Laporan Pendahuluan LABIOSCHIZIS DI KAMAR OPERASI 7 (BEDAH PLASTIK) RSUD DR SAI!UL A"#AR MALA"$
"%&e Ru'p%a'ar% "IM *+,++-
KEME"TERIA" KESEHATA" REPUBLIK I"DO"ESIA POLITEK"IK KESEHATA" KEME"KES MALA"$ .URUSA" .URU SA" KEPERA# KEPE RA#A ATA" TA" PRO$RAM STUDI DI/ KEPERA#ATA" MALA"$ -+0
LABIOSCHIZIS A De1%n%'% Labioskizis adalah kelainan congenital sumbing yang terjadi akibat kegagalan fusi atau penyatuan prominen maksilaris dengan prominen nasalis medial yang dilikuti disrupsi kedua bibir, rahang dan palatum anterior. Sedangkan Palatoskizis adalah kelainan congenital sumbing akibat kegagalan fusi palatum pada garis tengah dan kegagalan fusi dengan septum nasi Bibir sumbing adalah malformasi yang disebabkan oleh gagalnya propsuesus nasal median dan maksilaris untuk menyatu selama perkembangan embriotik. (Wong, onna L. !""#$. Palatoskisis adalah fissura garis tengah pada polatum yang terjadi karena kegagalan ! sisi untuk menyatu karena perkembangan embriotik (Wong, onna L. !""#$ %lasifikasi bibir sumbing & '. Berdasarkan organ yang terlibat a. elah di bibir (labioskizis$ b. elah di gusi (gnatoskizis$ c. elah di langit (palatoskizis$ d. elah dapat terjadi lebih dari satu organ misal terjadi di bibir dan langit)langit (labiopalatoskizis$ !. Berdasarkan lengkap*tidaknya celah terbentuk a. +nilateral ncomplete -pabila celah sumbing terjadi hanya di salah satu sisi bibir dan tidak memanjang hingga ke hidung. b. +nilateral complete -pabila celah sumbing terjadi hanya di salah satu bibir dan memanjang hingga ke hidung. c. Bilateral complete -pabila celah sumbing terjadi di kedua sisi bibir dan memanjang hingga ke hidung.
B Anao2%
C E%olo3% Banyak faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya bibir sumbing. aktor tersebut antara lain , yaitu & '. /erediter a. 0utasi gen itemukan sejumlah sindroma atau gejala menurut hukum 0endel secara otosomal, dominant, resesif dan 1)Linked. Pada otosomal dominan, orang tua yang mempunyai kelainan ini menghasilkan anak dengan kelainan yang sama. Pada otosomal resesif adalah kedua orang tua normal tetapi sebagai pemba2a gen abnormal. 1)Linked adalah 2anita dengan gen abnormal tidak menunjukan tanda)tanda kelainan sedangkan pada pria dengan gen abnormal menunjukan kelainan ini. b. %elainan %romosom elah bibir terjadi sebagai suatu e3presi bermacam)macam sindroma akibat penyimpangan dari kromosom, misalnya 4risomi '# (patau$, 4risomi '5, 4risomi '6 (ed2ars$ dan 4risomi !'. !. aktor lingkungan a. aktor usia ibu engan bertambahnya usia ibu 2aktu hamil daya pembentukan embrio pun akan menurun. engan bertambahnya usia ibu se2aktu hamil, maka bertambah pula resiko dari ketidaksempurnaan pembelahan meiosis yang akan menyebabkan bayi dengan kehamilan trisomi. Wanita dilahirkan dengan kira)kira 7"".""" gamet dan tidak memproduksi gamet) gamet baru selama hidupnya. 8ika seorang 2anita umur #5 tahun maka sel)sel telurnya juga berusia #5 tahun. 