De&inisi Deviasi Septum Deviasi septum nasi adalah kelainan bentuk septum nasi akibat trauma dan pertumbuhan tulang rawan yang tidak seimbang. Bentuk septum nasi yang normal adalah lurus dan berada di tengah rongga hidung kecuali septum nasi orang dewasa yang tidak lurus sempurna. Dikatakan septum deviasi jika terdapat penyimpangan dari media spenoidalis oleh adanya perubahan struktur mukosa tulang rawan. Septum deviasi dikatakan juga hidung bengkok karena adanya penyimpangan garis tengah disertai obstruksi Nasi yang idiopatik. Deviasi septum yang ringan (1 atau 2 mm masih dalam batas normal dan tidak akan mengganggu! akan tetapi bila deviasi itu cukup berat! akan menyebabkan penyempitan pada salah satu sisi hidung. "da # bentuk de$ormitas septum nasi! yaitu % 1. Deviasi. Deviasi septum nasi berbentuk huru$ & dan S. 2. Dislokasi. Bagian bawah tulang rawan septum nasi keluar dari krista maksila dan masuk ke dalam rongga hidung. '. enonjolan. enonjolan tulang dan kartilago septum nasi berbentuk krista dan spina. Bentuk krista berupa penonjolan yang memanjang dari depan ke belakang. Bentuk spina berupa penonjolan yang runcing dan pipih. #. Sinekia. Sinekia merupakan pertemuan dan perlekatan antara deviasi atau krista septum nasi dengan konka nasi yang berada di hadapannya sehingga makin memperberat obstruksi nasi ()atih! 2*1*. ". Anatomi Anatomi
Septum nasi adalah suatu dinding yang memisahkan hidung menjadi dua rongga yang terdiri dari bagian karilago yang lunak! kartilago +uadrangularis! tulang yang sangat tipis! lamina perpendicularis os ethmoidalis! dan tulang yang lebih tebal! yakni os vomer! dan bagian,bagian kecil dari os ma-illa! os palatum! os nasal! dan os s phenoidalis Septum nasi dilapisi oleh membran mukosa dimana sel,sel epitelnya merupakan jenis sel epitel pseudostrati$ied kolumna yang bersilia yang dikenal sebagai mukosa respiratorius. apisan ini berhubungan erat dengan periosteum dan pericondrium. "rea bagian bawah dikenal sebagai regio respirasi sedangkan bagian atas dikenal sebagai regio ol$aktorius sebab epitelnya mengandung sel,sel ol$aktorius. Diantara para ahli ada yang membagi de$ormitas septum nasi menjadi # dan ada yang membaginya menjadi / (klasi$ikasi 0ladina. embagian menjadi # macam de$ormitas septum nasi meliputi%
1. Deviasi!berbentuk huru$ & atau S 2. Dislokasi! yaitu bagian bawah kartilago septum keluar dari krista maksilla dan masuk ke dalam rongga hidung '. enonjolan tulang atau tulang rawan septum! bila memanjang dari depan ke belakang disebut krista! dan bila sangat runcing dan pipih disebut spina
#. Bila deviasi atau krista septum bertemu dan melekat dengan konka dihadapannya disebut sinekia. Bentuk ini akan menambah beratn ya obstruksi #. embagian menjadi / macam de$ormitas septum nasi meliputi% 1. enonjolan unilateral yang tidak mengganggu katup hidung 2. enonjolan unilateral yang mengganggu $ungsi katup hidung '. Satu penonjolan yang terdapat di bagian atas konka nasalis media #. Satu penonjolan di bagian atas konka nasalis media dan satu penonjolan lainnya di sisi yang berlawanan . Satu jembatan terbentuk di bagian bawah septum . 3erdapat sulcus di bagian caudo,ventral septum! sedangkan di sisi yang berlawanan terbentuk jembatan sehingga menambah ketidaksimetrisan rongga hidung /. ola yang merupakan campuran de$ormitas 1 4
5. /tiologi Deviasi Septum 3rauma merupakan penyebab terbanyak deviasi septum nasi. 3rauma bisa saja kita alami sesudah lahir! selama partus dan masa janin intrauterin. 5etidakseimbangan pertumbuhan tulang rawan septum nasi yang terus tumbuh dapat pula menyebabkan deviasi septum nasi dimana pada saat bersamaan batas atas dan batas bawah septum nasi telah menetap. Deviasi septum nasi yang ringan tidak menimbulkan gangguan. 6angguan dapat terjadi pada deviasi septum nasi yang cukup berat. )ungsi hidung akan terganggu dan lama,kelamaan bisa menyebabkan komplikasi. D. Pato&isiologi 3rauma yang terus menerus pada tulang rawan hidung secara langsung atau pun tidak langsung
perubahan dan pertumbuhan struktur mukosa tulang rawan
drainage dari sekret terganggu
hidung bebrau dan dirasa buntu
Septoplasty /. 1e6ala Klinis
7bstruksi pada 8idung 9asa nyeri pada kepala dan disekitar mata 6angguan indra penciuman 7. Pemriksaan Penun6ang
1. 9adiologi )oto waters adanya kelainan tulang hidung 2. emeriksaan laboratorium meliputi % Darah lengkap! )aal hemostasis. 1. Penatalaksanaan
