PENGOLAHAN LIMBAH PCB DENGAN METODE PENGENDAPAN Pemecahan Masalah
Masalah
Cara sederhana sederhana untuk mengolah mengolah air limbah limbah pelarutan pelarutan PCB PCB agar agar tida tidak k lagi lagi meng mengan andu dung ng ion ion besi besi dan dan ion ion tembaga adalah dengan proses presipitasi (pemisahan partikulat partikulat dari cairannya cairannya dengan dengan cara penggumpalan) penggumpalan) menjadi senyawa hidroksida atau sulfida dengan cara menambahkan pereaksi, kemudian diatur pH-nya agar terjadi pengendapan.
Tujuan Mengolah air limbah pelarutan PCB dalam skala kecil dan dan dapa dapatt dilak dilakuk ukan an semu semua a oran orang g deng dengan an pros proses es pengendapan dan penyaringan sehingga dihasilkan air
Gambar 1. Limbah PCB yang belum diolah
limb limbah ah Salah satu kegiatan yang sering dilakukan di bengkel
yang yang
tida tidak k
memb membah ahay ayak akan an
manu manusi sia a
dan dan
lingkungan.
elektronik elektronika, a, khususny khususnya a dalam pembuatan pembuatan rangkaian rangkaian elektronik adalah pelarutan Printed Circuit Board (PCB)
Alat dan Bahan
atau atau Papan Papan Rangka Rangkaian ian Tercet Tercetak ak (PRT). (PRT). Permuk Permukaan aan PCB berupa lapisan tembaga. Pada proses pelarutan
Alat :
ini, lapisan tembaga yang tidak berfungsi sebagai jalur pengawatan rangkaian elektronika dikikis dengan bahan
-
Corong plastik
kimia tertentu.
-
Kain tetra (penyaring)
-
pH meter / kertas indikator universal
-
Pipet + bola karet
-
Gelas Gelas beaker beaker sebaga sebagaii wadah wadah pengad pengaduka ukan n dan
Bahan kimia yang sering digunakan sebagai pelarut/ pengikis lapisan tembaga pada PCB adalah : •
Feri klorida (FeCl3)
•
Natrium sulfat (Na2SO4)
-
Pinset (sendok) untuk mengambil NaOH
•
Asam nitrat (HNO3)
-
Drum plastik sebagai wadah padatan kering
Asam klorida (HCl) + Hidrogen peroksida (H2O2)
-
Piring plastik sebagai wadah pengeringan padatan
•
-
Pengaduk dari plastik / kaca / kayu
-
Sarung tangan
penyaringan
Dari Dari hasi hasill pela pelaru ruta tan n ini ini diha dihasi silk lkan an air air limb limbah ah yang yang bersifat asam dan terutama mengandung ion besi serta ion tembaga (Fe3+ dan Cu2+/Cu+).
Bahan :
-
Air limbah PCB
Besi dan tembaga, keduanya dibutuhkan manusia. Besi
-
NaOH pelet / serpihan (pro teknik)
dipe diperl rluk ukan an
-
HCl pekat (pro teknik)
untu untuk k
pemb pemben entu tuka kan n
hemo hemogl glob obin in
dan dan
tembaga diperlukan untuk perkembangan tubuh. Namun dalam dosis besar, baik besi maupun tembaga dapat menyebabkan gangguan pada kesehatan manusia. Besi dapat dapat merusa merusak k dindin dinding g usus usus dan kerusa kerusakan kan dindin dinding g usus usus
dapa dapatt
temb tembag aga a gang ganggu guan an
meny menyeb ebab abka kan n
dala dalam m
dosi dosis s
salu salura ran n
ting tinggi gi
kema kemati tian an.. dapa dapatt
gast gastro roin inte test stin inal al
Seme Sement ntar ara a
meny menyeb ebab abka kan n (pen (pence cern rnaa aan) n),,
susuna susunan n syara syaraff pusat, pusat, ginjal ginjal dan hati hati dengan dengan gejala gejala muntaber, pusing, lemah, anemia, kram, konvulsif dan dapat menyebabkan kematian. Hal ini tentunya tidak kita inginkan. Oleh karena itu kita harus mengolah limbah pelarutan PCB walaupun dalam skala kecil.
PusBang PLH-SMK, Malang Disusun oleh : Agung Suprihatin S.Pd ( PPPG Teknologi Malang), Agustus, 2000
Gambar 2. Alat dan bahan
Cara Kerja 1.
Pengendapan logam sebagai hidroksida Masukkan 1 liter limbah ke dalam gelas beaker, tambahkan NaOH sedikit demi sedikit. Lalu aduklah sampai rata dan terbentuk endapan. Ukur pH-nya dengan kertas indikator universal atau dengan pH meter. Jika pH-nya masih di bawah 9, tambahkan NaOH sedikit lagi sampai pH mencapai 9-10,3.
Gambar 3. Penambahan NaOH
Gambar 4. Pengukuran pH 2.
Penyaringan padatan "hidroksida logam" Setelah pH mencapai 9-10,3 dan terbentuk endapan, saringlah endapan yang terjadi dengan kain tetra rangkap 3 yang dipasang di atas corong plastik. Biarkan endapan tertinggal di atas kain penyaring dan larutan jernih (tidak berwarna) menetes melalui pori-pori penyaring. Tampunglah larutan jernih tersebut ke dalam wadah yang lain.
Gambar 5. Menyaring endapan 3.
Penetralan larutan hasil penyaringan Saat semua cairan limbah tersaring (tidak ada lagi cairan yang menetes dari corong), netralkan larutan tersebut dengan menambahkan HCl pekat sedikit demi sedikit sampai pH larutan = 7. Setelah larutan mencapai pH 7, limbah dapat dibuang ke perairan.
PusBang PLH-SMK, Malang Disusun oleh : Agung Suprihatin S.Pd ( PPPG Teknologi Malang), Agustus, 2000
Gambar 6. Penambahan HCl 4.
Pengeringan dan penyimpanan padatan Letakkan padatan bersama kain penyaringnya di atas piring plastik dan biarkan kering angin selama ± 1 bulan (selama pengeringan hindarkan limbah padat dari percikan air dan terpaan angin yang kencang).
Gambar 7. Penyimpanan padatan kering Simpanlah padatan yang sudah kering di dalam wadah tertutup dan kedap air, serta jauh dari jangkauan anakanak sebelum dikirim ke tempat pengolah limbah industri. Jangan lupa memberi label limbah B3 pada wadahnya. Untuk keselamatan kerja, gunakan sarung tangan selama mengolah limbah PCB.
Pendidikan Lingkungan Hidup pada Sekolah Menengah Kejuruan Unit Pendidikan lingkungan Hidup – PPPGT Bdg Jl. Pasantren, Cibabat – Cimahi Utara, 40513, Jabar Tel. 022 - 6652326 Fax 022 – 6654698 Kania Tresnajati: Hp. 08122079821/085722286001 E-mail:
[email protected]
PusBang PLH-SMK, Malang Disusun oleh : Agung Suprihatin S.Pd ( PPPG Teknologi Malang), Agustus, 2000