LAPORAN PENDAHULUAN HIDROSEFALUS A. DEFINISI HIDROSEFALUS
adalah akumula akumulasi si cairan cairan serebro serebro spinal spinal dalam dalam ventrik ventrikelse elsereb rebral, ral, Hidrosefalus adalah ruang subarachnoid atau ruang subdural (Suriadi dan Yuliani, 2001). merupak upakan an Hidrosefalus mer
keada eadaan an
pato patolo logi gis s
otak otak
yang yang
meng mengak akib ibat atka kan n
bertmbahnya cairan serebro spinalis tanpa atau pernah dengan tekanan intracranial yang yang mening meninggi gi sehing sehingga ga terda terdapa patt pele pelebar baran an ruang ruangan an tempa tempatt menga mengalir lirny nya a caira cairan n serebro spinal (Ngastiyah,200). merupakan an sindrom sindroma a klinis klinis yang yang dicirik dicirikan an dengan dengan dilatas dilatasii yang yang Hidrosefalus merupak progres progresi! i! pada pada system system ventriku ventrikuler ler cerebra cerebrall dan kompres kompresii gabunga gabungan n dari "aringa "aringan n # "aringan serebral serebral selama produksi produksi $S% berlangsung berlangsung yang meningkatkan meningkatkan kecepatan kecepatan abso absorb rbsi si oleh oleh vili vili arac arachn hnoi oid. d. &kiba kibatt berl berleb ebih ihan anny nya a cair cairan an sere serebr bros ospi pina nali lis s dan dan meningkatnya tekanan intrakranial menyebabkan ter"adinya peleburan ruang # ruang tempat mengalirnya li'uor (ualim, 2010) enis *idrose!alus dapat diklasi!ikasikan menurut+ 1. aktu -embentukan a. *idrose!alus $ongenital, yaitu *idrose!alus yang dialami se"ak dalamkandungan dan berlan"ut setelah dilahirkan b. *idrose!alus *idrose!alus &kuisita, &kuisita, yaitu *idrose!alus yang ter"adi setelah bayidilahirkan bayidilahirkan atau ter"adi karena !aktor lain setelah bayi dilahirkan (*arsono,200). 2. -roses /erbentuknya /erbentuknya *idrose!alus a. *idrose!alus &kut, yaitu *idrose!alus yang te"adi secara mendadak yang diakibatkan oleh gangguan absorbsi $SS ($airan Serebrospinal) b. *idrose *idrose!alu !alus s ronik, ronik, yaitu yaitu *idrose *idrose!alu !alus s yang yang ter"adi ter"adi setelah setelah cairan$ cairan$SS SS mengala mengalami mi obstruksi beberapa minggu (&nonim,200) . Sirkulasi $airan Serebrospinal a. $ommunicating, $ommunicating, yaitu kondisi *idrose!alus *idrose!alus dimana $SS masih biaskeluar biaskeluar dari ventrikel ventrikel namun alirannya tersumbat setelah itu. b. Non $ommuni $ommunicat cating, ing, yaitu yaitu kondis kondis *idrose *idrose!alu !alus s dimana dimana sumbatan sumbatanalir aliran an $SS yang yang ter"adi disalah satu atau lebih "alur sempit yangmenghubun yangmenghubungkan gkan ventrikelventrikel ventrikelventrikel otak (&nonim, 200). 3. -roses -enyakit a. &c'uire a. &c'uired, d, yaitu *idrose!alus *idrose!alus yang disebabkan disebabkan oleh in!eksi yangmengenai yangmengenai otak dan "aringan sekitarnya sekitarnya termasuk selaput pembungkusotak pembungkusotak (meninges). (meninges).
b. 456acuo, yaitu kerusakan otak yang disebabkan oleh stroke atau cederatraumatis yang mungkin menyebabkan penyempitan "aringan otak atauathrophy (&nonim, 200). B. ETIOLOGI HIDROSEFALUS
*idrose!alus ter"adi bila terdapat penyumbatan aliran $SS pada salah satu tempat antara tempat pembentukan $SS dalam sistem ventrikel dan tempat absorbsi dalam ruang subarackhnoid. akibat penyumbatan, ter"adi dilatasi ruangan $SS diatasnya. -enyumbatan aliran $SS sering terdapat pada bayi dan anak ialah+ 1. ongenital + disebabkan gangguan perkembangan "anin dalam rahim,atau in!eksi •
intrauterine meliputi + Stenosis a'uaductus sylvi
•
Spina bi!ida dan kranium bi!ida
•
Syndrom 7andyalker
•
ista arakhnoid dan anomali pembuluh darah
2. 7idapat + disebabkan oleh in!eksi, neoplasma, atau perdarahan 8n!eksi •
&kibat in!eksi dapat timbul perlekatan meningen. secara patologis terlihat penebalan "aringan piameter dan arakhnoid sekitar sisterna basalis dan daerah lain. penyebab lain •
in!eksi adalah toksoplasmosis. Neoplasma *idrose!alus oleh obstruksi mekanik yang dapat ter"adi di setiap tempat aliran $SS. pada anak yang terbanyak menyebabkan penyumbatan ventrikel 86 9 akuaduktus sylvii bagian terakhir biasanya suatu glioma yang berasal dari cerebelum, penyumbatan
•
bagian depan ventrikel 888 disebabkan kranio!aringioma. -erdarahan -erdarahan sebelum dan sesudah lahir dalam otak, dapat menyebabkan !ibrosis leptomening!en terutama pada daerah basal otak, selain penyumbatan yang ter"akdi akibat organisasi dari darah itu sendiri.
