LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN HEPATITIS
disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah Komprehensif II dengan dosen pembimbing: Ns. Iis Rahmawati, M. Kes.
Oleh Riski Dafianto NIM 122310101052
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNIERSITAS !EM"ER 2015
La#$i%an 1
LAPORAN PENDAHULUAN !UDUL& AS'ITES O()* Sofiat+( Ma,f+a* 1- Kas+s .Dia/nosa M)is
Ascites 2- P%os)s t)%aina #asa(a* .P)n/)%tian4 P)n)a4 Patofisio(o/i4 Tana 6 /)a(a4 P)nan/anan
2. !engertian
Ascites berasal dari bahasa yunani yang artinya kantong atau tas. Ascites adalah menumpuknya cairan patologis dalam rongga abdominal (Jurnal kesehatan, 2012). Ascites adalah penimbunan cairan secara abnormal di rongga peritoneum. !ada dasarn"a penimbunan cairan di peritoneum dapat ter#adi melalui dua me$anisme dasar "aitu transudasi %contoh: sirosis hati dan hipertensi& dan e$sudasi %'udo"o Aru, d$$. 2(()&. Menurut Randi %2(()& Ascites adalah a$umulasi dari cairan %biasan"a cairan serous "ang adalah cairan $uning pucat dan bening& dalam rongga perut %peritoneal&. Rongga perut berlo$asi dibawah rongga dada, dipisah$an darin"a oleh diaphragma. *airan ascites dapat mempun"ai ban"a$ sumber+sumber seperti pen"a$it hati, $an$er+$an$er , gagal #antung , atau gagal gin#al. engan demi$ian, dapat disimpul$an bahwa asites adalah menumpu$n"a cairan serosa pada rongga peritoneum a$ibat berbagai pen"a$it "ang men"ebab$an pembesaran rongga amdominal.
2.2 !en"ebab Menurut Randi %2(()& "ang paling umum dari ascites adalah sebagai beri$ut:
a.
Penyakit hati yang telah lanjut atau sirosis kira!kira "0# dari kasus!kasus ascites diperkirakan disebabkan oleh sirosis.
b.
portal hypertension (tekanan yang meningkat dalam aliran darah hati) tekanan darah yang meningkat serupa pada pembentukan dari edema ditempat lain di tubuh yang disebabkan oleh ketidakseimbangan tekanan antara sirkulasi dalam (sistim tekanan tinggi) dan luar, dalam kasus ini, rongga perut (ruang tekanan rendah). $enaikan dalam tekanan darah portal dan pengurangan dalam albumin (protein yang diangkut dalam darah) mungkin bertangung ja%ab dalam pembentukan gradien tekanan dan berakibat
pada ascites perut. c. retensi natrium dan air
&olume darah yang bersirkulasi
mungkin dirasakan rendah oleh sensor!sensor dalam ginjal! ginjal
karena
pembentukan
dari
ascites
mungkin
menghabiskan beberapa 'olume dari darah. ni memberi sinyal pada ginjal!ginjal untuk menyerap kembali lebih banyak garam dan air untuk mengkompensasi 'olume yang hilang. d. assa* tumor yang menekan pembuluh!pembuluh portal dari rongga perut bagian dalam atau pembentukan bekuan (gumpalan) darah dalam pembuluh portal yang menghalangi aliran normal dan menongkatkan tekanan dalam pembuluh misal +udd!hiari syndrome. e. gradien tekanan yang meningkat pada gagal jantung kongesti- dan gagal ginjal oleh penahanan cairan keseluruhan dalam tubuh dalam kondisi ini tekanan yang meningkat dalam sistim
portal
disebabkan
oleh
rintangan
internal
atau
eksternal dari pembuluh portal. al ini berakibat pada portal -.
hypertension tanpa sirosis. kanker!kanker, yang disebut malignant ascites. /ipe!tipe ascites ini secara khas adalah mani-estasi!mani-estasi dari kanker! kanker yang telah lanjut dari organ!organ dalam rongga perut, seperti kanker usus besar, kanker pankreas, kanker
lambung,kanker payudara, lymphoma, kanker paru!paru, atau kanker indung telur. g. Pancreatic
ascites
dengan pancreatic
dapat atau
terlihat peradangan
pada
orang!orang
pankreas
kronis.
