BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Sistem perpipaan terus berkembang kearah yang lebih baik. Pada mulanya manusia memindahkan air dari sungai ke rumah dengan menggunakan ember. lalu berkembang dari satu orang menjadi banyak orang yang berurutan sehingga proses pengambilan air menjadi lebih le bih mudah. Melalui analogi sederhana s ederhana ini manusia berfikir untuk lebih mengefisienkan waktu dan tenaga maka dibuatlah distribusi melalui sistem perpipaan. Saat ini sistem perpipaan sudah amat maju, sebagai contoh sistem perpipaan yang dibuat untuk mengantarkan minyak dari satu negara ke negara lain melalui sistem perpipaan bawah laut (offshore). sehingga dengan sistem ini akan dihemat waktu lebih banyak, walaupun kendala yang akan dihadapi lebih banyak. Sistem pemipaan identik dengan saluran pembuluh darah yang mengalirkan darah keseluruh bagian tubuh. Sistem pemipaan digunakan untuk penyediaan dan pendistribusian air besih, pembuangan limbah dari kawasan industri ataupun dari fasilitas
publik
lainnya.
Selain
itu,
sistem
pemipaan
digunakan
untuk
mentransportasikan minyak mentah dari sumur minyak menuju tangki yang kemudian akan diproses selanjutnya, mentransportasikan dan mendistribusikan gas alam dari sumber gas menuju tangki penyimpanan. Sistem pemipaan juga di aplikasikan dalam pendistribusian minyak atupun gas untuk menyuplai kebutuhan industri, mesin pembangkit tenaga dan keperluan komersial. Sistem pemipaan juga digunakan di gunakan untuk mengangkut cairan, bahan kimia, campuran kimia dan uap pada industri makanan, pabrik kimia dan industri lainnya. Sistem pemipaan juga digunakan untuk instalasi pemadam kebakaran, untuk keperluan keperluan mesin-mesin dan lain – lain – lain. lain. Semakin banyak penggunaan pipa dalam aspek kehidupan manusia maka semakin banyak di perlukan ahli-ahli dibidang pemipaan. Umumnya bagian perpipaan dan detailnya merupakan standar dari unit, seperti ukuran diameter, jenis katup yang akan dipasang, baut dan gasket pipa, penyangga pipa, dan lain-lain. Sehingga dengan demikian akan terdapat keseragaman ukuran antara satu dengan lainnya. Sedangkan di pasaran telah terdapat berbagai jenis pipa dengan ukuran dan bahan-bahan tertentu
sesuai dengan kebutuhan seperti dari bahan Carbon Steel , PVC ( Polyvinil Chloride), stainless Steel , dan lain-lain.
Dalam merancang suatu jalur pipa yang tersusun dari beberapa buah pipa yang disusun secara seri maupun paralel maka persoalan yang dihadapi belumlah begitu rumit, namun banyak juga jalur pipa yang ada bukanlah suatu rangkaian yang sederhana melainkan suatu jaringan pipa yang sangat kompleks, sehingga memerlukan penyelesaian yang lebih teliti. Oleh sebab itu lah laporan ini dibuat agar dapat memperluas pengetahuan kita tentang pipa.
Tujuan
Tujuan dibuatnya laporan ini agar dapat menambah dan memperluas pemahaman mahasiswa/i dalam hal perpipaan : • •
Untuk dapat mengetahui dan menerangkan proses pemotongan dan penguliran pipa. Untuk menumbuhkan minat atau ketertarikan mahasiswa/i untuk memperdalam tentang pemipaan.
BAB II Dasar Teori Material Pipa
Pipa adalah istilah untuk benda silinder yang berlubang dan digunakan untuk memindahkan zat hasil pemrosesan seperti cairan, gas, uap, zat padat yang dicairkan maupun serbuk halus. Material yang digunakan sebagai pipa sangat banyak diantaranya adalah: beton cor, gelas, timbal, kuningan (brass), tembaga, plastik, aluminium, besi tuang, baja karbon, dan baja paduan. Pemilihan material pipa akan sangat
membingungkan
sehingga
perlu
pemahaman
mendalam
untuk
apa
saluran/sistem pipa itu dibuat, mengingat setiap material memiliki keterbatasan dalam setiap aplikasinya. Material yang paling umum digunakan adalah pipa baja karbon.