C. FISIOLOGI CAIRAN CEREBRO SPINALIS a. Pembe!u"a CSF
Normal $S% diproduksi : 0,; ml 9 menit atau ;00 ml 9 hari dengan demikian $S% di perbaharui setiap < "am. -ada anak dengan hidrose!alus, produksi $S% ternyata berkurang : 0, 0 9 menit. $S% di bentuk oleh --&= 1. -le5us choroideus (yang merupakan bagian terbesar 2. -arenchym otak . &rachnoid
b. Sir"ulasi CSF
elalui pemeriksaan radio isotop, ternyata $S% mengalir dari tempat pembentuknya ke tempat ke tempat absorpsinya. $S% mengalir dari 88 ventrikel lateralis melalui sepasang !oramen onro ke dalam ventrikel 888, dari sini melalui a'uaductus Sylvius menu"u ventrikel 86. elalui satu pasang !oramen >usckha $S% mengalir cerebello pontine dan cisterna prepontis. $airan yang keluar dari !oramen agindie menu"u cisterna magna. 7ari sini mengalir kesuperior dalam rongga subarachnoid spinalis dan ke cranial menu"u cisterna in!ra tentorial.elalui cisterna di supratentorial dan kedua hemis!ere corte5 cerebri. Sirkulasi berakhir di sinus 7oramatis di mana ter"adi absorbsi melalui villi arachnoid.
LAPORAN PENDAHULUAN HIDROSEFALUS
D. PATOFISIOLOGI HIDROSEFALUS
ika
terdapat
obstruksi
pada
system
ventrikuler
atau
pada
ruangan
subarachnoid, ventrikel serebral melebar, menyebabkan permukaan ventrikuler mengkerut dan merobek garis ependymal. hite mater diba?ahnya akan mengalami atro!i dan tereduksi men"adi pita yang tipis. -ada gray matter terdapat pemeliharaan yang bersi!at selekti!, sehingga ?alaupun ventrikel telah mengalami pembesaran gray matter tidak mengalami gangguan. -roses dilatasi itu dapat merupakan proses yang
tiba # tiba 9 akut dan dapat "uga selekti! tergantung pada kedudukan penyumbatan. -roses akut itu merupakan kasus emergency. -ada bayi dan anak kecil sutura kranialnya melipat dan melebar untuk mengakomodasi peningkatan massa cranial. ika !ontanela anterior tidak tertutup dia tidak akan mengembang dan terasa tegang pada perabaan.Stenosis a'uaductal (-enyakit keluarga 9 keturunan yang terpaut seks) menyebabkan titik pelebaran pada ventrikel lateral dan tengah, pelebaran ini menyebabkan kepala berbentuk khas yaitu penampakan dahi yang menon"ol secara dominan (dominan %rontal blo?). Syndroma dandy ?alkker akan ter"adi "ika ter"adi obstruksi pada !oramina di luar pada ventrikel 86. 6entrikel ke 86 melebar dan !ossae posterior menon"ol memenuhi sebagian besar ruang diba?ah tentorium. lein dengan type hidrosephalus diatas akan mengalami pembesaran cerebrum yang secara simetris dan ?a"ahnya tampak kecil secara disproporsional. -ada orang yang lebih tua, sutura cranial telah menutup sehingga membatasi ekspansi masa otak, sebagai akibatnya menu"ukkan ge"ala + enailkan 8$- sebelum ventrik"el cerebral men"adi sangat membesar. erusakan dalam absorbsi dan sirkulasi $S% pada hidrosephalus tidak komplit. $S% melebihi kapasitas normal sistim ventrikel tiap # < "am dan ketiadaan absorbsi total akan menyebabkankematian. -ada pelebaran ventrikular menyebabkan robeknya garis ependyma normal yang pada didning rongga memungkinkan kenaikan absorpsi. ika route kolateral cukup untuk mencegah dilatasi ventrikular lebih lan"ut maka akan ter"adi keadaan kompensasi. Pa!#$a% HIDROSEFALUS
LAPORAN PENDAHULUAN HIDROSEFALUS
Pathway Hidrosefalus
E. &ANIFESTASI 'LINIS HIDROSEFALUS
ani!estasi klinis *idrose!alus dibagi men"adi 2 yaitu + anak diba?ah usia 2 tahun, dan anak diatas usia 2 tahun. 1. *idrose!alus diba?ah usia 2 tahun Sebelum usia 2 tahun yang lebih menon"ol adalah pembesaran kepala. • •
@bunubun besar melebar, terba tegang9menon"ol dan tidak berdenyut.
