LAPORAN PENDAHULUAN "KONSEP HEMODIALISA” DI RUANG HEMODIALISA RST dr. SOEPRAOEN MALANG
Oleh: RESTYAN PUSPA NUREKA 201510!1011011
PROGRAM PENDIDIKAN PROESI NERS AKULTAS ILMU KESEHATAN UNI#ERSITAS UNI#ERSITAS MUHAMMADIYAH MUHAMMADIYAH MALANG 201!
KONSEP HEMODIALISA
1. DEI DEINI NISI SI Hemodi Hemodiali alisa sa berasa berasall dari dari bahas bahas Yunani unani hemo hemo berart berartii darah darah dan dialisis berarti pemisahan atau fltrasi. Secara klinis hemodialisis adalah suatu suatu proses proses pemisa pemisahan han zat-za zat-zatt terten tertentu tu (toksi (toksik) k) dari dari darah darah melalui melalui membran semipermeabel buatan (artifcial) di dalam ginjal buatan yang disebut disebut dialis dialiser er,, dan selanj selanjutn utnya ya dibuan dibuang g melalu melaluii caira cairan n dialis dialisis is yang yang disebut dialisat. Hemodialisa adalah suatu prosedur dimana darah dikeluarkan dari tubuh penderita dan beredar dalam sebuah mesin di luar tubuh yang disebut dialyzer. rosedur ini memerlukan jalan masuk ke aliran darah. !ntuk memenuhi kebutuhan ini, maka dibuat suatu hubungan buatan diantara arteri dan "ena (fstula arterio"enosa) melalui pembedahan. Hemodi Hemodiali alisa sa adalah adalah proses proses pember pembersih sihan an darah darah oleh akumul akumulasi asi sampah sampah buanga buangan. n. Hemodi Hemodiali alisis sis diguna digunakan kan bagi bagi pasien pasien dengan dengan tahap tahap akhir akhir gagal gagal ginjal ginjal atau atau pasien pasien berpen berpenyak yakit it akut akut yang yang membut membutuhk uhkan an dialysis #aktu singkat ($ursalam, %&&').
2. TU$UAN TU$UAN TINDAK TINDAKAN AN HEMODIAL HEMODIALISIS ISIS Hemo Hemodi dial alis isis is
tida tidak k
meng mengat atas asii
gang ganggu guan an
kard kardio io"a "ask skul uler er
dan dan
endokrin endokrin pada penderita penderita . *indakan hemodialisis hemodialisis bertujuan bertujuan untuk membersihkan nitrogen sebagai sampah hasil metabolisme, membuang kelebi kelebihan han cairan cairan,, mengor mengoreksi eksi elektro elektrolit lit dan memper memperbai baiki ki ganggu gangguan an keseimbangan basa pada penderita (+e"y, (+e"y, dkk., %&&). %&&) . *uju *ujuan an
utam utama a
tind tindak akan an
hemo hemodi dial alisi isis s
adal adalah ah
meng mengemb embal alik ikan an
keseimb keseimbang angan an cairan cairan intrase intraselul luler er dan ekstra ekstraselu seluler ler yang yang tergan terganggu ggu akibat dari ungsi ginjal yang rusak (Himmelarb /kizler, /kizler, %&0&)
%. MEKANI MEKANISME SME HEMODIA HEMODIALIS LISA A
1ekanisme pemisahan zat 2 zat terlarut pada hemodialisis terjadi secara diusi dan ultrafltrasi. 1. Secara diusi roses diusi adalah proses pergerakan spontan dan pasi zat terlarut. 1olekul zat terlarut dari kompartemen darah akan berpindah kedalam kompartemen dialisat setiap saat bila molekul zat terlarut dapat mele#ati membran semipermiabel demikian juga sebaliknya. 3airan dialisis dan darah yang terpisah akan mengalami perubahan konsentrasi karena zat terlarut berpindah dari konsentrasi yang tinggi kearah konsentrasi yang rendah sampai konsentrasi zat terlarut sama dikedua kompartemen (dari yang konsentrasi tinggi kekonsentrasi rendah) 2. Secara ultrafltrasi emisahan cairan dialisis dan darah dilakukan dengan prinsip perbedaan tekanan. *iga tipe dari tekanan yng dapat terjadi pada membrane adalah4
*ekanan positi *ekanan positi merupakan tekanan hidrostatik yang terjadi akibat cairan dalam membrane. ada dialysis hal ini dipengaruhi oleh tekanan dialiser dan resistensi "ena terhadap darah yang mengalir balik kefstula. *ekanan positi 5mendorong5 cairan menyeberangi membrane.
*ekanan negati"e *ekanan negati"e merupakan tekanan yang dihasilkan dari luar membrane oleh pompa pada sisi dialisat dari membrane. *ekanan negati"e 5menarik 5 cairan keluar dari darah.
*ekanan 6smotik *ekanan 6smotik merupakan tekanan yang dihasilkan dalam larutan yang berhubungan dengan konsentrasi zat terlarut dalam larutan tersebut. +arutan dengan kadar zat terlarut tinggi akan menarik cairan dari larutan lain yang konsentrasinya lebih rendah
sehingga menyebabkan membrane permiabel terhadap air (dari konsentrasi rendah kekonsentrasi tinggi). 7imisalkan ada % larutan 589 dan 5:9 dipisahkan oleh membran semipermiabel, bila larutan 5:9 mengandung lebih banyak jumlah partikel dibanding 589 maka konsentrasi air dilarutan 5:9 lebih kecil dibanding konsentrasi larutan 589. 7engan demikian air akan berpindah dari 589 ke 5:9 melalui membran dan sekaligus akan memba#a zat -zat terlarut didalamnya
yang
berukuran
kecil
dan
permiabel
terhadap
membran, akhirnya konsentrasi zat terlarut pada kedua bagian menjadi sama.
