LAPORAN PRAKTIKUM PERAWATAN PERMESINAN DASAR 1 “Prosedur Pembonngkaran Pembonngkaran dan Perakitan Cincin O”
Kelompok : 5 Nama: Muh Nurul Komari Oktavian Deni P Rahmat Fadhlah Rianta Anggit P Rizki Abdur Rozaq
(4.21.15.1.14/ (4.21.15.1.14/ 13) (4.21.15.1.15/ 14) (4.21.15.1.16/ 15) (4.21.15.1.17/ 16) (4.21.15.1.18/ 17)
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN PRODUKSI DAN PERAWATAN PROGRAM SARJANA TERAPAN
JURUSAN TEKNIK MESIN POLITEKNIK NEGERI SEMARANG 2017
LEMBAR PENGESAHAN
Telah diperiksa dan diterima dengan baik oleh Dosen Pembimbing Praktikum, untuk melengkapi dan memenuhi sebagian dari syarat-syarat guna mengikuti ujian tugas akhir Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Darma Persada. Kelompok
:5
Nama
:
Jurusan
Muh Nurul Khomari (13) Oktavian Deni P
(14)
Rahmat Fadhlah
(15)
Rianta Anggit P
(16)
Rizki Abdur Rozaq
(17)
: Teknik Mesin
Pengampu
(
)
BAB I PENDAHULUAN 1.1.
Latar Belakang Masalah
Perapat ( sealing) atau disebut laher dan bantalan (bearing) merupakan piranti yang memiliki fungsi tertentu. Bantalan (bearing) memiliki beberapa fungsi yang diantaranya adalah mengurangi gesekan, panas, dan aus; menahan beban shaft ddan machine; menahan radial load dan thrust load ; menjaga toleransi kekencangan; serta mempermudah pergantian dan mengurangi biaya operasional. Mengingat fungsi Bantalan (bearing) yang cukup banyak dalam aplikasi di Industri, maka pembelajaran tentang Bantalan (bearing) perlu dilakukan. Begitupula dengan perapat ( sealing) memiliki fungsi yang cukup banyak dalam aplikasinya yaitu menjaga kebocoran pelumas (lubrikasi), menjaga kotoran dan material lain masuk ke sistem, memberikan batasan cairan supaya tidak bercampur, lebih fleksibel terhadap komponen yang bergerak dan tidak bocor, melapisi permukaan yang tidak rata, serta agar komponen tidak cepat rusak. Mengingat fungsi perapat ( sealing) yang cukup banyak dalam aplikasi di Industri, maka pembelajaran tentang Bantalan ( sealing) perlu dilakukan. 1.2.
Tujuan Praktikum
1. Setelah melakukan praktikum ini diharapkan mahasisawa mampu melepaskan cincin-O dari poros dengan cara yang benar 2. Memasang cincin O pada poros dingin dengan cara yang benar sehingga dapat berfungsi dengan baik
BAB II DASAR TEORI
Gb. 1.2-18. Pemakaian O-ring Seal Sebuah O-ring adalah bentuk cincin yang sangat lunak yang terbuat dari bahan alami atau karetsynthetic atau plastik. Dalam pemakaianyaO-ring biasanya dikompres antara duapermukaan sebagai seal ,O-ring sering digunakan sebagai static seal yang fungsinya samadengangasket. Untuk penyekat pada aplikasi yang bertekanan tinggi di atas 5500 kPa(800 psi) seringO-ring ditambahkan denganback-up ring untuk mencegah kebocoran yang ditimbulkan oleh adanya celah antara dua permukaan. Pressure back-up ring biasanya terbuat dari bahan plastik yang
berfungsi
untuk
memperpanjang
usia O-ring .
