LAPORAN PENDAHULUAN VOMITING (MUNTAH)
OLEH: EKA MEGAWATI DEWI NIM. 151020
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWA KEPERAWATAN POLTEKKES RS. dr. SOEPRAOEN MALANG TAHUN AKADEMIK 2017/201
LAPORAN PENDAHULUAN VOMITING (MUNTAH)
A. K!"# K!"#$% $% P$"& P$"&' '* * 1. P$"+$r*'" Muntah adalah keluarnya kembali sebagian besar atau seluruh isi lamb lambun ung g yang yang terj terjad adii seca secara ra paks paksa a mela melalu luii mulu mulut, t, dise disert rtai ai deng dengan an kontraksi lambung dan abdomen (Markum : 1991). Muntah merupakan keluarnya kembali sebagian besar atau seluruh isi lambung yang terjadi setelah agak lama makanan masuk ke dalam lambung (Depkes R., 199!). Muntah adalah pengeluaran isi lambung secara eksklusi" melalui mulut dengan bantuan kontraksi otot# otot perut. $erlu dibedakan antara regu regurg rgita itasi si,,
rumi rumina nasi si,,
atau ataupu pun n
re"l re"lue ueso soph phag agus us..
Regu Regurg rgit itas asii
adal adalah ah
makanan makanan yang dikeluarka dikeluarkan n kembali kembali kemulut kemulut akibat akibat gerakan gerakan peristaltic peristaltic esophagus, ruminasi adalah pengeluaran makanan secara sadar untuk diku dikuny nyah ah
kemu kemudi dian an
dite ditela lan n
kemb kembal ali. i.
%eda %edang ngka kan n
re"l re"lue ueso soph phag agus us
merup merupaka akan n kemba kembalin linya ya isi lambu lambung ng kedala kedalam m esopha esophagus gus denga dengan n cara cara pasi" yang dapat disebabkan oleh hipotoni spingter eshopagus bagian ba&ah, ba&ah, posis posisii abnorm abnormal al sambu sambunga ngan n esopha esophagus gus dengan dengan kardi kardial al atau atau pengosongan isi lambung yang lambat. $ada masa anak, terutama masa neonatal, muntah jarang terjadi. 'leh 'leh kare karena na itu, itu, bila bila terja terjadi di munt muntah ah maka maka haru harus s sege segera ra dila dilaku kuka kan n obser obserasi asi terha terhadap dap kemung kemungkin kinan an adanya adanya ganggu gangguan. an. Muntah Muntah adalah adalah suatau re"leks kompleks yang diperantarai oleh pusat muntah di medulla oblongata otak. 2. E*!,!+ $embahasan etiologi muntah pada bayi dan anak berdasarkan usia adalah sebagai berikut
1) sia * + -ulan : a.
olitis /lergika /lergi terhadap susu sapi atau susu "ormula berbahan dasar kedelai. -iasanya diikuti dengan diare, perdarahan rektum, dan re&el.
b.
elainan anatomis dari saluran gastrointestinal elainan kongenital, termasuk stenosis atau atresia. Mani"estasinya berupa intoleransi terhadap makanan pada beberapa hari pertama kehidupan.
c.
Re"luks 0so"ageal Regurgitasi yang sering terjadi segera setelah pemberian susu. %angat sering terjadi pada neonatus secara klinis penting bila keadaan ini menyebabkan gagal tumbuh kembang, apneu, atau bronkospasme.
d.
$eningkatan tekanan intracranial Re&el atau letargi disertai dengan distensi abdomen, trauma lahir dan shaken baby syndrome.
e.
Malrotasi dengan olulus 2*3 dari kasus ini ditemukan pada bulan pertama kehidupan, kebanyakan disertai emesis biliaris.
".
leus meconium Inspissated meconium pada kolon distal dapat dipikirkan diagnosis cystic fibrosis.
g.
Necrotizing Enterocolitis %ering terjadi khususnya pada bayi prematur terutama ji ka mengalami hipoksia saat lahir. Dapat disertai dengan iritabilitas atau re&el, distensi abdomen dan hematoke4ia.
h.
Overfeeding Regurgitasi dari susu yang tidak dapat dicerna, wetburps sering pada bayi dengan kelebihan berat badan yang diberi air susu secara berlebihan.
i.