Penyebab yang paling umum dari pankreatic kronis adalah penyalahgunaan alkohol yang berkepanjangan. Pancreatic ascites dapat juga disebabkan oleh pankreatitis akut serta trauma pada pankreas.
2.2 $lasikasi +erdasarkan banyaknya penyebab ascites, maka karakteristik cairan ascites pun dapat dibedakan sesuai dengan penyakit penyertanya. +erikut adalah table perbedaan karakteristik cairan asites pada berbagai -ase penyakit $eadaan
ambara n kasar
Protein gr*dl
irosis
6arna kuning
728
Ascite s A3 gr*dl 51,1
itung el 4ritrosit el darah 510.000 putih, per ml 1#
(98#)
7280
(90#)
sebagian besar
:eoplas
6arna kuning, ma perdarah an, musinos a, chylous Peritoniti Jernih, s keruh, tuberkulo perdarah sis an, chylous
528
71,1
20#
(;8#)
mesotelial 51000 (80#) berbagai tipe sel
528 (80#)
71,1
;#
51000 (;0#) biasanya 5;0#
Peritontis piogenik
$eruh atau purulen
agal 6arna jantung kuning kongesti-
:e-rosis
Pankreati tis, pseudoki sta
Jika
51,1
purulen
tidak
lim-osit sebagian
biasa
besar leukosit
528
polimor-onukl
+er'ari
ear 71000 (90#),
51,1
10#
asi (18!
biasanya
8<)
mesotelial,
6arna 728 kuning (100#) atau chylous $eruh, 528 perdarah an, tau chylous
51,1
51,1
tidak
mononuclear. 7280
biasa
mesotelial,
mononuclear ber'arias ber'ariasi i,
ada
bercak darah
edangkan tingkatan ascites dapat ditentukan oleh semikuantitati- sebagai berikut a. 3e'el 1 +ila terdeteksi dengan pemeriksaan sik yang sangat menyeluruh b. 3e'el 2 udah diidentikasi dengan pemeriksaan sik biasa tetapi dalam jumlah minimal cairan c. 3e'el < =apat dilihat tanpa pemeriksaan sik khusus tetapi tidak tegang permukaan perut d. 3e'el > Asites permagna.
2.- !atofisiologi !enumpu$an cairan asites merupa$an manifestasi dari $etida$seimbangan $adar natrium total dalam tubuh dan pengeluaran air. erdapat - teori mengenai terbentu$n"a asites "ang antara lain: & eori pengisian/underfilling: pen"ebab utama $etida$normalan #umlah cairan antara #aringan 0as$uler adalah hipertensi portal dan penurunan sir$ulasi aliran darah. 1al ini menga$tif$an renin plasma, aldosteron, dan saraf
simpatis
sehingga
men"ebab$an
retensi natrium
dan
air, 2&
eori
o0erflow/o0erfilling: pen"ebab utama $etida$normalan adalah retensi natrium dan air di gin#al a$ibat $urangn"a 0olume darah. eori ini terbentu$ berdasar$an obser0asi pada pasien sirosis "ang terdapat hiper0olemia inter0as$uler. -& eori "ang tera$hir hipotesa mengenai 0asodilatasi arteri perifer menca$up $e dua teori diatas. eori ini mengata$an bahwa hipertensi portal menga$ibat$an 0asodilatasi "ang a$an men"ebab$an penurunan 0olume darah arteri. erdasar$an per#alanan pen"a$it a$an ter#adi pening$atan neurohumoral "ang a$an menga$ibat$an retensi natrium dan cairan plasma $eluar. 1al ini menga$ibat$an pening$atan cairan pada ca0um peritoneal. erdasar$an teori 0asodilatasi, teori underfilling berla$u pada sirosis tahap lan#ut %3nggul udihusodo, 2(2&. 4alaupun per$embangan hipertensi portal dan retensi natrium masih belum #elas, hipertensi portal tampa$n"a mening$at$an $adar NO. NO a$an menga$ibat$an 0asodilatasi perifer splan$ni$us dan 0asodilatasi perifer. !asien dengan asites mempun"ai a$ti0itas en5im arteri nitrit o$sidase lebih besar dari pada pasien tanpa asites. erdapat beberapa fa$tor "ang mendu$ung penumpu$an cairan pada ca0um abdomen. 6a$tor pertama adalah pening$atan $adar epinefrin dan norepinefrin, hipoalbumin, penurunan te$anan on$oti$ plasma a$an menga$ibat$an $eluarn"a cairan plasma $e rongga peritoneal. Oleh $arena itu asites #arang ter#adi pada pasien sirosis $ecuali #i$a terdapat hipertensi portal dan hipoalbumin. 2.7 anda 8 9e#ala a. !erut membuncit seperti perut $ata$ b. 3mbilicus seolah bergera$ $earah $audal mende$ati simfisis os pubis c. !ada per$usi, pe$a$ samping mening$at$an dan ter#adin"a shifting dullness.