Definisi Sistem Saluran dan Pembuangan
System saluran dan pembuangan adalah suatu konstruksi yang mengatur pemasukan
atau
penyuplaian
air
bersih
guna
kebutuhan
manusia
dan
pengeluaran/pembuangan air bekas/limbahnya ketempat tertentu. Serta pembuangan atau pengaliran air hujan, air rawa, dan sebagainya, hal ini penting guna menjamin kesehatan manusia. Seorang pekerja selain mempunyai pengetahuan dan keterampilan cara mempergunakan peralatan dengan aman. Ia harus mengetahui juga bahan-bahan yang dipergunakan dalam pekerjaan. Suatu hasil pekerjaan tidak aka nada artinya bila menggunakan bahan yang salah. Untuk itulah pengetahuan tentang bahan-bahan yang dipergunakan pada suatu pekerjaan menjadi sangat penting. Pengetahuan mengenai bahan-bahan yang dipergunakan pada pekerjaan system saluran dan pembuangan meliputi : jenis dan fungsi pipa,alat penyambung, peralatan saniter dan bahan-bahan untuk pembuatan saluran. Pengertian dari pekerjaan pipa itu sebenarnya sangat luas sekali, tapi dalam garis besarnya dapat dibagi dalam dua kelompok yaitu : a. Jaringan pipa dalam
Jaringan pipa dalam adalah pemasangan atau penyambungan pipa-pipa untuk pemasukkan dan pipa pengeluaran khusus yang terdapat di dalam bangunan untuk segala keperluan alat plambing, seperti : kamar mandi, wc, tempat cuci piring (sink),
tempat cuci tangan, tempat buang air kecil (urinoir), jaringan pipa gas, jaringan pipa untuk keperluan rumah, dan lain-lain. b. Jaringan pipa luar
Jaringan pipa luar adalah pemasangan atau penyambungan pipa-pipa di luar bangunan. Batasan tanggung jawab perawatan dan perbaikan kerusakan adalah sebagai berikut : -
dari meteran ke dalam ( instalasi dalam rumah ) adalah tanggungjawab yang
punya rumah ( gedung ). -
dari meteran ke luar adalah tanggungjawab PDAM atau pihak penjual jasa.
Jenis dan fungsi pipa
Jenis pipa yang umum digunakan pada oekerjaan pipa, baik didalam bangunan maupun diluar bangunan adalah: Pipa galvanis
Pipa galvanis adalaah pipa besi lunak yang dilapisi dengan timah, pipa galvanis diproduksi dengan berbagai ukuran maupun ketebalan dindingnya, disesuaikan dengan kegunaannya ukuran panjang standar adalah 6 m. Pipa besi tuang
Pipa besi tuang dalam pekerjaan system saluran dan pembuangaan digunakan untuk instalasi air bersih dan air kotor, pipa ini diproduksi dengan ∅2” – 15” dengan panjang 3-6 m. Pipa tembaga
Pipa tembaga dalam pekerjaan system saluran dan pembuangan dipakai untuk instalasi air bersih, terutama untuk instalasi air panas karena tembaga merupakan bahan pengantar panas yang baik, ringan, mudah disambung, tahan terhadap karat. Pipa PVC (Polyvinyl Clorida)
Pipa PVC (polyvinyl clorida) dalam pekerjaan ini dipergunakan untuk instalasi air bersih maupun air kotor, pipa PVC dibagi dalam 4 kelas yaitu : -
Kelas AW (VP) dengan tekanan kerja 10 kg/cm2.
-
Kelas A2 dengan tekanan kerja 8 kg/cm2.
-
Kelas D (VU) dengan tekanan kerja 5 kg/cm2.
