LAPORAN PRAKTIKUM FARMASETIKA SEDAAN STERIL
“Pencucian dan Sterilisasi Alat , Karet, Vial, dan Botol Infus”
Disusun oleh : Kelompok B3 1. Ani Mubayyinah
(112210101047)
2. Liza Fairus
(112210101055)
3. Nurul Faridah
(112210101064)
4. Awalia Annisafira
(112210101065)
5. Fathimah Azzahrotul M.
(112210101067)
6. Elly Febry Taufany
(112210101071)
LABORATORIUM FARMASETIKA FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS JEMBER 2014
LAPORAN PRAKTIKUM FARMASETIKA SEDIAAN STERIL PENCUCIAN DAN STERILISASI ALAT
A. TUJUAN PERCOBAAN Melakukan sterilisasi alat dan bahan dengan pemanasan kering dan basah menggunakan oven dan autoklaf B. DASAR TEORI Salah satu hal yang terpenting dalam kegiatan yang bersinggungandengan aktivitas mikrobiologi adalah proses sterilisasi. Tujuan utamanya adalah untuk meminimalisir atau meniadakan potensi kontaminasi dari mikroba yang tidak diinginkan. Kontaminasi yang timbul dari mikroba yang tidak diharapkan dikhawatirkan dapat menghambat aktivitas dari mikroba yang ditumbuhkan ataudapat membahayakan keselamatan dari pelaksana kegiatan tersebut. 1. Pengertian Sterilisasi Steril adalah kondisi sediaan yang terbebas dari partikel asing non self, tidak terdapat/tercemar mikroorganisme serta memenuhi persyaratan yang menyatakan sediaan tersebut steril. Sterilisasi adalah suatu proses untuk membunuh semua jasad renik yang ada, sehingga jika ditumbuhkan di dalam suatu medium tidak ada lagi jasad renik yang dapat berkembang biak. Sterilisasi harus dapat membunuh jasad renik yang paling tahan panas yaitu spora bakteri (Fardiaz, 1992). Sedangkan menurut sumber lain, sterilisasi adalah suatu proses perlakuan terhadap bahan atau barang dimana pada akhir proses tidak terdapat mikroorganisme pada bahan atau barang tersebut (Diana Arisanti, 2004). 2. Metode Sterilisasi Metode sterilisasi terdiri dari 3 metode yaitu metode fisika, metode kimia,dan metode biologis. Metode sterilisasi ini dipergunakan untuk mensterilkan alat-alat bahan dan ruangan yang dipergunakan untuk memproduksi sediaan steril.
Metode sterilisasi fisika Metode sterilisasi fisika terdiri dari metode sterilisasi panas (panas keringdan panas lembab), metode radiasi, dan metode mekanik (filtrasi). a. Metode sterilisasi panas Metode ini merupakan metode yang melibatkan pemanasan dan paling sering dipergunakan. Metode sterilisasi ini digunakan untuk bahan yang tahan panas. Proses sterilisasi panas terdiri dari 3 tahap yaitu : •Tahap pemanasan (heating stage) Peningkatan temperatur bahan yang akan disterilisasi. •Tahap sterilisasi (holding stage) Waktu yang diperlukan untuk proses sterilisasi. •Tahap pendinginan (cooling stage) Waktu yang diperlukan untuk penurunan temperatur bahan yang disterilisasi. Metode ini dibagi menjadi 2 yaitu: - Metode Sterilisasi Panas Kering Metode sterilisasi panas kering merupakan metode sterilisasi dengan menggunakan panas tanpa kelembaban pada temperatur 160-180 C yang biasanya digunakan untuk bahan yang sensitif terhadap lembab. Metode ini merupakan metode yang paling dapat dipercaya dan banyak dipergunakan. Sterilisasi ini berfungsi untuk mematikan organisme dengan cara mengoksidasi komponen sel ataupun mendenaturasi enzim. Metode ini tidak dapat digunakan untuk bahan yang terbuat dari karet atau plastik, waktu sterilisasinya lama (sekitar 2-3 jam), dan berdaya penetrasi rendah. Metode sterilisasi kering ini tidakmemerlukan air sehingga tidak ada uap air yang membasahi alat atau bahanyang disterilkan. Ada dua metode sterilisasi panas kering, yaitu dengan insinerasi (incineration) yaitu pembakaran dengan menggunakan api dari Bunsen dengan temperatur sekitar 350 C dan dengan udara panas oven yang lebih sederhana serta murah dengan temperatur sekitar 160-170 C.