anda
1. hi-ting dullness atau ?ank dullness 2. @luid thrill <. @luid %a'e >. Puddle sign
9e#ala
1. 2. <. >. 8. B.
Anoreia erasa mudah kenyang ual*nausea :a-as pendek*sesak :yeri perut :yeri ulu hati atau sensasi terbakar* nyeri di dada, pyrosis ;. Pembengakakan kaki
". Peningkatan berat badan 9. esak na-as saat berbaring 10. Ckuran perut membesar
2. !enanganan
Pera%atan penyebab
dari
ascites
yang
sebagian
besar
mendasarinya.
tergantung
pada
ontohnya,peritoneal
carcinomatosis atau malignant ascites mungkin dira%at dengan pemotongan sementara
keluar
kanker
penatalaksanaan
secara dari
operasi
ascites
dan
yang
kemoterapi, berhubungan
dengan gagal jantung diarahkan menuju pera%atan gagal jantung dengan
penatalaksanaan
medis
dan
pembatasan!pembatasan
makanan. $arena sirosis hati adalah penyebab utama dari ascites, ia akan menjadi -okus utama dari bagian ini. (Cnggul +udihusodo, 2012) a. =iet enatalaksanakan ascites pada pasien!pasien dengan sirosis secara khas melibatkan pembatasan pemasukan sodium makanan dan penggunaan diuretics (pil!pil air). embatasi pemasukan sodium (garam) makanan kurang dari 2 gram per hari adalah sangat praktis, dengan sukses, dan secara luas direkomendasikan untuk pasien!pasien dengan ascites. Pada kebanyakan
dari
kasus!kasus,
pendekatan
ini
perlu
dikombinasikan dengan penggunaan diuretik karena pembatasan garam sendirian umumnya bukan cara yang e-ekti- untuk mera%at ascites. $onsultasi dengan ahli nutrisi dalam rangka pembatasan garam harian dapat sangat berman-aat untuk pasien dengan ascites. b. Pengobatan diuretik meningkatkan ekskresi (pengeluaran) air dan garam dari ginjal!ginjal. Degimen (aturan) diuretic yang direkomendasikan dalam setting dari ascites yang berhubungan dengan
hati
adalah
kombinasi
dari spironolactone
(Aldactone) dan -urosemide (3asi). =osis tunggal harian dari 100 miligram spironolactone dan >0 miligram -urosemide adalah dosis
a%al
yang
biasanya
direkomendasikan.
ni
dapat
ditingkatkan secara berangsur!angsur untuk memperoleh respon yang tepat pada dosis maksimum >00 miligram spironolactone dan 1B0 miligram -urosemide, sepanjang pasien dapat mentolerir peningkatan dosis tanpa ada e-ek samping. eminum obat!obat ini bersama pada pagi hari secara khas dianjurkan untuk mencegah buang air kecil yang seringkali se%aktu malam hari. c. /herapeutic paracentesis Cntuk pasien!pasien yang tidak merespon dengan baik pada atau tidak dapat mentolerir regimen diatas, therapeutic paracentesis (jarum yang secara hati!hati ditempatkan kedalam area perut, diba%ah kondisi!kondisi yang steril) yang sering dapat dilakukan untuk mengeluarkan dalam jumlah yang besar. +eberapa liter (sampai > sampai 8 liter) dari cairan dapat dikeluarkan secara aman dengan prosedur ini setiap %aktu. Cntuk pasien!pasien dengan malignant ascites, prosedur ini mungkin juga adalah lebih e-ekti- daripada penggunaan diuretic. d.
