Tugas Perencanaan Bendung Teknik Sipil USUFull description
Full description
bendungFull description
ini yaaaFull description
ambang
ambang lebar
Deskripsi lengkap
pengertian bendung dan bagian-bagian bendung
Full description
pengertian bendung dan bagian-bagian bendung
8 Sistem struktur bangunan bentang lebarDeskripsi lengkap
Bentang LebarDeskripsi lengkap
Jurnal Struktur Bentang LebarDeskripsi lengkap
iyuhFull description
struktur bentang lebar
2. Lebar Bendung Lebar bendung yaitu jarak antara pangkal-pangkalnya (abutment), sebaiknya sama dengan lebar rata-rata sungai pada bagian yang stabil. Dibagian ruas bawas sungai, lebar rata-rata ini dapat diambil pada debit penuh (bankfull discharge); di bagian ruas atas mungkin sulit untuk menentukan debit penuh. Dalam hal ini banjir rata-rata tahunan dapat diambil untuk menentukan lebar rata-rata bendung. Lebar maksimum bendung hendaknya tidak lebih dari 1.2 lebar rata-rata sungai pada ruas yang stabil. Untuk sungai-sungai yang mengangkut bahan-bahan sedimen kasar yang berat, lebar bendung tersebut harus disesuaikan laga terhadap lebar ratarata sungai, yakni jangan diambil 1.2 kali lebar sungai tersebut. Agar pembuatan bangunan peredam energi tidak terlalu mahal, maka aliran per satuan lebar hendaknya dibatasi sampai sekitar 12-14 m3/dt.m, yang memberikan tinggi energi maksimum sebesar 3.5 – 4.5 m (lihat gambar di bawah ”Lebar efektif mercu”). Lebar efektif mercu (Be) dihubungkan dengan lebar mercu yang sebenarnya (B), yakni jarak antara pangkal-pangkal bendung dan/atau pilar-pilar dengan persamaan berikut : Be = B-2.(n.Kp + Ka).H1 (2) dimana: n : jumlah pilar; Kp : koefisien kontraksi pilar; Ka : koefisien kontraksi pangkal bendung (abutment); H1 : tinggi energi, m Harga koefisien Ka dan Kp diberikan pada tabel berikut (merujuk pada KP02, Bagian 4.2.1). Pilar Kp Untuk pilar berujung segi empat dengan sudut-sudut yang dibulatkan Dengan jari-jari 0.1 dari tebal pilar. 0.02 Untuk pilar berujung bulat 0.01 Untuk pilar berujung runcing 0 Abutment Ka Untuk abutment segiempat dengan tembok hulu 90° ke arah aliran 0.20 Untuk abutment bulat dengan tembok hulu 90° Kearah aliran dengan 0.5 H1 > r > 0.15 H1 0.10 Untuk abutment bulat dengan r > 0.5 H1 dan tembok hulu tidak lebih dari 45° ke arah aliran 0
Dalam memperhitungkan lebar efektif, lebar pembilas yang sebenarnya (dengan bagian depan terbuka) sebaiknya diambil 80% dari lebar rencana untuk mengkompensasi perbedaan koefisien debit dibandingkan dengan mercu bendung itu sendiri (lihat gambar “Lebar efektif mercu”)
Debit yang melimpas lewat mercu dan pintu
Persamaan tinggi energy-debit untuk bendung ambang pendek dengan pengontrol segi empat adalah : Q = Cd . (2/3) . {(2/3).g}½ . b . (H1)1.5 (1) Dimana: Q : debit, m³/dt Cd : koefisien debit (Cd = C0.C1.C2) g : percepatan gravitasi, m/dt² (» 9.8) b : panjang mercu bendung, m H1 : tinggi energy diatas mercu, m Koefisien debit Cd adalah hasil dari: · C0 : fungsi dari H1/r (lihat gambar berikut) · C1 : fungsi dari P/H1 (lihat gambar berikut) · C2 : fungsi dari P/H1 dan kemiringan permukaan hulu bendung (lihat gambar berikut)
C0 mempunyai harga maksimum 1.49 jika H1/r lebih dari 5.0. Harga C 0 sahih apabila mercu bendung cukup tinggi diatas dasar rata-rata alur pengarah (p/H1 > 1.5). Dalam tahap perencanaan P dapat diambil setengah dari jarak dari mercu sampai dasar rata-rata sungai sebelum bendung dibuat. Untuk harga-harga P/H1 yang kurang dari 1.50 maka gambar tersebut dapat dipakai untuk menemukan faktor pengurangan C1.
Harga-harga koefisien koreksi untuk pengaruh kemiringan muka bendung bagian hulu terhadap debit diberikan pada gambar dari koefisien C2 untuk mercu bendung ogee dengan kemiringan permukaan hulu. Koefisien koreksi (C2) diasumsi kurang lebih sama dengan harga factor koreksi untuk bentuk-bentuk mercu tipe ogee. Harga-harga factor pengurangan aliran tenggelam f sebagai fungsi perbandingan H2/H1 dapat diperoleh pada gambar di bawah. Faktor pengurangan aliran tenggelam mengurangi debit dalam keadaan tenggelam. Koefisien debit efektif Ce adalah hasil Co, C1, dan C2 (Ce = C0 . C1 . C2). C0 adalah konstanta (= 1.30) C1 adalah fungsi P/hd dan H1/hd. C2 adalah factor koreksi untuk permukaan hulu Faktor koreksi C1 disajikan pada gambar factor koreksi untuk selain tinggi energy rencana pada bendung mercu Ogee, dan sebaiknya dipakai untuk berbagai tinggi bendung diatas dasar sungai.
Harga-harga C1 pada gambar tersebut berlaku untuk bendung mercu ogee dengan permukaan hulu vertical. Apabila permukaan bendung bagian hulu miring, koefisien koreksi tanpa dimensi C2 harus dipakai; ini adalah fungsi baik kemiringan permukaan bendung maupun perbandingan p/H1. Harga C2 dapat diperoleh pada gambar harga koefisien C2 untuk bendung mercu Ogee dengan kemiringan hulu