%. INDIKASI DAN KONTRA INDIKASI HEMODIALISA a. /ndikasi 4 •
lien dengan syndrome uremik;azotemia (gagal ginjal akut dan kronik), ureum < %&& mg;dl dan kreatinin < 0,= mg;dl
•
•
Hiperkalemia, kadar kalium < =,& m>?;+ 8sidosis, pH darah @ A,0
•
elebihan cairan
•
7ehidrasi berat
•
eracunan barbiturate
•
+eptospirosis
b. ontraindikasi 4 ontraindikasi untuk dialisa menurut >B$>CB/ (%&&D4 %E&), antara lain 4 •
*idak mungkin didapatkan akses "askular pada hemodialisa atau terdapat gangguan di rongga peritoneum pada 387 ( 3ontious 8mbulatory peritoneal 7ialysis).
•
•
8kses "askular sulit. /nstabilitas hemodinamik.
•
oagulopati.
•
enyakit 8lzheimer.
•
7ementia multi inark.
•
Sindrom hepatorenal.
•
Sirosis hati berlanjut dengan enselopati.
•
eganasan lanjut.
. PRINSIP d&l&' PROSES HEMODIALISA Secara sederhana proses dialisis hanya memompa darah dan dializat melalui membran dializer (+e"y,dkk., %&&) a. Dialysate adalah larutan air murni yang mengandung, klorida, natrium kalium, magnesium, kalsium, deFtrose, bicarbonat atau asetat. b. 7i dalam dialyzer darah dan dialysate dipisahkan oleh membran semipermiabel. 7arah mengandung sisa produk metabolisme berupa ureum, creatin, dan lainnya. Sedangkan dialysate tidak mengandung produk sisa metabolisme. arena perbedaan konsentrasi ini akan terjadi proses diusi dalam dialyzer. c. roses diusi akan maksimal bila arah aliran darah dan dialisat berla#anan (counter current Go#). ecepatan aliran darah dan dialisat dalam dialiser juga berpengaruh pada peningkatan proses diusi. d. roses
kon"eksi
dalam
dialyzer
dapat
ditingkatkan
dengan
meningkatkan tekanan dalam membran dialyzer (trans membrane pressure). ada proses Hemodialisa kon"ensional, molekul dengan ukuran kecil tidak semua terlepas denagan proses kon"eksi saja. *etapi hampir semua molekul dengan ukuran kecil terlepas dengan proses
diusi.
mikroglobulin kon"eksi.
Hal
Sebaliknya dan ini
"it
molekul
dengan
:0%) dikeluarkan
telah
menyebabkan
ukuran
eekti
besar
(:%-
dengan proses
peningkatan
penggunaan
metode !C di Hemodialisa untuk meningkatkan penghapusan molekul 1 lebih besar.
5. KOMPONEN HEMODIALISA a. 1esin Hemodialisa 1esin hemodialisa memompa darah dari pasien ke dialyzer sebagai membran semipermiabel dan memungkinkan terjadi proses diusi, osmosis dan ultrafltrasi karena terdapat cairan dialysate didalam dialyzer. roses dalam mesin hemodialisa merupakan proses yang komplek yang mencakup kerja dari deteksi udara, kontrol alarm mesin dan monitor data proses hemodialisa (1isra, %&&=). b. injal :uatan (dialyzer) 7ialyzer
atau
ginjal
buatan
adalah
tabung
yang
bersisi
membrane semipermiabel dan mempunyai dua bagian yaitu bagian untuk cairan dialysate dan bagian yang lain untuk darah. :eberapa syarat dialyzer yang baik adalah "olume priming atau "olume dialyzer rendah,
clereance
dialyzer
tinggi
sehingga
bisa
menghasilkan
clearance urea dan creatin yang tinggi tanpa membuang protein dalam darah, koeesien ultrafltrasi tinggi dan tidak terjadi tekanan membrane
yang
negati
yang
memungkinkan
terjadi
back
ultrafltration, tidak mengakibatkan reaksi inGamasi atau alergi saat proses hemodialisa (hemocompatible), murah dan terjangkau, bisa dipakai ulang dan tidak mengandung racun (+e"y, dkk., %&&). c. Dialysate Dialysate adalah cairan elektrolit yang mempunyai komposisi seperti cairan plasma yang digunakan pada proses hemodialisis 3airan dialysate terdiri dari dua jenis yaitu cairan acetat yang bersiat asam dan bicarbonat yang bersiat basa. andungan dialysate dalam proses hemodialisis menurut (+e"y, dkk., %&&). d. Blood Line (BL) atau Saluran 7arah
Blood line untuk proses hemodialisa terdiri dari dua bagian yaitu bagian arteri ber#arna merah dan bagian "ena ber#arna biru. :+ yang baik harus mempunyai bagian pompa, sensor "ena, air leak detector (penangkap udara), karet tempat injeksi, klem "ena dan arteri dan bagian untuk heparin (1isra, %&&=). Cungsi dari :+ adalah menghubungkan dan mengalirkan darah pasien ke dialyzer selama proses hemodialysis e. Fistula Needles Fistula Needles atau jarum fstula sering disebut sebagai Arteri Vena Fistula (8I Cistula) merupakan jarum yang ditusukkan ke tubuh pasien
yang
akan
menjalani
hemodialisa.
