LAPORAN PENDAHULUAN MANAJEMEN
1. Definisi
Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Istilah Manajemen (management) telah diartikan oleh berbagai pihak dengan perspektif yang berbeda, misalnya pengelolaan, pembinaan, pengurusan, ketata laksanaan, kepemimipinan, pemimpin, ketata pengurusan, administrasi, dan sebagainya. Untuk lebih jelasnya ada beberapa definisi atau pengertian dari Manajemen, yaitu sebagai berikut: John D. Millett mengatakan adalah suatu proses pengarahan dan pemberian fasilitas kerja kepada orang yang diorganisasikan dalam kelompok formal untuk mencapai t ujuan.
Definisi lain dari Manajemen adalah suatu proses melakukan kegiatan atau usaha untuk mencapai tujuan organisasi melalui kerjasama dengan orang lain. (Harsey dan Blanchard).
Manajemen
adalah
pengorganisasian
seluruh
sumber
daya
melalui
perencanaan, pengorganisasian, pemberian bimbingan dan pengendalian agar tercapai sasaran-sasaran dan tujuan-tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. (Henry L.Silk). dan menurut Suyanto Manajemen adalah sebuah kegiatan yang sangat kompleks namun teratur, sehingga bila manajemen dilaksanakan dengan baik akan mencapai hasil kegiatan yang maksimal. (Suyanto, (Suyanto, 2008).
Dari pengertian para pakar diatas disimpulkan bahwa manajemen adalah suatu proses untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan melalui perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pemberian bimbingan.
Manajemen berfungsi untuk melakukan semua kegiatan yang perlu dilakukan dalam rangka pencapaian tujuan dalam batas – batas yang telah ditentukan pada
1
tingkat administrasi. Sedangkan Liang Lie mengatakan bahwa manajemen adalah suatu ilmu dan seni perencanaan, pengarahan, pengorganisasian dan pengontrol dari benda dan manusia untuk mencapai tujuan yang ditentukan sebelumnya.
Sedangkan Manajemen keperawatan adalah proses pelaksanaan pelayanan keperawatan melalui upaya staf keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan, pengobatan dan rasa aman kepada pasien, keluarga dan masyarakat. (Gillies, 1989). Manajemen keperawatan adalah suatu tugas khusus
yang
harus
dilaksanakan
oleh
pengelola
keperawatan
untuk
merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan serta mengawasi sumber – sumber yang ada, baik sumber daya maupun dana sehingga dapat memberikan pelayanan keperawatan yang efektif baik kepada pasien, keluarga dan masyrakat. (Roymond, 2012).
2. Fungsi Manajemen
Pada fungsi manajemen keperawatan terdapat beberapa elemen utama yaitu Planning
(Perencanaan),
Organizing
(Pengorganisasian),
Staffing
(Kepegawaian Directing (Pengarahan), Controlling (Pengendalian/Evaluasi). a. Planning (Perencanaan) Fungsi planning (perencanaan) adalah fungsi terpenting dalam manajemen, oleh karena fungsi ini akan menentukan fungsi-fungsi manajemen lainnya. Menurut Muninjaya, (1999) fungsi perencanaan merupakan landasan dasar dari fungsi manajemen secara keseluruhan. Tanpa ada fungsi perencanaan tidak mungkin fungsi manajemen lainnya akan dapat dilaksanakan dengan baik. Perencanaan akan memberikan pola pandang secara menyeluruh terhadap semua pekerjaan yang akan dijalankan, siapa yang akan melakukan, dan kapan akan dilakukan. Perencanaan merupakan tuntutan terhadap proses pencapaian tujuan secara efektif dan efesien. Swanburg (2000) mengatakan bahwa planning adalah memutuskan seberapa luas akan dilakukan, bagaimana melakukan dan siapa yang melakukannya. Dibidang
2
kesehatan
perencanaan
dapat
didefenisikan
sebagai
proses
untuk
menumbuhkan, merumuskan masalah-masalah kesehatan di masyarakat, menentukan kebutuhan dan sumber daya yang tersedia, menetapkan tujuan program yang paling pokok, dan menyusun langkah-langkah untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan tersebut.
