LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN GANGGUAN ANSIETAS/ KECEMASAN
I.
KONSEP DASAR A.
Pengertian
Ansietas sangat berkaitan dengan perasaan tidak pasti dan tidak berdaya. Keadaan emosi ini tidak memiliki obyek yang spesifik. Kondisi dialami secara subyektif dan dikomunikasikan dalam hubungan interpersonal. Ansietas berbeda dengan rasa takut, yang merupakan penilaian intelektual terhadap sesuatu sesuatu yang berbahaya. berbahaya. Ansietas Ansietas adalah respon emosional terhadap penilaian tersebut. Kapasitas untuk menjadi cemas diperlukan untuk bertahan hidup, tetapi tingkat ansietas yang parah tidak sejalan dengan kehidupan (Stuart dan Sundeen, 1990, hal 75). Tingkat ansietas sebagai berikut: 1.
Ansietas
ringan,
berhubungan
dengan
ketegangan dalam kehidupan sehari- hari dan menyebabkan seseorang menjadi waspada dan menghasilkan lahan persepsinya. Ansietas dapat memotivasi bekpar dan menghasilkan pertumbuhan dan kreatifitas. 2.
Ansietas
se sedang,
me memungkinkan
se seseorang
untuk untuk memusa memusatka tkan n pada pada hal yang yang pentin penting g dan menges mengesamp amping ingkan kan yang yang lain. lain. Sehingga seseorang mengalami perhatian yang selektif namun dapat melakukan sesuatu yang lebih terarah. 3.
Ansietas
be berat,
sa sangat
me mengurangi
la lahan
persepsi seseorang. Seseorang cenderung untuk memusatkan pada sesuatu yang terin terinci ci dan dan spes spesifi ifik k dan dan tida tidak k dapa dapatt berf berfik ikir ir pada pada hal hal lain lain.. Semu Semuaa peri perila laku ku ditujukan ditujukan untuk mengurangi mengurangi ketegangan ketegangan.. Orang tersebut memerlukan memerlukan banyak banyak pengarahan untuk dapat memusatkan pada satu area lain. 4.
Tingkat
pa panik
da dari
an ansietas,
be berhubungan
dengan terperangah, ketakutan dari orang yang mengalami panik tidak mampu melakukan sesuatu walaupun dengan pengarahan. Panik melibatkan disorganisasi kepribadian. kepribadian. Dengan Dengan panik, panik, terjadi terjadi peningkata peningkatan n aktifitas aktifitas motorik,m motorik,menuru enurunnya nnya kemampuan untuk berhubungan dengan orang lain, persepsi yang menyimpang
dan kehilangan pemikiran yang rasional. Tingkat ansietas ini tidak sejalan dengan kehidupan, dan juga berlangsung terus dalam waktu yang lama, dapat terjadi kelelahan yang sangat, bahkan kematian.
B. Rentang Respon Ansietas (Stuart & Sundeen, 1990)
Respon Adaptif
Antisipasi
Respon Maladaptif
Ringan
Sedang
Berat
Panik
C. Faktor Predisposisi
Berbagai teori telah dikembangkan untuk menjelaskan asal ansietas : 1. Dalam pandangan psikoanalitik, ansietas adalah konflik emosional yang terjadi antara dua elemen kepribadian, id dan superego. Id mewakili dorongan insting dan impuls primitif seseorang, sedangkan superego mencerminkan hati nurani seseorang dan dikendalikan oleh norma- norma budaya seseorang. Ego atau Aku, berfungsi menengahi hambatan dari dua elemen yang bertentangan dan fungsi ansietas adalah mengingatkan ego bahwa ada bahaya. 2. Menurut pandangan interpersonal, ansietas timbul dari perasaan takut terhadap tidak
adanya
penerimaan
dari
hubungan
interpersonal.
Ansietas
juga
berhubungan dengan perkembangan, trauma seperti perpisahan dan kehilangan sehingga menimbulkan kelemahan spesifik. Orang dengan harga diri rendah mudah mengalami perkembangan ansietas yang berat. 3. Menurut pandangan perilaku, ansietas merupakan produk frustasi yaitu segala sesuatu yang mengganggu kemampuan seseorang untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Daftar tentang pembelajaran meyakini bahwa individu yang terbiasa dalam kehidupan dininya dihadapkan pada ketakutan yng berlebihan lebih sering menunjukkan ansietas pada kehidupan selanjutnya. 4. Kajian keluarga menunjukkan bahwa gangguan ansietas merupakan hal yang biasa ditemui dalam suatu keluarga. Ada tumpang tindih dalam gangguan ansietas dan antara gangguan ansietas dengan depresi.
2
5. Kajian biologis menunjukkan bahwa otak mengandung reseptor khusus benzodiazepine. Reseptor ini mungkin membantu mengatur ansietas penghambat dalam aminobutirik. Gamma neuroregulator (GABA) juga mungkin memainkan peran
utama
dalam
mekanisme
biologis
berhubungan
dengan
ansietas
sebagaimana halnya endorfin. Selain itu telah dibuktikan kesehatan umum seseorang mempunyai akibat nyata sebagai predisposisi terhadap ansietas. Ansietas mungkin disertai dengan gangguan fisik dan selanjutnya menurunkan kapasitas seseorang untuk mengatasi stressor.
D. Faktor Presipitasi
Stressor pencetus mungkin berasal dari sumber internal atau eksternal. Stressor pencetus dapat dikelompokkan menjadi 2 katagori : 1. Ancaman terhadapintegritas seseorang meliputi ketidakmampuan fisiologis yang akan datang atau menurunnya kapasitas untuk melakukan aktifitas hidup seharihari. 2. Ancaman terhadap sistem diri seseorang dapat membahayakan identitas, harga diri dan fungsi sosial yang terintegrasi seseorang.
