LAPORAN PENDAHULUAN DERMATITIS
A. PENDAHULUAN Ada banyak sekali penyakit yang menyerang kulit manusia, salah satunya adalah
dermatitis. Dermatitis merupakan sebuah kelainan kulit dengan gejala subyektif rasa gatal. Penyakit ini biasanya ditandai dengan ruam yang polimorfi dan umumnya berbatas dengan tegas. Kulit tampak meradang dan iritasi. Peradangan ini bisa terjadi dimana saja namun yang paling sering terkena adalah tangan dan kaki. Penyakit dermatitis ini memang tidak pandang bulu, semua orang baik tua maupun muda “berpeluang” terkena penyakit ini. Gejala eksim akan mulai muncul pada masa anak anak anak teruta terutama ma saat saat mereka mereka berumu berumurr diatas diatas 2 tahun. tahun. Pada Pada bebera beberapa pa kasus, kasus, eksim eksim akan akan menghi menghilan lang g denga dengan n bertam bertamba bahny hnyaa usia, usia, namun namun tidak tidak sediki sedikitt pula pula yang yang akan akan mende menderita rita seumur hidupnya. Dengan pengobatan yang tepat, penyakit ini dapat dikendalikan dengan baik sehingga mengurangi angka kekambuhan.
B. PENGERTIAN Dermatitis adalah suatu peradangan menahun pada lapisan atas kulit yang menyebabkan rasa gatal. Pada umumnya Dermatitis juga disertai dengan tanda-tanda seperti terbentuknya bintik yang berisi cairan (bening atau nanah) dan bersisik. Dermatitis adalah Dermatitis adalah suatu kondisi umum yang biasanya tidak mengancam jiwa atau menular. Tapi kondisi ini dapat membuat seseorang merasa tidak nyaman dan percaya diri. Langkah perawatan diri dan obat-obatan dapat membantu mengobati penyakit dermatitis dermatitis.. Dermatitis Dermatitis adalah istilah umum yang menggambarkan suatu peradangan pada kulit. Ada berbagai berbagai jenis dermatitis, dermatitis, termasuk termasuk dermatitis seboroik dan derma dermatitis titis atopik (eksim eksim). ). Meskipun Meskipun gangguan tersebut dapat memiliki banyak penyebab dan terjadi dalam berbagai bentuk, gambaran klinis yang ditimbulkan antara lain bengkak, memerah dan kulit gatal. Derm Dermat atit itis is adal adalah ah istil istilah ah yang yang luas luas yang yang menc mencak akup up berb berbag agai ai gang ganggu guan an yang yang semu semuaa mengakibatkan ruam, merah gatal. Beberapa jenis dermatitis hanya mempengaruhi bagian tertentu dari tubuh, sedangkan yang lain dapat terjadi di mana saja. Beberapa jenis dermatitis memiliki penyakit dermatitis dermatitis selalu penyeb penyebab ab yang yang diketa diketahui hui,, sedang sedangkan kan yang yang lainnya lainnya tidak. tidak. Namun, Namun, penyakit berhubunga berhubungan n dengan dengan kulit yang bereaksi bereaksi terhadap terhadap kekeringan kekeringan berat, berat, menggaruk, menggaruk, zat iritasi, iritasi, atau alergen. Biasanya, substansi yang datang dalam kontak langsung dengan kulit, tetapi kadang-kadang
substansi juga datang karena ditelan (seperti alergi makanan). Dalam semua kasus, menggaruk terus menerus atau menggosok akhirnya dapat menyebabkan penebalan dan pengerasan kulit. C. GEJALA Dimana Dimanapun pun lokasi lokasi timbul timbulnya nya eksim, eksim, gejala gejala utama utama yang yang dirasa dirasakan kan pasien pasien adalah adalah gatal. gatal. Terkadang rasa gatal sudah muncul sebelum ada tanda kemerahan pada kulit. Gejala kemerahan biasan biasanya ya akan akan muncul muncul pada pada wajah, wajah, lutut, lutut, tangan tangan dan kaki, kaki, namun namun tidak tidak menutu menutup p kemung kemungkin kinan an kemerahan muncul di daerah lain. Daerah yang terkena akan terasa sangat kering, menebal atau keropeng. Pada orang kulit putih, daerah ini pada mulanya akan berwarna merah muda lalu berubah menjadi cokelat. Sementara itu pada orang dengan kulit lebih gelap, eksim akan mempengaruhi pigmen kulit sehingga daerah eksim akan tampak lebih terang atau lebih gelap.
Dermatitis Atopik : Bisa terjadi pada bayi yang disebut eksim susu. Timbul disekitar pipi dan bibir. Sedang pada anak dapat dijumpai didaerah lipatan siku . Dermatitis Kontak : Pada bayi yang menggunakan popok sekali pakai bisa terkena dermatitis kontak karena popok terlalu lembab dan kontak langsung dengan air kemih berjam-jam sehingga timbul gejala kemerahan pada lipatan paha dan pantat. Dermatitis Numularis Gejala pada kulit tampak bulat seperti uang logam, kemerahan, bengkak dan berisi cairan dan penderita merasa sangat gatal
D. PENYEBAB Penyeb Penyebab ab dari dari eksim eksim sebena sebenarny rnyaa belum belum diketa diketahui hui dengan dengan pasti, pasti, namun namun bebera beberapa pa ahli ahli mencurigai eksim berhubungan dengan aktifitas daya pertahanan tubuh (imun) yang berlebihan. Hal ini menyebabkan tubuh mengalami reaksi berlebihan terhadap bakteri atau iritan yang sebenarnya tidak berbahaya pada kulit. Oleh karena itu, eksim banyak ditemukan pada keluarga dengan riwayat penyakit alergi atau asma. Tiap – tiap orang mempunyai pencetus eksim yang berbeda beda. Ada orang yang setelah memegang sabun atau deterjen akan merasakan gatal yang luar biasa, ada pula yang disebabkan oleh bahan atau alat rumah tangga yang lain. Gejala yang timbul pun bervariasi, ada yang gatalnya ringan tetapi rasa panas yang dominan, ada pula yang sebaliknya. Infeksi saluran nafas bagian atas atau flu juga bisa menjadi pencetus timbulnya eksim. Stress yang dialami penderita akan membuat gejala menjadi lebih buruk. Meskipun penyembuhan eksim sangat sulit dilakukan, namun pada banyak kasus, pasien dapat mengurangi terjadinya kekambuhan dengan melakukan pengobatan yang tepat dan menghindari
substansi juga datang karena ditelan (seperti alergi makanan). Dalam semua kasus, menggaruk terus menerus atau menggosok akhirnya dapat menyebabkan penebalan dan pengerasan kulit. C. GEJALA Dimana Dimanapun pun lokasi lokasi timbul timbulnya nya eksim, eksim, gejala gejala utama utama yang yang dirasa dirasakan kan pasien pasien adalah adalah gatal. gatal. Terkadang rasa gatal sudah muncul sebelum ada tanda kemerahan pada kulit. Gejala kemerahan biasan biasanya ya akan akan muncul muncul pada pada wajah, wajah, lutut, lutut, tangan tangan dan kaki, kaki, namun namun tidak tidak menutu menutup p kemung kemungkin kinan an kemerahan muncul di daerah lain. Daerah yang terkena akan terasa sangat kering, menebal atau keropeng. Pada orang kulit putih, daerah ini pada mulanya akan berwarna merah muda lalu berubah menjadi cokelat. Sementara itu pada orang dengan kulit lebih gelap, eksim akan mempengaruhi pigmen kulit sehingga daerah eksim akan tampak lebih terang atau lebih gelap.
Dermatitis Atopik : Bisa terjadi pada bayi yang disebut eksim susu. Timbul disekitar pipi dan bibir. Sedang pada anak dapat dijumpai didaerah lipatan siku . Dermatitis Kontak : Pada bayi yang menggunakan popok sekali pakai bisa terkena dermatitis kontak karena popok terlalu lembab dan kontak langsung dengan air kemih berjam-jam sehingga timbul gejala kemerahan pada lipatan paha dan pantat. Dermatitis Numularis Gejala pada kulit tampak bulat seperti uang logam, kemerahan, bengkak dan berisi cairan dan penderita merasa sangat gatal
D. PENYEBAB Penyeb Penyebab ab dari dari eksim eksim sebena sebenarny rnyaa belum belum diketa diketahui hui dengan dengan pasti, pasti, namun namun bebera beberapa pa ahli ahli mencurigai eksim berhubungan dengan aktifitas daya pertahanan tubuh (imun) yang berlebihan. Hal ini menyebabkan tubuh mengalami reaksi berlebihan terhadap bakteri atau iritan yang sebenarnya tidak berbahaya pada kulit. Oleh karena itu, eksim banyak ditemukan pada keluarga dengan riwayat penyakit alergi atau asma. Tiap – tiap orang mempunyai pencetus eksim yang berbeda beda. Ada orang yang setelah memegang sabun atau deterjen akan merasakan gatal yang luar biasa, ada pula yang disebabkan oleh bahan atau alat rumah tangga yang lain. Gejala yang timbul pun bervariasi, ada yang gatalnya ringan tetapi rasa panas yang dominan, ada pula yang sebaliknya. Infeksi saluran nafas bagian atas atau flu juga bisa menjadi pencetus timbulnya eksim. Stress yang dialami penderita akan membuat gejala menjadi lebih buruk. Meskipun penyembuhan eksim sangat sulit dilakukan, namun pada banyak kasus, pasien dapat mengurangi terjadinya kekambuhan dengan melakukan pengobatan yang tepat dan menghindari
iritan/alergen yang menyebabkan eksim. Perlu diingat, penyakit ini tidak menular dan tidak akan menyebar dari satu orang ke orang yang lain.
E. PATOFISIOLOGI 1. Dermatitis Kontak Terdapat 2 tipe dermatitis kontak yang disebabkan oleh zat yang berkontak dengan
kulit yaitu dermatitis kontak iritan dan dermatitis kontak alergik. a. Dermaitis Kontak Iritan : Kulit berkontak dengan zat iritan dalam waktu dan konsentrasi cukup, umumnya berbatas relatif tegas. Paparan ulang akan menyebabkan proses menjadi kronik dan kulit menebal disebut skin hardering. b. Dermatitis Kontak Alergik : Batas tak tegas. Proses yang mendasarinya ialah reaksi hipersensitivitas. Lokalisasi daerah terpapar, tapi tidak tertutup kemungkinan di daerah lain. 2. Dermatitis Atopik Bersifat Bersifat kronis kronis dengan dengan eksaserba eksaserbasi si akut, dapat terjadi terjadi infeksi infeksi sekunder. sekunder. Riwayat stigmata atopik pada penderita atau keluarganya. 3. Dermatitis Numularis Kelainan terdiri dari eritema, edema, papel, vesikel, bentuk numuler, dengan diameter bervariasi 5 – 40 mm. Bersifat membasah (oozing), batas relatif jelas, bila kering membentuk krusta. bagian tubuh 4. Dermatitis Statis Akibat bendungan, tekanan vena makin meningkat sehingga memanjang dan melebar. Terlihat berkelok-kelok seperti cacing (varises). Cairan intravaskuler masuk ke jaringan dan terjadilah edema. Timbul keluhan rasa berat bila lama berdiri dan rasa kesemutan atau seperti ditusuk-tu ditusuk-tusuk. suk. Terjadi Terjadi ekstrava ekstravasasi sasi eritrosit eritrosit dan timbul timbul purpura. purpura. Bercak-be Bercak-bercak rcak semula semula tampak merah berubah menjadi hemosiderin. Akibat garukan menimbulkan erosi, skuama. Bila berlangsung lama, edema diganti jaringan ikat sehingga kulit teraba kaku, warna kulit lebih hitam 5. Dermatitis Seiboroika Merupakan penyakit kronik, residif, dan gatal. Kelainan berupa skuama kering, basah atau kasar; krusta kekuningan dengan bentuk dan besar bervariasi.Tempat kulit kepala, alis, daerah daerah nasolabi nasolabial al belakang belakang telinga, telinga, lipatan lipatan mammae, mammae, presterna presternal, l, ketiak, ketiak, umbilikus umbilikus,, lipat bokong, lipat paha dan skrotum.Pada kulit kepala terdapat skuama kering dikenal sebagai dandruff dan bila basah disebutpytiriasis steatoides ; disertai kerontokan rambut. Lesi dapat menjalar ke dahi, belakang telinga, tengkuk, serta oozing (membasah), da menjadi nkeadaan
eksfol eksfoliat iatif if genera generalisa lisata. ta. Pada Pada bayi bayi dapat dapat terjad terjadii eritro eritroder derma ma desku deskuam amati ativa va atau atau disebu disebutt penyakit Leiner.
F. FASE PENYAKIT DERMATITIS Ada dua fase yang biasanya dialami oleh penderita dermatitis. Pertama,Fase anak,
fase ini dimulai dengan munculnya dermatitis sub akut. Jenis dermatitis ini cenderung lebih kering. Dermatitis ini sering muncul muncul di lipat siku/lutut. Kedua, Fase dewasa, dewasa, fase ini disertai disertai dengan munculnya hiperpigmentasi (kelebihan pigmen pada kulit yang bisa menyebabkan warna hitam pada bekas luka yang terinfeksi), hiperkeratosis dan likenifikasi (penebalan kulit dan bertambah jelasnya garis-garis normal kulit). Untuk mencegahnya mencegahnya penyakit ini ada beberapa beberapa macam cara penanganan diantaranya diantaranya adalah pemeriksaan hispatologi (lesi akut,kronik) dan melakukan serangkaian uji tusuk dan tempel (reaksi positif setelah 24 – 48 jam).
G. FAKTOR RISIKO Seringkali terjadi pada penderita rinitis alergika atau penderita asma dan pada orang-
orang yang anggota keluarganya ada yang menderita rinitis alergika atau asma. Berbagai keadaan yang bisa memperburuk dermatitis atopik :
•
Stres emosional.
•
Perubahan suhu atau kelembaban udara.
•
Infeksi kulit oleh bakteri.
•
Kontak dengan bahan pakaian yang bersifat iritan (terutama wol).
•
Pada beberapa anak-anak, alergi makanan bisa memicu terjadinya dermatitis .
H. KOMPLIKASI Dapat terjadi komplikasi yaitu infeksi bakteri. Gejalanya berupa bintik-bintik yang
mengeluarkan nanah. Pembengkakan kelenjar getah bening sehingga penderita mengalami demam dan lesu.
I.
BAGAIMANA DERMATITIS TERJADI ?
Dermatitis mungkin merupakan reaksi singkat untuk substansi. Dalam kasus seperti
itu dapat menghasilkan gejala-gejala, seperti gatal dan kemerahan, hanya beberapa jam atau hanya satu atau dua hari. Dermatitis kronis bertahan selama jangka waktu tertentu. Tangan dan kaki sangat rentan terhadap dermatitis kronis, karena tangan sering kontak dengan zat-zat asing dan kaki berada di bagian bawah yang kondisinya hangat lembab sehingga penggunaan kaus kaki dan sepatu dapat mendukung pertumbuhan jamur. Dermatitis kronis dapat mewakili salah satu kontak, jamur, atau penyakit kulit lainnya yang tidak cukup di diagnosis atau diobati, atau mungkin salah satu dari beberapa kelainan kulit kronis yang tidak diketahui asalnya. Karena dermatitis kronis menghasilkan retak dan lecet di kulit, semua jenis dermatitis kronis dapat menyebabkan infeksi bakteri. Terdapat berbagai jenis penyakit dermatitis, namun dermatitis kontak dan dermatitis atopik merupakan jenis yang paling sering ditemukan.
J. PENCEGAHAN
1. Hindari kontak dengan iritan atau allergen. Jika anda alergi maka hindarilah faktor pencetus alergi, seperti debu,bulu binatang 2. Jika gatal, jangan menggaruk karena dapat terjadi luka, radang dan bernanah 3. Hindari stres dan menjalankan pola hidup yang sehat 4. Jaga kebersihan diri dan lingkungan. 5. Jaga kelembaban kult dengan cara menghndari perubahan suhu. 6. Hindari berkeringat terlalu banyak atau kepanasan. 7. Hindari sabun dengan bahan yang terlalu keras
K. 1. a. b. 2.
PEMERIKSAAN PENUNJANG Laboratorium Darah : Hb, leukosit, hitung jenis, trombosit, elektrolit, protein total, albumin, globulin Urin : pemerikasaan histopatologi Penunjang : pemeriksaan histopatologi
L. PENGOBATAN Tujuan utama dari pengobatan adalah menghilangkan rasa gatal untuk mencegah terjadinya infeksi. Ketika kulit terasa sangat kering dan gatal, lotion dan krim pelembab sangat dianjurkan untuk membuat kulit menjadi lebih lembab. Tindakan ini biasanya dilakukan saat kulit masih sedikit basah, seperti saat habis mandi sehingga lotion yang dioleskan akan mempertahankan kelembaban kulit. Kompres dingin juga diduga dapat mengurangi rasa gatal yang terjadi.
•
Krim atau salep kortikosteroid seperti hydrokortison bisa mengurangi ruam dan mengendalikan rasa gatal. Krim kortikosteroid yang dioleskan pada daerah yang luas atau dipakai dalam jangka panjang bisa menyebabkan masalah kesehatan yang serius, karena obat ini diserap ke dalam aliran darah. Untuk kasus kasus yang berat, dokter akan memberikan tablet kortikosteroid dan apabila pada daerah eksim telah terinfeksi maka bisa diberikan antibiotika untuk membunuh bakteri penyebab infeksi. Mengoleskan jeli minyak atau minyak sayur bisa membantu menjaga kehalusan dan kelembaban kulit.
•
Pada beberapa penderita, ruam semakin memburuk setelah mereka mandi, bahkan sabun dan air menyebabkan kulit menjadi kering dan penggosokan dengan handuk bisa menyebabkan iritasi. Karena itu dianjurkan untuk lebih jarang mandi, tidak terlau kuat mengusap-usap kulit dengan handuk dan mengoleskan minyak atau pelumas yang tidak berbau (misalnya krim pelembab kulit).
•
Antihistamin (difenhidramin, hidroksizin) bisa mengendalikan rasa gatal, terutama dengan efek sedatifnya. Obat ini menyebabkan kantuk, jadi sebaiknya diminum menjelang tidur malam hari. Kuku jari tangan sebaiknya tetap pendek untuk mengurangi kerusakan kulit akibat garukan dan mengurangi kemungkinan terjadinya infeksi dan cyclosporin untuk penderita yang tidak berespon terhadap semua jenis pengobatan yang diberikan.
•
Penderita sebaiknya belajar mengenali tanda-tanda dari infeksi kulit pada dermatitis atopik (yaitu kulit bertambah merah, pembengkakan, terdapat gurat-gurat merah dan demam). Jika terjadi infeksi, berikan antibiotik.
M. JENIS – JENIS DERMATITIS
Jenis penyakit yang sering disebut dengan eksim oleh kebanyakan orang ini, mempunyai beberapa jenis diantaranya dermatitis seboroik , dermatitis atopik (eksim) dan dermatitis kontak.
1. DERMATITIS KONTAK Dermatitis kontak adalah inflamasi pada kulit yang terjadi karena kulit telah terpapar
oleh bahan yang mengiritasi kulit atau menyebabkan reaksi alergi. Dermatitis kontak akan menyebabkan ruam yang besar, gatal dan rasa terbakar dan hal ini akan bertahan sampai berminggu-minggu. Gejala dermatitis kontak akan menghilang bila kulit sudah tidak terpapar oleh bahan yang mengiritasi kulit tersebut. Dermatitis dibagi menjadi 2 : a. Dermatitis Kontak Iritan ( DKI ) Dermatitis kontak iritan dicetuskan dari paparan ke bahan yang toksin atau iritatif ke kulit manusia, dan tidak disebabkan reaksi alergi. DKI terjadi seringkali karena paparan ·
sabun dan deterjen Epidemiologi dan etiologi Dermatitis kontak iritan dapat diderita oleh semua orang dari berbagai golongan umur, ras, dan jenis kelamin. Penyebab munculnya dermatitis jenis ini ialah bahan yang bersifat iritan, misalnya bahan pelarut, detergen, minyak pelumas, asam, alkali, dan serbuk kayu. Kelainan kulit yang terjadi selain ditentukan oleh ukuran molekul, daya larut, konsentrasi, kohikulum, serta suhu bahan iritan tersebut, juga dipengaruhi oleh faktor lain. Faktor yang dimaksud yaitu : lama kontak, kekerapan (terus-menerus atau berselang) adanya oklusi menyebabkan kulit lebih permeabel, demikian juga gesekan dan trauma fisis. Suhu dan
·
kelembaban lingkungan juga ikut berperan. Faktor individu juga berpengaruh pada dermatitis kontak iritan, Gejala klinis dermatitis kontak iritan juga ada dua macam yaitu dermatitis kontak iritan akut dan dermatitis kontak iritan kronis. Dermatititis kontak iritan akut Penyebabnya iritan kuat, biasanya karena kecelakaan. Kulit terasa pedih atau panas, eritema, vesikel, atau bula. Dermatitis kontak iritan kronis ialah dermatitis iritan kumulatif, disebabkan oleh kontak dengan iritan lembah yang berulang-ulang (oleh faktor fisik, misalnya gesekan, trauma mikro, kelembaban rendah, panas atau dingin; juga bahan contohnya detergen, sabun, pelarut,
·
tanah, bahkan juga air). Pengobatan Upaya pengobatan dermatitis kontak iritan yang terpenting adalah menyingkirkan
pajanan bahan iritan, baik yang bersifat mekanik, fisik maupun kimiawi. b. DERMATITIS KONTAK ALERGI (DKA)
Dermatitis kontak alergi adalah reaksi kekebalan tubuh yang terjadi pada seseorang yang terlalu sensitif terhadap bahan kimia tertentu. Pada DKA, peradangan mungkin belum terjadi sampai 24 ? 36 jam jam setelah kontak dengan bahan kimia tersebut. Bentuk alergi berbeda dari satu orang ke orang lain. Dermatitis kontak biasanya hanya terjadi di tempat yang berkontak langsung dengan allergen Gejala dan tanda dematitis kontak antara lain: -
Bintik-bintik atau benjolan kemerahan
-
Gatal dan bengkak
-
Keluar cairan dari kulit yang terkena atau timbul lenting-lenting dan bula pada kasus yang berat
-
Kemerahan atau lenting pada kulit terbatas pada area yang terkena saja
·
Epidemiolgi Dan Etiologi Bila dibandingkan dengan dermatitis kontak iritan, jumlah penderita dermatitis kontak
alergik lebih sedikit. Penyebab dermatitis kontak alergik adalah alergen, paling sering berupa bahan kimia dengan berat molekul kurang dari 500-1000 Da, yang juga disebut bahan kimia sederhana. Dermatitis yang timbul dipengaruhi oleh potensi sensitisasi alergen, derajat · -
pajanan, dan luasnya penetrasi di kulit Gejala Klinis Tangan. Kejadian dermatitis kontak baik iritan maupun alergik paling sering di tangan, misalnya pada ibu rumah tangga. Demikian pula kebanyakan dermatitis kontak akibat kerja ditemukan di tangan. Sebagian besar memang oleh karena bahan iritan. Bahan penyebabnya misalnya deterjen, antiseptik, getah sayuran/tanaman, semen, dan pestisida.
