laporan pendahuluan ensefalitis
A.
Denisi
Ensefalitis adalah infeksi jaringan perenkim otak oleh berbagai macam mikroorganisme. Pada Pada encephalitis terjadi peradangan jaringan otak yang dapat mengenai selaput pembungkus otak sampai dengan medula spinalis (Smeltzer !""!#. Encephalitis adalah infeksi yang mengenai $%S yang disebabkan oleh &irus atau mikroorganisme lain yang menyebabkan in'iltrasi limfositik yang kuat pada jaringa otak dan leptomeningen menyebabkan edema serebral degenarasi sel ganglion otak dan kehancuran sel saraf difusi (Anania !""#. Encephalitis adalah radang jaringan otak yang dapat disebabkan oleh bakteri cacing protozoa jamur ricketsia atau &irus ()ansjoer !"""#
*.
Etiologi
)ikroorganisme penyebab terjadinya ensefalitis menurut Anania (!""# dan Smeltzer (!""!# adalah sebagi berikut+ ,.
)ikroorganisme + bakteri protozoa cacing jamur spirokaeta dan &irus.
)acam-macam Encephalitis &irus+ a.
nfeksi &irus yang bersifat epidermik +
,#
/olongan entero&irus 0 Poliomyelitis &irus co1sackie &irus E$23.
!# /olongan arbo&irus 0 4estern 4estern e5uire encephalitis St. louis encephalitis Eastern e5uire encephalitis 6apanese *. encephalitis )urray &alley encephalitis. b. nfeksi &irus yang bersifat sporadik + rabies herpes simplek herpes zoster limfogranuloma mumps limphotic choriomeningitis dan jenis jeni s lain yang dianggap disebabkan oleh &irus tetapi belum jelas. jel as. c. Encephalitis pasca infeksio pasca morbili pasca &arisela pasca rubella pasca &aksinia pasca mononucleosis infeksious dan jenis-jenis yang mengikuti infeksi traktus respiratorius yang tidak spesik. !.
7eaksin to1in seperti pada thypoid fe&er campak chicken po1.
8.
9eracunan + arsenik $3.
$.
:anda dan /ejala
)eskipun penyebabnya berbeda-beda gejala klinis ensefalitis lebih kurang sama dan khas sehingga dapat digunakan sebagai kriteria diagnosis. Secara umum gejala berupa :rias Ensefalitis yang terdiri dari demam kejang dan kesadaran menurun. ()ansjoer !"""#. Adapun tanda dan gejala ensefalitis sebagai berikut + ,.
Suhu yang mendadak naik seringkali ditemukan hiperpireksia
!.
9esadaran dengan cepat menurun
8.
)untah
;. 9ejang-kejang yang dapat bersifat umum fokal atau t
Patosiologi
Ensefalitis menngenai parenkim otak. )ikroorganisme yan menginfeksi salah satunya adalah &irus. >irus masuk tubuh pasien melalui kulit saluran nafas dan saluran cerna dan menggandakan dirinya diri pada bagian infeksi a
?.
9omplikasi
,.
Akut +
a.
Edema otak.
b.
SAD2.
c.
Status kon&ulsi.
!.
9ronik +
a. b. c.
/.
$erebral palsy. Epilepsy. /angguan &isus dan pendengaran.
Pemeriksaan Penunjang
,. *iakan dari darah + &iremia berlangsung hanya sebentar saja sehingga sukar untuk mendapatkan hasil yang positif. *iakan dari likuor serebrospinalis atau jaringan otak (hasil nekropsi# akan didapat gambaran jenis kuman dan sensiti&itas terhadap antibiotika. *iakan dari feses untuk jenis entero&irus sering didapat hasil yang positif.
!. Pemeriksaan serologis + uji ksasi komplemen uji inhibisi hemaglutinasi dan uji neutralisasi. Pada pemeriksaan serologis dapat diketahui reaksi antibodi tubuh. g) dapat dijumpai pada a
Pemeriksaan darah + terjadi peningkatan angka leukosit.