%tenosis pylorus $uncaknya pada usia 5#6 minggu kehidupan. Rasio laki# laki banding &anita adalah 7:1 dan keadaan ini sering terjadi pada anak laki#laki pertama. Mani"estasi klinisnya secara progresi" akan semakin memburuk, proyektil, dan emesis nonbiliaris.
) sia bulan#7 tahun a.
8umor otak $ikirkan terutama jika ditemukan sakit kepala yang progresi", muntah#muntah, ataksia, dan tanpa nyeri perut.
b.
etoasidosis diabetikum Dehidrasi sedang hingga berat, ri&ayat polidipsi, poliuri dan poli"agi.
c.
orpus alienum Dihubungkan dengan kejadian tersedak berulang, batuk terjadi tiba#tiba atau air liur yang menetes.
d.
astroenteritis %angat sering terjadi sering adanya ri&ayat kontak dengan orang yang sakit, biasanya diikuti oleh diare dan demam.
e.
8rauma kepala Muntah sering atau progresi" menandakan konkusi atau perdarahan intrakranial.
".
ernia inkarserasi 'nset dari menangis, anoreksia dan pembengkakan skrotum yang terjadi tiba#tiba.
g.
Intussusepsi $uncaknya terjadi pada bulan ke 6#12 kehidupan pasien jarang
mengalami
diare
atau
demam
dengan anak yang mengidap gastroenteritis.
dibandingkan
h.
Posttusive %eringkali,
anak#anak
akan
muntah
setelah
batuk
berulang atau batuk yang dipaksakan. i.
$ielone"ritis Demam tinggi, tampak sakit, disuria atau polakisuria. $asien
mungkin
mempunyai
ri&ayat
in"eksi
traktus
urinarius sebelumnya
5) sia 6 tahun ke atas a.
/dhesi 8erutama setelah operasi abdominal atau peritonitis.
b.
/ppendisitis Mani"estasi klinis dan lokasi nyeri berariasi. ejala sering terjadi termasuk nyeri yang semakin meningkat, menjalar ke kuadran kanan ba&ah, muntah didahului oleh nyeri, anoreksia, demam sub"ebril, dan konstipasi.
c.
olesistitis ;ebih sering terjadi pada perempuan, terutama dengan penyakit hemolitik (contohnya, anemia sel sabit). Ditandai dengan nyeri epigastrium atau kuadran kanan atas yang terjadi secara tiba#tiba setelah makan.
d.
epatitis 8erutama disebabkan oleh in"eksi irus atau akibat obat pasien mungkin mempunyai ri&ayat buang air besar ber&arna seperti dempul atau urin ber&arna seperti teh pekat.
e.
Inflammatory bowel disease -erkaitan dengan diare, hematoke4ia, dan nyeri perut. %triktura bisa menyebabkan terjadinya obstruksi.
".
ntoksikasi ;ebih sering terjadi pada anak yang sedang belajar berjalan dan remaja. Dicurigai jika mempunyai ri&ayat depresi. -isa juga disertai oleh gangguan status mental.
g.
Migrain
h.
$ankreatitis =aktor resiko termasuk trauma perut bagian atas, ri&ayat in"eksi sebelumnya atau sedang in"eksi, penggunaan kortikosteroid, alkohol dan kolelitiasis.
i.
lkus peptikum $ada remaja, ratio &anita:pria > !:1.
-. P'*!#!,!+ mpuls + impuls a"erens berjalan ke pusat muntah sebagai a"eren agus dan simpatis. mpuls# impuls a"eren berasal dari lambung atau duodenum dan muncul sebagai respon terhadap distensi berlebihan atau iritasi, atau kadang# kadang sebagai respon terhadap rangsangan kimia&i oleh bahan yang menyebabakan muntah. Muntah merupakan respon re"eks simpatis terhadap berbagai rangsangan yang melibatkan aktiitas otot perut dan perna"asan. $roses muntah dibagi dalam 5 "ase berbeda yaitu : 1.
sensasi
psikis
yang
dapat
ditimbulkan
akibat
rangsangan pada organ dalam, labirin atau emosi dan tidak selalu diikuti oleh muntah.
. Redching Merupakan "ase dimana terjadi gerak na"as spamodie dengan grotis tertutup, bersamaan dengan adanya usaha inspirasi dari otot dada dan dia"ragma sehingga menimbulkan tekanan intratorak yang negatie. 5. 0mesis (0kspusi) 8erjadi bila "ase redching mencapai puncaknya yang ditandai dengan kontraksi kuat otot perut, diikuti dengan bertambah turunnya dia"ragma,
disertai dengan penekanan
mekanisme
antire"lug. $ada "ase ini pylorus dan antrum berkontraksi "undus dan esophagus relaksi dan mulut terbuka.