- Metode Sterilisasi Panas Basah Sterilisasi panas basah dilakukan dengan cara perebusan menggunakanair mendidih 100 C selama 10 menit efektif untuk sel-sel vegetatif dan sporaeukariot, namun tidak efektif untuk endospora bakteri. Tingkat sterilisasi panasbasah pada temperatur kurang dari 100 C tergantung pada temperatur dan atau waktu sterilisasi, endospora bakteri umumnya resisten terdapat sterilisasi caraini. Sterilisasi panas basah menggunakan temperatur di atas 100 C dilakukan dengan uap yaitu menggunakan autoklaf, alat serupa pressure cooker dengan pengatur tekanan dan klep pengaman. Prinsip autoklaf adalah terjadinya koagulasi yang lebih cepat dalam keadaan basah dibandingkan keadaan kering. Proses sterilisasi dengan autoklaf ini dapat membunuh mikroorganisme dengan cara mendenaturasi atau mengkoagulasi protein pada enzim dan membran selmikroorganisme. Proses ini juga dapat membunuh endospora bakteri. Terdapat 3 tipe autoklaf, yaitu protable bench top, gravity displacement, dan multicycleporous-load. b. Metode Sterilisasi Penyaringan Metode sterilisasi dengan penyaringan digunakan untuk bahan yang sensitif terhadap panas, misalnya enzim. Pada proses ini digunakan membran filter yang terbuat dari selulosa asetat. Kerugian prosedur ini adalah biaya yang mahal serta filter yang mudah mampat akibat filtrat tertinggal pada saringan sehingga harus sering diganti. Kerugian yang lain adalah meskipun memiliki pori-pori yang halus, membran filter tidak dapat digunakan untuk menyaring virus. c. Metode Sterilisasi Radiasi Metode sterilisasi dengan menggunakan radiasi dilakukan dengan menggunakan sinar UV ataupun dengan metode ionisasi. Sinar UV dengan panjang gelombang 260 nm memiliki daya penetrasi yang rendah sehingga tidakmematikan mikroorganisme namun dapat mempenetrasi gelas air dan substansilain. Metode Sterilisasi Kimia Metode sterilisasi kimia dilakukan untuk bahan-bahan yang rusak biladisterilkan pada suhu tinggi (misalnya bahan-bahan dari plastik). Kekuatan agen antimikroba kimiawi diklasifikasikan sebagai kategori tingkat tinggi karena efektif terhadap seluruh bentuk
kehidupan termasuk endospora bakteri. Agen dengankategori sedang didefinisikan sebagai tuberkuloisidal karena mampu membunuh Mycobacterium tuberculosis dan umumnya efektif terhadap banyak virus yang resisten seperti halnya virus hepatitis dan rhinovirus, namun tidak efektif terhadap endospora bakteri. Agen dengan kategori rendah tidak bersifattu berkuloisidal, tidak efektif terhadap endospora bakteri dan berbagai sporafungi, serta tidak aktif terhadap naked virus.
Metode sterilisasi kimia dapat dilakukan dengan menggunakan
gas atau radiasi. Beberapa bahan kimia yangdapat digunakan untuk sterilisasi gas adalah etilen oksida, gas formaldehid, asam parasetat dan glutaraldehid alkalin. Sterilisasi kimia dapat juga dilakukan dengan penggunaan cairan disinfektan berupa senyawa aldehid, hipoklorit,fenolik, dan alcohol (Pratiwi, 2006).