Jarum
fstula
mempunyai dua #arna yaitu #arna merah untuk bagian arteri dan biru untuk bagian "ena. !. PROSES HAEMODIALISA ada proses hemodialisa, darah dialirkan ke luar tubuh dan disaring di dalam ginjal buatan (dialyzer). 7arah yang telah disaring kemudian dialirkan kembali ke dalam tubuh. Bata 2 rata manusia mempunyai
sekitar
=,'
s;d
',K
liter
darah,
dan
selama
proses
hemodialisa hanya sekitar &,= liter yang berada di luar tubuh. !ntuk proses hemodialisa dibutuhkan pintu masuk atau akses agar darah dari tubuh dapat keluar dan disaring oleh dialyzer kemudian kembali ke dalam tubuh. *erdapat D jenis akses yaitu arterio"enous (8I) fstula, 8I grat dan central "enous catheter. 8I fstula adalah akses "askular yang paling direkomendasikan karena cenderung lebih aman dan juga nyaman untuk pasien. Sebelum melakukan proses hemodialisa (H7), pera#at akan memeriksa tanda 2 tanda "ital pasien untuk memastikan apakah pasien layak untuk menjalani Hemodialysis. Selain itu pasien melakukan timbang badan untuk menentukan jumlah cairan didalam tubuh yang harus dibuang pada saat terapi. +angkah berikutnya adalah menghubungkan pasien ke mesin cuci darah
dengan memasang blod line (selang darah) dan jarum ke akses "askular pasien, yaitu akses untuk jalan keluar darah ke dialyzer dan akses untuk jalan masuk darah ke dalam tubuh. Setelah semua terpasang maka proses terapi hemodialisa dapat dimulai. ada proses hemodialisa, darah sebenarnya tidak mengalir melalui mesin H7, melainkan hanya melalui selang darah dan dialyzer. 1esin H7 sendiri merupakan perpaduan dari komputer dan pompa, dimana mesin H7 mempunyai ungsi untuk mengatur dan memonitor aliran darah, tekanan darah, dan memberikan inormasi jumlah cairan yang dikeluarkan serta inormasi "ital lainnya. 1esin H7 juga mengatur cairan dialisat yang masuk ke dialyzer, dimana cairan tersebut membantu mengumpulkan racun 2 racun dari darah. ompa yang ada dalam mesin H7 berungsi untuk mengalirkan darah dari tubuh ke dialyzer dan mengembalikan kembali ke dalam tubuh. (. PROSEDUR TINDAKAN HEMODIALISA a. ersiapan 8lat-alat 0) 0 buah bak instrumen besar, yang terdiri dari 4 %) % buah mangkok kecil 0 untuk tempat :etadine 0 untuk 8lkohol 8rteri klem 0) 0 spuit %& cc berisi Heparin =&&& unit %) 0 spuit 0& cc berisi Heparin 0&&& unit D) 0 spuit D cc berisi +idocain % ml; 0 ampul ) % 8bocath $o. 0' =) assa = lembar (secukupnya) ') Sarung tangan steril A) lester K) 1asker E) 0 buah gelas ukur ; math can 0&) % buah Cistula pendek 00) 0 buah Cistula panjang 0%) 7uk steril 0D) erlak untuk alas tangan 0) lastik untuk kotoran • • •
b. ersiapan asien 0) *imbang berat badan
%) 6bser"asi tanda-tanda "ital dan anamnesis D) *entukan daerah tusukan untuk keluar dan masuknya darah dari tubuh ke mesin ) :eritahu pasien bah#a tindakan akan dimulai =) +etakkan perlak di ba#ah tangan pasien ') 7ekatkan alat-alat yang akan digunakan c. ersiapan era#at 0) era#at mencuci tangan %) era#at memakai masker dan scoret D) :uka bak instrumen steril ) era#at memakai sarung tangan =) 8mbil spuit berisi lidocain untuk anestesi lokal (bila digunakan) ') 8mbil spuit 0& cc yang berisi Heparin untuk mengisi 8I Cistula A) asang duk belah di ba#ah tangan pasien, dan separuh duk ditutupkan di tangan d. 1emasukkan Jarum 8I Cistula 0) 1asukkan jarum 8I Cistula (6utlet) %) Setelah darah keluar aspirasi dengan spuit 0& cc dan dorong heparin, 8I Cistula diklem, spuit dilepaskan, dan ujung 8I Cistula ditutup, tempat tusukan difksasi dengan plester dan pada atas sayap fstula diberi kassa steril dan diplester D) 1asukkan jarum 8I Cistula (inlet) pada "ena lain, jarak penusukan inlet dan outlet usahakan lebih dari D cm ) Jalankan blood pump perlahan-lahan sampai %& ml;mnt kemudian pasang sensor monitor =) rogram mesin hemodialisis sesuai kebutuhan pasien ') :ila aliran kuran dari 0&& ml;mnt karena ada penyulit, lakukan penusukan pada daerah emoral A) 8lat kotor masukkan ke dalam plastik, sedangkan alat-alat yang dapat dipakai kembali di ba#a ke ruang disposal K) ensukan selesai, pera#at mencuci tangan
)&r& Mel&*+*&, P+,*- e'/r&l a.
