LAPORAN PENDAHULUAN SPLENOMEGALI
1. Pengertian
Splenomegali adalah kondisi pembesaran pada organ limpa. Limpa terletak di bawah dada, di balik susunan tulang rusuk sebelah kiri. Pada kondisi splenomegali, limpa yang sewajarnya berukuran sebesar kepalan tangan, dapat menjadi berukuran antara 11 cm hingga lebih dari 20 cm dengan berat yang mencapai atau lebih dari 1 kg. Kondis Kondisii ini dapat dapat turut turut memeng memengaru aruhi hi ungsi ungsi limpa limpa jika jika tidak tidak segera segera diobat diobati. i. !eberap !eberapaa ungsi ungsi dasar dasar limpa limpa yang yang dapat dapat ikut ikut tergang terganggu, gu, yaitu yaitu kemamp kemampuan uan menyaring sel darah sehat dari sel darah yang rusak, dan sebagai penyimpanan sel darah merah dan platelet. Sel darah merah dan platelet berperan dalam proses pembekuan darah. "umlah sel darah merah yang berlebihan dalam limpa dapat menyu menyumba mbatt limpa, limpa, merusa merusak, k, atau mengha menghancu ncurka rkan n beberap beberapaa bagian bagian di dalam dalam limpa. #eng #engan an begi begitu tu,, sple spleno nom megal egalii dapa dapatt beru beruju jung ng kepa kepada da kond kondis isii lain lain yang ang mengancam kesehatan penderita, seperti mudah terkena ineksi dan pendarahan. 2. Anat Anatom omii Fis Fisio iolo logi gi Lie Lien n
Anatomi lien
Lien$ spleen$ limpa merupakan organ %&S '%eticuloendothelial system( yang terletak di ca)um abdomen pada regio hipokondrium$ hipokondriaka sinistra. Lien terletak terletak sepanjang sepanjang costa costa *+, +, dan +* sinistr sinistraa dan ekstrem ekstremitas itas ineri ineriorny ornyaa berjalan ke depan sampai sejauh linea aksillaris media. Lien juga merupakan organ intra peritoneal. Morfologi Lien Lien memiliki 2 acies, acies diaphragmatica diaphragmatica yang berbentuk berbentuk kon)e dan acies )isceralis yang berbentuk lebih datar. -acies -acies diaphr diaphragm agmatic aticaa lien berhad berhadapa apan n dengan dengan diaphr diaphragm agmaa dan costa costa *+ +* sinistra.Sedangkan acies )isceralisnya memiliki / acies, yaitu acies renalis yang berhadapan dg ren sinistra, acies gastric yang berhadapan dengan gaster, dan acies acies colica colica yang yang berhad berhadapa apan n dengan dengan leura leura coli coli sinist sinistra. ra. Ketiga Ketiga acies acies tsb bertemu pd hilus lienalis. #imana hilus lienalis merupakan tempat keluar dan masu masukn knya ya dari dari )asa. )asa.. . lien lienali alis. s.Pa Pada da hilu hiluss lien lienali alis, s, juga juga meru merupa paka kan n tmp tmp menggantungnya cauda pancreas. Lien memiliki 2 margo, yaitu margo anterior dan margo posterior. Selain itu, lien jg memiliki 2 ekstremitas, yaitu ekstremitas superior, dan ekstremitas inerior. Penggantng Lien Lig. Lig. astr astrol olie iena nalis lis yang yang memb memben enta tang ng dari dari hilu hiluss lien lienali aliss smp smp pada pada • •
cur)ature major gaster. Lig. Lienorenalis
!as"larisasi Lien
Lien di )askularisasi oleh a. lienalis yang merupakan cabang dari truncus coeliacus$ triple hallery bersama a. hepatica communis, dan a. gastric sinistra. riple hallery sendiri merupakan cabang dari aorta abdominalis yang dicabangkan setinggi • •
3ertebra horacal +** 3ertebrae Lumbal *