-
Lengan. Alergen umumnya sama dengan pada tangan, misalnya oleh jam tangan (nikel), sarung tangan karet, debu semen, dan tanaman.
-
Wajah. Dermatitis kontak pada wajah dapat disebabkan oleh bahan kosmetik, obat topikal, alergen yang di udara, nekel (tangkai kaca mata). Bila di bibir atau sekitarnya mungkin disebabkan oleh lipstik, pasta gigi, getah buah-buahan. – Leher. Penyebanya kalung dari nikel, cat kuku (yang berasal dari ujung jari), parfum, alergen di udara, zat warna pakaian.
-
Badan. Dermatitis kontak di badan dapat disebabkan oleh pakaian, zat warna, kancing logam, karet (elastis, busa), plastik, dan detergen.
-
Genitalia. Penyebabnya dapat antiseptik, obat topikal, nilon, kondom, pembalut wanita, dan alergen yang ada di tangan.
-
Paha dan tungkai bawah. Dermatitis di tempat ini dapat disebabkan oleh pakaian, dompet, kunci (nikel) di saku, kaos kaki nilon, obat topikal (misalnya anestesi lokal, neomisin, etilendiamin), semen, dan sepatu.
·
Pengobatan Hal yang perlu diperhatikan pada pengobatan dermatitis kontak adalah upaya
pencegahan terulangnya kontak kembali dengan alergen penyebab, dan menekan kelainan kulit yang timbul dan pemberian obat Kortikosteoroid untuk mengatasi peradangan.
2. DERMATITIS SEBOROIK Dermatitis Seboroik (Seborrhoeic Dermatitis, Seborrheic Dermatitis) merupakan
peradangan permukaan kulit berbentuk lesi squamosa (bercak disertai semacam sisik), bersifat kronis, yang sering terjadi di area kulit berambut dan area kulit yang banyak mengandung kelenjar sebasea ( kelenjar minyak, lemak ), seperti kulit kepala, wajah, tubuh ·
bagian atas dan area pelipatan tubuh (ketiak, selangkangan, pantat). Angka Kejadian Prevalensi Dermatitis Seboroik diperkirakan sekitar 3-5 %. Jika ketombe yang merupakan Dermatitis Seboroik ringan ditambahkan, angka kejadian mencapai 15-20 %. Dermatitis Seboroik dapat dialami oleh semua ras. Berdasarkan usia, Dermatitis Seboroik dapat terjadi pada semua umur, terutama usia pubertas hingga usia 40 tahun. Pada bayi, Dermatitis Seboroik kerap dijumpai di area kepala dan pelipatan tubuh. Berdasarkan jenis kelamin, Dermatitis Seboroik sedikit lebih banyak
·
dialami pria ketimbang wanita. Penyebab Penyebab Dermatitis Seboroik hingga kini belum diketahui secara pasti. Faktor-faktor yang diduga sebagai penyebab Dermatitis Seboroik, antara lain: infeksi jamur Malassezia ovale, faktor imunologi, iklim, genetik, lingkungan, hormonal, dan aktifitas kelenjar sebasea
yang berlebihan. Selain itu, beberapa obat-obat tertentu diduga memicu terjadinya Dermatitis Seboroik, seperti: auranofin, aurothioglucose, buspirone, chlorpromazine, cimetidine, ethionamide, griseofulvin, haloperidol, interferon alfa, lithium, methoxsalen, methyldopa, phenothiazines,
·
psoralens, stanozolol, thiothixene, dan trioxsalen. Gejala Dermatitis Seboroik relatif mudah dikenali karena tandanya yang khas, yakni
dijumpainya krusta (bercak disertai semacam sisik) berminyak. Gejala Pada Bayi:
-
Di area kepala (bagian depan dan samping) ditandai: krusta tebal, pecah-pecah, berwarna kekuningan dan berminyak. Tanda ini disebut cradle cap karena bentuknya yang mirip topi menutupi kulit kepala.
-
Di bagian tubuh yang lain, ditandai: ruam berwarna kemerahan, merah kekuningan, dengan krusta berminyak yang menutupi permukaannya. Gejala Pada Dewasa:
-
Keluhan gatal
-
Peradangan pada area seboroik dengan gambaran berbagai bentuk lesi, berwarna kemerahan atau kekuningan disertai dengan adanya skuama, krusta, basah berminyak, dan bisa juga kering.
-
Residif (mudah kambuh) dan bersifat kronis. Diduga behubungan dengan faktor stress, kelelahan, sinar matahari dan iklim.
· Pengobatan Pada dasarnya, pengobatan Dermatitis Seboroik ditujukan untuk menghilangkan penyebabnya, jika penyebabnya diketahui, dan untuk meredakan gejalanya. ü
Obat Minum ( sistemik ): Antihistamin untuk meredakan gatal dan reaksi alergi, misalnya: Loratadine 10 mg, Cetirizine
ü
10 mg atau antihisamin golongan lainnya. Steroid, digunakan pada Dermatitis Seboroik yang berat. Pada pemakaian jangka lama, steroid
ü
digunakan secara tappering down, yakni dosis obat diturunkan secara bertahap dan berkala. Antibiotika, digunakan jika Dermatitis Seboroik disertai infeksi sekunder oleh kuman akibat
garukan, gesekan, dan lain-lain. Obat Topikal ( obat luar: salep, krim, gel, lotion, shampo, dll ) ü Krim atau salep steroid. Pada area wajah digunakan steroid potensi rendah agar kulit wajah ü
tidak menipis pada penggunaan jangka lama. Krim atau salep yang mengandung asam salisilat 2-5%, atau sulfur 4%, atau ter 2%, atau
ü
ketokonazole 2%, atau obat kombinasi. Shampo yang mengandung asam salisilat, sulfur, selenium sulfida 2%, zinc pirition 1-2 %. Digunakan untuk keramas 2-3 kali seminggu selama 5-10 menit, kemudian dibilas dengan air
·
bersih. Pencegahan Sedapat mungkin penderita Dermatitis Seboroik mengamati pemicu timbulnya kekambuhan. Jika sudah mengenali pemicunya, diupayakan untuk mencegah paparan faktor pemicu.
Pada umumnya penderita Dermatitis Seboroik mengalami kesulitan mengenali pemicu timbulnya kekambuhan. Hal ini wajar mengingat beragamnya faktor-faktor pemicu. Kalaupun faktor pemicunya dapat dikenali, tak jarang penderita sulit menghindarinya, terutama jika faktor-faktor pemicu tersebut merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari, misalnya stress, iklim dan sejenisnya.
3. DERMATITIS ATOPI penyakit dermatitis atopi, pada jenis penyakit dermatitis ini, merupakan keadaan
dimana terjadi peradangan kulit kronis dan residif, disertai gatal. Penyakit ini biasanya mempunyai riwayat / stigmata atopi ( sekelompok penyakit pada individu yang mempunyai riwayat kepekaan terhadap alergen dalam keluarganya, misalnya asma, bronchial,rintis ·
alergik). Penyabab Meskipun merupakan penyakit warisan, eksim terutama diperburuk oleh kontak dengan alergen atau asupan. Hal ini juga dapat dipengaruhi oleh faktor lain yang mempengaruhi sistem kekebalan tubuh seperti stres atau kelelahan. Eksim atopik terdiri dari peradangan kronis, sering terjadi pada orang dengan riwayat gangguan alergi seperti asma atau demam jerami. Tidak ada penyebab tertentu dermatitis atopik.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN DERMATITIS
I. PENGKAJIAN 1. Identitas Pasien 2. Keluhan Utama : Biasanya pasien mengeluh gatal, rambut rontok 3. Riwayat Kesehatan a. Riwayat Penyakit Sekarang : Tanyakan sejak kapan pasien merasakan keluhan seperti yang ada pada keluhan utama dan
tindakan apa saja yang dilakukan pasien untuk menanggulanginya. b. Riwayat Penyakit Dahulu : Apakah pasien dulu pernah menderita penyakit seperti ini atau penyakit kulit lainnya. c. Riwayat Penyakit Keluarga : Apakah ada keluarga yang pernah menderita penyakit seperti ini atau penyakit kulit lainnya. d. Riwayat Psikososial :
Apakah pasien merasakan kecemasan yang berlebihan. Apakah sedang mengalami stress yang berkepanjangan. e. Riwayat Pemakaian Obat : Apakah pasien pernah menggunakan obat-obatan yang dipakai pada kulit, atau pernahkah pasien tidak tahan (alergi) terhadap sesuatu obat.
II. POLA FUNGSIONAL GORDON 1. Pola Persepsi dan Penanganan Kesehatan · Persepsi terhadap penyakit : Tanyakan kepada klien pendapatnya mengenai kesehatan dan penyakit. Apakah pasien
langsung mencari pengobatan atau menunggu sampai penyakit tersebut mengganggu aktivitas · -
pasien Penggunaan : Tanyakan tentang penggunaan obat-obat tertentu (misalnya antidepresan trisiklik, antihistamin, fenotiasin, inhibitor monoamin oksidase ( MAO), antikolinergik dan
antispasmotik dan obat anti-parkinson Tanyakan tentang penggunaan alcohol, dan tembakau untuk mengetahui gaya hidup klien. 2. Pola Nutrisi/Metabolisme · Tanyakan bagaimana pola dan porsi makan sehari-hari klien ( pagi, siang dan malam ) · Tanyakan bagaimana nafsu makan klien, apakah ada mual muntah, pantangan atau alergi · Tanyakan apakah klien mengalami gangguan dalam menelan · Tanyakan apakah klien sering mengkonsumsi buah-buahan dan sayur-sayuran yang mengandung vitamin antioksidant 3. Pola Eliminasi · Tanyakan bagaimana pola BAK dan BAB, warna dan karakteristiknya · Berapa kali miksi dalam sehari, karakteristik urin dan defekasi · Adakah masalah dalam proses miksi dan defekasi, adakah penggunaan alat bantu untuk miksi dan defekasi 4. Pola Aktivitas/Olahraga · Perubahan aktivitas biasanya/hobi sehubungan dengan gangguan pada kulit · Kekuatan Otot :Biasanya klien tidak ada masalah dengan kekuatan ototnya karena yang terganggu adalah kulitnya · Keluhan Beraktivitas : kaji keluhan klien saat beraktivitas. 5. Pola Istirahat/Tidur · Kebiasaan : tanyakan lama, kebiasaan dan kualitas tidur pasien · Masalah Pola Tidur : Tanyakan apakah terjadi masalah istirahat/tidur yang berhubungan dengan gangguan pada kulit · Bagaimana perasaan klien setelah bangun tidur? Apakah merasa segar atau tidak? 6. Pola Kognitif/Persepsi · Kaji status mental klien · Kaji kemampuan berkomunikasi dan kemampuan klien dalam memahami sesuatu
·
Kaji tingkat anxietas klien berdasarkan ekspresi wajah, nada bicara klien. Identifikasi
penyebab kecemasan klien · Kaji penglihatan dan pendengaran klien · Kaji apakah klien mengalami vertigo · Kaji nyeri : Gejalanya yaitu timbul gatal-gatal atau bercak merah pada kulit. 7. Pola Persepsi dan Konsep Diri · Tanyakan pada klien bagaimana klien menggambarkan dirinya sendiri, apakah kejadian yang menimpa klien mengubah gambaran dirinya · Tanyakan apa yang menjadi pikiran bagi klien, apakah merasa cemas, depresi atau takut · Apakah ada hal yang menjadi pikirannya 8. Pola Peran Hubungan · Tanyakan apa pekerjaan pasien · Tanyakan tentang system pendukung dalam kehidupan klien seperti: pasangan, teman, dll. · Tanyakan apakah ada masalah keluarga berkenaan dengan perawatan penyakit klien 9. Pola Seksualitas/Reproduksi · Tanyakan masalah seksual klien yang berhubungan dengan penyakitnya · Tanyakan kapan klien mulai menopause dan masalah kesehatan terkait dengan menopause · Tanyakan apakah klien mengalami kesulitan/perubahan dalam pemenuhan kebutuhan seks 10. Pola Koping-Toleransi Stres · Tanyakan dan kaji perhatian utama selama dirawat di RS ( financial atau perawatan diri ) · Kaji keadan emosi klien sehari-hari dan bagaimana klien mengatasi kecemasannya (mekanisme koping klien ). Apakah ada penggunaan obat untuk penghilang stress atau klien sering berbagi masalahnya dengan orang-orang terdekat. 11. Pola Keyakinan-Nilai · Tanyakan agama klien dan apakah ada pantangan-pantangan dalam beragama serta seberapa taat klien menjalankan ajaran agamanya. Orang yang dekat kepada Tuhannya lebih berfikiran positif.
III. PEMERIKSAAN FISIK a. Subjektif : Gatal b. Objektif : · Skuama kering, basah atau kasar · Krusta kekuningan dengan bentuk dan besar bervariasi ( Yang sering ditemui pada kulit
kepala, alis, daerah nasolabial belakang telinga, lipatan mammae, presternal, ketiak, ·
umbilikus, lipat bokong, lipat paha dan skrotum ) Kerontokan rambut
IV. DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. Ganguan integritas kulit b.d kekeringan pada kulit Kriteria hasil : klien akan mempertahankan kulit agar mempunyai hidrasi yang baik dan
turunnya peradangan, ditandai dengan :
-
Mengungkapkan peningkatan kenyamanan kulit Berkurangnya derajat pengelupasan kulit Berkurangnnya kemerahan Berkurangnya lecet karena garukan Penyembuhan area kulit yang telah rusak Intervensi :
a.
Mandi paling tidak sekali sehari selama 15 – 20 menit. Segera oleskan salep atau krim yang telah diresepkan setelah mandi. Mandi lebih sering jika tanda dan gejala meningkat. Rasionalisasi : dengan mandi air akan meresap dalam saturasi kulit. Pengolesan krim
pelembab selama 2 – 4 menit setelah mandi untuk mencegah penguapan air dari kulit. b. Gunakan air hangat jangan panas Rasionalisasi : air panas menyebabkan vasodilatasi yang akan meningkatkan pruritus. c. Gunakan sabun yang mengandung pelembab atau sabun untuk kulit sensitive. Hindari mandi busa Rasionalisasi : sabun yang mengandung pelembab lebih sedikit kandungan alkalin dan tidak membuat kulit kering, sabun kering dapat meningkatkan keluhan. d. Oleskan/berikan salep atau krim yang telah diresepkan 2 atau tiga kali per hari. Rasionalisasi : salep atau krim akan melembabkan kulit. 2. Resiko kerusakan kulit b.d terpapar alergen Kriteria hasil : klien akan mempertahankan integritas kulit, ditandai dengan : Menghindari alergen Intervensi :
a.
Ajari klien menghindari atau menurunkan paparan terhadap alergen yang telah diketahui. Rasionalisasi : menghindari alergen akan menurunkan respon alergi b. Baca label makanan kaleng Rasionalisasi : agar terhindar dari bahan makan yang mengandung allergen c. Hindari binatang peliharaan. Rasionalisasi : jika alergi terhadap bulu binatang sebaiknya hindari memelihara binatang atau batasi keberadaan binatang di sekitar area rumah d. Gunakan penyejuk ruangan (AC) di rumah atau di tempat kerja, bila memungkinkan. Rasionalisasi : AC membantu menurunkan paparan terhadap beberapa alergen yang ada di 3. -
lingkungan. Perubahan rasa nyaman b.d pruritus Kriteria hasil : klien menunjukkan berkurangnya pruritus, ditandai dengan : Berkurangnya lecet akibat garukan Klien tidur nyenyak tanpa terganggu rasa gatal Klien mengungkapkan adanya peningkatan rasa nyaman Intervensi :
a.
Jelaskan gejala gatal berhubungan dengan penyebanya (misal keringnya kulit) dan prinsip terapinya (misal hidrasi) dan siklus gatal-garuk-gatal-garuk.
Rasionalisasi : dengan mengetahui proses fisiologis dan psikologis dan prinsip gatal serta
penangannya akan meningkatkan rasa kooperatif. b. Cuci semua pakaian sebelum digunakan untuk menghilangkan formaldehid dan bahan kimia lain serta hindari menggunakan pelembut pakaian buatan pabrik. Rasionalisasi : pruritus sering disebabkan oleh dampak iritan atau allergen dari bahan kimia atau komponen pelembut pakaian. c. Gunakan deterjen ringan dan bilas pakaian untuk memastikan sudah tidak ada sabun yang tertinggal. Rasionalisasi : bahan yang tertinggal (deterjen) pada pencucian pakaian dapat menyebabkan iritasi
ASUHAN KEPERAWATAN PADA DERMATITIS DAN EXZEMA.
I.
EXZEMA / DERMATITIS.
A. DEFINISI.
Merupakan reaksi infamasi kulit terhadap unsur – unsur sik, kimia, biologi. brunner and suddarth , !""! # $eaksi peradangan kulit %ang kara&teristi& terhadap berbagai rangsangan endogen ataupun e'ogen harahap M. !""" #. E'(ema dari bhs %unani ) eksein* + menggambarkna epidermis mengalami spongioisis %aitu adan%a esikula intraepidermal %ang ter-adi karena adan%a edema interseluler.
. /ipe dermatitis se&ara umum.
A. Dermatitis endogen .
Dermatitis eksogen
0.
Dermatitis %ang belum -elas pen%ebabn%a.
1.
Dermatitis endogen terbagi men-adi+
Dermatitis atopik, seboroik, liken simpleks kronis, dermatitis nonspesik
pompoliks, D. numuler, D. 'erotik, D. otosensitisasi # dan D. karena obat. !.
Dermatitis Eksogen terbagi men-adi + kontak iritan, D. kontak iritan, D. 2oto alergik, D. in2ekti2, Dan dermatotid.
A. Dermatitis . a. •
•
•
•
•
•
•
•
Macam – macam dermatitis. Dermatitis atopi ada!a" dermatitis %anmg te-adi pada seseorang %ang mempun%airi3a%at atopi.
Dermatitis se#oroi adalah peradangan kulit %ang sering ter-adi pada daerah tubuh berambut terutam pada kulit kepala alis mata dan muka, kronik dan supersialis.
$ie% simp!e ro%i ada!a" dermatitis dengan penebalan kulit dari -aringan tanduk karena garukan ataugosokan %ang berulang – ulang.
Dermatitis stasis ada!a" dermatitis %angter-adi akibat adan%a gangguan aliran darah ena ditungkai ba3ah.
Dermatitis / e&'ema %o%spesi( adalah suatu erupsi epidermal %ang dapat berlangsung akut, kranik, terlokalisasi dan generalis.
D. Pom)o!i adalah dermatitis %ang ditandai dengan adan%a esikula %ang dalam, mengenai telapak tangan 4 kaki, dan -ari – -ari.
D. otose%sitisasi merupakan perluasan %ang &eapat dari reksi e'(ematus atau esikuler.
D. %*m*!er ada!a" dermatitis %ang bentuk lesin%a bulat seperti uang logam.
•
•
•
•
•
•
D. &eroti merupakan dermatitis %ang ter-adi pada musim dingin dan ban%ak di-umpai pada orang tua dan pun%a predisposisi.
D. mediame%tosa adalah peradangan pada kulit akibat reaksi dari obat.
D. o%ta adalah dermatitis %ang disertai dengan adan%a spongiosis 4 edema interseluler pada epidermis karena kulit berinteraksi langsung dengan bahan kimia.
D. i%)eti) adalah dermatitis %ang disebabkan oleh mikroorganisme atau produkn%a dan men%embuh -ika organismen%a sudah diobati.
Dermato(tid + adalah $eaksi alergi dari dermatites
D. es)o!ati)a ,e%era!isata adalah peradangan %ang ditandai dengan adan%a eritema, dan skuama %ang hampir mengenai seluruh tubuh.
a. Pe%,ertia% dermatitis Atopi . Sinonim + prurigo besnier, neurodermatitis, desimenata, e'(ema konstitusional. DA adalah dermatitis %g ter-adi pada orang %ang mempun%ai ri3a%at atopi. Atopi bersal dari bhs %unani ) berarti*+ pen%akit aneh 4 hipersensitiitas.