6beser"asi daerah emoral (lipatan), yang aka digunakan penusukan
b.
+etakkan posisi tidur pasien terlentang dan posisi kaki yang akan ditusuk Geksi
c.
+akukan perabaan arteri untuk mencari "ena emoral dengan cara menaruh D jari di atas pembuluh darah arteri, jari tengah di atas arteri
d.
7engan jari tengah 0 cm ke arah medial untuk penusukan jarum 8I Cistula
Mel&*+*&, K&,+l&- D/+le L+'e, 3ara kerjanya 4 a. 6bser"asi tanda-tanda "ital b. Jelaskan pada pasien tindakan yang akan dilakukan c. :erikan posisi tidur pasien yang nyaman d. 7ekatkan alat-alat ke pasien e. era#at mencuci tangan . :uka kassa penutup catheter dan lepaskan pelan-pelan g. erhatikan posisi catheter double lumen
- 8pakah tertekukL - 8pakah posisi catheter berubahL - 8pakah ada tanda-tanda meradang ; nanahL Jika ada laporkan pada dokter
h. 1emulai desinektan
-
7esinektan kulit daerah kateter dengan kassa betadine, mulai dari pangkal tusukan kateter sampai ke arah sekitar kateter dengan cara memutar kassa dari dalam ke arah luar
-
:ersihkan permukaan kulit dan kateter dengan kassa alkohol
-
asang duk steril di ba#ah kateter double lumen
-
:uka kedua tutup kateter, aspirasi dengan spuit 0& cc ; %& cc yang sudah diberi $a3l &,EM yang terisi heparin.
i. *entukan posisi kateter dengan tepat dan benar
j. angkal kateter diberi :etadine dan ditutup dengan kassa steril k. ateter difksasi kencang l. ateter double lumen siap disambungkan dengan arteri blood line dan "enus line m. 8lat-alat
dirapikan,
pisahkan
dengan
alat-alat
yang
terkontaminasi n. :ersihkan alat-alat o. era#at cuci tangan ateter double lumen mempunyai % cabang ber#arna 4
-
1erah untuk inlet (keluarnya darah dari tubuh pasien ke mesin)
-
:iru untuk outlet (masuknya darah dari mesin ke tubuh pasien)
. MA)AMMA)AM PENGGUNAANNY
AKSES
#ASKULER
d&,
INDIKASI
10.
PEMANTAUAN SELAMA HEMODIALISIS
a. 1onitor status hemodinamik, elektrolik, dan keseimbangan asambasa, demikian juga sterilisasi dan sistem tertutup. b. :iasanya dilakukan oleh pera#at yang terlatih dan amiliar dengan protokol dan peralatan yang digunakan. ($ursalam, %&&')
11.
PEMANTAUAN SETELAH HEMODIALISIS a. :erat badan pasien ditimbang. b. **I diperiksa. c. Spesimen darah diambil untuk mengetahui kadar elektrolit serum dan zat sisa tubuh. (:aradero, %&&K)
12.
KONSEP DASAR ASUHAN KEPERA3ATAN PASIEN DENGAN
HEMODIALISIS A. PENGKA$IAN 0. eluhan utama *anda-tanda dan gejala uremia yang mengenai system tubuh (mual, muntah, anoreksia berat, peningkatan letargi, konunsi mental), kadar serum yang meningkat. %. Bi#ayat penyakit sekarang ada pasien penderita gagal ginjal kronis (stadium terminal). D. Bi#ayat obat-obatan asien yang menjalani dialisis, semua jenis obat dan dosisnya harus die"aluasi dengan cermat. *erapi antihipertensi, yang sering merupakan bagian dari susunan terapi dialysis, merupakan salah satu contoh di mana komunikasi, pendidikan dan e"aluasi dapat memberikan hasil yang berbeda. asien harus mengetahui kapan minum obat dan kapan menundanya. Sebagai contoh, obat antihipertensi menjalani
diminum
hemodialisis,
pada
hari
yang sama dengan saat
eek hipotensi
dapat
terjadi
selama
hemodialisis dan
menyebabkan
tekanan
darah
rendah yang
berbahaya. . sikospiritual enderita hemodialisis jangka panjang sering merasa kuatir akan kondisi penyakitnya
yang tidak dapat
diramalkan.
:iasanya
menghadapi masalah fnancial, kesulitan dalam mempertahankan pekerjaan, dorongan seksual yang menghilang serta impotensi, dipresi akibat sakit yang kronis dan ketakutan terhadap kematian. rosedur kecemasan merupakan hal yang paling sering dialami pasien yang pertama kali dilakukan hemodialisis. =. 87+ (8cti"ity 7ay +ie)
-
$utrisi
4 asien dengan hemodialisis harus diet ketat dan
pembatasan cairan masuk untuk meminimalkan gejala seperti penumpukan cairan yang dapat mengakibatkan gagal jantung kongesti serta edema paru, pembatasan pada asupan protein akan mengurangi penumpukan limbah nitrogen dan dengan demikian meminimalkan gejala, mual muntah.
-
>liminasi 4 6liguri dan anuria untuk gagal
- 8kti"itas
4 7ialisis menyebabkan perubahan gaya hidup pada
keluarga. aktu yang diperlukan untuk terapi dialisis akan mengurangi #aktu yang tersedia untuk melakukan akti"itas sosial dan dapat menciptakan konGik, rustasi. arena #aktu yang terbatas dalam menjalani akti"itas sehai-hari. '. emeriksaan fsik
-
:: 4 Setelah melakukan hemodialisis biasanya berat badan akan menurun.
