Laporan Praktik Pengujian Konsumsi Bahan Bakar Pada Kendaraan Vega r 110 Cc

LAPORAN PRAKTIK PENGUJIAN KONSUMSI BAHAN BAKAR PADA KENDARAAN VEGA R 110 CC

DISUSUN OLEH : Risqy Pratama Sidiq (15050754049)

PRODI S1 TEKNIK MESIN JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

The world’s largest digital library

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.







Kata Pengantar

Segala puji dan syukur kami ucapkan kepada Allah SWT karena atas limpahan rahmat dan hidayahnya, kami mampu menyelesaikan laporan uji konsumsi bahan bakar untuk mata kuliah praktikum fenomena dasar mesin di lap uji performa mesin. kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna sehingga diperlukan evaluasi untuk peningkatan kualitas untuk kebelakangnya. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca. kami mengharapkan semoga laporan ini dapat menambah wawasan dan bermanfaat bagi para pembaca.

Surabaya, 28 September 2018

Penyusun







Tujuan dan Manfaat

A. Tujuan dari praktikum uji konsumsi bahan bakar ini adalah: 1. Mengetahui konsumsi bahan bakar pada kendaraan Vega R 110cc dengan dengan perbedaan RPM pada mesin kendaraan. 2. Mengetahui apa saja faktor – faktor – faktor faktor yang berpengaruh dalam konsumsi bahan bakar pada kendaraan. 3. Mengetahui Faktor Safety ketika melakukan pengujian konsumsi bahan bakar 4. Mengetahui Standat Operation & Procedure saat melakukan pengujian konsumsi bahan bakar 5. Dapat menyimpulkan dan memberikan solusi untuk mengurangi konsumsi bahan bakar pada kendaraan

B. Manfaat dari praktikum praktikum uji konsumsi bahan bakar ini adalah: 1. Manfaat untuk mahasiswa : 

Sebagai pengalaman dalam menambah keilmuan tentang sistem motor bensin.



Mengetahui cara menguji konsumsi bahan bakar pada kendaraan



mengetahui apa saja faktor yang dapat memengaruhi konsumsi bahan bakar kendaraan

2. Manfaat bagi jurusan : 

Sebagai referensi dalam kegiatan belajar mengajar di kelas.







Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) K3 atau kesehatan dan keselamatan kerja ada di setia p pekerjaan dan di setiap pergerakan yang dilakukan manusia, berikut kesehatan dan keselamatan kerja saat melakukan uji praktikum pengujian konsumsi konsumsi bahan bakar pada honda vega vega R 110 cc : 

Gunakan Baju praktek



Gunakan Masker agar tidak terhirup Gas buang kendaraan di dalam ruangan



Gunakan sepatu atau sepatu safety



Siapkan Majun agar ketika ada bahan bakar yang tercecer se gera di bersihkan



Gunakan Ear Plug



Jauhi atau berikan tanda Merah hazard pada daerah Roller Dynotest dan Roda yang berputar







Alat, Bahan dan Objek 1. Alat 

Dynotest



Tie Down



Fuel Meter



Penghisap Bahan bakar dari tanki kendaraan



Kipas Angin

Stop Watch 2. Bahan 



Motor Vega R110 cc



Bahan Bakar jenis Pertalite







Tinjauan Pustaka 1. Dasar Motor Bakar Motor bakar adalah mesin yang merubah energi kalor dari proses pembakaran di dalam ruang bakar ( Internal Combustion Engine) Engine) menjadi energy mekanik. Proses pembakaran bahan bakar terjadi pada ruang bakar/Combustion bakar/Combustion Chamber . Dalam proses pembakaran bahan bakar diperlukan udara yang telah bercampur dengan sempurna sehingga menghasilkan energi yang diteruskan ke piston dan ke poros penggerak. Jenis dari ICE ( Internal Internal Combustion Engine) Engine) antara lain mesin Otto 2 langkah, mesin Otto 4 langkah, mesin Diesel dan mesin Wankel, mesin Jet dan mesin Atkinson. Komponen utama sebuah ICE adalah piston, silinder dan poros engkol. Pada komponen ini juga terdapat katup masuk dan katup buang serta pemercik api dan sistem pemasukan bahan bakar. [4] Motor bakar pembakaran luar ( External Combustion Engine) Engine) adalah proses pembakaran bahan bakar terjadi diluar dari motor penggerak. Panas Panas dari hasil pembakaran bahan bakar tidak langsung diubah menjadi menjadi tenaga gerak, tetapi terlebih dulu melalui media penghantar, kemudian diubah diubah menjadi tenaga mekanik. Di dalam motor pembakaran luar, bahan bakar dibakar diruang bakar tersendiri seperti ketel dan akan memanaskan air sehingga uap bertekanan yang dihasilkan dari pemanasan air digunakan untuk memutar sudut-sudut turbin. Jadi motor tidak digerakkan oleh gas yang terbakar, akan tetapi digerakkan oleh uap air. Jenis dari ECE ( External ( External Combustion Engine) Engine) adalah turbin uap, turbin gas, mesin uap. Kelebihan ICE adalah mesin yang lebih sederhana, bahan bakar lebih irit, dan banyak digunakan sebagai tenaga penggerak pada kendaraan. Kelebihan ECE adalah dapat digunakan bahan bakar berkualitas rendah baik bahan bakar padat, cair dan gas, kapasitas lebih besar, getaran yang minim karena tidak terdapat bagian yang bergerak (stasioner). 2. Minyak Bumi Hasil penambangan minyak bumi berupa minyak mentah belum dapat dipergunakan secara langsung untuk berbagai keperluan. Minyak bumi tersebut harus diolah terlebih dahulu untuk keperluan bahan bakar kendaraan dan industri. Pengolahan minyak bumi di pengilangan minyak melalui proses penyulingan penyulingan bertingkat (distilasi fraksionasi). Prinsip dasar penyulingan bertingkat adalah pemisahan suatu campuran berdasarkan perbedaan titik didihnya. Hidrokarbon yang mempunyai titik didih paling rendah akan menguap/memisahkan diri terlebih dahulu. Kemudian, disusul hidrokarbon yang terkandung dalam minyak bumi dapat dipisahkan. Komponen utama minyak bumi adalah senyawa hidrokarbon, baik alisiklik maupun aromatik. Kadar unsur karbon dalam minyak bumi dapat mencapai 80% -85%, sedangkan s edangkan sisanya merupakan campuran unsur hydrogen dan unsur-unsur lain. Misalnya nitrogen (0 – 0,5%), 0,5%), belerang (0 – (0 – 6%), 6%), dan oksigen (0 – (0 – 3,5%). 3,5%). [6]