#.
Etio!o,i.
ahan iritan, allergen sabun, deter-en, bahan pembersih, dan kimia industri %ang lain#.
c.
Ma%i)estasi !i%i.
$asa gatal, eritema, perubahan histologik dengan sel $adang %ang bulat, edema eridermal %ang spongiostik, edema, papula, esikel serta perembasan
&airan atau se&ret, pengelupasan kulit, likenikasi, pigmentasi. Sering ter-adi pada muka, lipatan kulit 2osa &ubiti, poplitea #. 5embentukan krusta, pengeringan, pembentukan ssura. d.
-ator predisposisi
Asma, kon-ungtiitis alergik, rinitis alergika, urtikaria dan $eaksi dari makanan. 6eadaan panas dingin %ang e'trem 6ontak dengan iritan dengan 2rekuensi %ang sering 5en%akt kulit %ang ada sebelumn%a.
e.
Pato(sio!o,i
5eningkatan Imunoglobin E Ig E # dalam darah 4 tubuh serta ter-adi peningkatan histamin kulit dan darah sebagai marker untuk adan%a aktitas sel mast dan basol. Sel langerhans -uga meningkat.
5ada lesi %ang akut d-umpai spongiosis, esikula, dan edema interselular, sel peradangan %ang domonan adalah lim2osit. Sel endotel mengalami hipertropi, pada lesi likenikasi %ang kronis di-umpai penebalan epidermal serabut sara2 mengalami demielinisasi dan s&lerosis akibat dari iskemi.
7
2aktor turunan atau% geneti& -uga bisa, %ang diturunkan se&ara outosomal, resesi2 autosomal, dan multi2a&toral.
7
Faktor imunologi + 5eningkatan Imunoglobin E Ig E # dalam darah 4 tubuh serta ter-adi peningkatan histamin kulit dan darah sebagai marker untuk adan%a aktitas sel mast dan basol. 5eningkatan aktiitas lim2osit karena pengaruh dari I8 –9 , %ang dipengaruhi oleh aktitas sel / helper. sel /:! merangsang sel memproduksi Ig E.
2.
Dia,%osis
Dagnosis ditegakan apabila ada tiga &riteria ma%or dan ditambah ; kriteria minor , serta &riteria Sensson, &riteria
g. Pe%ata!asa%aa%. 1. 7
/indakan umum+ Memberitahu ren&ana pengobatan %ang akan diberikan pada klien
7
keluarga.
7
8atihan gerak ringan untuk menghilangkan gelisah.
7
Mempertahankan kelembaban ruangan >"? 7 @" ? untuk men&egah
7
kekeringan kulit.
7
Mandi berendam denga air %ang telah ditambah bahan min%ak .
7
:indari rangsanga pada kult .
7
:indari bahan pembersih %ang dapa tmerangsang kulit.
7
:indari 2aktor pen&etus. seperti makanan, mikroba, allergen dll #
!.
5engobatan +
7
kortikosteroid.
7
Antihistamin. klor2enraminel, h%dro'i(ine dll.#
7
Antibiotik + klo'asiline, eritromisine, se2alosporin dll.#
7
:indari 2aktor pen%ebab. 7
6ompres %ang se-uk dan basah.
Per"atia%
ntuk men&egah dermatitis berulang + 7
7
5ela-ari pola dan lokasi dermatitis dan &oba ingat benda apa %ang terakhir emnempel pada pada kult. :indari benda 4 bahan %ang dapat men%ebabkan $eaksi dermatitis.
7
:indari panas, sabun, dan gosokan,
7
:indari pemakain obat se&ara bebas.
7
Mengistirahatkan kulit %ang sakit dan melindungi dari kerusakan lebih lan-ut.
aia%.
1#.
$i3a%at kesehatan a3itan , tanda dan ge-ala, lokasi, dan durasi n%eri, gatal – gatal, ruam gangguan ras n%aman#.
!#.
$i3a%at alergi kulit
;#.
$eaksi lergi t erhadap makanan
9#.
$aeksi alergi terhadap obat kimia
>#.
$i3a%at pen%akit kulit sebelumn%a.
@#.
$i3a%at kanker.
sis da% I%tere%si.
itas *!it #/d er*saa% #arier *!it
7
!it.
lindungi kulit %ang sehat terhadap kemungkinan maserasi.
7
:ilangkan kelembaban dengan menutulkan untuk menghisap dan menghindari 2riksi.
7
Baga dengan &ermat terhadap resiko ter-adin%a &idera termal akibat penggunaan &ompress hangat dengan suhu %ang terlalu tinggi.
7
An-urkan pasien menggunakan kosmetik dan preparat tabir sur%a.
Upayakan untuk mnenemukan penyebab gangguan rasa
nyaman Mencatat hasik obervasi secra rinci dengan memekai
terminology deskriptif. Mengantisipasi Reaksi alergi yang mungkin terjadi.
!.
•
6endalikan 2aktor – 2aktor iritan+
5erthankan kelembaban kira7 kira >" ? gunakbn alat pelembab.
5ertahankan lingkungan %ang dingin. Cunakan sabun ringan 8epaskan kelebihan pakaian dan peralatan ditempat tidur. :entikan pema-anan berulang terhadap deter-en pembersih dan pelarut.
c.
1a%,,*a% citra t*#*" #/d pe%ampaa% *!it 0a%, tida #ai.
1.
6a-i adan%a gangguan &itra tubuh
!.
Identikaasi stadium psikososial tahap perkembangan
;.
erikan kesempatan untuk pengungkapan.
9.
eikan support pada klien untuk mengenal dirin%a dan mengembangkan dan memperbaiki &itra diri.
>.
Membantu klien kearah penerimaan diri.
@.
Mendorong sosialisasi dengan orang lain.
.
Memberikan nasehat kepada klien mengenai &ra – &ara pera3atan kosmetik untuk men%embun%ikan kondisi kulit %ang abnormal.
d.
1. !.
;.
K*ra%, pe%,eta"*a% te%ta%, pera2ata% *!it.
/entukan apakah pasien mengetahui tentang kondisi dirin%a. Baga agar klien mendapatkan in2ormasi %ang benar memperbaiki keslahanperepsi. peragaan penerapan terapi %an diprogramkan.
9.
erikan nasehat kapada pasien untuk men-aga agar kulit tetap lembab dan feksibel dengan tindakan hidarsi dan pengolesan krim serta losionkulit.
>.
Dorong pasien untuk mendapatkan status nutrisi %ang sehat. V.
Evaluasi.
Hasi! 0a%, di"arapa% +
1.
5emeliharaan 4 mempertahankan integriras kulit.
7
menun-ukan tidak adan%a keretakan kulit.
7
Melindungi kulit terhadap kontak dengan substansi %ang iritati2.
7
Mengoleskan preparat emolien pada kulit !.
Memenuhi kebutuhan rasa aman dan n%aman.
o
Menggunakan preparat topi&al dan men-alani terapi %ang telah diprogramkan.
o
Melaporkan peredaran rasa gatal.
;.
memperlihatkan 5engembangan peningkatan penerimaan diri
7
lebuh sedikit mengu&apkan kata – kata %ang men&ela diri.
7
Memberikan perhatian terhadap penampakan diri.
9.
>.
men&apai tidur %ang lebih n%en%ak.
o
Men%atakan bah3a tidur lebih n%en%ak.
o
Melaporkan bah3a hidup lebih sehat.
5emahaman tentang per3atan diri.
Mengu&apkan dengan kata – kata dasar pemikiran untuk terapi %ang
diprogramkan. Memperlhatkan kemampuan untuk melaksanakan pera3atan diri.
3riteria dia,%osis Dermatitis Atopi dari "a%i(% da% raa
N o
3riteria mo0or
3riteria mi%or
1.
5ruritus
6ulit kering 'erosis #.
!.
Adan%a ri3a%at atopik
6eratosis
;.
6ronis dan sering kambuh
$eaktiits u-i kulit tipe I
9.
6linis dan distribusi %ang khas+
6adar Ig E meningkat. !""" I #.
8ipatan kulit mengalami likenikasi.
Dimulai pada usia dini. ; – @ bulan #.
Mengenai muka dan bagian e'tensor pada ba%i dan anak – anak.
/erdapat in2eksi kulit. Eksema pada putting susu 0heilitis , kon-ungtiitis %ang berulang – ulang, dll.
3riteria dia,%osis Dermatitis Atopi dari Se%%so% N o
Ke!ompo I 4%i!ai 5 6.
1.
5er-alanan pen%akit dipengaruhi musim Gerosis. Diperburuk dengan kegangan -i3a. 6ulit sangat kering. Catal pada kulit %ang sehat saat berkeringat. Serum Ig E H" I 4ml. Menderita rinitis alergik.
Iritasi dengan tekstil. Eksema pada tangan pada masa kanak7 kanak.dermatitis atopik.
!.
Ke!ompo II 4 %i!ai 7 6.
6ulit muka pu&at Dermatitis pada buku -ari!' tangan. Dermatitis nnumuler. 5enderita pun%a asma, keratosis, alergi thd makanan,. Eksema putting susu.
;.
Ke!ompo III 4 %i!ai 8 6.
5om2olik Iktiosis 8ipatan denni – morga.
3riteria dia,%osis Dermatitis Atopi dari Wi!!iam
3riteria
Ketera%,a%
:arus ada +
$asa gatal pada anak ada bekas garutan #.
Ditambah tiga 4 lebih
/erkena daerah lipatan siku, paha, lutut, didepan mata kaki, sekitar leher,pada pipi untuk anak diba3ah 1" tahun#. Anamnesis ada ri3a%at atropi, asma, demam. 6ulit kering se&ara men%eluruh. Eksema pada lipatan termasuk pipi, kening badan luar pada anak .J 9
tahun#. Mengenai umur J! tidak digunakan untuk anak diba3ah tahun.
Ti%,ata% dermatitis atopi No .
1.
3riteria
Ni!ai
8uasn%a kelainan kulit. Fase anak – anak dan de3asa 4 rema-a
!.
;.
9.
J K ? luas tubuh
1
K ? 7 ;@ ?
!
;@ ? luas tubuh.
;
Fase in2antile 1H ? luas tubuh terkena
1
1H ? 7 >9 ?
!
>9 ? luas tubuh terkena.
;
5er-alanan pen%akit $emisi ; bulan dalam 1 tahun
1
$emisi J ; bulan dalam 1 tahun
!
6ambuhan
;
Intensitas pen%akit. Catal ringan kadang – kadang terganggu tidur. Catal sedang Catal hebat selalu ganggu tidur.
5enilaian +
1 ! ;
;–9
+ $ingan
9,> – ,>
+ Sedang
H,> – K
+ erat
Stadi*m E&'ema / Dermatitis.
No
Stadi*m
Pe%,o#ata%
1.
Akut ada esikula, edema, eksudasi, krusta,, erosi #
6ompres da krim h%rolik.
!.
Subakut eritema, edema, papula, skuama %ang basah #.
6rim anti fogistik, pasta %ang lembut.
;.
6ronik deskuamasi %g kering, likenikasi, inltrat paula. #
Salap h%dro s4d lipolik.
9.
:%perkeratosis
6eratolik, salap rehidrasi %ang mnegandung asam salisil, urea, Na&l 9 – 1! -am tertutup.
>.
Eksudasi , lesi maserasi.
6eringkan dengan kompres %g mengandung air4 alkohol, 4pasta.
>.
Semua stadium
Mandi berendam.
Tipe – tipe preparat ortiosteroid topica! 0a%, seri%, di,*%aa%.m No
5otensi
5reparat kortikosteroid.
1.
5aling rendah
Deksametason ".1? :irokortison ".!> – !.> ? Metilprednisolon ".141 ?
!.
$endah
etametason "."1 ? 6lokortolon 4 &loderm ".1 ? :idrokortison alerat ".! ?
;.
Sedang
etametason ben(oat "."1? 0ordran "."> ?
9.
/inggi
Amsinonid 4 &%&lokort ".1 ? :alog ".1 ?
>.
5aling tinggi
etametason dipropionat "."> ? 6lobetasol propionat ".">?
LAPORAN PENDAHULUAN
A. Definisi
Dermatitis adalah respon peradangan kulit akut atau kronik terhadap paparan bahan iritan eksternal yang mengenai kulit. (Gell dan oombs! ". Dermatitis adalah epidermo yang berupa ge#ala subyekti$ pruritus dan obyekti$ tampak im$lamasi eritema( arie$ mas#oer.1%%&.'apita elekta.)disi 3.*akarta!)G". Dermatitis adalah peradangan pada kulit ( umlamasi pada kulit " yang disertai dengan pengelupasan kulit ari( +runner dan uddart dan pembentukkan sisik 2,,, ". 'ata -dermatitis berarti adanya in$lamasi pada kulit. )k/ema merupakan bentuk khusus dari dermatitis. +eberapa ahli menggunakan kata ek/ema untuk men#elaskan in$lamasi yang di0etuskan dari dalam pada kulit. realensi dari semua bentuk ek/ema adalah 466 termasuk dermatitis atopik ,6% e0/ema numular ,17 dan dermatitis seboroik 232 yang menyerang 2 hingga 5 dari penduduk. 13
Dikenal dua ma0am #enis dermatitis kontak yaitu dermatitis kontak iritan yang timbul melalui mekani mekanisme sme non imunol imunologi ogik k dan dermatit dermatitis is kontak kontak alergik alergik yang yang diakib diakibatk atkan an mekani mekanisme sme imunologik dan dermatitis kontak alergik yang diakibatkan meka nisme imunologik yang spesi$ik. Dermatitis kontak iritan adalah e$ek sitotosik lokal langsung dari bahan iritan pada selsel epidermis dengan respon peradangan pada dermis. Daerah yang paling sering terkena adalah tangan dan pada indiidu atopi menderita lebih berat. e0ara de$inisi bahan iritan kulit adalah bahan yang menyebabkan kerusakan se0ara langsung pada kulit tanpa diketahui oleh sensitisasi. ekanisme dari dermatis kontak iritan hanya sedikit diketahui tapi sudah #elas ter#adi kerusakan pada membran lipid keratisonit. enuru enurutt Gell Gell dan oombs oombs dermat dermatiti itiss kontak kontak alerg alergik ik adalah adalah reaksi reaksi hiperse hipersensit nsiti$it i$itas as tipe tipe lambat lambat (tipe (tipe 8" yang yang diperan diperantara taraii sel akibat akibat antige antigen n spesi$i spesi$ik k yang yang menemb menembus us lapisa lapisan n epidermis kulit. Antigen bersama dengan mediator protein akan menu#u ke dermis dimana sel lim$osit 9 men#adi tersensitisasi. ada pemaparan selan#utnya dari antigen akan timbul reaksi alergi. B. Anatomi Fisiologi
:isiologi kulit terdiri dari •
)pidermis
•
Dermis
•
;emak subkutan 1. epidermis
•
aling luar ketebalan < 1 mm
•
Dibagi men#adi 5 lapisan ! tratum 0orneum tratum lusidum tratum granulosum tratum spinosum tratum basale
•
•
•
=> sel utama yang berdi$erensiasi adalah keratinosit => keratin (suatu protein $ibrosa" roses migrasi sel epiermis => 2& hari => melanosit => melanosoma ?> melanin
2. dermis •
9erdiri dari serabut kolagen elastin dan retikulin @kulit kuat dan lentur
•
empunyai pembuluh darah dan sara$
•
9erdapat 9erdapat limposit histiosit sel s el mast leukosit
•
Adneksa! rambut kuku kel ekrin sebasea dan apokrin 3. ;emak subkutan
•
solasi suhu dan penyimpanan energi
•
Daya tarik seual
•
'elen#ar keringat ke0uali telinga
•
'elen#ar sebaseaB di dada Ca#ah punggung aktiitasnya diatur oleh homon 'ulit
•
Dapat dilihat diraba men#amin kelangsungan hidup
•
enyokong penampilan dan kepribadian
•
empunyai arti estetik ras
•
'omunikasi non erbal :ungsi kulit
•
roteksi
•
Absorpsi
•
)kskresi
•
ersepsi sensori 'elen#ar sekitar kulit
•
'elen#ar keringat
•
'elen#ar ekrin 'e0il dangkal ermis bermuara di permukaan kulit sekret en0er 15 ltE24 #am pada udara panasEkering 6 ltE24 #am. ekresi dipengaruhi stress emosional panas sara simpatis
•
'elen#ar apokrin ;etak lebih dalam sekresi kental terdapat pada aila areola mamae pubis.
•
'elena#r sebasea
•
9erdapat 9erdapat di permukaan kulit ke0uali telapak tanganFkaki
•
9erletak 9erletak samping akar a kar rambut muara pada $olikel $ olikel rambut
•
ekresi sebum @hormon androgen pada rema#a meningkat menopauseFmanula menurun rambut
•
:ungsi! memberi lapisan lemak pada kulit kuku rambut menahan eaporasi
•
truktur keratin 1,,.,,, $olikel rambut di kepala H ! 1,,15, rambut gugurEhr
•
Iarna Ia rna ditentukan oleh kuantitas melanin bila putih ada kegagalan membentik melanin
•
iklus pertumbuhan rambutB $ase pertumbuhan atropi istirahat(rontok"
•
tressor lokal dan sistemik @rontok 'uku
•
+agian terminal lapisan tanduk yang menebal (stratun 0orneum".
•
9ddB akar kuku (bagian yang terbenam di dalam kulit #ari" badan kukuB bagian atas #aringan lunak u#ung #ari
•
9umbuh 9umbuh 1 mmEmg kontinue selama hidup
•
:ungsi melindungi #aringan dengan khususnya rabaan halus unung #ari
C.
Etiologi
1. Dermatitis 'ontak ritan enyebab mun0ulnya dermatitis kontak iritan ialah bahan yang bersi$at iritan misalnya bahan pelarut detergen minyak pelumas asam asa m alkali dan serbuk kayu. ka yu. 'elainan kulit yang ter#adi ter#a di selain ditentukan oleh ukuran molekul daya larut konsentrasi kohikulum serta suhu bahan iritan tersebut #uga dipengaruhi oleh $aktor lain. :aktor yang dimaksud yaitu ! lama kontak kekerapan (terusmenerus atau berselang" adanya oklusi menyebabkan kulit lebih permeabel demiki demikian an #uga #uga geseka gesekan n dan trauma trauma $isis. $isis. uhu uhu dan kelemb kelembaba aban n lingku lingkunga ngan n #uga #uga ikut ikut berperan. :aktor :aktor indii indiidu du #uga #uga berpen berpengar garuh uh pada pada dermatit dermatitis is kontak kontak iritan iritan misalny misalnyaa perbed perbedaan aan keteba ketebalan lan kulit kulit di berbag berbagai ai tempat tempat menye menyebab babkan kan perbed perbedaan aan permea permeabil bilitas itasBB usia (anak (anak di baCah umur & tahun lebih mudah mudah teriritasi"B ras (kulit hitam lebih tahan dari pada kulit putih"B #enis kelamin (insidens dermatitis kontak iritan lebih tinggi pada Canita"B penyakit kulit yang pernah atau sedang dialami (ambang rangsang terhadap bahan iritan turun" misalnya dermatitis 2. Dermatitis 'ontak Alergi Alergi
atopik
Dermatitis kontak alergi disebabkan karena kulit terpapar oleh bahanbahan tertentu misalnya alergen yang diperlukan untuk timbulnya suatu re aksi alergi. Japten merupakan alergen yang tidak lengkap (antigen" 0ontohnya $ormaldehid ion nikel dll. Jampir seluruh hapten memiliki berat mo lekul rendah kurang dari 5,, 1,,, Da. Dermatitis yang timbul dipengaruhi oleh potensi sensitisasi alergen dera#at pa#anan dan luasnya penetrasi di kulit. Dupuis dan +ene/ra membagi #enis #enis hapten berdasarkan $ungsinya yaitu! 1.Asam misalnya asam maleat. 2.Aldehida misalnya $ormaldehida. 3.Amin misalnya etilendiamin paraetilendiamin. 4.Dia/o misalnya bismark0oklat kongo merah. 5.)ster misalnya +en/okain 6.)ter misalnya ben/il eter 7.)poksida misalnya epoksi resin &.Jalogenasi misalnya DH+ pikril klorida. %.Kuinon misalnya primin hidroLuinon. 1,.;ogam misalnya Hi2F o2Fr2F Jg2F. 11.'omponen 11.'omponen tak larut misalnya terpentin.
D. Manifestasi Klini
ender enderita ita umumny umumnyaa mengel mengeluh uh gatal. gatal. 'elain 'elainan an berga bergantu ntung ng pada pada keparah keparahan an dermati dermatitis. tis. Derm Dermati atiti tiss kont kontak ak umum umumny nyaa memp mempun unya yaii gamb gambar aran an klin klinis is derm dermati atiti tis s yaitu yaitu terda terdapa patt e$loresensi kulit yang bersi$at polimor$ dan berbatas tegas. Dermatitis kontak iritan umunya mempunyai ruam kulit yang lebih bersi$at monomor$ dan berbatas lebih tegas dibandingkan dermatitis 1. :ase akut.
kontak
alergik.
