LAPORAN PRAKTIKUM STRUKWAN JARINGAN EPITEL A. Tujuan Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengamati berbagai jenis jaringan epitel dan kelenjar. B. Dasar Teori Jaringan epitel adalah salah satu empat jaringan dasar (lainnya: jaringan (lainnya: jaringan penyambung, penyambung, jaringan otot,, jaringan saraf ). Dahulu istilah epitel digunakan untuk menyebut selaput jernih yang berada otot di atas permukaan tonjolan anyaman penyambung di merah bibir (Epitel: Epi (Epitel: Epi di di atas; Thele bibir). Istilah ini kini digunakan untuk semua jaringan yang melapisi sesuatu struktur dan saluran. Jaringan epitel terdiri dari sel dengan batas yang jelas dan terletak rapat satu sama lain. oleh karena itu, jaringan jaringan epitel dapat dikatakan sebagai jaringan yang seluler. Tidak ada pembuluh darah dalam jaringan kapiler. Zat makanan diberikan ke jaringan secara difusi dari pembuluh darah kapiler yang terletak di jaringan di bawahnya. Jaringan bawahnya. Jaringan epitel terdiri dari da ri sel-sel yang memadat dan saling terikat erat. Pada permukaan apical (bagian atas) beberapa jenis epitel terdapat mikrovili (tonjolan dari permukaan sel yang bentukn ya seperti jari) atau silia. Permukaan basal (bagian bawah) jaringan epitel berikatan dengan jaringan ikat. Jaringan epitel dan jaringan ikat yang berada dibawahnya dihubungkan oleh membrane dasar basalis dan lamina retikularis. (Watson, retikularis. (Watson, 2002 : 47). Jaringan epithelium adalah jaringan yang melapisi suatu rongga (dalam) atau suatu permukaan bebas (luar). Jaringan epitel terdiri dari sel-sel sel-sel yang tersusun rapat sehingga tidak terdapat ruang antar sel. Lapisan sel epithelium bertumpu pada suatu membran dasar yang biasa disebut membran basalis. Berdasarkan atas banyaknya lapisan sel yang menyusunnya, maka epithelium dapat dibedakan menjadi epithelium selapis dan epithelium berlapis. Sedangkan atas dasar bentuk selnya maka sel epitel dapat berbentuk pipih ( squamosa), squamosa), kubus (kuboid (kuboid ), ), atau memanjang (kolumner (kolumner ). ). Sel-sel epitel dapat pula dilengkapi dengan d engan rambut-rambut halus (silia atau rambut getar) pada permukaan distalnya. Beberapa sel epitel juga dapat mengalami modifikasi dan berfungsi sebagai kelenjar ( glandula) glandula) atau berfungsi sensoris atau dapat pula untuk menyerap makanan (Nasir, 2012). Lapisan epitel dalam saluran pencernaan menyerap air dan zat makanan untuk keperluan tubuh. Lapisan ini dan berbagai lapisan lainnya, menghasilkan dan mengeluarkan sejumlah besar zat-zat. Beberapa diantaranya dipergunakan di bagian lain tubuh dan ada yang merupakan limbah yang harus dibuang. Karena seluruh tubuh ditutup dengan sel epitel, semua rangsangan indera harus melalui epitel itu untuk sampai pada reseptor yang khas untuk rangsangan tersebut. t ersebut. Menurut struktur dan fungsinya, jarngan epitel bagi menjadi 2 golongan utama, yakni epitel penutup dan epitel kelenjar. Dengan demikian fungsi epitel adalah untuk perlindungan, absorpsi, sekresi, dan rangsangan (Sugiri, (Sugiri, 1984 : 1984 : 58). Selain itu, struktur suatu epitelium sesuai dengan fungsinya. Misalnya, Epitelium Misalnya, Epitelium skumosa sederhana yang tipis dan mudah ditembus zat, berfungsi dalam pertukaran zat melalui difusi. Epitelium ini melapisi pembuluh darah dan alveoli paru -paru. Epitelium skuamosa berlapis beregenerasi secara cepat melalui pembelahan sel di dekat membran basal (Campbell, (Campbell, 2004 : 2004 : 6). C. Metode Praktikum 1. Waktu dan Tempat Adapun waktu dan tempat pada praktikum tersebut adalah sebagai berikut: Hari/Tanggal : Kamis/2 Mei 2013 Pukul : 15:00 WITA Tempat : Laboratorium Zoologi Lantai II
Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar Samata-Gowa 2. Alat dan Bahan a. Alat Adapun alat yang digunakan pada percobaan tersebut adalah mikroskop binokuler. b. Bahan Adapun bahan yang digunakan pada percobaan tersebut adalah Preparat Mammal Kidney, Preparat kelenjar adrenal, Preparat Intestine/Duodenum, Preparat Human Brown Skin, Preparat Pancreas, Preparat usus halus. 3. Cara kerja Adapun cara kerja pada percobaan tersebut adalah sebagai berikut: a. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan b. Mengamati bahan satu persatu dibawah mikroskop c. Menggambar hasil pengamatan dan memperhatikan perbesaran yang digunakan, mewarnai dan memberi keterangan. d. Membersihkan meja praktikum sebelum meninggalkan laboratorium. D. Hasil dan Pembahasan 1. Hasil Pengamatan a. Epitel selapis pipih Bahan : Mammal Kidney Perbesaran : 10x /0,25m Keterangan: 1. Nefron 2. Tubulus pembuluh 3. Kapsul bowmaris 4. Tubulus proksimal 5. Tubulus distal
b. Kelenjar adrenal Bahan : Kalenjar adrenal Perbesaran : 4x /0,10m Keterangan: 1. Inti sel 2. Pembuluh kapiler 3. Epitel c. Epitel selapis silindris Bahan : Intestine/duodenum Perbesaran : 10 x 0,25
1. 2. 3. 4. 5. 6. d.