b. Organizing (Pengorganisasian) Pengorganisasian adalah suatu langkah untuk menetapkan, menggolongkan dan mengatur berbagai macam kegiatan, penetapan tugas-tugas dan wewenang seseorang, pendelegasian wewenang dalam rangka mencapai tujuan. Fungsi pengorganisasian merupakan alat untuk memadukan semua kegiatan yang beraspek personil, finansial, material dan tata cara dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Muninjaya, 1999). Berdasarkan penjelasan tersebut, organisasi dapat dipandang sebagai rangkaian aktivitas menyusun suatu kerangka yang menjadi wadah bagi segenap
kegiatan
usaha
kerjasama
dengan
jalan
membagi
dan
mengelompokkan pekerjaan-pekerjaan yang harus dilaksanakan serta menyusun jalinan hubungan kerja di antara para pekerjanya.
c. Staffing (Kepegawaian) Staffing merupakan metodologi pengaturan staff, proses yang teratur, sistematis berdasarkan rasional yang diterapkan untuk menentukan jumlah personil suatu organisasi yang dibutuhkan dalam situasi tertentu (Swanburg, 2000). Proses pengaturan staff bersifat kompleks. Komponen pengaturan staff adalah sistem kontrol termasuk studi pengaturan staff, penguasaan rencana pengaturan staff, rencana penjadwalan, dan Sistem Informasi Manajemen Keperawatan (SIMK). SIMK meliputi lima elemen yaitu kualitas perawatan pasien, karakteristik dan kebutuhan perawatan pasien, perkiraan suplai tenaga perawat yang diperlukan, logistik dari pola program pengaturan staf dan kontrolnya, evaluasi kualitas perawatan yang diberikan. Dasar perencanaan untuk pengaturan staff pada suatu unit keperawatan
3
mencakup personil keperawatan yang bermutu harus tersedia dalam jumlah yang mencukupi dan adekuat, memberikan pelayanan pada semua pasien selama 24 jam sehari, 7 hari dalam seminggu, 52 minggu dalam setahun. Setiap rencana pengaturan staff harus disesuaikan dengan kebutuhan rumah sakit dan tidak dapat hanya dicapai dengan rasio atau rumusan tenaga/pasien yang sederhana. Jumlah dan jenis staff keperawatan yang diperlukan dipengaruhi oleh derajat dimana departemen lain memberikan pelayanan pendukung, juga dipengaruhi oleh jumlah dan komposisi staff medis dan pelayanan medis yang diberikan. Kebutuhan khusus individu, dokter, waktu dan lamanya ronde, jumlah test, obat-obatan dan pengobatan, jumlah dan jenis pembedahan akan mempengaruhi kualitas dan kuantitas personel perawat
yang
diperlukan
dan
mempengaruhi
penempatan
mereka.
Pengaturan staff kemudian juga dipengaruhi oleh organisasi divisi keperawatan. Rencana harus ditinjau ulang dan diperbaharui untuk mengatur departemen beroperasi secara efisien dan ekonomis dengan pernyataan misi, filosofi dan objektif tertulis, struktur organisasi, fungsi dan tanggung jawab, kebijakan dan prosedur tertulis, pengembangan program staff efektif, dan evaluasi periodik terencana. Komponen yang termasuk dalam fungsi staffing adalah prinsip rekrutmen, seleksi, orientasi pegawai baru, penjadwalan tugas, dan klasifikasi pasien. Pengrekrutan merupakan proses pengumpulan sejumlah pelamar yang berkualifikasi untuk pekerjaan di perusahaan melalui serangkaian aktivitas. Tujuan orientasi pegawai baru adalah untuk membantu perawat dalam menyesuaikan diri pada situasi baru. Produktivitas meningkat karena lebih sedikit orang yang dibutuhkan jika mereka terorientasi pada situasi kerja. Penjadwalan siklus merupakan salah satu cara terbaik yang dipakai untuk memenuhi syarat distribusi waktu kerja dan istirahat untuk pegawai. Pada cara ini dibuat pola waktu dasar untuk minggu-minggu tertentu dan diulang pada siklus berikutnya. Jadwal modifikasi kerja mingguan menggunakan shift 10-12 jam dan metode lain yang biasa.