. P'*'&
5. M'"$#*'# K,"# 1) %eringkali muntah,kembung,buang angin bunyinya keras,sering ngeden dan sering re&el,gelisah terutama malam hari,bab tidak tiap hari,bab ?5kali perhari. ) ;[email protected] sering timbul putih,bibir kering. 5) epala,telapak
tangan
atau
telapak
kaki
sering
teraba
[email protected],keringat berlebihan. !) ejala muntah cairan regurgitasi(aliran dengan arah yang berla&anan dari normal,aliran kembali isi lambung dan kedalam eshophagus(tabung
yang
berulang
@berrongga
yang
mengangkut makanan dan cairan dari tenggorokan kelambung. (Dorland,**) .
. K!3%,'# a. omplikasi metabolic Dehidrasi, alkalosis metabolik, gangguan elektrolit dan asam basa, deplesi kalium, natrium. Dehidrasi terjadi sebagai akibat dari hilangnya cairan le&at muntah atau masukan yang kurang oleh karena selalu muntah. /lkalosis sebagai akibat dari hilangnya asam lambung, hal ini diperberat oleh masuknya ion hidrogen ke dalam sel karena de"isiensi kalium dan berkurangnya natrium ekstraseluler. alium dapat hilang bersama bahan muntahan dan keluar le&at ginjal bersama#sama bikarbonat.
c.
/spirasi si ;ambung /spirasi bahan muntahan dapat menyebabkan as"iksia. 0pisode
aspirasi ringan berulang menyebabkan timbulnya in"eksi saluran na"as berulang. al ini terjadi sebagai konsekuensi 0RD. d. allory !eiss syndrome Merupakan laserasi linier pada mukosa perbatasan eso"agus dan lambung. -iasanya terjadi pada muntah hebat berlangsung lama. $ada pemeriksaan endoskopi ditemukan kemerahan pada mukosa eso"agus bagian ba&ah daerah ;0%. Dalam &aktu singkat akan sembuh. -ila anemia terjadi karena perdarahan hebat perlu dilakukan trans"usi darah e. $eptik esophagitis /kibat re"luks berkepanjangan pada muntah kronik menyebabkan iritasi mukosa esophagus oleh asam lambung.
7. P$3$r#''" %$"4"'"+ 1) $emeriksaan laboratorium a. Darah lengkap b. 0lektrolit serum pada bayi dan anak yang dicurigai mengalami dehidrasi. c. rinalisis, kultur urin, ureum dan kreatinin untuk mendeteksi adanya in"eksi atau kelainan
saluran kemih atau adanya
kelainan metabolik. d. /sam amino plasma dan asam organik urin perlu diperiksa bila dicurigai adanya penyakit metabolik yang ditandai dengan asidosis metabolik berulang yang tidak jelas penyebabnya. e. /monia serum perlu diperiksa pada muntah siklik untuk menyingkirkan kemungkinan de"ek pada siklus urea. ". =aal hepar, amonia serum, dan kadar glukosa darah perlu diperiksa bila dicurigai ke arah penyakit hati. g. /milase serum biasanya akan meningkat pada pasien pankreatitis akut. adar lipase serum lebih berman"aat karena
kadarnya tetap meninggi selama beberapa hari setelah serangan akut.B h. =eses lengkap, darah samar dan parasit pada pasien yang dicurigai gastroenteritis atau in"eksi parasit. ) ltrasonogra"i Dilakukan pada pasien dengan kecurigaan stenosis pilorik, akan tetapi dua
pertiga
bayi
akan
memiliki
hasil
yang
negati" sehingga
menbutuhkan pemeriksaan barium meal. 5) =oto polos abdomen a. $osisi supine dan left lateral decubitus digunakan untuk mendeteksi mal"ormasi anatomik kongenital atau adanya obstruksi. b. ambaran air#"luid leels menandakan adanya obstruksi tetapi tanda ini tidak spesi"ik karena dapat ditemukan pada gastroenteritis c. ambaran udara bebas pada rongga abdomen, biasanya di ba&ah dia"ragma menandakan adanya per"orasi. !) -arium meal 8indakan ini menggunakan kontras yang nonionik, iso#osmolar, serta larut air. Dilakukan bila curiga adanya kelainan anatomis dan atau keadaan yang menyebabkan obstruksi pada pengeluaran gaster. 7) -arium enema ntuk mendeteksi obstrusi usus bagian ba&ah dan bisa sebagai terapi pada intususepsi.
