BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang
Anatomi mengenai struktur tumbuhan melibatkan satuan fungsi organik
terkecil dalam tumbuhan itu sendiri yaitu sel. Sel tumbuhan dibatasi oleh dinding sel yang didalamnya terdapat tempat berlangsungnya reaksi kimia yang diperlukan untuk kehidupan sel. Pengamatan tentang sel hanya dapat terlihat menggunakan mikroskop. Dalam hal ini, mempelajari ukuran dan bentuk sel merupakan hal penting, namun tanpa memahami isi dari sel (unit sel) serta hubungannya dengan sel-sel lain yang melapisinya tidak akan didapat pengetahuan yang mendalam tentang sel itu sendiri (Hidayat, 1995).
Sel tumbuhan mempunyai bentuk, ukuran dan struktur yang bervariasi dan sangat rumit. Walaupun demikian, semua mempunyai persamaan dalam beberapa segi dasar. Tumbuhan dan hewan merupakan organisme yang tubuhnya tersusun oleh sel-sel. Sel tumbuhan dan sel hewan merupakan variasi dari satu tipe unit dasar atau satuan struktur. Hal ini menjadi dasar teori tentang sel yang dikemukakan oleh Schwann dan Schleiden pada tahun 1838. berdasarkan konsep tersebut, sel merupakan kesatuan struktur dan fungsi organisme hidup karena sel mempunyai kesamaan dalam hal pola susunan metabolisme dan makromolekul.
Benda ergastik adalah bahan non protoplasma, baik organik maupun anorganik, sebagai hasil metabolisme yang berfungsi untuk pertahanan, pemeliharaan struktur sel, dan juga sebagai penyimpanan cadangan makanan, terletak di bagian sitoplasama, dinding sel, maupun di vakuola. Dalam sel benda ergastik dapat berupa karbohidrat (amilum), protein (aleuron dan gluten), lipid (lilin, kutin, dan suberin), dan Kristal (Kristal ca-oksalat dan silika). Seperti dijelaskan sebelumnya bahwa benda ergastik memiliki banyak fungsi untuk sel, misalnya penyimpanan cadangan makanan, contohnya amilum; pemeliharaan struktur (lilin); dan perlindungan, misalnya adanya Kristal ca oksalat dalam suatu jaringan tumbuhan dapat menyebabkan reaksi alergi bagi hewan yang memakannya, sehingga hewan tersebut tidak akan bernafsu menyentuhnya untuk yang kedua kali.
Pada sel mati tidak dijumpai adanya organel-organel, di dalam sel hanya berupa ruangan kosong saja. Sel mati sendiri asalnya dari sel hidup. Sel menjadi mati disebabkan karena berbagai faktor, misalnya faktor genetik maupun faktor lingkungan. Sedangkan yang akan dibahas dalam praktikum ini adalah sel mati karena faktor genetik, maksudnya sel tersebut mati karena telah mencapai umur yang memang telah ditentukan secara genetik. Sel-sel tersebut memang dalam perkembangannya terspesialisasi untuk menjadi suatu sel mati, yang memiliki fungsi tertentu dalam bagi tumbuhan. Misalnya sel-sel xilem-xilem yang akan bersifat mati secara khusus berguna untuk pengangkutan unsur mineral dari dalam tanah ke daun.
1.2 Maksud Dan Tujuan Praktikum
1.2.1 Maksud
Adapun maksud dari praktikum ini, yaitu:
Mahasiswa mampu menentukan bentuk-bentuk pati
Mahasiswa mampu menentukan bentuk-bentuk kristal
Mahasiswa mampu menetukan bentuk-bentuk aleuron
Mahasiswa mampu menentukan bentuk-bentuk sistolit
Mahasiswa mampu menetukan bentuk-bentuk minyak etheris
1.2.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini, yaitu :
Untuk mengetahui bentuk-bentuk pati
Untuk mengetahui bentuk-bentuk kristal
Untuk mengetahui bentuk-bentuk aleuron
Untuk mengetahui bentuk-bantuk sistolit
Untuk mengetahui bentuk-bentuk minyak etheris
BAB III
METODE PRAKTIKUM
III.1. Waktu dan Tempat
III.1.1 Waktu
Waktu pelaksanaan praktikum 3 "Benda-benda Ergastik" adalah hari Jum'at tanggal 13 November 2015 pukul 10.30-13.30 WITA.