Pada
saat
pemasanganO-ring seal , yakinkansemua permukaan bersih dari kotoran dan debu. PeriksaO-ring seal dari kotoran, debu, goresan ( screth) dan cacat lainya yang akan menyebabkan kebocoran Prinsip kerja dongkrak hidrolik adalah dengan memanfaatkan hukum Pascal, "Tekanan yang diberikan pada suatu fluida dalam ruang tertutup akan diteruskan ke segala arah sama rata". Dongkrakhidrolik terdiri dari dua tabung yang berhubungan yang memiliki diameter yang berbeda ukurannya. Jika kita memberikan gaya yang kecil pada tabung yang berdiameter kecil maka tekanan akan disebarkan merata ke segala arah termasuk ke tabung besar.
Alat ini bekerja dengan memanfaatkan gaya tekanan yang diakibatkan oleh gerakan ujung dongkrak hidrolik yang terus memanjang. Semakin
kecil
luas
permukaan
bidang
sentuhan
antara
ujung
dongkrakhidrolik dengan luas permukaan maka tekanan yang dihasilkan semakin besar.
P = F/A Dimana: P : Tekanan (N/m3) F : Gaya tekan (kgm/s2) A : Luas bidang (m 3) (Renreng, 2012)
BAB III HASIL PERCOBAAN
3.1.
Peralatan yang digunakan 1. Poros silinder/piston 2. Cincin O (Seal dinamis) 3. Pengait 4. Drift punch 5. Palu 6. Lap pembersih
3.2. Langkah pengerjaan 3.2.1. Pelepasan cincin O 1. Tarik dan keluarkan cincin O dari alur poros 2. Cincin O yang sudah keluar digeser ke ujung poros terdekat 3. Gunakan alat pengait untuk melepas 4. Lakukan secara hati-hati agar tidak cacat atau rusak 3.2.2. pemasangan 1. Pilih dan siapkan cincin O yang akan dipasang perhatikan bentuk ukuran dan kondisinya 2. Bersihkan alur poros cincin O 3. Pastikan alur poros harus benar dan bersih 4. Masukan cincin O pada ujung poros terdekat 5. Geser cincin O menuju alur poros hingga cincin masuk kedalam poros Silinder piston pengangkat
P1 = P2 F1/A1 = F2/A2 F2 = F1 . A2 / A1 = 20 (kg) . 1 ) / (2 ) = 20 (kg) . 30 ) / (11 ) = 148,7 (kg) Jadi dengan gaya 20 kg dapat mengangkat gaya 148,7 kg Kebersihan dongkrak, periksalah bila terdapat kebocoran cairan, berikan cairan hidrolik sampai batas atas bila diperlukan. Teteskan sedikit oli pada roda troli.Dalam penggunaan dongkrak, jangan menahan beban terlalu lama. Gunakanlah jack standsebagai pengganti dongkrak Simpanlah dongkrak pada lokasi yang aman di lantai bengkel dan pelajarilah buku manual servis, sebelum menggunakan. Masalah - masalah yang sering terjadi / timbul kerusakan pada dongkrak adalah : a. Terjadi kebocoran pada seal oil
b. Pada saat digunakan, tiba-tiba beban turun c. Dongkrak tidak mampu mengangkat beban sesuai dengan spesifikasinya d. Pada sistem hidrolisnya terjadi kebocoran e. Minyak hidrolikkurang f. Viskositas minyak hidrolik rendah/ jelek.
BAB IV PENUTUP
4.1.Kesimpulan Berdasarkan praktikum pembongkaran dan perakitan cincin O didapatkan banyak manfaat, baik dari segi pengalaman, pengetahuan, dan semua yang terkait dalam dunia kerja. Sehingga dapat menambah wawasan, karena dengan praktek bisa diketahui seberapa jauh kemampuan yang sudah didapatkan.
DAFTAR PUSTAKA
Renreng, Ilyas. Rancang Bangun Dongkrak Elektrik Kapasitas I Ton. Jurnal Teknik Mesin. Vol.3,No.1,Juni 2012
LAMPIRAN - LAMPIRAN