;. Punksi lumbal @ikuor serebospinalis sering dalam batas normal kadangkadang ditemukan sedikit peningkatan jumlah sel kadar protein atau glukosa. =. EE/ Electroencephalography EE/ sering menunjukkan aktitas listrik yang merendah sesuai dengan kesadaran yang menurun. Adanya kejang koma tumor infeksi sistem saraf bekuan darah abses jaringan parut otak dapat menyebabkan akti&itas listrik berbeda dari pola normal irama dan kecepatan. (Smeltzer !""!# B. $: scan Pemeriksaan $: scan otak seringkali didapat hasil normal tetapi bisa pula didapat hasil edema diCuse dan pada kasus khusus seperti Ensefalitis herpes simple1 ada kerusakan selektif pada lobus inferomedial temporal dan lobus frontal (Anania !""!#. 2.
Penatalaksanaan )edis
,. solasi + solasi bertujuan mengurangi stimulirangsangan dari luar dan sebagai tindakan pencegahan. !. :erapi antimikroba sesuai hasil kultur 3bat yang mungkin dianjurkan oleh dokter+ a.
Ampicillin + !"" mgkg**!; jam dibagi ; dosis
b.
9emicetin + ,"" mgkg**!; jam dibagi ; dosis
c. *ila encephalitis disebabkan oleh &irus agen anti&iral acyclo&ir secara signikan dapat menurunkan mortalitas dan morbiditas encephalitis. Acyclo&ir diberikan secara intra&ena dengan dosis 8" mgkg** per hari dan dilanjutkan selama ,"-,; hari untuk mencegah kekambuhan. d. ntuk kemungkinan infeksi sekunder diberikan antibiotika secara polifragmasi. 8.
)engurangi meningkatnya tekanan intracranial manajemen edema otak
a. )empertahankan hidrasi monitor balance cairan jenis dan jumlah cairan yang diberikan tergantung keadaan anak. b. /lukosa !"F ," ml intra&ena beberapa kali sehari disuntikkan untuk menghilangkan edema otak. c. 9ortikosteroid intramuscular atau intra&ena dapat juga digunakan untuk menghilangkan edema otak. ;. )engontrol kejang 3bat antikon&ulsif diberikan segera untuk memberantas kejang. 3bat yang diberikan ialah &alium dan atau luminal. a.
>alium dapat diberikan dengan dosis "8-"= mgkg**kali
b. *ila ,= menit belum teratasikejang lagi bia diulang dengan dosis yang sama
c. 6ika sudah diberikan ! kali dan ,= menit lagi masih kejang berikan &alium drip dengan dosis = mgkg**!; jam. =. )empertahankan &entilasi +*ebaskan jalan nafas berikan 3! sesuai kebutuhan (!-8 ltmenit#. B.
Penatalaksanaan shock septik
G.
)engontrol perubahan suhu lingkungan
ntuk mengatasi hiperpireksia diberikan kompres pada permukaan tubuh yang mempunyai pembuluh besar misalnya pada kiri dan kanan leher ketiak selangkangan daerah proksimal betis dan di atas kepala. Sebagai hibernasi dapat diberikan largaktil ! mgkg**hari dan phenergan ; mgkg**hari secara intra&ena atau intramuscular dibagi dalam 8 kali pemberian. Dapat juga diberikan antipiretikum seperti asetosal atau parasetamol bila keadaan telah memungkinkan pemberian obat per oral (Erfandi #.
.
Pengkajian
Data-data yang perlu dikaji meliputi (Doenges ,HHH# + ,.
*iodata.
)erupakan identitas klien meliputi + nama umur jenis kelamin agama suku bangsa alamat tanggal masuk rumah sakit nomor register tanggal pengkajian dan diagnosa medis. dentitas ini digunakan untuk membedakan klien satu dengan yang lain. !.
9eluhan utama.