9esiko mengandung anak dengan cacat ba2aan bertambah besar sesuai dengan bertambahnya usia ibu. b. :bat)obatan :bat yang digunakan selama kehamilan terutama untuk mengobati penyakit ibu, tetapi hampir janin yang tumbuh akan menjadi penerima obat. Penggunaan asetosal atau aspirin sebagai obat analgetik pada masa kehamilan trimeseter pertama dapat menyebabkan terjadinya celah bibir. Beberapa obat yang tidak boleh dikonsumsi selama hamil yaitu rifampisin, fenasetin, sulfonamide, aminoglikosid, indometasin, asam flufetamat, ibuprofen dan penisilamin, diazepam, kortikosteroid. Beberapa obat antihistamin yang digunakan sebagai antiemetik selama kehamilan dapat menyebabkan terjadinya celah langit)langit. c. ;utrisi ontohnya defisiensi itamin , kekurangan asam folat pada 2aktu hamil. nsidensi kasus celah bibir dan celah langit)langit lebih tinggi pada masyarakat golongan ekonomi keba2ah penyebabnya diduga adalah kekurangan nutrisi. d. aya pembentukan embrio menurun elah bibir sering ditemukan pada anak)anak yang dilahirkan oleh ibu yang mempunyai jumlah anak yang banyak. e. Penyakit infeksi
ontohnya seperti infeksi rubella, sifilis, to3oplasmosis dan klamidia dapat menyebabkan terjadinya labioskizis dan labiopalatoskizis. f. 9adiasi ?fek teratogenik sinar pengion jelas bah2a merupakan salah satu faktor lingkungan dimana dapat menyebabkan efek genetik yang nantinya bisa menimbulkan mutasi gen. 0utasi gen adalah faktor herediter. g. Stress ?mosional %orteks adrenal menghasilkan hidrokortison yang berlebih. Pada binatang percobaan telah terbukti bah2a pemberian hidrokortison yang meningkat pada keadaan hamil menyebabkan labioskizis dan labipaltoskizis. h. 4rauma Salah satu penyebab trauma adalah kecelakaan atau benturan pada saat hamil minggu kelima. Bila terdapat gangguan pada 2aktu pertumbuhan dan perkembangan 2ajah serta mulut embrio, akan timbul kelainan ba2aan. Salah satunya adalah celah bibir dan langit)langit. %elainan 2ajah ini terjadi karena ada gangguan pada organogenesis antara minggu keempat sampai minggu kedelapan masa embrio D Pao1%'%olo3% %egagalan penyatuan atau perkembangan jaringan lunak dan atau tulang selama fase embrio pada trimester . 4erbelahnya bibir dan atau hidung karena kegagalan proses nasal medial dan maksilaris untuk menyatu terjadi selama kehamilan =)6 minggu. Pada palatoskisis yaitu adanya celah pada garis tengah palato yang disebabkan oleh kegagalan penyatuan susunan palato pada masa kehamilan @)'! minggu. Penggabungan komplit garis tengah atas bibir antara @)6 minggu masa kehamilan E Pah4a5
! Tanda dan $e6ala '. eformitas pada bibir !. %esukaran dalam menghisap*makan #. %elainan susunan archumdentis. 7. istersi nasal sehingga bisa menyebabkan gangguan pernafasan. 5. Aangguan komunikasi erbal =. 9egurgitasi makanan. Pada Labioskisis '. istorsi pada hidung !. 4ampak sebagian atau keduanya #. -danya celah pada bibir Pada Palatoskisis '. 4ampak ada celah pada tekak (uula$, palato lunak, keras dan foramen incisie. !. -da rongga pada hidung. #. istorsi hidung 7. 4eraba ada celah atau terbukanya langit)langit saat diperiksa dengan jari 5. %esukaran dalam menghisap*makan. $ '. !. #.