enatalaksanaan bervariasi dari tidak melakukan apa,apa bila pada hakekatnya pasien asimtomatik! pemberian analgesik bila pasien menderita sakit kepala! dekongestan untuk mengurangi sekret! antibiotik untuk mencegah in$eksi sampai pembedahan septum yang luas. "spek pentingnya seberapa jauh gejala tersebut mengganggu pasien. 7perasi ini harus dilakukan oleh ahli yang mengetahui cara pembedahan saluran pernapasan hidung. embedahan deviasi septum mempunyai indikasi primer obstruksi saluran pernapasan hidung. :ndikasi,indikasi lain timbul pada pasien yang mengalami epistaksis; pada kasus ini septum perlu dioperasi untuk membuang de$ormitas dan mencapai lokasi perdarahan 1. Suatu operasi mungkin diperlukan karena de$ormitas ini merupakan predisposisi bagi rinosinusitis berulang atau karena abnormalitas bermakna yang tidak hanya mengganggu $ungsi saluran pernapasan hidung dengan menimbulkan obstruksi hidung tetapi juga menyebabkan gejala, gejala seperti nyeri kepala dan nyeri wajah. :ndikasi lain bagi operasi septum nasi adalah untuk mencapai os sphenoidalis bagi lesi,lesi di sinus sphenoidalis! atau untuk mencapai sella tursika dan kelenjar pituitaria. ebih lanjut! indikasi terpenting pembedahan septum nasi adalah obstruksi saluran pernapasan hidung sewaktu bernapas. "da 2 jenis tindakan operati$ yang dapat dilakukan pada pasien dengan keluhan yang nyata yaitu reseksi submukosa dan septoplasti. 9eseksi subkumukosa ( submucous septum resection! S09 merupakan oprasi mukoperikondrium dan mukoperiosteum kedua sisi dilepaskan dari tulang rawan dan tulang septum. Bagian tulang atau tulang rawan septum kemudian diangkat! sehingga mukoperikondrium dan mukoperiosteum sisi kiri dan kanan akan langsung bertemu di garis tengah. ada umumnya operasi ini telah digantikan oleh rekonstruksi atau reposisi septum nasi.
Septoplasti atau reposisi septum. ada operasi ini tulang rawan yang bengkok direposisi. 8anya bagian yang berlebihan saja yang dikeluarkan. :nsisi kecil dibuat pada hidung sehingga tulang dan tulang rawan hidung dapat diinspeksi dengan baik. 3onjolan,tonjolan tulang yang ada disingkirkan. 3ulang rawan yang menyimpang dikembalikan ke posisinya yang normal. 3ulang,tulang juga dikembalikan ke tengah untuk menjamin aliran udara yang normal. Setelah itu sepasang splint
Konsep Dasar Asuhan Kepera'atan ". engkajian 1. &iri 4 &iri =mum (berisi identitas pasien. 2. 9iwayat keperawatan 5eluhan =tama • 3idak dapat berna$as melalui hidung! ada sesuatu yang mengganjal. 9iwayat enyakit sekarang. • "danya keluhan tidak dapat berna$as melalui hidung! hidung terasa nyeri! tidak dapat makan karena takut tersedak. 9iwayat penyakit dahulu • ilek terus menerus! biasanya lebih dari satu tahun dan tidak ada perubahan meskipun diberi obat. '. emeriksaan )isik. 8idung% "da luka operasi! terdapat tampon > 1! mm yang tampak dari luar! pernapasan pindah ke mulut. B. Diagnosa 1. erubahan ola Na$as berhubungan dengan 3ampon ada 8idung. 2. 6angguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan luka operasi. &. :ntervensi 1. erubahan pola na$as sehubungan dengan tampon pada hidung. 3ujuan % erubahan pola na$as teratasi dalam 2-2# jam. 5riteria hasil % 3ampon di lepas! 5lien dapat berna$as melalui hidung. Intervensi
%asional
?elaskan tentang perubahan pola na$as dan berna$as melalui mulut. "njurkan klien untuk tidur @ duduk (semi $owler dan na$as melalui mulut. Beri tindakan perawatan untuk % 7ral hygiene! 9awatlukadengan BA& dan 8272 dan -ylocain<" Nebulier tanpa obat. 5olaborasi dengan dokter untuk pemberian kalmethason dan bronchodilator. 0onitor vital sign.
5lien < keluarga mengerti sebab akibat perubahan pola na$as. 0embuat paru mengembang dengan baik 0emberi rasa nyaman dan mencegah in$eksi.
)ungsi interdependent untuk mengencerkan sekret dan melonggarkan perna$asan. 0engetahui kelainan dini.
2. 6angguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan luka operasi. 3ujuan % Nyeri berkurang dalam 2 - 2# jam. 5riteriahasil % 5lien bisa tidur! klien merasa tenang! 3D 11*
9asional 5etakutan < posisi salah dapat meningkatkan respon nyeri.
0enentukan tindakan keperawatan dalam hal untuk penanganan nyeri "njurkan klien untuk menggunakan 0engurangi nyeri teknik %distraksi! relaksasi progresi$! cutaneus stimulation. 0onitor vital sign. 0engetahui kelainan dini terhadap respon nyeri