C. ALAT DAN BAHAN Alat
:
-
Kaca arloji
-
Batang pengaduk
-
Beaker glass
-
Pipet tetes
-
Pinset
-
Gelas ukur
Bahan
:
-
Natrium Karbonat
-
Tepol
-
Aquadest
-
Alkohol
-
HCl encer
E. PEMBAHASAN Pada praktikum kali ini dilakukan proses pencucian dan sterilisasi alat gelas, aluminium dan karet. Tujuan dilakukannya pencucian dan sterilisasi alat agar alat-alat tersebut tidak terkontaminasi dengan mikroorganisme. Alat-alat yang di sterilisasi adalah erlenmeyer, gelas ukur, kaca arloji, pipet tetes, batang pengaduk dan spatula. Pencucian peralatan gelas yaitu erlenmeyer, gelas ukur, kaca arloji, pipet tetes dan batang pengaduk dimulai dengan membilas alat gelas dengan aquadest dan HCl encer untuk melarutkan endapan kotoran pada dinding gelas. Lalu direndam dicampuran larutan tepol 1% dan Na2CO3. Langkah selanjutnya yaitu di didihkan selama 1 hari untuk mempercepat pembersihan kotoran dari lemak. Proses ini dilakukan sampai larutan tetap jernih, maksimal dilakukan sampai 3 kali. Langkah terakhir yaitu membilasnya dengan aquadest. Pencucian aluminium yaitu spatula dilakukan dengan merendam alat-alat ke dalam larutan tepol 1% dan di didihkan 10 menit. Kemudian di rendam dalam larutan Na2CO3 selama 5 menit. Bilas dengan aquadest panas yang mengalir dan di didihkan lagi selama 15 menit, di bilas lagi. Hal ini bertujuan untuk menghilangkan sisa-sisa partikel atau zat kimia pada alat. Pencucian karet yaitu bagian atas dari pipet tetes yang berwarna merah dilakukan dengan merendamkan karet dalam HCl 2% selama 2 hari, agar semua basa yang ada pada pori-pori karet hilang. Selanjutnya direndam dengan tepol 1% dan Na2CO3 0,5% dilakukan selama 1 hari agar larutan tersebut masuk ke dalam pori-pori karet yang sangat kecil. Proses ini dilakukan sampai larutan tetap jernih, maksimal dilakukan sampai 3 kali. Kemudian rendam dengan aquadest dan di didihkan selama 30 menit. Yang terakhir di rendam dalam etanol 70% dan air untuk menghilangkan partikel asing yang ada di pori-pori, kemudian di bilas. Proses ini dilakukan sampai larutan tetap jernih. Setelah proses pencucian, alat-alat tersebut di keringkan dengan menggunakan oven. Alat-alat tersebut di masukkan ke dalam oven dalam keadaan terbalik dan diatur suhunya sekitar 80 – 90 ° C selama 30 menit. Sebelum proses sterilisasi di mulai alat-alat di bungkus terlebih dahulu sesuai dengan metode sterilisasi yang sesuai. Tujuan dari pembungkusan ini untuk menghindari adanya kontaminasi dari lingkungan. Untuk alat yang disterlisasi dengan metode panas kering dengan menggunakan oven, alatnya dibungkus dengan kertas aluminium foil supaya dapat
menyalurkan panas. Sedangkan alat yang di sterilisasi dengan metode panas basah dengan menggunakan autoklaf, dibungkus dengan kertas perkamen. Digunakan kertas perkamen pada metode basah karena pada metode tersebut harus memungkinkan penetrasi uap dan lolosnya udara dengan mudah. Pembungkusan dilakukan sebanyak 2 kali. Karena nantinya alat tersebut setelah disterilisasi di kelas 3 akan melewati kelas 2 terlebih dahulu sebelum digunakan pada proses formulasi di kelas 1. Perpindahan atau pergerakan dari alat memungkinkan adanya kontaminasi mikroorganisme, sehingga perlu dibungkus 2 kali untuk menghindari kontaminasi tersebut. Bungkus yang pertama dibuka di kelas 3 setelah proses sterilisasi, kemudian bungkus yang kedua dibuka di kelas 2. Langkah selanjutnya adalah sterilisasi. Sterilisasi dilakukan dengan dua metode yaitu pemanasan kering dengan menggunakan oven dan pemanasan uap menggunakan autoklaf. Proses sterilisasi panas kering terjadi melalui mekanisme konduksi panas. Panas akan di absorpsi oleh permukaan luar alat yang di sterilkan, lalu merambat ke dalam permukaan bagian dalam sampai akhirnya suhu untuk sterilisasi tercapai. Mekanisme pembunuhan mikroorganisme melalui panas kering adalah destruksi lambat protein mikroorganisme ( oksidasi). Waktu pemanasan adalah waktu mencapai suhu sterilisasi 180 ° C. Waktu pemanasan dibutuhkan waktu selama 29 menit, yaitu dari pukul 14.44 – 15.13 . Waktu kesetimbangan adalah waktu untuk membuat suhu udara yang ada di dalam sediaan sama dengan yang diluar dalam satu oven, karena alat yang digunakan di lab tidak tersegel, maka waktu kesetimbangan di anggap 0. Waktu pembinasaan selama 30 menit, yaitu dari pukul 15. 