PENGENALAN LALAT DROSOPHILA SEBAGAI ALAT PERCOBAAN GENETIK
Oleh: Nama NIM Rombongan Kelompok Asisten
: : : : :
Sekar Tyas Pertiwi B1A016080 IV 2 Muhammad Ilham Fahmi
LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS BIOLOGI PURWOKERTO 2017
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
1
2
3
Keterangan
:
1. Drosophila tipe dumpy. 2. Drosophila tipe ebony. 3. Drosophila tipe white eyes.
1
2
Keterangan
:
1. Drosophila betina. 2. Drosophila jantan.
Keterangan
Hari 1 2
: Isolasi Betina Virgin
Perkembangan yang Terjadi Pupa belum berkembang Pupa menetas
B. Pembahasan
Drosophila melanogaster , sejenis serangga biasa yang umumnya tidak berbahaya dan merupakan pemakan jamur yang tumbuh pada buah. Lalat buah adalah serangga yang mudah berkembangbiak. Dari satu perkawinan saja dapat dihasilkan ratusan keturunan, dan generasi yang baru dapat dikembangkan setiap dua minggu. Karasteristik ini menunjukkan lalat buah organisme yang cocok sekali untuk kajian-kajian genetik (Campbell, 2008). Alasan lain digunakannya Drosophilla melanogaster sebagai bahan penelitian adalah karena lalat ini memiliki beberapa keuntungan, antara lain (Suryo, 1984) : 1. Mudah diperoleh sehingga tidak menghambat penelitian. 2. Mudah dipelihara pada media makanan yang sederhana, pada suhu kamar dan didalam botol berukuran sedang. 3. Memiliki siklus hidup pendek (hanya kira-kira 2 minggu) sehingga dalam waktu satu tahun dapat diperoleh 25 generasi. 4. Mempunyai tanda-tanda kelamin sekunder yang mudah dibedakan. 5. Hanya mempunyai delapan kromosom saja, tiga pasang kromosom autosom dan satu pasang kromosom seks. Ciri-ciri morfologi yang membedakan Drosophila jantan dan betina antara lain (Suryo, 2008) yaitu : JJantan
Betina
Ukuran tubuhnya lebih kecil dari betina
Ukuran tubuh lebih besar dari jantan
Ujung abdomen tumpul
Ujung abdomen runcing
Sayap jantan lebih pendek
Sayap lebih panjang dari jantan
Memiliki tiga ruas abdomen
Memiliki enam ruas abdomen
Terdapat sisir kelamin ( sex comb)
Tidak terdapat sisir kelamin ( sex comb)
Berikut
adalah
jenis-jenis
mutan Drosophila melanogaster beserta deskripsi
singkatnya, sebagai berikut: 1. Dumpy, mutan dengan sayap lebih pendek hingga dua pertiga panjang normal dengan ujung sayap tampak seperti terpotong. Bulu pada dada tampak tidak sama rata. Sayap pada sudut 90o dari tubuh dalam posisi normal mereka (Borror, 1993). 2. Sepia, tipe mutan dengan mata berwarna coklat sampai hitam akibat adanya kerusakan gen pada kromosom ketiga lokus 26 (Russel, 1994).