-
**I4 Sebelum dilakukan prosedur hemodialisis biasanya denyut nadi dan tekanan darah diatas rentang normal. ondisi ini harus di ukur kembali pada saat prosedur selesai dengan membandingkan hasil pra dan sesudah prosedur.
-
:% 4 hipotensi, turgor kulit menurun
a. eadaan umum klien 0) 7ata subjekti 4 lemah badan, cepat lelah, melayang. %) 7ata objekti 4 nampak sakit, pucat keabu-abuan, kurus, kadang
2
kadang
disertai
edema
ekstremitas,
napas
terengah-engah. b. epala 0) Betinopati %) onjunkti"a anemis D) Sclera ikteric dan kadang 2 kadang disertai mata merah (red eye syndrome). ) Bambut rontok =) 1uka tampak sembab ') :au mulut amoniak c. +eher 0) Iena jugularis meningkat;tidak %) embesaran kelenjar;tidak d. 7ada 0) erakkan napas kanan;kiri seimbang;simetris %) Bonckhi basah;kering D) >dema paru e. 8bdomen 0) etegangan %) 8scites
(perhatikan
penambahan
lingkar
kunjungan berikutnya). D) ram perut ) 1ual;muntah . ulit 0) atal-gatal %) 1udah sekali berdarah (easy bruishing) D) ulit kering dan bersisik ) eringat dingin, lembab
perut
pada
=) erubahan turgor kulit g. >kstremitas 0) elemahan gerak %) ram D) >dema (ekstremitas atas;ba#ah) ) >kstremitas atas 4 sudahkah operasi untuk akses "askuler
1%.
DIAGNOSA KEPERA3ATAN
a. angguan pertukaran gas berhubungan dengan penurunan ekspansi paru sekunder terhadap adanya edema pulmoner. b. ebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake inadekuat, mual, muntah, anoreksia c. /ntoleransi akti"itas berhubungan dengan keletihan, anemia, retensi produk sampah dan prosedur dialisis. d. 1ual berhubungan dengan proses pengobatan e. angguan perusi jaringan berhubungan dengan penurunan suplai 6% dan nutrisi ke jaringan sekunder terhadap penurunan Hb. . Besiko penurunan curah jantung
1.
INTER#ENSI KEPERA3ATAN NO
1.
DIAGNOSA
NO)
NI)
angguan Setelah dilakukan tindakan Ar9& M&,&8e'e,4 : '. pertukaran gas kepera#atan sesuai dengan kondisi :uka jalan naas, gunakan berhuubungan pasien NF%jam dapat membaik teknik chin lit atau ja# thrust dengan edema paru bila perlu A. osisikan pasien untuk $63 4 memaksimalkan "entilasi 7efnisi 4 elebihan 1. Re-r&4/r S4&4+- : G&K. /dentifkasi pasien perlunya atau kekurangan E67h&,8e pemasangan alat jalan naas dalam oksigenasi 2. Re-r&4/r S4&4+: buatan dan atau #e,4l&4/, E. asang mayo jika perlu pengeluaran %. #4&l S8, S4&4+0&. +akukan fsioterapi dada jika karbondioksida di perlu dalam membran riteria hasil 4 00. eluarkan secret dengan batuk kapiler al"eoli $ riteria Scor atau suction 0%. o e 8uskultasi suara naas catat :atasan 0 1endemonstarsikan = adanya suara tambahan karakteristik 4 0D. peningkatan "entilasi +akukan suction pada mayo angguan 0. :eri bronkodilator bila perlu dan oksigenasi yang 0=. penglihatan 8tur intake untuk cairan untuk adekuat enurunan 36% mengoptimalkan % 1emelihara kebersihan = *akikardi keseimbangan paru-paru dan bebas 0'. Hiperkapnia 1onitor respirasi dan status 6% dari tanda distress eletihan pernaasan Somnolen Re-r&4/r M/,4/r D 1endemostrasikan = /ritabilitas 0. 1onitor rata-rata kedalaman batuk eekti dan suara HypoFia dan irama naas dalam usaha naas yang bersih, tidak ebingungan respirasi ada sianosis dan 7yspnoe %. 3atat pergerakan dinding dispneu (mampu nasal aring dada, amati kesimetrisan dan mengeluarkan sputu, 87 $ormal pengunaan otot dada mampu bernaas •
• • • • • • • • • • •
• •
• • •
•
=
tambahan D. 1onitor suara nnaas seperi mendengkur . 1onitor pola naas seperti bradipnea, takipnea, dll =. 3atat lokasi trakea '. 8uskultasi suara naas, catat area penurunan ; tidak adanya "entilasi dan suara naas tambahan A. 8uskultasi suara paru setelah tindakan untuk mengetahui hasilnya
Caktor aktor yang berhubungan 4 ketidakseimbanga n perusi "entilasi perubahan membran kapileral"eolar etidakeektian Setelah dilakukan tindakan N+4r4/, M&,&8e'e,4 nutrisi kurang dari kepera#atan sesuai dengan kondisi kebutuhan tubuh pasien NF%jam nutrisi kurang dari 0. aji adanya alergi makanan
•
•
2.
dengan mudah, tidak Sianosis ada pursed lips) #arna kulit *anda-tanda "ital dalam abnormal renang normal (pucat, kehitaman) Hipoksemia eterangan 4 Hiperkarbia 0. >kstrim sakit kepala %. :erat ketika bangun D. Sedang rekuensi dan . Bingan kedalaman naas =. *idak abnormal
• •
• • •
•
dengan mudah, tidak Sianosis ada pursed lips) #arna kulit *anda-tanda "ital dalam abnormal renang normal (pucat, kehitaman) Hipoksemia eterangan 4 Hiperkarbia 0. >kstrim sakit kepala %. :erat ketika bangun D. Sedang rekuensi dan . Bingan kedalaman naas =. *idak abnormal
Caktor aktor yang berhubungan 4 ketidakseimbanga n perusi "entilasi perubahan membran kapileral"eolar etidakeektian nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake inadekuat, mual, muntah, anoreksia, pembatasan diet danpenurunan membrane mukosa mulut.