4
d. Directing (Pengarahan) Pengarahan
adalah
hubungan
antara
aspek-aspek
individual
yang
ditimbulkan oleh adanya pengaturan terhadap bawahan-bawahan untuk dapat dipahami dan pembagian pekerjaan yang efektif untuk tujuan perusahaan yang nyata. Kepemimpinan merupakan faktor penting dalam keberhasilan manajemen. Menurut Stogdill dalam Swanburg (2000), kepemimpinan adalah suatu proses yang mempengaruhi aktivitas kelompok terorganisasi dalam upaya menyusun dan mencapai tujuan. Gardner dalam Swanburg (2000), menyatakan bahwa kepemimpinan sebagai suatu proses persuasi dan memberi contoh sehingga individu (pimpinan kelompok) membujuk kelompoknya untuk mengambil tindakan yang sesuai dengan usulan pimpinan atau usulan bersama. Seorang manajer yang ingin kepemimpinannya lebih efektif harus mampu untuk memotivasi diri sendiri untuk bekerja dan banyak membaca, memiliki kepekaan yang tinggi terhadap permasalahan organisasi, dan menggerakkan (memotivasi) staffnya agar mereka mampu melaksanakan tugas-tugas pokok organisasi.
e. Controlling (Pengendalian/Evaluasi) Fungsi pengawasan atau pengendalian (controlling ) merupakan fungsi yang terakhir dari proses manajemen, yang memiliki kaitan yang erat dengan fungsi yang lainnya. Pengawasan merupakan pemeriksaan terhadap sesuatu apakah terjadi sesuai dengan rencana yang ditetapkan/disepakati, instruksi yang telah dikeluarkan, serta prinsip-prinsip yang telah ditentukan, yang bertujuan untuk menunjukkan kekurangan dan kesalahan agar dapat diperbaiki (Fayol, 1998). Pengawasan juga diartikan sebagai suatu usaha sistematik
untuk
menetapkan
standard
pelaksanaan
dengan
tujuan
perencanaan, merancang sistem informasi timbal balik, membandingkan kegiatan nyata dengan standard yang telah ditetapkan sebelumnya, menentukan dan mengukur penyimpangan-penyimpangan, serta mengambil tindakan yang digunakan dengan cara paling efektif dan efisien dalam pencapaian
tujuan
perusahaan
(Mockler,
2002).
Pengontrolan
atau
5
pengevaluasian adalah melihat bahwa segala sesuatu dilaksanakan sesuai dengan rencana yang disepakati, instruksi yang telah diberikan, serta prinsip-prinsip yang telah diberlakukan (Urwick, 1998).
3. Unsur-unsur
Dalam manajemen, pengaturan dan pengeloaan berkaitan dengan orang metode, material, yang akan digunakan dalam istilah manajemen disebut dengan unsur-unsur manajemen (tool of management). Untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan diperlukan sarana atau alat (tool). Menurut George R. Terry dalam bukunya Principle of Management, adapun unsur – unsur sebagai sarana dalam manajemen dikenal dengan 6M , sebagai berikut : a. Man (sumber daya manusia) Dalam manajemen, faktor manusia adalah yang paling utama dan menentukan. Manusia yang membuat tujuan dan manusia juga yang melakukan proses untuk mencapai tujuan. Tanpa adanya manusia tidak ada proses kerja, yang pada dasarnya manusia adalah makhluk pekerja. Dalam suatu aktivitas selalu terkait dengan tenaga kerja manusia.
b. Money (uang) Uang merupakan salah satu unsur yangtidak dapat diabaikan. Uang merupakan alat tukar dan digunakan sebagai alat pegukur nilai. Besar kecilnya hasil kegiatan dapat diukur dari jumlah uang yang beredar dalam perusahaan. Oleh karena itu, uang merupakan alat (tool) yang penting untuk mencapai tujuan karena segala sesuatu harus dipikirkan secara rasional.