. P$"'*','#'"''" $enatalaksanaan a&al pada pasien dengan keluhan muntah adalah mengkoreksi keadaan hipoolemi dan gangguan elektrolit. $ada penyakit gastroenteritis akut dengan muntah, obat rehidrasi oral biasanya sudah cukup untuk mengatasi dehidrasi. $ada muntah bilier atau
suspek
obstuksi
intestinal
penatalaksanaan a&alnya adalah dengan tidak memberikan makanan secara peroral serta memasang nasogastic tube yang dihubungkan
dengan intermittent suction. $ada keadaan ini memerlukan konsultasi dengan bagian bedah untuk penatalaksanaan lebih lanjut. $engobatan muntah ditujukan pada penyebab spesi"ik muntah yang dapat diidenti"ikasi. $enggunaan antiemetik pada bayi dan anak tanpa mengetahui penyebab yang jelas tidak dianjurkan. -ahkan kontraindikasi pada bayi dan anak dengan gastroenteritis sekunder atau kelainan anatomis saluran gastrointestinal yang merupakan kasus bedah misalnya, hiperthrophic pyoric stenosis ($%), apendisitis, batu ginjal, obstruksi usus, dan peningkatan tekanan intrakranial. anya pada keadaan tertentu antiemetik dapat digunakan dan mungkin e"ekti", misalnya pada mabuk perjalanan (motion sickness), mual dan muntah pasca operasi, kemoterapi kanker, muntah siklik, gastroparesis, dan gangguan motilitas saluran gastrointestinal. 8erapi "armakologis muntah pada bayi dan anak adalah sebagai berikut : 1) /ntagonis dopamin 8idak diperlukan pada muntah akut disebabkan in"eksi gastrointestinal karena biasanya merupakan self limited . 'bat#obatan antiemetik biasanya diperlukan pada muntah pasca operasi, mabuk perjalanan, muntah yang disebabkan
oleh
obat#obatan
sitotoksik,
dan
penyakit
re"luks
gastroeso"ageal. Contohnya Metoklopramid dengan dosis pada bayi *.1 [email protected]@kali $' 5#! kali per hari. $asca operasi *.7 [email protected] per dosis 5#! [email protected] bila perlu. Dosis maksimal pada bayi *.A7 [email protected]@hari. /kan tetapi obat ini sekarang sudah jarang digunakan karena mempunyai e"ek ekstrapiramidal seperti reaksi distonia dan diskinetik serta krisis okulonergik. Domperidon adalah obat pilihan yang banyak digunakan sekarang ini karenadapat dikatakan lebih aman. Domperidon merupakan deriate ben4imida4olin yang secara initro merupakan antagonis dopamine. Domperidon mencegah re"luks esophagus berdasarkan e"ek peningkatan tonus s"ingter esophagus bagian ba&ah.
) /ntagonisme terhadap histamine (/1) Diphenhydramine dan Dimenhydrinate (Dramamine) termasuk dalam golongan etanolamin. olongan etanolamin memiliki e"ek antiemetik paling kuat diantara antihistamin (/1) lainnya. edua obat ini berman"aat untuk mengatasi mabuk perjalanan (motion sickness) atau kelainan estibuler. Dosisnya oral: 1#1,[email protected]@hari dibagi dalam !#6 dosis. @M: 7 [email protected]@haridibagi dalam ! dosis. 5) $roklopera4in dan lorpromera4in Merupakan deriate "enotia4in. Dapat mengurangi atau mencegah muntah yang disebabkan oleh rangsangan pada C8E. Mempunyai e"ek kombinasi antikolinergik dan antihistamin untuk mengatasi muntah akibat obat#obatan, radiasi dan gastroenteritis. anya boleh digunakan untuk anak diatas tahun dengan dosis *.!+*.6 [email protected]@hari tiap dibagi dalam 5#! dosis, dosis maksimal berat badan F*? !) /ntikolinergik %kopolamine dapat juga memberikan perbaikan pada muntah karena "aktor estibular atau stimulus oleh mediator proemetik. Dosis yang digunakan adalah *,6 [email protected]@ hari dibagi dalam ! dosis dengan dosis maksimal *,5mg per dosis. 7) 7#85 antagonis serotonin Gang sering digunakan adalah 'ndanasetron. Mekanisme kerjanya diduga dilangsungkan dengan mengantagonisasi reseptor 7#8 yang terdapat pada C8E di area postrema otak dan mungkin juga pada a"eren agal saluran cerna. 'ndansentron tidak e"ekti" untuk pengobatan motion sickness. Dosis mengatasi muntah akibat kemoterapi !+12 tahun: *.17 [email protected] 5* menit senelum kemoterapi diberikan, diulang ! dan 2 jam setelah dosis pertama diberikan kemudiansetiap 2jam untuk 1# hari berikutnya. Dosis pascaoperasi: +1 yr F!*?!* kg: ! mg ?1 yr: dosis de&asa2 mg $'@kali.