Sedangkan ). lienalis meninggalkan hilus lienalis berjalan ke posterior dari cauda dan corpus pancreas untuk bermuara ke ). portae hepatis bersama dg ). mesenterica superior dan ). mesenterica inerior. Inner#asi Lien
Lien di inner)asi oleh persaraan simpatis oleh n. sympaticus sengmen horacal 3* 4 + dan persaraan parasimpatisnya oleh n. 3agus 'n. +( Fngsi Lien$
5rgan limoid terbesar
mp pembentukan sel darah saat oetus
empat perombakan 6b
Pemeri"saan Fisi" Lien
Pemeriksaan lien dilakukan untuk mengetahui adanya splenomegali, sepeti pada kasus leukemia, limpoma, dll. 7ntuk mengetahui ada tidaknya splenomegali, dapat dilakukan pemeriksaan palpasi dna perkusi, caranya seperti ini. Palpasi lien Lien apabila terjadi pembesaran, lien akan membesar kea rah caudomedioanterior. 5leh karena itu, palpasi lien dilakukan sepanjang garis schuner, yaitu garis yang terbentang dari Spina *schiadica 8nterior Superior 'S*8S( detra melewati umbilicus
samapi
ke arcus
costae
sinistra.
7ntuk
mengetahui
ukuran
pembesarannya yaitu dg membagi garis schuner td mjd 9 bagian, yaitu S* berawal pada arcus costae sinistra, S*3 pada umbilicus dan S3*** pada S*8S detra. Perkusi Lien Sedangkan untuk melakukan perkusi pada lien, kita dapat melakukan nya pada area traube, atau traube:s space.;aitu merupakan sebuah tempat yg terletak di *
!erikut penyakit atau ineksi yang berperan dalam berkembangnya kondisi splenomegali, antara lain=
*neksi )irus, misalnya ineksi mononukleosis. Pada negaranegara berkembang, ineksi mononukleosis adalah penyebab splenomegali yang paling sering.
*neksi parasit, seperti malaria.
*neksi bakteri, misalnya penyakit siilis atau endokarditis.
*niltrasi selsel kanker ke lima pada kanker darah 'seperti leukemia( dan limoma 'seperti penyakit 6odgkin(.
Sirosis dan kondisi lain yang berkaitan dengan organ hati.
!erbagai jenis hemolitik anemia, yaitu kondisi yang menyebabkan hancurnya sel darah merah.
angguan metabolisme, misalnya penyakit aucher dan iemannPick.
ekanan atau pembekuan yang terjadi pada pembuluh darah limpa, atau hati.
Selain akibat penyakit dan ineksi, beberapa aktor risiko tambahan juga dihadapi oleh
kelompok
tertentu
yang
menjadikan
mereka
rentan
terkena
splenomegali. -aktoraktor risiko ini, antara lain= 5rangorang yang tinggal di kawasan atau bepergian ke area yang
memiliki riwayat penyebaran epidemi malaria. Penderita penyakit aucher, iemannPick, atau gangguan metabolisme
turunan lainnya yang dapat berdampak kepada kondisi organ limpa dan hati. 8nakanak dan remaja yang mengalami gangguan sistem kekebalan tubuh,
neoplasia, hemolisis, atau terkena ineksi mononukleosis. ). Ge*ala S(lenomegali
Splenomegali dapat tidak disertai dengan kemunculan gejala pada diri penderita. amun, pada sebagian penderita, dapat teraba sebuah benjolan pada area kiri atas perut dan mungkin menimbulkan rasa sakit. !enjolan ini berisiko melebar ke arah perut, dada, hingga bahu kiri pasien. ejala lain yang mungkin dirasakan, antara lain=
>erasa kenyang tanpa sebab atau setelah mengonsumsi makanan dalam porsi kecil. 6al ini disebabkan oleh pembesaran limpa yang menekan area perut.
Kelelahan.
8nemia.
Lebih sering mengalami ineksi akibat terganggunya ungsi organ limpa.
Lebih mudah mengalami pendarahan.