13 – 15. 42 , waktu pembinasaan ini adalah waktu untuk membunuh mikroorganisme. Waktu tambahan jaminan sterilisasi 0, yaitu 50 % dari waktu kesetimbangan. Waktu pendinginan selama 15 menit, yaitu dari pukul 15.42 – 15.58, waktu ini sampai alat bisa dipegang. Jadi total waktu yang dibutuhkan pada proses sterilisasi dengan oven adalah selama 74 menit. Metode yang kedua dengan sterilisasi panas uap, mekanismenya dengan memaparkan uap jenuh pada tekanan tertentu selama waktu dan suhu tertentu pada objek, sehingga terjadi pelepasan energi yang mengakibatkan pembunuhan mikroorganisme secara irreversible akibat denaturasi atau koagulasi protein sel. Waktu sterilisasi dengan autoklaf dilakukan pada suhu 0-110 ° C disebut waktu pemanasan. Waktu pemanasan dibutuhkan waktu selama 28 menit, yaitu dari pukul 15.00-15.28. Waktu pengeluaran udara 3 menit ditandai dengan adanya suara yang dikeluarkan dari autoklaf, yaitu dari pukul 15.28 – 15.31 . Waktu menaik selama 17 menit, yaitu dari pukul 15.31 – 15.48 . dan waktu kesetimbangan 0. Waktu pembinasaan selama 15 menit, yaitu dari pukul 15.48 – 16.03 . Waktu tambahan jaminan
sterilisasi 0. Waktu penurunan selama 2 menit, yaitu dari pukul 16.03 – 16. 05 . Waktu pendinginan selama 12 menit, yaitu dari pukul 16.05 – 16. 17 . Jadi total waktu yang dibutuhkan pada proses sterilisasi dengan autoklaf adalah selama 77 menit. Fungsi bahan-bahan yang digunakan: 1. HCl encer: untuk melarutkan endapan kotoran pada dinding gelas seperti kotoran garam bukan kotoran lemak, protein dan karbohidrat. HCl encer tidak digunakan pada pencucian aluminium karena bersifat asam sehingga dapat merusak logam aluminium dan menyebabkan korosif. 2. Tepol 1%: bersifat sebagai detergen yang bebas asam stearat. Merupakan surfaktan yang mempunyai gugus lipofil dan gugus hidrofil. Gugus lipofil akan mengikat lemak sedangkan gugus hidrofil akan tertarik oleh aqaudest pada proses pencucian. 3. Na2CO3: Membersihkan kotoran lemak. Berfungsi sebagai detergen dan buffer pada pH diatas 8,4. 4. Campuran etanol:air (1:1): bersifat semipolar sehingga bisa melarutkan kotorankotoran yang bersifat lipofil dan hidrofil sehingga mudah terbawa ketika dibilas. ALAT YANG DIGUNAKAN DALAM PRAKTIKUM YAITU: 1. Gelas ukur 2. Pipet tetes 3. Beaker gelas 4. Erlenmeyer 5. Kaca arloji setangkup 6. Batang pengaduk 7. Pinset 8. Spatula ALAT YANG MASUK DALAM STERILISASI PANAS KERING (OVEN) Prinsip sterilisasi menggunakan oven adalah menggunakan panas dengan hasil yang kering. Metode ini membunuh mikroorganisme dengan cara oksidasi. Oven ini menggunakan suhu tinggi sekitar 160-170 C, semakin tinggi suhu yang digunakan semakin sedikit waktu yang dibutuhkan untuk sterilisasi. Kelebihan oven adalah suhu dapat diatur dari 0 samapai suhu yang diinginkan. Namun oven juga memiliki kekurangan yaitu kurang efektif dalam
mikroba daripada autoclave sehingga proses sterilisasi memerlukan temperatur yang lebih tinggi dengan waktu lebih panjang dibanding autoklave. Penggunakan umum oven dipakai untuk sterilisasi alat-alat gelas, porselen, wadah, dan alat dari logam. Sebelum dilakukan sterilisasi alat dan wadah harus bersih dari bahanbahan organik. Penting untuk diperhatikan mengenai susunan alat-alat pada sterilisasi dengan panas kering, alat gelas tidak seharusnya disusun atau dikemas rapat dalam suatu oven tetapi harus disusun agak renggang sehingga aliran udara dapat menembus dan terdispersi dengan merata. Alat yang disterilisasi dengan oven antara lain : 1. Beaker gelas Beaker terbuat dari gelas atau kaca oleh karena itu sterilisasi dengan menggunakan oven. 2. Erlenmeyer Erlenmeyer terbuat dari gelas atau kaca oleh karena itu disterilisasi dengan menggunakan oven.