'elainan kulit umumnya mun0ul 244& #am pada tempat ter#adinya kontak dengan bahan penyebab. Dera#at kelainan kulit yang timbul berariasi ada yang ringan ada pula yang berat. ada yang ringan mungkin hanya berupa eritema dan edema sedang pada yang berat selain eritema dan edema yang lebih hebat disertai pula esikel atau bula yang bila pe0ah akan ter#adi erosi dan eksudasi. ;esi 0enderung menyebar dan batasnya kurang #elas. 'eluhan subyekti$ berupa gatal
2. :ase ub Akut *ika tidak diberi pengobatan dan kontak dengan alergen sudah tidak ada maka proses akut akan men#adi subakut atau kronis. ada $ase ini akan terlihat eritema edema ringan esikula krusta
dan
pembentukan
papulpapul.
3.:ase 'ronis Dermatitis #enis ini dapat primer atau merupakan kelan#utan dari $ase akut yang hilang timbul karena kontak yang berulangulang. ;esi 0enderung simetris batasnya kabur kelainan kulit berupa likeni$ikasi papula skuama terlihat pula bekas garukan berupa erosi atau ekskoriasi krusta serta eritema ringan. Ialaupun bahan yang di0urigai telah dapat dihindari bentuk kronis ini sulit sembuh spontan oleh karena umumnya ter#adi kontak dengan bahan lain yang tidak dikenal.
). ato$isiologi ada dermatitis kontak iritan kelainan kulit timbul akibat kerusakan sel yang disebabkan oleh bahan iritan melalui ker#a kimiaCi maupun $isik. +ahan iritan merusak lapisan tanduk dalam beberapa menit atau beberapa #am bahanbahan iritan tersebut akan berdi$usi melalui membran untuk merusak lisosom mitokondria dan komponenkomponen inti sel. Dengan rusaknya membran lipid keratinosit maka $os$olipase akan diakti$kan dan membebaskan
asam arakidonik akan membebaskan prostaglandin dan leukotrin yang akan menyebabkan dilatasi pembuluh darah dan transudasi dari $aktor sirkulasi dari komplemen dan system kinin. *uga akan menarik neutro$il dan lim$osit serta mengakti$kan sel mast yang akan membebaskan histamin prostaglandin dan leukotrin. A: akan mengaktiasi platelets yang akan menyebabkan perubahan askuler. Dia0il gliserida akan merangsang ekspresi gen dan sintesis protein. ada dermatitis kontak iritan ter#adi kerusakan keratisonit dan keluarnya mediator mediator. ehingga perbedaan mekanismenya dengan dermatis kontak alergik sangat
tipis
yaitu
dermatitis
kontak
iritan
tidak
melalui
$ase
sensitisasi.
Ada dua #enis bahan iritan yaitu ! iritan kuat dan iritan lemah. ritan kuat akan menimbulkan kelainan kulit pada pa#anan pertama pada hampir semua orang sedang iritan lemah hanya pada mereka yang paling raCan atau mengalami kontak berulangulang. :aktor kontribusi misalnya kelembaban udara tekanan gesekan dan oklusi mempunyai andil pada ter#adinya kerusakan tersebut.
F. Peme!isaan Pen"n#ang
Alergi kontak dapat dibuktikan dengan tes in io dan tes in itro. 9es in io dapat dilakukan dengan u#i tempel. +erdasarkan tehnik pelaksanaannya dibagi tiga #enis tes tempel yaitu
!
1. 9es 9empel 9erbuka ada u#i terbuka bahan yang di0urigai ditempelkan pada daerah belakang telinga karena daerah tersebut sukar dihapus selama 24 #am. etelah itu diba0a dan diealuasi hasilnya. ndikasi
u#i
tempel
2. 9es 9empel 9ertutup
terbuka
adalah
alergen
yang
menguap.
Mntuk u#i tertutup diperlukan Mnit M#i 9empel yang berbentuk sema0am plester yang pada bagian tengahnya terdapat lokasi dimana bahan tersebut diletakkan. +ahan yang di0urigai ditempelkan dipunggung atau lengan atas penderita selama 4& #am setelah itu hasilnya diealuasi. 3.9es tempel dengan inar M#i tempel sinar dilakukan untuk bahanbahan yang bersi$at sebagai $otosensitisir yaitu bahanbahan yang bersi$at sebagai $otosensitisir yaitu bahan yang dengan sinar ultra iolet baru akan bersi$at sebagai alergen. 9ehnik sama dengan u#i tempel tertutup hanya dilakukan se0ara duplo. Dua baris dimana satu baris bersi$at sebagai kontrol. etelah 24 #am ditempelkan pada kulit salah satu baris dibuka dan disinari dengan sinar ultraiolet dan 24 #am berikutnya diealuasi hasilnya. Mntuk menghindari e$ek daripada sinar maka punggung atau bahan test tersebut dilindungi dengan se0arik kain hitam atau plester hitam agar sinar tidak
bisa
menembus
bahan
tersebut.
Mntuk dapat melaksanakan u#i tempel ini sebaiknya penderita sudah dalam keadaan tenang penyakitnya karena bila masih dalam keadaan akut kemungkinan salah satu bahan u#i tempel merupakan penyebab dermatitis sehingga akan men#adi lebih berat. 9idak perlu sembuh tapi dalam keadaan tenang.
$. Penatalasanaan
ada prinsipnya penatalaksanaan dermatitis kontak iritan dan kontak alergik yang baik adalah mengidenti$ikasi penyebab dan menyarankan pasien untuk menghindarinya terapi indiidual yang sesuai dengan tahap penyakitnya dan perlindungan pada kulit. 1.en0egahan erupakan hal yang sangat penting pada penatalaksanaan dermatitis kontak iritan dan kontak alergik. Di lingkungan rumah beberapa hal dapat dilaksanakan misalnya penggunaan sarung
tangan karet di ganti dengan sarung tangan plastik menggunakan mesin 0u0i sikat bergagang pan#ang penggunaan deter#en. 2.engobatan engobatan
yang
diberikan
dapat
berupa
pengobatan
topikal
dan
sistemik.
a. engobatan topi0al Nbatobat topikal yang diberikan sesuai dengan prinsipprinsip umum pengobatan dermatitis yaitu bila basah diberi terapi basah (kompres terbuka" bila kering berikan terapi kering. akin akut penyakit makin rendah prosentase bahan akti$. +ila akut berikan kompres bila subakut diberi losio pasta krim atau linimentum (pasta pendingin " bila kronik berikan salep. +ila basah berikan kompres bila kering super$isial diberi bedak bedak ko0ok krim atau pasta bila kering di dalam diberi salep. edikamentosa topikal sa#a dapat diberikan pada kasuskasus ringan.
ASUHAN KEPERA%ATAN &. Penga#ian
Mntuk menetapkan bahan alergen penyebab dermatitis kontak alergik diperlukan anamnesis yang teliti riCayat penyakit yang lengkap pemeriksaan $isik dan u#i tempel. Anamnesis ditu#ukan selain untuk menegakkan diagnosis #uga untuk men0ari kausanya. 'arena hal ini penting dalam menentukan terapi dan tindak lan#utnya yaitu men0egah kekambuhan. Diperlukan kesabaran ketelitian pengertian dan ker#asama yang baik dengan pasien. ada anamnesis perlu #uga ditanyakan riCayat atopi per#alanan penyakit peker#aan hobi riCayat kontaktan dan pengobatan yang pernah diberikan oleh dokter maupun dilakukan sendiri obyek personal meliputi pertanyaan tentang pakaian baru sepatu lama kosmetika ka0a mata dan #am tangan serta kondisi lain yaitu riCayat medis umum dan mungkin $aktor psikologik.
emeriksaan $isik didapatkan adanya eritema edema dan papula disusul dengan pembentukan esikel yang #ika pe0ah akan membentuk dermatitis yang membasah. ;esi pada umumnya timbul pada tempat kontak tidak berbatas tegas dan dapat meluas ke daerah sekitarnya. 'arena beberapa bagian tubuh sangat mudah tersensitisasi dibandingkan bagian tubuh yang lain maka predileksi regional diagnosis regional akan sangat membantu penegakan
diagnosis.
'riteria
diagnosis
dermatitis
kontak
alergik
adalah
!
1. Adanya riCayat kontak dengan suatu bahan satu kali tetapi lama beberapa kali atau satu kali
tetapi
2.9erdapat
sebelumnya tandatanda
pernah
atau
dermatitis
sering
kontak
terutama
dengan
pada
bahan
tempat
serupa. kontak.
3. 9erdapat tandatanda dermatitis disekitar tempat kontak dan lain tempat yang serupa dengan tempat kontak tetapi lebih ringan serta timbulnya lebih lambat yang tumbuhnya setelah pada tempat kontak. 4. Oasa gatal 5.M#i +erbagai
tempel #enis
dengan kelainan
bahan kulit
yang
banding
yang harus
di0urigai dipertimbangkan
hasilnya
positi$.
dalam
diagnosis
adalah
!
1. Dermatitis atopik ! erupsi kulit yang bersi$at kronik residi$ pada tempattempat tertentu seperti lipat siku lipat lutut dise rtai riCayat atopi pada penderita atau keluarganya. enderita dermatitis atopik mengalami e$ek pada sisitem imunitas seluler dimana sel 9J2 akan memsekresi ;4 yang akan merangsang sel +untuk memproduksi g) dan ;5 yang merangsang pembentukan eosino$il. ebaliknya #umlah sel 9 dalam sirkulasi menurun dan kepekaan terhadap alergen kontak menurun. 2. Dermatitis numularis ! merupakan dermatitis yang bersi$at kronik residi$ dengan lesi berukuran sebesar uang logam dan umumnya berlokasi pada sisi ekstensor ekstremitas.
3. Dermatitis dishidrotik ! erupsi bersi$at kronik residi$ sering di#umpai pada telapak tangan dan telapak kaki dengan e$loresensi berupa esikel yang terletak di dalam. 4. Dermatomikosis ! in$eksi kulit yang disebabkan oleh #amur dengan e$loresensi kulit bersi$at
polimor$
berbatas
tegas
dengan
tepi
yang
lebih
akti$.
5. Dermatitis seboroik ! bila di#umpai pada muka dan aksila akan sulit dibedakan. ada muka terdapat
di
sekitar
alae
nasi
alis
mata
dan
di
belakang
6. 9elinga. 7. ;iken simplek kronikus ! bersi$at kronis dan redisi$ sering mengalami iritasi atau sensitisasi. Jarus dibedakan dengan dermatitis
'. Diagnosa Ke(e!a)atan
1. Hyeri akut berhubungan dengan rasa gatal. 2. 'erusakan integritas kulit berhubungan dengan kehilangan $ungsi kulit. 3. Gangguan body image berhubungan dengan in$lamasi kulit.
*. Inte!+ensi
Ho Diagnosa 'ep
9u#uan
1.
etelah dilakukan H ! tindakan kep dalam analgesik 3 24 #am $ungsi Administation kulit dapat kembali andiri ! normal enentukan lokasi Mntuk mengetahui HN ! nyeri keparahan lokasi nyeri nyeri akut kualitas 0harateristi0 tingkat kenyamanan sebelum mengobati mengendalikan rasa pasien sakit ek perintah medis Agat tidak ter#adi tingkat nyeri untuk obat untuk obat kesalahan dalam tingkat stres dosis dan $rekuensi pemberian obat resep analgesik enentukan pilihan analgesik didasarkan Agar neri teratasi pada tipe dan beratnya se0ara 0epat dan
Hyeri akut berhubungan dengan rasa gatal
mplementasi
Oasional
nyeri normal emilih rute i8 dari pada untuk in#eksi obat sakit $rekuesin Oute mana yang bila memungkinkan membuat obat 0epat engurangan bereaksi atau ke0emasan andiri ! terabsorbsi menyatakan #elas harapan untuk perilaku embuat klien pasien mempunyai harapan en#elaskan semua untuk kesembuhan prosedur termasuk sensasi diperkirakan akan dialami selama Agar klien pr0odure yang mengetahui dan tidak dilakukan ter#adi syok endengarkan dengan penuh perhatian 'olaborasi engelola kembaliE menggosok leher 'lien merasa dengan bantuan diperhatikan keluarga enyediakan kegiatan 'edekatan hubungan diersional yg dengan keluarga diarahkan ke bangsal untuk pengurangan ketegangan embantu pasien embuat klien lebih mengidenti$ikasi rileks dan santai ke0emasan situasi yang buruk
embantu klien untuk mengatasi rasa 0emas yg ia hadapi 2
'erusakan integritas kulit berhubungan dengan kehilangan $ungsi kulit
etelah dilakukan H ! tindakan kep dalam analgesik 3 24 #am $ungsi Administation kulit dapat kembali andiri normal enentukan lokasi HN ! nyeri keparahan nyeri akut kualitas 0harateristi0 tingkat kenyamanan sebelum mengobati mengendalikan rasa pasien sakit tingkat nyeri tingkat stres ek perintah medis
Mntuk mengetahui se#auh mana keparahan dan 0ara mengatasinya untuk megetahui ketepatan dalam pemerian obat
untuk obat untuk obat dosis dan $rekuensi resep analgesik 'olaborasi Agar nyeri 0apat enentukan pilihan hilang dan teratasi analgesik didasarkan pada tipe dan beratnya nyeri emilih rute mana emilih rute i yang baik untuk daripada im untuk pemberian obat in#eksi obat sakit $reLuen bila memungkinkan engatasi Agar klien dapat en0ha0ement ! beradaptasi andiri enilai penyesuaian pasien untuk perubahan body image seperti yang ditun#ukkan endorong pasien Agar lien mengetahui untuk mengidenti$ikasi perubahan gambaran realistis perubahan yang perubahan dalam peran ter#adi enilai pemahaman pasien dari proses 'lien mengetahui penyakit dampak penyakitnya endorong kegiatan sosial dan masyarakat
3 Gangguan body etelah dilakukan image tindakan kep dalam berhubungan 3 24 #am dengan HN ! in$lamasi kulit andi emotongan peraCatan pengurangan perdarahan luka ast peraCatan! pemeliharaan
en#ela#ahi pasien dalam identi$ikasi nilainilai kehidupan klien mampu tertentu beradaptsi H ! andi 'olaborasi embantu dengan Agar klien terlihat kursi bak mandi bersih dan rapi pan0uran mandi shoCer berdiri di samping tempat tidur atau mandi sit/ yang sesuai atau yang diinginkan
pen0egahan peredaran darah u0i rambut yang diperlukan dan diinginkan andi dengan suhu air yang nyaman
peraCatan amputasi andiri endorong pasien untuk berpartisipasi keputusan untuk mengamputasi #ika possiible sebagai partisipasi pateint merupakan $aktor penting dalam ad#us0ement pas0a bedah dan rehabilitasi
kebersihan diri klien teraCat
'ulit klien teraCat dan memper0epat proses penyembuhan
emberikan terapi agar pasien tidak terke#ut E shok setelah dilakukannya tindakan tersebut
asien memperoleh emberikan in$ormasi in$ormasi yg #elas dan dukungan sebelum dan sesudah pembedahan
berikan posisi tubuh yang tepat se#alan
Agar klien merasa nyaman
emberikan enilai suatu penelian yg #elas penyesuaian diri pasien untuk perubahan body image
DA:9AO M9A'A
)ngram +arbara. (1%%&". Oen0ana Asuhan 'eperaCatan olume 2 (ter#emahan". enerbit +uku 'edokteran )G. *akarta.
edikal
+edah.
http!EECCC.asuhan keperaCatan pada lansia dengan kasus dermatitis.0om. 'amis 25112,1,. 2,!25
Eksim atau dermatitis
8A5=$AN 5ENDA:8AN A. 5engertian L Eksim atau dermatitis adalah istilah kedokteran untuk kelainan kulit %ang ditandai kulit tampak meradang dan iritasi L Dermatitis merupakan epidermo7dermis dengan ge-ala sub-ekti2 pruritus 6apita Selekta 6edokteran # L Dermatitis merupakan reaksi infamasi pada kulit dan didasari 2a&tor herediter dan lingkungan 0or%. S Matundang # 5engertian umum dari dermatitis adalah suatu reaksi radang terhadap ban%ak rangsang, reaksi ini dapat berasal dari luar eksogen # maupun dari dalam endogen# . Etiologi 5en%ebab dermatitis kadang–kadang tidak diketahui sebagian besar merupakan respon kulit terhadap agen7agen %ang beraneka ragam, misaln%a 1. at kimia, protein, bakteri, dan 2ungus !. Alergi terhadap debu, serbuk sari tanaman 4 bulu he3an ;. Alergi 4 toleransi terhadap makanan tertentu 9. 5emakaian kosmetik dan perhiasan imitasi bahan kimia lainn%a # >. irus dan in2eksi lain 0. 5atosiologi Dermatitis merupakan reaksi alergi tipe 9 %akni respon lambat tipe tuber&ulin %ang bersi2at &ell mediated reaksi spesik memerlukan beberapa -am men&apai maksimum. 6linis biasan%a baru tampak respon sesudah !9 – 9H -am. 5ada reaksi antara antigen dan antibod% ter-adi pembebasan berbagai mediator 2armakologik. Misaln%a histamine, serotonin, bradikinin, asetikoline, heparin, dan analaktosin D. Mani2estasi klinis Dimanapun lokasi timbuln%a dermatitis, ge-ala utama %ang dirasakan pasien adalah gatal. /erkadang rasa gatal sudah mun&ul sebelum ada tanda kemerahan pada kulit. Ce-ala kemerahan biasan%a akan mun&ul pada 3a-ah, lutut, tangan dan kaki. Namun tidak menutup kemungkinan kemerahan mun&ul didaerah lain. Daerah %ang terkena akan terasa sangat kering, menebal atau keropeng. 5ada orang kulit putih daerah ini pada mulan%a akan ber3arna merah muda lalu berubah men-adi &oklat. Sementara itu pada orang dengan kulit lebih gelap, dermatitis akan mempengaruhi pigmen kulit, sehingga daerah dermatitis akan tampak lebih terang atau lebih gelap. Sub-ekti2 pada tanda7tanda radang akut, terutama pruritus sebagai pengganti dolor #. Selain itu -uga terdapat kenaikan suhu kalor #, kemerahan rubor #, edema atau pembengkakan dan gangguan 2ungsi kulit 2ungsiolesa #. E. Benis7 -enis Dermatitis Adapun -enis7-enis dermatitis %aitu Mahadi, !"""+#+ 1. Dermatitis atopik
adalah dermatitis %ang ter-adi pada orang %ang mempun%ai ri3a%at atopi. !. Dermatitis seboroik adalah peradangan kulit %ang sering terdapat pada daerah tubuh berambut, terutama pda kulit kepala, alis mata, dan muka, kronik dan super&ial. ;. Dermatitis statis adalah dermatitis %ang ter-adi akibat adan%a gangguan aliran darah ena ditungkai ba3ah. 9. Dermatitis ek(ema# nonspesik adalah suatu erupsi epidermal %ang dapat berlangsung akut, kronik, terlokalisir atau generalis. >. Dermatitis pom2olik adalah dermatitis %ang ditandai dengan adan%a esikula %ang dalam, mengenai telapak tangan, kaki, dan sisi -ari7-ari. @. Dermatitis otosentisisasi adalah perluasan %ang &epat dari reaksi ek(ematus atau esikuler. . Dermatitis numuler adalah dermatitis %ang bentuk lesin%a bulat seperti uang logam. H. Dermatitis 'erotik adalah dermatitis %ang ter-adi pada musim dingin dan sering di-umpai pada orang tua dan mempun%ai predisposisi dapat di-umpai pada laki7laki maupun perempuan. K. Dermatitis medikamentosa 1". Dermatitis kontak adalah suatu dermatitis %ang disertai dengan adaan%a spongiosis atau edema interseluler pada epidermis karena kulit berinteraksi dengan bgahan7bahan kimia %ang berkontak atau terpa-an pada kulit. 11. Dermatitis in2ekti2 adalah suatu e&(ema %ang disebabkan oleh suatu mikroorganisme ataupun produkn%a dan men%embuh bila organismen%a sudah diobati. 1!. Dermatotid adalahdermatitis %ang ter-adi se&ara sekunder, -auh dari lesi in2eksi, analog dengan tuberkulid kulit pada tuber&ulosis. 1;. Dermatitis eks2oliati2a generalisata adalah suatu kelainan peradangan %ang ditandai dengan eritema dan skuama %ang hampir mengenai seluruh tubuh. F. 5enatalaksanaan /u-uan utama dari pengobatan adalah menghilangkan rasa gatal untuk men&egah ter-adin%a in2eksi. 6etika kulit terasa sangat kering dan gatal, lotion dan &ream pelembab sangat dian-urkan untuk membuat kulit men-adi lembab. /indakan ini biasan%a dilakukan saat kulit masih basah, seperti saat habis mandi sehingga &ream %ang dioleskan akan mempertahankan kelembaban kulit. 6ompres dingin -uga diduga dapat mengurangi rasa gatal %ang ter-adi. Salep atau &ream %ang mengandung kortikosteroid seperti h%dri kortison dibrikan untuk mengurangi proses infamasi 4 peradangan. ntuk kasus7kasus %ang berat dokter akan memberikan tablet kortikosteroid dan apabila pada daerah
dermatitis setelagh terin2eksi maka bisa diberikan antibiotika untuk membunuh bakteri pen%ebab in2eksi. 5engobatan menurut F6I %aitu +
1. 5engobatan se&ara sistemik 5ada kasus dermatitis ringan diberi antihistamin atau kombinasi antihistamin7 anti serotonin, anti bradikinin, anti7S$S7A, dsb. 5ada kasus berat dapt dipertimbangkan pemberian kortikosteroid. !. 5engobatan se&ara topi&al 5rinsip umum terapi topi&al diuraikan diba3ah ini + L Dermatitis basah madidans # harus diobati dengan kompres terbuka. Dermatitis kering sika # diobati dengan krim atau salep L Makin berat atau akut pen%akitn%a, makin rendah presentase obat spesik L ila dermatitis akut, diberi kompres. ila subakut, diberi losion bedak ko&ok #, pasta, krim atau linimentum pasta pendingin #. ila kronik diberi salep L 5ada dermatitis sika, bila super&ial diberi bedak, losio, krim atau pasta. ila kronik diberi salep. 6rim diberikan pada daerah berambut, sedangkan pasta pada daerah %ang tidak berambut. 5enetrasi salep lebih besar daripada krim. C. 5en&egahan Mun&uln%a dermatitis dapat dihindari dengan melakukan hal7hal sebagai berikut + 1. Men-aga kelembaban kulit !. :indari perubahan suhu dan kelembaban %ang mendadak ;. :indari berkeringat terlalu ban%ak 4 kepanasan 9. 6urangi stress >. :indari pakaian %ang menggunakan bahan %ang menggaruk seperti 3ool dan lain7lain. @. :indari sabun dengan bahan %ang terlalu keras, deter-en dan larutan lainn%a. . :indari 2a&tor lingkungan lain %ang dapat men&etuskan alergi seperti serbuk bunga, debu, bulu binatang dan lain7lain. H. :ati7hati dalam memilih makanan %ang bias men%ebabkan alergi :. 6omplikasi 6omplikasi %ang sering ter-adi adalah in2eksi sekunder oleh bakteri, septikemi, diare, dan pneumonia. Cangguan metaboli& mengakibatkan suatu resiko hipotermia, dekompensasi kordis, kegagalan sirkulasi peri2er dan trombophlebitis. ila pengobatan kurang baik, akan ter-adi degenerasi is&eral %ang men%ebabkan kematian.
