This document is the implementation of circuitry of buck converter (from 24 volt to 12 volt and 0.5A current). For gate pulses of MOSFET (IRF740) we used 555 timer in a-stable mode instead of PIC M...
report on closed loop simulation of buck boost converter
this is a jurnal of buck-boost converter with PID controller conventional.Full description
BB DesignFull description
cara kerja sebuah rangkaian untuk penyearahDeskripsi lengkap
perancangan
DC Chopper Tipe Buck
perancanganDeskripsi lengkap
Full description
DC TO DC BOOST CONVERTER
ELEKTRONIKA DAYA / MK- 4307 Tugas 10/ 30-12-2014
Puji Iswandi
4211301025
Mekatronika 3A
Laporan Pratikum Unit X Buck Boost Converter 1.
Tujuan Setelah melakukan praktikum ini mahasiswa diharapkan mampu: Memahami prinsip kerja dari Buck-Boost Converter. Merancang dan membuat rangkaian Buck-Boost Converter.
2.
Dasar Teori Pada peralatan-peralatan elektronika memerlukan catu daya berupa sumber tegangan searah yang dihasilkan dari rangkaian penyearah. Konsekuensi dari penyearah tersebut menyebabkan bentuk gelombang arus menjadi tidak rata atau terdistorsi. Oleh sebab itu dewasa ini banyak dikembangkan dan diteliti bentuk-bentuk baru dari konverter perbaikan faktor daya yang mempunyai kemampuan yang baik, seperti faktor daya tinggi, dan harmonisa yang rendah. Pada pratikum ini dc-dc konverter yang akan diaplikasikan sebagai regulator tegangan output adalah jenis converter Buck-Boost. Regulator diperlukan agar tegangan keluaran dari sistem stabil dan sesuai dengan set point. Agar rangkaian Buck-Boost dapat digunakan sebagai regulator tegangan maka harus bekerja pada kondisi kontinue. Buck converter adalah jenis dc-dc converter yang memiliki output tegangan yang lebih kecil dari tegangan input. Ketika saklar tertutup, diode dalam keadaan reverse sehingga sinyal input menuju induktor dan terjadi penyimpanan energi. Sedangkan saat kondisi saklar terbuka dioda menjadi forward bias sehingga ada aliran tegangan yang melalui kapasitor.
ELEKTRONIKA DAYA / MK- 4307 Tugas 10/ 30-12-2014
Puji Iswandi
4211301025
Mekatronika 3A
Gambar 1. Rangakaian Dasar Buck Converter Boost converter adalah jenis dc-dc converter yang memiliki output tegangan yang lebih besar dari tegangan input. Saklar adalah saklar elektronik yang bekerja secara cepat antara on dan off sehingga menghasilkan duty cycle secara otomatis mengikuti besar tegangan input. Besarnya duty cycle berubah-ubah sesuai besar input yang diberikan untuk menjaga output agar tetap konstan. Ketika saklar dalam posisi tertutup, maka diode dalam keadaan reverse, sehingga terjadi penyimpanan muatan oleh induktor. Sedangkan ketika saklar dalam kondisi terbuka, maka diode menjadi kondisi tertutup dan induktor akan membuang energinya menuju kapasitor. Besarnya duty cycle akan mempengaruhi nilai tegangan output. Perbandingan duty cycle antara keadaan closed dan open.
Gambar 2. Rangkaian Dasar Boost Konverter
ELEKTRONIKA DAYA / MK- 4307 Tugas 10/ 30-12-2014
Puji Iswandi
4211301025
3. Alat dan Bahan Pada pratikum ini menggunakan alat dan bahan sebagai berikut Mosfet IRF540n IC IRS2186 Dioda 1N4002 Kapasitor 2,2 uF Kapasitor 100 nF Kapasitor 47 uF Induktor Resistor 68 ohm Obeng + Kabel Jumper Multimeter Osciloscope Power Supply Function Generator
Mekatronika 3A
ELEKTRONIKA DAYA / MK- 4307 Puji Iswandi
Tugas 10/ 30-12-2014
4.
4211301025
Mekatronika 3A
Langkah Percobaan 1. Buatlah rangkaian seperti pada Gambar 1 ( Rangkaian Buck Boost Converter). 2. Aktifkan power supply kemudian atur tegangan Vcc = 10Vdc dan Vs = 6Vdc 3. Aktifkan function generator, kemudian atur function generator dengan amplitudo = 2,5; frekuensi (2 kHz, 10 kHz dan 50kHz); offset = 1,25 Volt ; impedansi = High Z dan Duty cycle berdasarkan pada tabel 1,2 dan 3. 4. Amati bentuk gelombang yang dihasilkan oleh Buck Boost Converter 5. Ukur nilai tegangan luaran, arus masukkan dan arus setelah terpasang dengan beban. 6. Ulangi langkah-langkah diatas berdasarkan duty cycle pada tabel 1. 7. Catat hasil pengamatan pada tabel dibawah ini.