Pe2er%&'aan Penun6an3 oto 9ontgen Pemeriksaan fisik 09 untuk ealuasi abnormal
H Panaala&'anaan Penanganan untuk bibir sumbing adalah dengan cara operasi. :perasi ini dilakukan setelah bayi berusia # bulan atau C dari '" minggu, dengan berat badan yang meningkat, dan bebas dari infeksi oral pada saluran napas dan sistemik. alam beberapa buku dikatakan juga untuk melakukan operasi bibir sumbing dilakukan hukum Sepuluh (rules of 4en$ yaitu, Berat badan bayi minimal '" pon, %adar /b '" gD, dan usianya minimal '" minggu dan kadar leukosit minimal '"."""*ui.
KO"SEP DASAR ASUHA" KEPERA#ATA" PE"$KA.IA" PRE OP '. dentitas & biasanya ditemukan sejak usia bayi atau sebelumnya (prenatal$ !. %eluhan utama & bayi sulit untuk menyusu (-S keluar le2at hidung$ #. 9i2ayat penyakit sekarang & terdapat celah pada bibir, palatum atau keduanya 7. 9i2ayat penyakit dahulu & %ehamilan & apakah ibu pernah mengalami trauma pada kehamilan 4rimester , nutrisi ibu yang kurang saat hamil, obat)obat yang pernah dikonsumsi oleh ibu dan apakah ibu pernah stress saat hamil, apakah ibu sorang perokok. 5. 9i2ayat psikososial & :rang tua menyatakan tidak dapat mera2atnya. =. munisasi & ;ama, 8umlah dosis, usia saat diberikan %ekambuhan reaksi @. 9i2ayat kesehatan keluarga & -pakah orang tua memiliki kelainan kromosom, apakah di dalam keluarga ada yang menderita LP, apakah ada anggota keluarga di rumah yang merokok. 6. -ctiity daily liing ;utrisi & ) i rumah & kebutuhan nutrisi bayi %ebutuhan cairan bayi pada trimester ' E '5"cc* kgBB* hari, pada trimester ! E '!5cc*kgBB*hari, pada trimester # E ''"cc*kgBB*hari. irumah bayi diberi susu dengan dot khusus, saat menyusui ibu memposisikan bayi secara tidur telentang atau digendong. ;utrisi tidak adekuat karena susu yang diminum keluar le2at hidung atau masuk ke dalam saluran pernapasan. ) i 9S & ibu diajarkan saat memberi susu posisi bayi tegak (duduk dipangku$. 0enggunakan dot khusus. Bayi juga diberikan nutrisi parenteral. F. Pemeriksaan fisik Kepala Dan Leher G Bentuk kepala H makrosefali atau mikrosefal G 4ulang tengkorak & -nencefali, ?ncefaloke G ontanel anterior menutup & '6 bula G ontanel posterior & menutup ! I = bulan G istribusi rambut dan 2arna G +kuran lingkar kepala ## I #7 atau J 7F dan diukur dari bagian frontal kebagian occipital. G 2ajah simetris G 0ata Simetris kanan kiri G -lis tumbuh umur !)# bulan G %elopak mata & 4idak terdapat :edema G Ptosis & celah kelopak mata menyempit karena kelopak mata atas turun. G ?nof kelopak mata menyempit karena kelopak mata atas dan ba2ah tertarik kebelakang. G ?3optalmus & pelebaran celah kelopak mata, karena kelopak mata atas dan ba2ah tertarik kebelakang. G pupil isokor kiri atau kanan G pergerakan bola mata normal G 9efleks kornea G Alaberal refle3 positif G oll eye refleks