AS:AN 6E5E$A
:an%a dilakukan -ika ada in2eksi berulang atau bisul L /es alergi pada kulit Dilakukan -ika+ ¬ Anak memiliki ri3a%at gatal, kemerahan, bentol7bentol, atau kambuhn%a eksema setelah makan makanan tertentu ¬ Anak berusia kurang dari 1! bulan dengan eksema sedang7berat %ang tidak membaik dengan pengobatan. ¬ Anak %ang patuh dengan pengobatan selama @ minggu, namun tidak menun-ukan perbaikan. L Dermatograsme puth L 5er&obaan asetikolin L 5er&obaan histamine II. DIACN=SA 6E5E$A
Menun-ukan kemampuan untuk men&egah timbuln%a in2eksi. Menun-ukan perilaku hidup sehat. NI0 + 0ontrol in2eksi a. An-urkan klien untuk men&u&i tangan sebelum atau sesudah melakukan kegiatan b. Cunakan sabun anti mikroba untuk men&u&i tangan. &. erikan terapi antibioti& bila perlu In2e&tion 5rote&tion# d. Monitor tanda dan ge-ala in2eksi sitemik dan lo&al e. Monitor kerentangan terhadap in2eksi 2. erikan pera3atan kulit g. Inspeksi kulit terhadap tanda7tanda in2eksi h. Instruksikan klien minum antibioti& sesuai resep i. A-arkan pasien keluarga# tentang tanda dan ge-ala in2eksi -. 8aporkan ke&urigaan in2eksi k. 8aporkan kultur positi2 DG. III +Cangguan rasa n%aman + n%eri gatal# /u-uan +Setelah dilakukan tindakan kepera3atan diharapkan rasa gatal pasien hilang atau berkurang. N=0 +
DG I + Cangguan# pola tidur b.d stimulasi %ang berlebih gatal7gatal# /u-uan + Setelah dilakukan tindakan kepera3atan diharapkan tidur ter&ukupi N=0 + /idur Bam tidur &ukup 5ola tidur baik 6ualitas tidur baik Cangguan tidur berkurang ital sign dalam batas normal NI0 + 5erubahan tidur a. 6a-i pangaruh pengaruh pengobatan terhadap pola tidur b. Monitor pola tidur dan -am tidur pasien &. Instruksikan pasien untuk men&ari 2a&tor pendukung gangguan pola tidur d. antu mengurangi stress sebelum tidur e. An-urkan penggunaan obat tidur %ang sesuai ketentuan
2. 0iptakan lingkungan %ang mendukung ken%amanan untuk tidur
I. EA8ASI D' 0riteria hasil Skala penilaian 1 Integritas kulit %ang baik bias dipertahankan /idak ada luka atau lesi pada kulit Menun-ukan pemahaman dalam proses perbaikan kulit dan men&egah ter-adin%a &edera berulang. Mampu melindungi kulit dan memepertahankan kelembaban kulit dan pera3atan alami. 1 P tidak pernah menun-ukan ! P -arang menun-ukan ; P kadang menun-ukan 9 P sering menun-ukan > P selalu menun-ukan ! 6lien bebas dari tanda dan ge-ala in2eksi. Mendeskripsikan proses penularan pen%akit, 2a&tor %ang mempengaruhi penularan dan penataksanaann%a. Menun-ukan kemampuan untuk men&egah timbuln%a in2eksi. Menun-ukan perilaku hidup sehat. 1 P tidak pernah menun-ukan ! P -arang menun-ukan ; P kadang menun-ukan 9 P sering menun-ukan > P selalu menun-ukan ; 1 P tidak pernah menun-ukan ! P -arang menun-ukan ; P kadang menun-ukan 9 P sering menun-ukan > P selalu menun-ukan 9 Bam tidur &ukup 5ola tidur baik 6ualitas tidur baik Cangguan tidur berkurang ital sign dalam batas normal 1 P tidak pernah menun-ukan ! P -arang menun-ukan
; P kadang menun-ukan 9 P sering menun-ukan > P selalu menun-ukan
DAF/A$ 5S/A6A 0arpenito, 8%nda Buall,!""".Diagnosa 6epera3atan, Alih bahasa Moni&a Ester dkk, EC0+Bakarta Doengoes, Maril%n E dkk, 1KKH. $en&ana Asuhan 6epera3atan, edisi ;. Alih ahasa 1 Made 6arisa,S.6ep dkk, EC0 + Bakarta F6I.1KK;. Ilmu 5en%akit 6ulit Dan 6elamin Edisi+ !. Bakarta :arahap, mar3ali. !""". Ilmu 5en%akit 6ulit. Bakarta+ :ipokrates QQQQQQ,!""". 6apita Selekta 6edokteran, Edisi ;,Bakarta+ Media Aes&ulapius Fakultas 6edokteran niersitas Indonesia http+44333.google.&om BAB I PENDAHULUAN
1. A. Lata! Belaang )k/ema berasal dari bahasa Punani. Artinya air mendidih. enggunaan kata ini merupakan re$leksi kelainan kulit yang tampak berbintil menggelembung pada permukaan kulit sperti buih air mendidih. Di )ropa ek/ema merupakan nama penyakit yang mempunyai 0iri khas gatal. Di Amerika ek/ema ini dinamakan Dermatitis. iri khasnya terutama keluhan gatal. Oasa gatal merupakan perCu#udan rasa nyeri yang berada dibaCah nilai ambang. Oangsangan dapat berbentuk trauma $isik kimiaCi dan mekanisme alergi. (+an#armasin post 2,,5" )k/ema mempunyai banyak bentuk gambaran klinis sehingga sulit dibuat de$enisi untuk kata -)k/ema. Disarankan istilah tersebut tidak dipakai lagi dan digantikan dengan istilah dermatitis. ebenarnya istilah dermatitis sudah banyak dipakai untuk ek/ema karena kontak ek/ema pada atopik dan pada dermatitis seboroik. engarang lainnya beranggapan istilah ek/ema dan dermatitis ini tidak sama. Ada yang lebih senang menggunakan istilah dermatitis. 'arena pengertian dermatitis dan ek/ema sampai saat ini masih #uga diperdebatkan penulis masih mengangap kedua istilah itu mempunyai pengertian yang sama. *adi dermatitis adalah suatu reaksi peradangan kulit yang karakteristik terhadap berbagai rangsangan endogen ataupun eksogen. enyakit ini sangat sering di#umpai. (arCali 2,,," realensi dari semua bentuk dermatitis adalah 466 termasuk dermatitis atopik ,.6% dermatitis numuler ,17 dan dermatitis seboroik 2&2. (arCali 2,,," Di Amerika erikat %, klaim kesehatan akibat kelainan kulit pada peker#a diakibatkan oleh dermatitis kontak. Antigen penyebab utamanya adalah nikel potassium dikromat dan para$enilendiamin. 'onsultasi ke dokter kulit sebesar 47 diakibatkan oleh dermatitis kontak. Dermatitis tangan mengenai 2 dari populasi dan 2, Canita akan terkena setidaknya sekali seumur hidupnya. Anakanak dengan dermatitis kontak 6, akan positi$
hasil u#i tempelnya. Di kandinaia yang telah lama memakai u#i tempel sebagai standar maka insiden dermatitis kontaknya lebih tinggi dari pada Amerika. Dermatitis kontak alergik yang ter#adi akibat kontak dengan bahanbahan di tempat peker#aan disebut dermatitis kontak alergik akibat ker#a (D'AA'" yang men0apai 25 dari seluruh dermatitis kontak akibat ker#a (D'A'". Dermatitis kontak akibat ker#a men0apai %, dari dermatitis akibat ker#a (DA'" prealensi D'AA' berbedabeda di tiap Hegara tergantung ma0am serta dera#at industrialisasi Hegara tersebut. Di )ropa insiden #uga tinggi seperti Cedia dermatitis kontak di#umpai pada 4& dari populasinya. Di belanda 6 di to0kholm & dan +ergen 12. (Can 9rihapsoro 2,,3" enurut urei Oumah 9angga dari beberapa Hegara menun#ukkan penyakit alergi adalah satu dari tiga penyebab yang paling sering kenapa pasien berobat ke dokter keluarga. enyakit pernapasan di#umpai sekitar 25 dari semua kun#ungan ke dokter umum dan sekitar &, dantaranya menun#ukkan gangguan berulang yang men#urus pada kelainan alergi. enderita alergi di )ropa ada ke0enderungan meningkat pesat. Angka ke#adian alergi meningkat ta#am dalam 2, tahun terakhir. etiap saat 3, orang berkembang men#adi alergi. Anak usia sekolah lebih 4, mempunyai 1 ge#ala alergi 2, mempunyai asma 6 #uta orang mempunyai Dermatitis (alergi kulit". (Iidodo *udarCanto 2,,," Di ndonesia laporan dari bagian penyakit kulit dan kelamin :' Mnsrat anado dari tahun 1%&&1%%1 di#umpai insiden dermatitis kontak sebesar 445. Di OMD Dr. Abdul A/i/ ingkaCang 'alimantan +arat pada tahun 1%%11%%2 di#umpai insiden dermatitis kontak sebanyak 1776. edangkan di O Dr. irngadi edan insiden dermatitis kontak pada tahun 1%%2 sebanyak 3754 tahun 1%%3 sebanyak 3474 dan tahun 1%%4 sebanyak 4,,5. Dari data kun#ungan pasien baru di O Dr. irngadi edan selama tahun 2,,, terdapat 3&%7 pasien baru di poliklinik alergi dengan 11%3 pasien (3,61" dengan diagnosis dermatitis kontak dari bulan *anuari hingga *uni 2,,1 terdapat 2122 pasien alergi dengan 645 pasien (3,4," menderita dermatitis kontak. Di OM J. Adam alik edan selama tahun 2,,, terdapat 731 pasien baru dipoliklinik alergi dimana 2,1 pasien (275," menderita dermatitis kontak. Dari bulan #anuari hingga #uni 2,,1 terdapat 27, pasien dengan 64 pasien (237," menderita dermatitis kontak. (Iidodo *udarCanto 2,,," +erdasarkan data yang diperoleh dari puskesmas taCanga bahCa #umlah kasus dermatitis pada tahun 2,,7 pasien yang berobat sebanyak 26 orang pasien. 'emudian pada tahun 2,,& pasien sebanyak 31 orang sedangkan. ada periode #anuari =#uni 2,,% #umlah pasien sebanyak 3& orang. (sumber data sekunder buku registrasi #umlah kun#ungan pasien puskesmas taCanga" enyebab dermatitis tidak diketahui namun #ika salah satu atau lebih anggota keluarga mengalami dermatitis asma atau rinitas alergika maka anak anda memiliki kemungkinan lebih besar untuk mengalami ek/ema dibanding populasi umum. ebagian anak dengan ek/ema #uga mengalami asma atau rinitas alergika. )k/ema dapat dipi0u oleh berbagai hal antara lain ! 1" keringnya kulit 2" iritasi oleh sabun detergen pelembut pakaian dan bahan kimia lain 3" men0iptakan kondisi yang terlalu hangat untuk anak misalnya membungkus anak dengan pakaian berlapislapis 4" alergi atau intoleransi terhadap makanan tertentu 5" alergi terhadap tungau debu serbuk sari makanan atau bulu heCan 6" irus dan in$eksi lain 7" per#alanan ke Hegara dengan iklim berbeda. 1. B. Batasan Masala,
+erdasarkan latar belakang diatas sehingga peneliti tertarik untuk mengetahui $aktor apa sa#a yang berhubungan dengan penyakit dermatitis dalam upaya pen0egahan dan penanggulangan dermatitis di masyarakat di puskesmas taCanga ke0. 'onaCe 'abupaten 'onaCe tahun 2,,% 1. C. R"m"san Masala, Dari latar belakang tersebut diatas adapun rumusan masalah dalam bentuk pertanyaan penelitian yaitu ! :aktor$aktor apakah yang berhubungan dengan ke#adian Dermatitis di uskesmas 9aCanga 'e0amatan 'onaCe kabupaten 'onaCe 9ahun 2,,%. 1. D. T"#"an (enelitian 1. 1. Tujuan Umum Mntuk diketahui beberapa $aktor yang berhubungan dengan ke#adian dermatitis di uskesmas 9aCanga 'e0amatan 'onaCe 'abupaten 'onaCe 9ahun 2,,% 1. 2. Tujuan Khusus a" Mntuk mengetahui hubungan alergi makanan dengan ke#adian Dermatitisdi uskesmas 9aCanga 'e0amatan 'onaCe 'abupaten 'onaCe 9ahun 2,,% b" Mntuk mengetahui hubungan ;ingkungan dengan ke#adian Dermatitis di uskesmas 9aCanga 'e0amatan 'onaCe 'abupaten 'onaCe 9ahun 2,,% 0" Mntuk mengetahui hubungan Genetik dengan ke#adian Dermatitis di uskesmas 9aCanga 'e0amatan 'onaCe 'abupaten 'onaCe 9ahun 2,,% 1. E. Manfaat Penelitian 1. a. Manfaat Pa!tis 1. sebagai masukan bagi penelitipeneliti selan#utnya khususnya mereka yang berminat untuk meneliti lebih lan#ut mengenai Dermatitis. 2. sebagai masukan untuk dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan khususnya mengenai $ator yang berhubungan dengan Dermatitis. 3. -. Manfaat Teo!itis 1. +agi masyarakat merupakan suatu in$ormasi yang sangat penting di dapatkan yang berguna untuk kesehatan seluruh anggota keluarganya masingmasing. 2. sebagai aplikasi ilmu yang telah di dapatkan untuk menambah CaCasan ilmiah khususnya mengenai ke#adian Dermatitis. BAB II
TINAUAN PUSTAKA
1. A. Tin#a"an Um"m Tentang De!matitis 1. Pengertian
Dermatitis merupakan epidermodermitis dengan ge#ala subyekti$ pruritus. Nbyekti$ tampak in$lamasi eritema esikulasi eksudasi dan pembentukan $isik. 9andatanda polimor$ tersebut tidak selalu timbul pada saat yang sama. enyakit bertendensi residi$ dan men#adi kronis. inonim ! 1. Mnitaris! e0/ema dan dermatitis dianggap sinonim. Anggapan ini yang berasal dari kontinen eropa tidak dianut lagi. 2. Dualistis! )k/ema dan dermatitis merupakan nama yang tidak sinonim. Anggapan dualistis sekarang dianut disemua negeri. emua kelainan dianggap dermatitis dan dengan demiklian di0ari $a0tor$aktor penyebab. Pang dulu disebut e0/ema ialah salah satu bentuk dermatitis yakni yang dinamakan dermatitis atopik. (Ari$ ans#oer dkk 2,,," Dermatitis adalah peradangan epidermis dan dermis yang memberikan ge#ala sub#ekti$ gatal dan dalam perkembangannya memberikan e$loresensi yang polimor$. eradangan tersebut merupakan reaksi kulit terhadap /at endogen maupun eksogen misalnya /at kimia bakteri $ungus. (urnaCan *unadi dkk 1%%2" '. Etiologi
enyebab dermatitis kadangkadang tidak diketahui. ebagian besar merupakan respon kulit terhadap agenagen misalnya /at kimia protein bakteri dan $ungus. Oespon tersebut dapat berhubungan dengan alergi. Alergi ialah perubahan kemampuan tubuh yang didapat dan spesi$ik untuk bereaksi. Oeaksi alergi ter#adi atas dasar interaksi antara antigen dan antibody. 'arena banyaknya agen penyebab ada anggapan bahCa nama dermatitis digunakan sebagai nama sampah (0at0h basket term". +anyak penyakit alergi yang disertai tandatanda polimor$ disebut dermatitis. (Ari$ ans#oer dkk 2,,," *. Klasifiasi
'lasi$ikasi dermatitis didasarkan atas kriteria patogenik Calaupun kebanyakan bentuk penyakit tidak diketahui. Dermatitis dibagi atas 2 tipe! endogen (konstitusional" dan eksogen. Ada lagi yang membaginya tiga! endogen eksogen dan penyebabnya yang tidak diketahui. ontoh dermatitis endogen adalah dermatitis atopik dermatitis seboroik liken simplek kronis dermatitis nonspesi$ik (pompoliks dermatitis numuler dermatitis erotik dermatitis otosensitasi" dan dermatitis karena obat. edangkan 0ontoh dermatitis eksogen adalah dermatitis kontak iritan dermatitis kontak alergik dermatitis $otoalergik dermatitis in$ekti$ dan dermato$itid. +eberapa buku memasukkan dermatitis atopik dermatitis seboroik liken simplek kronik dermatitis stasis pompoliks dan dermatitis numularis pada dermatitis yang tidak diketahui penyebabnya. (arCali Jarahap 2,,,"
enurut per#alanan penyakitnya dermatitis dibagi men#adi stadium ! 1. Akut ! ditandai dengan gambaran klinik eritema edema esikel dan eksudasi. 2. ubakut ! eritema tidak begitu menon#ol terdapat krusta erosi ekskoriasi. ada penyembuahan tampak krusta mulai melepas terdapat skuama dan mulai mengering. 3. 'ronik ditandai likeni$ikasi hiperpigmentasi atau hipopigmentasi. (urnaCan *unadi dkk 1%%2" De!matitis En/ogen 0 a. De!matitis Ato(i &1 Defenisi
Dermatitis atopik (DA" adalah dermatitis yang ter#adi pada orang yang mempunyai riCayat atopi. Atopi ini diperkenalkan pertama sekali oleh o0a dan ooke tahun 1%23. atopi berasal dari bahasa yunani yang berarti penyakit aneh ataupun hipersensiitas abnormal untuk melaCan $akor$aktor lingkungan di#umpai pada penderita at aupun keluarganya tanpa sensitasi yang #elas sebelumnya. (arCali Jarahap 2,,," Dermatitis endogen sering disertai dengan riCayat penyakit alergi pada keluarga atau perorangan seperti asma hay $eer dan rhinitis. Dermatitis atopik mengenai 3 dari semua anak. (Daid Nedo$$ 2,,2" '1 Etiologi
9erdapat stigma atopi (herediter" pada pasienEanggota keluarga berupa ! a".
Ohinitis alergik asma bron0hial hay $eer.
b".
Alergi terhadap berbagai alergin protein (polialen".
0".
ada kulit ! dermatitis atopi dermatogra$isme putih dan ke0enderungan timbul urtikaria
d". Oeaksi abnormal terhadap perubahan suhu (haCa udara panas dingin" dan ketegangan (stress". e".
Oesistensi menurun terhadap in$eksi irus dan bakteri.
$".
;ebih sensitie terhadap serum dan obat.
g".
'adangkadang terdapat katarak #uenilis.