%asa sakit bertambah buruk ketika bernapas.
+. Diagnosis S(lenomegali
!iasanya dokter dapat merasakan limpa yang membesar pada saat pemeriksaan isik. 7ntuk memastikan penyebab splenomagali, pasien mungkin akan melakukan tes darah, ultrasound, dan pencitraan organ tubuh untuk mendapatkan dan memastikan diagnosis splenomegali. es darah dilakukan untuk mengetahui jumlah berbagai jenis sel darah di tubuh, termasuk sel darah merah, sel darah putih, dan platelet. es pencitraan tubuh < scan atau tes ultrasound mungkin turut dilakukan untuk mengetahui ukuran limpa dan melihat keadaan organ lain yang tertekan akibat ukuran limpa yang membesar. Sementara itu, tes >%* scan dapat dilakukan untuk mengetahui seberapa baik aliran darah dalam limpa.
es penunjang lain juga mungkin dilakukan untuk mencari tahu penyebab splenomegali, seperti tes ungsi organ hati dan uji tulang sumsum untuk mendapatkan
inormasi
lebih
banyak
tentang
kondisi
yang
mendasari
splenomegali. 7ji tulang sumsum dapat dilakukan dengan prosedur bedah biopsi atau menyedot 'aspirasi( cairan sumsum. Kedua prosedur juga bisa dilakukan secara bersamaan.
Pada kasus tertentu, dokter dapat mengangkat limpa untuk diperiksa di bawah mikroskop. indakan ini bertujuan mencari tahu kemungkinan adanya limoma atau penyebab splenomegali lainnya yang tidak terdeteksi oleh pemeriksaan pemeriksaan lain yang telah disebutkan sebelumnya.
,. Pengo'atan S(lenomegali
>engingat splenomegali dapat dipicu oleh beberapa penyakit yang diderita pasien, maka okus utama dari pengobatan splenomegali akan dimulai dengan upaya penyembuhan penyakitpenyakit yang mendasari tersebut terlebih dahulu. >isalnya, untuk splenomegali yang disebabkan oleh ineksi bakteri, dokter akan meresepkan antibiotik sebagai tindakan pengobatan. Splenomegali yang tidak disertai gejala dan tidak ditemukan penyebabnya dapat membutuhkan waktu e)aluasi yang lebih lama. #okter akan menyarankan untuk menunggu sambil mengawasi perkembangan kondisi 8nda.
Sebuah tindakan pembedahan juga mungkin diambil ketika splenomegali telah menyebabkan komplikasi serius, tidak diketahui penyebabnya, ataupun saat penyebabnya diketahui namun tidak dapat disembuhkan. 8lternati lain dari prosedur pembedahan ini adalah terapi radiasi untuk mengecilkan limpa.
Penderita splenomegali sebaiknya membatasi kegiatan isik yang dapat menyebabkan pecah atau bocornya limpa, seperti sepak bola, hoki, dan kegiatan isik lain. unakan sabuk pengaman saat berkendara untuk menjaga keselamatan dan mencegah cedera pada organ limpa. Pastikan 8nda telah mendapatkan atau memperbarui )aksinasi tahunan, seperti )aksinasi lu, tetanus, diteri, dan batuk rejan 'pertusis(. 3aksinasi diperlukan karena penderita splenomegali rentan terkena ineksi. Pasien dapat menanyakan kepada dokter mengenai )aksinasi tambahan lain yang diperlukan.
Pasien yang organ limpanya telah diangkat tetap dapat hidup akti dan berakti)itas dengan normal, namun akan memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena ineksi dan dapat membahayakan nyawanya. !eberapa langkah berikut dapat membantu mengurangi risiko ineksi pada pasien yang telah mengalami pengangkatan organ limpa, yaitu=
>engonsumsi penisilin atau antibiotik lainnya setelah operasi atau ketika ada kemungkinan terjadi ineksi. Selain itu, segera hubungi dokter jika merasa mengalami demam karena kondisi ini juga bisa dianggap sebagai indikasi ineksi.