•
7ahi nampak melebar dan kulit kepala tipis, tegap mengkilap dengan pelebaran vena vena kulit kepala.
•
•
o
/ulang tengkorak tipis dengan sutura masih terbuka lebar cracked pot sign yakni bunyi seperti pot kembang yang retak pada perkusi. -erubahan pada mata. bola mata berotasi keba?ah olek karena ada tekanan dan penipisan tulang supra orbita. Sclera nampak diatas iris, sehingga iris seakanakan seperti matahari yang akan
terbenam o strabismus divergens o
nystagmus
o
re!leks pupil lambat
o
atropi N 88 oleh karena kompensi ventrikel pada chiasma optikum
o
papil edema "arang, mungkin oleh sutura yang masih terbuka.
2. *ydrochepalus pada anak diatas usia 2 tahun. Yang lebih menon"ol disini ialah ge"alage"ala peninggian tekanan intra kranial oleh •
karena pada usia ini ubunubun sudah tertutup F. 'O&PLI'ASI HIDROSEFALUS -eningkatan tekanan intrakranial
• •
erusakan otak
•
8n!eksi+septikemia,endokarditis,in!eksiluka,ne!ritis,meningitis,ventrikulitis,abses otak.
•
Shunt tidak ber!ungsi dengan baik akibat obstruksi mekanik.
•
*ematomi subdural, peritonitis,adses abdomen, perporasi organ dalam rongga
•
abdomen,!istula,hernia, dan ileus. ematian
2.10
Prognosis
Keberhasilan tindakan operatif serta prognosis hidrosefalus ditentukan ada atau tidaknya anomali yang menyertai, mempunyai prognosis lebih baik dari hidrosefalus yang bersama dengan malformasi lain (hidrosefalus komplikata). Prognosis hidrosefalus infatil mengalami perbaikan bermakna namun tidak dramatis dengan temuan operasi pisau. Jika tidak dioperasi 50-60 bayi akan meniggal karena hidrosefalus sendiri ataupun penyakit penyerta. !kitar "0 bayi yang bertahan memiliki ke#erdasan hampir normal. $engan bedah saraf dan penatalaksanaan medis yang baik, sekitar %0 diharap dapat melampaui masa bayi, sekitar "0 dengan intelek normal, dan sektar 60 dengan #a#at intelek dan motorik bermakna. Prognosis bayi hidrosefalus dengan meningomilokel lebih buruk. &idrosefalus yang tidak diterapi akan menimbulkan ge'ala sisa, gangguan neurologis serta ke#erdasan. $ari kelompok yang tidak diterapi, 50-%0 akan meninggal karena penyakitnya sendiri atau akibat
infeksi berulang, atau oleh karena aspirasi pneumonia. amun bila prosesnya berhenti (arrested hidrosefalus) sekitar "0 anak akan men#apai ke#erdasan yang normal (llan &. *opper, +005). Pada kelompok yang dioperasi, angka kematian adalah %. !etelah operasi sekitar 5 kasus men#apai fungsi normal dan sekitar 6 mengalami retardasi mental ringan. dalah penting sekali anak hidrosefalus mendapat tindak lan'ut 'angka pan'ang dengan kelompok multidisipliner. ($arsono, +005)
No
Diagnosa Keperawatan
Tujuan & Kriteria Hasil
1. Risiko Ti!ak terja!i perubahan gangguan inintegritas kulit tegritas kulit. ke-pala b! Kriteria' keti!akKulit utuh( "a"puan ba#i ber-sih !an !a-la" kering. "engerakan kepala akibat peningkatan ukuran !an berat kepala
Intervensi
Rasional
Kaji kulit kepala setiap 2 ja" !an "onitor terha!ap area #ang terte-kan )bah posisi tiap 2 ja" !apat !i perti"bangkan untuk "engubah poisisi kepala se-tiap ja". Hin!ari ti!ak a!an#a linen pa-!a te"pat ti!ur *aringkan kepa-la pa!a bantal karet busa atau "enggunakan te"pat ti!ur air jika "ungkin. *erikan nutrisi se-suai kebutuhan.