(Ari$ ans#oer dkk 2,,," *1 Manifestasi lini
ubyekti$ selalu terdapat pruritus. 9erdiri atas tiga bentuk yaitu! a". +entuk in$antil (2 bulan2 tahun". 'arena letaknya didaerah pipi yang berkontak dengan payudara se0ara salah sering di sebut ek/ema susu. 9erdapat eritema berbatas tegas dapat disertai papulpapul dan esikelesikel miliar yang men#adi erosi$ eksudati$ dan berkrusta. 9empat predileksi kedua pipi ekstremitas bagian $leksor dan ekstensor. b". +entuk anak (31, tahun". ada anamnesis dapat di dahului bentuk in$antir. ;esi tidak eksudati$ lagi sering disertai hyperkeratosis hiperpigmentasi dan hipogmentasi. 9empat predileksi tengkuk $leksor kubita dan $leksor popliteal. 0". +entuk deCasa (133, tahun". ada anamnesis terdapat bentuk in$antil dan bentuk anak. ;esi selalu kering dan dapat disertai likeni$ikasi dan hiperpigmentasi. 9empat predileksi tenkuk serta daerah $leksor kubital dan popliteal. ani$estasi lain berupa kulit kering dan sukar berkeringat gatalgatal terutama #ika berkeringat. +erbagai kelainan yang dapat menyertainya ialah erosis kutis iktiosis pom$oliks pitiriasis alba keratosis pilaris (berupa papulpapul miliar di tengahnya terdapat lekukan" dll. (Ari$ ans#oer dkk 2,,," 21 Penatalasanaan
emua rangsang yang dapat memperhebat penyakit harus di hindarkan misalnya pada kelainan kulit tidak boleh memakai 0ita kasarECool kamar harus bebas debu #uga perubahan suhu yang mendadak harus dihindarkan. akanan tidak mempengaruhi penyembuhan penyakit tetapi dapat mempengaruhi ter#adinya residi$. Nleh karena itu makanan yang menyebabkan residi$ harus di hindari. Dilakukan perbaikan keadaan umum yang buruk. (urnaCan *unadi dkk 1%%2" engobatan lokal (lebih penting dari pada pengobatan umum". Nbat pilihan ialah obat yang mengandung kortison seperti hidrokortison 1 atau 2Q (untuk bentuk in$antil" sedangkan untuk bentuk deCasa obat lain yang e$ekti$ ialah pre$ara ter misalnya liantral 25. (unaCan *unadi dkk 1%%2" 1. De!matitis se-o!oi &1 Penge!tian
Dermatitis seboroik ialah istilah yang dipakai se0ara luas untuk melukiskan erupsi kulit kronik residi$ yang mengenai daerahdaerah seborea. Hama dermatitis sebenarnya tidak tepat karena tidak tergolong dalam dermatitis atau eksim. e0ara umum kelainan ini meliputi berma0amma0am kelainan kulit berupa eritema skuama yang kering atau berlemak dengan krusta. (urnaCan *unadi dkk 1%%2" Dermatitis seboroik biasanya menyerang kulit kepala alis lipatan nasolabial telinga dan anterior dada. 9imbul ber0akber0ak eritematosa dan berskuama yang intermiten. 'eadaan ini dapat timbul setiap saat se#ak masa bayi sampai masa tua dan dapat terasa gatal. (ylia A.ri0e dkk 2,,5" '1 Etiologi
enyebab belum diketahui pasti. Janya didapati aktiitas kelen#ar sebasea berlebihan. Dermatitis seboroik di#umpai pada bayi dan pada usia setelah pubertas. 'emungkinan ada pengaruh hormon. ada bayi di#umpai hormone transplasenta meninggi beberapa bulan setelah lahir dan penyakitnya akan membaik bila kadar hormon ini menurun.. (arCali Jarahap 2,,," *1 $am-a!an lini
Ada 3 gambaran klinik dari penyakit ini menurut letak lesinya ! a".
-Dandru$ sarak !
9erdapat terutama pada bayi dan anak umur 61, tahun. ;okasinya adalah pada daerah berambutEs0alp dapat meluas sampai ke dahi dan di daerah retroaurikularis. )$loresensinya berupa skuama yang berminyak (-Greasy" Carnanya kuningkuningan disebut pitiriasis okosa. 'adangkadang ditemukan skuama yang kering disebut pitriasi sika (ketombe". +ila meluas sampai ke dahi disebut korona seborea. +ila yang terkena daerah retro aurikularis sering di#umpai selain skuama #uga krusta Carna kekuningkuningan dan $isura. ering disertai in$eksi sekunder. b".
-:a0ial eborrhoi0a
;okasinya selalu pada lipatan nasolabial. )$loresensi berupa ma0ula eritematosa dan diatasnya ada skuama berminyak berCaran kekuningkuningan. ada Canita sering disertai ble$aritis (radang dari palpebra" pada lakilaki sering disertai $olikulitis pada -hae area (daerah yang berambut dan sering di0ukur missal #enggot kumis dsb". +ila timbul pada daerah #enggot disebut -y0osis barbae (harus dibedakan dengan 9inea +arbae". 0".
0orporis
;okasinya tersering adalah pada daerah presternal dan interskapula. )$loresensinya berupa eritema dengan diatasnya ada skuama yang berminyak dan berCarna kekuningkuningan kadangkadang dapat berbentuk 0in0in dengan penyembuhan di sentral (-0entral healing". Jampir selalu disertai $olikulitis. 'alau berat badan dapat terkena semua dan bisa meluas sampai ke lengan dan paha bagian atas. inter 9riginalis lokasi pada aksila in$ra mama umbili0us e$loresensi ma0ula eritematosa dan di atasnya ada skuama yang berminyak dan berCarna kekuningkuningan. 'emudian timbul $issura dan sering disertai dengan in$eksi sekunder. 'adangkadang dapat men#adi generalisata dan bila ini ter#adi maka sering sekali disertai dengan adanya -pompholi (esikelesikel milier yang ternyata lebih dalam #ika dibandingkan dengan esikel biasa" pada daerah telapak tangan telapak kaki dan diselasela #arinya. (urnaCan *unadi dkk 1%%2" 21 Pengo-atan
9indakan umum enderita harus diberi tahu bahCa penyakit ini berlangsung kronik dan sering kambuh. Jarus dihindari $aktor pen0etus seperti stress emosional makanan berlemak dan sebagainya. (arCali Jarahap 2,,,"
1. Lien Sim(le K!onis &1 Penge!tian
;iken simplek kronik aalah suatu dermatitis dengan penebalan kulit dari #aringan tanduk (likeni$ikasi" karena garukan atau gosokan yang berulangulang. 'ebanyakan lesi hanya dari satu tempat namun dapat #uga di#umpai atau beberapa tempat. (arCali Jarahap 2,,," '1 Manifestasi Klini
;iken simplek kronik ini berupa likeni$ikasi papel skuama dan hiperpigmentasi. ada lesi yang sudah lama kulit menebal dan mengalami hipopigmentasi. ;esi berbatas tegas. e0ara klinis selain likeni$ikasi bentukbentuknya dapat #uga berupa papula besar yang disebut rurigo Hodularis. ;esi yang sudah lama akan mengalami hiperpigmentasi dan ditengahnya akan mengalami hipopigmentasi. (arCali Jarahap 2,,," *1 Pengo-atan
9erutama hindari garukan. Jarus diyakini oleh pasien bahCa bila tidak digaruk lesi akan hilang. ebaiknya diberikan salep kortikosteroid yang dibungkus poli0tilen (plasti0" diganti tiap 24 #am ataupun dapat diberikan suntikan intralesi misalnya suspensi triamsinolon. (arCali Jarahap 2,,," 1. De!matitis stasis &1 Penge!tian
Dermatitis statis adalah dermatitis yang ter#adi akibat adanya gangguan aliran darah ena ditungkai baCah. (arCali Jarahap 2,,," '1 Etiologi
uatu keadaan yang meyebabkan stasis peredaran darah di tungkai baCah. (Ari$ ans#oer dkk 2,,," *1 $am-a!an lini
'eluhan sub#ekti$ berupa rasa gatal. )$loresensi akibat garukan berupa skuama hiperpigmentasi dan erosi. Apabila penderita mengobati sendiri dapat ter#adi dermatitis kontak dan lesi bertambah tergantung pada iritannya. 'elainan lebih lan#ut akan timbul in$eksi sekunder dan ter#adi kerusakan #aringan (nekrosis" timbul daerah iskemik yang dapat mema0u ulkus yang disebut ulkus arikosum. nsidens pada Canita lebih banyak menderita dari pada pria. Di#umpai pada orang deCasa dan orang tua tidak pada anakanak. +anyak ter#adi pada orang gemuk banyak berdiri dan banyak melahirkan. (urnaCan *unadi dkk 1%%2" 21 Pengo-atan
rinsip pengobatannya adalah menghindarkan gangguan aliran ena dan edema. Jarus dihindari banyak berdiri lama kalau pasien gemuk berat badannya harus diturunkan. ada dermatitis yang akut dapat diberikan salep yang tidak menimbulkan iritasi dan sensitasi kulit misalnya salep iktiol 2 dalam salep seng oksida. (arCali Jarahap 2,,," 1. De!matitis 3E4ema1 Nons(esifi &1 Penge!tian
Dermatitis Honspesi$ik adalah suatu erupsi epidermal yang dapat berlangsung akut kronik terlokalisir atau generalis. (arCali Jarahap 2,,," '1 Manifestasi lini
Oasa gatal merupakan ge#ala yang sangat dikeluhkan penderita sehingga dapat mengganggu kegiatan seharihari maupun tidur. Gatalnya dapat konstan ataupun episodi0. Dermatitis nonspesi$ik biasanya mengenai penderita yang selalu mengeluh bahCa kulitnya sensiti$ seperti selalu tidak 0o0ok dengan kosmetik pelembab sabun dan detergen. (arCali Jarahap 2,,," 1. De!matitis Pomfolis Dermatitis po$oliks adalah dermatitis yang ditandai dengan adanya esikula yang dalam mengenai telapak tangan kaki dan sisi #ari#ari. +iasanya #enis dermatitis ini simetris dan bilateral. (arCali Jarahap 2,,," 1. De!matitis Otosensitasi Dermatitis otosensitasi merupakan perluasan yang 0epat dari reaksi ek/ematus atau esikuler. ;esi primer mengeluarkan suatu bahan yang dapat berdi$usi melalui epidermis atau melalui peredaran darah yang dapat menurunkan tingkat ambang kulit terhadap bahan iritan. Jipersensiitas tipe lambat #uga ada pengaruhnya pada keadaan hiperiritabilitas ini. +agaimana mekanisme ter#adinya masih belum #elas. 'emungkinan ter#adi karena adanya penyebaran bahan kimia atau sel atau mungkin karena adanya pengaruh mekanisme neurologik. Ihit$ield adalah orang pertama yang men#elaskan bahCa penyebaran dermatitis kemungkinan disebabkan oleh adanya proses otosensitisasi terhadap antigen dikulit normal. (arCali Jarahap 2,,," 1. De!matitis n"m"le! &1 Penge!tian
Dermatitis numuler adalah dermatitis yang bentuk lesinya yang bulat seperti uang logam. (arCali Jarahap 2,,," '1 $am-a!an lini
Ge#ala sub#ekti$ adalah gatal. 9erdapat e$loresensi berukuran numuler bulat esikel erosi eritema dan eksudasi. Akibat garukan terdapat ekskoriasi bila kering meninggalkan krusta berCarna hitam. ;okalisasinya adalah di ekstremitas bagian ekstensor punggung dan bokong. isa penyembuhan sering berupa ber0ak hiperpigmentasi. 'adangkadang penyebuhan tidak sempurna yaitu terdapat hiperpigmentasi dan skuama tapi tidak gatal. Apabila penderita menggunakan obat timbul sensitasi dan penyakit meluas. ( urnaCan *unadi dkk 1%%2" *1 Pengo-atan
rinsip pengobatannya sama dengan pengobatan e0/ema. ada prinsipnya harus di#aga kelembaban kulitB harus sering mandi dengan bahan yang mengandung minyak kemudian lesi dioles aselinB preparat tarB hindari minuman al0ohol. 'elembaban ruangan harus dipertahankan supaya kulit #angan kering. (arCali Jarahap 2,,," 1. De!matitis 5e!oti &1 Penge!tian
Dermatitis erotik atau erosis adalah gangguan peradangan yang sering ter#adi dan ditandai oleh kekeringan kulit hebat dan rasa gatal. 'ekeringan diduga berkaitan dengan pengurangan lemak permukaan kulit Calaupun penyebab yang tepat tidak diketahui. Dermatitis erotik paling sering ter#adi pada orang lan#ut usia. (+eth G. Goldstein dkk 1%%&" '1 Manifestasi lini
Di#umpai skuama yang kering dan halus kulit kelihatan pe0ahpe0ah. 'ulit kelihatan seperti susunan genteng (0ra/y paing". :isura$isura tersebut dapat men#adi merah dan meradang. ;okalisasi yang sering adalah daerah tulang kering yang dapat meluas ke paha tubuh dan lengan. uka dan bagian lipatan yang lembab #angan terkena. (arCali Jarahap 2,,," *1 Pengo-atan
reparat emoien dibutuhkan pada kebanyakan kasus. Dian# urkan pasien mandi dengan minyak atau emolien daripada menggunakan sabun. 'ortokosteroid yang ringan dapat digunakan. (arCali Jarahap 2,,," 1. Pomfolis &1 Penge!tian
om$oliks adalah suatu dermatitis endogen yang ditandai dengan erupsi esikula menon#ol di telapak tangan atau telapak kaki. 'arena lokalisasinya ditempat yang banyak berkeringat (hiperhidrosis" diduga keringat sebagai penyebabnya (dihidrotik" se0ara histologik di#umpai esikula yang penuh berisi 0airan di epidermis. (arCali Jarahap 2,,," '1 Manifestasi lini
ada stadium akut di#umpai banyak esikula yang berisi 0airan. un0ulnya tibatiba. 8esikula tersebut kadangkadang dapat berkelompok dan kemudian membentuk bula yang besar.
ada stadium subakut atau kronis kulit kering dan berskuama. ada &, penderita mengenai telapak tangan bagian lateral #ari#ari hanya 12 yang mengenai telapak kaki. )rupsinya simetris dan sering rekuren. (arCali Jarahap 2,,," *1 Pengo-atan
1"
Astrigen untuk mengeringkan kulit
2"
)molien pada lesi kulit yang kering
3"
teroid topi0al
4"
'ortokosteroid sistemik hanya perlu pada kasus yang berat
(arCali Jarahap 2,,," 1. Me/iamentosa Dermatitis medikamentosa merupakan penyakit yang mani$estasinya pada kulit dan selaput lendir sebagai akibat obatobatan. Nbat tersebut dapat masuk ke dalam tubuh baik se0ara oral in#eksi maupun perinhalasi sehingga menimbulkan er upsi. Absorbsi obat dapat melalui kulit yang utuh atau yang luka melalui selaput lender seperti kandung ken0ing kon#ungtia agina oral dan nasal. e0ara tibatiba penyakit ini timbul dengan kelainan pada kulit yang sering tampak simetris dan biasanya tersebar luas diseluruh badan. or$ologi klinik yang sering tampak pada erupsi akibat obat yaitu! makulopapula (morbili$orn" urtikaria esikobulosa dan purpura. Disamping kelainan kulit itu beberapa #enis obat dapat pula menyebabkan kelainan bentuk lain seperti eritema multi$orme oleh penisilin eritema nodusun oleh sul$onamide dan yodida dermatitis eks $oliatia. (urnaCan *unadi dkk 1%%2" De!matitis esogen 0
1. De!matitis onta Dermatitis kontak adalah peradangan kulit yang akut atau kronik akibat terpa#an keiritan (dermatitis iritan" atau allergen (dermatitis alergik". ;okasi dermatitis dikulit sesuai dengan tempat pa#anan. Dermatitis kontak alergik ter#adi karena sel langerhans mengolah dan menya#ikan suatu allergen ke selsel 9 didekatnya. elsel 9 menanggapinya dengan respon hipersensitiitas tipe 8 terhadap allergen. Oespon tersebut bersi$at lambat yaitu memerlukan Caktu beberapa #am atau beberapa hari untuk mun0ul. Dermatitis iritan tidak melibatkan system imun hanya respon peradangan. ()li/abeth *. orCin 2,,,". +erdasrkan penyebabnya dermatitis kontak dibagi atas ! a".
Dermatitis kontak toksik
b".
Dermatitis kontak alergik
embagian lainnya adalah! a".
Dermatitis kontak iritan
•
Dermatitis iritan akut
•
Dermatitis iritan kronik (kumulatip"
b".
Dermatitis kontak alergik
0".
Dermatitis $otokontrak
d". Dermatitis $otokontrak toksik e".
Dermatitis $otokontrak alergik
Dermatitis kontak iritan merupakan &, dari seluruh dermatitis kontak. (arCali Jarahap 2,,," 1. De!matitis Infetif Dermatitis in$ekti adalah suatu ek/ema yang disebabkan oleh suatu mikroorganisme ataupun produknya dan menyembuh bila organismenya sudah di obati. *adi bentuk dermatitis ini harus dibedakan dengan dermatitis yang mengalami in$eksi sekunder oleh bakteri ataupun irus karena kulit terluka. 'adangkadang dalam praktek kedua penyakit ini susah dibedakan. stilah ini masih kontroersial sehingga banyak ahli kulit tidak pernah membuat diagnosis ini. (arCali Jarahap 2,,," 1. De!matofiti/ Oeaksi dermatitis dapat ter#adi sebagai reaksi alergi terhadap in$eksi dermato$ites. Jarus ada kriteria dibaCah ini untuk menegaskan diagnosis. 1"
Ada $o0us in$eksi dermato$ites.
2"
Jasil tes kulit terhadap grup antigen triko$itin.
3"
9idak di#umpai #amur pada lesi dermato$itid.
4"
Dermato$itid sembuh setelah #amurnya di obati.