>endapatkan )aksinasi sebelum dan sesudah pengangkatan lima.
!eberapa jenis )aksin yang tersedia, antara lain pneumococcal 'yang diberikan tiap lima tahun semenjak operasi dilakukan(, meningococcal , dan haemophilus influenzae. 3aksin)aksin ini akan melindungi pasien dari pneumonia, meningitis, dan ineksi pada tulang, sendi, serta darah. >enghindari kunjungan ke daerahdaerah yang memiliki riwayat
penyebaran suatu penyakit, seperti malaria. -. om(li"asi S(lenomegali
"ika tidak segera diobati, splenomegali dapat memicu ineksi atau kondisi anemia yang disebabkan oleh berkurangnya jumlah sel darah merah, platelet, dan sel darah putih di dalam aliran darah. Selain itu, limpa berisiko untuk pecah atau bocor sehingga memicu pendarahan pada rongga perut yang dapat mengancam nyawa. /. Pen0egaan S(lenomegali
Pencegahan splenomegali dapat dimulai dengan menghindari melakukan halhal yang dapat memicu terjadinya penyakit penyebab munculnya kondisi ini. >isalnya, menjalani )aksinasi secara terjadwal dapat menjadi tindakan yang diwajibkan sebagai pencegah ineksi. Konsultasikan kepada dokter mengenai )aksin apa saja yang dibutuhkan sesuai dengan kondisi 8nda. >engurangi konsumsi alkohol untuk menghindari terkena sirosis hati juga dapat dilakukan. Selain itu, bila ingin melakukan perjalanan ke daerah yang endemik malaria, pergilah ke dokter untuk mendapatkan terapi proilaksis. . Fo"s Peng"a*ian Aktivitas dan istirahat
kelemahan, kelelahan, terlalu lelah, letargi, penurunan massa otot$tonus. Sirkulasi
%iwayat agal jantung koroner kronis, perikarditis, penyakit jantung, reumatik, kanker, #istrimia, bunyi jantung ekstra 'S/, S?(. Eliminasi
-latus, #istensi abdomen 'hepatomegali, splenomegali, asites(, penurunan atau tidak ada bising usus, -eces warna tanah liat, melena, urin gelap, pekat. Nutrisi
8noreksia, tidak toleran terhadap makanan$tidak dapat menerima, >ual, muntah, Penurunan berat badan atau peningkatan cairan penggunaan jaringan, &dema umum pada jaringan, Kulit kering,urgor buruk, *kterik, angioma spider, aas berbau$etor hepatikus, perdarahan gusi. Neurosensori
5rang terdekat dapat melaporkan perubahan keperibadian, penurunan mental, perubahan mental, bingung halusinasi, koma bicara lambat$tak jelas. Nyeri
yeri tekan abdomen$nyeri kuadran atas, Pruritus, euritis Perier, Perilaku berhatihati$distraksi, -okus pada diri sendiri. Respirasi
#ispnea akipnea, pernapasan dangkal, bunyi napas tambahan, &kspansi paru terbatas 'asites(, 6ipoksia Keamanan
Pruritus, #emam 'lebih umum pada sirosis alkoholik(, *kterik, ekimosis, petekia. 8ngioma spider$teleangiektasis, eritema palmar. Seksualitas
angguan menstruasi$impoten, 8troi testis, ginekomastia, kehilangan rambut 'dada, bawah lengan, pubis(. 13. Diagnosa e(era4atan 1. yeri kronis berhubungan dengan agen injuri biologi 'hati yang membesar
serta nyeri tekan dan asites( 2. *ntoleransi akti)itas berhubungan dengan kelelahan dan penurunan berat
badan /. 6ipertermia berhubungan dengan proses inlamasi pada lien ?. Ketidakseimbangan nutrisi, kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan anoreksia dan gangguan gastrointestinal.