-
Kelas C untuk saluran kabel listrik. Panjang standar pipa PVC adalah 4 m dan 6 m per batangg. Pipa PVC kelas AW (VP) and AZ digunakan untuk instalasi air bersih, saluran pembuangan, irigasi, pembuangan dan ventilasi pada gedung, saluran bahan kimia dan sprinkler. Pipa PVC
kelas A2 dan D (VU) digunakan untuk pembuangan irigasi pembuangan pada jalan raya, pembuangan pada bangunan, pipa PVC kelas C digunakan untuk instalasi listrik dan penerangan.
Alat Sambung
Ukuran panjang standar panjang pipa per batang umumnya adalah 6m’. Pada suatu instalasi pipa (baik air bersih maupun air kotor) banyak dijumpai sambungan, belokan, perubahan ukuran diameter atau hubungan lainnya. Untuk keperluan tersebut telah diproduksi bermacam-macam alat sambung dari berbagai ukuran maupun jenis bahan yang sesuai dengan bahan pipanya.
Peralatan Saniter
Peralatan saniter adalah suatu alat untuk keperluan manusia yang ada hubungannya dengan kebutuhan air dan pembuangannya, sehingga manusia dapat terjamin kesehatannya. Bahan yang banyak digunakan adalah keramik, besi, atau baja yang dilapisi email, berbagai jenis plastic, fiber glass, dan baja anti karat. Peraltan saniter seperti kloset, peturasan, bidet dan bak cuci tangan umumnya dibuat dari bahan keramik. Bahan ini sangat popular karena pembuatannya cukup murah dan ditinjau dari segi sanitasi sangat baik. Bahan lain yang banyak digunakan adalah teraso, walaupun untuk membersihkannya lebih sulit daripada bahan keramik. Bahan lainnya saat ini mulai banyak digunakan terutama untuk bak mandi rendam (bath tube) adalah FRP atau resin polyester yang diperkuat dengan anyaman serat gelas yang tergolong mewah menggunakan marmer kualitas tingi.
Macam-Macam Pipa
Pipa ada beberapa macam, yaitu : 1. Pipa penghantar, adalah pipa yang mengantarkan air dari sumber air digunung, sungai atau sumber air lannya ke reservoir/bak/kolam penampung. 2.
Pipa induk, adalah pipa yang mengalirkan air dari reservoir pada jaringan pipa di dalam kota untuk sampai ke rumah-rumah.
3.
Pipa bagi atau distribusi, adalah pipa yang mengalirkan air ke rumah-rumah atau ke konsumen. Bahan-Bahan Pipa
Untuk pembuatan pipa dibutuhkan bahan yang bermacam-macam, yaitu : a. Untuk pipa penghantar dan pipa induk
Pipa besi tuang Pipa ini sangat cocok digunakan untuk mengalirkan zat yang bersifat pelumas seperti minyak.
Pipa baja Pipa jenis ini biasanya digunakan untuk mengalirkan zat pelumas seperti minyak. Pipa jenis ini mempunyai kekuatan yang lebih baik daripada jenis pipa tuang.
Pipa beton
Pipa PVC ( Polyvinil Chloride )
Pipa asbes semen.
b. Untuk pipa pembagi / distribusi
Pipa galvanis Pipa PVC
Pipa tembaga
Pipa besi tuang
Pipa kuningan
Pipa timah hitam Dari berbagai jenis bahan pipa diatas, untuk jaringan pipa pembagi/distribusi yang paling banyak digunakan adalah pipa PVC dan galvanis. Sif at-si fat pi pa galvani s :
1. permukaan licin 2. kuat 3. mudah dibentuk 4. tahan karat jika tidak terkelupas Keuntun gan pi pa galvanis :
1. tahan pecah 2. tahan lama 3. sambungannya menggunakan ulir 4. permukaannya kuat Pipa PVC mempunyai banyak kelebihan daripada pipa galvanis, adapun keuntungan pipa PVC dibandingkan dengan pipa galvanis adalah :
Ringan, tahan karat, dan permukaan dalamnya licinElastisitasnya tinggi Tidak mudah terbakar Beratnya 1/5 kali berat pipa galvanis Dapat dipakai sebagai isolasi yang baik Kekuatannya cukup besar Tahan terhadap zat kimia Mudah dibentuk
Meskipun pipa PVC banyak kelebihan dibandingkan dengan pipa galvanis, tetapi pipa PVC juga mempunyai kekurangan, yaitu : Tidak tahan panas Mudah pecah karena dibuat dari plastic Pipa yang sudah dibentuk sulit diubah kembali.