*adi dermato$itid ter#adi se0ara sekunder #auh dari lesi in$eksi analog dengan tuberkulid kulit pada tuber0ulosis. 'eadaan ini #arang di#umpai. (arCali Jarahap 2,,," 1. De!matitis Essfoliatifa $ene!alisata Dermatitis eks$oliata generalisata adalah suatu kelainan peradangan yang ditandai dengan eritema dan skuama yang hampir mengenai seluruh tubuh. rosesnya dapat primer ataupun idiopatik tanpa didahului penyakit kulit ataupun s istemik sebelumnya.)mpat puluh persen kasus didahului oleh dermatosis seperti psoriasis obatobatan tinea kelainan lim$oretikuler. ;akilaki 23 kali lebih banyak daripada perempuan. (arCali Jarahap 2,,,"
1. B. Tin#a"an Um"m Tentang Fato!6Fato! 7ang Be!,"-"ngan Dengan Ke#a/ian De!matitis enyebab ek/ema atau dermatitis tidak diketahui namun #ika salah satu atau lebih anggota keluarga mengalami ek/ema asma atau rinitas alergika maka anak anda memiliki kemungkinan lebih besar untuk mengalami ek/ema dibanding populasi umum. ebagian anak dengan ek/ema #uga mengalami asma atau rinitas alergika. )k/ema dapat dipi0u oleh berbagai hal antara lain ! 1" keringnya kulit 2" iritasi oleh sabun detergen pelembut pakaian dan bahan kimia lain 3" men0iptakan kondisi yang terlalu hangat untuk anak misalnya membungkus anak dengan pakaian berlapislapis 4" alergi atau intoleransi terhadap makanan tertentu 5" alergi terhadap tungau debu serbuk sari makanan atau bulu heCan 6" irus dan in$eksi lain 7" per#alanan ke Hegara dengan iklim berbeda. Dari pen#abaran penyebab dermatitis diatas dapat disimpulkan bahCa dermatitis se0ara umum disebabkan oleh $aktor keturunan alergi makanan dan lingkungan. (Hurul tLiyah 2,,7" 1. &. Tin#a"an K,"s"s Tentang Ale!gi Maanan Alergi makanan adalah suatu kumpulan ge#ala yang mengenal banyak organ dan system tubuh yang ditimbulkan oleh alergi terhadap makanan. 9idak semua reaksi yang tidak diinginkan terhadap makanan merupakan reaksi alergi murni tetapi banyak dokter atau masyarakat aCam menggunakan istilah alergi makanan untuk semua reaksi yang tidak diinginkan dari makanan baik yang imunologik atau non i munologik. (*udarCanto 2,,," Alergi makanan dide$enisikan sebagai respon abnormal tehadap makanan. nsiden alergi makanan #umlahnnya tidak diketahui dengan pasti tetapi diperkirakan alergi ini dialami oleh ,35, populasi penduduk dunia. Ge#alage#ala alergi adalah timbulnya gangguan saluran pen0ernaan saluran pernapasan dan kulit. Dan umumnya gangguan akibat alergi ini bersi$at ringan tetapi dapat bersi$at parah yang mengakibatkan ter#adinya sho0k kegagalan pernapasan dan kematian. +eberapa #enis makanan yang menimbulkan alergi misalnya ! susu sapi telur kedele ka0ang tanah ikan kerang tomat #eruk 0oklat dan sebagainya. akanan penyebab alergi ini kadangkadang dapat dikurangi sensiitasnya melalui proses pemasakan sebagai 0ontoh susu yang tidak dimasak lebih sering menyebabkan alergi dibandingkan susu yang dimasak. Rat penyebab alergi seringkali adipti$. Artinya seseorang mungkin tidak mengalami gangguan alergi bila dia mengkonsumsi makanan tertentu dalam #umlah sedikit. 9etapi bila makanan tersebut dikonsumsi dalam #umlah banyakEsering maka timbullah ge#alage#ala alergi. (Ali 'homsan 2,,4" Alergi makanan (alergi terhadap allergen ingestan" umumnya disebabkan oleh mekanisme imunologis sedangkan itoleransi makanan tidak. ntoleransi makanan umum ter#adi beberapa /at kimia dalam makanan dapat memperburuk dermatitis misalnya tetra/ine atau peCarna makanan. eskipun demikian mekanismenya masih belum #elas. Alergi makanan si$atnya bergantung usia. Alergi #enis ini bisa sangat parah ter#adi pada bayi dan makin lama makin ringan. Alergi pada beberapa #enis makanan (seperti telur dan susu sapi" biasanya sementara sedangkan alergi terhadap ka0ang atau ikan biasanya menetap seumur hidup. Jubungan antara dermatitis atopik dan alergi makanan 0ukup kompleks meskipun biasanya anak yang alergi makanan yang menderita dermatitis alergi berat. 'emungkinan kurang dari 1, dari semua anak dengan dermatitis atopik memiliki alergi makanan termediasi g) dengan angioedema dan urtikaria (biduran". (+an#armasin post 2,,5"
'a0angka0angan seperti ka0ang tanah ka0ang mete dan se#enisnya dapat menyebabkan reaksi akan tetapi biasanya bersi$at ringan. Ge#alanya biasanya berupa gatal di tenggorokan. Ialaupun demikian di Amerika serikat alergi terhadap ka0ang dilaporkan sebagai penyebab kematian tersering karena reaksi ana$ilaksis. rotein ka0angka0angan terdiri dari albumin (yang larut dalam air" dan globulin (yang tidak larut dalam air" yang terdiri dari $raksi ara0hin dan 0onara0hin. kan merupakan alergen yang kuat terutama ikan laut. +entuk reaksi alergi yang sering berupa urtikaria atau asma. ada anak yang sangat sensiti$. Dengan hanya men0ium bau ikan yang sedang dimasak dapat #uga menimbulkan sesak napas atau bersin. *enis hidangan laut lain (sea $ood" yang sering menimbulkan alergi adalah udang ke0il udang besar (lobster" serta kepiting ge#ala yang sering timbul adalah urtikaria serta angioedema. Alergi terhadap ikan laut. Dengan proses pemasakan (pemanasan" sebagian besar dapat menghan0urkan alergen utama yang ada dalam hidangan laut ini. (Rakiudin unasir 2,,6" 1. '. Tin#a"an K,"s"s Tentang Ling"ngan ;ingkungan sangat mempengaruhi ke#adian suatu penyakit. nteraksi antara pen#amu agen dan lingkungan sangat erat kaitannya dengan kondisi penyakit seseorang tetapi ada beberapa penyakit yang hanya disebabkan oleh kesalahan letak kode atau in$ormasi genetik yang dinamakan oleh penyakit keturunan. Akan tetapi hampir semua penyakit pada manusia berada di antara kedua u#ung spe0trum ini dan kedua $aktor baik intrinsik maupun ekstrinsik saling mempengaruhi se0ara bermakna. :aktor$aktor di lingkungan yang memi0u atau memperparah ek/ema misalnya ! 1"
+ahan seperti Col atau pelapis 0ar seat
2"
Detergen sabun bubble baths antisepti0
3"
'ontak dengan bulu heCan
4"
enggunakan krim pelembab (moisturi/er"
(Hurul tLiyah 2,,7" Alergen penyebab serangan asmaEpilek pada penderita atopiEalergi antara 7,&, adalah debu yang terdapat di dalam rumah. ebetulnya penyebabnya adalah tungau yang berukuran ,3 12 mm yang hidup dan berkembang biak di dalam debu rumah. 'utuEtungau ini di sebut Dermatophagoides pteronyssinus dan banyak di#umpai kasur bantal guling berisi kapuk selimut karpet mainan anak yang berisi kapuk atau berbulu perabotan rumah tangga dll. ada sekitar 12 orang yang mempunyai tendensi alergi paparan debu akan menimbulkan rasa gatal yang amat sangat pada hidung dan tenggorokan mata membengkak merah dan gatal hidung mengeluarkan 0airan dan pilek seringkali kesulitan berna$as atau asma. Di samping debu rumah penyebabnya dapat pula serpihan kulit manusia. 'ulit manusia terutama kulit kepala setiap hari melepaskan serpihan kulit umpamanya saat menggaruk atau menggosok kulit. *ika #atuh ke sarung bantal untuk orang yang peka menimbulkan asma atau pilek atau bersin. +egitu pula dengan serpihan kulit binatang (an#ing ku0ing kuda lembu dan ternak bersayap" #uga spora berma0amma0am #amur (#amur tempe on0om #amur pada Air onditioner" tepung sari tumbuhtumbuhan. ()liss 2,,&"
Dermatitis kontak alergika timbul pada indiidu yang telah tersensitasi bahan tersebut reaksi hipersensiitas immun. +ahan penyebab ini meliputi bahan kosmetika asesoris pakaian sepatu obat topikal semen sabun pestisida 0at dll. Dan bahan penun#ang yang menimbulkan dermatitis kontak alergika adalah suhu udara kelembabanEgesekan. a0amma0am bahan iritan ! 1" Air ! elarutkan bahan pengikat air dalam lapisan permukaan kulit sehingga mengakibatkan kekeringan (a g :e 'hlor +rom" 2" embersih kulit ! abun detergen meningkatkan J melarutkan lemak peCangi pembersih iritan 3"
Alkalis ! oda Amonia semen 'apur
4"
Asam ! asam asetat oksalat nitrat
5"
9umbuhtumbuhan ! 'ulit #eruk baCang putih rempah padi dll
6"
klim ! panas dingin lembab. (apto JarnoCo 2,,1"
*ika dermatitis ter#adi setelah menyentuh /at tertentu lalu terkena sinar matahari maka keadaannya disebut dermatitis kontak $otoalergika atau dermatitis kontak $ototoksik. Rat/at tersebut antara lain tabir surya loysen setelah ber0ukur par$um tertentu antibotik dan minyak. enyebab dari dernatitis kontak alergika ! 1" 'osmetika ! 0at kuku penghapus 0at kuku deodoran pelembab loysen sehabis ber0ukur par$um tabir surya 2"
enyaCa kimia (dalam perhiasan" ! nikel
3"
9anaman ! ra0un iy (tanaman merambat" se#enis rumput liar.
4" Nbatobat yang terkandung dalam krim kulit ! antibiotik (penisilin sul$onamid neomisin" antihistamin (di$enhidramin prometasin". Anestesi (ben/okain" antiseptik (timeosal" (edi0astore 2,,4" +ahan yang dapat men0etuskan ter#adinya dermatitis adalah bahan yang tergolong sebagai iritan. +ahan Cool yang kontak langsung dengan kulit merupakan iritan utama. +ahan nilon yang mengkilat dan beberapa akrilik mungkin dapat mengiritasi kulit tetapi 0ampuran katun dan poliester biasanya tidak. abun dan busa yang berlebihan akan membuat kulit kering dan banyak produk yang berpar$um atau mengandung obat yang dipakai di kulit dapat menyebabkan iritasi. +eberapa preparat ekstrak tanaman yang digunakan oleh pengobat alternati$ bisa men#adi iritan atau alergen dan karenanya riCayat penggunaan /at ini harus di0ari pada saat anamnesis. (+arnetson 2,,2" 1. *. Tin#a"an Um"m Tentang $eneti
emang saat ini kasus dermatitis makin meningkat dibanding dulu. *ika di keluarga ada yang mengalami alergi atau asma maka resiko alergi meningkat. +iasanya yang men#adi penyebab alergi adalah protein susu sapi dan #ika memang ada alergi atau asma di keluarga maka pemberian A eksklusi$ atau susu hipoalergi sangat membantu mengurangi resiko terkena alergi (dermatitis asma termasuk penyakit alergi". Dengan pengobatan dan diet maka dermatitis ini dapat dihilangkan ge#alanya tetapi dapat mun0ul kembali bila terkena $aktor pen0etus dan untuk penyembuhannya diperlukan Caktu. (Oudi Jartono 2,,3" Alergi dapat diturunkan dari orang tua atau kakekEnenek pada penderita. +ila ada orang tua menderita alergi kita harus meCaspadai terhadap alergi pada anak se#ak dini. +ila ada salah satu orang tua yang menderita ge#ala alergi maka dapat menurunkan resiko pada annak sekitar 2,4, kedua orang tua alergi resiko meningkat men#adi 4,&,. edangkan bila tidak ada riCayat alergi pada kedua orang tua maka resikonya adalah 515. ada kasus terakhir ini bisa sa#a ter#adi bila nenek kakek atau saudara dekat orang tuanya mengalami alergi. +isa sa#a alergi pada saat anak timbul setelah mengin#ak usia deCasa akan banyak berkurang. (Iidodo *udarCanto 2,,," Dalam kehidupan seharihari dermatitis atopik merupakan peradangan menahun pada lapisan atas kulit yang menyebabkan rasa gatalB seringkali ter#adi pada penderita rhinitis alergika atau penderita asma dan pada orangorang yang anggota keluarganya ada yang menderita rhinitis alergika atau asma. eski penyebabnya geneti0 (keturunan" sepan#ang tidak ada $aktor pen0etusnya eksema ini tidak akan timbul. *adi kalau ge#alannya masih sedikit gatal atau merah lebih baik langsung diingatingat apa yang sudah dimakan dan dikenakan lalu 0epat hindari agar tidak berkepan#angan. (Ayu 2,,," *elas bahCa $aktor$aktor keturunan ikut memegang peranan. *ika kedua orangtua memiliki dermatitis atopik sekitar &, anakanaknya mengalami perubahan yang sama pada keadaan kulitnya. (ylia A. ri0e dkk 2,,5" BAB III KERAN$KA KERA PENELITIAN
1. A. Ke!anga Konse( +erdasarkan uraian yang dikemukakan pada latar belakang dan tin#auan pustaka serta landasan teori maka dikembangkan kerangka konsep yang merupakan perpaduan dari teori tersebut. ada penelitian ini akan menganalisis mengenai $aktor yang berhubungan dengan ke#adian Dermatitis dengan ariabel bebas adalah alergi makanan genetik (keturunan" dan lingkungan sedangkan ariabel terikat ialah Dermatitis. SKEMA KERAN$KA KONSEP PENELITIAN 8a!ia-el In/e(en/ent
Kete!angan 0
8a!ia-el De(en/en
8ariable ndependent 8ariable Dependen 1. B. Hi(otesa 1"
Jipotesa Alternati$ (Ja" 1. Ada hubungan antara Alergi akanan dengan ke#adian penyakit Dermatitis 2. Ada hubungan antara kebersihan ;ingkungan dengan ke#adian penyakit Dermatitis 3. Ada hubungan antara Genetik (keturunan" dengan ke#adian penyakit Dermatitis
2"
Jipotesa Hol (J," 1. 9idak ada hubungan antara Alergi akanan dengan ke#adian penyakit Dermatitis 2. 9idak ada hubungan antara 'ebersihan ;ingkungan dengan ke#adian penyakit Dermatitis 3. 9idak ada hubungan antara Alergi akanan dengan ke#adian penyakit Dermatitis 1. C. Defenisi O(e!asional
8a!ia-lel
Defenisi O(e!asional
8a!ia-lel De(en/en
Men/e!ita 0 Apabila 'uesioner uatu peradangan pada lapisan atas dokter mendiagnosa kulit yang bahCa pasien menyebabkan rasa menderita dermatitis. gatal. ada umumnya dermatitis Ti/a men/e!ita 0 #uga disertai dengan Apabila dokter tandatanda seperti mendiagnosa bahCa terbentuknya bintil pasien tidak yang berisi 0airan menderita dermatitis. (beningEnanah" dan bersisik.
Nrdinal
Oeaksi imunologis (kekebalan tubuh" yang menyimpang karena masuknya bahan penyebab alergi dalam tubuh
Nrdinal
'e#adian Dermatitis
8a!ia-le In/e(en/en
1. Alergi akanan
K!ite!ia O-9etif
Alat ""!
Diataan -e!esio0 'uesioner Apabila timbul ge#ala dermatitis setelah makan. Diataan ti/a -e!isio 0 Apabila tidak timbul ge#ala dermatitis setelah
sala
makan. 2. 'ebersihan ;ingkungan
egala sesuatu yang Diataan Be!isio 0 'uesioner ada disekitarnya baik Apabila tidak terdapat berupa benda hidup $aktor$aktor yang benda mati benda memi0u dermatitis. nyataEabstrak. eperti debu bahan Diataan ti/a Cool air suhu -e!isio 0 Apabila 0ua0a dll terdapat $aktor$aktor yang memi0u dermatitis.
Nrdinal
3. Genetik
Diataan -e!isio 0 'uesioner Adanya riCayat dermatitis dalam Apabila bapakEibu keluarga di masa lalu atau keduaduanya yang didapatkan dari mempunyai riCayat keluarga yakni dermatitis. bapak ibu saudara kandung kakek dan Diataan ti/a nenek. -e!isio 0 Apabila bapakEibu atau kedua duanya tidak mempunyai riCayat dermatitis.
Nrdinal
BAB I8 METODOLO$I PENELITIAN
1. A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah surey dengan pendekatan Cross Sectional Study merupakan ren0ana penelitian dengan melakukan pengukuran atau pengamatan pada saat bersamaan (sekali Caktu" dengan maksud untuk mengetahui hubungan dengan aribel. Dimana datadata yang berkaitan dengan ariabel independen maupun dependen dikumpulkan se0ara bersamaan untuk mendapatkan in$ormasi tentang $aktor$aktor yang berhubungan dengan ke#adian dermatitis. 1. B. Po("lasi /an Sam(el 1. &. Po("lasi opulasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien yang datang berobat di puskesmas taCanga dengan diagnosa dermatitis periode *anuari = *uni 2,,% sebanyak 3& orang. 1. '. Sam(el
ampel dalam penelitian ini adalah seluruh pasien datang berobat di puskesmas taCanga. 9eknik pengambilan sampel yang di gunakan adalah Total Sampling . 1. C. %at" /an Tem(at Penelitian 1. Iaktu enelitian ini dilakukan dimulai pada 9anggal 26 Nktober = ,7 Hoember 2,,% 1. 9empat enelitian ini dilaksanakan di puskesmas 9aCanga 'e0. 'onaCe 1. D. Ca!a Peng"m("lan Data •
Data rimer
engumpulan data dilakukan melalui pembagian kuesioner langsung kepada responden pada saat penelitian yang berkaitan dengan ariabel yang akan diteliti. •
Data ekunder
Diperoleh melalui pen0atatan dan pelaporan atau dokumentasi yang ada di puskesmas taCanga 1. E. Pengola,an Data rosedur pengolahan data yang dilakukan sebagai berikut ! 1. )diting )diting dilakukan untuk memeriksa ulang #umlah responden dan meneliti kelengkapan #aCaban 1. 'oding Mntuk memudahkan pengelolaan data semua #aCaban perlu disederhanakan dengan 0ara memberikan simbol tertentu pada setiap #aCaban 1. 9abulasi etelah data terkumpul dan tersusun selan#utnya data dikelompokkan dalam satu tabel menurut si$atsi$at pengelompokannyaEsesuai penelitian. 1. F. Analisa /ata etelah data terkumpul maka data tersebut dianalisa dengan menggunakan #asa komputer program 8ersi 14., yang meliputi ! 1. Analisa uniariat
Dilakukan terhadap tiaptiap ariabelariabel penelitian untuk melihat tampilan distribusi $rekuensi dan persentase dari tiaptiap ariabel independen. 1. Analisa +iariat Mntuk melihat hubungan tiaptiap ariabel independen dengan ke#adian penyakit dermatitis sebagai ariabel dependen maka digunakan u#i statistik 0hisLure. Dengan tingkat kemaknaan S T U ,,5 hasil perhitungan manual akan diperiksa ulang dengan menggunakan program komputer ersi 14.,. Oumus 0hi sLuare (kai kuadrat" sebagai berikut ! (ugiyono2,,4 Jal 244" Dengan menggunakan table kontingensi 2V2(dua baris dua kolom" sebagai berikut !
ampel
:rekCensi pada
*umlah sampel
Nbyek
Nbyek
ampel A
a
b
aFb
ampel +
0
d
0Fd
*umlah
aF0
bFd
n
n T #umlah sampel dengan menggunakan rumus u#i hipotesis sebagai berikut ! WX
T
n(ad =b0Y = Qn"X
(aFb"(aF0"(bFd"(0Fd" (ugiyono 2,,4 ! 244" Mntuk mengu#i keeratan hubungan antara ariabel yang diteliti adalah dengan menggunakan rumus ! T WX hitung WX hitung F n
maks T
m 1 m
'eterangan ! WX T nilai hi kuadrat n T total sampel m T nilai minimum barisEkolom dengan syarat penggunaan #ika Ja diterima dengan ketentuan sebagai berikut!