)ntuk "e"antau kea!aan integu"en kulit se,ara !ini.
)ntuk "eningkatkan sirkulasi kulit.
inen !apat "en#erap keringat sehingga kulit tetap kering )ntuk "engurangi tekanan #ang "en#ebabkan stres "ekanik.
+aringan "u!ah nekrosis bila kalori !an protein kurang.
+elaskan se,ara rin,i tentang kon-!isi klien( prose-!ur terapi !an prognosan#a. Keluarga "ene- )langi penjelas-an ri"a kea!aan tersebut bila perlu $erubahan %ungsi anakn#a( !engan ,ontoh bila keluarga b! "a"-pu keluarga belu" situasi krisis "enjelas-kan "engerti Klari%ikasi kesa-lahan anak !ala" kea!aan
2.
$engetahuan !apat "e"persiapkan keluarga !ala" "erawat pen!erita.
Keluarga !apat "eneri"a seluruh
,atat %isik/
pen!erita. Kriteria' - Keluarga ber partisipasi !ala" "erawat anakn#a - 0e,ara verbal keluarga !a pat "engertitentan g pen#a-kit anakn#a.
asu"si !an"isinterpre tasi *erikan kese"-patan keluarga untuk bertan#a.
.
in%or"asi agar ti!ak "eni"bulkan salah persepsi )ntuk "enghin!ari salah persepsi
bservasi ketat tan!atan!a pe-ningkatan Keluarga !apat TIK "enge"ukakan peTentukan skala ,o"a rasaann#a
)ntuk "engetahui Hin!ari pe"a-sangan se,ara !ini pein%us !i kepala ningkatan TIK $enurunan kesa!arTi!ak terja!i pe- Hin!ari se!asi Resiko tinggi ningkatan TIK an "enan!akakan terja!i ,i!era b! Kriteria' a!an#a peningkatan peningkatan Tan!a vital !a- +angan sekali-kali TIK 3en,egah terja!i tekanan intra la" batas nor- "e"ijat atau kranial "al( pola na%as "e"o"pa shunt untuk in%eksi siste"ik e%ekti%( re%lek "e"eriksa %ungsin#a Tingkat kesa!aran ,aha#a positi%( jari keluarga ti!ak "erupakan in!ikateja!igangguan "engenai tan!a-tan!a tor peningkatan TIK Dapat "engakibatkesa-!aran( pening-katan TIK ti!ak "untah kan su"batan sehing!an ti-!ak ga terja!i peningkejang. katan 400 atau obtruksi pa!a ujung kateter !i peritonial. Keluarga !apat ber patisipasi !ala" perawatan klien anak hi!rose%alus.
mN o
Dia(osa
Tu)ua
I!er*esi
1
Nyeri akut b9d agen Setelah dilakukan in"uri !isik &suhan kepera?atan A. "am tingkat kenyamanan klien meningkat dg *+ lien melaporkan
•
&aa)eme %eri + a"i nyeri secara komprehensi! termasuk
•
lokasi, karakteristik, durasi, !rekuensi, kualitas dan !aktor presipitasi. Bbservasi reaksi nonverbal dari ketidak
•
•
nyeri berkurang dg scala 2 4kspresi ?a"ah
•
tenang klien dapat istirahat
•
dan tidur v9s dbn
•
•
nyamanan. Cunakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri klien sebelumnya. ontrol !aktor lingkungan yang
•
mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan, kebisingan. urangi !aktor presipitasi nyeri. -ilih dan lakukan penanganan nyeri
•
(!armakologis9non !armakologis). &"arkan teknik non !armakologis
•
(relaksasi, distraksi dll) untuk mengetasi nyeri.. Derikan analgetik untuk mengurangi
•
nyeri. 4valuasi
•
nyeri9kontrol nyeri. olaborasi dengan
•
tindakan
pengurang
dokter
bila
ada
komplain tentang pemberian analgetik tidak berhasil.