Hidung G nspeksi & kecacatan pada saat lahir untuk mengidentifikasi karakteristik sumbing, kesukaran dalam menghisap atau makan. ) nspeksi pada labia skisis & tampak sebagian atau keduanya, adanya celah pada bibir. ) nspeksi pada palato skisis& tampak ada celah pada kedua tekak (uula$, palate lunak dan keras, adanya rongga pada hidung, distorsia hidung, G Palpasi dengan menggunakan jari & teraba celah atau terbukanya langit)langit saat diperiksa dengan jari Mulut G 4erdapat celah pada bibir, palatum atau keduanya. G Periksa gigi dan gusi apakah ada perdarahan atau pembengkakan G Aags refle3 positif G Perhatikan oula apakah simetris kiri dan kanan ) 9ooting refle3 positif ) Sucking 9efleks lemah Telinga G Simetris kiri dan kanan G aun telinga dilipat, dan lama baru kembali keposisi semula menunjukkan tulang ra2an masih lunak. G analis auditorious ditarik keba2ah kemudian kebelakang,untuk melihat apakah ada serumen atau cairan. G engan otoskop dapat dilihat adanya gendang telinga yang menggembung, perubahan 2arna gendang telinga menjadi kemerahan atau agak kuning dan suram, serta cairan di liang telinga. G Starter refleks &mata akan berkedip. Leher G Lipatan leher !)# kali lipat lebih pendek dari orang de2asa. G tampak adanya ena jugularis. ) 9aba tiroid apakah ada pembesaran atau tidak. ) 4onick neck refleks & positif ) ;eck rigting refleks refleks Dada G Bentuk dada apakah simetris kiri dan kanan G Bentuk dada barrel anterior I posterior dan tranersal hampir sama '&' dan de2asa '& ! G suara esikuler & pada seluruh bagian lateral paru, intensitas rendah #&' G Perkusi pada daerah paru suara yang ditimbulkan adalah sonor G -peks jantung pada mid klaikula kiri intercostals 5 G Batas jantung pada sternal kanan S ! ( bunyi katup aorta$, sternal kiri S ! ( bunyi katup pulmonal$, sternal kiri S #)7 ( bunyi katuptricuspid$, sternal kiri mid klaikula S 5 ( bunyi katup mitral$. G Perkusi pada daerah jantung adalah pekak. Abdomen G 4erdengar suara peristaltic usus. G Palpasi pada daerah hati, teraba ' I ! cm diba2ah costa, panjangnya pada garis media claikula = I '! cm. G Palpasi pada daerah limpa pada kuadran kiri atas Perkusi pada daerah hati suara yang ditimbulkan adakah pekak Perkusi pada daerah lambung suara yang ditimbulkan adalah timpani G 9efleks kremaster & gores pada abdomen mulai dari sisi lateral kemedial ,terlihat kontraksi. Ekstremitas G 4idak ada kelainan pada jumlah jari G +jung jari halus G %uku klubbing finger J '6" G Arasping refle3 positif G Palmar refleks positif Pelvis
G lipatan paha simetris kiri kanan G :rtholani test & lutut ditekuk sama tinggi*tidak G Barlo2 test & kedua lutut ditekuk dan regangkan kesamping akan terdengar bunyi klik G 4redelenburg test & berdiri angkat satu kaki, lihat posisi pelis apakah simetris kiri dan kanan. G 4homas test & lutut kanan ditekuk dan dirapatkan kedada,sakit dan lutut kiri akan terangkat Kaki G 9efleks babinsky positif DIA$"OSA KEPERA#ATA" PREOP '. -nsietas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan keluarga tentang penyakit. !. 9isiko infeksi berhubungan dengan aspirasi ke dalam saluran pernapasan dan masuknya cairan ke saluran telinga I"TER/E"SI PREOP '. -nsietas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan keluarga tentang penyakit. 4ujuan &9asa cemas teratasi setelah dilakukan tindakan kepera2atan selama ....3 !7 jam %riteria hasil & ) 0encari informasi untuk menurunkan kecemasan. ) 0enghindari sumber kecemasan bila mungkin. ) 0enggunakan teknik relaksasi untuk menurunkan kecemasan nterensi & '$ 8elaskan pada keluraga keadaan yang diderita anaknya 9* pemahaman ibu tentang keadaan yang diderita anaknya mengurangi kecemasan keluarga, karena keadaan anak masih bisa diatasi. !