Eperasi Cntuk prosedur!prosedur mengontrol
kasus!kaus operasi
yang lebih mungkin
ascites. /ransjugular
gigih
adalah
intrahepatic
(re-ractory), perlu
untuk
portosystemic
shunts (/P) adalah prosedur yang dilakukan melalui internal jugular 'ein ('ena utama pada leher) diba%ah pembiusan lokal oleh inter'entional radiologist. hunt (langsiran) ditempatkan diantara portal
'enous
system dan systemic
'enous
system ('ena!'ena yang mengalirkan balik darah ke jantung), dengan demikian mengurangi tekanan portal. Prosedur ini dicadangkan untuk pasien!pasien yang mempunyai respon yang minimal pada pera%atan medis yang agresi-. a telah ditunjukan mengurangi
ascites
dan
membatasi
atau
mengeliminasi
penggunaan dari diuretik pada mayoritas dari kasus!kasus yang
dilaksanakan.
+agaimanapun,
komplikasi!komplikasi
yang
ia
berhubungan
signikan
dengan
seperti hepatic
encephalopathy (kebingungan) dan bahkan kematian. e. /ransplantasi hati Akhirnya, transplantasi hati untuk sirosis yang telah lanjut mungkin dipertimbangkan sebagai pera%atan untuk ascites yang disebabkan oleh gagal hati. /ransplantasi hati melibatkan proses yang sangat sulit dan berkepanjangan dan memerlukan pengamatan dan manajemen yang sangat ketat oleh spesialis!spesialis transplantasi. -. Pera%atan lebih lanjut pasien ra%at inap
Pantau keadaan asites jika pemakaian :a 7 10 mmol*hrF Pengukuran :a urin 2> jam berguna pada pasien dengan asites yang berhubungan dengan / portal sehingga dinilai kadar :a, respon terhadap diuretik , dan menilai kepatuhan
diet Cntuk pasien asites derajat < dan > parasentesis terapi dilakukan secara intermiten.
;asodilator endo en: NO
3- a- Po*on #asa(a*
;irus
Alcoholl
Kerusa$an pada li0er
!embentu$an #aringan parut
Kemampuan pembentu$an albumin turun
;aso$ontri$si 8 fibrotisasi sinusoid
'erum albumin turun
Resistensi sistem porta mening$at
;asodilatasi pembuluh darah
;asodilatasi pembuluh darah
!ening$atan aliran darah
!enurunan 0olume efe$tif darah
!enga$ti0an saraf simpatis
!enga$ti fan RAA
e$anan osmotic $oloid turun 1ipertensi porta Reabsorbsi Na dan air *airan plasma $eluar $e rongga peritonel
!ening$atan te$anan transudasi $apiler usus
e$anan hidrostati$ $apiler mening$at
A$umulasi cairan di rongga tubuh 1apatomegali A$umulasi transudat di rongga peritoneum N)%i ak+t
A$umulasi cairan di peritoneum
Asites
!ene$anan diafragma
K)()i*an 8o(+#) 9ai%an
!eristaltic usus menurun 'ir$ulasi darah $e gin#al turun
Kapasitas e$spansi paru turun
3sus meregang
K)tiak)f)k R)siko 9angguan tifan $o(a k)tiak)f)ktifan absorbsi na$as $)%f+si a%in/an ma$anan b. Masalah Keperawatan dan data "ang perlu di$a#i /ina( No
.
P%o()#
O: terdapat edema, penurunan 1tc, perubahan , oliguri, gelisah, penambahan dalam wa$tu sangat sing$at, udem pulmonal ': pasien mengeluh$an susah bernapas dan mudah lelah saat bera$ti0itas dan perut terasa penuh.
turun
Etio(o/i
Kelebihan 0olume cairan
A$umulasi cairan di peritoneum
e$anan hidrostati$ $apiler
e$anan hidrostati$ $apiler
N+t%isi k+%an/ a%i k)+t+*an
Masa(a* K)$)%a7atan Kelebihan 0olume cairan
2.