@. Pola napas yang tidak eekti berhubungan dengan asites dan restriksi
pengembangan toraks akibat aistes, distensi abdomen serta adanya cairan dalam rongga toraks 6. %esiko
cedera
berhubungan
dengan
hipertensi
portal,
perubahan
mekanisme pembekuan dan gangguan dalam proses detoksiikasi obat . 11. Inter#ensi e(era4atan
N&eri "ronis 'er'ngan 5engan agen in*ri 'iologi 6ati &ang mem'esar serta n&eri te"an 5an asites7 Tujuan dan kriteria hasil (NOC)
Setelah diberikan perawatan pasien akan= >emperlihatkan pengendaian nyeri, yang dibuktikan oleh indicator sebagai berikut= 1
tidak pernah
2
jarang
/
kadangkadang
?
sering
@
selalu
*ndicator >engenali awitan nyeri >enggunakan tindakan pencegahan >elaporkan nyeri dapat dikendaikan
1
2
/
?
@
>enunjukan tingkat nyeri, yang dibuktikan oleh indicator sebagai berikut= 1
sangat berat
2
berat
/
sedang
?
ringan
@
tidak ada *ndicator &kspresi nyeri pada wajah elisah atau ketegangan otot #urasi episode nyeri
1
2
/
?
@
>erintih dan menangis gelisah •
memperlihatkan teknik relaksasi secara indi)idual yang eekti untuk mencapai kenyamanan
•
mempertahankan nyeri pada A.atau kurang 'dengan skala 010(
•
melaporkan kesejahteraan isik dan psikologis
•
mengenali
actor
penyebab
dan
menggunakan
tindakan
untuk
memodiikasi actor tersebut •
melaporkan nyeri kepada pelayan kesehatan
•
melaporkan pola tidur yang baik
Intervensi keperaatan (NIC)
Pengkajian •
unakan laporan dari pasien sendiri sebagai pilihan pertama untuk mengumpulkan inormasi pengkajian
•
>inta pasien untuk menilai nyeri dengan skala 010.
•
unakan bagan alir nyeri untuk mementau peredaan nyeri oleh analgesic dan kemungkinan eek sampingnya
•
Kaji dampak agama, budaya dan kepercayaan, dan lingkungan terhadap nyeri dan respon pasien
•
#alam mengkaji nyeri pasien, gunakan katakata yang sesuai usia dan tingkat perkembangan pasien
Manajemen nyeri: •
Lakukan
pengkajian
nyeri
secara
komprehensi
meliputi
lokasi,
karakteristik, awitan dan durasi, rekuensi, kualitas, intensitas atau keparahan nyeri dan actor presipitasinya •
5bser)asi isyarat non)erbal ketidaknyamanan, khususnya pada mereka yang tidak mampu berkomunikasi eekti
Penyuluhan untuk pasien$keluarga
Sertakan dalam instruksi pemulangan pasien obat khusus yang harus
•
diminum, rekuensi, rekuensi pemberian, kemungkinan eek samping, kemungkinan interaksi obat, kewaspadaan khusus saat mengkonsumsi obat tersebut dan nama orang yang harus dihubungi bila mengalami nyeri membandel. *nstruksikan pasien untuk menginormasikan pada perawat jika peredaan
•
nyeri tidak dapat dicapai *normasikan kepada pasien tentang prosedur yang dapat meningkatkan
•
nyeri dan tawarkan strategi koping yang ditawarkan Perbaiki kesalahan persepsi tentang analgesic narkotik atau oploid 'resiko
•
ketergantungan atau o)erdosis( Manajemen nyeri: !erikan inormasi tentang nyeri, seperti penyebab nyeri, berapa lama akan
•
berlangsung, dan antisipasi ketidaknyamanan akibat prosedur 8jarkan penggunaan teknik nonarmakologi 'relaksasi, distraksi, terapi(
•
8kti)itas kolaborati Kelola nyeri pasca bedah awal dengan pemberian opiate yang terjadwal
•
'missal, setiap ? jam selama /B jam( atau P<8
Manajemen nyeri: •
unakan tindakan pengendalian nyeri sebelum nyeri menjadi lebih berat
•
Laporkan kepada dokter jika tindakan tidak berhasil atau jika keluhan saat ini merupakan perubahan yang bermakna dari pengalaman nyeri pasien dimasa lalu
Perawatan dirumah •
*nter)ensi di atas dapat disesuaikan untuk perawatan dirumah
•
8jarkan klien dan keluarga untuk memanaatkan teknologi yang diperlukan dalam pemberian obat
Intoleransi a"ti#itas 'er'ngan 5engan "elelaan 5an (enrnan 'erat 'a5an Tujuan dan kriteria hasil (NOC)
Setelah diberikan perawatan pasien akan menunjukkan= >entoleransi akti)itas yang bisasa dilakukan, yang dibuktikan oleh toleransi akti)itas, ketahanan, penghematan energy, kebugaran isik, energy psikomotorik, dan perawatan diri, 8#L. >enunjukkan toleransi akti)itas, yang dibuktikan oleh indicator sebagai berikut= 1
gangguan eksterm
2
berat
/
sedang
?