Hal ini akan berhubungan dengan berapa uang yang harus disediakan untuk mebiayai gaji tenaga kerja, alat-alat yang akan dibutuhkan dan harus dibeli serta berapa hasil yang akan dicapai dalam sebuah perusahaan ataupun organisasi. Dalam manajeman uang adalah hal yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
6
c. Materials (bahan / bahan baku) Dalam manajemen, bahan-bahan yang dipergunakan untuk mencapai t ujuan. Materi yang terdiri dari bahan setengah jadi atau raw material dan juga bahan jadi. Dalam dunia usaha untuk mencapai hasil yang lebih baik, selain manusia yang ahli dalam bidangnya juga harus dapat menggunakan bahan atau materi-materi sebagai salah satu sarana.
d. Machines (mesin) Dalam kegiatan perusahaan, mesin sangat diperlukan. Penggunaan mesin akan membawa kemudahan atau menghasilkan keuntungan yang lebih besar seta menciptakan efesiensi kerja. Jadi dalam manajemen mesin-mesin atau alat-alat yang digunakan atau dipelukan untuk mencapai tujuan
e. Methods (metode) Dalam pelaksanaan kerja diperlukan metode-metode kerja. Suatu tata cara kerja yang baik akan memperlancar jalannya pekerjaan. sebuah metode saat dinyatakan sebagai penetapan cara pelaksanaan suatu kerja suatu tugas dengan memberikan berbagai pertimbangan-pertimbangan kepada sasaran, fasilitas-fasilias yang tersedia dan penggunaan waktu ,serta uang dan kegiatan usaha. Tetap meskipun metode baik sedangkan orang yang melaksanakannya tidak mengerti atau tidak mempunyai pengalaman maka hasilnya tidak akan memuaskan.
f. Market (pasar) Peguasaan pasar memiliki peran penting untuk menyebarkan hasil produksi yang tetap menjaga dan memperhatikan kualitas dan harga barang. Memasarkan produk yang berupa barang ataupun jasa haruslah menguasai pasar artinya menyebarluaskan hasil produksi araupun menginformasikan barang atau jasa tersebut. Pasar adalah tempatdimana menjual barang dan jasa-jasa yang telah dihasilkan.
7
4. Jenis
Berdasarkan bidang organisasinya, jenis-jenis manajemen dibagi menjadi beberapa kategori. Berikut ini merupakan beberapa jenis manajemen serta pengertian s ingkatnya. a. Pengertian Manajemen Keuangan Manajemen
keuangan
memfokuskan
berdasarkan
fungsinya
untuk
memastikan bahwa kegiatan bisnis sebuah perusahaan dapat tetap berjalan sesuai target dengan biaya yang ekonomis. Tugas utama manajer keuangan di antaranya adalah merencanakan asal pembiayaan operasional perusahaan, serta bagaimana modal tersebut dialokasikan agar dapat memenuhi aktivitas perusahaan.
b. Pengertian Manajemen Pemasaran Manajemen
pemasaran
menganalisis
kebutuhan
konsumen
serta
menetapkan strategi yang cocok untuk diterapkan pada konsumen sasaran. Kompetensi umum yang harus dimiliki staf manajemen pemasaran di antaranya adalah manajemen merk, pemasaran melalui internet, serta manajemen pembelian dan penjualan.
c. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen sumber daya manusia dijalankan berdasarkan fungsinya untuk memperoleh sumber daya manusia yang memiliki kemampuan terbaik untuk melaksanakan tugas-tugas di perusahaan. Mereka yang duduk dalam manajemen SDM berkewajiban untuk memastikan bahwa orang-orang yang mereka pilih memiliki kemampuan sesuai dengan syarat-syarat yang telah diajukan sebelumnya.
d. Pengertian Manajemen Strategi Manajemen strategi berkaitan dengan struktur manajemen teratas, yakni pemimpin atau yang biasa disebut dengan manajer. Tugas manajemen
8
strategi adalah menentukan perencanaan, pengarahan, dan pengawasan terhadap seluruh aktivitas perusahaan.
e. Pengertian Manajemen Pendidikan Manajemen pendidikan merupakan proses pelaksanaan fungsi perencanaan, pengarahan, dan pengawasan dalam mengelola sumber daya yang berkaitan dengan bidang pendidikan. Tujuan dari manajer pendidikan adalah mewujudkan pelaksanaan aktivitas pendidikan yang efektif dan sesuai dengan target.
f. Pengertian Manajemen Operasional Manajemen operasional terfokus pada aktivitas produksi barang dan jasa. Di samping itu, manajemen operasional juga bertanggung jawab terhadap pelaksanaan operasional bisnis yang efektif dan efisien. Manajer operasional memiliki tugas dan tanggung jawab untuk mengelola material, tenaga kerja, serta energi menjadi output atau hasil yang berbentuk barang dan jasa.