=
tambahan D. 1onitor suara nnaas seperi mendengkur . 1onitor pola naas seperti bradipnea, takipnea, dll =. 3atat lokasi trakea '. 8uskultasi suara naas, catat area penurunan ; tidak adanya "entilasi dan suara naas tambahan A. 8uskultasi suara paru setelah tindakan untuk mengetahui hasilnya
•
•
2.
Setelah dilakukan tindakan N+4r4/, M&,&8e'e,4 kepera#atan sesuai dengan kondisi pasien NF%jam nutrisi kurang dari 0. aji adanya alergi makanan %. olaborasi dengan ahli gizi kebutuhan tubuh pasien teratasi untuk menentukan jumlah kalori dengan 4 dan nutrisi yang dibutuhkan pasien $634 D. 8njurkan pasien untuk meningkatkan intake Ce N+4r4/,&l S4&4+- : ;//d &,d . 8njurkan pasien untuk <+d ,4&*e meningkatkan protein dan N+4r4/,&l S4&4+- : ,+4re,4 "itamin 3 ,4&*e =. :erikan substansi gula
7efnisi 4 asupan nutrisi tidak cukup riteria Hasil 4 untuk memenuhi $ ategori kebutuhan metabolik o 0
8danya peningkatan berat badan sesuai dengan tujuan
=
%
:erat badan ideal sesuai dengan tinggi badan
=
D
1ampu mengidentifkasi kebutuhan nutrisi
=
*idak ada tandatanda malnutrisi
=
=
1enunjukkan peningkatan ungsi pengecapan dari menelan
=
:atasan arakteristik 4
ram abdomen $yeri abdomen 1enghindari makanan :erat badan %&M atau lebih diba#ah berat badan ideal erapuhan kapiler 7iare ehilangan rambut berlebihan
Score
'. Yakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi serat untuk mencegah konstipasi A. :erikan makanan yang terpilih (sudah dikonsultasikan dengan ahli gizi) K. 8jarkan pasien bagaimana membuat catatan makanan harian E. 1onitir jumlah nutrisi dan kandungan kalori 0&.:erikan inormasi tentang kebutuhan nutrisi 00.aji kemampuan pasien untuk mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan N+4r4/, M/,4/r,8 0. :: pasien dalam batas normal %. 1onitor adanya penurunan berat badan D. 1onitor tipe dan jumlah aktiftas yang biasa dilakukan . 1onitor interaksi anak atau
7efnisi 4 asupan nutrisi tidak cukup riteria Hasil 4 untuk memenuhi $ ategori kebutuhan metabolik o 0
8danya peningkatan berat badan sesuai dengan tujuan
=
% :erat badan ideal ram abdomen sesuai dengan $yeri abdomen tinggi badan 1enghindari makanan D 1ampu :erat badan %&M mengidentifkasi atau lebih kebutuhan nutrisi diba#ah berat badan ideal *idak ada tandaerapuhan tanda malnutrisi kapiler = 1enunjukkan 7iare peningkatan ungsi ehilangan pengecapan dari rambut menelan berlebihan :ising usus ' *idak terjadi hiperakti penurunan berat urang makanan badan yang berarti urang inormasi urang minat pada makanan eterangan 4 enurunan berat 0. >kstrim badan dengan %. :erat asupan makanan D. Sedang
=
:atasan arakteristik 4
Score
adekuat esalahan konsepsi esalahan inormasi 1embran mukosa pucat etidakmampuan memakan makanan *onus otot menurun 1engeluh gangguan sensasi rasa 1engeluh asupan makanan kurang dari B78 (recommanded daily allo#ance) 3epat kenyang setelah makan Saria#an rongga
. Bingan =. *idak
=
= =
=
'. Yakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi serat untuk mencegah konstipasi A. :erikan makanan yang terpilih (sudah dikonsultasikan dengan ahli gizi) K. 8jarkan pasien bagaimana membuat catatan makanan harian E. 1onitir jumlah nutrisi dan kandungan kalori 0&.:erikan inormasi tentang kebutuhan nutrisi 00.aji kemampuan pasien untuk mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan N+4r4/, M/,4/r,8 0. :: pasien dalam batas normal %. 1onitor adanya penurunan berat badan D. 1onitor tipe dan jumlah aktiftas yang biasa dilakukan . 1onitor interaksi anak atau orang tua selama makan =. 1onitor lingkungan selama makan '. 1onitor kulit kering dan perubahan pigmentasi A. 1onitor turgor kulit K. 1onitor kekeringan, rambutkusam, dan mudah patah E. 1onitor mual dan muntah 0&.1onitor kadar albumin, total
protein, Hb, dan kadar Ht 00.1onitor pertumbuhan dan perkembangan 0%.1onitor pucat, kemerahan, dan kekeringan jaringan konjungti"a 0D.1onitor kalori dan intake nutrisi 0. 3atat adanya edema, hiperemik, hipertonik papila lidah dan ca"itas oral 0=.3atat jika lidah ber#arna magent, scarlet
adekuat esalahan konsepsi esalahan inormasi 1embran mukosa pucat etidakmampuan memakan makanan *onus otot menurun 1engeluh gangguan sensasi rasa 1engeluh asupan makanan kurang dari B78 (recommanded daily allo#ance) 3epat kenyang setelah makan Saria#an rongga mulut elemahan otot pengunyah elemahan otot untuk menelan
. Bingan =. *idak
protein, Hb, dan kadar Ht 00.1onitor pertumbuhan dan perkembangan 0%.1onitor pucat, kemerahan, dan kekeringan jaringan konjungti"a 0D.1onitor kalori dan intake nutrisi 0. 3atat adanya edema, hiperemik, hipertonik papila lidah dan ca"itas oral 0=.3atat jika lidah ber#arna magent, scarlet
Caktor yang berhubungan 4 Caktor biologis Caktor ekonomi
%
etidakmampuan untuk mengabsorbsi nutrient etidakmampuan untuk mencerna makanan ketidakmampuan menelan makanan aktor psikologis
/ntoleransi akti"itas berhubungan dengan keletihan, anemia, retensi produk sampah dan prosedur dialisis.