ringan
@
tidak ada gangguan
*ndikator Saturasi oksigen saat
1
2
/
?
@
berakti)itas -rekuensi pernapasan saat berakti)itas Kemampuan untuk berbicara saat berakti)itas isik >endemonstrasikan penghematan energy, yang dibuktikan oleh indicator sebagai berikut= 1
tidak pernah
2
jarang
/
kadangkadang
?
sering
@
selalu
*ndikator >enyadari keterbatasan energy >enyeimbangkan akti)itas dan istirahat >engatur jadwal akti)itas untuk menghemat energy Intervensi keperaatan (NIC)
Pengkajian
1
2
/
?
@
•
Kaji tingkat kemampuan pasien untuk berpindah dari tempat tidur, berdiri, ambulasi, dan melakukan 8#L
•
Kaji respon emosi, sosial dan spiritual terhadap akti)itas
•
&)aluasi moti)asi dan keinginan pasien untuk meningkatkan akti)itas
Manajemen energy (NIC): •
entukan penyebab keletihan
•
Pantau respon kardiorespiratori terhadap akti)itas
•
Pantau respon oksigen pasien terhadap akti)itas
•
Pantau respon nutrisi untuk memastikan sumbersumber energy yang adekuat
•
Pantau dan dokumentasikan pola tidur pasien dan lamanya waktu tidur dalam jam
Penyuluhan untuk pasien dan keluarga •
*nstruksikan pada pasien dan keluarga untuk=
•
Penggunaan teknik napas terkontrol selama akti)itas, jika perlu
•
>engenali tanda dan gejala intoleransi akti)itas, termasuk kondisi yang perlu dilaporkan ke dokter
•
Pentingnya nutrisi yang baik
•
Penggunaan peralatan seperti oksigen saat akti)itas
•
Penggunaan tehnik relaksasi selama akti)itas
•
#ampak intoleransi akti)itas terhadap tanggung jawab peran dalam keluarga
•
indakan untuk menghemat energy
Manajemen energy (NIC): •
8jarkan pada pasien dan orang terdekat tentang teknik perawatan diri yang akan meminimakan konsumsi oksigen
•
8jarkan tentang pengaturan akti)itas dan teknik manajemen waktu untuk mencegah kelelahan
8kti)itas kolaborati
•
!erikan pengobatan nyeri sebelum akti)itas, apabila nyeri merupakan salah satu penyebab
•
Kolaborasikan dengan ahli terapi okupasi, isik atau rekreasi untuk merencanakan dan memantau program akti)itas, jika perlu.