Penyambungan Pipa
Untuk membuat suatu instalasi pasti kita membutuhkan banyak pipa, karena keterbatasan panjang, dan bentuk pipa yang dijual di pasaran dan diproduksi dari pabrik, maka dalam pekerjaan suatu instalasi kita tak terlepas dari penyambungan penyambungan pipa. Adapun macam-macam alat sambung tersebut adalah sebagai berikut : 1. Socket Digunakan untuk memperpanjang pipa (menyambung pipa lurus) Diameter pipa yang disambung sama dengan penyambungan Memakai ulir dalam
2. Elbow Digunakan untuk membelokkan aliran Menggunakan ulir dalam
3. Bend Digunakan untuk membelokkan arah aliran beradius besar Menggunakan ulir dalam F dan M
4.
Tee Stuck
Digunakan untuk membagi aliran menjadi dua arah
5. Reducer Elbow Digunakan untuk memperkecil aliran yang dibelokkan
6. Reducer Socket Digunakan untuk memperkecil aliran
7.
Cross Digunakan untuk membagi aliran menjadi 3 arah
8. Barrel Union Digunakan untuk menyambung pipa permanent ( mati ) yang terdiri dari 3 bagian
9. Dop ( F ) Digunakan untuk menutup aliran pada ujung pipa
10.
Plug
Digunakan untuk menutup pipa pada sambungan
11. Stop Kran ( Gate Valve ) Digunakan untuk mengatur aliran Dipasang sebelum meteran Dapat menutup / menghentikan aliran pada saat perbaikan
12. Kran Digunakan untuk penutupan atau pengeluaran air
13. Bushis Digunakan untuk menyambung 2 buah pipa yang berlainan ukuran diameternya Mempunyai ulir luar pada sisi luar dan ulir dalam pada sisi dalam
14. Hexagonal Nipple Digunakan untuk mengencangkan sambungann pipa, bentuk sambungan ini segi enam,
ditengah alat ini digunakan untuk mengencangkan sambungan dengan bantuan kunci pipa.
Dalamnya Penanaman Pipa
Pipa air minum (pipa baja maupun PVC) ditanam dalam tanah dengan kedalaman yang harus sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh instansi yang berwenang, misalnya PAM. Kalau ketentuan yang mengatur tersebut belum ada, dapat diikuti pedoman sebagai berikut : a.
40 cm atau lebih untuk daerah dimana tidak ada lalu lintas kendaraan.
b. 60 cm atau lebih untuk daerah dibawah jalan lalu lintas kendaraan ringan. c.
90 cm atau lebih untuk daerah dibawah jalan dengan lalu lintas kendaraan umum atau kendaraan berat.
d. 20 cm atau lebih dibawah pondasi jalan yang diaspal.
Kerusakan dan Perbaikan Instalasi Kerusakan / kebocoran pipa dapat disebabkan oleh :
1. Kerusakan pada pipa / dari pabriknya 2. Kerusakan pada alat-alat sambungnya 3. Penguliran yang terlampau dalam atau terlalu tipis 4. Pemasangan klem yang tak sebanding ( jarak pasang terlalu jauh ) 5. Pengkaratan 6. Pipa tidak kuat menerima tekanan air yang terlalu besar
Perbaikan instalasi, dapat dibagi menjadi beberapa macam, yaitu :
1. Perbaikan Sementara Perbaikan sementara dengan menggunakan klem dan baut serta dilapis karet penahan, hal ini bisa dilakukan untuk semua jenis pipa. 2. Perbaikan Tetap / Permanent a. Untuk pipa besi, Langkah kerjanya :
Setelah ditemukan lokasi yang rusak, matikan aliran airnya.