Setelah mengalami proses penyulingan, fraksi-fraksi di atas dapat langsung dimanfaatkan, tetapi ada yang langsung diolah lebih lanjut sesuai dengan keperluan, antara lain: 









Proses Reforming, yaitu proses mengubah bentuk struktur (isomer) dari rantai karbon lurus menjadi bercabang berc abang untuk meningkatkan mutu bensin. Proses Cracking, yaitu proses pemecahan molekul senyawa yang panjang menjadi molekul pendek. pendek. Proses Polimerisasi, yaitu proses penggabungan molekul-molekul kecil menjadi molekul besar (isobutana + isobutana → isooktana) bensin yang berkualitas tinggi. Proses Treating , yaitu proses menghilangkan pengotor pada minyak supaya lebih murni. Proses Blending, yaitu proses pencampuran atau penambahan zat aditif pada bensin agar mutu bensin lebih baik, sseperti menambahkan menambahkan TEL







[10] Angka Oktan Riset/ Research Research Octane Number (RON) adalah nilai oktan yang memberikan gambaran tentang kecenderungan bahan bakar untuk mengala mi pembakaran tidak normal pada kondisi kondisi pengendaraan sedang dan juga pada kecepatan rendah dan dilakukan dengan metode riset. Angka Oktan Motor/ Motor Motor Octane Number (MON) adalah nilai oktan yang memberikan gambaran kinerja pengendaraan pada kondisi operasi yang lebih berat, kecepatan tinggi atau kondisi beban tinggi. Indeks Anti Detonasi/ Anti Anti Knock Index (AKI) adalah rata-rata dari penjumlahan angka oktan riset dengan angka oktan motor. Berdasarkan Berdasarkan keputusan Dirjen Migas No.313.K/10/DJM.T/2013 No.313.K/10/DJM.T/2013







Pertalite membuat pembakaran pada mesin kendaraan dengan teknologi terkini lebih baik dibandingkan dengan premium yang memiliki RON 88. Keunggulan pertalite adalah: 





Durability, pertalite dapat dikategorikan sebagai bahan bakar kendaraan yang memenuhi syarat dasar durability/ketahanan, dimana bbm ini tidak akan tidak akan menimbulkan gangguan serta kerusakan mesin, karena kandungan oktan 90 lebih sesuai dengan perbandingan kompresi kebanyakan kendaraan bermotor yang beredar di Indonesia. Fuel Economy, kesesuaian oktan 90 Pertalite dengan perbandingan kompresi kebanyakan kendaraan beroperasi sesuai dengan rancangannya. Perbandingan Air Fuel Ratio yang lebih tinggi dengan konsumsi bahan bakar menjadikan kinerja mesin lebih optimal dan efisien untuk menempuh jarak lebih jauh karena perbandingan biaya dengan operasi bahan bakar dalam (Rupiah/kilometer) akan lebih hemat. Performance , kesesuaian angka oktan Pertalite dan aditif yang dikandungnya dengan spesifikasi mesin akan menghasilkan performa mesin yang jauh lebih baik dibandingkan ketika ketika menggunakan oktan 88. Hasilnya adalah torsi mesin lebih tinggi dan kecepatan meningkat

4. Unjuk Kerja Motor Bakar Bensin Performansi dapat disebut juga sebagai unjuk kerja dari motor bakar bensin. Beberapa hal yang mempengaruhi performansi motor bakar bensin antara lain seperti r asio udara dan bahan bakar, dan rasio kompresi dari volume silinder ruang bakar. Kedua hal tersebut saling berpengaruh dengan peningkatan unjuk kerja mesin, efisiensi mesin dan emisi dari gas buang mesin motor bakar bensin. 