1. 2. 3. 4. 5.
Keterangan: Vili-vili Pembuluh kapiler Pembuluh limpa Sel pengabsorbsi Submukosa Muskular Epitel berlapis banyak pipih menanduk dan tidak menanduk Bahan : Human Brown Skin Perbesaran : 10x /0,25m Keterangan: Stratum corneum Stratum lucidium Granula layer Sping layer Stratum germinatium
e. Epitel berlapis banyak palsu bersilia Bahan : Trakea Kelinci Perbesaran : 10x /0,25m Keterangan: 1. Ciliata 2. Membran basal 3. Lumen 4. Nukleus f. Kelenjar mukosa dan serosa Bahan : Pancreas Perbesaran : 4x /0.10m Keterangan: 1. Epitel 2. Pulau kecil langerhans
g. Epitel selapis kubus Bahan : Ginjal P.L Perbesaran : 4x /0.10m Keterangan: 1. Epitel 2. Inti sel 3. Lamina propia
h. Epitel kelenjar uniseluler Bahan : Usus halus Perbesaran : 4x /0,10m Keterangan: 1. Epitel 2. Terminal bals 3. Pembuluh kapiler
4. Pembahasan a. Epitel selapis pipih Jaringan epitel selapis pipih (sederhana) banyak ditemukan pada organ-organ seperti pembuluh darah, pembuluh limfa, paru-paru, alveoli, dan selaput perut. Sitoplasma jaringan ini sangat jernih, inti selnya berbentuk bulat di tengah, dan sel-selnya tersusun sangat rapat. Jaringan epitel pipih selapis berperan dalam proses filtrasi, sekresi, dan difusi osmosis. Jaringan epitel pipih selapis memiliki inti sel yang berfungsi sebagai pengendali dan juga sebagai pengatur sel serta memiliki membran basal yang merupakan tempat pelekatan dari jaringan epithelium atau suatu lempengan matriks ekstra seluler yang padat d an berfungsi untuk melindungi jaringan epitel yang ada di atasnya. b. Kelenjar adrenal Kelenjar adrenal adalah kelenjar endokrin berbentuk segitiga yang terletak diatas ginjal. Kelenjar ini bertanggung jawab pada pengaturan respon stress pada sintesis kortikosteroid dan pada katekolamin, termasuk kortisol dan hormon adrenalin. Secara anatomi, kelenjar adrenal terletak di dalam tubuh disisi anteriosuperior (depan-atas) ginjal. Pada man usia kelenjar adrenal terletak sejajar dengan tulang punggung thorax ke-12 dan mendapatkan suplai darah dari arteri adrenalis. Tiap kelenjar berbobot sekitar 4 gram. Fu ngsi dari pembuluh kapiler adalah dalam hal pertukaran zat oksigen, penghubung antar ujung pembuluh nadi yang terkecil dan berhubun gan langsung dengan sel-sel tubuh. c. Epitel selapis silindris Sel-sel selindris selain berfungsi sebagai pelindung, juga berperan untuk m ensekresi mucus, misalnya mukosa lambung dan mukosa kanalis serviks uterus. Sitoplasma pada bagian apeks inti tampak pucat dan mengandung banyak vakuola yang berisi mucus. Epitel selapis silindris terdiri dari satu lapis sel dan selnya berbentuk silindris (torak). Terlihat seperti epitelium kubus, namun potongan tegak lurus terlihat lebih tinggi. Sel epitel silindris ini ada yang memiliki silia pada permukaannya, seperti yang terdapat pada oviduk . Vili-vili berfungsi memecahkan bahan-bahan makanan dapat diabsorbsi. villi juga berperan dalam memperluas dinding usus sehingga proses penyerapan sari makanan lebih sempurna. d. Epitel berlapis banyak pipih menanduk dan tidak menanduk Seperti epitel pipih selapis, sel jaringan epitel pipih berlapis (kompleks) tersusun sangat rapat. Rongga mulut, esofagus, laring, vagina, saluran anus, dan rongga hidung banyak tersusun oleh jaringan ini. Fungsinya adalah sebagai pelindung dan penghasil mukus. Jaringan ini ditemukan pada epidermis kulit. Stratum korneum merupakan lapisan yang teratas dari ep idermis. Pada lapisan ini zat eleidin telah berubah menjadi keratin. Bagian terluar dari lapisan ini, bagian bagian epidermis dilepaskan sehingga merupakan lapisan tersendiri yang dinamakan stratum disjunctum. Dan stratum lusidum lapisan ini kadang-kadang tidak jelas karena tampak sebagai
garis jernih yang homogen. Sebenarnya lapisan ini terdiri atas sel-sel tidak berinti yangtelah mati yang mengandung zat yang dinamakan eleidin dalam sitoplasmanya.