Gali tanah disekitar lokasi pipa yang bocor
Ukur pipa yang akan dibuang
Buang / potong pipa yang rusak dan bersihkan bramnya
Ulir kedua ujung pipa
Sambung pipa dengan menggunakan barrel union atau yang lain.
b. Untuk pipa PVC, Langkah kerjanya : Setelah ditemukan tempat yang bocor, matikan aliran air dan gali tanah disekitar
lokasi Ukur, lalu potong / buang pipa yang rusak Bersihkan bekas potongan Olesi kedua permukaan pipa yang akan disambung dengan lem khusus Sambung pipa dengan alat sambung yang sesuai.
Didalam penggambaran rencana dikenal simbol-simbol dalam instalasi, adapun simbol-simbol itu adalah sebagai berikut : a. Instalasi Air Kotor
:
( warna hitam )
b. Instalasi Air Bersih :
( warna biru )
c. Instalasi Air Panas
( warna merah )
:
Pekerjaan yang Berhubungan dengan Kerja Pipa
Ilmu-ilmu ( pekerjaan-pekerjaan ) yang berhubungan dan mendukung kerja pipa antara lain : 1. Kerja Plat
Kerja plat biasanya dibutuhkan untuk pembuatan klem pipa yang dan pembuatan klem penggantung pipa serta pekerjaan lainnya yang berhubungan dengan plat. 2. Kerja las
Pekerjaan ini berhubungan dengan penyambungan pada pipa besi dan untuk penyambungan pipa dengan sistem flens. 3. Kerja intalasi pipa
Kerja ini biasanya adalah untuk pekerjaan yang berhubungan dengan proses pemasangan pipa atau pekerjaan perangkaian pipa. 4. Kerja Drainase
Kerja Drainase dalam pekerjaan instalasi pipa yaitu pada waktu pemasangan pipa yang diletakan didalam tanah agar terhindar dari keadaan luar yang akan mengganggu kekuatan pipa itu sendiri. 5. Kerja Sanitasi
Kerja sanitasi merupakan pekerjaan pemasangan alat-alat sanitasi seperti bak air, Wastafel, Meja cuci, Bak mandi serta alat penerima lainnya yang digunakan untuk menerima air bersih atau air kotor yang selanjutnya dibuang ke tempat pembuangan. Alat-alat tersebut dari bahan keramik yang bahannya mudah didapat. Kemiringan Pipa
Salah satu yang mendukung atau mempengaruhi pekerjaan plumbing adalah kemiringan pipa. Kemiringan pipa adalah penting agar air yang mengalir lancar tanpa ada gangguan pada aliran maupun pada pipa itu sendiri. Artinya kalau kemiringannya terlalu sedikit bisa mengakibatkan aliran air kurang lancar. Atau sebaliknya kalau kemiringan terlalu besar dapat mengakibatkan desakan air yang besar pula sehingga perlu diperhatikan batas kemampuan pipa dalam hubungannya dengan tekanan air, yaitu ; -
Kemiringan pipa tanah
1:4
-
Kemiringan pipa PVC
1 : 60
-
Kemiringan pipa besi lebih curam Perubahan arah dari aliran tidak bisa ditiadakan seluruhnya, karena air yang dialirkan bukan hanya sumber satu grup sanitasi, juga mengingat situasi pada lapangan dimana pipa akan dipasang. Namun demikian usahakan sebisa mungkin untuk diperkecil jumlah perubahan aliran. Semakin banyak perubahan aliran berakibat akan memperlambat kecepatan aliran dan juga semakin banyak alat-alat penyambung yang dibutuhkan. Perubahan aliran dibuat sedemikian rupa sehingga jangan sampai terjadi pengurangan kecepatan yang besar. Dapat disimpulkan banyaknya satu perubahan aliran akan membutuhkan perawatan yang besar pula yaitu biaya pembersihan kalau ada terjadi penyumbatan dan juga menambah biaya pembuatan. Jaringan Pipa
Jaringan pipa menurut pemakaiannya ada 3 macam, Yaitu : 1.