O: e$spresi wa#ah $a$u dan tegang, tampa$ memegangi perutn"a sambil meringis. ': men"ata$an rasa n"eri pada perutn"a
N"eri a$ut N"eri a$ut
hepatomegali
e$anan hidrostati$ $apiler
1ipertensi porta -.
O: RR<2(=/menit, perubahan $edalaman pernapasan, dispneu, pernapasan bibir, penggunaan otot a$sesoris untu$ bernapas ': pasien mengata$an sesa$ napas dan nafas tersengal+sengal
Ketida$efe$tif an pola napas
Ketida$efe$tifan pola napas
Kapasitas e$spansi paru turun
!ene$anan diafragma
A$umulasi transudat di rongga
!ening$atan te$anan transudasi $apiler usus
1ipertensi porta 7.
O: ada tanda sianosis, oliguri, perubahan $ara$ter dan $andungan urin
Resi$o $etida$efe$tifan perfusi #aringan gin#al
Resi$o $etida$efe$tifan perfusi gin#al
': pasien mengeluh$an urinn"a pe$at dan sedi$it, mudah haus.
'ir$ulasi darah $e gin#al turun
!ene$anan diafragma
A$umulasi cairan di peritoneum
1ipertensi porta .
O: berat badan 2(> tau lebih dibawah ideal, membrane mu$osa pucat, tonus otot menurun, menghndari ma$anan, n"eri abdomen
Nutrisi $urang dari $ebutuhan tubuh
Nutrisi $urang dari $ebutuhan tubuh
turun ': pasien mengeluh$an lapar tapi perut tida$ ena$ dibuat ma$an
9angguan absorbsi ma$anan
!eristaltic usus menurun
A$umulasi cairan di peritoneum
7. iagnosis $eperawatan %minimal diagnosa $eperawatan& & Kelebihan 0olume cairan b.d gangguan me$anisme regulasi, gangguan absorpsi dan metbolisme %penurunan perfusi gin#al&
2& N"eri berhubungan dengan pembeng$a$an hepar "ang mengalami inflamasi hati dan bendungan 0ena porta -& Ketida$efe$tifan
pola
napas
berhubungan
deformitas
dinding
dada
%diafragma mene$an paru&, e$spansi paru menurun 7& Resi$o $etida$efe$tifan perfusi gin#al berhubungan dengan ne$rosis di #aringan, penurunan sir$ulasi darah $e gin#al & Nutrisi $urang dari $ebutuhan tubuh berhubungan dengan ganguan absorbsi ma$anan a$ibat ascites.
. Rencana tinda$an $eperawatan No
iagnosa u#uan dan Keperawatan Kriteria 1asil :E Kelebihan 0olume cairan b.d a. $eseimbang gangguan an elektrolit me$anisme b. $eseimbang regulasi, gangguan an cairan absorpsi dan c. idrasi metbolisme $riteria asil %penurunan perfusi a. +ebas gin#al& edema dan
e-usi b. &P, tekanan kapiler paru, EP, dan 'ital sign dalam batas normal c. +ebas dari kelelahan, kecemasan dan kebingunga n 2
Inter0ensi NI*: 6luid Management & Monitor 0ital sign 2& !ertahan$an catatan inta$e dan output cairan "ang ade$uat -& Monitor hasil 1b "ang sesuai dengan retensi urin %3N, osmolalitas urin& 7& !asang $ateter urin #i$a diperlu$an & atasi masu$an cairan pada $eadaan hiponatremi dilusi dengan serum Na?-( m@/l B& Kolaborasi$an pemberian diuretic sesuai instru$si
N"eri berhubungan :E NI*: dengan !ain management a. Pain le'el pembeng$a$an b. Pain control & Ka#i n"eri meliputi lo$asi, hepar "ang $ara$ter, durasi, fre$uensi, c. om-ort mengalami $ulaitas, dan fa$tor le'el inflamasi hati dan prediposisi $riteria asil
bendungan 0ena porta
-
Ketida$efe$tifan pola napas berhubungan deformitas dinding dada %diafragma mene$an paru&, e$spansi paru menurun