$ %aji tingkat kecemasan keluarga. 9* +ntuk mengetahui seberapa besar kece masan yang dirasakan keluarga sekarang. #$ Berikan penyuluhan pada keluarga tentang penyakit dan proses penyembuhannya. 9* +ntuk mengetahui bagaimana untuk memudahkan memberikan support atau penyuluhan. 7$ -njurkan keluarga mengungkapkan dan atau mengekspresikan perasaan (menangis$ 9* membantu mengindentifikasikan perasaan atau masalah negatif dan memberikan kesempatan untuk mengatasi perasaan ambialen atau berduka. %lien dapat juga merasakan ancaman emosional pada harga dirinya karean sperasaannya bah2a ia telah gagal, bah2a ia sebagai 2anita lemah, dan bah2a harapannya tidak terpenuhi. !. %urang pengetahuan keluarga berhubungan dengan teknik pemberian makan, dan pera2atan dirumah. 4ujuan & keluarga memahami teknik pemberian makanan yang tepat pada anak. %riteria hasil & ) %eluarga memahami teknik pemberian makan yang tepat ) %eluarga dapat menjelaskan dan memperagakan kembali teknik pemberian yang benar. nterensi & '$ 8elaskan pada keluarga teknik pemberian makanan yang tepat 9* teknik pemberian makan yang tepat ialah puting *dot khusus harus diposisikan ke belakang dan di sepanjang sisi mulut di sisi noncleft, menekan pipi bersama)sama di sekitar puting untuk meningkatkan suction lisan.posisi bayi tegak. !$ 0inta ibu memperagakan kembali apa yang sudah di ajarkan oleh pera2at. 9* untuk mengetahui tingkat pemahaman ibu tentang tekni pemberian makanan yang tepat. #$ :bserasi ketepatan ibu dalam mengaplikasikan yang telah di ajarkan. 9* menilai ketepatan teknik pemberian makanan. PE"$KA.IA" I"TRA OPERATI! Aunakan data dari pasien dan catatan pasien untuk mengidentifikasi ariabel yang dapat mempengaruhi pera2atan dan yang berguna sebagai pedoman untuk mengembangkan rencana pera2atan pasien indiidual dentifikasi pasien • >alidasi data yang dibutuhkan dengan pasien •
• • • • • • • • •
•
4elaah catatan pasien terhadap adanya & nformed yang benar dengan tanda tangan pasien %elengkapan catatan ri2ayat kesehatan dan pemeriksaan fisik /asil pemeriksaan diagnostik %elengkapan ri2ayat dan pengkajian kesehatan hecklist pra)operatif Lengkapi pengkajian kepera2atan praoperatif segera Status fisiologi (mis & tingkat sehat)sakit, tingkat kesadaran$ Status psikososial (mis & ekspresi kekha2atiran, tingkat ansietas, masalah komunikasi erbal, mekanisme koping$ Status fisik (mis & tempat operasi, kondisi kulit dan efektifitas persiapan, pencukuran, atau obat penghilang rambut, sendi tidak bergerak
DIA$"OSA KEPERA#ATA" I"TRAOPERASI '. Potensial %ekurangan airan bergubungan dengan perdarahan !. Potensial njury (ketinggalan instrumen, kasa dan injry kulit b.d tindakan operasi, pemasangan arde yang tidak adekuat. I"TER/E"SI I"TRA OPERATI! '. Potensial %ekurangan airan bergubungan dengan perdarahan 4ujuan& Setelah dilakukan tindakan kera2atan selama '3! jam diharapkan kekurangan cairan tidak terjadi. %riteria /asil& - 44> dalam batas normal 4& '!"* " mm/g ;& =")'""3* menit 99& '6)!7 3* menit - airan intake dan output balance nterensi 0onitor tanda)tanda ital • :bserasi kelancaran infus • Berikan 4ransfusi darah sesuai kebutuhan. • 0onitor produksi urine (",5 cc* kgBB* 8am$ • 0onitor jumlah perdarahan dengan melaporkan jumlah pemakaian kasa •