III.1.2. Tempat
Tempat pelaksanaan praktikum adalah di ruangan laboratorium Farmakognosi dan Fitokimia.
III.2 Alat dan Bahan
III.2.1 Alat
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini, yaitu :
No
Nama Alat
Gambar
Fungsi
1.
Cutter
Berfungsi untuk mengiris preparat
2.
Kaca Objek
Berfungsi untuk meletakkan preparat
3.
Kaca Penutup
Berfungsi untuk menutup preparat yang sudah ditetesi air yang akan diamati di bawah mikroskop
4.
Lap kasar
Berfungsi untuk membersihkan mikroskop dari debu
5.
Lap halus
Berfungsi unruk meletakkan objek yang telah dibersihkan
6.
Mikroskop
Berfungsi untuk mengamati sel pada bagian tumbuhan
7.
Mortal dan pastel
Berfungsi untuk menumbuk beras.
8.
Pinset
Berfungsi untuk mengangkat preparat yang sudah diiris atau dipotong
9.
Pipet Tetes
Berfungsi untuk menetesi air pada preparat yang akan diamati
10.
Sendok tanduk
Berfungsi untuk mengerok bagian dalam umbi.
11.
Silet
Berfungsi untuk mengiris preparat
III.2.2 Bahan
Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini, yaitu :
No
Nama Bahan
Gambar
Fungsi
1.
Alkohol
Sebagai sterilisasi pada preparat
2.
Aquades
Memberikan kesegaran pada preparat yang akan diamati
3.
Bayam
Sampel/preparat
4.
Beringin
Sampel/preparat
5.
Biji jarak
Sampel/preparat
6.
Jahe
Sampel/preparat
7.
Jeruk
Sampel/preparat
8.
Kentang
Sampel/preparat
9.
Lidah buaya
Sampel/preparat
10.
Padi
Sampel/preparat
11.
Ubi kayu
Sampel/preparat
12.
Tissue
Sebagai pembersih alat dan penyerap aquades
III.3 Cara Kerja
III.3.1 Pembuatan preparat amilum
Kentang
Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
Diambil mikroskop yang akan digunakan untuk mengamati objek.
Dibersihkan kaca objek dan kaca penutup dengan alkohol 70% agar bebas dari lemak dan debu.
Dikerok bagian dalam umbi kentang.
Diletakkan diatas kaca objek.
Diteteskan aquades.
Ditutup menggunakan kaca penutup dan pastikan tidak ada gelembung udara dalam preparat.
Diamati dibawah mikroskop dengan perbesaran lemah dan kuat.
Padi
Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
Diambil mikroskop yang akan digunakan untuk mengamati objek.
Dibersihkan kaca objek dan kaca penutup dengan alkohol 70% agar bebas dari lemak dan debu.
Ditumbuk beras dengan menggunakan mortal dan pastel.
Diletakkan diatas kaca objek menggunakan sendok tanduk.
Diteteskan aquades.
Ditutup menggunakan kaca penutup dan pastikan tidak ada gelembung udara dalam preparat.
Diamati dibawah mikroskop dengan perbesaran lemah dan kuat.
Ubi kayu
Disiapkan alat dan bahan yang kan digunakan.
Diambil mikroskop yang akan digunakan untuk mengamati objek.
Dibersihkan kaca objek dan kaca penutup dengan alkohol 70% agar bebas dari lemak dan debu.
Dikerok bagian dalam ubi kayu.