a. ampu mengontrol nyeri (mengetah ui penyebab, etiologi, gunakan teknik non-armak ologi untuk redakan nyeri) b. elaporka n pengurang an nyeri c. ampu kenali nyeri (skala, intensitas, -rekuensi, tanda dan gejala) d. enyataka n rasa nyaman setelah yeri berkurang. :E a. Despiratory status b. Despratory status air%ay patency c. &ital sign status $riteria hasil a. enunjukk an jalan napas yang paten (klien
2& A#ar$an tentang te$hn$ nonfarma$ologi -& Kolaborasi$an analgeti$ untu$ reda$an n"eri 7& *ontrol ling$ungan "ang data mempengaruhi n"eri sepert pencaha"aan, suhu ruangan, dan ting$at $ebisingan & Obsera0asi rea$si 0erbal dan non0erbal pasien B& ing$at$an istirahat pasien
NI*: Airwa" Management & !osisi$an pasien semifowler untu$ ma$simal$an e$spansi paru 2& Identifi$asi$an pasien "ag perlu emasangan alat bantu napas
Eygen /herapy 1) Pertahankan jalan napas yang paten 2) +erikan oksigenasi <) onitor aliran oksigen &ital ign onitoring 1) monitor /=, nadi,
tidakmera sa tercekik, irama na-as, -rekuensi apas normal, tidak ada suara naas abnormal) b. &ital sign dalam batas normal :E a. status sirkulasi b. ?uid balance c. hidrasi d. eliminasi urin $riteria hasil a. /ekanan sistol dan diastole dalam batas normal b. ntake dan output seimbang c. embrane mukosa lembab d. 6arna dan bau urin dalam batas normal
7
Resi$o $etida$efe$tifan perfusi gin#al berhubungan dengan ne$rosis di #aringan, penurunan sir$ulasi darah $e gin#al
Nutrisi $urang dari NO*: $ebutuhan tubuh a. nutritional berhubungan status dengan ganguan b. nutritional absorbsi ma$anan status: food
uhu dan DD 2) onitor pola pernapasan abnormal <) atat adanya ?uktuasi tekanan darah.
NI*: & Monitor ; 2& Obser0asi status hidrasi %$elembaban membrane mu$osa, ortostati$, dan $e$uatan den"ut nadi& -& !ertahan$an inta$e dan output secara a$urat 7& Monitor hemod"namic status & Ka#i status mental B& Monitor 3N, $retinin, tc, dan ele$trolit.
: :utrition anagement 1) $aji adanya alergi makanan 2) Anjurkan pasien
a$ibat ascites.
untuk meningkatkan protein dan 'it. <) +erikan makanan yang terpilih (telah dikonsutasikan ke ahli giGi) >) +erikan in-ormasi tetang kebutuhan +erat nutrisi :utrition monitoring badan 1) ++ pasien dalam ideal batas normal sesuai 2) onitor ligkungan tinggi selama makan badan <) Jad%alkan tindakan ampu dan pengobatan mengident tidak selama jam ikasi makan. kebutuhan nutrisi /idak ada tanda! tanda malnutrisi /idak terjadi penurunan berat badan yang berarti.
and fluid c. Nutritional status: nutrient inta$e d. 4eight control Kriteria 1asil:
a.
b.
c.
d.
6. Daftar pustaka Amin, Hulki?i dan +ahar, Asril., 2009. Pulmonologi. =alam udoyo, Aru, 6., dkk.,ed. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta Pusat Penerbitan =epartemen lmu Penyakit =alam @akultas $edokteran Cni'ersitas ndonesia. arid, arrarah. et all. 2(. Diagnosis Keperawatan: Definisi dan Klasifikasi 20122014. Ca$arta: @9*. ulechec$, M. 9loria. @t all. 2(-. Nursing Intervention Classification NIC! " t# edition. 3nited 'tate: @lse0ier Mosb"
:urari- I $usuma. 201<. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis & NANDA and NIC-NC. Jakarta ediaction Publishing. Moorhead, 'u. @t all. Nursig $utco%e Classification N$C! & t# edition. 3nited 'tate: @lse0ier Mosb".