g. Pengertian Manajemen Produksi Meskipun namanya manajemen produksi, namun bidang yang satu ini tidak bertanggung jawab atas produksi barang dan jasa perusahaan. Manajemen produksi bertanggung jawab atas hasil produk yang sesuai dengan standar pasar dan selera konsumen. Di samping itu, seorang manajer produksi juga bertugas untuk memastikan bahwa teknik produksi yang diterapkan seperti material, lokasi pembuatan, hingga hasil akhir produk tetap efisien tanpa mengurangi kualitas produk itu sendiri. Kompetensi umum yang harus dimiliki para anggota manajemen produksi adalah pemahaman mengenai sistem produksi, pengelolaan material, serta penerapan Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lingkungan Hidup (K3LH).
9
5. Kriteria/Klasifikasi
a. Manajemen Bawah Tugas Manajemen bawah atau sering juga dikenal dengan penyelia. Kelompok manajemen ini bertindak sebagai pelaksana; rencana dan arahan manajemen menegah dan manajemen puncak kedalam operasi sehari-hari termasuk dalam melakukan pemikiran yang konsepsional atau dan setengah kemanusiaan dan juga konseptual. Peranan manajemen bawah lebih ditekankan pada berbagai keterampilan teknis seperti; melakasanakan pengawasan, keorganisasian /mengkoordinasi) dan sebagian kecil dari pengarahan.
b. Manajemen Menengah merupakan kelompok yang mendukung manajemen pada kebijakan, prosedur, anggaran serta mengalokasikan sumberdaya untuk organisasi secara keseluruhan, kurun waktu yang dialokasikan besifat jangka menengah. Begitu juga berkaitan dengan tugas adalah menafsirkan arahan yang ditentukan manajemen puncak kedalam suatu rencana dan pedoman.. Manajemen menengah bertanggung jawab penuh namun wewenangnya terbatas, namun bertindak penuh untuk bagian personalia bawah, karena banyak hal-hal yang penting seperti koordinasi serta kerjasama.
Manajemen
pada
tingkatan
ini
perlu
memiliki
keterampilan
yang
konseptual, sebagian lagi ketrampilan teknis, untuk menyelenggarakan fungsi manajemen supaya lebih berperan maka pembekalan hubungan antar pribadi, informasional untuk pencapaian produktifitas.
c. Manajemen Puncak Manajemen penggerak untuk keberhasilan tujuan perusahaan tentu saja dengan dukungan/koordinasi dengan lini tengah dan bawah. Manajemen puncak menentukan strategi, alokasi sumberdaya bagi organisasi secara keseluruhan dalam jangka waktu panjang dan lebih banyak melakukan
10
pemikiran konseptual dan sedikit sekali teknis. Peran manajemen ini meliputi hubungan antar pribadi, informasional dan pengambilan keputusan. Peranan ini dilaksanakan manajemen dalam rangka menjalankan fungsi manajemen (perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan). Kewewenang manajemen puncak, terdapat hierarki yang akan menunjukkan posisi, siapa yang bertanggung jawab, di dalamnya ada kegiatan tertentu serta laporan untuk rancang bangun hierarki meliputi : rantai komando, satuan komando dan rentang manajemen. Rentang komando adalah serangkaian hubungan pelaporan yang terjalin dan dan tak terputuskan dari tingkat atas organisasi sampai ketingkat bawah. Setiap tingkat pada struktur dari bawah sampai keatas bertanggung jawab hanya pada satu orang atasan saja.
Pada umumnya keterampilan manajemen terdiri atas: keterampilan teknis, kemanuiawian dan konseptual. Kemampuan teknis mencakup penggunaan alat, teknik dan pengetahuan khusus. Keterampilan kemanusiawian adalah kemampuan bekerja efektif dalam hubungan antar pribadi. Sedangkan keterampilan konseptual berhubungan dengan menghayati organisasi secara keseluruhan dan menyelesaikan masalah demi sistem sebagai keseluruhan. Adapun peranan ini dilakukan unrtuk membina hubungan antarpribadi, memberikan informasi dan mengambil keputusan dengan peringkatnya masing-masing. Hubungan antar pribadi dapat sebagai panutan, pimpinan, dan penghubung; pemberi informasi dapat sebagai pemantau, penyebar dan pembicara; dan juga sebagai pengambil keputusan sebagai wiraswastawan, pendamai, mengalokasikan sumberdaya dan sekaligus bertindak sebaga pemusyawarah.