Diletakkan diatas kaca objek.
Diteteskan aquades.
Ditutup menggunakan kaca penutup dan pastikan tidak ada gelembung udara dalam preparat.
Diamati dibawah mikroskop dengan perbesaran lemah dan kuat.
III.3.2 Pembuatan preparat Aleuron (Biji jarak)
Disiapkan alat dan bahan yang kan digunakan.
Diambil mikroskop yang akan digunakan untuk mengamati objek.
Dibersihkan kaca objek dan kaca penutup dengan alkohol 70% agar bebas dari lemak dan debu.
Dilepaskan kulit biji jarak mengunakan pisau, ambil endospermnya.
Diiris endosperm tersebut setipis mungkin.
Diletakkan diatas kaca objek.
Diteteskan aquades.
Ditutup menggunakan kaca penutup dan pastikan tidak ada gelembung udara dalam preparat.
Diamati dibawah mikroskop dengan perbesaran lemah dan kuat.
III.3.2 Pembuatan preparat kristal
Pepaya
Disiapkan alat dan bahan yang kan digunakan.
Diambil mikroskop yang akan digunakan untuk mengamati objek.
Dibersihkan kaca objek dan kaca penutup dengan alkohol 70% agar bebas dari lemak dan debu.
Diambil tangkai pepaya.
Diiris setipis mungkin secara melintang.
Diletakkan diatas kaca objek.
Diteteskan aquades.
Ditutup menggunakan kaca penutup dan pastikan tidak ada gelembung udara dalam preparat.
Diamati dibawah mikroskop dengan perbesaran lemah dan kuat.
Bayam
Disiapkan alat dan bahan yang kan digunakan.
Diambil mikroskop yang akan digunakan untuk mengamati objek.
Dibersihkan kaca objek dan kaca penutup dengan alkohol 70% agar bebas dari lemak dan debu.
Diambil tangkai daun bayam.
Diiris setipis mungkin secara melintang.
Diletakkan diatas kaca objek.
Diteteskan aquades.
Ditutup menggunakan kaca penutup dan pastikan tidak ada gelembung udara dalam preparat.
Diamati dibawah mikroskop dengan perbesaran lemah dan kuat.
Lidah buaya
Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
Diambil mikroskop yang akan digunakan untuk mengamati objek.
Dibersihkan kaca objek dan kaca penutup dengan alkohol 70% agar bebas dari lemak dan debu.
Diambil lendir lidah buaya.
Diletakkan diatas kaca objek.
Diteteskan aquades.
Ditutup menggunakan kaca penutup dan pastikan tidak ada gelembung udara dalam preparat.
Diamati dibawah mikroskop dengan perbesaran lemah dan kuat.
III.3.2 Pembuatan preparat Sistolit (Beringin)
Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
Diambil mikroskop yang akan digunakan untuk mengamati objek.
Dibersihkan kaca objek dan kaca penutup dengan alkohol 70% agar bebas dari lemak dan debu.
Diambil sehelai daun beringin yang tidak terlalu tua.
Diiris setipis mungkin secara melintang.
Diletakkan diatas kaca objek.
Diteteskan aquades.
Ditutup menggunakan kaca penutup dan pastikan tidak ada gelembung udara dalam preparat.
Diamati dibawah mikroskop dengan perbesaran lemah dan kuat.
III.3.2 Pembuatan preparat Minyak Astiri
Jeruk
Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
Diambil mikroskop yang akan digunakan untuk mengamati objek.
Dibersihkan kaca objek dan kaca penutup dengan alkohol 70% agar bebas dari lemak dan debu.
Diambil kulit jeruk.
Diiris setipis mungkin secara melintang.
Diletakkan diatas kaca objek.
Diteteskan aquades.
Ditutup menggunakan kaca penutup dan pastikan tidak ada gelembung udara dalam preparat.
Diamati dibawah mikroskop dengan perbesaran lemah dan kuat.