•
7ntuk pasien yang mengalami sakit jiwa, rujuk kelayanan kesehatan jiwa dirumah
•
%ujuk pasien kepelayanan kesehatan rumah untuk mendapatkan pelayanan bantuan perawtan rumah, jika perlu
•
%ujuk pasien keahli giCi untuk perencanaan diet
•
%ujuk pasien kepusat rehabilitasi jantung jika keletihan berhubungan dengan penyakit jantung
8kti)itas lain •
6indari menjadwalkan pelaksanaan akti)itas perawatan selama periode istirahat
•
!antu pasien untuk mengubah posisi secara berkala, jika perlu
•
Pantau tandatanda )ital sebelum, selama dan sesudah akti)itas
•
%encanakan akti)itas bersama pasien secara terjadwal antar istirahat dan latihan
Manajemen energy (NIC); •
!antu pasien untuk mengidentiikasi pilihan akti)itas
•
%encanakan akti)itas pada periode saat pasien memiliki energy paling banyak
•
!antu pasien untuk akti)itas isik teratur
•
!antu rangsangan lingkungan untuk relaksasi
•
!antu pasien untuk melakukan pemantauan mandiri dengan membuat dan menggunakan dokumentasi tertulis untuk mencatat asupan kalori dan energy
Perawatan dirumah •
&)aluasi kondisi rumah yang dapat menyebabkan intoleransi akti)itas
•
Kaji kebutuhan terhadap alat bantu, oksigen dan lain sebagainga dirumah
Hi(ertermia 'er'ngan 5engan (roses inflamasi (a5a sirosis
Tujuan dan kriteria hasil (NOC)
Setelah diberikan perawatan pasien akan menunjukkan termoregulasi yang dibuktikan oleh indicator sebagai berikut= 1
ganguan eksterm
2
berat
/
sedang
?
ringan
@
tidak ada gangguan
*ndicator Peningkatan suhu kulit 6ipertermia #ehidrasi >engantuk !erkeringat saat panas #enyut nadi radialis -rekuensi pernapasan
1
2
/
?
@
Intervensi Keperaatan (NIC)
!aca juga akti)itas keperawatan untuk Dresiko ketidakseimbangan suhu tubuhE Pengkajian •
Pantau akti)itas kejang
•
Pantau hidrasi 'turgor kulit, kelembaban membrane mukosa(
•
Pantau td, nadi dan pernapasan
•
Kaji ketepatan jenis pakaian yang digunakan sesuai dengan suhu lingkungan
Unuk pasien !e"ah: •
#apatkan riwayat hipertermi maligma, kematian akibat anastesi, atau demam pasca bedah pada indi)udu atau keluarga
•
Pantau tanda hipertermi maligna
#egulasi suhu: •
Pantau suhu minima setiap dua jam sesuai dengan kebutuhan
•
Pasang alat pantau suhu inti tubuh kontinuou, jika perlu
•
Pantau warna kulit dan suhu
Penyuluhan untuk pasien dan keluarga
•
8jarkan pasien dan keluarga dalam mengukur suhu untuk mencegah dan mengenali secara dini hipertermi
•
%egulasi suhu 'nic(F ajarkan indikasi keletihan akibat panas dan tindakan kedaruratan yang diperlukan , jika perlu
$ki%ias kola!oraif regulasi suhu: •
!erikan obat antipiretik, jika perlu
•
unakan matras dingin dan mandi air
•
6angat untuk mengatasi gangguan suhu tubuh jika perlu
8kti)itas lain •
Lepaskan pakaian yang berlebihan dan tutupi pasien dengan selimut saja
•
unakan waslap dingin di aksila, kening, tengkuk dan lipat paha
•
8njurkan asupan cairan oral, sedikitnya 2 liter sehari dengan tambahan cairan selama akti)itas berlebihan atau akti)itas dalam cuaca panas
•
unakan kipas yang berputar diruangan pasien
•
unakan selimut pendingin
Unuk hiperermi maligna: •
Lakukan perawatan kedaruratan sesuai dengan protocol
•
Sediakan peralatan kedaruratan diarea operasi sesuai dengan protocol
Perawatan dirumah •
!anyak inter)ensi diatas sesuai diterapkan untuk perawatan dirumah
•
8jarkan pasien dan keluarga cara menggunakan thermometer
•
Kaji suhu lingkungan rumah, bantu untuk mendapatkan kipas angina tau ac jika perlu
eti5a"seim'angan ntrisi8 "rang 5ari "e'tan t' 'er'ngan 5engan anore"sia 5an ganggan gastrointestinal. Tujuan dan kriteria hasil (NOC)
Setelah diberikan perawatan pasien akan menunjukkan= >emperlihatkan status giCi= asupan makanan dan cairan, yang dibuktikan oleh indicator sebagai berikut= 1. idak adekua
2. Sedikit adekuat /. akanan oral, pemberian makanan
1
2
/
?
