Laporan Tetap Praktikum Praktikum Penetapan Kadar Abu
Oleh : Kelompok
: 2 ( dua )
Kelas
: 4 KF
Nama Instruktur Instru ktur
: r! "#! $artha A%nur&' $!i
Nama Kelompok
:
Kurnia Aini
( *+,,4+-. )
$! /uda Pratama
( *+,,4+* )
$alati Fitri
( *+,,4+*+ )
$elinda ama&anti
( *+,,4+*2 )
0ame&%a Arohman
( *+,,4+*- )
0i%k& "erliana Nis1ita
( *+,,4+*. )
Politeknik Neeri ri1i#a&a Tahun 2+432+-
Penetapan Kadar Abu
Tujuan Percobaan -
Mahasiswa dapat melakukan analisis kadar abu dalam suatu bahan pangan. Mahasiswa dapat mengetahui kadar mineral dalam bahan pangan.
Dasar Teori Kandungan mineral erat hubungannya dengan abu suatu bahan. Abu adalah suatu zat anorganik yang didapat sebagai hasil pembakaran suatu bahan organik. Mineral dalam bahan terdapat dalam bentuk garam-garam organik dan anorganik. ntuk menentukan kandungan dari suatu bahan sesuai aslinya seperti yang terdapat dalam bahan akan sangat sulit! karenanya dilakukan jalan lain yaitu dengan sisa-sisa pembakaran atas garam-garam mineral tersebut. Abu dalam bahan pangan ditetapkan dengna menimbang sisa mineral hasil pembakaran bahan organik pada suhu sekitar ""#$%. Kadar abu merupakan campuran dari komponen anorganik atau mineral yang terdapat pada suatu bahan pangan. &ahan pangan terdiri dari '() bahan anorganik dan air !sedangkan sisanya merupakan unsur-unsur mineral. nsur juga dikenal sebagai zat organik atau kadar abu. Kadar abu tersebut dapat menunjukkan total mineral dalam suatu bahan pangan. &ahan bahan organik dalam proses pembakaran akan terbakar tetapi komponen anorganiknya tidak! karena itulah disebut kadar abu. Penentuan kadar total dapat digunakan untuk berbagai tujuan! antara lain untuk menentukan baik atau tidaknya suatu pengolahan! mengetahui jenis bahan yang digunakan baik atau tidaknya suatu pengolahan !mengetahui jenis bahan yang digunakan ! dan sebagai penentu parameter nilai gizi suatu bahan makanan. Kandungan abu juga dapat digunakan untuk memperkirakan kandungan atau keaslian bahan yang digunakan. Kadar abu sebagai parameter nilai gizi ! contohnya pada analisis kadar tidak larut asam yang cukup tinggi menununjukkan adanya kontaminan atau bahan pengotor pada makanan terse but. Penentuan kadar abu dapat dilakukan dengan dua cara yaitu cara langsung *cara kering+ dan pengabuan *cara tidak langsung+. A. Penentuan Kadar Abu ,ecara langsung Prinsip pengabuan secara langsung yaitu semua zat organik dioksida pada suhu tinggi! yaitu sekitar "##-(##$%! kemudian zat yang tertinggal setelah proses pembakaran ditimbang. Mekanisme pengabuan cara langsung yaitu cawan porselin dioen terlebih dahulu selama jamkemudian diangkat dan didinginkan selama /# menit didesikator. %awan kosong ditimbang sebagai berat a gram. ,etelah itu! bahan uji dimasukkan sebanyak " gram ke dalam cawan ! ditimbang ! dan dicatat sebagai berat b gram. Pengabuan dilakukan dalam 0 tahap! yaitu pemanasan pada suhu /##$% agar kandungan bahan olatil dan lemak terlindungi hingga asam hilang. Pemanasan dilakukan hingga asam habis. ,elanjutnya! pemanasan pada suhu tertahap hingga (##$% agar perubahan suhu secara tiba-tiba tidak menyebabkan cairan menjadi pecah. &. Penentuan Kadar Abu ,ecara Tidak 1angsung Prinsip pengabuan cara tidak langsung yaitu bahan ditambahkan reagen kimia tertentu sebelum dilakukan pengabuan. ,enyawa yang biasa ditambahkan adalah gliserol alkohol
atau pasir anorganik yang selanjutnya dipanaskan dalam suhu tinggi. Pemanasan menyebabkan gliserol alkohol membentuk kerak sehingga men yebabkan terjadinya porositas bahan menjadi besar dan memperbesar oksidasi. Pemanasan pada pasir bebas dapat membuat permukaan yang bersinggungan dengan oksidasi se makin luas dan memperbesar porositas sehingga proses pengabuan makin cepat. Man2aat menganalis kadar abu3
-
Menentukan baik tidaknya suatu pengolahan Mengetahui jenis bahan ynag digunakan Penentuan parameter nilai gizi pada bahan makanan ntuk mengetahui kandungan mineral yang terkandung dalam suatu bahan pangan.