Jahe
Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
Diambil mikroskop yang akan digunakan untuk mengamati objek.
Dibersihkan kaca objek dan kaca penutup dengan alkohol 70% agar bebas dari lemak dan debu.
Diambil rhizoma jahe.
Diiris setipis mungkin secara melintang.
Diletakkan diatas kaca objek.
Diteteskan aquades.
Ditutup menggunakan kaca penutup dan pastikan tidak ada gelembung udara dalam preparat.
Diamati dibawah mikroskop dengan perbesaran lemah dan kuat.
BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
IV.1 Hasil pengamatan
No
Benda Ergastik
Nama sampel
Gambar hasil pengamatan
Ket
1.
Amilum/pati
Ubi jalar
(Ipomoea batatas)
Perbesaran 4*10
2.
Padi
(Oryza sativa)
Perbesaran 10*10
3.
Ubi kentang
(Solanum tuberosum)
Perbesaran 4*10
4.
Aleuron
Biji jarak
(Ricinus comunis)
Perbesaran 4*10
5.
Kristal
Pepaya
(Carica papaya)
Perbsaran 4*10
6.
Bayam
(Amaranthus Sp)
Perbesaran 10*10
7.
Lidah buaya
(Aloe vera)
Perbesaran 10*10
8.
Sistolit
Beringin
(Ficus benjamina)
Perbesaran 10*10
9.
Minyak eteris/
minyak astiri
Jeruk
(Cytrus Sp)
Perbesaran 10*10
10.
Jahe
(Zingiber officinale)
Perbesaran 10*10
IV.2 Pembahasan
Benda-benda ergastik merupakan produk non-protoplasmik pada proses metabolisme protoplasma; butir pati, tetes minyak, kristal dan cairan tertentu; terdapat pada sitoplasma, vakuola, dan dinding sel (Setjo, S. 2004).
Pada praktikum kali ini, kami mengamati benda-benda ergastik berupa kristal, pati, aleuron, dan minyak eteris. Untuk percobaan pengamatan benda-benda ergastik ini, kami menggunakan sampel ubi jalar (Ipomoea batatas), kentang (Solanum tuberosum), tangkai daun pepaya (Carica papaya), bayam duri (Amaranthus sp), dan nanas (Ananas commosus), lidah buaya (Aloe vera), jeruk (Cytrus sp), biji jarak (Ricinus comunis), jahe (Zingiber officinale), padi (Oryz sativa), daun beringin (Ficus benjamina).
Pertama-tama disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan. Diambil sampel, untuk sampel ubi jalar (Ipomoea batatas), kentang (Solanum tuberosum), dilihat pembentukan amilum atau pati. Pertama dikerok bagian dalam sampel tersebut, kemudian diletakkan diatas objek gelas. Pada literatur Rukmana, R. 2007 mengatakan bahwa sampel ubi jalar dikerok agar didapat sel yang sesungguhnya. Kemudian ditetesi air, tujuan ditetesi air untuk menjaga lingkungan sel agar tetap segar (Rukmana, R. 1997).
Setelah itu ditutup dengan kaca penutup, agar udara tidak masuk ke dalam, agar sel tetap terjaga lingkungannya, kemudian diamati dimikroskop dengan perbesaran dari lemah ke kuat.