Jaringan pipa induk, Jaringan pipa yang digunakan untuk mengalirkan air langsung dari sumber air.
2.
Jaringan pipa cabang/ distribusi, Pipa yang digunakan untuk mengalirkan air dari pipa induk ke pipa Plumbing.
3.
Jaringan pipa plumbing, Jaringan pipa yang digunakan saat mengalirkan aliran air dari pipa cabang ke rumahrumah atau bangunan. Elektrolisasi adalah suatu proses gesekan tak langsung antara bahan mentah dengan arus listrik. Pada pipa air minum proses ini akan merus ak pipa. Dalam hal ini untuk menghindari sebaiknya dibungkus dengan bahan fiber glass atau aspal. Untuk keperluan instalansi jenis-jenis pipa PVC dan pipa GALVANIS, yaitu :
Ringan
: Untuk instalasi listrik
Berat
: Untuk instalasi air yang mempunyai tekanan besar baik tekanan air atau tekanan gas dan minyak bumi.
Sedang
: Untuk instalasi air yang tidak mempunyai tekanan yang besar.
Pada praktek plumbing ini ada beberapa macam alat yang biasanya dipakai, baik alat untuk memotong, mengukur, mengulir, membersihkan dan alat bantu untuk memudahkan pekerjaan pipa. Alat-alat tersebut antara lain :
Alat Pemberi Tanda
1. Penggores baja
Terbuat dari baja yang keras dengan ujung yang lancip, Berguna untuk menggores sebagai penandaan pengukuran pada pipa.
Alat Sambung
Untuk membuat suatu instalasi pasti kita membutuhkan banyak pipa, karena keterbatasan panjang, dan bentuk pipa yang dijual di pasaran dan diproduksi dari pabrik, maka dalam pekerjaan suatu instalasi kita tak terlepas dari penyambungan penyambungan pipa. Adapun macam-macam alat sambung tersebut adalah sebagai berikut : 1. Socket
Digunakan untuk memperpanjang pipa (menyambung pipa lurus)
Diameter pipa yang disambung sama dengan penyambungan
Memakai ulir dalam
2. Elbow Galvanis
Digunakan untuk membelokkan aliran
Menggunakan ulir dalam
3. Elbow PVC
Digunakan untuk membelokkan aliran
4. Bend
Digunakan untuk membelokkan arah aliran beradius besar Menggunakan ulir dalam F dan M
5. Tee Stuck
Digunakan untuk membagi aliran menjadi dua arah
6. Reducer Elbow
Digunakan untuk memperkecil aliran yang dibelokkan tanpa mengurangi kecepatan
7. Reducer Socket
Digunakan untuk memperkecil aliran
8. Cross
Digunakan untuk membagi aliran menjadi 3 arah
9. Barrel Union
Digunakan untuk menyambung pipa permanent ( mati ) yang terdiri dari 3 bagian
10. Dop ( F )
Digunakan untuk menutup aliran pada ujung pipa
11. Plug
Digunakan untuk menutup pipa pada sambungan
12. Stop Kran ( Gate Valve )
Digunakan untuk mengatur aliran yang masuk dalam gedung
Dipasang sebelum meteran
Dapat menutup / menghentikan aliran pada saat perbaikan
13. Kran
Digunakan untuk penutupan atau pengeluaran air pada tempat tertentu
14. Bushis
Digunakan untuk menyambung 2 buah pipa yang berlainan ukuran diameternya
Mempunyai ulir luar pada sisi luar dan ulir dalam pada sisi dalam
15. Hexakonal Nipple
Digunakan untuk mengencangkan sambungann pipa, bentuk sambungan ini segi enam, ditengah alat ini digunakan untuk mengencangkan sambungan dengan bantuan kunci pipa.
16. Meteran Kran
Digunakan untuk melihat banyaknya debit air yang dipakai.
Alat Ukur
1. Siku-siku
Terbuat dari baja atau stainless, Mempunyai ukuran dan berguna untuk memeriksa kesikuan dari alat kerja atau benda-benda kerja.