•
• •
Admiis!rasi aal(e!i" +. $ek program pemberian analgetik= "enis, dosis, dan !rekuensi. $ek ri?ayat alergi. /entukan analgetik
pilihan,
rute
•
pemberian dan dosis optimal. onitor /6 Derikan analgetik tepat ?aktu terutama
•
saat nyeri muncul. 4valuasi e!ekti!itas analgetik, tanda ge"ala
•
dan e!ek samping. 2
Eisiko in!eksi b9d imunitas tubuh primer menurun, prosedur invasive, adanya luka •
• •
Tan!a ini "e"berika in%or"asi terja!in#a in%eksi( biasan#a terja!i !ala" bulan perta"a( setelah insersi pirau sepanjang saluran pirau $enurunan suhu 2/ $antau suhu tubuh anak setiap 5 ja" tubuh "erupakan / $osisikan kepala anak sehingga beban tan!a awal in%eksi berat ti!ak !ikonsentrasikan ke sisi pa!a neonatus( !an
Setelah dilakukan 'orol ife"si + 1/ Kaji suhu tubuh anak #ang ti!ak asuhan kepera?atan A "am !ida" !erda,a! stabil( penurunan tingkat kesa!aran( fa"!or risi"o kehilangan na%su "akan( "untah( peningkatan hitung sel !arah putih( ife"sidg *+ /dk ada tandatanda !an pe"bengkakan atau ke"erahan in!eksi &> normal 69S dbn
katup saat 25 6 57 ja" perta"a setelah peningkatan suhu pe"be!ahan tubuh "erupakan 5/ Kaji area insisi setiap 5 ja"( pantau tan!a awal in%eksi !rainase ,airan atau pe"bengkakan. pa!a anak 4atat ju"lah !an jenis !rainase !ari 3e"osisikan kepal luka insisi !engan ,ara ini 8/ Kolaborasi pe"berian obat antibiotik "en,egah kerusakan sesuai saran kulit !i atau pa!a sekitar po"pa pirau sehingga "enghilangkan resiko in%eksi. $a!a neonatus( #ang "erupakan kelo"po khusus #ang rentang terha!ap in%eksi karena pe"asangan in%eksi( "ungkin "e"erlukan posisi khusus untuk waktu #ang la"a $e"bengkakan !i sekitar po"pa( saluran pirau( atau insisi pe"be!ahan !engan atau tanpa !rainase "ungkin "erupakan tan!a awal in%eksi karena pirau ntibiotik #ang bersi%at pro%ilaksis biasan#a !iberikan saat pe"be!ahan !a !ilanjutkan sela"a 5 6 92 ja" setelah pe"be!ahan.
*esiko anakakan $e"antauan kehilangan kekurangan mendemonstrasi 1/ $antau asupan !an haluaran ,airan ,airan se,ara teliti olume #airan kan tidak ada se,ara teliti "en!eteksi yang tanda dehidrasi 2/ Ti"bang berat ba!an pa!a waktu kehilangan ,airan berhubungan yang ditandai #ang sa"a setiap hari $eningkatan atau dengan status dengan berat / 4atat %rekuensi !an ju"lah "untah berkurangn#a berat nutrisi saat badan stabil, 5/ $antau ka!ar elektrolit seru" pa!a ba!an "ere%leksikan prabedah dan turgor kulit baik, anak( setiap hari jika "untah terja!i. status hi!rasi
pas#abedah (organ, +00%).
3
sietas (orang tua dan anak) yang berhubungan dengan kurangnya pemahaman tentang hidrosefalus dan terapi
kadar elektrolit stabil, air mata dalam 'umlah 8/ #ukup, membran mukosa lembab, haluaran urine :/ sampai + ml/ kg/ 'am
*erikan perhatian seksa"a pa!a ka!ar natriu" !an kaliu" *erikan nutrisi parenteral sesuai saran( !an pantau pe"beriann#a setiap ja" +ika anak "engala"i pe"be!ahan #aitu !engan "ene"patkan pirau ventrikuloperitoneal( tunggu lebih !ari 25 ja" setelah bun#i usus akti% barulah "ulai "e"berikan "akanan ,air.
3untah "erupakan tan!a u"u" peningkatan TIK( !apat berpengaruh terha!ap status hi!rasi anak. Nutrisi parenteral "ungkin !iperlukan untuk "e"bantu "e"perbaiki kehilangan ,airan( teruta"a ba#i #ang ti!ak !apat "eneri" "akanan per oral. Kehilangan natriu"( kaliu" !an elektrolit lainn#a !ala" ju"la besar !apat terja!i sebagai akibat "untah $e"berian ,airan parenteral akan "e"bantu "enge"balikan ju"lah ,airan se,ara nor"al serta kesei"bangan elektrolit 3enunggu paling se!ikit 25 ja" setela ke"balin#a bising usus( pastikan bahwa anak ti!ak "engala paralitik ileus akibat pe"be!ahan
orang tua dan anak ('ika sesuai) +elaskan tentang !e%inisi hi!rose%alus( akan anato"i ventrikel( tujuan !asar !ari mengekspresikan pirau. ;unakan !iagra" !an sa"pel pemahamannya pirau( jika terse!ia( untuk "e"bantu tentang "engklari%ikasi penjelasan n!a. +uga hidrosefalus, jelaskan tujuan berbagai tin!akan uji pentingnya !iagnostik #ang !isarankan( !an pamasangan pirau dan
3e"berikan penjelasan se"a,a" ini akan "e"bantu "engurangi ketakutan !an ke,e"asan( serta "eningkatkan peneri"aan terha!ap kon!isi anak
•
;
(organ, +00%).
