii
perubahan
terhadap bentuk dan fungsi tubuh.
* $lie $lien n dan dan kelu keluar arga ga meng menget etah ahui ui fact factor or
0eng 0enget etah ahui ui
bagaimana
* $lie $lien n dan dan kelu keluar arga ga meng menget etah ahui ui
-
tentang
penyeb penyebab ab
fisiologis
pada
kelu keluar arga ga
dapa dapatt
tubuhnya. -
$lie $lien n
dan dan
yang diderita klien.
menge mengetah tahui ui tanda tanda dan gejala gejala
Diskus Diskusika ikan n
penyakitnya
terapi terapi pengoba pengobatan tan yang yang
sehingga
dapat
diberikan kepada klien.
mengetahui mengetahui jikalau jikalau salah satu
Diskusikan perubahan gaya hidup yang
keluarga klien mengalami salah
tanda tanda dan gejala gejala a'al a'al diabet diabetes es
dilakukan dilakukan untuk mencegah mencegah terjadiny terjadinyaa
satu satu
insipidus.
komplikasi dan atau mengontrol proses
tersebut.
* $lie $lien n dan dan kelu keluar arga ga meng menget etah ahui ui
* $lie $lien n dan dan kelu keluar arga ga meng menget etah ahui ui
-
penyakit tersebut.
-
geja gejala la
tera terapi pi
pada
penyembuhan
klien
dengan
penyakit
peny penyak akit it
yang yang
dija dijala lani ni
untuk untuk
penyakit
tersebut. -
0encegah komp kompli lika kasi si
&ang &anggua guan n pola tidur tidur !ete !etela lah h dibe diberi rika kan n aske askep p sela selama ma ;
dari dari
$lien dan kelurga mengetahui
terapi pengobatan yang diberikan
diabetes insipidus.
5
mana mana
Sleep Enhancement
terjadinya dari dari
peny penyak akit it
tersebut. * erg ergan angg gguny unyaa pola pola tidur tidur klie klien n
berhubungan dengan "5 jam, diharapkan pola tidur klien ser sering ing akibat
-
$aji dan %antau dan catat adanya
dapat
jika ada perubahan
meningkatny meningkatnyaa risiko risiko hipotensi hipotensi
4ika 4ika berkem berkemih ih malam malam mengga mengganggu nggu,,
atau atau dala dalam m bata batass yang yang
klien dalam batas normal
batasi asupan cairan 'aktu malam dan
tidak normal.
berkemih sebelum tidur.
terb terbaangun ngun terkontrol, dengan kriteria hasil: -
poliuri, Sleep -
nokturia,
dan
polidipsi,
ditandai
(#adi: bayi 1"7*1@7;-mnt, toddler
dengan dengan klien klien sering sering
?7*157;-mnt ?7*157;-mnt,, prasekolah prasekolah 7*117
terb terbaangun ngun
;-mn ;-mnt, t,
'aktu aktu
seko sekola lah h
F9*1 F9*177 77;;-mn mnt, t,
-
Anjur njurka kan n
kelu keluaarga rga
-
klie klien n
0enin 0eningka gkatka tkan n tidu tidurr
untu untuk k
mangakibatkan
kenyam kenyamana anan n
pasi pasien en dan dan
menc menceg egah ah
memberi klien rutinitas relaksasi untuk
terbangun di malam hari akibat
persiapan tidur.
ingin berkemih.
malam malam akibat akibat ingin ingin
remaja remaja @7*?7;-mntG ==: bayi 69*
berkemih dan ingin
57 ;-mnt, ;-mnt, toddle toddlerr "9*6"; "9*6";-mn -mnt, t,
minum.
anak*anak anak*anak "7*67 ;-mnt, ;-mnt, remaja remaja
cepat cepat tertid tertidur ur dan membua membuatt
1@*1 1@*1? ? ;-mn ;-mntG tG D: D: bay bayi 9-9 9-95 5
tidur lebih nyenyak nyenyak sehingga sehingga
mmHg mmHg,, todd toddle lerr ?9-@ ?9-@9 9 mmHg mmHg,,
meminimalkan
sekolah sekolah 179*1@9 179*1@9 mmHg, mmHg, remaja remaja
terbangun di malam hari.
117-@9 mmHgG suhu : !uhu tubuh 6@*6F,9I+) -
klien klien tidak tidak sering sering terban terbangun gun di malam hari akibat ingin berkemih dan ingin minum.
-
klien tidak mengalami mengalami kesulitan kesulitan untuk tertidur-tetap tidur.
-
Dapat Dapat membantu membantu klien untuk
risiko
D. N' D9 1
E&(6&*%
$ekur $ekuran anga gan n /olum /olumee cair cairan an berh berhub ubun unga gan n kelua keluara ran n cair cairan an ! : klien mengatakan tidak begitu sering berkemih dan tidak begitu sering aktif aktif haluar haluaran an urine urine yang yang berleb berlebiha ihan n sekunde sekunderr akibat akibat haus. diabetes diabetes insipidus insipidus (ketidakad (ketidakadekuat ekuatan an hormone hormone diuretic) diuretic) : ditandai ditandai dengan dengan haluaran haluaran urin berlebih berlebih (5*67 liter-hari), liter-hari),
-
$ulit-membran mukosa klien lembab
klien klien sering sering berkem berkemih, ih, haus, haus, kulitkulit-mem membra brane ne mukosa mukosa
-
klien tetap-tidak terjadi penurunan berat b adan
kering, penurunan berat badan.