3. Clot, tipe mutan dengan mata berwarna maroon yang semakin gelap menjadi coklat seiring dengan pertambahan usianya (Borror, 1993). 4. Ebony, lalat mutan berwarna gelap, hamper hitam di badannya, hal ini terjadi karena adanya suatu mutasi pada gen yang terletak pada kromosom ketiga. Secara normal fungsi gen tersebut berfungsi untuk membangun pigmen yang memberi warna pada lalat buah normal, namun karena mengalami kerusakan maka pigmen hitam menumpuk di seluruh tubuhnya (Borror, 1993). 5. Claret (ca), merupakan mutan dengan mata berwarna merah anggur atau merah delima (ruby). Mutasi terjadi pada kromosom nomor 3 lokus 100, 7 (Russel, 1994). 6. Taxi, merupakan mutan dengan sayap yang terentang, baik ketika terbang maupun hinggap. Mutasi terjadi pada kromosom nomor 3, lokus 91,0 (Russel, 1994). 7. Black, merupakan mutan dengan seluruh tubuhnya berwarna hitam akibat adanya kerusakan gen black pada kromosom kedua lokus 48,5 (Borror, 1993). 8. Miniature, tipe mutan dengan sayap berukuran sangat pendek. Lalat dengan sayap vestigial ini tidak mampu terbang karena memiliki kecacatan pada kromosom kedua. Lalat ini memiliki mutasi resesif (Russel, 1994). 9. Eyemissing, merupakan mutan dengan mata berupa itik, mengalami mutasi pada kromosom ketiga di dalam tubuhnya, sehingga yang harusnya diintruksi sel di dalam larva untuk menjadi mata menjadi tidak terbentuk karena adanya mutasi (Russel, 1994). 10. Curly, mutan dengan sayap pada lalat berbentuk keriting. Terjadi mutasi gen pada kromosom kedua. Sayap-sayap ini menjadi keriting karena adanya suatu mutasi yang
berarti
bahwa
satu
salinan
gen
diubah
dominan,
dan menghasilkan adanya kelainan
tersebut (Borror, 1993). Menurut Strickberger (1962), sub
kultur adalah teknik untuk memindahkan
dari media lama atau nutrisi ke dalam media baru. Sub kultur memiliki fungsi
reparasi
nutrisi dan untuk mendapatkan lebih banyak lalat. Subkultur dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut ini: 1. Lalat dipindah langsung dari media lama ke media baru. 2. Media kultur baru ditempatkan pada media kultur lama dengan posisi terbalik. 3. Media kultur lama ditutup sisinya agar menjadi lebih gelap dan lalat berpindah ke media kultur baru. 4. Media kultur baru telat ditutup menggunakan busa sehingga lalat tidak bisa terbang keluar dan terdapat aliran udara.
Tujuan dari pembuatan sub kultur menurut Strickberger (1962) adalah sebagai berikut: 1. Memperbaharui nutrisi dari Drosophila. 2. Meremajakan Drosophila. 3. Memperbanyak produksi Drosophila. 4. Menghindari atau mengurangi potensi kematian Drosophila. 5. Membantu Drosophila agar tidak stress pada lingkungan hidupnya. Isolasi
betina
virgin
adalah
teknik
untuk
mendapatkan
Drosophila
melanogaster yang belum terfertilisasi oleh jantan untuk mengamati keturunannya pada monohibrid
dan
linkage
yang hasilnya benar-benar keturunan
dari
satu induknya
(Shorrock, 1972). Cara melakukan isolasi betina virgin yaitu : 1. Keluarkan semua lalat dewasa (imago) dari botol kultur yang sudah banyak mengandung pupa, jangan sampai ada yang tertinggal sa tu pun. 2.
Pindahkan pupa ke dalam sedotan plastik transparan menggunakan pinset secara hatihati, lalu tutuplah kedua ujung sedotan dengan busa.
3. Setelah 4 hingga 5 hari amati lalat yang keluar dari pupa. Lalat betina yang diperoleh adalah virgin.
KESIMPULAN
1. Morfologi Drosophila jantan yaitu ukuran tubuh lebih kecil daripada Drosophila betina, memiliki abdomen lebih terang dari Drosophila betina, memiliki sisir kelamin (sex comb), ujung abdomennya tumpul, sedangkan Drosophila betina ukuran tubuhnya lebih besar, memiliki abdomen lebih gelap, ujung abdomen runcing. 2. Daur hidup lalat Drosophil a relatif pendek, terdiri dari tahap – tahap yaitu telur, larva, pupa, dewasa (imago). 3. Tipe mutan pada Drosophilla yaitu dumpy, ebony, white eyes, sepia, clot, claret, taxi, black, miniature, eyemissing, curly, dan bar. 4. Subkultur pada Drosophila digunakan untuk meremajakan media, perbanyakan lalat, dan mencegah kontaminasi. 5. Isolasi betina virgin digunakan untuk menghasilkan lalat betina yang sama sekali belum dibuahi oleh lalat jantan.
DAFTAR REFERENSI
Borror, D.J., Triplehorn, C. A., & Johnson, N. F. 1993. Pengenalan Pelajaran Serangga. Yogyakarta: UGM Press. Campbell, N.A., Reece, J.B. & Urry, L. A. 2008. Biologi Edisi Kedelapan Jilid 3. Jakarta: Erlangga. Russel, P. J. 1994. Foundamental of Genetics. New York: Harper Collins College Publishers. Sorrocks, B. 1972. Drosophila. London: Ginn and Company Limited. Strickberger, M. W. 1962. Experiments in Genetics with Drosophila. London: John Wiley and Sons, inc. Suryo. 1984. Genetika. Yogyakarta: UGM Press. Suryo. 2008. Genetika. Yogyakarta: UGM Press.