pembedahan prose!ur #ang akan !ijalani anak. rutin yang 2/ *eri ga"baran tin!akan perioperati%( dilakukan. ter"asuk ' puasa( %or"at persetujuan #ang telah !isepakati( "enentukan tin!akan intravena( pengangkutan anak ke ruang pe"be!ahan( ruang tunggu untuk orang tua( ja!wal waktu pe"be!ahan( la"a pe"be!ahan #ang !iharapkan( ruang pe"ulihan( pe"antauan tan!a 6 tan!a vital( te"pat !ilakukan insisi( balutan. / *eri waktu kepa!a orang tua untuk "engajukan pertan#aan( !an "engekspresikan ketakutan !an kekhawatiran 5/ *antu anak untuk "e"persiapkan rawat inap !i ru"ah sakit !an pe"be!ahan !engan si"ulasi "enggunakan boneka( alat 6 alat ru"ah sakit #ang terse!ia !an !iagra" serta vi!eo #ang tepat( sesuai tingkat perke"bangan anak 8/ *eri pengetahuan terha!ap penjelasan ahli be!ah :/ Rujuk orang tua pa!a pekerja sosial atau tenaga pela#anan sosial lainn#a( sesuai kebutuhan.
urang pengetahuan tentang penyakit dan pera?atannya b9d kurang paparan terhadap in!ormasi, keterbatan kogniti!
•
Setelah dilakukan askep A. am pengetahuan klien meningkat dg *+ lien dapat
•
mengungkapkan kembali yg di"elaskan. lien kooperati! saat
• •
•
dilakukan tindakan
•
• •
•
Sindrom de!isit sel!
Setelah
dilakukan
$enjelasan kepa!a orang tua terha!ap keja!ian #ang akan !iala"i oleh anak( akan "e#akinkan "ereka "e"berikan perhatian terha!ap prose!ur #ang !iala"i oleh anakn# !an "en!orong partisipasi !ala" persiapan rutin praoperati%( jika "e"ungkinkan rang tua "e"butuhkan waktu !apat "e"aha"i se"ua in%or"asi #an !iberikan sehingga "ereka "en!apatka i!e untuk bertan#a serta "engekspresikan ketakutan !an kekhawatiran 3en!e"onstrasikan !engan "enggunaka boneka sangatlah berguna untuk Pedidi"a "ese#a!a + ,roses "e"bantu anak agar !apat bera!aptasi ,e%a"i! a"i pengetahuan klien. !engan lingkungan elaskan proses ter"adinya penyakit, te"pat rawat inap. tanda ge"ala serta komplikasi yang $engguanan !iagra" vi!eo( buku 6 buku mungkin ter"adi Derikan in!ormasi pada keluarga tentang !an !iskusi "ungkin perkembangan klien. akan lebih tepat Derikan in!ormasi pada klien dan untuk anak #ang keluarga tentang tindakan yang akan lebih tua dilakukan. rang tua !an anak diskusikan pilihan terapi sering "eneri"a Derikan pen"elasan tentang pentingnya terlalu ban#ak tirah baring in%or"asi !ala" "elaskan komplikasi kronik yang mungkin waktu #ang singkat. akan muncul bila klien tidak patuh )langi penjelasan Ba!ua ,era$a!a diri untuk "e"bantu
care kelemahan, penyakitnya
b9d
kemampuan pasien terhadap "e"aha"i kon!isi anak pera?atan diri yang mandiri onitor kebutuhan akan personal $ekerja sosial !apat onitor
•
askep A "am klien dan keluarga dapatmera$a! diri + dengan kritria + kebutuhan klien
•
seharihari terpenuhi (makan, berpakaian, kemapuan untuk mera?at diri klien dalam memenuhi toileting, berhias, Dantu hygiene, oral higiene) kebutuhannya seharihari. klien bersih dan tidak &n"urkan klien untuk melakukan aktivitas
•
•
•
•
•
bau. •
•
•
hygiene, berpakaian, toileting dan makan, "e"berikan berhias konseling #ang Deri bantuan sampai klien mempunyai berkelanjutan untuk
"enolong orang tua "en#esuaikan !iri !engan kon!isi anak !an rawat inap !i seharihari sesuai kemampuannya ru"ah sakit( !an -ertahankan aktivitas pera?atan diri !apat "e"bantu secara rutin !ala" peren,anaan dorong untuk melakukan secara mandiri pulang serta tapi beri bantuan ketika klien tidak mampu "erupakan rujukan melakukannya. ke organisasi Derikan rein!orcement positi! atas usaha ke"as#arakatan. yang dilakukan.