Peralatan dan &ahan -
%awan pengabuan terbuat dari platina!nikel atau silika lengkap dengna tutupnya Tanur pengabuan Penjepit cawan Tepung terigu dan biskuit
Prosedur Percobaan Menyiapkan cawan pengabuan ! kemudian dibakar dalam tanur 4 jam ! lalu mendinginkannya dalam desikator dan menimbangnya sampai bobot tetap. - Menimbang sebanyak /-" gram sampel dalam cawan tersebut! menempatkan cawan berisi contoh diatas hot plate *bunsen listrik+ kemudian bakar contoh sampai asap menghilang. - Melanjutkan pengabuan dalam 2urnace dengan suhu ""#-(##$% sampai diperoleh abu berwarna putih keabuan. - Mendinginkan cawan sampai suhu ##-# dalam 2urnace yang telah didinginkan.
-
Mengangkat dan mendinginkan dalam desikator selama jam kemudian ditimbang sampai ketelitian #! mg.
Data pengamatan 5o
Pengamatan
Keterangan
Proses penimbangan sampel yang telah dihancurkan sebanyak " gram dan dimasukkan kedalam crusible
0
Proses pembakaran sampel menjadi abu di dalam 2urnace dengan temperatur "##6c
/ ,ampel setelah di 2urnace selama 0!" jam
Data Pengamatan 5ama ,ampel
&iskuit 7oma *8ram+
Tepung terigu *gram+
&iskuit 8o Potato *gram+
&erat krusibel kosong 9 tutup
/(!0:/(
;!#/"(
"!"'#0
&erat krusibel9tutup9sampel sebelum di 2urnace
;!0:<'
;(!#"(
"(!"''
&erat sampel sebelum di 2urnace
"!##;/
"!#"'
"!##::
&erat krusibel9tutup9sampel setelah di 2urnace
/(!<"(
;!(0(
"0!/00:
&erat sampel setelah di 2urnace
#!;/0
#!":(
#!0(
) Kadar Abu
:!(/)
!(:)
;!(/)
&erat
Diagram Alir D A & %
>urnace
=
Keterangan 3 A 3 &iskuit 7oma & 3 Tepung Terigu % 3 &iskuit 8o Potato D 3 ,enyawa ?rganik = 3 Kadar Abu
A 5 6 7 8 A@D9= "!##;/ gram
@ D 9 #!;/0 gram D @ ;!"<0/ gram
&@D9= "!#"' gram
@ D 9 #!":( gram D @ ;!;0'' gram
%@D9= "!##:: gram
@ D 9 #!(( gram D @ ;!0<(0 gram
adi! total D @ ;!"<0/ gr 9 ;!;0'' gr 9 ;! 0<(0 gr @ /! 0<:; gram
5eraca Massa Komponen
Masuk *8ram+
Keluar *8ram+
&iskuit roma
"!##;/
-
Tepung Terigu
"!#"'
-
&iskuit 8o Potato
"!##::
-
,enyawa ?rganik
-
/!0<:;
Kadar Abu
-
!<"#(
Total
"!#0'
"!#0'
Analisa Percobaan Kadar abu merupakan campuran dari komponen anorganik atau mineral yang terdapat pada suatu bahna pangan. ,ampel yang digunakan yaitu &iskuit 7oma! Tepung Terigu dan &iskuit 8o Potato. Prinsip penentuan kadar abu yang digunakan ialah penentuan kadar abu secara langsung yang dilakukan pada suhu "##-(##$c sampai sampel berwarna putih abu-abu. ,isa dari pembakaran tersebut ialah kadar abu yang terdapat di dalam sampel atau komponen anorganik yang tersisa! sedangkan komponen organik telah habis terbakar. Komponen organik dapat terbakar karena di dalam senyawa organik itu terdapat senyawa %arbon! 5itrogen! Bidrogen dan ?ksigen. ,edangkan senyawa anorganik yang tidak memiliki senyawa-senyawa tersebut. Kadar abu total yang terdapat di dalam sampel menentukan baik atau tidaknya suatu pengolahan bahan pangan dan untuk mengetahui bahan apa saja yang digunakan. Dalam proses pembakaran * 2urnace + !) kadar abu total yang didapat dari masingmasing sampel cukup besar. Cni karena di dalam proses pengabuan dibutuhkan waktu yang lama dan temperatur yang tinggi sekitar <##-:##$%. ,edangkan saat praktikum suhu yang digunakan hanya sampai ""#$%. adi hanya menjadi arang! bukan dalam bentuk abu.
Kesimpulan Kadar abu merupakan campuran dari komponen anorganik atau mineral yang terdapat pada suatu bahan pangan. - ) kadar total abu yang besar menunjukkan kualitas dari bahan pangan. - Proses pengabuan yang kurang bak akan mempengaruhi hasil ) kadar abu yang di dapatkan dari suatu bahan pangan.
-
Da2tar Pustaka
obsheet.0#". Praktikum Teknologi Pengolahan Pangan.Politeknik 5egeri ,riwijaya3Palembang.
9ambar Alat
Desikator
,patula
>urnace
5eraca Analitik
?en
Krussibel 9 tutup