6. A#4'" K$%$r''*'" 1. P$"+''" 1) dentitas : umur untuk menentukan jumlah cairan yang diperlukan ) Ri&ayat kesehatan a. eluhan utama (keluhan yang dirasakan pasien saat pengkajian): mual, muntah. b. Ri&ayat kesehatan sekarang (ri&ayat penyakit yang diderita pasien saat masuk rumah sakit). c. Ri&ayat kesehatan yang lalu (ri&ayat penyakit yang sama atau penyakit lain yang pernah diderita oleh pasien). d. Ri&ayat kesehatan keluarga (ri&ayat penyakit yang sama atau penyakit lain yang pernah diderita oleh anggota keluarga yang lain baik bersi"at genetik atau tidak). 5) $emeriksaan "isik a. 8anda#tanda ital sign b. 8anda#tanda dehidrasi (turgor kulit, mukosa mulut kering, kelopak mata cekung, produksi urine berkurang). c. 8anda# tanda shock d. $enurunan berat badan !) $emeriksaan $enunjang a. $emeriksaan laboratorium : analisis urine dan darah b. =oto polos abdomen meupun dengan kontras c. % d. $yelogra"i intraena@ sistrogram e. 0ndoskopi dengan biopsy@ monitoring $ esophagus
2. D'+"!#' K$%$r''*'" &'"+ S$r"+ M4"4, 1) De"isit olume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan akti" 2) etidakseimbangan
nutrisi
kurang
dari
berhubungan dengan gangguan absorbs -)
kebutuhan
tubuh
) etidake"ekti"an
per"usi
jaringan
berhubungan
dengan
hipoolemia 5) Resiko kerusakan integritas kulit berhubungan dengan gangguan status metabolic ) Cemas berhubungan dengan perubahan status kesehatan.
N
D'+"!#'
! 1.
K$%$r''*'" etidakseimbang
'#, (NO8) %etelah dilakukan
M!"*!r "4*r# :
an nutrisi kurang
tindakan kepera&atan
1) aji adanya alergi
dari kebutuhan
selama HI ! jam,
tubuh
status nutrisi pasien
berhubungan
seimbang dengan
untuk
dengan gangguan
kriteria hasil
meningkatkan
absorbsi
1) Mempertahankan --
intake =e
-atasan
atau pertambahan
karakteristik : 1) -- *3 atau lebih diba&ah normal ) Dilaporkan adanya intake
T44'" d'" r*$r'
) Mampu mengidenti"ikasi kebutuhan nutrisi 5) 8idak ada tanda# tanda malnutrisi !) 8idak terjadi
makanan yang
penurunan -- yang
kurang dari
berarti
I"*$r9$"# (NI8)
makanan ) /njurkan pasien
5) etahui makanan kesukaan klien !) olaborasi dengan ahli gi4i untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien 7) /njurkan pasien
RD/
untuk
(Recommende
meningkatkan
d Daily
protein dan itamin
/llo&ance)
C
5) Membrane mukosa dan konjungtia pucat
6) -erikan substansi gula A) Gakinkan diiit yang dimakan
!) elemahan
mengandung tinggi
otot yang
serat untuk
digunakan
mencegah
untuk
konstipasi
menelan@ mengunyah 7) ;uka, in"lamasi
2) -erikan makanan yang terpilih (sudah
pada rongga
dikonsulkan
mulut
dengan ahli gi4i)
6) Mudah merasa
9) /jarkan pasien
kenyang,
bagaimana
sesaat setelah
membuat catatan
mengunyah
makanan harian
makanan
1*)Monitor jumlah
A) Dilaporkan
nutrisi dan
atau "akta adanya
kandungan kalori 11) -erikan in"ormasi
kekurangan
tentang kebutuhan
makanan
nutrisi
2) Dilaporkan
1)aji kemampuan
adanya
pasien untuk
perubahan
mendapatkan
sensasi rasa
nutrisi yang
9) $erasaan
dibutuhkan.