K onsumsi nsumsi B ahan han Ba B akar Sp S pesifi sif i k ( Specific Fuel Consumption ) Konsumsi bahan bakar spesifik adalah parameter unjuk kerja mesin yang berhubungan langsung langsung dengan nilai ekonomis sebuah mesin, karena karena dengan mengetahui hal ini dapat dihitung jumlah bahan bakar yang dibutuhkan untuk menghasilkan sejumlah daya dalam selang waktu tertentu. Persamaan (2.7) dapat digunakan untuk menghitung laju aliran massa bahan bakar.













Standart Operation & Procedure Standard Operating Procedure (SOP) pada pengujian Konsumsi bahan bakar sebagai berikut : 1.

Ikatlah kendaraan yang akan diuji dengan tiedown ke alat dynotest .

2.

Posisikan ikatan tie down pada garbu kanan-kiri motor ke dynotest

3.

Pastikan roda depan sudah terikat kencang lalu liatlah kendaraan apakah sudah tegak lurus terhadap roller agar kecepatan putaran dari kendaraan dapat terbaca.

4.

Tuangkan bahan bakar ketangki fuel meter, pastikan katup fuel meter tertutup.

5.

Masukan selang pada fuel meter ke karburator kendaraan yang akan diuji

6.

Pastikan selang pada fuel meter terisi penuh dengan bahan bakar agar tidak ada udara yang terjebak selama pengujian.

7.

Aturlah kecepatan sesuai yang ingin diujikan lalu usahakan untuk menjaga kecepatan konstan.

8.

Pastikan waktu memulai stopwatch sesuai dengan waktu bahan bakar menyentuh titik parameter yang telah diuji (pada pengujian ini adalah pada gelas ukur ukur 10 ml).

9.

Matikan stopwatch setelah melewati batas pada garis batas bawah fuel meter. Catatlah waktu yang diperlukan diperlukan untuk konsumsi bahan bahan bakar sesuai dengan stopwatch

10. Setelah pengujian dilakukan , maka bersihkan dynotest dan alat-alat yang digunakan saat pengujian









Pembahasan 1. Ubah data dari ml/s ke gr/s Dengan mengacu pada surat Keputusan Direktur Jenderal Minyak Minyak dan Gas Bumi No. 313.K/10/DJM.T/2013 tentang Standar dan Mutu Bahan Bakar Bensin 90, maka diketahui densitas pertalite adalah 0,715 g/ml, hasil pengujian didapatkan hasil yang akan ditunjukkan pada tabel dibawah :

No RPM 1 2000 2 2500 3 3000 4 3500 5 4000 6 4500 7 5000 8 5500 9 6000

Waktu (s) 137 114 66 55 53 46 38 35 31

Dengan merubah data menjadi gram/s, didapat hasil seperti berikut

ṁ =  . 







4. ϑ = 10ml / 55s = 0,182 ml/s ṁ = 0,715 g/ml x 0,182 ml/s = 0,13 g/s 5. ϑ = 10ml / 53s = 0,189 ml/s ṁ = 0,715 g/ml x 0,189 ml/s = 0,135 g/s 6. ϑ = 10ml / 46s = 0,217 ml/s ṁ = 0,715 g/ml x 0,217 ml/s = 0,155 g/s 7. ϑ = 10ml / 38s = 0,263 ml/s ṁ = 0,715 g/ml x 0,263 ml/s = 0,188 g/s 8. ϑ = 10ml / 35s = 0,286 ml/s ṁ = 0,715 g/ml x 0,286 ml/s = 0,204 g/s 9. ϑ = 10ml / 31s = 0,322ml/s ṁ = 0,715 g/ml x 0,322 ml/s = 0,231 g/s

No RPM Gram/s 1 2000 0.052 2 2500 0.063 3 3000 0.11 4 3500 0.13 5 4000 0.135 6 4500 0.155 7 5000 0.188

Dapat disimpulkan dari data diatas bahwa semakin tinggi putaran piston pada mesin, maka jumlah konsumsi bahan bakar semakin banyak sehingga kendaraan kendaraan lebih boros.







Kesimpulan dan Saran Kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum ini adalah: 1. Semakin tinggi putaran mesin maka semakin tinggi pula konsumsi bahan bakar

Saran yang dapat diberikan terkait praktikum ini adalah: 1. Dibuatkan ventilasi dimana gas pembuangan langsung di lepaskan keluar ruangan 2. Dibuatkan alat pengontrol kecepatan agar rpm yang dihasilkan stabil

Dafatar Pustaka

1. http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/56450/Chapter%20II.pdf?seq uence=4&isAllowed=y diakses tanggal 30 September 2018 2. https://id.m.wikipedia.org/wiki/Pertalite diakses pada tanggal 30 September 2018

Laporan Praktik Pengujian Konsumsi Bahan Bakar Pada Kendaraan Vega r 110 Cc

Recommend Documents