E.
Sumber Koping
Individu dapat mengalami stress dan ansietas dengan menggerakkan sumber koping tersebut di lingkungan. Sumber koping tersebut sebagai modal ekonomok, kemampuan penyelesaian masalah, dukungan sosial dan keyakinan budaya dapat membantu seseorang mengintegrasikan pengalaman yang menimbulkan stress dan mengadopsi strategi koping yang berhasil.
F. Mekanisme Koping
Ketika mengalami ansietas individu menggunakan berbagai mekanisme koping untuk mencoba mengatasinya dan ketidakmampuan mengatasi ansietas secara konstruktif merupakan penyebab utama terjadinya perilaku patologis. Ansietas tingkat ringan sering ditanggulang tanpa yang serius.
Tingkat ansietas sedang dan berat menimbulkan 2 jenis mekanisme koping: 1. Reaksi yang berorientasi pada tugas, yaitu upaya yang disadari dan berorientasi pada tindakan untuk memenuhi secara realitis tuntutan situasi stress. 3
2. Mekanisme pertahanan ego, membantu mengatasi ansietas ringan dan sedang, tetapi jika berlangsung pada tingkat sadar dan melibatkan penipuan diri dan distorsi
realitas, maka mekanisme ini dapat merupakan respon maladaptif
terhadap stress. II. KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN A. Pengkajian
Ansietas dapat diekspresikan secara langsung melalui perubahan fisiologis dan perilaku. Secara tidaklangsung melalui timbulnya gejala atau mekanisme koping sebagai upaya untuk melawan ansietas.intensitas perilaku akan meningkat sejalan dengan peningkatan tingkat ansietas. Masalah yang sering muncul pada gangguan ansietas adalah sebagai berikut: a. Resiko mencederai diri sendiri, orang lain dan lingkungan. b. Gangguan perilaku; kecemasan c. Koping individu tak efektif Pohon Masalah: Resiko mencederai diri sendiri, orang lain dan lingkungan
Gangguan prilaku : kecemasan
Core Problem
Koping individu tak efektif
B. Diagnosa Keperawatan
1. Resiko mencederai diri sendiri, orang lain dan lingkungan berhubungan dengan gangguan perilaku; kecemasan 2. Gangguan perilaku; kecemasan berhubungan dengan koping individu tak efektif ditandai dengan klien tampak gelisah, tegang
4
5
C. Perencanaan Diagnosa Keperawatan Resiko
mencederai
Perencanaan Tujuan TUM: Klien tidak mencederai
diri diri sendiri, orang lain dan
sendiri, orang lain dan
•
lingkungan
TUK:
Memperkenalkan diri dengan sopan dan ekspresi wajah bersahabat
lingkungan
berhubungan
Intervensi
a. BHSP dengan klien
Klien
mampu
•
Tanyakan nama klien
•
Jabat tangan klien
dengan gangguan mengontrol rasa cemasnya perilaku
;
b. Pasien akan terlindung dari bahaya
kecemasan
•
Terima dan dukung pertahanan klien
•
Kenalkan realita yang berhubungan dengan mekanisme koping klien
•
Berikan umpan balik pada klien tentang perilaku, stressor dan sumber koping
c. Ciptakan lingkungan tenang dan jauh dari kegaduhan
Gangguan
TUM: Klien dapat mengurangi
perilaku;
dan mengontrol kecemasannya
d. Jauhkan klien dari benda yang berbahaya seperti benda tajam a. Libatkan klien dalam aktivitas sehari- hari
kecemasan
berhubungan dengan individu efektif
TUK: Klien mengenal cara-
koping cara
mengurangi
produktif.Berikan beberapa jenis latihan fisik
tak kecemasannya ditandai
dengan
klien
tampak
gelisah,
tegang
untuk
Beri aktivitas pada klien dan penguatan perilaku
Rencanakan jadwal atau daftar aktivitas yang dapat dilakukan setiap hari.
Libatkan keluarga dan sistem pendukung lain sebanyak mungkin
b. Klien dapat mengidentifikasi dan menguraikan perasaan tentang ansietas
Bantu klien mengidentifikasi dan menguraikan perasaan yang mendasar.
Kaitkan
perilaku
klien
dengan
perilaku dan perasaan tersebut.
Gunakan pertanyaan terbuka untuk menghindari konflik
c. Klien dapat menguraikan rencana koping maladaptif dan adaptif
Gali
cara
pasien
menurunkan
ansietasnya dimasa lalu
Tunjukkan
efek
maladaptif
dan
destruktif dari respon koping sekarang. 7
Dorong klien menggunakan respon adaptif yang efektif dimasa lalu.
8
D. Pelaksanaan
Pelaksanaan disesuaikan dengan kondisi dan respon klien
E. Evaluasi
1. Sudahkah ancaman terhadap integritas kulit atau sistem dari pasien berkurang dalam sifat, jumlah, asal dan waktunya ? 2. Apakah perilaku klien mencerminkan ansietas tingkat ringan atau lebih ringan ? 3. Sudahkah sumber koping klien dikaji dan dikerahkan dengan adekuat? 4. Apakah klien mengenali ansietasnya sendiri dan mempunyai pandangan terhadap perasaan tersebut? 5. Apakah klien menggunakan respon koping adaptif? 6. Sudahkan klien belajar strategi adaptif baru untuk mengurangi ansietas? 7. Apakah klien menggunakan ansietas ringan untuk meningkatkan pertumbuhan atau perubahan personal?
DAFTAR PUSTAKA Stuart, Gail W. 2006. Buku Saku Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC.
10