ketidakmampu
N4*r*!" 3!"*!r"+
an untuk
1) -- pasien dalam
mengunyah
batas normal
1*) ehilangan --
) Monitor adanya
dengan makanan cukup 11) eengganan
penurunan -5) Monitor tipe dan jumlah aktiitas yang biasa
untuk makan 1) ram pada abdomen 15) 8onus otot jelek 1!)
dilakukan !) Monitor lingkungan selama makan 7) Jad&alkan pengobatan dan tindakan tidak selama makan 6) Monitor kulit kering dan perubahan pigmentasi
berminat
A) Monitor turgor kulit
terhadap
2) Monitor
makanan 16) $embuluh darah kapiler mulai rapuh 1A) Diare atau
kekeringan, rambut kusam, dan mudah patah 9) Monitor mual dan muntah
steatorrhea
1*)Monitor kadar
12) ehilangan
albumin, total
rambut yang
protein, b, da
cukup banyak
kadar t.
(rontok) 19) %uara usus hiperakti" *) urangnya
11) Monitor pertumbuhan dan perkembangan 1)Monitor pucat,
in"ormasi, miss
kemerahan dan
in"ormasi
kekeringan jaringan konjungtia 15)Monitor kalori dan intake nutrisi 1!)Catat adanya
edema, iperemik, hipertonik, papilla lidah dan caitas oral 17)Catat jika lidah ber&arana .
De"isit olume
%etelah dilakukan
magenta, scarlet. =luid and nutrition
cairan
tindakan kepera&atan
management:
berhubungan
selama HK! Jam,
dengan
pasien tidak mengalami
catatan intake dan
kehilangan cairan
kekurangan olume
output yang
akti"
cairan ("luid balance dan
akurat
-atasan
nutritional status : "ood
karakteristik:
and "luid intake) dengan
dehidrasi
1) elemahan
kriteria hasil :
(kelembaban
) aus 5) $enurunan
1) Mempertahankan
1) $ertahankan
) Monitor status
membrane
urine output
mukosa, nadi
turgor kulit@
sesuai dengan
adekuat, tekanan
lidah
usia dan --, -J
darah ortostatik)
!) Membran mukosa@ kulit kering 7) $eningkatan
urine normal, 8
5) Monitor ital sign
normal
!) Monitor asupan
) 8ekanan darah,
makanan@ cairan
nadi, suhu tubuh
dan hitung intake
denyut nadi,
dalam batas
kalori harian
penurunan
normal
tekanan
5) 8idak ada tanda#
darah,
tanda dehidrasi,
penurunan
elastisitas turgor
olume@
kulit baik,
tekanan nadi
membrane
6) $engisian ena menurun
7) olaborasi pemberian cairan 6) Monitor status nutrisi A) -erikan cairan
mukosa lembab,
pada suhu
tidak ada rasa
ruangan
A) onsentrasi
haus yang
urine
2) Dorong masukan
berlebihan.
oral
meningkat
9) -erikan
2) 8emperature
penggantian
tubuh
nesogastrik
meningkat
sesuai output
9) ematokrit
1*)Dorong keluarga
meninggi
untuk membantu
1*)ehilangan
pasien makan
berat badan
11) /njurkan pasien
seketika.
banyak minum
=actor yang
kurang lebih A#2
berhubungan :
gelas belimbing
1) ehilanga
perhari
n olume
1)olaborasi dokter
cairan
jika tadapat cairan
secara
berlebih muncul
akti"
memburuk
) egagalan
15)/tur kemungkinan
mekanism
trans"use
e
1!)$ersiapan untuk
pengatura 5.
trans"usi
n
%etelah
berhubungan
tindakan
dengan iritasi
selama HI ! jam, "luid
catatan intake
gastrik
balance dengan kriteria
dan output yang
hasil :
akurat
dilakukan =luid management: kepera&atan
1) eseimbangan asupan
1) $ertahankan
) Monitor status dan
dehidrasi( kelem
keluaran dalam !