)erupakan kebutuhan yang mendorong penderita untuk masuk 7S. keluhan utama pada penderita encephalitis yaitu sakit kepala kaku kuduk gangguan kesadaran demam dan kejang.
8.
7i
)erupakan ri
7i
Dalam hal ini yang dikaji meliputi ri
terhadap penyakit pada anak. :rauma persalinan juga mempengaruhi timbulnya penyakit contohnya aspirasi ketuban untuk anak. 7i
7i
9ontak atau hubungan dengan kasus-kasus meningitis akan meningkatkan kemungkinan terjdinya peradangan atau infeksi pada jaringan otak. munisasi perlu dikaji untuk mengetahui bagaimana kekebalan tubuh anak. Alergi pada anak perlu diketahui untuk dihindarkan karena dapat memperburuk keadaan. B.
7i
)erupakan gambaran kesehatan keluarga apakah ada kaitannya dengan penyakit yang dideritanya. Pada keadaan ini status kesehatan keluarga perlu diketahui apakah ada anggota keluarga yang menderita penyakit menular yang ada hubungannya dengan penyakit yang dialami oleh klien (Soemarno marram ,H8#. G.
7i
@ingkungan dan keluarga anak sangat mendukung terhdap pertumbuhan dan perkembangan anak. Perjalanan klinik dari penyakit sehingga mengganggu status mental perilaku dan kepribadian. Pera
.
9ebutuhan dasar (aktitas sehari-hari#.
Pada penderita ensepalitis sering terjadi gangguan pada kebiasaan sehari-hari antara lain+ gangguan pemenuahan kebutuhan nutrisi karena mual muntah hipermetabolik akibat proses infeksi dan peningkatan tekanan intrakranial. Pola istirahat pada penderita sering kejang hal ini sangat mempengaruhi penderita. Pola kebersihan diri harus dilakukan di atas tempat tidur karena penderita lemah atau tidak sadar dan cenderung tergantung pada orang lain perilaku bermain perlu diketahui jika ada perubahan untuk mengetahui akibat hospitalisasi pada anak. H.
Pemeriksaan sik.
Pada klien ensephalistis pemeriksaan sik lebih difokuskan pad apemeriksaan neurologis. 7uang lingkup pengkajian sik kepera
9eadaan umum.
Penderita biasanya keadaan umumnya lemah karena mengalami perubahan atau penurunan tingkat kesadaran. /angguan tingkat kesadaran dapat disebabkan oleh gangguan metabolisme dan difusi serebral yang berkaitan dengan kegagalan neural akibat prosses peradangan otak. b.
/angguan system pernafasan.
c. Perubahan-perubahan akibat peningkatan tekanan intra cranial menyebabakan kompresi pada batang otak yang menyebabkan pernafasan tidak teratur. Apabila tekanan intrakranial sampai pada batas fatal akan terjadi paralisa otot pernafasan.
d.
/angguan system kardio&askuler.
Adanya kompresi pada pusat &asomotor menyebabkan terjadi iskemik pada daerah tersebut hal ini akan merangsaang &asokonstriktor dan menyebabkan tekanan darah meningkat. :ekanan pada pusat &asomotor menyebabkan meningkatnya transmitter rangsang parasimpatis ke jantung. e.
/angguan system gastrointestinal.
Penderita akan merasa mual dan muntah karena peningkatan tekanan intrakranial yang menstimulasi hipotalamus anterior dan ner&us &agus sehingga meningkatkan sekresi asam lambung. Dapat pula terjd diare akibat terjadi peradangan sehingga terjadi hipermetabolisme. f.
Pertumbuhan dan perkembangan.
Pada setiap anak yang mengalami penyakit yang sifatnya kronis atau mengal ami hospitalisasi yang lama kemungkinan terjadinya gangguan pertumbuhan dan perkembangan sangat besar. 2al ini disebabkan pada keadaan sakit fungsi tubuh menurun termasuk fungsi social anak. :ahun-tahun pertama pada anak merupakan Jtahun emasK untuk kehidupannya. /angguan atau keterlambatan yang terjadi saat ini harus diatasi untuk mencapai tugas Ltugas pertumbuhan selanjutnya. Pengkajian pertumbuhna dan perkembangan anak ini menjadi penting sebagai langkah a
Diagnosa 9epera
,.