2. Roll meter
Digunakan untuk mengukur besaran panjang, lebar dan tinggi. Alat Pemotong
1. Gergaji Besi
Mata gergaji terbuat dari baja keras, Ada yang mempunyai satu sisi dan ada yang mempunyai dua sisi.
2. Pipa cutter ( pipa galvanis )
Digunakan untuk memotong pipa tegak lurus terhadap sumbu panjang pipa.
3. Boring Reamer
Berbentuk seperti bor tangan yang berguana untuk membersihkan bran pada bagian dalam pipa dengan cara memasukkan reamer kedalam pipa kemudian diputar. Alat Ulir
1. Snay ( alat untuk mengulir ) Alat ini terbuat dari baja yang berbentuk sedemikian rupa sehingga dapat dipakai untuk membuat ulir. Alat ini terdiri tangkai dan mata ulir. Alat ulir ini terbagi menjadi dua jenis yaitu : a.
Alat ulir manual
b. Mesin ulir ALAT PENJEPIT
1. Three Stand
Alat ini terbuat dari besi campur baja yang dibuat sedemikian rupa dan diberi ragum agar dapat menjepit pipa selama pekerjaan berlangsung, Kakinya terbuat dari pipa besi yang kuat untuk menopang bagian atasnya bila pipa terlalu panjang, Maka alat ini disertai alat untuk penyanggaan yang dapat dinaikkan dan diturunkan.
BAB IV PENUTUP Kesimpulan
1.
Mengetahui macam-macam sambungan pipa yang digunakan dalam pekerjaan plumbing serta mampu membuat instalasi pipa aliran air dengan baik dengan menggunakan alat-alat sesuai dengan fungsinya.
2.
Mengetahui bagaimana dan sampai dimana kemampuan kita dalam merancang suatu denah rumah tinggal yang akan dibuat instalasinya dan juga hal-hal yang mempengaruhi kita dalam mengerjakan instalasi tersebut.
3.
Mengetahui bagaimana pemasangan alat-alat saniter berupa wastafel, kloset duduk, kloset jongkok, tempat cuci piring, bath tub dengan teknik pemasangan yang benar, tepat dan rapi serta memberikan kenyaman bagi pemakai.
4.
Sistem pemipaan digunakan untuk mentransportasikan dan mendistribusikan fluida (segala jenis cairan) dari suatu tempat ke tempat lain agar dapat diproses, di simpan maupun langsung digunakan.
5.
Pipa dapat berkarat, dapat menyalurkan tekanan, tahan terhadap tekanan tinggi, kuat dan fleksibel tergantung dari jenis-jenis pipanya sesuai yang sudah dibahas pada bab sebelumnya.
6.
Pada proses pemotongan pipa menggunakan mesin potong, pipa harus di "Boring Reamer” dahulu sebelum di ulir, sehingga gaya yang tercipta akibat pemotongan oleh mesin tidak menghasilkan udara atau kebocoran pada sela-sela sambungan.
Saran
1.
Sebaiknya alat-alat yang dipergunakan haruslah dalam keadaan yang baik dan utuh serta sesuai fungsinya.
2. Seluruh kegiatan supaya dilaksanakan tanpa membuang waktu dan selalu tepat waktu. 3.
Diharapkan kepada mahasiswa agar dalam pekerjaan plumbing ini diperlukan ketelitian dan ketekunan agar menghasilkan pekerjaan yang baik.
4. Utamakan keselamatan kerja. 5.
Jagalah keutuhan alat yang kita gunakan dan kembalikan alat yang telah kita gunakan.
6.
Pipa dapat memuai pada saat penguliran, sehingga pada saat proses penguliran sebaiknya diiringi dengan penyiraman air, agar hasil ulirannya baik.
7.
Saat penguliran berlangsung diperlukan adanya kerjasama yang baik antar pengulir dengan yg menyiramkan air pada saat mengulir agar waktu lebih efisie n.
8.
Pada proses penguliran sebaiknya K3 tetap dilaksanakan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak di inginkan.