-
dalam batas normal (#adi: bayi 1"7*1@7;-mnt, toddler ?7*157;-mnt, prasekolah 7*117 ;-mnt, sekolah F9*177;-mnt, remaja @7*?7;-mntG ==: bayi 69*57 ;-mnt, toddler "9*6";-mnt, anak*anak "7*67 ;-mnt, remaja 1@* 1? ;-mntG D: bayi 9-95 mmHg, toddler ?9-@9 mmHg, sekolah 179*1@9 mmHg, remaja 117-@9 mmHgG suhu : !uhu tubuh 6@*6F,9I+)
A : ujuan tercapai sebagian "
% : %ertahankan kondisi klien dan lanjutkan inter/ensi &angg &anggua uan n elimi elimina nasi si urin urinee berhu berhubun bunga gan n denga dengan n penur penurun unan an ! : klien mengatakan malam hari tidak sering berkemih. permeabilitas tubulus ginjal, ditandai dengan poliuri dan : nokturia.
-
idak terjadi poliuri.
-
idak terjadi nocturia.
-
idak sering berkemih.
A : tujuan tercapai sebagian % : %ertahankan kondisi klien dan lanjutkan inter/ensi
6
Defi Defisi sien ensi si peng penget etah ahua uan n berh berhub ubun unga gan n deng dengan an kura kurang ngny nyaa ! : klien klien dan keluar keluarga ga menga mengatak takan an menger mengerti ti tentan tentang g penyak penyakit it diabet diabetes es paparan informasi ditandai dengan dengan pengungkapan masalah.
insipidus. : * $lie $lien n dan dan kelu keluar arga ga mamp mampu u menj menjab abar arka kan n tand tandaa dan dan geja gejala la diab diabet etes es insipidus. * $lie $lien n
dan dan
kelu keluar arga ga mamp mampu u
mend mendes eskr krip ipsi sika kan n
peng penger erti tian an diab diabet etes es
insipidus. * $lien $lien mampu menjela menjelaska skan n gaya gaya hidup hidup sehat yang harus harus dijala dijalani ni untuk mencegh terjadinya komplikasi. A : ujuan tercapai dan masalah teratasi 5
% : 2anjutkan health promotion pada keluarga &anggua &angguan n pola pola tidur tidur berhubu berhubunga ngan n denga dengan n seri sering ng terb terbang angun un ! : akibat akibat poliuri, poliuri, nokturia, nokturia, dan polidipsi, polidipsi, ditandai ditandai dengan dengan * klien mengata mengatakan kan klien tidak tidak sering terbangun terbangun di malam malam hari akibat akibat ingin klien sering terbangun 'aktu malam akibat ingin berkemih dan ingin minum.
berkemih dan ingin minum. * klie klien n meng mengat atak akan an bah' bah'aa klie klien n tida tidak k meng mengal alam amii kesu kesuli lita tan n untu untuk k tertidur-tetap tidur. : -
klien dalam batas normal (#adi: bayi 1"7*1@7;-mnt, toddler ?7*157;-mnt, prasekolah 7*117 ;-mnt, sekolah F9*177;-mnt, remaja @7*?7;-mntG ==: bayi 69*57 ;-mnt, toddler "9*6";-mnt, anak*anak "7*67 ;-mnt, remaja 1@*1? ;-mntG D: bayi 9-95
mmHg, toddler ?9-@9 mmHg, sekolah 179*1@9 mmHg, remaja remaja 117-@9 mmHgG suhu : !uhu tubuh 6@*6F,9I+). A : tujuan tercapai sebagian. % : %ertahankan kondisi klien dan lanjutkan inter/ensi 3.
%endidikan kesehatan yang mungkin diberikan. •
Ajarkan Ajarkan klien penerapan penerapan pola hidup yang sehat untuk menjaga kebugaran kebugaran tubuh sekaligus sekaligus untuk menjaga penyakit penyakit ini mengalami mengalami komplikasi.
•
Anjurkan klien untuk makan makanan yang bergi3i, minum air putih sesuai kebutuhan tubuh, dan berolahraga secara teratur setiap hari.
D&)$ P6*$&+&
4oanne 0c+loskey,dkk."775. 0c+loskey,dkk."775. Nursing Nursing Intervention Classification (NIC).nited (NIC).nited !tates of America:0osby #anda Diagnosis $epera'atan: definisi dan klasifikasi "71"*"715."71". "71"*"715."71". 4akarta:<&+ !ue !ue 0oor 0oorhe head ad,d ,dkk kk.. "77 "77.. Nursing utcome Classification (NC). (NC). nit nited ed !tat !tates es of America: 0osby !u3ann !u3annee dan renda renda."7 ."77". 7". !uku !uku A"ar #epera$atan Medikal !edah !runner % Suddarth&4akarta Suddarth&4akarta : <&+ !yl/ia dan 2orraine."77@. Patofisiologi 2orraine."77@. Patofisiologi ' #onsep #linis ProsesProses Penyakit& 4akarta : <&+