2ipertermi b.d. penyakit+ infeksi.
!.
)ual b.d. peningkatan tekanan intrakranial peradangan otak
8. /angguan sensori persepsi (tipe+ penglihatan pendengaran kinestetik taktil olfaktori# b.d. ketidakseimbangan biokimia. ;.
7esiko trauma b.d. penurunan koordinasi otot.
9.
Perencanaan kepera
Diagnosa :ujuan nter&ensi 2ipertermi b.d. penyakit+ infeksi Setelah dilakukan tindakan kepera
7+ hipertermi karena infeksi dapat hilang jika infeksi hilang. M Selimuti pasien 7+ lakukan jika pasien menggigil. M *erikan cairan intra&ena 7+ mencegah kekurangan cairan akibat panas tubuh yg tinggi. M 9ompres pasien pada lipat paha dan aksila 7+ memicu &asodilatasi pembuluh darah besar shg suhu perifer menjadi dingin. M :ingkatkan sirkulasi udara M :ingkatkan intake cairan dan nutrisi M $atat adanya 'uktuasi tekanan darah M )onitor hidrasi seperti turgor kulit kelembaban membran mukosa# )ual b.d. peningkatan tekanan intrakranial peradangan otak Setelah dilakukan tindakan kepera kalau perlu 7+ terapi > untuk mengganti cairan yang hilang akibat muntah. M 9olaborasi pemberian anti emetik
7+ menghentikan rasa mula secara farmakologis. /angguan sensori persepsi (tipe+ penglihatan pendengaran kinestetik taktil olfaktori# b.d. ketidakseimbangan biokimia Setelah dilakukan tindakan kepera
ndikator+ ,. komunikasi jelas dan pantas secara usia dan kemampuan
!. Perhatian 8. 9onsentrasi ;. penglihatan dan pendengaran =.koordinasi motorik M E&aluasi dan pantau secara teratur perubahan orientasi kemampuan berbicara afektif sensorik dan proses kir. 7+ perubahan motorik persepsi kognitif dan kepribadian dapat bersifat menetap dan terus menerus. M 9aji kesadaran sensorik seprti sentuhanm panas dingin benda tajamtumpul. 7+ informasi penting untuk keamanan pasien jika pasien merasakan panas dan dingin maka akan terhindar dari bahaya karena tubuh akan menghindar.. M $atat adanya perubahan yang spesik seperti mersusatkan kedua mata atau mengatakan instruksi yatidak. 7+ membantu menentukan daerah lokalisasi yang mengalami infeksi. M 2ilangkan stimulus yang berlebihan sesuai dengan kebutuhan. 7+ menurunkan ansietas respon emosi yang berhubungan dengan sensasi yg berlebihan. 7esiko trauma b.d. penurunan koordinasi otot Setelah dilakukan tindakan kepera
ndikator+ ,. Pasien terbebas dari trauma sik
!. 9eluarga mampu mengontrol resiko trauma yang mungkin terjadi M Sediakan lingkungan yang aman untuk pasien
7+ mencegah cidera dari eksternal saat terjadi kejang. M dentikasi kebutuhan keamanan pasien sesuai dengan kondisi sik dan fungsi kognitif pasien dan ri
Daftar Pustaka
Anania et all. !"". %ursing+ )emahami *erbagai )acam Penyakit. 6akarta+ ndeks. )ansjoer A. !""". 9apita Selekta 9edokteran Ed. jilid !. jakarta+ )edia Aeseolapius.
)c$loskey dan *ulechek !""". J%ursing inter&entions classication (%$#K. nited States of America+ )osby. )eidean 6). !""". J%ursing 3utcomes $lassication (%3$#K. nited States of America+ )osby. %A%DA nternasional. !",". Diagnosa 9epera