Untuk sampel daun pepaya (Carica papaya), bayam duri (Amaranthus sp), dan nanas (Ananas commosus), dilihat pembentukan kristal. Pertama sampel diiris setipis mungkin, tujuan sampel diiris tipis agar dapat terlihat jelas sel-sel yang terdapat dalam tumbuhan tersebut (Setjo, S. 2004). Setelah sampel diiris tipis, kemudian diletakkan diatas kaca objek dan ditetesi dengan air menggunakan pipet. Tujuan ditetesi air untuk menjaga lingkungan sel agar tetap segar (Setjo, S. 2004). Kemudian ditutup dengan menggunakan kaca penutup agar sel yang diamati mudah terlihat jelas karena bentuk kaca penutup yang yang tipis dan transparan. Kemudian diamati di mikroskop dengan perbesaran dri lemah ke kuat. Hasil yang didapat untuk sampel daun pepaya (Carica papaya), bayam duri (Amaranthus sp), dan nanas (Ananas commosus), yang dilihat adanya kristal didapat hasil bahwa pada sampel tersebut mengandung benda-benda ergastik berbentuk kristal. Dimana terdapat kristal butir-butir halus, kristal bentuk prisma dan kristal bentuk jarum. Kristal bentuk prisma yaitu kristal tunggal besar atau poliedris dan berbentuk seperti bintang. Sedangkan kristal bentuk jarum yaitu kristal berbentuk jarum atau berbentuk seperti sapu lidi (Warisno, 2003).
Dari percobaan yang dilakukan untuk sampel ubi jalar (Ipomoea batatas), kentang (Solanum tuberosum), yang dilihat pembentukan amilum atau pati. Didapat hasil bahwa pada sampel tersebut terdapat pati yang didalamnya mengandung hilus dan lamella. Dimana hilus adalah titik awal terbentuknya amilum dan lamella adalah garis-garis halus yang mengelilingi hilus (Sinta, S. 2004).
Jika dibandingkan dengan literatur yang terapat pada penuntun praktikum botani, 2014, Setjo, S. 2004, dan Sinta, S. 2004, hasil yang didapat sesuai dengan literatur yang ada. Dimana terdapat benda-benda ergastik dalam bentuk kristal, dan amilum atau pati.
BAB V
PENUTUP
V.1 Kesimpulan
Dari praktikum 3 ini kami dapat menyimpulkan bahwa :
Bentuk dari pati/amulim terdapat lamela- lamela yang mengellingi hilus. Bagian – bagian benda ergastik dari pati : inti sel, dinding sel, vakuola, sitoplasma, dan amilum.
Bentuk bentuk dari pada kristal ada yang benrbentuk risma teratur, bentuk jarum dan bentuk butiran – butiran kecil. Benda ergastik dari pada kristal : inti sel, dinding sel, vakuola, sitoplasma dan ealsium oksalat.
Bentuk aleuron seperti butir – butr protein dalam sitoplasma. Benda ergastik dari pada aleuron : inti sel, dinding sel, vakuola, sitoplasma dan endosperm.
Bentuk pada mnyak eteris tambak mengkilap dan juga memiliki senyawa cahaya yang kuat.Benda ergastik dari minyak eteris : inti sel, dnding sel, vakuola, sitoplasma, dan minyak.
Bentuk sistolit terjadi penealan ke dalam dan penebalan ke luar. Benda ergastik dari sistolit : int sel, dinding sel, vakuola, sitoplasma dan sistolit.
V.2 Saran
Saran Sehubungan Dengan Praktikum
Ketepatan dalam menyayat dan pengamatan ketika penelitian adalah hal yang paling penting karena sangat berpengaruh pada hasil pengamatan.
Saran Untuk Laboratorium
Harapan kami, sebaiknya para penaggung jawab laboratorium lebih memperhatikan fasilitas di laboratorium apabila ada kerusakan segera diperbaiki agar para praktikan tidak kesulitan dan tidak menyita waktu dalam melaksanakan praktikum.
Saran Untuk Asisten
Sebaiknya, memberikan toleransi kepada praktikan dan lebih mengawasi serta membimbing praktikan yang belum paham mengenai praktikum.
Saran Jurusan
Saran kami kepada pihak jurusan agar memperhatikan keadaan laboratorium dan melengkapi alat-alat praktikum.