!. Potensial njury (ketinggalan instrumen, kasa dan injry kulit b.d tindakan operasi, pemasangan arde yang tidak adekuat. 4ujuan& Setelah dilakukan tindakan kera2atan selama '3! jam diharapkan tidak terjadi njury %riteria /asil& - 4idak terjadi cedera - nstrumen, jarum dan kasa sesudah dan sebelum operasi sesuai. - %ulit klien utuh sesudah dipasang arde. nterensi& 0engatur posisi klien pada meja operasi sesuai kebutuhan • 0onitor penggunaan instrumen, jarum dan kasa • Pastikan tidak ada instrumen, jarum atau kasa yang tertinggal dalam tubuh klien. • 0emasang arde secara adekuat pada posisi sesuai jenis operasinya. • PE"$KA.IA" POST OPERATI! iagnosis medis dan jenis pembedahan yang dilakukan • %ondisi umum pasien, kepatenan jalan nafas, tanda)tanda ital •
• •
• • • • • • •
-nesthetik dan medikasi lain yang digunakan (mis & narkotik, relaksan otot, antibiotik$ Segala masalah yang terjadi selama fase pembedahan yang sekiranya dapat mempengaruhi pera2atan pasca)operatif (?3 & hemorrhagi, syok, dan henti jantung$ Patologi yang dihadapi (pemberitahuan kepada keluarga apabila ditemukan adanya keganasan$ airan yang diberikan, kehilangan darah dan penggantian cairan Segala selang, drain, kateter atau alat bantu pendukung lainnya nformasi spesifik tentang siapa ahli bedah atau ahli anesthesia yang akan diberitahu ?aluasi saturasi oksigen dengan oksimetri, pengkajian nadi)olume)keteraturan ?aluasi pernafasan & kedalaman, frakuensi, sifat pernafasan %aji status kesadaran, 2arna kulit dan kemampuan berespon terhadap perintah
DIA$"OSA POST OPERATI! '. 9esiko nfeksi b.d tindakan pembedahan !. 9esiko njury (jatuh$ b.d kesadaran yang menurun, gelisah dan berontak.
I"TER/E"SI POST OPERATI! '. 9esiko nfeksi b.d tindakan pembedahan 4ujuan& Setelah dilakukan tindakan kera2atan selama '3! jam diharapkan tidak terjadi infeksi. %riteria /asil& - 4idak ada tanda)tanda infeksi - 4anda)tanda ital dalam batas normal - /asil Lab Leukosit dalam batas normal nterensi& 0onitor tanda)tanda ital • Pantau tanda gejala infeksi • Pertahankan daerah atau area luka operasi dalam keadaan bersih dan kering •
!. 9esiko njury (jatuh$ b.d kesadaran yang menurun, gelisah dan berontak. 4ujuan& Setelah dilakukan tindakan kera2atan selama '3! jam diharapkan tidak terjadi injury nterensi Pindahkan pasien dari meja operasi ke brankart dengan hati)hati. • 0emindah kan pasien minimal # orang. • orong brankart pasien ke 99 dengan hati)hati •
0alang, 0aret !"'= Pembimbing :% 6
(De8% !a2a4a%9 AMdKep)
DA!TAR PUSTAKA arpenito, L. 8. !""". Buku Saku iagnosa %epera2atan (4erjemahan$. ?disi 6. ?A & 8akarta. oenges, 0. ?. 0oorhouse, 0. , Aeisser, -. . 'FFF. 9encana -suhan %epera2atan (terjemahan$. ?disi #. ?A & 8akarta. onna, L. Wong. !""#. Pedoman %linis %epera2atan Pediatrik. ?disi 7. ?A & 8akarta. ;elson. 'FF!. lmu %esehatan -nak Bagian !. ?A & 8akarta. Price, S. -. Wilson, L. 0. 'FF5. Patofisiologi %onsep %linis Proses)Proses Penyakit (terjemahan$. ?disi 7. ?A & 8akarta