@
lewat selang, atau nutrisi parenteral total 8supan cairan oral atau *3 •
>empertahankan berat badanA. Kg ata bertambahAkg padaA..'tglnya(
•
>enjelaskan komponen giCi adekuat
•
>engungkapkan tekad untuk mematuhi diet
•
>enoleransi diet yang dianjurkan
•
>empertahankan masa tubuh dan berat badan dalam batas normal
•
>emiliki nilai laboratorium dalam batas normal
•
>elaporkan tingkat energy yang adekuat
Intervensi keperaatan (NIC) Inter#ensi nt" sema "eti5a"seim'angan ntrisi$
Pengkajian •
entukan moti)asi pasien untuk mengubah kebiasaan makan
•
Pantau nilai laboratotium, khususnya transerin, albumin, dan elektrolit
Manajemen nurisi: •
Ketahui makanan kesukaan pasien
•
entukan kemampuan pasien untuk memenuhi kebutuhan nutrisi
•
Pantau kandungan nutrisi dan kalori pada catatan asupan
•
imbang pasien pada inter)al yang tepat
Penyuluhan untuk pasien$keluarga •
8jarkan metode untuk perencanaan makan
•
8jarkan pasien dan keluarga tentang makanan yang beriCi dan tidak mahal
•
>anajemen nutrisi= berikan inormasi yang tepat tentang kebutuhan nutrisi dan bagaimana memenuhinya
8kti)itas kolaborati •
#iskusikan dengan ahli giCi dalam menentukan kebutuhan protein pasien yang mengalami ketidakadekuatak asupan protein
•
#iskusikan dengan dokter kebutuhan stimulasi nasu makan, makanan lengkap, pemberian makanan melaui selang, atau nutrisi parenteral total agar asupan kalori yang adekuat dapat dipertahankan
•
%ujuk kedokter untuk menentukan penyebab gangguan nutrisi
•
%ujuk ke program giCi dikomunitas yang tepat jika pasien tidak dapat memenuhi asupan nutrisiyang adekuat
•
>anajemen nutrisiF tentukan dengan melakukan kolaborasi dengan ahli giCi jika diperlukan jumlah kalori, dan jenis Cat giCi yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi.
8kti)itas lain •
!uat perencanaan makan sesuai dengan selera pasien
•
#ukung anggota keluarga untuk membawa makanan kesukaan pasien:
•
Suapi pasien jika perlu
•
>anajemen nutrisi= berikan pasien minuman dan kudapan bergiCi tinggi protein, tinggi kaori yang siap dikonsumsi dan ajarkan pasien tentang cara membuat jadwal makan jika perlu
DAF9AR PUS9AA
#iktat anatomi, Situs 8bdominis, ed& 2011 ' La!oraorium $naomi' -K 7*SS7L8 8tlas 8natomi >anusia Sobotta, ed. 22, jilid 2 ' P&Puz "an #& Pa!s' &<
Sumber= "udith >. Gilkinson dan ancy %. 8hern. uku aku *I$+N,I -.P.#$/$0$N *iagnosis N$N*$' Iner%ensi NIC' -rieria hasil N,C ."isi 1. 8lih !ahasa s. &sti Gahuningsih, S.Kep dan s. #wi Gidiarti, S,Kep. &<. "akarta. #oenges, &>, 2000. #encana $suhan -epera2aan. "akarta= &<.