LAMPIRAN
Diagram alir
Amilum
Ubi kayu(Manihot utilisima)Padi(Oryza sativa)Ubi kayu(Manihot utilisima)Padi(Oryza sativa)Kentang(Solanum tuberosum)Ubi kayu(Manihot utilisima)Padi(Oryza sativa)Kentang(Solanum tuberosum)Ubi kayu(Manihot utilisima)Padi(Oryza sativa)Kentang(Solanum tuberosum)Ubi kayu(Manihot utilisima)Kentang(Solanum tuberosum)Padi(Oryza sativa)
Ubi kayu
(Manihot utilisima)
Padi
(Oryza sativa)
Ubi kayu
(Manihot utilisima)
Padi
(Oryza sativa)
Kentang
(Solanum tuberosum)
Ubi kayu
(Manihot utilisima)
Padi
(Oryza sativa)
Kentang
(Solanum tuberosum)
Ubi kayu
(Manihot utilisima)
Padi
(Oryza sativa)
Kentang
(Solanum tuberosum)
Ubi kayu
(Manihot utilisima)
Kentang
(Solanum tuberosum)
Padi
(Oryza sativa)
Kerok bagian dalam umbi kentang, padi, dan ubi kayu dalam air dengan menggunakan pinset atau jarum.
Pindahkan cairan diatas permukaan objek gelas dan tetesi dengan air dan tutup dengan kaca penutup.
Preparat
Preparat
Amati dibawah mikroskop dengan perbesaran objektif lemah dan kuat.
Hasil pengamatanAmilum
Hasil pengamatan
Amilum
Aleuron
Biji jarak(Ricinus comunis)
Biji jarak
(Ricinus comunis)
Ambil biji jarak yang belum terlalu tua, lepaskan kulit bijinya dengan pisau, lalu ambil endospurunya.
Iris endosperm tersebut setipis mungkin, pindahkan keatas objek gelas, tetesi air, lalu tutup dengan kaca penuttup.
Preparat
Preparat
Amati dibawah mikroskop dengan perbesaran lemah dan kuat.
Hasil pengamatanAleuron
Hasil pengamatan
Aleuron
Kristal
Bayam(Amaranthus Sp)Begonia(Begonia Sp)Suji(Pleomete angustifa)Lidah buaya(Aloevera)Nanas(Ananas comosus)Pepaya(Carica papaya)Melinjo(Gnetum gnemon)Kembang(Datura metel)
Bayam
(Amaranthus Sp)
Begonia
(Begonia Sp)
Suji
(Pleomete angustifa)
Lidah buaya
(Aloevera)
Nanas
(Ananas comosus)
Pepaya
(Carica papaya)
Melinjo
(Gnetum gnemon)
Kembang
(Datura metel)
Penampang melintangPenampang membujur
Penampang melintang
Penampang membujur
Ambil tangkai daun - Ambil batang
pepaya, batang melinjo, lidah buaya
tangkai daun bayam, dan daun
begonia, beri-beri, dan tutup. nanas, beri
air dan tutup.
Preparat
Preparat
Amati dibawah mikroskop dengan perbesaran lemah dan kuat.
Hasil pengamatanKristal
Hasil pengamatan
Kristal
Sistolit
Beringin(Ficus benjamina)
Beringin
(Ficus benjamina)
Ambil sehelai daun beringin
Iris setipis mungkin
Letakkan diatas kaca objek
Tetesi iar
Preparat
Preparat
Amati dibawah mikroskop dengan perbesaran lemah dan kuat
Hasil pengamatanSistolit
Hasil pengamatan
Sistolit
Minyak eteris
Jahe(Zingiber oficinale)Kayu putih(Malaleuca leucadendra)Jeruk(Cytrus Sp)
Jahe
(Zingiber oficinale)
Kayu putih
(Malaleuca leucadendra)
Jeruk
(Cytrus Sp)
Ambil kulit jeruk, rhizoma jahe, dan kayu putih setipis mungkin secara melintang
PreparatLetakkan preparat diatas objek, tetesi air, dan tutup.