,, U Emaks U ,2,
! hubungan sangat rendah
,2, U Emaks U ,4, ! hubungan rendah ,4, U Emaks U ,6, ! hubungan sedang ,6, U Emaks U ,&, ! hubungan tinggi ,&, U Emaks U 1,, ! hubungan sangat tinggi (sugiarto2,,2" 1. $. Etia Penelitian enurut A/is Alimul Jidayat (2,,3" etika penelitian meliputi ! 1. n$ormed onsent ;embar persetu#uan ini diberikan kepada responden yang akan diteliti yang memenuhi kriteria inklusi dan disertai #udul penelitian dan man$aat penelitian bila sub#ek menolak maka peneliti tidak memaksa dan tetap menghormati hakhak sub#ek. 1. Anonimity (tanpa nama" Mntuk men#aga kerahasiaan peneliti tidak akan men0antumkan nama responden tetapi lembar tersebut diberi kode. 1. 'erahasiaan (o$identiality" en#elaskan masalahmasalah responden yang harus dirahasiakan dalam penelitian. 'erahasiaan in$ormasi yang telah dikumpulkan di#amin kerahasiaan oleh peneliti hanya data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset. BAB 8 HASIL DAN PEMBAHASAN
1. A. $AMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 1. &. Leta $eog!afis uskesmas taCanga terletak dikelurahan taCanga ke0amatan 'onaCe akb. 'onaCe dengan 6& km dari ibu kota ropinsi sulaCesi tenggara dan 1, km dari ibu kota kabupaten konaCe (unaaha" dengan batasbatas Cilayah sebagai berikut ! 1. ebelah utara berbatasan dengan ke0amatan Mnaaha 2. ebelah 9imur berbatasan dengan ke0amatan IaCotobi 3. ebalah elatan berbatasan dengan ke0amatan Ionggeduku 4. ebelah +arat berbatasan dengan ke0amatan Mepai
Iilayah ker#a puskesmas taCanga terdiri dari % desa dan pada umumnya adalah daratan rendah dan potensial untuk area persaCahan. 'e0amatan konaCe mempunyai 2 musim yaitu musim kemarau dan hu#an *umlah penduduk diCilayah ker#a puskesmas unaaha pada tahun 2,,% ter0atat 7.641 #iCa dengan #umlah kepala keluarga 1.%31 ''. 1. '. Sosial Eonomi asyarakat ke0amatan konaCe bermata pen0aharian sebagai H CirasCasta 9H tani olri se0ara umum pendapatan atau penghasilan ratarata sudah men0ukupi kebutuhan keluarga 1. *. Agama penduduk dalam Cilayah ker#a puskesmas taCanga %, penduduknya memeluk agama islam selabihnya 'risten protestan dan katolik. 1. 2. +udaya enduduk Cilayah ker#a puskesmas taCanga terdiri dari berbagai ma0am suku dimana suku tolaki adalah suku yang mayoritas dan hanya sebagian ke0il suku lain yang ada di ke0amatan konaCe seperti bugis makassar muna dan buton #aCa. 1. :. Sa!ana Kese,atan arana 'esehatan kesehatan yang terdapat dike0amatan taCanga adalah sebagai berikut ! 1. $isik ( bangunan" 1"
puskesmas induk 1 buah
2"
pustu 1 buah
3"
polindes 1 buah
4"
posyandu % buah 1. 9enaga edis
1"
dokter umum 1 Nrang
2"
' 3 Nrang
3"
+idan 5 Nrang
4"
eraCat 1, Nrang
5"
Gi/i 6 Nrang
6"
eraCat gigi 1 Nrang
7"
ME Mmum 6 Nrang 1. B. HASIL PENELITIAN
Jasil penelitian ini disa#ikan dalam bentuk tabel yang disertai narasi dengan uraian sebagai berikut ! (1" karakteristik responden dan (2" ariabel penelitian . 1. &. Ka!ate!isti Res(on/en 1. *enis 'elamin 9abel. 5.1 Distribusi :rekCensi Oesponden +erdasarkan *enis 'elamin 9entang 'e#adian Dermatitis Di uskesmas 9aCanga 'e0. 'onaCe 'ab. 'onaCe 9ahun 2,,% *ensi kelamin
:rekCensi
ersentase
;akilaki
11
2&%
perempuan
27
711
*umlah
3&
1,,
umber ! data primer +erdasarkan tabel 5.1 diatas dari 3& responden lebih besar yang ber#enis kelamin perempuan yaitu 27 orang (711" dan yang ber#enis kelamin lakilaki sebanyak 11 orang (2&%". 1. Mmur 9abel 5.2 Distribusi :rekCensi Oesponden +erdasarkan Mmur 9entang 9entang 'e#adian Dermatitis Di uskesmas 9aCanga 'e0. 'onaCe 'ab. 'onaCe 9ahun 2,,% Mmur
:rekCensi
ersentase
15 2,
6
15&
2125
&
211
263,
7
1&4
31 35
6
15&
364,
2
53
4145
4
1,5
46>
5
132
*umlah
3&
1,,
umber ! Data primer +erdasarkan tabel 5.2 diatas menun#ukkan bahCa dari 3& orang responden yang paling banyak pada kelompok umur 2125 tahun yaitu sebesar & (211" dan paling sedikit responden pada usia 364, 2 (53" 1. 9ingkat endidikan 9abel 5.3 Distribusi :rekCensi Oesponden +erdasarkan 9ingkat endidikan 9entang 9entang 'e#adian Dermatitis Di uskesmas 9aCanga 'e0. 'onaCe 'ab. 'onaCe 9ahun 2,,% endidikan
:rekCensi
ersentase
D
%
237
16
421
A
%
237
erguruan tinggi
4
1,5
*umlah
3&
1,,
umber ! data primer +erdasarkan tabel 5.3 diatas menun#ukkan bahCa responden yang berpendidikan D % Nrang (237" responden yang berpendidikan 16 orang (421" responnden yang berpendidikan A % orang (237" dan responden yang bependidikan perguruan tinggi 4 orang (1,5". 1. ke#adian dermatitis 9abel 5.4
Distribusi :rekCensi Oesponden +erdasarkan ke#adian Dematitis Di uskesmas 9aCanga 'e0. 'onaCe 'ab. 'onaCe 9ahun 2,,% 'e#adian dermatitis
:rekCensi
ersentase
enderita
1%
5,,
9idak menderita
1%
5,,
*umlah
3&
1,,
umber ! Data rimer +erdasarkan tabel 5.4 diatas menun#ukkan bahCa dari 3& responden yang menderita dermatitis sebanyak 1% orang (5,," dan responden yang tidak menderita dermatitis sebanyak 1% orang (5,," 1. :aktor Alergi akanan 9abel 5.5 Distribusi :rekCensi Oesponden +erdasarkan :aktor Alergi akanan Di uskesmas 9aCanga 'e0. 'onaCe 'ab. 'onaCe 9ahun 2,,% Alergi akanan
:rekCensi
ersentase
+eresiko
27
711
9idak +eresiko
11
2&%
*umlah
3&
1,,
umber ! data primer +erdasarkan tabel 5.5 diatas menun#ukkan bahCa dari 3& responden yang bersiko menderita dermatitis sebanyak 27 orang (711" dan responden yang tidak beresiko menderita dermatitis sebanyak 11orang (2&%" 1. :aktor 'ebersihan lingkungan 9abel 5.6 Distribusi :rekCensi Oesponden +erdasarkan :aktor kebersihan ;ingkungan Di uskesmas 9aCanga 'e0. 'onaCe
'ab. 'onaCe 9ahun 2,,% 'ebersihan lingkungan
:rekCensi
ersentase
+eresiko
1%
5,,
9idak +eresiko
1%
5,,
*umlah
3&
1,,
umber ! data primer +erdasarkan tabel 5.6 diatas menun#ukkan bahCa dari 3& responden yang bersiko menderita dermatitis sebanyak 1% orang (5,," dan responden yang tidak beresiko menderita dermatitis sebanyak 1% orang (5,," 1. :aktor Genetik 9abel 5.7 Distribusi :rekCensi Oesponden +erdasarkan :aktor Genetik Di uskesmas 9aCanga 'e0. 'onaCe 'ab. 'onaCe 9ahun 2,,% Genetik
:rekCensi
ersentase
+eresiko
21
553
9idak beresiko
17
447
*umlah
3&
1,,
umber ! data rimer +erdasarkan tabel 5.7 diatas menun#ukkan bahCa dari 3& responden yang beresiko menderita dermatitis sebanyak 21 orang (553" dan responden yang tidak beresiko dermatitis sebanyak 17 orang (447" 1. '. 8a!ia-el Penelitian 1. a. Analisis ,"-"ngan anta!a +a!ia-el ale!gi maanan /engan e#a/ian /e!matitis 9abel. 5.& Jubungan Antara dermatitis Dengan $aktor alergi akanan Di uskesmas 9aCanga 'e0. 'onaCe 'ab. 'onaCe
9ahun 2,,% 'e#adian Dermatitis
Alergi akanan
9otal
enderita
9idak enderita
n
n
n
1,
2632
17
4474
25
71,6
9idak +eresiko %
236&
2
526
1,
2&%4
*umlah
5,
17
5,
3&
1,,
+eresiko
1&
umber ! data primer +erdasarakan 9abel 5.& menun#ukkan bahCa dari 3& responden yang menderita dermatitis dan beresiko terhadap $aktor alergi makanan sebesar 1, (2632" dan responden yang tidak menderita dermatitis dan beresiko terhadap $aktor alergi makanan sebesar 17 (4474". edangkan responden yang menderita dermatitis dan tidak beresiko terhadap $aktor alergi makanan sebesar % (236&" dan yang tidak menderita dermatitis dan tidak beresiko terhadap $aktor alergi makanan sebesar 2 (526". Jipotesis yang akan di#aCab dalam penelitian ini adalah apakah ada hubungan antara $aktor alergi makanan dengan ke#adian dermatitis di puskesmas taCanga ke0 konaCe kab. 'onaCe . Mntuk maksud tersebut penulis menggunakan analisis Chi Square, pengambilan keputusan didasarkan pada kriteria WX hitung lebih besar dari WX tabel maka hipotesis penelitian (Ja" Diterima atau ada hubungan antara $aktor alergi makanan dengan ke#adian dermatitis sebaliknya #ika WX hitung lebih ke0il dari WX tabel maka hipotesis (Ja" ditolak atau tidak ada hubungan antara $aktor alergi makanan dengan ke#adian dermatitis. Jasil u#i analisis menun#ukkan bahCa nilai WX hitung lebih besar &1&&552dan WX tabel 3&41 sehingga didapat WX hitung lebih besar WX tabel (&1&&552>3&41" maka hipotesis penelitian Ja diterima dan J, Ditolak atau ada hubungan yang bermakana antara $aktor alergi makanan dengan ke#adian dermatitis hasil perhitungan dapat dilihat seperti berikut ! WXhit
T
n (a.d =b.0Y = Q n"X
(aFb"(aF0"(bFd"(0Fd" T 3& (1,.217.%Y Q.3&" X (1,F17".(1,F%".(17F2".(%F2" T 3&(2,153Y Q.3&" X (27".(1%".(1%".(11" T 3&(133Y1%" X 1,7217 T 3& . 231,4
1,7217 T &77%52 1,7217 T &1&&552 *adi WX T &1&&552 'eterangan ! Dk
T1
WXtabel
T 3&41
WX hit
T &1&&552
'esimpulan ! karena WX hitung > WX tabel maka Ja diterima Jo ditolak artinya ada hubungan yang bermakna antara dermatitis dengan alergi makanan Dera#at hubungan dermatitis dengan alergi makanan Dik T WX hit
T &1&&552
WXtabel
T 3&41
H
T 3&
T2
Oumus T
T
WX hitFn
T
&1&&552
&1&&552F3&
T
&1&&552
461&&552
T
,1772&53
WX hit
T ,421,526
maks
T
m 1
m
T
21
2
T
,5
T ,7,71 E maks
T ,421,526
,7,71 T ,5%5464 Jal ini menun#ukkan bahCa terdapat hubungan yang sedang antara dermatitis dengan alergi makanan 1. -. Analisis H"-"ngan Anta!a 8a!ia-el Ke-e!si,an Ling"ngan Dengan Ke#a/ian De!matitis 9abel. 5.% Jubungan Antara dermatitis Dengan $aktor kebersihan lingkungan Di uskesmas 9aCanga 'e0. 'onaCe 'ab. 'onaCe 9ahun 2,,%
'ebersihan ;ingkungan
'e#adian Dermatitis
9otal
enderita
9idak enderita
n
n
n
6
157&
13
3422
1%
5,
9idak +eresiko 13
3422
6
157&
1%
5,
*umlah
5,
17
5,
3&
1,,
+eresiko
1&
umber ! data primer
+erdasarakan 9abel 5.% menun#ukkan bahCa dari 3& responden yang menderita dermatitis dan beresiko terhadap $aktor kebersihan lingkungan sebesar 6 (157&" dan responden yang tidak menderita dermatitis dan beresiko terhadap $aktor kebersihan lingkungan sebesar 13 (3422". edangkan responden yang menderita dermatitis dan tidak beresiko terhadap $aktor kebersihan lingkungan sebesar 13 (3422" dan yang tidak menderita dermatitis dan tidak beresiko terhadap $aktor kebersihan lingkungan sebesar 6 (157&". Jipotesis yang akan di#aCab dalam penelitian ini adalah apakah ada hubungan antara $aktor kebersihan lingkungan dengan ke#adian dermatitis di puskesmas taCanga ke0 konaCe kab. 'onaCe . Mntuk maksud tersebut penulis menggunakan analisis Chi Square, pengambilan keputusan didasarkan pada kriteria WX hitung lebih besar dari WX tabel maka hipotesis penelitian (Ja" Diterima atau ada hubungan antara $aktor kebersihan lingkungan dengan ke#adian dermatitis sebaliknya #ika WX hitung lebih ke0il dari WX tabel maka hipotesis (Ja" ditolak atau tidak ada hubungan antara $aktor kebersihan lingkungan makanan dengan ke#adian dermatitis. Jasil u#i analisis menun#ukkan bahCa nilai WX hitung lebih besar 1,666 dan WX tabel 3&41 sehingga didapat WX hitung lebih besar WX tabel (1,666>3&41" maka hipotesis penelitian Ja diterima dan J, Ditolak atau ada hubungan yang bermakana antara $aktor kebersihan lingkungan dengan ke#adian dermatitis hasil perhitungan dapat dilihat sebagai berikut! WXhit
T
n (a.d =b.0Y = Q n"X
(aFb"(aF0"(bFd"(0Fd" T 3& (6.613.13Y Q.3&" X (6F13".(6F6".(13F6".(13F6" T 3&(3616%Y Q.3&" X (1%".(12".(1%".(1%" T 3&(133Y1%" X &23,& T 35 . 231,4 &23,& T &77%52 &23,& T 1,666 *adi WX T 1,666
'eterangan ! Dk
T1
WXtabel
T 3&41
WX hit
T 1,666
'esimpulan ! karena WX hitung > WX tabel maka Ja diterima Jo ditolak artinya ada hubungan yang bermakna antara dermatitis dengan kebersihan lingkungan Dera#at hubungan dermatitis dengan kebersihan lingkungan Dik T WX hit
T 1,666
WXtabel
T 3&41
H
T 3&
T2
Oumus T
T
WX hit
WX hitFn T
1,666
1,666F35
T
1,666
4&666
T
,21%1673
T ,46&153
maks
T
m
T
21
m 1
2
T
,5
T ,7,71 E maks
T ,,46&153T ,662,746
,7,71 Jal ini menun#ukkan bahCa terdapat hubungan yang tinggi antara dermatitis dengan kebersihan lingkungan 1. ;. Analisis ,"-"ngan +a!ia-el geneti /engan e#a/ian /e!matitis Analisis hubungan antara ariabel genetik dengan ke#adian dermatitis akan ditampilkan dalam tabel berikut ! 9abel. 5.1, Jubungan Antara Genetik Dengan ke#adian dermatitis Di uskesmas 9aCanga 'e0. 'onaCe 'ab. 'onaCe 9ahun 2,,% 'e#adian Dermatitis Genetik
9otal
enderita
9idak enderita
n
n
n
13
3421
&
21,5
27
5526
9idak +eresiko 6
157%
11
2&%5
11
4474
*umlah
5,
17
5,
3&
1,,
+eresiko
1&
umber ! data primer +erdasarakan 9abel 5.1, menun#ukkan bahCa dari 3& responden yang menderita dermatitis dan beresiko terhadap $aktor genetik sebesar 13 (3421" dan responden yang tidak menderita dermatitis dan beresiko terhadap $aktor genetik sebesar & (21,5". edangkan responden yang menderita dermatitis dan tidak beresiko terhadap $aktor genetik sebesar 6 (157%" dan yang tidak menderita dermatitis dan tidak beresiko terhadap $aktor genetik sebesar 17 (2&%5". Jipotesis yang akan di#aCab dalam penelitian ini adalah apakah ada hubungan antara $aktor genetik dengan ke#adian dermatitis di puskesmas taCanga ke0 konaCe kab. 'onaCe . Mntuk maksud tersebut penulis menggunakan analisis Chi Square, pengambilan keputusan didasarkan pada kriteria WX hitung lebih besar dari WX tabel maka hipotesis penelitian (Ja" Diterima atau ada hubungan antara $aktor genetik dengan dengan ke#adian dermatitis
sebaliknya #ika WX hitung lebih ke0il dari WX tabel maka hipotesis (Ja" ditolak atau tidak ada hubungan antara $aktor genetik dengan ke#adian dermatitis. Jasil u#i analisis menun#ukkan bahCa nilai WX hitung lebih ke0il 17,3,&12 dan WX tabel 3&41 sehingga didapat WX hitung lebih ke0il WX tabel (17,3,&12<3&41" maka hipotesis penelitian Ja ditolak dan J, Diterima atau tidak ada hubungan yang bermakana antara $aktor genetik dengan ke#adian dermatitis hasil perhitungan dapat dilihat seperti berikut ! WXhit T
n (a.d =b.0Y = Q n"X
(aFb"(aF0"(bFd"(0Fd" T
3& (13.11&.6Y Q.3&" X
(13F&".(13F6".(&F11".(6F11" T
3& (1434&Y Q.3&" X
(21".(1%".(1%".(17" T
3& (%5Y1%" X
12&&77 T
35 . 5766
12&&77 T
12%4&&
12&&77 T
17,3,&12
*adi WX T 17,3,&12 'eterangan ! Dk
T1
WXtabel
T 3&41
WX hit
T 17,3,&12
'esimpulan ! karena WX hitung < WX tabel maka Ja dittolak Jo diterima artinya tidak ada hubungan yang bermakna antara dermatitis dengan genetik 1. C. Pem-a,asan embahasan analisis data tentang hubungan antara dermatitis dengan $aktor genetik alergi makanan dan kebersihan lingkungan dapat dikemukakan sebagai berikut !
1. Jubungan Alergi akanan Dengan 'e#adian Dermatitis +erdasarakan hasil penelitian yang dilakukan di uskesmas 9aCanga ke0. 'onaCe kab. 'onaCe menun#ukkan bahCa dermatitis mempunyai hubungan dengan $aktor alergi makanan atau hipotesis penelitian (Ja" yang menyatakan ada hubungan antara dermatitis dengan $aktor alergi makanan diterima hal ini didasarkan pada nilai WX hitung &1&&552 lebih besar dari WX tabel 3&41 (&1&&552> 3&41". Jasil penelitian ini se#alan dengan pendapat yang dikemukakan oleh DCiana a$itri dalam ermin Dunia 'edokteran yang menyatakan bahCa Alergi terhadap makanan atau biasa kita sebut sebagai alergi makananmerupakan sistem kekebalan tubuh (reaksi imun" terhadap makanan atau unsure makanan pada seseorang yang mempunyai bakat alergi. elain reaksi alergi reaksi terhadap makanan dapat #uga ter#adi bukan karena reaksi imun. Oeaksi terhadap makanan yang bukan merupakan reaksi alergi disebut sebagai intoleransi makanan artinya tubuh.tidak memberi toleransi atas kehadiran benda atau /at tersebut. eperti telah disebutkan semula maka intoleransi makanan dapat ter#adi melalui e$ek $armakologi toksik metabolik atau neuropsikologisse0ara umum reaksi terhadap makanan yang terdiri dari alergi makanan dan intoleransi makanan disebut sebagai reaksi simpang terhadap makanan ( adverse food reactions". Dalam kehidupan seharihari kedua ha1tersebut sering dika0aukan dan men#adi ran0un sehingga semua kelainan yang berhubungan atau diduga disebabkan oleh makanan se0ara salah dengan mudah dikatakan sebagai alergi makanam +eberapa #enis makanan yang menimbulkan alergi misalnya ! susu sapi telur kedele ka0ang tanah ikan kerang tomat #eruk 0oklat dan sebagainya. akanan penyebab alergi ini kadangkadang dapat dikurangi sensiitasnya melalui proses pemasakan sebagai 0ontoh susu yang tidak dimasak lebih sering menyebabkan alergi dibandingkan susu yang dimasak. Rat penyebab alergi seringkali adipti$. Artinya seseorang mungkin tidak mengalami gangguan alergi bila dia mengkonsumsi makanan tertentu dalam #umlah sedikit. 9etapi bila makanan tersebut dikonsumsi dalam #umlah banyakEsering maka timbulah ge#alage#ala alergi. (DCiana a$itri 2,,&" Alergi makanan (alergi terhadap allergen ingestan" umumnya disebabkan oleh mekanisme imunologis sedangkan itoleransi makanan tidak. ntoleransi makanan umum ter#adi beberapa /at kimia dalam makanan dapat memperburuk dermatitis misalnya tetra/ine atau peCarna makanan. eskipun demikian mekanismenya masih belum #elas. Alergi makanan si$atnya bergantung usia. Alergi #enis ini bisa sangat parah ter#adi pada bayi dan makin lama makin ringan. Alergi pada beberapa #enis makanan (seperti telur dan susu sapi" biasanya sementara sedangkan alergi terhadap ka0ang atau ikan biasanya menetap seumur hidup. Jubungan antara dermatitis atopik dan alergi makanan 0ukup kompleks meskipun biasanya anak yang alergi makanan yang menderita dermatitis alergi berat. 'emungkinan kurang dari 1, dari semua anak dengan dermatitis atopik memiliki alergi makanan termediasi g) dengan angioedema dan urtikaria.(Rakiudin unasir 2,,6" 'a0angka0angan seperti ka0ang tanah ka0ang mete dan se#enisnya dapat menyebabkan reaksi akan tetapi biasanya bersi$at ringan. Ge#alanya biasanya berupa gatal di tenggorokan. Ialaupun demikian di Amerika serikat alergi terhadap ka0ang dilaporkan sebagai penyebab kematian tersering karena reaksi ana$ilaksis. rotein ka0angka0angan terdiri dari albumin (yang larut dalam air" dan globulin (yang tidak larut dalam air" yang terdiri dari $raksi ara0hin dan 0onara0hin. kan merupakan alergen yang kuat terutama ikan laut. +entuk reaksi alergi yang sering berupa urtikaria atau asma. ada anak yang sangat sensiti$. Dengan hanya men0ium bau ikan yang sedang dimasak dapat #uga menimbulkan sesak napas atau bersin. *enis hidangan laut lain (sea $ood" yang sering menimbulkan alergi adalah udang ke0il udang
besar (lobster" serta kepiting ge#ala yang sering timbul adalah urtikaria serta angioedema. Alergi terhadap ikan laut. Dengan proses pemasakan (pemanasan" sebagian besar dapat menghan0urkan alergen utama yang ada dalam hidangan laut ini. (Rakiudin unasir 2,,6" Dengan demikian dari hasil penelitian diperoleh bahCa ada hubungan antara alergi makanan dengan ke#adian dermatitis hal tersebut disebabkan karena pada orang yang sistem imunnya reakti$ terhadap salah satu #enis makanan akan mudah terkena reaksi alergi yang ditimbulkan berupa dermatitis. 1. Jubungan 'ebersihan ;ingkungan Dengan 'e#adian Dermatitis +erdasarakan hasil penelitian yang dilakukan di uskesmas 9aCanga ke0. 'onaCe kab. 'onaCe menun#ukkan bahCa dermatitis mempunyai hubungan dengan $aktor kebersihan lingkungan atau hipotesis penelitian (Ja" yang menyatakan ada hubungan antara dermatitis dengan $aktor kebersihan lingkungan diterima hal ini didasarkan pada nilai WX hitung 1,666 lebih besar dari WX tabel 3&41 (1,666> 3&41". Jasil penelitian ini didukung oleh pendapat yang dikemukakan oleh (Hurul tLiyah 2,,7" yang menyatakan bahCa ;ingkungan sangat mempengaruhi ke#adian suatu penyakit. nteraksi antara pen#amu agen dan lingkungan sangat erat kaitannya dengan kondisi penyakit seseorang tetapi ada beberapa penyakit yang hanya disebabkan oleh kesalahan letak kode atau in$ormasi genetik yang dinamakan oleh penyakit keturunan. Akan tetapi hampir semua penyakit pada manusia berada di antara kedua u#ung spe0trum ini dan kedua $aktor baik intrinsik maupun ekstrinsik saling mempengaruhi se0ara bermakna. :aktor$aktor di lingkungan yang memi0u atau memperparah ek/ema misalnya !+ahan seperti Col atau pelapis 0ar seat Detergen sabun bubble baths antisepti0 'ontak dengan bulu heCan enggunakan krim pelembab (moisturi/er" serta bahanbahan kosmetik (Hurul tLiyah 2,,7". Jal ini berarti bahCa $aktor lingkungan merupakan salah satu $aktor yang berpengaruh terhadap timbulnya penyakit dermatitis ini terutama $aktor 0ua0a yang panas ini akan memi0u timbulnya dermatitis terutama dermatitis atopik dan kemungkinan #uga di pi0u oleh $aktor debu yang berada dilingkunagn sekitar yang dapat dapat menyebabkan iritasi pada kulit berupa dermatitis. 1. Jubungan Genetik Dengan 'e#adian Dermatitis +erdasarakan hasil penelitian yang dilakukan di uskesmas 9aCanga ke0. 'onaCe kab. 'onaCe menun#ukkan bahCa dermatitis tidak mempunyai hubungan dengan $aktor geneti k atau hipotesis penelitian (J," yang menyatakan tidak ada hubungan antara dermatitis dengan $aktor genetik diterima hal ini didasarkan pada nilai WX hitung 17,3,&12 lebih ke0il dari WX tabel 3&41 (17,3,&12<3&41". Jasil penelitian ini se#alan dengan pendapat yang dikemukakan oleh DCiyana a$itri 2,,& Dalam ermin Dunia 'edokteran yang menyatakan bahCa penyebabnya geneti0 (keturunan" sepan#ang tidak ada $aktor pen0etusnya eksema ini tidak akan timbul. *adi kalau ge#alannya masih sedikit gatal atau merah lebih baik langsung diingatingat apa yang sudah dimakan dan dikenakan lalu 0epat hindari agar tidak berkepan#angan.. (DCiyana a$itri 2,,&"