Judul Memanaskan air dalam plastik, gelas plastik, dan balon karet
B.
Tujuan Untuk membuktikan bahwa wadah plastik yang berisi air tidak meleleh apabila dipanaskan.
C.
Alat dan Bahan 1. Air mineral 2. Plastik 3. Gelas plastik 4. Balon karet 5. Korek api 6. Lilin
D. Cara Kerja 1. Menyiapkan alat dan bahan. 2. Menyalakan sumber api. 3. Memasukkan air mineral ke dalam plastik, gelas plastik, dan balon karet.
4. Memanaskan plastik, gelas platik, dan balon karet yang telah diisi air mineral. 5. Mengamati apa yang terjadi. E.
Hasil Pengamatan No
Nama Bahan
Meleleh/Tidak Meleleh
Waktu
Meleleh
-
1
Plastik
2
Gelas plastik
Tidak meleleh
± 6 menit
3
Balon karet
Tidak meleleh
± 5 menit
Dari percobaan yang telah dilakukan hasilnya adalah bahan yang terbuat dari plastik meskipun sudah diisi air masih tetap meleleh ketika dipanaskan di atas api. Hal ini disebabkan karena plastik permukaannya lebih tipis dibandingkan gelas plastik dan balon karet, sehingga air di dalam plastik tidak cukup lama menahan kalor yang dihantarkan api. Sedangkan pada bahan gelas plastik dan balon karet yang sudah diisi air tidak meleleh ketika dipanaskan. Ini terjadi karena air yang berada di dalam gelas plastik dan balon karet dapat menyerap energi kalor yang dihantarkan api ke gelas plastik dan balon karet sehingga kedua bahan tersebut tidak menerima energi kalor sepenuhnya. Adanya penyerapan energi kalor dari air tidak menyebabkan gelas plastik dan balon karet tidak meleleh. Akan tetapi, jika percobaan ini dilakukan dalam jangka waktu yang lama maka kedua bahan tersebut akan meleleh seperti pada bahan kantong plastik. F.
Kesimpulan Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa wadah plastik yang berisi air tidak meleleh apabila dipanaskan karena air yang berada di dalam wadah palstik dapat menahan/menyerap kalor yang dihantarkan oleh api.
PERCOBAAN II
A.
Judul Baterai dari Buah-Buahan
B.
Tujuan Untuk membuktikan adanya arus listrik pada buah-buahan
C.
Alat dan Bahan 1. Jeruk nipis 2 buah 2. Kentang 2 buah 3. Pisang 2 buah 4. Kabel penghubung dengan penjepit buaya 5. Lempeng tembaga 6. Lempeng seng 7. Lampu LED
D. Cara Kerja 1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan 2. Menyusun alat dan bahan yang disiapkan 3. Mengambil satu buah dan menyusunnya seperti gambar di bawah ini
4. Mengamati nyala lampu yang dihasilkan 5. Mengulangi untuk buah yang lain dan membandingkan terang nyala lampunya.
E.
Hasil Pengamatan No
Nama Buah
Jumlah Buah
Nyala Lampu
1
Jeruk nipis
2
Redup
2
Pisang
2
Tidak nyala
3
Kentang
1
Tidak nyala
Keterangan
Berdasarkan tabel di atas percobaan dilakukan pada tiga jenis buah, yaitu jeruk nipis, pisang dan kentang. Pada buah jeruk nipis dihasilkan nyala lampu LED yang redup. Sedangkan pada buah pisang dan kentang lampu LED tidak dapat menyala. Meskipun redup jeruk nipis dapat menghasilkan nyala lampu LED. Hal ini disebabkan karena jeruk nipis mengandung asam sitrat (C 6H8O7) yang merupakan senyawa penyebab rasa asam pada buah jeruk. Asam sitrat termasuk elktrolit lemah, sehingga dapat dialiri arus listrik. Lempeng seng bertindak sebagai anode (kutub negatif) merupakan tempat terjadinya reaksi oksidasi. Sedangkan lempeng tembaga bertindak sebagai katode (kutub positif) merupakan tempat terjadinya reduksi. Pada anode, logam Zn melepaskan elektron dan menjadi Zn 2+ yang larut. Zn( s) → Zn2+(aq) + 2ePada katode, ion Cu 2+ menangkap elektron dan mengendap menjadi logam Cu. Cu2+(aq) + 2e- → Cu( s) hal ini dapat diketahui dari berkurangnya massa logam Zn setelah reaksi, sedangkan massa logam Cu bertambah. Reaksi total yang terjadi pada sel galvani adalah: Zn( s) + Cu2+(aq) → Zn2+(aq) + Cu( s) Seperti sudah kita ketahui jika listrik adalah elektron yang mengalir. Jika diperhatikan pada reaksi di atas terdapat spesi yang melepaskan elektron (seng) dan spesi yang menangkap elektron (tembaga). Proses pelepasan dan penerimaan elektron ini tentu saja harus melalui suatu perantara, dan yang digunakan sebagai perantara adalah kabel. Ketika elektron bergerak melalui kabel inilah yang dinamakan listrik, sehingga dapat menyalakan lampu LED yang ditempatkan di antara kabel.
Sedangkan pada buah pisang dan kentang tidak dihasilkan nyala lamupu LED. Hal ini disebabkan karena buah pisang dan kentang tidak mengandung senyawa asam sitrat sebanyak jeruk nipis, sehingga tidak terjadi reaksi arus listrik seperti pada jeruk nipis. Selain itu, jumlah kentang yang terlalu sedikit (1 buah) juga menyebabkan kurangnya asam sitrat yang dibutuhkan untuk dapat menyalakan lampu LED. F.
Kesimpulan Dari hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa buah yang mengandung asam sitrat (C 6H8O7) dapat menghasilkan aliran arus listrik sederhana, karena asam sitrat merupakan elektrolit lemah.