3. Kaca arloji setangkup Kaca arloji terbuat dari kaca atau gelas oleh karena itu disterilisasi dengan menggunakan oven. 4. Batang pengaduk Batang pengaduk juga terbuat dari gelas atau kaca oleh karena itu disterilisasi dengan oven. 5. Pinset Pinset terbuat dari logam oleh karena itu sterilisasi dengan menggunakan oven. 6. Spatula Spatula juga terbuat dari logam makanya disterilisasi denganoven.
ALAT YANG MASUK DALAM STERILISASI PANAS BASAH (AUTOCLAVE) Prinsip sterilisasi panas basah adalah menggunakan uap bertekanan tinggi, membunuh mikroorganisme dengan mengkoagulasi protein sel. Secara teoritis proses sterilisasi dengan autoclave lebih sedikit membutuhkan waktu karena uap air dari pemanasan lebih cepat
berpenetrasi sehingga cepat membunuh mikrooganisme. Sterilisasi dengan autoclave dilakukan pada suhu 121 C dan dalam waktu 20 menit akan membunuh bukan hanya mikrooganisme saja tetapi juga spora bakteri. Udara dalam autoclave harus dikeluarkan sebelum sterilisasi dimulai karena tekanan yang diberikan oleh uap merupakan tekanan yang sfektif untuk menaikkan temperatur uap. Lamanya waktu yang dibutuhkan untuk proses sterilisasi adalah jumlah waktu yang diperlukan untuk memanaskan larutan atau alat atau bahan sampai temperatur sterilisasi ditambah dengan lamanya sterilisasi setelah mencapai temperatur tersebut. Sterilisasi dengan autoclave 121 C selama 20 menit maksudnya adalah waktu yang dibutuhkan untuk memanaskan larutan atau alat atau bahan sampai temperatur 121 C ditambah 20 menit dengan tetap mempertahankan temperatur 121 C. Alat yang disterilisasi dengan autoclave antara lain : 1. Gelas ukur Gelas ukur terbuat dari gelas atau kaca, yang seharusnya disterilisasi dengan oven tetapi sterilisasi dengan menggunakan autoclave karena jika menggunakan oven suhunya tinggi dan waktu yang lama maka yang terjadi gelas ukur akan kehilangan skala atau skalanya akan memudar. 2. Pipet tetes Terbuat dari gelas atau kacadan ada karetnya, maka dilakukan sterilisasi dengan autoclave karena takut karetnya meleleh dengan suhu tinggi.