baban
jam
membrane
) -erat badan stabil
mukosa, nadi
5) 8idak
terdapat
cekung mata !) Rasa
darah ortostatik)
haus yang
tidak normal tidak ada
5) Monitor ital sign !) Monitor aupan makanan@ cairan
7) idrasi kulit tidak terganggu
lembab A) 0lektrolit dalam
batas normal
7) ;akukan terapi
serum batas
normal urine
dan hitung intake kalori harian
6) Membrane mukosa
2) -J
adekuat, tekanan
6) Monitor status nutrisi A) -erikan cairan
dalam
2) -erikan cairan pada suhu ruangan 9) Dorong masukan oral 1*) -erikan penggantian nesogastrik sesuai output 11) Dorong keluarga untuk membantu pasien makan 1) olaborasi dokter jika tabda cairan berlebih muncul memburuk 15) /tur kemungkinan
!
etidake"ekti"an
%etelah dilakukan
trans"use 1) Manajemen
per"usi jaringan
tindakan kepera&atan
berhubungan
selama H.K ! jam,
dengan
pasien menunjukan
daerah tertentu
hipoolemia
kee"ekti"an per"usi
yang hanya peka
jaringan dengan criteria
terhadap
hasil :
[email protected]@tump
1) Mendemonstrasik an status sirkulasi yang ditandai dengan :
sensasi peri"er ) Monitor adanya
ul 5) Monitor adanya paretese !) nstruksikan
tekanan
keluarga untuk
systole
mengobserasi
dan
kulit jika ada isi
diastole
atau laserasi
dalam
7) unakan sarung
rentang
tangan untuk
yang
proteksi
diharapkan 6) -atasi gerakan
tidak ada
pada kepala, leher
ortostatikhi
dan punggung
pertensi,
tidak ada tanda#
A) Monitor kemampuan -/2) olaborasi
tanda
pemberian
peningkata
analgetik
n tekanan intracranial (tidak lebih
9) Monitor adanya tromboplebitis 1*)Diskusikan
dari 17
mengenai
mmg)
penyebab
) Mendemonstrasik an kemampuan
perubahan sensasi
kogniti" yang ditandai dengan :
berkomuni kasi dengan jelas dan sesuai dengan kemampua n
menunjuka n perhatian, konsentras i dan orientasi
memprose s in"ormasi
membuat keputusan dengan benar
5) Menunjukan "ungsi sensori motory cranial yang utuh :
tingkat kesadaran membaik
tidak ada gerakan# gerakan
7
Resiko kerusakan
inolunter %etelah dilakukan
NI8 :
integritas kulit
tindakan kepera&atan
P$r%$r', S$"#'*!"
berhubungan
selama H.K ! jam,
M'"'+$3$"*
dengan gangguan
pasien menunjukan
(M'"'$3$" #$"#'#
status metabolic
integritas kulit yang baik
%$r$r)
Circulation status
1) Monitor adanya
8issue $re"usion :
daerah tertentu
cerebral
yang hanya peka
Kr*$r' H'#, :
terhadap
1) Mendemonstrasikan
[email protected]@taja
status sirkulasi yang ditandai dengan :
8ekanan systole
[email protected] ) Monitor adanya paretese 5) nstruksikan
dandiastole
keluarga untuk
dalam rentang
mengobserasi
yang
kulit jika ada lsi
diharapkan
atau laserasi
8idak ada
!) unakan sarun
ortostatikhipert
tangan untuk
eni
proteksi
8idk ada tanda
7) -atasi gerakan
tanda
pada kepala,
peningkatan
leher dan
tekanan
punggung
intrakranial (tidak lebih dari 17 mmg) ) Mendemonstrasikan kemampuan kogniti" yang ditandai
6) Monitor kemampuan -/A) olaborasi pemberian analgetik 2) Monitor adanya tromboplebitis
dengan:
berkomunikasi
menganai
dengan jelas
penyebab
dan sesuai
perubahan
dengan
sensasi
kemampuan menunjukkan
perhatian, konsentrasi dan orientasi memproses
in"ormasi membuat keputusan dengan benar 5) Menunjukkan "ungsi sensori motori cranial yang utuh :
tingkat kesadaran mambaik
9) Diskusikan
tidak ada gerakan gerakan inolunter
DATAR PUSTAKA
$utra, Deddy %atriya. Muntah pada anak. Di sunting dan di terbitkan . -agian lmu esehatan /nak R%D /ri"in /chmad@ =#