Preparat
Amati dibawah mikroskop dengan perbesaran lemah dan kuat
Hasil pengamatanMinyak eteris
Hasil pengamatan
Minyak eteris
Skema kerja
Bersihkan semua bahan dengan alkohol 70%.Amilum
Bersihkan semua bahan dengan alkohol 70%.
Kerok bagian dalam ubi kayu dengan menggunakan jarum atau pinset.Tumbuk beras hingga halus menggunakan mortal dan pastel.Kerok bagian dalam umbi kentang dengan menggunakan jarum atau pinset.
Kerok bagian dalam ubi kayu dengan menggunakan jarum atau pinset.
Tumbuk beras hingga halus menggunakan mortal dan pastel.
Kerok bagian dalam umbi kentang dengan menggunakan jarum atau pinset.
Letakkan diatas objek gelas.
Letakkan diatas objek gelas.
Tetesi air lalu tutup dengan kaca penutup.Amati dibawah mikroskop dengan perbesaran lemah dan kuat.
Tetesi air lalu tutup dengan kaca penutup.
Amati dibawah mikroskop dengan perbesaran lemah dan kuat.
Bersihkan semua bahan dengan alkohol 70%.Aleuron
Bersihkan semua bahan dengan alkohol 70%.
Lepaskan kulit biji jarak dengan pisau, ambil endospermnya. Iris endospermnya setipis mungkin secara melintang.
Lepaskan kulit biji jarak dengan pisau, ambil endospermnya. Iris endospermnya setipis mungkin secara melintang.
Letakkan diatas objek gelas.
Letakkan diatas objek gelas.
Amati dibawah mikroskop dengan perbesaran lemah dan kuat.Tetesi air lalu tutup dengan kaca penutup.
Amati dibawah mikroskop dengan perbesaran lemah dan kuat.
Tetesi air lalu tutup dengan kaca penutup.
Bersihkan semua bahan dengan alkohol 70%.Kristal
Bersihkan semua bahan dengan alkohol 70%.
Ambil lendir lidah buaya.Ambil tangkai daun bayam, iris setipis mungkin secara melintang.Ambil tangkai daun papaya, iris setipis mungkin secara melintang.
Ambil lendir lidah buaya.
Ambil tangkai daun bayam, iris setipis mungkin secara melintang.
Ambil tangkai daun papaya, iris setipis mungkin secara melintang.
Letakkan diatas objek gelas.
Letakkan diatas objek gelas.
Amati dibawah mikroskop dengan perbesaran lemah dan kuat.Tetesi air lalu tutup dengan kaca penutup.
Amati dibawah mikroskop dengan perbesaran lemah dan kuat.
Tetesi air lalu tutup dengan kaca penutup.
Bersihkan semua bahan dengan alkohol 70%.Sistolit
Bersihkan semua bahan dengan alkohol 70%.
Ambil sehelai daun beringin yang tidak terlalu tua, iris setipis mungkin.Letakkan diatas objek gelas.
Ambil sehelai daun beringin yang tidak terlalu tua, iris setipis mungkin.
Letakkan diatas objek gelas.
Amati dibawah mikroskop dengan perbesaran lemah dan kuat.
Amati dibawah mikroskop dengan perbesaran lemah dan kuat.
Tetesi air lalu tutup dengan kaca penutup.
Tetesi air lalu tutup dengan kaca penutup.
Minyak eteris
Bersihkan semua bahan dengan alkohol 70%.
Bersihkan semua bahan dengan alkohol 70%.
Iris kulit jeruk setipis mungkin.Iris rhizome jahe setipis mungkin.
Iris kulit jeruk setipis mungkin.
Iris rhizome jahe setipis mungkin.
Letakkan diatas objek gelas.
Letakkan diatas objek gelas.
Amati dibawah mikroskop dengan perbesaran lemah dan kuat.Tetesi air lalu tutup dengan kaca penutup.
Amati dibawah mikroskop dengan perbesaran lemah dan kuat.
Tetesi air lalu tutup dengan kaca penutup.