Setelah dilakukan tindakan A74=4 Ther& kepera#atan sesuai dengan kondisi dengan pasien; pasien NF%jam pasien dapat 0. 7iskusikan orang terdekat bagaimana berakti"itas sesuai kemampuan diagnosis dan pengobatan yang dengan 4 mempengaruhi kehidupan pribadi pasien;rumah dan NO) : 7efnisi 4 aktiftas kerja E,er8 7/,-er=/, ketidak cukupan %. *injau ulang eek sampin yang A74=4 4/ler&,7e energy psikologi diantisipasi berkenaan dengan Sel; 7&re : ADLS atau fsiologis untuk pengobatan tertentu, termasuk
%
etidakmampuan untuk mengabsorbsi nutrient etidakmampuan untuk mencerna makanan ketidakmampuan menelan makanan aktor psikologis
/ntoleransi akti"itas berhubungan dengan keletihan, anemia, retensi produk sampah dan prosedur dialisis. 7efnisi 4 ketidak cukupan energy psikologi atau fsiologis untuk melanjutkan atau menyelesaikan aktiftas kehidupan sehari 2 hari yang harus atau yang ingin dilakukan :atasan karakteristik4 Bespon tekanan
Setelah dilakukan tindakan A74=4 Ther& kepera#atan sesuai dengan kondisi dengan pasien; pasien NF%jam pasien dapat 0. 7iskusikan orang terdekat bagaimana berakti"itas sesuai kemampuan diagnosis dan pengobatan yang dengan 4 mempengaruhi kehidupan pribadi pasien;rumah dan NO) : aktiftas kerja E,er8 7/,-er=/, %. *injau ulang eek sampin yang A74=4 4/ler&,7e diantisipasi berkenaan dengan Sel; 7&re : ADLS pengobatan tertentu, termasuk kemungkinan eek aktiftas riteri Hasil 4 seksual dan rasa ketertarikan ; $ ategori Score keinginan misal alopesia, o kecatatan bedah, beri tau pasien 0 :erpartisipasi = bah#a tidak semua eek dalam aktiftas fsik samping terjadi tanpa disertai D. 7orong diskusi tentang; peningkatan pecahkan masalah tentang eek tekanan darah, kanker ; pengobatan pada peran
•
•
•
•
•
•
•
•
darah abnormal terhadao aktiftas Bespon rekuensi jantung abnormal terhadap aktiftas erubahan >> yang mencerminkan aritmia erubahan > yang mencerminkan iskemia etidaknyamanan setelah beraktiftas 7ispnea setelah beraktiftas 1enyatakan merasa letih 1enyatakan merasa lemah
nadi, dan BB %
1ampu melakukan aktiftas sehari-hari (87+S) secara mandiri
=
D
*anda-tanda normal
=
>nergy psikomotor
=
=
+e"el kelemahan
=
'
1ampu perpindah4 dengan atau tanpa bantuan alat
=
A
Status kardiopulmunari adekuat
=
K
Sirkulasi baik
=
E
Status
"itas
status respirasi
=
sebagai ibu rumah tangga, orang tua, dan sebagainya. . 8kui kesulitan pasien yang mungkin dialami. :erikan inormasi bah#a konseling sering perlu dan penting dalam
darah abnormal terhadao aktiftas Bespon rekuensi jantung abnormal terhadap aktiftas erubahan >> yang mencerminkan aritmia erubahan > yang mencerminkan iskemia etidaknyamanan setelah beraktiftas 7ispnea setelah beraktiftas 1enyatakan merasa letih 1enyatakan merasa lemah
nadi, dan BB %
1ampu melakukan aktiftas sehari-hari (87+S) secara mandiri
=
D
*anda-tanda normal
=
>nergy psikomotor
=
=
+e"el kelemahan
=
'
1ampu perpindah4 dengan atau tanpa bantuan alat
=
A
Status kardiopulmunari adekuat
=
K
Sirkulasi baik
status
=
E Status respirasi4 Caktor yang pertukaran gas dan berhubungan4 "entilasi adekuat *irah baring atau eterangan 4 imobilisasi 0. >kstrim elemahan umum %. :erat etidakseimbang D. Sedang an anatara suplei . Bingan dan kebutuhan =. *idak okssigen
=
•
•
•
•
•
•
•
"itas
sebagai ibu rumah tangga, orang tua, dan sebagainya. . 8kui kesulitan pasien yang mungkin dialami. :erikan inormasi bah#a konseling sering perlu dan penting dalam
•
• •
• •
.