NO.
DIAGNOSA 'EPERA-ATAN &ASALAH 'OLABORASI
RENCANA 'EPERA-ATAN TU/UAN DAN INTER0ENSI 'RITERIA HASIL
1.
-er!usi "aringan tidak e!ekti!+ serebral b.d peningkatan tekanan intrakranial, hipervolemia.
−
−
−
−
Setelah dilakukan tindakan kepera?atan+ /ekanan intrakranial 01; mm*g. -er!usi otak lebih dari ;0 mm*g. /erpeliharanya status neurologis. /anda vital stabil.
−
−
−
−
−
−
−
a"i status neurologis yang berhubungan dengan tandatanda peningkatan tekana intrakranial, terutama C$S. onitor tanda tanda vital+/7, nadi, respirasi, suhu, minimal tiap 1; menit sampai keadaan pasien stabil. onitor tingkat kesadaran, sikap re!lek, !ungsi motorik, sensorik tiap 12 "am. Naikkan kepala dengan sudut 1; 3;0, tanpa bantal (tidak hiperekstensi atau !leksi) dan posisi netral (posisi kepala sampai lumbal ada dalam garis lurus). &n"urkan anak dan orang tua untuk mengurangi aktivitas yang dapat menaikkan tekanan intrakranial atau intraabdominal, misal+ menge"an saat D&D, menarik na!as, membalikkan badan, batuk. onitor tanda kenaikan tekanan intrakranial, misalnya+ iritabilitas, tangis, sakit kepala, mual muntah. onitor intake
2.
Cangguan Setelah dilakukan persepsi sensori tindakan b.d gangguan kepera?atan+ pusat persepsi /anda vital normal. sensori. Brientasi baik. C$S lebih dari 1. /ekanan intrakranial F10 mm*g. Ee!leks !isiologis (:). Ee!leks patologis ().
−
−
−
−
−
a"i tingkat kesadaran dan respon. @kur vital sign, status neurologis. onitor tanda tanda kenaikan tekanan intrakranial seperti iritabilitas, tangis melengking, sakit kepala, mual muntah. @kur lingkar kepala dengan meteran9 midline. >akukan terapi auditori dan stimuli taktil.
.
erusakan Setelah dilakukan intregritas kulit b.d tindakan penurunan kepera?atan+ mobilitas !isik, 4ritema (). de!isiensi sirkulasi.ulit kepala turgor baik, utuh. >uka ().
onitor kondisi !ontanella mayor tiap 3 "am. @bah posisi tiap 2 "am, pertimbangkan perubahan posisi kepala tiap 1 "am. Cunakan lotion atau minyak dan lindungi posisi daerah kepala dari penekanan. >etakkan kepala pada bantal karet atau gunakan ?ater bed "ika perlu. Cunakan penggantian alat tenun dari bahan yang lembut. Stimuli daerah kepala setiap perubahan posisi. -ertahankan nutrisi sesuai program terapi.
−
−
−
−
−
−
−
3.
Eesiko de!isit Setelah dilakukan volume cairan b.d tindakan mual, muntah, kepera?atan+ anoreksia. *idrasi adekuat. /urgor kulit baik. embran mukosa lembab. /anda vital normal. @rin output 0,;1 cc9 kgDD9 "am.
−
−
−
−
−
onitor intake output makanan dan cairan. @kur dan observasi tanda vital. $atat "umlah, !rekuensi dan karakter muntah. /imbang DD tiap hari. a"i tandatanda dehidrasi.
;.
-erubahan proses keluarga b.d perubahan status kesehatan anggota keluarga.
−
−
−
Setelah dilakukan tindakan kepera?atan+ eluarga partisipasi dalam pera?atan dan pengobatan. eluarga memberikan sentuhan, perasaan senang dan bicara pada anaknya. eluarga mampu mengidenti!ikasi perilaku negati! dan cara mengatasinya.