e. Kelenjar mukosa dan serosa Sekret kelenjar mukosa bersifat kental. Bentuk sel kelenjarn ya piramidal dengan bagian puncahnya berisi tetes-tetes bahan musinogen atau premusin sebagai bahan pembentuk lendir. Inti sel berbentuk gepeng terdesak di daerah basal. Apabila premusin telah dilepaskan oleh sel kelenjar, maka bahan tersebut berubah menjadi mukus lendir. Di antara kelenjar-kelenjar yang termasuk jenis ini, ada yang berbentuk uniseluler yaitu sel piala. Dalam jaringan epitel kelenjar mukosa terdapat bagian sel beta yang berperan dalam produksi insulin, sel alfa berperan dalam produksi glukagon, dan kapiler darah yang merupakan pembuluh kecil yang berdinding tip is yang dapat berperan sebagai pembuluh penghubung antara arteri dan vena. f. Jaringan epitel selapis kubus. Jaringan epitel berbentuk kubus selapis ditemui pada beberapa bagian, meliputi permukaan ovarium, nefron, ginjal, dan lensa mata. Fungsinya adalah tempat sekresi. Jaringan epitel memiliki bagian yaitu inti sel yang berfungsi sebagai pusat p engendali dan pengatur sel. Membran basal yang berfungsi sebagai tempat pelekatan dari jaringan epithelium serta melindungi jaringan epitel yang ada di atasnya. Epitel kubus berfungsi dalam sekresi dan juga sebagai pelindung. g. Epitel kelenjar uniseluler Dengan menggunakan mikroskop binokuler, penampang melintang usus dilapisi oleh epitel silindris selapis. Epitel silidris selapis terdiri atas sel-sel yang berbentuk silindris sehingga inti yang oval tampak pada suatu deretan. Pada usus selain berfungsi sebagai pelindung, jaringan ini juga berfungsi sebagai sekresi yang karena diantaranya terdapat sel-sel yang mampu menghasilkan lender. Bagian-bagian dari jaringan ep itel kelenjar uniseluler ini yaitu membran basal yang merupakan tempat pelekatan dari jaringan epithelium. sel otot merupakan sel yang terdapat pada usus halus yang berperan dalam mendorong makanan untuk masuk. Jonjot usus atau villi berperan dalam memperluas dinding usus sehingga proses penyerapan sari makanan lebih sempurna. E. Kesimpulan dan Saran 1. Kesimpulan Adapun kesimpulan pada percobaan ini adalah sebagai pada jaringan epitel selapis pipih digunakan pada Mammal Kidney, epitel selapis silindris digunakan pada Intestine/Doudenum, Epitel berlapis banyak pipih menanduk dan tidak menanduk digunakan pada Human Brown Skin, Epitel berlapis banyak palsu bersilia digunakan trakea kelinci, pada Kelenjar mukosa dan serosa digunakan pancreas, dan pada epitel kelenjar uniseluler digunakan usus halus. 2. Saran Adapun saran yang dapat diberikan setelah melakukan praktikum ini yaitu agar praktikan lebih memperhatikan preparat yang diamati agar mendapatkan hasil yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA Nawangsari,Sugiri. Zoologi Umum Edisi Keenam. Jakarta: Erlangga, 1984. Neil A, Campbell, dkk. Biologi, Jilid 3. Jakarta: Erlangga, 2004. Nu groh o, Hartanto & Suma rdi, 2004, Biologi Dasar, Penebar Swadaya: Jakarta. Roger, watson. Anatomi Fisiologi untuk Perawat . Jakarta : Buku Kedokteran, 2002.
http://m-arewh.blogspot.co.id/2014/04/laporan-praktikum-strukwan-jaringan.html