6. Faktor yang mempengaruhi
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi suatu manajemen terdiri dari dua bagian, yaitu Internal dan Eksternal. Faktor Internal :
11
Salah satu faktor yang mempengaruhi suatu manajemen di bagian internal adalah Keterampilan Manajer, karena manajer memiliki 4 kriteria yaitu sebagai berikut :
a. Keterampilan Konsepsual Kemampuan mental untuk mengkoordinasikan dan mengintegrasikan keseluruhan kepentingan dan kegiatan organisasi.
b. Keterampilan Kemanusiaan Bekerja dengan memahami dan memberi motivasi bagi orang lain atau bawahannya baik secara individu ataupun kelompok.
c. Keterampilan Administratif Dapat menguasai organisasi secara keseluruhan.
d. Keterampilan Teknik Penggunaan alat-alat atau teknik bidang tertentu.
Faktor Eksternal : a. Perkembangan Teknologi Dalam setiap masyarakat / industri tingkat kemajuan teknologi memainkan peranan berarti pada penentuan produk dan jasa yang akan diproduksi, peralatan yang akan digunakan dan bagaimana bermacam-macam operasi akan digunakan dan dikelola.
b. Variable Ekonomi Seorang manajer akan selalu terlibat dengan masalah biaya, sumber daya sumber daya yang dibutuhkan organisasi. Biaya ini berubah-ubah setiap waktu karena pengaruh faktor-faktor ekonomi.
c. Lingkungan Sosial Kebudayaan
12
Lingkungan sosial kebudayaan suatu masyarakat merupakan pedoman hidup yang menentukan bagaimana hampir seluruh organisasi dan manajer akan beroprasi. Lingkungan ini mencakup kepercayaan, nilai-nilai, sikap, pandangan serta pola kehidupan yang dibentuk oleh tradisi, pendidikan, kelompok etnis serta agama dan kepercayaan masyarakat tertentu.
d. Varieble Politik dan Hukum Politik dan hukum dalam suatu peiode tertentu akan menentukan operasional perusahaan. Manajer tidak mungkin mengabaikan iklim politik, peraturan-peraturan pemerintah dalam pembuatan keputusan.
7. Alur Kegiatan
Proses manajemen keperawatan dalam aplikasi di lapangan berada sejajar dengan proses keperawatan sehingga keberadaan manajemen keperawatan dimaksudkan untuk mempermudah pelaksanaan proses keperawatan. Proses manajemen, sebagaimana juga proses keperawatan, terdiri atas kegiatan pengumpulan data, identifikasi masalah, pembuatan rencana, pelaksanaan kegiatan dan kegiatan penilaian hasil. INPUT
1. Tenaga 2. Biaya pelaksanaan 3. Peralatan 4. Standar (Protap). 5. Dokumentasi/ laporan
PROSES
1. Pengorganisasian 2. Pelaksanaan asuhan : a. Pengkajian b. Diagnosa Keperawatan c. Perencanaan d. Pelaksanaan 3. Evaluasi 4. Pendokumentasian
OUTPUT
Kepuasan Pasien dan Keluarga 1. 2. 3. 4. 5.
Tangibles Reliability Responsiveness Assurance Emphaty
13
DAFTAR PUSTAKA
Amirullah. (2004). Pengantar Manajemen, Yogyakarta: Graha Ilmu Pahlawan, K. (2007). Manajemen Dakwah, Jakarta: Amzah Roymond, H. S. (2012). Buku Ajar Manajemen Keperawatan. Jakarta: EGC Zakia, R. (2006). Dasar-dasar Manajemen Dakwah, Jakarta: The Minangkabau Fondaitons https://www.sayanda.com/pengertian-manajemen/ http://www.sisteminformasi-rhj.com/2014/09/faktor-faktor-yangmempengaruhi.html
14