/mobilitas aya menoton
1ual
hidup
Setelah dilakukan tindakan l+d M&,&8e'e,4 kepera#atan selama N.F % jam mual 7efnisi 4 Sensasi pasien teratasi dengan 4 0. encatatan intake output seperti gelombang secara akurat %. 1onitor status nutrisi dibelakang NO): D. 1onitor status hidrasi tenggorok, )/';/r4 le=el (elembaban membran epigatrium yang Hdr&-l mukosa, "ital sign adekuat) bersiat subjekti N+4r4/,&l S4&4+. 8njurkan untuk makan pelandan tidak pelan menyenangkan yang =. Jelaskan untuk menggunakan dapat menyebabkan riteria hasil 4 napas dalam untuk menekan dorongan atau reGek mual ategori Score keinginan untuk $ '. :atasi minum 0 jam sebelum, 0 o muntah jam sesudah dan selama makan A. /nstruksikan untuk 0 1elaporkan bebas = :atasan menghindari bau makanan dari mual karakteristik4 % 1engidentifkasi = yang menyengat Hipersali"asi
• •
.
/mobilitas aya menoton
hidup
1ual
Setelah dilakukan tindakan l+d M&,&8e'e,4 kepera#atan selama N.F % jam mual 7efnisi 4 Sensasi pasien teratasi dengan 4 0. encatatan intake output seperti gelombang secara akurat %. 1onitor status nutrisi dibelakang NO): D. 1onitor status hidrasi tenggorok, )/';/r4 le=el (elembaban membran epigatrium yang Hdr&-l mukosa, "ital sign adekuat) bersiat subjekti N+4r4/,&l S4&4+. 8njurkan untuk makan pelandan tidak pelan menyenangkan yang =. Jelaskan untuk menggunakan dapat menyebabkan riteria hasil 4 napas dalam untuk menekan dorongan atau reGek mual ategori Score keinginan untuk $ '. :atasi minum 0 jam sebelum, 0 o muntah jam sesudah dan selama makan A. /nstruksikan untuk 0 1elaporkan bebas = :atasan menghindari bau makanan dari mual karakteristik4 % 1engidentifkasi = yang menyengat Hipersali"asi K. :erikan terapi /I kalau perlu hal-hal yang enigkatan E. elola pemberian anti mengurangi mual reGek menelan emetik........ D $utrisi adekuat = 1enyatakan mual ; sakit Status hidrasi4 = perut hidrasi kulit membran mukosa baik, tidak ada rasa Caktor yang haus yang berhubungan4 • •
•
•
•
•
abnormal, panas, engobatan4 urin output normal, iritasi gaster, *7, H3* normal distensi gaster, obat kemoterapi, toksin :iofsika4 eterangan 4 gangguan 0. >kstrim biokimia (87, %. :erat !remia), nyeri D. Sedang jantung, tumor . Bingan intra abdominal, =. *idak penyakit oesoagus ; pankreas. Situasional4 aktor psikologis seperti nyeri, takut, cemas.
•
•
•
abnormal, panas, engobatan4 urin output normal, iritasi gaster, *7, H3* normal distensi gaster, obat kemoterapi, toksin :iofsika4 eterangan 4 gangguan 0. >kstrim biokimia (87, %. :erat !remia), nyeri D. Sedang jantung, tumor . Bingan intra abdominal, =. *idak penyakit oesoagus ; pankreas. Situasional4 aktor psikologis seperti nyeri, takut, cemas.
DATAR PUSTAKA :arader 1ary. %&&K. lien angguan injal. Jakarta4 enerbit :uku edokteran >3. +e"in, 8, et all. %&&K. Guidelines for The ana!e"ent of #hronic $idney Disease. 318J %&&KO 0AE(00) 1isra, 1., %&&=, The basics of he"odialysis e%ui&"ent' e"odialysis nternational' *+ ,-,/. $ursalam, 1.$urs, 7B (Hons). %&&'. Asuhan $e&era0atan 1asien den!an Gan!!uan 2iste" 1erke"ihan. Jakarta4 Salemba 1edika rice, Syl"ia 8nderson. %&&=. atofsiologi >d. '. Jakarta4 enerbit :uku edokteran >3.
DATAR PUSTAKA :arader 1ary. %&&K. lien angguan injal. Jakarta4 enerbit :uku edokteran >3. +e"in, 8, et all. %&&K. Guidelines for The ana!e"ent of #hronic $idney Disease. 318J %&&KO 0AE(00) 1isra, 1., %&&=, The basics of he"odialysis e%ui&"ent' e"odialysis nternational' *+ ,-,/. $ursalam, 1.$urs, 7B (Hons). %&&'. Asuhan $e&era0atan 1asien den!an Gan!!uan 2iste" 1erke"ihan. Jakarta4 Salemba 1edika rice, Syl"ia 8nderson. %&&=. atofsiologi >d. '. Jakarta4 enerbit :uku edokteran >3.