Gambar 3. Rangkaian Percobaan Buck-Boost Converter
ELEKTRONIKA DAYA / MK- 4307 Tugas 10/ 30-12-2014
Puji Iswandi
4211301025
Mekatronika 3A
5. Hasil Pengukuran Tabel 1. Hasil percobaan frekuensi 2 Khz No 1 2 3 4 5 6 7
3. Buatlah Grafik Tegangan Output terhadap dutycycle, untuk setiap frekuensi
33.9259 32.6449 86.2441
ELEKTRONIKA DAYA / MK- 4307 Tugas 10/ 30-12-2014
Puji Iswandi
4211301025
Mekatronika 3A
Pertanyaan 1. Jelaskan prinsip kerja Buck-Boost Converter ? Prinsip kerja rangkaian ini dibagi menjadi 2 mode yaitu mode 1 saat switch di-ON kan dan mode 2 saat switch di-OFF kan. Switch ON, inductor mendapatkan tegangan dari input dan mengakibatkan adanya arus yang melewati inductor berdasarkan waktu dan dalam waktu yang sama kapasitor dalam kondisi membuang dan menjadi sumber tegangan dan arus pada beban. Saat switch OFF, tegangan input terputus yang menyebabkan mulainya penurunan arus dan menyebabkan ujung diode bernilai negative dan inductor mensuplai kapasitor dan beban. Jadi saat switch ON arus beban disuplai oleh kapasitor dan saat switch Off disuplai oleh inductor. Besar kecilnya nilai tegangan output diatur berdasarkan duty cycle pada switch. Bila D>0.5 maka output akan lebih besar dari input. Sedangkan bila D<0.5 maka output akan lebih kecil daripada tegangan input.
ELEKTRONIKA DAYA / MK- 4307 Tugas 10/ 30-12-2014
Puji Iswandi
4211301025
Mekatronika 3A
2. Jelaskan pengaruh dari frekuensi switching pada Buck-Boost converter? Menambahkan banyaknya pulsa dari penyearah atau meninggikan frekuensi switching biasanya dilakukan untuk mengurangi besarnya nilai pasif filter yang dibutuhkan. Menambah/meninggikan frekuensi swiching saklar maka riak arus yang dihasilkan pada sisi keluaran akan semakin kecil. Hal ini berarti dengan menaikan frekuensi swiching sistem filter yang dibutuhkan untuk meminimisasi riak semakin kecil pula. Pada saat interval DT dari periode pensaklaran, saklar yang tertutup menyambungkan induktor ke negatif catu daya dan arus mengalir. Arus induktor meningkat dan energi disimpan pada induktor. Dioda dibias mundur sehingga tidak ada arus induktor yang mengalir ke beban dan dioda ini menjadi pemisah dari bagian keluaran. Kemudian saat saklar terbuka, bagian keluaran menerima energi dari induktor dan masukan. Kesimpulan
Konverter Buck-Boost dapat menghasilkan tegangan keluaran yang lebih rendah atau lebih tinggi daripada sumbernya. Rangkaian kontrol daya penyaklaran akan memberikan sinyal kepada MOSFET. Jika MOSFET OFF maka arus akan mengalir ke induktor, energi yang tersimpan di induktor akan naik. Saat saklar MOSFET ON energi di induktor akan turun dan arus mengalir menuju beban. Dengan cara seperti ini, nilai rata-rata tegangan keluaran akan sesuai dengan rasio antara waktu pembukaan dan waktu penutupan saklar. Hal inilah yang membuat topologi ini bisa menghasilkan nilai rata-rata tegangan keluaran/beban bisa lebih tinggi maupun lebih rendah daripada tegangan sumbernya. Masalah utama dari konverter Buck-Boost adalah membutuhkan tapis induktor dan kapasitor yang besar di kedua sisi masukan dan keluaran konverter, karena konverter dengan topologi seperti ini menghasilkan riak arus yang sangat tinggi. Adapun yang perlu diperhatikan juga disini adalah tegangan keluaran konverter buckboost bernilai negatif atau berkebalikan dengan sumber tegangan masukan.