Dalam praktikum kali ini terdapat beberapa istilah ketika menggunakan sterilisasi autoclaf maupun oven. Beberapa istilah tersebut penting karena berkaitan dengan waktu atau proses berlangsungnya sterilisasi, adapun istilah tersebut di antarannya adalah : a) Pada Oven Waktu pemanasan : yaitu waktu yang dibutuhkan untuk mencapai suhu 1800 C Waktu kesetimbangan : waktu yang dibutuhkan untuk mengkondisikan udara di dalam kemasan primer dari suatu product dan udara di dalam oven itu sama. Udara di dalam oven Udara di dalam sediaan
Waktu pembinasaan : waktu yang dibutuhkan untuk membinasakan mikroorganisme yang patogen maupun tidak, baik dalam bentuk spora dari suatu obyek atau bahan. Waktu penambahan jaminan sterilitas : waktu yang diperlukan untuk sempurnannya proses pembinasaan mikroorganisme. Lama waktu penjaminan = ½ dari waktu kesetimbangan. Waktu pendinginan : waktu yang dibutuhkan untuk mencapai suhu 400 C b) Pada autoclaf Waktu pemanasan : waktu yang diperlukan sampai terpenuhinnya suhu pembinasaan 1210 C Waktu pengeluaran udara : waktu yang dibutuhkan untuk mengosongkan udara dalam autoclaf dengan cara membuka klep selama 5 menit setelah keluarnya uap dari klep kemudian tutup kembali. Waktu menaik : waktu yang diperlukan untuk menaikan suhu yang hilang saat pengeluaran udara sampai suhu pembinasaan yaitu 1210 C. Waktu kesetimbanagn : waktu yang diperlukan untuk menghasilkan kesamaan suhu
disemua titik pada ruang autoklaf
dan semua benda
yang
disterilkan.lamannya tahap keseimbangan tergantung jenis,volume dan tebal alat yang disterilkan. Waktu pembinasaan : waktu yang diperlukan untuk proses pembinasaan mikroorganisme patogen atau tidak, maupun bentuk vegetatif atau spora dari dalam bahan tersebut. Waktu penjaminan : waktu yang diperlukan untuk sempurnannya roses pembinasaan mikroorganisme. Lama waktu penjaminan = ½ dari waktu kesetimbangan. Waktu penurunan : waktu yang diperlukan untuk menghabiskan uap jenuh dalam ruang autoklaf (ditandai dengan tidak keluarnya uap air dari klep) Waktu pendinginan : waktu yang diperlukan untuk mencapai suhu 800 C (“Prosedur Sterilisasi Wadah Dan Alat” 2014) Dalam
prosedur
sterilisasi
menggunakan
autoklaf
waktu
kesetimbangan
menggunakan 0 menit karena pada sterilisasi menggunakan autoclaf alat atau bahan yang akan disterilisasi dibungkus menggunakan aluminium foil atau menggunakan perkamen, pada pembungkus tersebut aliran udara masih dapat bertukar(tidak kedap) sehingga waktu yang dibutuhkan untuk kesetimbangan hanya 0 menit.
F. KESIMPULAN 1. Pencucian dan sterilisasi alat dilakukan dengan tujuan agar alat-alat tersebut tidak terkontaminasi dengan mikroorganisme. 2. Sebelum proses sterilisasi di mulai alat-alat di bungkus dengan tujuan untuk menghindari adanya kontaminasi dari lingkungan. 3. Untuk alat yang disterlisasi dengan metode panas kering,
dibungkus dengan
aluminium foil supaya dapat menyalurkan panas. Sedangkan alat yang di sterilisasi dengan metode panas basah, dibungkus dengan kertas perkamen karena pada metode tersebut harus memungkinkan penetrasi uap dan lolosnya udara dengan mudah. 4. Beaker gelas, Erlenmeyer , Kaca arloji setangkup, Batang pengaduk , Pinset, Spatula disterilisasi menggunakan ovenyang prinsipnya menggunakan panas dengan hasil yang kering. Metode ini membunuh mikroorganisme dengan cara oksidasi. 5. Gelas ukur, dan Pipet tetes disterilisasi menggunakan autoclave(sterilisasi panas basah) yang prinsipnya adalah menggunakan uap bertekanan tinggi, membunuh mikroorganisme dengan mengkoagulasi protein sel. 6. Waktu kesetimbangan menggunakan 0 menit karena pada sterilisasi menggunakan autoclaf alat atau bahan yang akan disterilisasi dibungkus menggunakan aluminium foil atau menggunakan perkamen, pada pembungkus tersebut aliran udara masih dapat bertukar(tidak kedap) sehingga waktu yang dibutuhkan untuk kesetimbangan hanya 0 menit.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 1979. Farmakope indonesia III. Jakarta: Depkes RI Anonim. 1995. Farmakope indonesia IV. Jakarta : Depkes RI Arisanti, Diana. 2004. Efektivitas Sterilisasi Menggunakan Sinar Ultraviolet Terhadap Penurunan Angka Kuman Udara Di Ruang Operasi Ibs Rsud Tugurejo Semarang. Semarang: Unpublished Pratiwi, Sylvia T. 2008. Mikrobiologi Farmasi. Bandung : Erlangga. “Prosedur Sterilisasi Wadah Dan Alat.” 2014. Scribd. Accessed September 19. http://ml.scribd.com/doc/75329032/Prosedur-Sterilisasi-Wadah-Dan-Alat.