Deri kesempatan pada keluarga atau orang tua untuk mendiskusikan masalah. Deri dorongan sikap penerimaan terhadap anak (misal dipeluk, berbicara dan menyenangkan anak). Dantu orang tua untuk ikut mera?at anaknya, libatkan orang tua sebanyak mungkin. elaskan setiap prosedur pera?atan dan pengobatan. 7orong sikap positi! dari orang tua, beri pen"elasan tentang si!at negati!. 7iskusikan sikap yang mengindikasikan !rustasi, a"arkan cara menyelesaikan masalah dengan strategi koping yang baru. *ubungi konsultan "ika perlu.
−
−
−
−
−
−
−
.
urang pengetahuan orang tua tentang penyakit, pera?atan, komplikasi b.d kurang in!ormasi.
−
−
−
−
Setelah dilakukan tindakan kepera?atan, keluarga mampu+ @ngkapkan pengertian rencana pera?atan. enerima kenyataan terhadap anaknya. 7emonstrasikan pera?atan yang diperlukan. engetahui tanda in!eksi dan peningkatan tekanan intrakranial. en"elaskan pengobatan yang diberikan, minum obat sesuai rencana dan mengerti e!ek samping.
−
−
−
−
−
−
−
elaskan semua prosedur dan pengobatan, kehadiran pera?at diperlukan bila ada in!ormasi oleh team kesehatan lain untuk memperkuat pen"elasan. Deri dorongan pada orang tua untuk mengekspresikan perasaan dan harapan dan partisipasi dalam pera?atan anaknya dengan perasaan yang menyenangkan. Dantu orang tua untuk dapat menerima kenyataan tentang perubahan dan perkembangan anaknya. Yakinkan orang tua bah?a anak membutuhkan kasih sayang dan keamanan. 7emonstrasikan pera?atan yang diperlukan (bagaimana mengecek !ungsi shunt, posisi anak), berikan kesempatan untuk mengulang. Deri pen"elasan tentang pengobatan. Derikan da!atar nomor telepon team kesehatan untuk dapat digunakan bila muncul masalah.
PASCA OPERASI
1. Cangguan persepsi sensori b.d in!eksi pemasangan shunt.
−
Setelah dilakukan tindakan kepera?atan+ engembalikan !ungsi persepsi sensori dan komplikasi dapat dicegah atau seminimal mungkin tidak akan ter"adi.
−
−
−
− −
−
2. Eesiko in!eksi b.d Setelah dilakukan pemasangan tindakan shunt. kepera?atan+ Status imun normal. ontrol status in!eksi. ontrol !aktor resiko. -enyembuhan luka, 8>B (). &bses otak, meningitis ().
− −
− −
−
a"i reaksi pupil dan kesimetrisan, vital sign, tingkat kesadaran, kepekaan, kemampuan neuromuskuler. @kur lingkar kepala dan a?asi ukuran !ontanella. &tur posisi daerah kepala yang tidak dilakukan operasi "angan pada posisi shunt. @kur tanda vital. &tur anak tetap terlentang dengan posisi 1;3;0, akan meningkatkan dan melancarkan aliran balikdaerah vena kepala sehingga mengurangi edema dan mencegah ter"adinya kenaikan /8. @kur suhu dan atur suhu lingkungan sesuai indikasi, batasi pemakaian selimut, kompres bila suhu tinggi. @kur vital sign tiap 3 "am. Cunakan teknik aseptik dalam pera?atan. Bbservasi luka operasi. >akukan pera?atan luka bekas operasi sesuai instruksi. olaborasi+ antibiotik, pemeriksaan &>, kultur dan sesnsitivitas tes.
. erusakan Setelah dilakukan integritas kulit b.d tindakan prosedur kepera?atan+ pembedahan. 8ncisi sembuh tanpa ada eritema. >uka kering dan bersih.
−
− −
−
−
3. urang Setelah dilakukan pengetahuan tindakan tentang kepera?atan+ pera?atan di Brang tua mampu rumah b.d ungkapkan kurangnya pengertian in!ormasi. rencana pera?atan . Brang tua dapat mendemonstrasika n kemampuan mera?at di rumah. Brang tua mengerti tentang cara pe?ngobatab di rumah. −
−
−
−
−
−
−
a"i lokasi incisi adanya robekan permukaan kulit, pus, darah. @kur vital sign tiap 3 "am. -erhatikan teknik aseptik dan septik saat penggantian balutan. Bbservasi tandatanda peningkatan /8 karen in!eksi akibat pemasangan in!us. aga kebersihan kulit pasien tetap bersih dan kering. a"i tingkat pendidikan dan pengetahuan orang tua pasien. Deri pen"elasan tentang hidrose!alus dan prosedur pembedahannya pada orang tua. >ibatkan orang tua pada pera?atan pasca operasi. elaskan pada orang tuatentang tanda dan ge"ala in!eksi $S% dan kegagalan shunt.